SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
- UU No. 29 Tahun 2004 Ttg Praktik
Kedokteran, Pasal 2.
- - UU No. 36 Tahun 2009 Ttg Kesehatan,
Pasal 5 (2), Pasal 19, Pasal 54.
- UU No. 44 Tahun 2009 Ttg Rumah Sakit,
Pasal 13 (3), Pasal 32 (e),(n) dan Pasal 43.
- Permenkes No.1691 Thn 2011 Ttg
Keselamatan Pasien.
 WHO (World Health Organization) dari berbagai negara
menyatakan, KTD dalam pelayanan pasien rawat inap di
rumah sakit sekitar 3-16 %
 Laporan IOM (Institute of Medicine), di Amerika Serikat
setiap tahun terjadi 48.000 hingga 100.000 pasien
meninggal dunia akibat kesalahan medis.
 Dari 1.292 RS di Indonesia hanya 60% yg terakreditasi,
blm semuanya menerapkan standar perlindungan pasien.
 Pelaporan KTD di Indonesia ?
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah
suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman,dan diharapkan dapat mencegah
terjadinya cidera. Termasuk di dalamnya: mengukur
risiko; identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap
pasien; pelaporan dan analisis insiden; kemampuan
untuk belajar dan menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mencegah, mengurangi serta
meminimalkan risiko.
Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
dicanangkan oleh Menteri Kesehatan pada
Seminar Nasional PERSI pada tanggal 21
Agustus 2005, di Jakarta Convention Centre
Jakarta.
Bulan Agustus 2005 Departemen Kesehatan
R.I. mencanangkan Gerakan Moral Nasional
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit (GMN-
KPRS) sebagai tonggak awal bagi penerapan
patient safety di Indonesia
 Insiden adalah setiap kejadian yg tidak
disengaja dan kondisi yg mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cedera yang
dpt dicegah pd pasien, terdiri dari Kejadian
Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris
Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera dan
Kejadian Potensial Cedera.
 Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat
KTD adalah insiden yang mengakibatkan cedera
pada pasien
 Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat
KNC adalah terjadinya insiden yang belum sampai
terpapar ke pasien
 Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC
adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien,
tetapi tidak timbul cedera.
 Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat
KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden
 Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang
mengakibatkan kematian atau cedera yang serius.
Standar keselamatan pasien terdiri dari
1. Hak pasien.
2. Mendidik pasien dan keluarga.
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan
pelayanan.
4. Penggunaan metode-metode peningkatan
kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien.
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien.
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien.
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf
untuk mencapai keselamatan pasien.
Sasaran Keselamatan Pasien meliputi
tercapainya bbrp hal :
a. Ketepatan identifikasi pasien;
b. Peningkatan komunikasi yang efektif;
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai;
d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi;
e. Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan;
f. Pengurangan risiko pasien jatuh.
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah
Sakit :
1. membangun kesadaran akan nilai keselamatan
pasien;
2. memimpin dan mendukung staf;
3. mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko;
4. mengembangkan sistem pelaporan;
5. melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien;
6. belajar dan berbagi pengalaman tentang
keselamatan pasien;
7. mencegah cedera melalui implementasi sistem
keselamatan pasien.
• WHO Collaborating Centre for Patient Safety pada
tanggal 2 Mei 2007 resmi menerbitkan Nine Life Saving
Patient Safety Solutions (Sembilan Solusi Life-Saving
Keselamatan Pasien Rumah Sakit).
• Disusun sejak tahun 2005 oleh pakar keselamatan pasien
lebih 100 negara, dengan mengidentifikasi dan
mempelajari berbagai masalah keselamatan pasien.
• Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI Edisi 2 Tahun
2009, Bab II angka 2.5. tentang Sembilan Solusi
Keselamatan Pasien, isinya sama dgn yg tlh disepakati
oleh WHO.
1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (Look-Alike,
Sound-Alike Medication Names).
2. Pastikan Identifikasi Pasien.
3. Komunikasi Secara Benar saat Serah Terima / Pengoperan
Pasien.
4. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar.
5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (Concentrated).
6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan.
7. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube).
8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai.
9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) untuk
Pencegahan lnfeksi Nosokomial.
1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip
(Look-Alike, Sound-Alike Medication Names) ;
Sebelum memberikan obat ke pasien, cek tujuan pemberian
obat pada resep / instruksi dokter/ rekam medis pasien.
Sebelum memberikan obat ke pasien, cek kecocokan obat yang
akan diberikan dengan diagnosa medis pasien.
Pada obat yang hafal, label obat yang akan diberikan perlu
dibaca secara cermat, mengenali obat secara visual/fisik, lokasi
penyimpanannya dan melihat tanda spesifik lainnya.
Pisahkan penempatan dan penyimpanan obat yang mirip
(Norum) termasuk obat yang bermasalah.
Berikan penjelasan pada pasien atau keluarganya tentang obat-
obatan yang mirip nama dan bentuknya yang kemungkinan
dikonsumsi pasien.
2. Pastikan Identifikasi Pasien ;
Cek identitas pasien dan mencocokannya dengan kebutuhan
