SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Yayah karyanah, S.Sos, MM
Pengukuran tanda vital
Pengukurantandavital adalahpengukuransuhu,nadi,
tekanandarah, frekuensipernafasandansaturasi
oksigen
Mengapa harus diukur?
-Tandavitalmerupakanindikatordaristatuskesehatanseseorang.
-Tandavitalmerupakancaracepatdanefisienuntukmemantaukondisiklienatau
mengidentifikasimasalahdanmengevaluasiresponklienterhadapintervensi
Batas normal tanda vital
orang dewasa
BatasSuhu:36 –380C
Oralrata-rata370c
Rektalrat-rata 37,50C
Aksialrata-rata360C
Nadi 60–100kali/menit
Pernafasan12–20kali/menit
TekananDarah
Rata-rata 120/80mmHg
Hipertensi:Sistolikdiatas140mmHg
Diastolikdiatas90mmHg
Hipotensi:Sistolikdibawah90mmHg,dengantanda-tandapusingdanpeningkatannadi
Pedoman mengukur tanda vital
1.Pengkajiantandavitaldilayanankesehatandilakukanolehperawat/dokter. (mengukur,
menginterpretasikan danmembuat keputusanintervensi)
2.Peralatanharusberfungsidenganbaikuntukmenjaminhasilyangakurat
3.Peralatandipilihberdasarkankondisidankarakteristikklien(misal:mansetuntuk
dewasadananakbeda)
4.Mengetahuinilainormaltandavital
5.Mengetahuiriwayatmedis,terapi obat-obatan dariklien.
6.Meminimalkanfaktorlingkunganyangmempengaruhi tandavital
Suhu tubuh
Tujuanmengukursuhutubuh:
1. Untukmengetahuisuhuklien
2. Menentukanstatuskesehatanklien/diagnosa
3. Menentukanlangkah-langkahselanjutnya
Faktor yang mempengaruhi
suhu tubuh
 Usia
 Olah raga
 Kadar hormon
 Irama sirkadian
 Stres
 Lingkungan
 Perubahan suhu
 Demam
 Kelelahan akibat panas
 Hypertermia
 Heatstroke
 Hipotermia
Kapan dilakukan ?
Padasetiapindividu/pasenbaru
Setiaphari
Sewaktu-waktu(ekstra)biladiperlukan
Tempat pengukuran suhu
Oral(mulut)
Rektal(dubur)
Aksila(ketiak)
YangseringdilakukanadalahdiAksila
Jenis termometer
Termometerairraksa/kaca
Termometerelektonik/digital
DerajatpengukursuhubisamenggunakanCelsius
atauFahrenheit
1. Pengkuran suhu pada ketiak
(aksila)
-.Alatpengukur didekatkan
-.Pasendiberitahuapayangakandilakukan
-.Lenganbajudibuka
-.Ketiakdikeringkan
-.Termometer dichek/airraksadiposisi nol
-.Letakanreservoirditengahketiakdanjepit
-.Tunggu10menit ---- angkatdanlangsungbacadancatat
-.Termometer bersihkandankeringkan
-.Airraksaditurunkankenol
2.Pengukuran suhu
pada mulut (oral)
-.Pasien/Klienharus punyatermometersendiri
-.Pasiendiberitahuapa yangakandilakukan
-.Mulut dibuka,letakantermometerdibawahlidah
-.Mulut dikatupkan kurang lebihselama5 menit
-.Bernafas melaluihidung
-.Setelah5menittermometerdiangkatdanlangsungdibaca dandicatat
Perhatian untuk pengukuran
pada oral:
a.Sebelum diukur pastikan pasen
tidak minum air panas atau dingin
sebelum pengukuran
b.Hanya dilakukan pada orang
dewasa
3.Pengukuran suhu pada rektal
- Alat-alat disiapkan
- Pasien diberitahu
- Miringkan (posisi Sim)
- Turunkan pakaian pasen sampai
