Dokumen tersebut membahas tentang tekanan darah dan denyut nadi, termasuk pengertian, faktor yang mempengaruhinya, gangguan sistem peredaran darah, dan perbedaan pengukuran tekanan darah secara palpasi dan auskultasi.
3. Tekanan darah merujuk pada tekanan yang
dialami darah pada pembuluh arteri darah
ketika darah dipompa oleh jantung keseluruh
angota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat
dengan mengambil 2 ukuran dan biasanya di
ukur seperti berikut – 120/80 mmHg.
Nomor atas (120) menunjukkan tekanan
keatas pembuluh ateri akibat denyutan
jantung ,dan disebut tekanan systole.
Nomor bawah (80) menunjukan
tekanan saat jantung beristirahat diantara
pemompaan , dan disebut tekanan diastole .
Saat paling baik untuk mengukur tekanan
darah adalah saat anda istirahat dan dalam
keadaan duduk atau berbaring.
4. Faktor Yang Mempengaruhi
Tekanan Darah
Beberapa makanan seperti teh dan
kopi memiliki efek instant terhadap
tekanan darah dalam jangka waktu
yang pendek. Sedangkan garam
membutuhkan jangka waktu yang
panjang untuk memperlihatkan efek
terhadap tekanan darah namun bisa
berakibat fatal pada akhirnya.
14. Faktor Patologis
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan
berusaha menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran
yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah
naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin –vasokontriksi
perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah
(berkurangnya elastisitas pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena
komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh
O2 lebih untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur
emosi akan menset baroresepsor untuk menaikan tekanan
darah.
15. Faktor Fisiologis
Frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung
Resistensi perifer
Elastisitas arteri besar
Viskositas darah
Kehilangan darah
Hormon
16. Gangguan Pada Sistem Peredaran
Darah Manusia
Gangguan pada sistem peredaran darah manusia adalah kelainan atau
penyakit yang terjadi pada sistem peredaran atau sirkulasi darah manusia
baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal.
Sistem peredaran darah berfungsi mengangkut makanan dan zat sisa
hasil metabolisme.Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah,
jantung, dan pembuluh darah.Sistem peredaran darah dapat mengalami
gangguan (penyakit) dan kelainan bawaan (faktor genetis). Gangguan
atau kelainan peredaran darah manusia dapat dikelompokkan menjadi
kelainan pada darah dan kelainan pada pembuluh darah.
18. Denyut nadi adalah denyutan arteri dari
gelombang darah yang mengalir melalui
pembuluh darah sebagai akibat dari
denyutan jantung. Dalam kedokteran,
denyut nadi mewakili pemeriksaan
pembuluh nadi dengan ditekan
menggunakan ujung jari. Denyut nadi dapat
diperiksa di tempat pembuluh nadi
berdekatan dengan tulang, seperti leher, di
bawah siku, di dekat pergelangan tangan,
paha, dan kaki. Denyut nadi (atau detak
pembunuh nadi per menit) setara dengan
ukuran denyut jantung .Denyut jantung juga
diukur dengan memeriksa detak jantung
secara langsung, yang biasanya
menggunakan stetoskop dan memeriksanya
selama semenit. Denyut nadi umumnya
diukur menggunakan tiga jari.
tabel denyut nadi
20. Perbedaan antara pengukuran tekanan darah
secara palpasi dengan auskultasi. Berdasarkan
konsep teori:
• Secara Palpasi: Dilakukan dengan pemeriksaan pada arteri radialis (lateral), kemudian
diberikan tekanan parsial yang berasal dari manset udara yang dipompa, setelah beberapa saat
denyut nadi tidak terasa lagi, kemudian manset udara dikempiskan secara perlahan-lahan dengan
membuka skrup pembuka penutupnya, saat denyut pertama teraba disebut tekanan systole. Pada
pemeriksaan secara palpasi hanya dapat dilakukan pengukuran untuk tekanan systole saja.
• Secara Auskultasi: Dilakukan dengan pemeriksaan pada arteri brachialis (medial),
menggunakan alat tambahan yakni Stethoscope, dengan posisi Stethoscope berada pada arteri
brachialis (medial). cara tersebut dapat mengukur tekanan systole maupun tekanan diastole. jika
terdengar bunyi “Lub” pertama (melalui Stethoscope) itu yang dinamakan tekanan systole,
sedangkan tekanan diastole ditandai dengan terdengarnya bunyi “dup… dup… dup…” mau
hilang yang terakhir.
21. Berdasarkan sarana (alat yang digunakan):
• Palpasi: Jari ke II – III (jari telunjuk, jari tengah, jari
manis) dan Sphygmomanometer
• Aulkultasi: Stethoscope dan Sphygmomanometer.
22. Berdasarkan hasil yang diperoleh:
1. Palpasi: Hasil pengukuran secara palpasi kurang akurat bila dibandingkan dengan
pengukuran secara auskultasi, juga dikarenakan pengukuran secara palpasi hanya
dapat digunakan untuk mengukur tekanan systole saja.
2. Auskultasi: Hasil pengukuran secara auskultasi lebih akurat dibandingkan secara
palpasi, pengukuran secara auskultasi dapat digunakan untuk mengukur tekanan
systole maupun tekanan diastole. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan pada
lengan atas kanan Biasanya pemeriksaan tekanan darah dilakukan pada lengan
atas kanan, karena hasil pengukuran tekanan darah yang diperoleh lebihakurat dan
aman.