perawatan pasien misalnya tindakan medis, laboratorium.
Digunakan minimal 2 jenis identitas (misalkan nama pasien dan
tanggal lahir) sebagai alat klarifikasi identitas pasien saat pasien
masuk atau pindah ke rumah sakit lain atau tempat pelanan
lainnya.
Cek identitas pasien dan mencocokannya dengan kebutuhan
perawatan pasien misalnya tindakan medis, laboratorium.
Terapkan standarisasi dalam identifikasi pasien sesuai prosedur
yang ada, misalkan gelang warna tertentu dengan ditulis nama dan
tanggal lahir.
Ada protokol identifikasi pasien dengan nama yang sama atau
pasien-pasien yang tidak diketahui namanya dan mengikuti
protokol tersebut.
3. Komunikasi Secara Benar saat Serah Terima /
Pengoperan Pasien ;
Lakukan operan pasien saat pergantian dinas jaga.
Lakukan operan dengan petugas tempat perawatan selanjutnya
saat pasien dipindahkan ke tempat perawatan lain atau unit
tindakan lainnya.
Baca ulang dokumen pasien saat operan dan dicermati dengan
teliti.
Saat operan cukup waktu bagi staf untuk bertanya dan tidak ada
interupsi saat operan.
Saat operan pasien dijelaskan dengan rinci dan benar
mengenai: status pasien, obat-obatan, rencana terapi, advance
directive (pernyataan keinginan pasien) dan semua perubahan
status pasien.
4. Pastikan Tindakan yg benar pd Sisi Tubuh yg benar;
 Lakukan verifikasi dan memberi tanda sesuai rekam medis pada
anggota tubuh yang akan dilakukan prosedur delegasi seperti :
pemasangan gips atau prosedur operatif minor lainnya.
 Libatkan pasien dalam setiap proses verifikasi preoperative untuk
mengkonfirmasi ulang.
 Lengkapi data laboratorium, uji diagnostic, CT scan, Rontgen MRI
dan test yang relevan untuk verifikasi ketepatan pasien sebelum
pasien dioperasi.
 Cocokan identitas pasien dengan jenis tindakan yang akan dilakukan
sesuai dengan rekam medis.
 Lakukan serah terima pasien dengan menyertakan rekam medis dan
pemeriksaan penunjang kepada petugas kamar operasi atau kamar
tindakan.
5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (Concentrated) ;
 Cairan KCL disimpan di tempat yang terpisah dan terkunci dan
pemakaiannya didokumentasikan sebagai kendali pemakaian atau jika tidak
tersedia ruang khusus penyimpanan dan persiapan obat, maka hanya
perawat, dokter atau Apoteker yang berpengalaman yang diperbolehkan
menyiapkan obat ini.
 Setelah KCL atau cairan konsentrasi lain disiapkan, dilakukan pengecekan
independen oleh staf yang berpengalaman dan terkualifikasi.
 Tersedia protocol (ceklist) untuk cairan KCL/cairan konsentrasi lain
meliputi cara menghitung, kecepatan cairan dan jalur pemberian vena yang
tepat.
 Pemberian KCL atau cairan konsentrasi lain dengan infuse pump atau
infuse mikro dirp set (60 tetes/ml) atau infuse set buret dan harus sering
dimonitor.
 Cairan KCL atau cairan konsentrasi lain yang sudah disiapkan diberi label
peringatan resiko tinggi sebelum digunakan.
6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pd Pengalihan Pelayanan ;
Standarisasi pengumpulan dan dokumentasi semua obat yang
sedang digunakan pasien yang meliputi nama obat/ suplemen,
Dosis, frekuensi dan waktu dosis terakhir.
Perbaharui daftar obat jika terdapat order baru yang dituliskan
yang merefleksikan semua obat yang sedang digunakan pasien.
Komunikasikan daftar obat kepada pemberi pelayanan
berikutnya kapanpun pasien dipindahkan, dipulangkan dan
berikan daftar obat saat pasien pulang.
Ajari pasien atau keluarga tentang penggunaan obat yang aman,
risiko obat baik secara tunggal atau kombinasi dan beri akses
informasi obat yang terjangkau dan relevan.
Anjurkan pasien untuk menyimpan obatnya di tas dan
membawanya jika berkunjung ke rumah sakit atau dokter.
7. Hindari Salah Kateter, Salah Sambung Slang /Tube ;
 Tidak memperbolehkan staf non klinis, pasien dan keluarga untuk
menyambungkan atau melepas sambungan selang, bantuan harus
selalu ditujukan kepada staf klinis.
 Beri label pada kateter yang berisiko tinggi (kateter arteri, epidural,
intratekal dan Hindari penggunaan kateter dengan injection port pada
peralatan ini.
 Jelaskan jakur-jalur selang dan standar dasar masing-masing
jalur selang pasien disaat operan pasien.
 Buat alur dasar untuk koneksi semua selang dan verifikasi ujung
selang sebelum membuat koneksi atau melepas sambungan atau
memberikan obat, cairan atau produk lain.
 Lakukan training mengenai bahaya salah sambung selang dan
peralatan medis pada program orientasi dan pengembangan
berkelanjutan staf klinis.
8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai ;
Atasan/ rekan kerja menganjurkan penggunaan peralatan
injeksi sekali pakai.
Ikut program training petugas kesehatan atau memanfaatkan
informasi dari rumah sakit tentang: pencegahan infeksi,
praktek injeksi yang aman, penanganan sampah benda tajam
yang aman dan penggunan tehnologi injeksi terbaru (sedikit
menggunakan jarum).
Identifikasi dan terapkan praktek penanganan sampah medis
yang aman.
Dukung pengadaan peralatan injeksi dengan system sedikit
tusukan.
Edukasi ke pasien dan keluarganya tentang alternative
penggunaan obat-obatan injeksi
9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) untuk
Pencegahan lnfeksi Nosokomial ;
Atasan atau rekan kerja mempromosikan ketaatan melakukan
cuci tangan.
Tersedia wastafel dan sabun cuci tangan dengan air yang
mengalir untuk fasilitas cuci tangan disetiap sudut ruang
perawatan.
Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh, melakukan
tindakan atau berkontak dengan cairan pasien.
Edukasi/penyuluhan bagi petugas kesehatan tentang tehnik
cuci tangan yang benar.
Buat informasi ke pasien dan keluarga tentang tehnik cuci
tangan yang benar dan pentingnya cuci tangan.
Keselamatan Pasien RS