bokong
- Termometer dioles vaselin, masukan
melalui anus sebatas reservoir air raksa
- Tunggu 3 menit
- Keluarkan, lap dan baca serta catat
Pengukuran nadi
 Nadi adalah aliran darah yang menonjol dan dapat
diraba di berbagai tempat pada tubuh.
 Nadi merupakan indikator status sirkulasi
 Sirkulasi adalah perputaran darah keseluruh
tubuh, dimana sel-sel menerima makanan (nutrien)
dan membuang sampah sisa metabolisme.
 Supaya sel berfungsi normal, harus ada aliran darah
yang kontinu ke sel-sel yang membutuhkan.
Menghitung denyut nadi
 Pengkajian nadi dapat dikaji di setiap
arteri.
Namun yang paling mudah diraba adalah
di arteri radialis dan karotid .
 Yang paling sering digunakan adalah arteri
radialis.
Lokasi titik nadi pada tubuh
1.Temporal
2.Karotid
3.Apikal
4.Brankial
5.Radial
6.Ulnar
7.Femoral
8.Popliteal
9.Tibialisposteror
10.Pedisdorsal
1
2
3
4
5
6 7
8
9
10
Lokasi nadi
 Temporal  menkaji nadi pada anak
 Karotid  digunakan pada saat syok, dimana ditempat
lain tidak teraba
 Apikal  untuk mengauskultasi nadi/denyut jantung
 Brankial  untuk mengkaji sirkulasi ke lengan
bawah/mengauskultasi tekanan darah
 Radial  untuk mengkaji karakter nadi perifer
 Ulnar  untuk mengkaji sirkulasi ke tangan
 Femoral  mengkaji sirkulasi ke tungkai
 Poplitea  mengkaji sirkulasi ke tungkai bagian bawah
 Tibial posterior  mengkaji sirkulasi ke kaki
 Pedis dorsal  mengkaji sirkulasi ke kaki
Tujuan
 Untukmengetahuipekerjaanjantung
 Membantumenentukandiagnosa
 Menetukanlangkahperawatandanpengobatan
Faktor yang mempengaruhi
frekuensi nadi
 Latihan Fisik
 Suhu
 Emosi
 Obat-obatan
 Hemoragi
 Perubahan postur
 Gangguan paru
Cara kerja
 Persiapan alat-alat : jam tangan dengan penunjuk detik
atau pols teller atau stop watch
 Persiapan pasien/klien : diberitahu dan supaya relax
 Pelaksanaan : -. Waktu pengukuran bersamaan dengan
pengukuran suhu
 Posisi pasien tiduran atau duduk
 Menghitung nadi dengan jari telunjuk dan jari tengah
diatas arteri
 Tekanan pada arteri jangan terlalu kuat
 Lama menghitung ½ menit  hasil dikalikan 2
 Pada anak-anak dihitung dalam satu menit.
Perhatian !
 Pada waktu menghitung denyut nadi
perhatikan -.
Volumenya,
-. Rythmenya teratur atau tidak,
-. Keras atau lemahnya tekanan,
-. frekuensi/jumlah permenit
 Jangan menghitung nadi bila tangan baru
memegang es.
 Setelah selesai jangan lupa cuci tangan
 Selalu berkomunikasi dengan pasen/klien
Denyut nadi normal
 Bayi : 120 –160/menit
 Todler : 90 –140/menit
 Prasekolah : 80 – 110/menit
 Usiasekolah : 75 -100/menit
 Remaja : 60 – 90/menit
 Dewasa : 60 – 100/menit
Mengkaji Pernafasan
 Pernafasan adalah tanda vital yang paling
mudah dikaji, namun kadang pengukuran
sering sembrono( dengan menaksir)
 Pengukuran akurat memerlukan observasi
dan palpasi gerakan dinding dada.
