SlideShare a Scribd company logo
1 of 90
Download to read offline
KARS
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
(SKP)
ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN
• Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
• Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang efektif
• Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang
perlu diwaspadai (high-alert)
• Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-
prosedur, tepat-pasien operasi
• Sasaran V: Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
• Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh
KARS
Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki /
meningkatkan ketelitian identifikasi
pasien.
KARS
SASARAN I : KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
KEBIJAKAN IDENTITAS PASIEN
1. Identifikasi pasien harus mengikuti pasien kemanapun (gelang
identitas) dan yang tak mudah/bisa berubah.
2. Identifikasi Pasien : menggunakan dua identitas dari minimal
tiga identitas
1. Nama lengkap pasien sesuai e KTP
2. Tanggal lahir atau
3. Nomor rekam medis
• !!!! dilarang identifikasi dg nomor kamar pasien atau
lokasi
• Bila ada kekecualian, RS harus membuat SPO khusus
KARS
WARNA GELANG PASIEN
KARS
GELANG IDENTITAS
• Biru: Laki Laki
• Pink: Perempuan
GELANG PENANDA:
• Merah: Alergi
• Kuning: Risiko Jatuh
• Ungu : Do Not Resucitate
SPO
CARA IDENTIFIKASI PASIEN
Petemuan Pertama seorang petugas dengan pasien:
1. Secara verbal: Tanyakan nama pasien
2. Secara visual: Lihat ke gelang pasien dua dari
tiga identitas, cocokkan dengan perintah
dokter
Pertemuan berikutnya dapat lihat secara visual saja
ke gelang pasien, dua identitas dari tiga identitas
KARS
SPO
SAAT PEMASANGAN GELANG OLEH
PETUGAS
1. Jelaskan manfaat gelang pasien
2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak,
melepas, menutupi gelang .dll
3. Minta pasien utuk mengingatkan petugas bila
akan melakukan tindakan atau memberi obat
memberikan pengobatan tidak menkonfirmasi
nama dan mengecek ke gelang
KARS
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN
1. Identifikasi menggunakan gelang pasien, identifikasi terdiri dari tiga
identitas: nama pasien (e KTP), nomor rekam medik, dan tanggal lahir.
2. Pasien laki-laki memakai gelang warna biru, pasien perempuan memakai
gelang warna pink, sedangkan gelang merah sebagai penanda alergi, dan
gelang kuning penanda risiko jatuh, gelang ungu penanda Do not
Resucitate
3. Pada gelang identifikasi pasien: Nama pasien harus ditulis lengkap sesuai
e-KTP bila tak ada gunakan KTP/kartu identitas lainnya, bila tak ada
semuanya minta pasien/keluarganya untuk menulis pada formulir
identitas yang disediakan RS dengan huruf kapital pada kotak kota huruf
yang disediakan, nama tidak boleh disingkat, tak boleh salah ketik walau
satu huruf
4. Identifikasi pasien pada gelang identitas pasien harus di cetak, tulisan
tangan hanya boleh bila printer sedang rusak/tak ada fasilitas untuk itu
dan harus segera diganti bila printer berfungsi kembali.
KARS
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN
lanjutan………….
5. Petugas melakukan identifikasi pasien minimal dua dari tiga
identitas diatas
6. Identifikasi dengan cara verbal (menanyakan/mengkonfirmasi
nama pasien) dan visual (melihat gelang pasien)
7. Semua pasien harus di identifikasi secara benar sebelum
dilakukan pemberian obat, tranfusi/produk darah, pengobatan,
prosedur /tindakan, diambil sample darah, urin atau cairan
tubuh lainnya
8. Pasien rawat jalan tak harus memakai gelang identitas pasien
kecuali telah ditetapkan lain oleh RS,misalnya ruang
haemodialisa, endoskopi
9. Bila dalam satu ruang terdapat pasien dengan nama sama, pada
cover luar folder rekam medik dan semua formulir permintaan
penunjang . harus diberi tanda “HATI HATI PASIEN DENGAN
NAMA SAMA”
KARS
PETUGAS HARUS MELAKUKAN
IDENTIFIKASI PASIEN SAAT:
1. pemberian obat
2. pemberian darah / produk darah
3. pengambilan darah dan
spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis
4. Sebelum memberikan
pengobatan
5. Sebelum memberikan tindakan
KARS
Elemen Penilaian SKP.I.
1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien,
tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau
produk darah.
3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis (lihat juga AP.5.6,
EP 2)
4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan
tindakan / prosedur
5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan
identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi
KARS
SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF
• Rumah sakit mengembangkan
pendekatan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar para
pemberi layanan.
KARS
Komunikasi yang mudah terjadi
kesalahan
Terjadi pada saat:
1. Perintah diberikan secara
lisan
2. Perintah diberikan melalui
telpon
3. Saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis.
KARS
Perintah Lisan/Lewat Telepon
1. Tulis Lengkap
2. Baca Ulang- Eja
untuk NORUM/LASA
3. Konfirmasilisan
dan tanda tangan
KARS
 ISI PERINTAH
 NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
PEMBERI PERINTAH
 NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
PENERIMA PERINTAH
 TANGGAL DAN JAM
CONTOH FORMULIR CATATAN LENGKAP PERINTAH LISAN/MELALUI
TELEPON/PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS
NO TGL/
JAM
ISI PERINTAH NAMA
PENERIMA
PERINTAH
(TANDA
TANGAN)
PEMBERI
PERINTAH
(TANDA
TANGAN)
PELAKSANA
PERINTAH
(TANDA TANGAN)
KETERANGAN
KARS
Contoh obat LASA Yang harus di “eja “
KARS
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)
• hidralazine
• cerebyx
• vinblastine
• chlorpropamide
• glipizide
• daunorubicine
KARS
 hidroxyzine
 celebrex
 vincristine
 chlorpromazine
 glyburide
 doxorubicine
CONTOH PENULISAN
KEBIJAKAN PELAPORAN
HASIL PEMERIKSAAN KRITIS
• Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tes
dikembangkan rumah sakit untuk pengelolaan
hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan
pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan
menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat.
• RS mempunyai Prosedur yang meliputi
– penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap
tipe tes,
– oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus
dilaporkan
– menetapkan metode monitoring yang memenuhi
ketentuan
KARS
KARS
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN KRITIS YANG WAJIB
DILAPORKAN SEGERA
KARS
KARS
CONTOH KEBIJAKAN MENERIMA PERINTAH LISAN/LISAN
LEWAT TELEPON
• Penerima perintah menulis lengkap perintahnya, membaca ulang dan
melakukan konfirmasi
• Tulisan disebut lengkap bila terdiri dari jam/tanggal, isi perintah, nama
penerima perintah dan tanda tangan, nama pemberi perintah dan tanda
tangan (pada kesempatan berikutnya)
• Baca ulang dengan jelas, bila perintah mengandung nama obat LASA,
maka nama obat lasa harus dieja satu persatu hurufnya
• Di unit pelayanan harus tersedia daftar obat Look alike sound alike, look
alike, dan sound alike
• Konfirmasi lisan dan tertulis, konfirmasi lisan sesaat setelah pemberi
perintah mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan
kebenaran pembacaan secara lisan misal “ya sudah benar” . Konfirmasi
tertulis dengan tanda tangan pemberi perintah yang harus diminta pada
kesempatan kunjungan berikutnya .
• Ada kolom keterangan yang dapat dipakai mencatat hal-hal yang perlu
