7. Faktor yang mempengaruhi
suhu tubuh
Usia
Olah raga
Kadar hormon
Irama sirkadian
Stres
Lingkungan
Perubahan suhu
Demam
Kelelahan akibat panas
Hypertermia
Heatstroke
Hipotermia
12. 2.Pengukuran suhu
pada mulut (oral)
-.Pasien/Klienharus punyatermometersendiri
-.Pasiendiberitahuapa yangakandilakukan
-.Mulut dibuka,letakantermometerdibawahlidah
-.Mulut dikatupkan kurang lebihselama5 menit
-.Bernafas melaluihidung
-.Setelah5menittermometerdiangkatdanlangsungdibaca dandicatat
13. Perhatian untuk pengukuran
pada oral:
a.Sebelum diukur pastikan pasen
tidak minum air panas atau dingin
sebelum pengukuran
b.Hanya dilakukan pada orang
dewasa
14. 3.Pengukuran suhu pada rektal
- Alat-alat disiapkan
- Pasien diberitahu
- Miringkan (posisi Sim)
- Turunkan pakaian pasen sampai
bokong
- Termometer dioles vaselin, masukan
melalui anus sebatas reservoir air raksa
- Tunggu 3 menit
- Keluarkan, lap dan baca serta catat
15. Pengukuran nadi
Nadi adalah aliran darah yang menonjol dan dapat
diraba di berbagai tempat pada tubuh.
Nadi merupakan indikator status sirkulasi
Sirkulasi adalah perputaran darah keseluruh
tubuh, dimana sel-sel menerima makanan (nutrien)
dan membuang sampah sisa metabolisme.
Supaya sel berfungsi normal, harus ada aliran darah
yang kontinu ke sel-sel yang membutuhkan.
16. Menghitung denyut nadi
Pengkajian nadi dapat dikaji di setiap
arteri.
Namun yang paling mudah diraba adalah
di arteri radialis dan karotid .
Yang paling sering digunakan adalah arteri
radialis.
17. Lokasi titik nadi pada tubuh
1.Temporal
2.Karotid
3.Apikal
4.Brankial
5.Radial
6.Ulnar
7.Femoral
8.Popliteal
9.Tibialisposteror
10.Pedisdorsal
1
2
3
4
5
6 7
8
9
10
18. Lokasi nadi
Temporal menkaji nadi pada anak
Karotid digunakan pada saat syok, dimana ditempat
lain tidak teraba
Apikal untuk mengauskultasi nadi/denyut jantung
Brankial untuk mengkaji sirkulasi ke lengan
bawah/mengauskultasi tekanan darah
Radial untuk mengkaji karakter nadi perifer
Ulnar untuk mengkaji sirkulasi ke tangan
Femoral mengkaji sirkulasi ke tungkai
Poplitea mengkaji sirkulasi ke tungkai bagian bawah
Tibial posterior mengkaji sirkulasi ke kaki
Pedis dorsal mengkaji sirkulasi ke kaki
21. Cara kerja
Persiapan alat-alat : jam tangan dengan penunjuk detik
atau pols teller atau stop watch
Persiapan pasien/klien : diberitahu dan supaya relax
Pelaksanaan : -. Waktu pengukuran bersamaan dengan
pengukuran suhu
Posisi pasien tiduran atau duduk
Menghitung nadi dengan jari telunjuk dan jari tengah
diatas arteri
Tekanan pada arteri jangan terlalu kuat
Lama menghitung ½ menit hasil dikalikan 2
Pada anak-anak dihitung dalam satu menit.
22. Perhatian !
Pada waktu menghitung denyut nadi
perhatikan -.
Volumenya,
-. Rythmenya teratur atau tidak,
-. Keras atau lemahnya tekanan,
-. frekuensi/jumlah permenit
Jangan menghitung nadi bila tangan baru
memegang es.
Setelah selesai jangan lupa cuci tangan
Selalu berkomunikasi dengan pasen/klien
24. Mengkaji Pernafasan
Pernafasan adalah tanda vital yang paling
mudah dikaji, namun kadang pengukuran
sering sembrono( dengan menaksir)
Pengukuran akurat memerlukan observasi
dan palpasi gerakan dinding dada.
27. Dilakukan pada Siapa?
Padasetiappasenyangdirawat
Pada pasendengankelainanparu-paru/traumaparu-paru
Pada pasienpostnarkoseumum
Sewaktu-waktubiladianggapperlu
28. Pengukuran pernafasan
Persiapan alat : jam tangan dengan jarum
detik/atau stop watch
Pelaksanaan pengukuran bersamaan dengan
waktu mengukur suhu dansetelah menghitung
nadi.