Menghitung Pernafasan
Menghitung jumlahinspirasi(menariknafas)dan
ekspirasi(mengeluarkannafas)dalamsatumenit
1kalihitunganadalahinspirasidanekspirasi
Tujuan
 Mengetahijumlahpernafasandalam
1menit
 Mengetahuikeadaan umumpasien/klien
 Membantumenentukandiagnosa
Dilakukan pada Siapa?
 Padasetiappasenyangdirawat
 Pada pasendengankelainanparu-paru/traumaparu-paru
 Pada pasienpostnarkoseumum
 Sewaktu-waktubiladianggapperlu
Pengukuran pernafasan
 Persiapan alat : jam tangan dengan jarum
detik/atau stop watch
 Pelaksanaan pengukuran bersamaan dengan
waktu mengukur suhu dansetelah menghitung
nadi.
 Cara menghitung dalam 1 menit
 Hasil dicatat
Cara menghitung
 Pastikandadakliendapatdilihatdenganjelan
 Bukabajubagiandadajikaperlu
 Letakkantangankliendalamposisirilek,tidakmenghalangidada
 Letakkantanganpemeriksadiatasdadaklien.
 Hitungfrekuensipernapasanselama30detik,hasilnyadikali2
Frekuensi pernafasan normal
Usia Frekuensi
Bayi baru lahir 35 – 40
Bayi ( 6 bulan ) 30 – 50
Todler (2 Tahun) 26 - 32
Anak-anak 20 - 30
Remaja 16 - 19
Dewasa 12 - 20
Gangguan Pola Pernafasan
Bradipnea Teratur tapi lambat
Tahipnea Teratur tapi cepat
Hiperpnea Pernafasan suli, peningkatan frekuensi,
peningkatan kedalaman
Apnea Pernafasan berhenti sejenak
Hiperpentilasi Frekuensi dan kedalaman meningkat
Hipoventilasi Frekuensi dan kedalaman abnormal
Cheyne stokes Frekuensi dan kedalaman tidak
teratur.ditandai apnoe da hiperventilasi
Kussmaul Pernafasan tidak normal, dalam dan
frekuensi meningkat
Biot Pernafasan dangkal, untuk 2 atau3 kali
nafas diikuti dengan apnea
Faktor yang mempengaruhi
pernafasan
 Olah raga
 Nyeri akut
 Ansietas
 Merokok
 Anemia
 Posisi Tubuh
 Medikasi
 Cedera Batang Otak
Tekanan Darah
Tekanan darah adalah
kekuatan lateral pada
dinding arteri oleh darah
yang didorong dengan
tekanan jantung
Fisiologi
Tekanan darah menggambarkan
interelasi dari curah jantung,
tahanan vaskuler perifer, volume
darah,viskositas darah dan
elastisitas arteri
Curah Jantung
Adalah volume darah
yang dipompa jantung
selama 1 menit
Volume Darah
 Volume darah dalam sistem vaskuler
mempengaruhi tekanan darah. Volume
darah normal adalah 5000 ml. Jika volume
darah meningkat, tekanan dinding arteri
meningkat/tekanan darah meningkat.
Misalnya pada penginfusan yang cepat dan
tidak terkontrol.
 Bila volume darah menurun ( kasus
hemoragi atau dehidras , tekanan daran
akan turun
Viskositas
 Kekentalan darah mempengaruhi
kemudahan aliran darah melewati
pembuluh yang kecil.
 Hematokrit atau persentase sel darah merah
dalam darah
 Hematokrit menentukan viskositas darah
 Bila hematokrit meningkat, dan aliran darah
lambat, tekanan darah naik
Elastisitas arteri
 Dalam keadaan normal dinding
arteri elastis
 Pada dinding arteri yang kaku
bisa menaikan tekanan sistolik
Faktor yang mempengaruhi
tekanan darah