dicatat, misal pemberi perintah tak mau tanda tangan
KARS
SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG
PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)
• Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk memperbaiki
keamanan obat-obat
yang perlu
diwaspadai (high-
alert)
KARS
Obat high alert
(yang harus
diwaspadai): obat
yang dapat
menimbulkan KTD
atau kejadian
sentinel bisa salah
digunakan
• Paralytic agent vs antacid
KARS
Pancuronium (Pavulon)
vs Pantoprazole
KARS
• Paralytic agent vs antacid
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM ( NAMA OBAT RUPA UCAPAN MIRIP)
• hidraALAzine
• ceREBYx
• vinBLASTine
• chlorproPAMIDE
• glipiZIde
• DAUNOrubicine
KARS
 hidrOXYzine
 ceLEBRex
 vinCRIStine
 chlorproMAZINE
 glYBURIde
 dOXOrubicine
Look Alike Sound Alike
KARS
LASA
LASA
KARS
OBAT HIGH ALERT
• Obat yang persentasinya tinggi dalam
menyebabkan terjadi kesalahan/error
dan/atau kejadian sentinel (sentinel event)
• Obat yang berisiko tinggi menyebabkan
dampak yang tidak diinginkan (adverse
outcome)
• Obat-obat yang (Nama Obat, Rupa dan
Ucapan Mirip/NORUM, atau Look-Alike Sound-
Alike / LASA)
KARS
OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT (ISMPs)
1
2
3
4
5
6
7
8
Sutoto.KARS 30
HIGH
ALERT
OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT (ISMPs)
Sutoto.KARS 31
9
10
11
12
13
14
15
16
HIGH
ALERT
OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT (ISMPs)
17
18
19
20
21
22
23
24
Sutoto.KARS 32
HIGH
ALERT
DAFTAR OBAT HIGH ALERT
OBAT SPESIFIK
1 Amiodarone IV
2 Colcichine Injection
3 Heparin, Low moluculer weigt injection
4 Heparin Unfractionated IV
5 Insulin SC dan IV
6 Lidocaine IV
7 Magnesium SUlfat Injecion
8 Methotrxate oral non oncologic use
9 Netiride
10 Nitroprusside sodium for injection
11 Potasium Cloride for injection concentrate
12 Potasium Phospate injection
13 Sodium Chloride injection hypertonic >0.9%
14 Warfarin KARS
HIGH
ALERT
Look-Alike High Alert Drugs
KARS
HIGH ALERT
KARS
ELEKTROLIT KONSENTRAT
1. kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml
2. kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml
3. natrium/sodium klorida > 0.9%
4. magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat
!
HIGH
ALERT
• ELEKTROLIT KONSENTRAT HARUS DI
ENCERKAN SEBELUM DIGUNAKAN
•
CATATAN:
1. Di Indonesia KCL YANG BEREDAR 1 mEq/ML tetap dimasukan sebagai elektrolit konsentrat
2. Magnesium Sulfat 20 % & 40 % di beberapa kepustakaan masuk sebagai elektrolit
konsentrat
CONTOH
KEBIJAKAN PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
• DEFINISI:
– Obat berisiko tinggi yang menyebabkan bahaya yang
bermakna bila digunakan secara salah
• KETENTUAN :
1. Setiap unit yan obat harus tersedia daftar obat high
alert, Obat LASA, Elektrolit Konsentrat, serta panduan
penata laksanaan obat high alert
2. Setiap staf klinis terkait harus tahu penata laksanaan
obat high alert
3. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas,
diberi label yang jelas
4. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam
keadaan emergensi, atau nama obat harus di eja
perhuruf
5. Sebelum menyuntkikan obat high alert setelah cek 5
tepat, lanjutkan dengan double check.
KARS
HIGH
ALERT
KEBIJAKAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI INSTALASI
FARMASI
1. Tempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat
2. Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akan
diserahkan kepada perawat
3. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/ rak
tersendiri/khusus
4. Simpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnya
5. Simpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari terkunci double,
doubel pintu.setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung
jawabnya dan dicatat, setiap ganti sif harus tercatat dalam buku
serah terima lengkap dengan jumlahnya dan di tanda tangani
6. Sebelum perawat memberikan obat high alert cek kepada perawat lain
untuk memastikan tak ada salah (double check)
7. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan
pompa infus, tempel stiker label, nama obat pada botol infus. Dan di
isi dengan catatan sesuai ketentuan
KARS
HIGH
ALERT
CONTOH STIKER OBAT PADA BOTOL INFUS
KARS
Bila yang dimasukan obat Hig Alert tempelkan Sticker High Alert d seperti diatas
Look alike
KARS
LASA
LASA
LASA
KARS
SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR,
TEPAT-PASIEN OPERASI
• Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk memastikan
tepat-lokasi, tepat-
prosedur, dan
tepat- pasien.
KARS
REGINA
TURNER (52)
“LEFT SIDED
CRANIOTOMY
BYPASS”
DIOPERASI SISI
KANAN,
KARENA TIM
OPERASI TAK
MELAKUKAN
TIME OUT
KARS
OPERASI SALAH KAKI
KARS
KARS
OPERASI SALAH SISI
Sutoto.KARS 49
Daftar Singkatan yang Tidak boleh digunakan
KEBIJAKAN PENANDAAN LOKASI OPERASI
1. Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi
(laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau
multipel level (tulang belakang)
2. Perlu melibatkan pasien
3. Tak mudah luntur terkena air/alkohol / betadine
4. Mudah dikenali
5. Digunakan secara konsisten di RS
6. dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan tindakan,
7. Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan,
dan harus terlihat sampai saat akan disayat
KARS
BEBERAPA PROSEDUR YANG TIDAK
MEMERLUKAN PENANDAAN:
• Kasus organ tunggal (misalnya operasi
jantung, operasi caesar)
• Kasus intervensi seperti kateter jantung
• Kasus yang melibatkan gigi
• Prosedur yang melibatkan bayi prematur di
mana penandaan akan menyebabkan tato
permanen
KARS
CONTOH PENANDAAN
KARS
KEBIJAKAN VERIFIKASI PRAOPERATIF :
1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar
2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia, diberi label dan dipampang dg baik
3. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant
2 implant yg dibutuhkan
4. Tahap Time out :
1. memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan diselesaikan
2. dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai,
3. melibatkan seluruh tim operasi
5. Pakai surgical safety check-list (WHO . 2009)
KARS
KARS
TIME OUT
PANDUAN/SPO
Sebelum Induksi Anestesi:
1. Identifikasi pasien, prosedur, informed concent
sudah dicek ?
2. Sisi operasi sudah ditandai ?
3. Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?
4. pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?
5. Allergi ?
6. Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau aspirasi
7. Risiko kehilangandarah >= 500ml (IV Line harus
sudah terpasang dan Informed Consent untuk
transfusi darah sudah di tandatangani
Catatan. Sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya
harus sudah ditandatangani oleh Anestesi
KARS
PANDUAN
Sebelum Insisi Kulit (Time-out):Apakah …….
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi incisi
3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60 menit
sebelumnya
4. Antisipasi kejadian kritis:
1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood lost ?
2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?
3. Perawat : Sterilitas , instrumen ?
5. Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?
Catatan. Sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya
harus sudah ditandatangani oleh Perawat Sirkuler
KARS
PANDUAN/SPO
SEBELUM PASIEN MENINGGALKAN KAMAR OPERASI
1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal,
bersama dokter operator dan anestesi
a) Nama prosedur,