Cara menghitung dalam 1 menit
Hasil dicatat
30. Frekuensi pernafasan normal
Usia Frekuensi
Bayi baru lahir 35 – 40
Bayi ( 6 bulan ) 30 – 50
Todler (2 Tahun) 26 - 32
Anak-anak 20 - 30
Remaja 16 - 19
Dewasa 12 - 20
31. Gangguan Pola Pernafasan
Bradipnea Teratur tapi lambat
Tahipnea Teratur tapi cepat
Hiperpnea Pernafasan suli, peningkatan frekuensi,
peningkatan kedalaman
Apnea Pernafasan berhenti sejenak
Hiperpentilasi Frekuensi dan kedalaman meningkat
Hipoventilasi Frekuensi dan kedalaman abnormal
Cheyne stokes Frekuensi dan kedalaman tidak
teratur.ditandai apnoe da hiperventilasi
Kussmaul Pernafasan tidak normal, dalam dan
frekuensi meningkat
Biot Pernafasan dangkal, untuk 2 atau3 kali
nafas diikuti dengan apnea
36. Volume Darah
Volume darah dalam sistem vaskuler
mempengaruhi tekanan darah. Volume
darah normal adalah 5000 ml. Jika volume
darah meningkat, tekanan dinding arteri
meningkat/tekanan darah meningkat.
Misalnya pada penginfusan yang cepat dan
tidak terkontrol.
Bila volume darah menurun ( kasus
hemoragi atau dehidras , tekanan daran
akan turun
37. Viskositas
Kekentalan darah mempengaruhi
kemudahan aliran darah melewati
pembuluh yang kecil.
Hematokrit atau persentase sel darah merah
dalam darah
Hematokrit menentukan viskositas darah
Bila hematokrit meningkat, dan aliran darah
lambat, tekanan darah naik
38. Elastisitas arteri
Dalam keadaan normal dinding
arteri elastis
Pada dinding arteri yang kaku
bisa menaikan tekanan sistolik
40. Tekanan darah rata-rata normal
USIA TEKANANDARAH
Bayibarulahir 40(rerata)
1bulan 85/54
1tahun 95/65
6 tahun 105/65
10–13 tahun 110/65
14 –17 tahun 120/75
Dewasa Tengah 120/80
Lansia 140/90
43. Siapa yang di ukur
Setiap pasien baru masuk rawat
Pasien dengan penyakit
jantung/ginjal/hepar, ibu hamil dll
Pasien gawat, hipertensi dan penyakit
berat
lainnya
44. Cara pengukuran
Persiapan alat : Tensimeter, stetoscop dan
buku catatan
Persiapan pasien/klien : Pasien/klien
diberitahu
Pelaksanaan:
Lengan baju dibuka atau digulung keatas
Manset dari tensimeter dipasang pada
lengan atas dengan pipa karetnya berada
disisi luar lengan. Membalutnya jangan
terlalu kuat atau terlalu longgar
45. Lanjutan
Denyut nadi brankialis diraba, stetoscop
ditekankan didaerah tersebut
Skrup Balon ditutup, pengunci air raksa
dibuka.
Balon dipompa sampai denyut arteri tidak
terdengan lagi dan air raksa dalam pipa naik.
Skrup balon dibuka sehingga air raksa turun
perlahan-lahan. Sambil melihat turun air
raksa, dengarkan denyutan pertama
46. Lanjutan
Skala permukaan air raksa pada waktu
terdengar denyutan pertama disebut
tekanan Systole, misalnya 120 mmHg
Dengarkan terus sampai terdengar
denyutan terakhir. Skla permukaan air
raksa pada waktu denyutan terakhir
disebut tekanan Dyastole, misalnya 80
mmHg
Hasil tensi dicatat : 120/80 mmHg
Beritahu hasil pengukuran pada
klien/pasien
47. Perhatian
Tensimeter harus dalam keadaan baik
Letak tensimeter harus datar, tabung air
raksa tegak lurus
Memasang manset harus tepat diatas arteri
bankialis dan jangan terlalu kencan atau
terlalu kendor
Menekankan stetoscop jangan terlalu keras
Sebelum menutup tensimeter masukan
dulu air raksa kedalam reservoarnya, tutup
krannya.
48. Konsep Inti
Tanda vital termasuk pemeriksaan fisik terhadap
suhu, nadi, tekanan darah, pernafasan dan saturasi
oksigen
Tanda vital diukur sebagai bagian dari pemeriksaan
fisik atau sebagai tinjauan kondisi klien
Pengetahuan terhada faktor yang mempengaruhi
tanda vital membantu petugas/perawat menentukan
dan mengevaluasi nilai abnormal
Tanda vital memberkan dasar mengevaluasi respon
intervensi pengobatan/keperawatan
Perubahan dalam satu tanda vital dapat
mempengaruhi karakteristik dari tanda vital yang lain.