 Usia
 Stres
 Medikasi
 Variasi diurnal
 Jenis kelamin
 Hipertensi
 Hipotensi
Tekanan darah rata-rata normal
USIA TEKANANDARAH
Bayibarulahir 40(rerata)
1bulan 85/54
1tahun 95/65
6 tahun 105/65
10–13 tahun 110/65
14 –17 tahun 120/75
Dewasa Tengah 120/80
Lansia 140/90
Mengukur Tekanan Darah
 Pengertian : Mengukur
desakan darah pada dinding
arteri
Tujuan
Untuk mengetahui pekerjaan
jantung
Untuk menentukan diagnosa
Untuk membantu penetapan
terapi
Siapa yang di ukur
 Setiap pasien baru masuk rawat
 Pasien dengan penyakit
jantung/ginjal/hepar, ibu hamil dll
 Pasien gawat, hipertensi dan penyakit
berat
lainnya
Cara pengukuran
 Persiapan alat : Tensimeter, stetoscop dan
buku catatan
 Persiapan pasien/klien : Pasien/klien
diberitahu
 Pelaksanaan:
Lengan baju dibuka atau digulung keatas
Manset dari tensimeter dipasang pada
lengan atas dengan pipa karetnya berada
disisi luar lengan. Membalutnya jangan
terlalu kuat atau terlalu longgar
Lanjutan
Denyut nadi brankialis diraba, stetoscop
ditekankan didaerah tersebut
Skrup Balon ditutup, pengunci air raksa
dibuka.
Balon dipompa sampai denyut arteri tidak
terdengan lagi dan air raksa dalam pipa naik.
Skrup balon dibuka sehingga air raksa turun
perlahan-lahan. Sambil melihat turun air
raksa, dengarkan denyutan pertama
Lanjutan
 Skala permukaan air raksa pada waktu
terdengar denyutan pertama disebut
tekanan Systole, misalnya 120 mmHg
 Dengarkan terus sampai terdengar
denyutan terakhir. Skla permukaan air
raksa pada waktu denyutan terakhir
disebut tekanan Dyastole, misalnya 80
mmHg
 Hasil tensi dicatat : 120/80 mmHg
 Beritahu hasil pengukuran pada
klien/pasien
Perhatian
 Tensimeter harus dalam keadaan baik
 Letak tensimeter harus datar, tabung air
raksa tegak lurus
 Memasang manset harus tepat diatas arteri
bankialis dan jangan terlalu kencan atau
terlalu kendor
 Menekankan stetoscop jangan terlalu keras
 Sebelum menutup tensimeter masukan
dulu air raksa kedalam reservoarnya, tutup
krannya.
Konsep Inti
 Tanda vital termasuk pemeriksaan fisik terhadap
suhu, nadi, tekanan darah, pernafasan dan saturasi
oksigen
 Tanda vital diukur sebagai bagian dari pemeriksaan
fisik atau sebagai tinjauan kondisi klien
 Pengetahuan terhada faktor yang mempengaruhi
tanda vital membantu petugas/perawat menentukan
dan mengevaluasi nilai abnormal
 Tanda vital memberkan dasar mengevaluasi respon
intervensi pengobatan/keperawatan
 Perubahan dalam satu tanda vital dapat
mempengaruhi karakteristik dari tanda vital yang lain.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan intranatal
Asuhan keperawatan intranatalAsuhan keperawatan intranatal
Asuhan keperawatan intranatalAmalia Senja
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareIrene Susilo
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiWarnet Raha
 