b) Instrumen, gas verband, jarum dihitung harus lengkap
c) Speciment telah di beri label dengan PID tepat
d) Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani
2. Dokter kpd perawat dan anestesi, apa yang harus
diperhatikan dalam recovery dan manajemen
pasien
Catatan. Sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya
harus sudah ditandatangani oleh Operator
KARS
Elemen Penilaian SKP.IV.
1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat
dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan
pasien di dalam proses penandaan.
2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain
untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat
prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan
yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur
time-out , tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan
pembedahan.
4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung
keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat
prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan
tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar
kamar operasi. KARS
SASARAN V : PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT
PELAYANAN KESEHATAN
• Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi
yang terkait pelayanan kesehatan.
KARS
Elemen Penilaian SKP.V.
1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi
pedoman hand hygiene terbaru yang
diterbitkan dan sudah diterima secara
umum al dari WHO Patient Safety
2. Rumah sakit menerapkan program hand
hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan
untuk mengarahkan pengurangan secara
berkelanjutan risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan
KARS
KARS
KARS
Contoh: PENGGGUNAAN JEMBATAN KELEDAI, ENAM AREA DALAM HAND-WASH/RUB
1. TELAPAK TANGAN
2. PUNGGUNG TANGAN
3. SELA- SELA JARI
4. PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN
KUNCI)
5. SEKELILING IBU JARI (PUTAR- PUTAR)
6. KUKU DAN UJUNG JARI (PUTAR-
PUTAR)
KARS
LAMA CUCI TANGAN:
HAND RUB : 20-30 DETIK
HAND WASH 40-60 DETIK
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety
KARS
KARS
Contoh Formulir Tingkat Kepatuhan staf terhadap
5 saat cuci tangan
NO KEGIATAN YA TIDAK
1 SEB KONTAK DGN PASIEN
2 SEBELUM MELAKUKAN TINDAKAN A SEPTIK
3 SESUDAH MEMEGANG CAIRAN TUBUH
4 SESUDAH MEMEGANG PASIEN
5 SESUDAH MEMEGANG LINGKUNGAN PASIEN
Catatan >. Yang dipantau kesesuaiannya adalah kegiatannya
Sampling kegiatan minimal masing masing 10 kegiatan
KARS
Angka Infeksi pelayanan Kesehatan
yang harus Dikumpulkan
1.Infeksi Saluran kemih terkait penggunaan
kateter
2.Infeksi Luka/Daerah Operasi
3.Infeksi Saluran Pernapasan terkait
penggunaan ventilator
4.Infeksi aliran darah primer terkait
pemasangan Central Venous Pressure (CVP)
5.Infeksi aliran darah Perifer
SASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH
• Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk mengurangi risiko
pasien dari cedera karena jatuh.
KARS
Maksud dan Tujuan SKP VI.
• Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab
cedera pasien rawat inap.
• Rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh
dan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko
cedera bila sampai jatuh.
• Evaluasi :
– riwayat jatuh,
– obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol
– gaya jalan dan keseimbangan
– serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.
• Program tersebut harus diterapkan di rumah sakit.
KARS
Elemen Penilaian SKP.VI.
1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko
pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang bila
diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan
dll.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko
jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap
berisiko jatuh
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan
pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari
kejadian tidak diharapkan
4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko pasien
cedera akibat jatuh di rumah sakit
KARS
KARS
Pediatric Patient Falls Scale
Scale Characteristics
General Risk
Assessment of
Pediatric Inpatient
Falls (GRAF-PIF)
Humpty-Dumpty
Scale- Inpatient
CHAMPS
Pediatric Fall
Risk Assessment
Tool
Pediatric Fall Risk
Assessment Scale
(PFRA)
Used at NCH
Physical &
physiological falls
(not developmental)
All types of falls
except when child
is “dropped”
All types of falls All types of falls
5 items 7 items 4 items 10 items
Scale 0 to 5+ Scale 7 to 23 Scale 0 to 4 Scale 0 to 30
Cut-off score = 2 Cut-off score = 12 Cut-off score = 1 Cut-off score = 5
KARS
Patient falls
There are three types of patient falls
1. an accidental fall: is prevented by ensuring a safe
environment.
2. a physiological anticipated fall: Anticipated
physiological falls are prevented by first identifying
who is likely to fall using the MFS.
3. an unanticipated physiological fall: The first
unanticipated physiological fall cannot be predicted
and, therefore, cannot be prevented, because the
staff and the patient may not realize that the patient
has the condition that precipitates the unexpected
KARS
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, New
York. 2009.
KARS
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2nd Ed. Springer Publishing Company, New
York. 2009.
No/low risk: < 45
– Pencegahan jatuh akibat kecelakaan
– Pastikan lingkungan aman
– Edukasi pasien dan keluarga
High risk: > 45
– Strategi proteksi dari jatuh:
• Monitoring
• Proteksi jatuh dari tempat tidur/kursi
• Proteksi dari lingkungan berbahaya
• Proteksi dari cedera
– Strategi pencegahan jatuh
• Tranfer pasien dengan aman
• Cegah kencing yang urgen
• Evaluasi kemampuan komunikasi
• Latihan /exercise keseimbangan
• Optimalisasi kondisi fisik
KARS
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, New
York. 2009.
CONTOH:
ASESMEN RISIKO
JATUH
MORSE FALL SCALE
KARS
Tata laksana Risiko jatuh
KARS
Tgl/ja
m
Rendah
1. Anjurkan pasien untuk memakai alas
kaki anti slip (RR
2. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil
bebas dari hambatan dan terang (RR)
3. Pastikan lorong bebas hambatan (RR)
4. Pastikan lingkungan aman
5. Edukasi pasien dan keluarga
6. Mengamati lingkungan untuk kondisi
berpotensi tidak aman, dan segera
laporkan untuk perbaikan (RR)
7. Informasikan dan mendidik pasien dan
/ atau anggota keluarga mengenai
rencana perawatan untuk mencegah
jatuh .
8. Berkolaborasi dengan pasien atau
keluarga untuk memberikan bantuan
yang dibutuhkan pasien (Pemenuhan
Tata laksana Risiko jatuh
KARS
Tgl/ja
m
SEDANG;
1. Pencegahan jatuh akibat kecelakaan
( pastikan lantai tidak licin, ruangan
dan toilet terang)
2. Tempatkan alat bantu seperti
walkers/tongkat dalam jangkauan
pasien (RS & RT)
3. Pasang Bedside rel (RS & RT)
4. Pastikan lingkungan aman
5. Edukasi pasien dan keluarga
6. Pertimbangkan efek puncak obat yang
diresepkan yang mempengaruhi
tingkat kesadaran, dan gait (
Tata laksana Risiko jatuh
KARS
Tgl/ja
m
SEDANG;
1. ( pastikan lantai tidak licin, ruangan
dan toilet terang)
2. Tempatkan alat bantu seperti
walkers/tongkat dalam jangkauan
pasien (RS & RT)
3. Pasang Bedside rel (RS & RT)
4. Pastikan lingkungan aman
5. Edukasi pasien dan keluarga
6. Pertimbangkan efek puncak obat yang
diresepkan yang mempengaruhi
tingkat kesadaran, dan gait
7. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh
tanpa pengawasan saat di daerah