Gagal Nafas
Gagal NafasGagal Nafas
Gagal NafasArif WR
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiYabniel Lit Jingga
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitdinda putri
 
Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas pjj_kemenkes
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanCahya
 
Askep ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
Askep ibu hamil dengan hiperemesis gravidarumAskep ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
Askep ibu hamil dengan hiperemesis gravidarumJazirah Compter
 
Leaflet Hipertensi - Brosur Promosi Kesehatan
Leaflet Hipertensi - Brosur Promosi Kesehatan Leaflet Hipertensi - Brosur Promosi Kesehatan
Leaflet Hipertensi - Brosur Promosi Kesehatan Encepal Cere
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidanceAmalia Senja
 
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOWawan Akibu
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaswayan suarni Quetz
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan intranatal
Asuhan keperawatan intranatalAsuhan keperawatan intranatal
Asuhan keperawatan intranatal
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif Care
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
SPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGTSPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGT
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Gagal Nafas
Gagal NafasGagal Nafas
Gagal Nafas
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatan
 
LP CHF.doc
LP CHF.docLP CHF.doc
LP CHF.doc
 
Askep ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
Askep ibu hamil dengan hiperemesis gravidarumAskep ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
Askep ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Leaflet Hipertensi - Brosur Promosi Kesehatan
Leaflet Hipertensi - Brosur Promosi Kesehatan Leaflet Hipertensi - Brosur Promosi Kesehatan
Leaflet Hipertensi - Brosur Promosi Kesehatan
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifas
 

Similar to 355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt

Similar to 355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt (20)

Devi23
Devi23Devi23
Devi23
 
3 Pemeriksaan TTV
3 Pemeriksaan TTV3 Pemeriksaan TTV
3 Pemeriksaan TTV
 
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
TANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt
TANDA-TANDA-VITAL-ppt.pptTANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt
TANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt
 
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptxpdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
 
TANDA-TANDA VITAL (TTV).pptx
TANDA-TANDA VITAL (TTV).pptxTANDA-TANDA VITAL (TTV).pptx
TANDA-TANDA VITAL (TTV).pptx
 
Cara mengukur tensi
Cara mengukur tensiCara mengukur tensi
Cara mengukur tensi
 
Tekanan darah
Tekanan darahTekanan darah
Tekanan darah
 
M6 kb2 ttv dan nyeri
M6 kb2   ttv dan nyeriM6 kb2   ttv dan nyeri
M6 kb2 ttv dan nyeri
 
TANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITALTANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITAL
 
How to measure the blood pressure correctly
How to measure the blood pressure correctlyHow to measure the blood pressure correctly
How to measure the blood pressure correctly
 
Desakan Darah
Desakan DarahDesakan Darah
Desakan Darah
 
Tekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxTekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptx
 
Makalah mengukur tekanan darah
Makalah mengukur tekanan darahMakalah mengukur tekanan darah
Makalah mengukur tekanan darah
 
TANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITALTANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITAL
 
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
 
Hipertensi 2
Hipertensi 2Hipertensi 2
Hipertensi 2
 
Pengukuran tinggi badan, berat badan,
Pengukuran tinggi badan, berat badan,Pengukuran tinggi badan, berat badan,
Pengukuran tinggi badan, berat badan,
 
Pengukuran TD
Pengukuran TDPengukuran TD
Pengukuran TD
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxELASONIARTI
 
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfAndiAliyah2
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpAdePutraTunggali
 
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdveinlatex
 
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxmuhnurmufid123
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoAdePutraTunggali
 
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkapPPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkapAhmadMuhtadi11
 

Recently uploaded (7)

AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
 
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
 
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
 
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
 
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkapPPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
 

355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt

  • 2. Pengukuran tanda vital Pengukurantandavital adalahpengukuransuhu,nadi, tekanandarah, frekuensipernafasandansaturasi oksigen
  • 4. Batas normal tanda vital orang dewasa BatasSuhu:36 –380C Oralrata-rata370c Rektalrat-rata 37,50C Aksialrata-rata360C Nadi 60–100kali/menit Pernafasan12–20kali/menit TekananDarah Rata-rata 120/80mmHg Hipertensi:Sistolikdiatas140mmHg Diastolikdiatas90mmHg Hipotensi:Sistolikdibawah90mmHg,dengantanda-tandapusingdanpeningkatannadi
  • 5. Pedoman mengukur tanda vital 1.Pengkajiantandavitaldilayanankesehatandilakukanolehperawat/dokter. (mengukur, menginterpretasikan danmembuat keputusanintervensi) 2.Peralatanharusberfungsidenganbaikuntukmenjaminhasilyangakurat 3.Peralatandipilihberdasarkankondisidankarakteristikklien(misal:mansetuntuk dewasadananakbeda) 4.Mengetahuinilainormaltandavital 5.Mengetahuiriwayatmedis,terapi obat-obatan dariklien. 6.Meminimalkanfaktorlingkunganyangmempengaruhi tandavital
  • 6. Suhu tubuh Tujuanmengukursuhutubuh: 1. Untukmengetahuisuhuklien 2. Menentukanstatuskesehatanklien/diagnosa 3. Menentukanlangkah-langkahselanjutnya
  • 7. Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh  Usia  Olah raga  Kadar hormon  Irama sirkadian  Stres  Lingkungan  Perubahan suhu  Demam  Kelelahan akibat panas  Hypertermia  Heatstroke  Hipotermia
  • 11. 1. Pengkuran suhu pada ketiak (aksila) -.Alatpengukur didekatkan -.Pasendiberitahuapayangakandilakukan -.Lenganbajudibuka -.Ketiakdikeringkan -.Termometer dichek/airraksadiposisi nol -.Letakanreservoirditengahketiakdanjepit -.Tunggu10menit ---- angkatdanlangsungbacadancatat -.Termometer bersihkandankeringkan -.Airraksaditurunkankenol
  • 12. 2.Pengukuran suhu pada mulut (oral) -.Pasien/Klienharus punyatermometersendiri -.Pasiendiberitahuapa yangakandilakukan -.Mulut dibuka,letakantermometerdibawahlidah -.Mulut dikatupkan kurang lebihselama5 menit -.Bernafas melaluihidung -.Setelah5menittermometerdiangkatdanlangsungdibaca dandicatat
  • 13. Perhatian untuk pengukuran pada oral: a.Sebelum diukur pastikan pasen tidak minum air panas atau dingin sebelum pengukuran b.Hanya dilakukan pada orang dewasa
  • 14. 3.Pengukuran suhu pada rektal - Alat-alat disiapkan - Pasien diberitahu - Miringkan (posisi Sim) - Turunkan pakaian pasen sampai bokong - Termometer dioles vaselin, masukan melalui anus sebatas reservoir air raksa - Tunggu 3 menit - Keluarkan, lap dan baca serta catat
  • 15. Pengukuran nadi  Nadi adalah aliran darah yang menonjol dan dapat diraba di berbagai tempat pada tubuh.  Nadi merupakan indikator status sirkulasi  Sirkulasi adalah perputaran darah keseluruh tubuh, dimana sel-sel menerima makanan (nutrien) dan membuang sampah sisa metabolisme.  Supaya sel berfungsi normal, harus ada aliran darah yang kontinu ke sel-sel yang membutuhkan.
  • 16. Menghitung denyut nadi  Pengkajian nadi dapat dikaji di setiap arteri. Namun yang paling mudah diraba adalah di arteri radialis dan karotid .  Yang paling sering digunakan adalah arteri radialis.
  • 17. Lokasi titik nadi pada tubuh 1.Temporal 2.Karotid 3.Apikal 4.Brankial 5.Radial 6.Ulnar 7.Femoral 8.Popliteal 9.Tibialisposteror 10.Pedisdorsal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