diagnostik atau terapi (RS & RT)
Tata laksana Risiko jatuh
KARS
Tgl/ja
m
8.Informasikan dan mendidik pasien dan /
atau anggota keluarga mengenai rencana
perawatan untuk mencegah jatuh .
9.Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga
untuk memberikan bantuan yang
dibutuhkan pasien .
(Pemenuhan kebutuhan dasar manusia)
Tata laksana Risiko jatuh
KARS
Tgl/ja
m
TINGGI :
1. Anjurkan pasien meminta bantuan
yang diperlukan
2. Sediakan kursi roda yang terkunci di
samping tempat tidur pasien (RT)
3. Pencegahan jatuh akibat kecelakaan
( pastikan lantai tidak licin, ruangan
dan toilet terang)
4. Tempatkan alat bantu seperti
walkers/tongkat dalam jangkauan
pasien (RS & RT)
5. Pasang Bedside rel (RS & RT)
6. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur
Tata laksana Risiko jatuh
KARS
Tgl/ja
m
TINGGI :
8.Prtimbangkan efek puncak obat yang
diresepkan yang mempengaruhi tingkat
kesadaran, dan gait
9.Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa
pengawasan saat di daerah diagnostik atau
terapi
10. Pastikan pasien yang diangkut dengan
brandcard / tempat tidur, posisi bedside
rel dalam keadaan terpasang .
11.Informasikan dan mendidik pasien dan /
atau anggota keluarga mengenai rencana
perawatan untuk mencegah jatuh
12.Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga
untuk memberikan bantuan yang
dibutuhkan pasien.
(Pemenuhan kebutuhan dasar manusia)
Tata Laksana Pencegahan Pasien Risiko Jatuh
1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan (RT)
2. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip (RR)
3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur
pasien (RT)
4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan
dan terang (RR)
5. Pastikan lorong bebas hambatan (RR)
6. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam
jangkauan pasien (RS & RT)
7. Pasang Bedside rel (RS & RT)
8. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur ( RT)
KARS
Contoh Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh
9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang
mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait (RS & RT)
10. Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan
segera laporkan untuk perbaikan (RR)
11. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di
daerah diagnostik atau terapi (RS & RT)
12. Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur,
posisi bedside rel dalam keadaan terpasang (RS & RT)
13. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga
mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh ( RR,RS&RT)
14. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan
bantuan yang dibutuhkan pasien (Pemenuhan kebutuhan dasar
manusia)
KARS
Contoh tata laksana risiko jatuh
PARAMETER KRITERIA NILAI SKOR
Usia  < 3 tahun
 3 – 7 tahun
 7 – 13 tahun
 ≥ 13 tahun
4
3
2
1
Jenis kelamin  Laki-laki
 Perempuan
2
1
Diagnosis  Diagnosis neurologi
 Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi, anemia, anoreksia,
sinkop, pusing, dsb.)
 Gangguan perilaku / psikiatri
 Diagnosis lainnya
4
3
2
1
Gangguan kognitif  Tidak menyadari keterbatasan dirinya
 Lupa akan adanya keterbatasan
 Orientasi baik terhadap diri sendiri
3
2
1
Faktor lingkungan  Riwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasa
 Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam tempat tidur bayi
/ perabot rumah
 Pasien diletakkan di tempat tidur
 Area di luar rumah sakit
4
3
2
1
Respons terhadap:
1. Pembedahan/ sedasi /
anestesi
2. Penggunaan
medikamentosa
 Dalam 24 jam
 Dalam 48 jam
 > 48 jam atau tidak menjalani pembedahan / sedasi/ anestesi
 Penggunaan multipel: sedatif, obat hipnosis, barbiturat, fenotiazin,
antidepresan, pencahar, diuretik, narkose
 Penggunaan salah satu obat di atas
 Penggunaan medikasi lainnya / tidak ada medikasi
3
2
1
3
2
1
SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY
KARS
SKALA RISIKO JATUH ONTARIO MODIFIED STRATIFY - SYDNEY SCORING
Parameter Skrining Jawaban Keterangan Nilai Skor
Riwayat jatuh
apakah pasien datang ke rumah sakit karena jatuh? Ya / tidak Salah satu jawaban
ya = 6
jika tidak, apakah pasien mengalami jatuh dalam 2 bulan
terakhir ini?
Ya/ tidak
Status mental
apakah pasien delirium? (tidak dapat membuat keputusan, pola
pikir tidak terorganisir, gangguan daya ingat)
Ya/ tidak
Salah satu jawaban
ya = 14
apakah pasien disorientasi? (salah menyebutkan waktu, tempat,
atau orang)
Ya/ tidak
apakah pasien mengalami agitasi? (ketakutan, gelisah, dan
cemas)
Ya/ tidak
Penglihatan
apakah pasien memakai kacamata? Ya/ tidak
Salah satu jawaban
ya = 1
apakah pasien mengeluh adanya penglihatan buram? Ya/ tidak
apakah pasien mempunyai glaukoma, katarak, atau degenerasi
makula?
Ya/ tidak
Kebiasaan berkemih
apakah terdapat perubahan perilaku berkemih? (frekuensi,
urgensi, inkontinensia, nokturia)
Ya/ tidak
ya = 2
Transfer (dari tempat
tidur ke kursi dan
kembali ke tempat tidur)
mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan) 0 jumlahkan nilai
transfer dan
mobilitas. Jika nilai
total 0-3, maka skor
= 0. jika nilai total 4-
6, maka skor = 7
memerlukan sedikit bantuan (1 orang) / dalam pengawasan 1
memerlukan bantuan yang nyata (2 orang) 2
tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu bantuan total 3
Mobilitas
mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan) 0
berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal / fisik) 1
menggunakan kursi roda 2
imobilisasi 3
KARS
• Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment
KARS
Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment
KARS
KARS
KARS
Contoh Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh
1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan (RT)
2. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip (RR)
3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur
pasien (RT)
4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan
dan terang (RR)
5. Pastikan lorong bebas hambatan (RR)
6. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam
jangkauan pasien (RS & RT)
7. Pasang Bedside rel (RS & RT)
8. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur ( RT)
KARS
Contoh Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh
9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang
mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait (RS & RT)
10. Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan
segera laporkan untuk perbaikan (RR)
11. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di
daerah diagnostik atau terapi (RS & RT)
12. Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur,
posisi bedside rel dalam keadaan terpasang (RS & RT)
13. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga
mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh ( RR,RS&RT)
14. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan
bantuan yang dibutuhkan pasien (Pemenuhan kebutuhan dasar
manusia)
KARS
Contoh tata laksana risiko jatuh
ASESMEN RISIKO JATUH RAWAT JALAN
GET UP AND GO
KARS
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• UNDANG UNDANG NO 44 TAHUN 2009 TTG
RUMAH SAKIT
• PMK 1691 ttg KESELAMATAN PASIEN RS
• BUKU PANDUAN KESELAMATAN PASIEN DARI
PERSI
• TELUSUR SASARAN KESELAMATAN PASIEN
• BUKU PEDOMAN PELAPORAN INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN
• DATA RISIKO JATUH DI RS DAN DAMPAKNYA
SETIAP SEMESTER
KARS
SEKIAN
TERIMA KASIH
KARS

More Related Content

What's hot

Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Yabniel Lit Jingga
 
SOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docxSOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docx
IinUnique
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Nenell 'kovalen' Miraldy
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
indahwaodeindawd
 

What's hot (20)

SKP Identifikasi Pasien.pptx
SKP Identifikasi Pasien.pptxSKP Identifikasi Pasien.pptx
SKP Identifikasi Pasien.pptx
 
Panduan transfer pasien
Panduan transfer pasienPanduan transfer pasien
Panduan transfer pasien
 
Anastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfAnastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdf
 
Pedoman mtbs
Pedoman mtbsPedoman mtbs
Pedoman mtbs
 
Sop ekg
Sop ekgSop ekg
Sop ekg
 
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inapSpo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inap
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKILaporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
 
SOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docxSOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docx
 
Lembar discharge planning
Lembar discharge planningLembar discharge planning
Lembar discharge planning
 
2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Managed care
Managed careManaged care
Managed care
 
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienKomunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
 
Pmkp
PmkpPmkp
Pmkp
 
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
 

Similar to Materi Presentasi SKP.pdf

6-sasaran-keselamatan-pasien.pdf
6-sasaran-keselamatan-pasien.pdf6-sasaran-keselamatan-pasien.pdf
6-sasaran-keselamatan-pasien.pdf
LilyMely
 
PPT KESELAMATAN PASIEN.pptx
PPT KESELAMATAN PASIEN.pptxPPT KESELAMATAN PASIEN.pptx
PPT KESELAMATAN PASIEN.pptx
AndiFikar6
 

Similar to Materi Presentasi SKP.pdf (20)

6-sasaran-keselamatan-pasien.pdf
6-sasaran-keselamatan-pasien.pdf6-sasaran-keselamatan-pasien.pdf
6-sasaran-keselamatan-pasien.pdf
 
PPT BOOKLET SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
PPT BOOKLET SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptxPPT BOOKLET SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
PPT BOOKLET SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
 
1. PASIEN SAFETY.pdf
1. PASIEN SAFETY.pdf1. PASIEN SAFETY.pdf
1. PASIEN SAFETY.pdf
 
373606306-TEAM-3-SASARAN-KESELAMATAN-PASIEN-ppt.ppt
373606306-TEAM-3-SASARAN-KESELAMATAN-PASIEN-ppt.ppt373606306-TEAM-3-SASARAN-KESELAMATAN-PASIEN-ppt.ppt
373606306-TEAM-3-SASARAN-KESELAMATAN-PASIEN-ppt.ppt
 
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012
 
pps ppt sosialisasi.pptx
pps ppt sosialisasi.pptxpps ppt sosialisasi.pptx
pps ppt sosialisasi.pptx
 
Skp 2019 (1)
Skp 2019 (1)Skp 2019 (1)
Skp 2019 (1)
 
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanKonsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
 
bmc4-prinsip keselamatan.pptx
bmc4-prinsip keselamatan.pptxbmc4-prinsip keselamatan.pptx
bmc4-prinsip keselamatan.pptx
 
RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptx
RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptxRESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptx
RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptx
 
IDENTIFIKASI PASIEN.ppt
IDENTIFIKASI PASIEN.pptIDENTIFIKASI PASIEN.ppt
IDENTIFIKASI PASIEN.ppt
 
Skp
SkpSkp
Skp
 
Skp
SkpSkp
Skp
 
PPT KESELAMATAN PASIEN.pptx
PPT KESELAMATAN PASIEN.pptxPPT KESELAMATAN PASIEN.pptx
PPT KESELAMATAN PASIEN.pptx
 
BUKU SAKU PERAWAT.pptx
BUKU SAKU PERAWAT.pptxBUKU SAKU PERAWAT.pptx
BUKU SAKU PERAWAT.pptx
 
Identifikasi copy
Identifikasi   copyIdentifikasi   copy
Identifikasi copy
 
Penunjang ok
Penunjang okPenunjang ok
Penunjang ok
 
01. penunjang ok!
01. penunjang ok!01. penunjang ok!
01. penunjang ok!
 
Materi Penunjang
Materi Penunjang Materi Penunjang
Materi Penunjang
 
Patient-Safety.pptx
Patient-Safety.pptxPatient-Safety.pptx
Patient-Safety.pptx
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
SemediGiri2
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
 