  • 18. Lokasi nadi  Temporal  menkaji nadi pada anak  Karotid  digunakan pada saat syok, dimana ditempat lain tidak teraba  Apikal  untuk mengauskultasi nadi/denyut jantung  Brankial  untuk mengkaji sirkulasi ke lengan bawah/mengauskultasi tekanan darah  Radial  untuk mengkaji karakter nadi perifer  Ulnar  untuk mengkaji sirkulasi ke tangan  Femoral  mengkaji sirkulasi ke tungkai  Poplitea  mengkaji sirkulasi ke tungkai bagian bawah  Tibial posterior  mengkaji sirkulasi ke kaki  Pedis dorsal  mengkaji sirkulasi ke kaki
  • 20. Faktor yang mempengaruhi frekuensi nadi  Latihan Fisik  Suhu  Emosi  Obat-obatan  Hemoragi  Perubahan postur  Gangguan paru
  • 21. Cara kerja  Persiapan alat-alat : jam tangan dengan penunjuk detik atau pols teller atau stop watch  Persiapan pasien/klien : diberitahu dan supaya relax  Pelaksanaan : -. Waktu pengukuran bersamaan dengan pengukuran suhu  Posisi pasien tiduran atau duduk  Menghitung nadi dengan jari telunjuk dan jari tengah diatas arteri  Tekanan pada arteri jangan terlalu kuat  Lama menghitung ½ menit  hasil dikalikan 2  Pada anak-anak dihitung dalam satu menit.
  • 22. Perhatian !  Pada waktu menghitung denyut nadi perhatikan -. Volumenya, -. Rythmenya teratur atau tidak, -. Keras atau lemahnya tekanan, -. frekuensi/jumlah permenit  Jangan menghitung nadi bila tangan baru memegang es.  Setelah selesai jangan lupa cuci tangan  Selalu berkomunikasi dengan pasen/klien
  • 23. Denyut nadi normal  Bayi : 120 –160/menit  Todler : 90 –140/menit  Prasekolah : 80 – 110/menit  Usiasekolah : 75 -100/menit  Remaja : 60 – 90/menit  Dewasa : 60 – 100/menit
  • 24. Mengkaji Pernafasan  Pernafasan adalah tanda vital yang paling mudah dikaji, namun kadang pengukuran sering sembrono( dengan menaksir)  Pengukuran akurat memerlukan observasi dan palpasi gerakan dinding dada.
  • 26. Tujuan  Mengetahijumlahpernafasandalam 1menit  Mengetahuikeadaan umumpasien/klien  Membantumenentukandiagnosa
  • 27. Dilakukan pada Siapa?  Padasetiappasenyangdirawat  Pada pasendengankelainanparu-paru/traumaparu-paru  Pada pasienpostnarkoseumum  Sewaktu-waktubiladianggapperlu
  • 28. Pengukuran pernafasan  Persiapan alat : jam tangan dengan jarum detik/atau stop watch  Pelaksanaan pengukuran bersamaan dengan waktu mengukur suhu dansetelah menghitung nadi.  Cara menghitung dalam 1 menit  Hasil dicatat
  • 29. Cara menghitung  Pastikandadakliendapatdilihatdenganjelan  Bukabajubagiandadajikaperlu  Letakkantangankliendalamposisirilek,tidakmenghalangidada  Letakkantanganpemeriksadiatasdadaklien.  Hitungfrekuensipernapasanselama30detik,hasilnyadikali2
  • 30. Frekuensi pernafasan normal Usia Frekuensi Bayi baru lahir 35 – 40 Bayi ( 6 bulan ) 30 – 50 Todler (2 Tahun) 26 - 32 Anak-anak 20 - 30 Remaja 16 - 19 Dewasa 12 - 20
  • 31. Gangguan Pola Pernafasan Bradipnea Teratur tapi lambat Tahipnea Teratur tapi cepat Hiperpnea Pernafasan suli, peningkatan frekuensi, peningkatan kedalaman Apnea Pernafasan berhenti sejenak Hiperpentilasi Frekuensi dan kedalaman meningkat Hipoventilasi Frekuensi dan kedalaman abnormal Cheyne stokes Frekuensi dan kedalaman tidak teratur.ditandai apnoe da hiperventilasi Kussmaul Pernafasan tidak normal, dalam dan frekuensi meningkat Biot Pernafasan dangkal, untuk 2 atau3 kali nafas diikuti dengan apnea
  • 32. Faktor yang mempengaruhi pernafasan  Olah raga  Nyeri akut  Ansietas  Merokok  Anemia  Posisi Tubuh  Medikasi  Cedera Batang Otak
  • 33. Tekanan Darah Tekanan darah adalah kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan tekanan jantung
  • 34. Fisiologi Tekanan darah menggambarkan interelasi dari curah jantung, tahanan vaskuler perifer, volume darah,viskositas darah dan elastisitas arteri