Materi Presentasi SKP.pdf

  • 2. ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN • Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien • Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang efektif • Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert) • Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat- prosedur, tepat-pasien operasi • Sasaran V: Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan • Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh KARS
  • 3. Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki / meningkatkan ketelitian identifikasi pasien. KARS SASARAN I : KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
  • 4. KEBIJAKAN IDENTITAS PASIEN 1. Identifikasi pasien harus mengikuti pasien kemanapun (gelang identitas) dan yang tak mudah/bisa berubah. 2. Identifikasi Pasien : menggunakan dua identitas dari minimal tiga identitas 1. Nama lengkap pasien sesuai e KTP 2. Tanggal lahir atau 3. Nomor rekam medis • !!!! dilarang identifikasi dg nomor kamar pasien atau lokasi • Bila ada kekecualian, RS harus membuat SPO khusus KARS
  • 5. WARNA GELANG PASIEN KARS GELANG IDENTITAS • Biru: Laki Laki • Pink: Perempuan GELANG PENANDA: • Merah: Alergi • Kuning: Risiko Jatuh • Ungu : Do Not Resucitate
  • 6. SPO CARA IDENTIFIKASI PASIEN Petemuan Pertama seorang petugas dengan pasien: 1. Secara verbal: Tanyakan nama pasien 2. Secara visual: Lihat ke gelang pasien dua dari tiga identitas, cocokkan dengan perintah dokter Pertemuan berikutnya dapat lihat secara visual saja ke gelang pasien, dua identitas dari tiga identitas KARS
  • 7. SPO SAAT PEMASANGAN GELANG OLEH PETUGAS 1. Jelaskan manfaat gelang pasien 2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak, melepas, menutupi gelang .dll 3. Minta pasien utuk mengingatkan petugas bila akan melakukan tindakan atau memberi obat memberikan pengobatan tidak menkonfirmasi nama dan mengecek ke gelang KARS
  • 8. KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN 1. Identifikasi menggunakan gelang pasien, identifikasi terdiri dari tiga identitas: nama pasien (e KTP), nomor rekam medik, dan tanggal lahir. 2. Pasien laki-laki memakai gelang warna biru, pasien perempuan memakai gelang warna pink, sedangkan gelang merah sebagai penanda alergi, dan gelang kuning penanda risiko jatuh, gelang ungu penanda Do not Resucitate 3. Pada gelang identifikasi pasien: Nama pasien harus ditulis lengkap sesuai e-KTP bila tak ada gunakan KTP/kartu identitas lainnya, bila tak ada semuanya minta pasien/keluarganya untuk menulis pada formulir identitas yang disediakan RS dengan huruf kapital pada kotak kota huruf yang disediakan, nama tidak boleh disingkat, tak boleh salah ketik walau satu huruf 4. Identifikasi pasien pada gelang identitas pasien harus di cetak, tulisan tangan hanya boleh bila printer sedang rusak/tak ada fasilitas untuk itu dan harus segera diganti bila printer berfungsi kembali. KARS
  • 9. KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN lanjutan…………. 5. Petugas melakukan identifikasi pasien minimal dua dari tiga identitas diatas 6. Identifikasi dengan cara verbal (menanyakan/mengkonfirmasi nama pasien) dan visual (melihat gelang pasien) 7. Semua pasien harus di identifikasi secara benar sebelum dilakukan pemberian obat, tranfusi/produk darah, pengobatan, prosedur /tindakan, diambil sample darah, urin atau cairan tubuh lainnya 8. Pasien rawat jalan tak harus memakai gelang identitas pasien kecuali telah ditetapkan lain oleh RS,misalnya ruang haemodialisa, endoskopi 9. Bila dalam satu ruang terdapat pasien dengan nama sama, pada cover luar folder rekam medik dan semua formulir permintaan penunjang . harus diberi tanda “HATI HATI PASIEN DENGAN NAMA SAMA” KARS
  • 10. PETUGAS HARUS MELAKUKAN IDENTIFIKASI PASIEN SAAT: 1. pemberian obat 2. pemberian darah / produk darah 3. pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis 4. Sebelum memberikan pengobatan 5. Sebelum memberikan tindakan KARS
  • 11. Elemen Penilaian SKP.I. 1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien 2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah. 3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis (lihat juga AP.5.6, EP 2) 4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedur 5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi KARS
  • 12. SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF • Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar para pemberi layanan. KARS
  • 13. Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan Terjadi pada saat: 1. Perintah diberikan secara lisan 2. Perintah diberikan melalui telpon 3. Saat pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis. KARS
  • 14. Perintah Lisan/Lewat Telepon 1. Tulis Lengkap 2. Baca Ulang- Eja untuk NORUM/LASA 3. Konfirmasilisan dan tanda tangan KARS  ISI PERINTAH  NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN PEMBERI PERINTAH  NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN PENERIMA PERINTAH  TANGGAL DAN JAM
  • 15. CONTOH FORMULIR CATATAN LENGKAP PERINTAH LISAN/MELALUI TELEPON/PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS NO TGL/ JAM ISI PERINTAH NAMA PENERIMA PERINTAH (TANDA TANGAN) PEMBERI PERINTAH (TANDA TANGAN) PELAKSANA PERINTAH (TANDA TANGAN) KETERANGAN KARS
  • 16. Contoh obat LASA Yang harus di “eja “ KARS
  • 17. LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE) NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP) • hidralazine • cerebyx • vinblastine • chlorpropamide • glipizide • daunorubicine KARS  hidroxyzine  celebrex  vincristine  chlorpromazine  glyburide  doxorubicine CONTOH PENULISAN
  • 18. KEBIJAKAN PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS • Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tes dikembangkan rumah sakit untuk pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat. • RS mempunyai Prosedur yang meliputi – penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe tes, – oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus dilaporkan – menetapkan metode monitoring yang memenuhi ketentuan KARS
  • 19. KARS
  • 20. CONTOH HASIL PEMERIKSAAN KRITIS YANG WAJIB DILAPORKAN SEGERA KARS
  • 21. KARS
  • 22. CONTOH KEBIJAKAN MENERIMA PERINTAH LISAN/LISAN LEWAT TELEPON • Penerima perintah menulis lengkap perintahnya, membaca ulang dan melakukan konfirmasi • Tulisan disebut lengkap bila terdiri dari jam/tanggal, isi perintah, nama penerima perintah dan tanda tangan, nama pemberi perintah dan tanda tangan (pada kesempatan berikutnya) • Baca ulang dengan jelas, bila perintah mengandung nama obat LASA, maka nama obat lasa harus dieja satu persatu hurufnya • Di unit pelayanan harus tersedia daftar obat Look alike sound alike, look alike, dan sound alike • Konfirmasi lisan dan tertulis, konfirmasi lisan sesaat setelah pemberi perintah mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan kebenaran pembacaan secara lisan misal “ya sudah benar” . Konfirmasi tertulis dengan tanda tangan pemberi perintah yang harus diminta pada kesempatan kunjungan berikutnya . • Ada kolom keterangan yang dapat dipakai mencatat hal-hal yang perlu dicatat, misal pemberi perintah tak mau tanda tangan KARS
  • 23. SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT) • Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high- alert) KARS Obat high alert (yang harus diwaspadai): obat yang dapat menimbulkan KTD atau kejadian sentinel bisa salah digunakan
  • 24. • Paralytic agent vs antacid KARS
  • 26. LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE) NORUM ( NAMA OBAT RUPA UCAPAN MIRIP) • hidraALAzine • ceREBYx • vinBLASTine • chlorproPAMIDE • glipiZIde • DAUNOrubicine KARS  hidrOXYzine  ceLEBRex  vinCRIStine  chlorproMAZINE  glYBURIde  dOXOrubicine
  • 27. Look Alike Sound Alike KARS LASA LASA
  • 28. KARS
  • 29. OBAT HIGH ALERT • Obat yang persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadi kesalahan/error dan/atau kejadian sentinel (sentinel event) • Obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome) • Obat-obat yang (Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look-Alike Sound- Alike / LASA) KARS
  • 30. OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT (ISMPs) 1 2 3 4 5 6 7 8 Sutoto.KARS 30 HIGH ALERT
  • 31. OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT (ISMPs) Sutoto.KARS 31 9 10 11 12 13 14 15 16 HIGH ALERT
  • 32. OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT (ISMPs) 17 18 19 20 21 22 23 24 Sutoto.KARS 32 HIGH ALERT
  • 33. DAFTAR OBAT HIGH ALERT OBAT SPESIFIK 1 Amiodarone IV 2 Colcichine Injection 3 Heparin, Low moluculer weigt injection 4 Heparin Unfractionated IV 5 Insulin SC dan IV 6 Lidocaine IV 7 Magnesium SUlfat Injecion 8 Methotrxate oral non oncologic use 9 Netiride 10 Nitroprusside sodium for injection 11 Potasium Cloride for injection concentrate 12 Potasium Phospate injection 13 Sodium Chloride injection hypertonic >0.9% 14 Warfarin KARS HIGH ALERT
  • 34. Look-Alike High Alert Drugs KARS HIGH ALERT
  • 35. KARS ELEKTROLIT KONSENTRAT 1. kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml 2. kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml 3. natrium/sodium klorida > 0.9% 4. magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat ! HIGH ALERT • ELEKTROLIT KONSENTRAT HARUS DI ENCERKAN SEBELUM DIGUNAKAN • CATATAN: 1. Di Indonesia KCL YANG BEREDAR 1 mEq/ML tetap dimasukan sebagai elektrolit konsentrat 2. Magnesium Sulfat 20 % & 40 % di beberapa kepustakaan masuk sebagai elektrolit konsentrat
  • 36. CONTOH KEBIJAKAN PENANGANAN OBAT HIGH ALERT • DEFINISI: – Obat berisiko tinggi yang menyebabkan bahaya yang bermakna bila digunakan secara salah • KETENTUAN : 1. Setiap unit yan obat harus tersedia daftar obat high alert, Obat LASA, Elektrolit Konsentrat, serta panduan penata laksanaan obat high alert 2. Setiap staf klinis terkait harus tahu penata laksanaan obat high alert 3. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas, diberi label yang jelas 4. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam keadaan emergensi, atau nama obat harus di eja perhuruf 5. Sebelum menyuntkikan obat high alert setelah cek 5 tepat, lanjutkan dengan double check. KARS HIGH ALERT
  • 37. KEBIJAKAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI INSTALASI FARMASI 1. Tempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat 2. Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akan diserahkan kepada perawat 3. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/ rak tersendiri/khusus 4. Simpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnya 5. Simpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari terkunci double, doubel pintu.setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung jawabnya dan dicatat, setiap ganti sif harus tercatat dalam buku serah terima lengkap dengan jumlahnya dan di tanda tangani 6. Sebelum perawat memberikan obat high alert cek kepada perawat lain untuk memastikan tak ada salah (double check) 7. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan pompa infus, tempel stiker label, nama obat pada botol infus. Dan di isi dengan catatan sesuai ketentuan KARS HIGH ALERT
  • 38. CONTOH STIKER OBAT PADA BOTOL INFUS KARS Bila yang dimasukan obat Hig Alert tempelkan Sticker High Alert d seperti diatas
  • 41. SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI • Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat-lokasi, tepat- prosedur, dan tepat- pasien. KARS
  • 42. REGINA TURNER (52) “LEFT SIDED CRANIOTOMY BYPASS” DIOPERASI SISI KANAN, KARENA TIM OPERASI TAK MELAKUKAN TIME OUT KARS
  • 45. Sutoto.KARS 49 Daftar Singkatan yang Tidak boleh digunakan
  • 46. KEBIJAKAN PENANDAAN LOKASI OPERASI 1. Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang belakang) 2. Perlu melibatkan pasien 3. Tak mudah luntur terkena air/alkohol / betadine 4. Mudah dikenali 5. Digunakan secara konsisten di RS 6. dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan tindakan, 7. Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan disayat KARS
  • 47. BEBERAPA PROSEDUR YANG TIDAK MEMERLUKAN PENANDAAN: • Kasus organ tunggal (misalnya operasi jantung, operasi caesar) • Kasus intervensi seperti kateter jantung • Kasus yang melibatkan gigi • Prosedur yang melibatkan bayi prematur di mana penandaan akan menyebabkan tato permanen KARS
  • 49. KEBIJAKAN VERIFIKASI PRAOPERATIF : 1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar 2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label dan dipampang dg baik 3. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant 2 implant yg dibutuhkan 4. Tahap Time out : 1. memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan diselesaikan 2. dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai, 3. melibatkan seluruh tim operasi 5. Pakai surgical safety check-list (WHO . 2009) KARS
  • 51. PANDUAN/SPO Sebelum Induksi Anestesi: 1. Identifikasi pasien, prosedur, informed concent sudah dicek ? 2. Sisi operasi sudah ditandai ? 3. Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ? 4. pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ? 5. Allergi ? 6. Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau aspirasi 7. Risiko kehilangandarah >= 500ml (IV Line harus sudah terpasang dan Informed Consent untuk transfusi darah sudah di tandatangani Catatan. Sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya harus sudah ditandatangani oleh Anestesi KARS
  • 52. PANDUAN Sebelum Insisi Kulit (Time-out):Apakah ……. 1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran) 2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi incisi 3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60 menit sebelumnya 4. Antisipasi kejadian kritis: 1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood lost ? 2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ? 3. Perawat : Sterilitas , instrumen ? 5. Imaging yg diperlukan sdh dipasang ? Catatan. Sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya harus sudah ditandatangani oleh Perawat Sirkuler KARS
  • 53. PANDUAN/SPO SEBELUM PASIEN MENINGGALKAN KAMAR OPERASI 1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal, bersama dokter operator dan anestesi a) Nama prosedur, b) Instrumen, gas verband, jarum dihitung harus lengkap c) Speciment telah di beri label dengan PID tepat d) Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani 2. Dokter kpd perawat dan anestesi, apa yang harus diperhatikan dalam recovery dan manajemen pasien Catatan. Sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya harus sudah ditandatangani oleh Operator KARS
  • 54. Elemen Penilaian SKP.IV. 1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan. 2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional. 3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur time-out , tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan pembedahan. 4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi. KARS
  • 55. SASARAN V : PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN • Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan. KARS
  • 56. Elemen Penilaian SKP.V. 1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum al dari WHO Patient Safety 2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif. 3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan KARS
  • 57. KARS
  • 58. KARS
  • 59. Contoh: PENGGGUNAAN JEMBATAN KELEDAI, ENAM AREA DALAM HAND-WASH/RUB 1. TELAPAK TANGAN 2. PUNGGUNG TANGAN 3. SELA- SELA JARI 4. PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN KUNCI) 5. SEKELILING IBU JARI (PUTAR- PUTAR) 6. KUKU DAN UJUNG JARI (PUTAR- PUTAR) KARS LAMA CUCI TANGAN: HAND RUB : 20-30 DETIK HAND WASH 40-60 DETIK
  • 60. Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety KARS
  • 61. KARS Contoh Formulir Tingkat Kepatuhan staf terhadap 5 saat cuci tangan NO KEGIATAN YA TIDAK 1 SEB KONTAK DGN PASIEN 2 SEBELUM MELAKUKAN TINDAKAN A SEPTIK 3 SESUDAH MEMEGANG CAIRAN TUBUH 4 SESUDAH MEMEGANG PASIEN 5 SESUDAH MEMEGANG LINGKUNGAN PASIEN Catatan >. Yang dipantau kesesuaiannya adalah kegiatannya Sampling kegiatan minimal masing masing 10 kegiatan
  • 62. KARS Angka Infeksi pelayanan Kesehatan yang harus Dikumpulkan 1.Infeksi Saluran kemih terkait penggunaan kateter 2.Infeksi Luka/Daerah Operasi 3.Infeksi Saluran Pernapasan terkait penggunaan ventilator 4.Infeksi aliran darah primer terkait pemasangan Central Venous Pressure (CVP) 5.Infeksi aliran darah Perifer
  • 63. SASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH • Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh. KARS
  • 64. Maksud dan Tujuan SKP VI. • Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab cedera pasien rawat inap. • Rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh. • Evaluasi : – riwayat jatuh, – obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol – gaya jalan dan keseimbangan – serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien. • Program tersebut harus diterapkan di rumah sakit. KARS
  • 65. Elemen Penilaian SKP.VI. 1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan dll. 2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap berisiko jatuh 3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari kejadian tidak diharapkan 4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit KARS
  • 66. KARS
  • 67. Pediatric Patient Falls Scale Scale Characteristics General Risk Assessment of Pediatric Inpatient Falls (GRAF-PIF) Humpty-Dumpty Scale- Inpatient CHAMPS Pediatric Fall Risk Assessment Tool Pediatric Fall Risk Assessment Scale (PFRA) Used at NCH Physical & physiological falls (not developmental) All types of falls except when child is “dropped” All types of falls All types of falls 5 items 7 items 4 items 10 items Scale 0 to 5+ Scale 7 to 23 Scale 0 to 4 Scale 0 to 30 Cut-off score = 2 Cut-off score = 12 Cut-off score = 1 Cut-off score = 5 KARS
  • 68. Patient falls There are three types of patient falls 1. an accidental fall: is prevented by ensuring a safe environment. 2. a physiological anticipated fall: Anticipated physiological falls are prevented by first identifying who is likely to fall using the MFS. 3. an unanticipated physiological fall: The first unanticipated physiological fall cannot be predicted and, therefore, cannot be prevented, because the staff and the patient may not realize that the patient has the condition that precipitates the unexpected KARS Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, New York. 2009.