  • 35. Curah Jantung Adalah volume darah yang dipompa jantung selama 1 menit
  • 36. Volume Darah  Volume darah dalam sistem vaskuler mempengaruhi tekanan darah. Volume darah normal adalah 5000 ml. Jika volume darah meningkat, tekanan dinding arteri meningkat/tekanan darah meningkat. Misalnya pada penginfusan yang cepat dan tidak terkontrol.  Bila volume darah menurun ( kasus hemoragi atau dehidras , tekanan daran akan turun
  • 37. Viskositas  Kekentalan darah mempengaruhi kemudahan aliran darah melewati pembuluh yang kecil.  Hematokrit atau persentase sel darah merah dalam darah  Hematokrit menentukan viskositas darah  Bila hematokrit meningkat, dan aliran darah lambat, tekanan darah naik
  • 38. Elastisitas arteri  Dalam keadaan normal dinding arteri elastis  Pada dinding arteri yang kaku bisa menaikan tekanan sistolik
  • 39. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah  Usia  Stres  Medikasi  Variasi diurnal  Jenis kelamin  Hipertensi  Hipotensi
  • 40. Tekanan darah rata-rata normal USIA TEKANANDARAH Bayibarulahir 40(rerata) 1bulan 85/54 1tahun 95/65 6 tahun 105/65 10–13 tahun 110/65 14 –17 tahun 120/75 Dewasa Tengah 120/80 Lansia 140/90
  • 41. Mengukur Tekanan Darah  Pengertian : Mengukur desakan darah pada dinding arteri
  • 42. Tujuan Untuk mengetahui pekerjaan jantung Untuk menentukan diagnosa Untuk membantu penetapan terapi
  • 43. Siapa yang di ukur  Setiap pasien baru masuk rawat  Pasien dengan penyakit jantung/ginjal/hepar, ibu hamil dll  Pasien gawat, hipertensi dan penyakit berat lainnya
  • 44. Cara pengukuran  Persiapan alat : Tensimeter, stetoscop dan buku catatan  Persiapan pasien/klien : Pasien/klien diberitahu  Pelaksanaan: Lengan baju dibuka atau digulung keatas Manset dari tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada disisi luar lengan. Membalutnya jangan terlalu kuat atau terlalu longgar
  • 45. Lanjutan Denyut nadi brankialis diraba, stetoscop ditekankan didaerah tersebut Skrup Balon ditutup, pengunci air raksa dibuka. Balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengan lagi dan air raksa dalam pipa naik. Skrup balon dibuka sehingga air raksa turun perlahan-lahan. Sambil melihat turun air raksa, dengarkan denyutan pertama
  • 46. Lanjutan  Skala permukaan air raksa pada waktu terdengar denyutan pertama disebut tekanan Systole, misalnya 120 mmHg  Dengarkan terus sampai terdengar denyutan terakhir. Skla permukaan air raksa pada waktu denyutan terakhir disebut tekanan Dyastole, misalnya 80 mmHg  Hasil tensi dicatat : 120/80 mmHg  Beritahu hasil pengukuran pada klien/pasien
  • 47. Perhatian  Tensimeter harus dalam keadaan baik  Letak tensimeter harus datar, tabung air raksa tegak lurus  Memasang manset harus tepat diatas arteri bankialis dan jangan terlalu kencan atau terlalu kendor  Menekankan stetoscop jangan terlalu keras  Sebelum menutup tensimeter masukan dulu air raksa kedalam reservoarnya, tutup krannya.
  • 48. Konsep Inti  Tanda vital termasuk pemeriksaan fisik terhadap suhu, nadi, tekanan darah, pernafasan dan saturasi oksigen  Tanda vital diukur sebagai bagian dari pemeriksaan fisik atau sebagai tinjauan kondisi klien  Pengetahuan terhada faktor yang mempengaruhi tanda vital membantu petugas/perawat menentukan dan mengevaluasi nilai abnormal  Tanda vital memberkan dasar mengevaluasi respon intervensi pengobatan/keperawatan  Perubahan dalam satu tanda vital dapat mempengaruhi karakteristik dari tanda vital yang lain.