  • 69. KARS Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2nd Ed. Springer Publishing Company, New York. 2009.
  • 70. No/low risk: < 45 – Pencegahan jatuh akibat kecelakaan – Pastikan lingkungan aman – Edukasi pasien dan keluarga High risk: > 45 – Strategi proteksi dari jatuh: • Monitoring • Proteksi jatuh dari tempat tidur/kursi • Proteksi dari lingkungan berbahaya • Proteksi dari cedera – Strategi pencegahan jatuh • Tranfer pasien dengan aman • Cegah kencing yang urgen • Evaluasi kemampuan komunikasi • Latihan /exercise keseimbangan • Optimalisasi kondisi fisik KARS Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, New York. 2009.
  • 72. Tata laksana Risiko jatuh KARS Tgl/ja m Rendah 1. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip (RR 2. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan dan terang (RR) 3. Pastikan lorong bebas hambatan (RR) 4. Pastikan lingkungan aman 5. Edukasi pasien dan keluarga 6. Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan segera laporkan untuk perbaikan (RR) 7. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh . 8. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan pasien (Pemenuhan
  • 73. Tata laksana Risiko jatuh KARS Tgl/ja m SEDANG; 1. Pencegahan jatuh akibat kecelakaan ( pastikan lantai tidak licin, ruangan dan toilet terang) 2. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam jangkauan pasien (RS & RT) 3. Pasang Bedside rel (RS & RT) 4. Pastikan lingkungan aman 5. Edukasi pasien dan keluarga 6. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait (
  • 74. Tata laksana Risiko jatuh KARS Tgl/ja m SEDANG; 1. ( pastikan lantai tidak licin, ruangan dan toilet terang) 2. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam jangkauan pasien (RS & RT) 3. Pasang Bedside rel (RS & RT) 4. Pastikan lingkungan aman 5. Edukasi pasien dan keluarga 6. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait 7. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di daerah diagnostik atau terapi (RS & RT)
  • 75. Tata laksana Risiko jatuh KARS Tgl/ja m 8.Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh . 9.Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan pasien . (Pemenuhan kebutuhan dasar manusia)
  • 76. Tata laksana Risiko jatuh KARS Tgl/ja m TINGGI : 1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan 2. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur pasien (RT) 3. Pencegahan jatuh akibat kecelakaan ( pastikan lantai tidak licin, ruangan dan toilet terang) 4. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam jangkauan pasien (RS & RT) 5. Pasang Bedside rel (RS & RT) 6. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur
  • 77. Tata laksana Risiko jatuh KARS Tgl/ja m TINGGI : 8.Prtimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait 9.Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di daerah diagnostik atau terapi 10. Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur, posisi bedside rel dalam keadaan terpasang . 11.Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh 12.Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan pasien. (Pemenuhan kebutuhan dasar manusia)
  • 78. Tata Laksana Pencegahan Pasien Risiko Jatuh 1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan (RT) 2. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip (RR) 3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur pasien (RT) 4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan dan terang (RR) 5. Pastikan lorong bebas hambatan (RR) 6. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam jangkauan pasien (RS & RT) 7. Pasang Bedside rel (RS & RT) 8. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur ( RT) KARS
  • 79. Contoh Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh 9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait (RS & RT) 10. Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan segera laporkan untuk perbaikan (RR) 11. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di daerah diagnostik atau terapi (RS & RT) 12. Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur, posisi bedside rel dalam keadaan terpasang (RS & RT) 13. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh ( RR,RS&RT) 14. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan pasien (Pemenuhan kebutuhan dasar manusia) KARS Contoh tata laksana risiko jatuh
  • 80. PARAMETER KRITERIA NILAI SKOR Usia  < 3 tahun  3 – 7 tahun  7 – 13 tahun  ≥ 13 tahun 4 3 2 1 Jenis kelamin  Laki-laki  Perempuan 2 1 Diagnosis  Diagnosis neurologi  Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi, anemia, anoreksia, sinkop, pusing, dsb.)  Gangguan perilaku / psikiatri  Diagnosis lainnya 4 3 2 1 Gangguan kognitif  Tidak menyadari keterbatasan dirinya  Lupa akan adanya keterbatasan  Orientasi baik terhadap diri sendiri 3 2 1 Faktor lingkungan  Riwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasa  Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam tempat tidur bayi / perabot rumah  Pasien diletakkan di tempat tidur  Area di luar rumah sakit 4 3 2 1 Respons terhadap: 1. Pembedahan/ sedasi / anestesi 2. Penggunaan medikamentosa  Dalam 24 jam  Dalam 48 jam  > 48 jam atau tidak menjalani pembedahan / sedasi/ anestesi  Penggunaan multipel: sedatif, obat hipnosis, barbiturat, fenotiazin, antidepresan, pencahar, diuretik, narkose  Penggunaan salah satu obat di atas  Penggunaan medikasi lainnya / tidak ada medikasi 3 2 1 3 2 1 SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY KARS
  • 81. SKALA RISIKO JATUH ONTARIO MODIFIED STRATIFY - SYDNEY SCORING Parameter Skrining Jawaban Keterangan Nilai Skor Riwayat jatuh apakah pasien datang ke rumah sakit karena jatuh? Ya / tidak Salah satu jawaban ya = 6 jika tidak, apakah pasien mengalami jatuh dalam 2 bulan terakhir ini? Ya/ tidak Status mental apakah pasien delirium? (tidak dapat membuat keputusan, pola pikir tidak terorganisir, gangguan daya ingat) Ya/ tidak Salah satu jawaban ya = 14 apakah pasien disorientasi? (salah menyebutkan waktu, tempat, atau orang) Ya/ tidak apakah pasien mengalami agitasi? (ketakutan, gelisah, dan cemas) Ya/ tidak Penglihatan apakah pasien memakai kacamata? Ya/ tidak Salah satu jawaban ya = 1 apakah pasien mengeluh adanya penglihatan buram? Ya/ tidak apakah pasien mempunyai glaukoma, katarak, atau degenerasi makula? Ya/ tidak Kebiasaan berkemih apakah terdapat perubahan perilaku berkemih? (frekuensi, urgensi, inkontinensia, nokturia) Ya/ tidak ya = 2 Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan kembali ke tempat tidur) mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan) 0 jumlahkan nilai transfer dan mobilitas. Jika nilai total 0-3, maka skor = 0. jika nilai total 4- 6, maka skor = 7 memerlukan sedikit bantuan (1 orang) / dalam pengawasan 1 memerlukan bantuan yang nyata (2 orang) 2 tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu bantuan total 3 Mobilitas mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan) 0 berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal / fisik) 1 menggunakan kursi roda 2 imobilisasi 3 KARS
  • 82. • Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment KARS
  • 83. Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment KARS
  • 84. KARS
  • 85. KARS
  • 86. Contoh Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh 1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan (RT) 2. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip (RR) 3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur pasien (RT) 4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan dan terang (RR) 5. Pastikan lorong bebas hambatan (RR) 6. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam jangkauan pasien (RS & RT) 7. Pasang Bedside rel (RS & RT) 8. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur ( RT) KARS
  • 87. Contoh Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh 9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait (RS & RT) 10. Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan segera laporkan untuk perbaikan (RR) 11. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di daerah diagnostik atau terapi (RS & RT) 12. Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur, posisi bedside rel dalam keadaan terpasang (RS & RT) 13. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh ( RR,RS&RT) 14. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan pasien (Pemenuhan kebutuhan dasar manusia) KARS Contoh tata laksana risiko jatuh
  • 88. ASESMEN RISIKO JATUH RAWAT JALAN GET UP AND GO KARS
  • 89. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN • UNDANG UNDANG NO 44 TAHUN 2009 TTG RUMAH SAKIT • PMK 1691 ttg KESELAMATAN PASIEN RS • BUKU PANDUAN KESELAMATAN PASIEN DARI PERSI • TELUSUR SASARAN KESELAMATAN PASIEN • BUKU PEDOMAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN • DATA RISIKO JATUH DI RS DAN DAMPAKNYA SETIAP SEMESTER KARS