More Related Content

Similar to Keselamatan Pasien RS

PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.documma16
 
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdfPandutNdut
 
14-instrumen-kars-skp_1725 (1).pdf
14-instrumen-kars-skp_1725 (1).pdf14-instrumen-kars-skp_1725 (1).pdf
14-instrumen-kars-skp_1725 (1).pdfMuharinaMuharina
 
1. PASIEN SAFETY.pdf
1. PASIEN SAFETY.pdf1. PASIEN SAFETY.pdf
1. PASIEN SAFETY.pdfFahryPratama1
 
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptxSitiMuslimah22
 
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012Andri Chy
 
Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...
Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...
Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...yaya' Suryaningsih
 
Fact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxFact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxeyeeasy
 
Keselamatan pasien Radiologi
Keselamatan pasien RadiologiKeselamatan pasien Radiologi
Keselamatan pasien RadiologiDwi Adhianto
 
Keselamatan pasien dinas kesehatann.pptx
Keselamatan pasien dinas kesehatann.pptxKeselamatan pasien dinas kesehatann.pptx
Keselamatan pasien dinas kesehatann.pptxvenir51131
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Septian Muna Barakati
 
RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptx
RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptxRESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptx
RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptxWihelminaKurniyati1
 
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdfGreen Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdfDhipaAshiilahBaahira
 
SASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptx
SASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptxSASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptx
SASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptxTaufik Biya
 
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docxPANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docxnovyantihidayat
 

Similar to Keselamatan Pasien RS (20)

PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
 
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf
 
K3 01.ppt
K3 01.pptK3 01.ppt
K3 01.ppt
 
14-instrumen-kars-skp_1725 (1).pdf
14-instrumen-kars-skp_1725 (1).pdf14-instrumen-kars-skp_1725 (1).pdf
14-instrumen-kars-skp_1725 (1).pdf
 
1. PASIEN SAFETY.pdf
1. PASIEN SAFETY.pdf1. PASIEN SAFETY.pdf
1. PASIEN SAFETY.pdf
 
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
 
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012
 
Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...
Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...
Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...
 
Fact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxFact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptx
 
Keselamatan pasien Radiologi
Keselamatan pasien RadiologiKeselamatan pasien Radiologi
Keselamatan pasien Radiologi
 
Keselamatan pasien dinas kesehatann.pptx
Keselamatan pasien dinas kesehatann.pptxKeselamatan pasien dinas kesehatann.pptx
Keselamatan pasien dinas kesehatann.pptx
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
 
RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptx
RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptxRESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptx
RESOSIALISASI KOMITE DAN POKJA SKP-1 (1).pptx
 
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdfGreen Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
 
SASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptx
SASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptxSASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptx
SASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptx
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
PPT_Keperawatan.pptx
PPT_Keperawatan.pptxPPT_Keperawatan.pptx
PPT_Keperawatan.pptx
 
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docxPANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 

Recently uploaded

PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 

Recently uploaded (12)

PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 

Keselamatan Pasien RS

  • 1.
  • 2. - UU No. 29 Tahun 2004 Ttg Praktik Kedokteran, Pasal 2. - - UU No. 36 Tahun 2009 Ttg Kesehatan, Pasal 5 (2), Pasal 19, Pasal 54. - UU No. 44 Tahun 2009 Ttg Rumah Sakit, Pasal 13 (3), Pasal 32 (e),(n) dan Pasal 43. - Permenkes No.1691 Thn 2011 Ttg Keselamatan Pasien.
  • 3.  WHO (World Health Organization) dari berbagai negara menyatakan, KTD dalam pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit sekitar 3-16 %  Laporan IOM (Institute of Medicine), di Amerika Serikat setiap tahun terjadi 48.000 hingga 100.000 pasien meninggal dunia akibat kesalahan medis.  Dari 1.292 RS di Indonesia hanya 60% yg terakreditasi, blm semuanya menerapkan standar perlindungan pasien.  Pelaporan KTD di Indonesia ?
  • 4. Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman,dan diharapkan dapat mencegah terjadinya cidera. Termasuk di dalamnya: mengukur risiko; identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien; pelaporan dan analisis insiden; kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden serta menerapkan solusi untuk mencegah, mengurangi serta meminimalkan risiko.
  • 5. Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit dicanangkan oleh Menteri Kesehatan pada Seminar Nasional PERSI pada tanggal 21 Agustus 2005, di Jakarta Convention Centre Jakarta. Bulan Agustus 2005 Departemen Kesehatan R.I. mencanangkan Gerakan Moral Nasional Keselamatan Pasien di Rumah Sakit (GMN- KPRS) sebagai tonggak awal bagi penerapan patient safety di Indonesia
  • 6.
  • 7.  Insiden adalah setiap kejadian yg tidak disengaja dan kondisi yg mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dpt dicegah pd pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera.
  • 8.  Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien  Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien  Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.  Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden  Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius.
  • 9. Standar keselamatan pasien terdiri dari 1. Hak pasien. 2. Mendidik pasien dan keluarga. 3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan. 4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien. 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien. 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien. 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
  • 10. Sasaran Keselamatan Pasien meliputi tercapainya bbrp hal : a. Ketepatan identifikasi pasien; b. Peningkatan komunikasi yang efektif; c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai; d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi; e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; f. Pengurangan risiko pasien jatuh.
  • 11. Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit : 1. membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien; 2. memimpin dan mendukung staf; 3. mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko; 4. mengembangkan sistem pelaporan; 5. melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien; 6. belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien; 7. mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien.
  • 12. • WHO Collaborating Centre for Patient Safety pada tanggal 2 Mei 2007 resmi menerbitkan Nine Life Saving Patient Safety Solutions (Sembilan Solusi Life-Saving Keselamatan Pasien Rumah Sakit). • Disusun sejak tahun 2005 oleh pakar keselamatan pasien lebih 100 negara, dengan mengidentifikasi dan mempelajari berbagai masalah keselamatan pasien. • Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI Edisi 2 Tahun 2009, Bab II angka 2.5. tentang Sembilan Solusi Keselamatan Pasien, isinya sama dgn yg tlh disepakati oleh WHO.
  • 13. 1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (Look-Alike, Sound-Alike Medication Names). 2. Pastikan Identifikasi Pasien. 3. Komunikasi Secara Benar saat Serah Terima / Pengoperan Pasien. 4. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar. 5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (Concentrated). 6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan. 7. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube). 8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai. 9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) untuk Pencegahan lnfeksi Nosokomial.
  • 14. 1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (Look-Alike, Sound-Alike Medication Names) ; Sebelum memberikan obat ke pasien, cek tujuan pemberian obat pada resep / instruksi dokter/ rekam medis pasien. Sebelum memberikan obat ke pasien, cek kecocokan obat yang akan diberikan dengan diagnosa medis pasien. Pada obat yang hafal, label obat yang akan diberikan perlu dibaca secara cermat, mengenali obat secara visual/fisik, lokasi penyimpanannya dan melihat tanda spesifik lainnya. Pisahkan penempatan dan penyimpanan obat yang mirip (Norum) termasuk obat yang bermasalah. Berikan penjelasan pada pasien atau keluarganya tentang obat- obatan yang mirip nama dan bentuknya yang kemungkinan dikonsumsi pasien.
  • 15. 2. Pastikan Identifikasi Pasien ; Cek identitas pasien dan mencocokannya dengan kebutuhan perawatan pasien misalnya tindakan medis, laboratorium. Digunakan minimal 2 jenis identitas (misalkan nama pasien dan tanggal lahir) sebagai alat klarifikasi identitas pasien saat pasien masuk atau pindah ke rumah sakit lain atau tempat pelanan lainnya. Cek identitas pasien dan mencocokannya dengan kebutuhan perawatan pasien misalnya tindakan medis, laboratorium. Terapkan standarisasi dalam identifikasi pasien sesuai prosedur yang ada, misalkan gelang warna tertentu dengan ditulis nama dan tanggal lahir. Ada protokol identifikasi pasien dengan nama yang sama atau pasien-pasien yang tidak diketahui namanya dan mengikuti protokol tersebut.
  • 16. 3. Komunikasi Secara Benar saat Serah Terima / Pengoperan Pasien ; Lakukan operan pasien saat pergantian dinas jaga. Lakukan operan dengan petugas tempat perawatan selanjutnya saat pasien dipindahkan ke tempat perawatan lain atau unit tindakan lainnya. Baca ulang dokumen pasien saat operan dan dicermati dengan teliti. Saat operan cukup waktu bagi staf untuk bertanya dan tidak ada interupsi saat operan. Saat operan pasien dijelaskan dengan rinci dan benar mengenai: status pasien, obat-obatan, rencana terapi, advance directive (pernyataan keinginan pasien) dan semua perubahan status pasien.
  • 17. 4. Pastikan Tindakan yg benar pd Sisi Tubuh yg benar;  Lakukan verifikasi dan memberi tanda sesuai rekam medis pada anggota tubuh yang akan dilakukan prosedur delegasi seperti : pemasangan gips atau prosedur operatif minor lainnya.  Libatkan pasien dalam setiap proses verifikasi preoperative untuk mengkonfirmasi ulang.  Lengkapi data laboratorium, uji diagnostic, CT scan, Rontgen MRI dan test yang relevan untuk verifikasi ketepatan pasien sebelum pasien dioperasi.  Cocokan identitas pasien dengan jenis tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan rekam medis.  Lakukan serah terima pasien dengan menyertakan rekam medis dan pemeriksaan penunjang kepada petugas kamar operasi atau kamar tindakan.
  • 18. 5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (Concentrated) ;  Cairan KCL disimpan di tempat yang terpisah dan terkunci dan pemakaiannya didokumentasikan sebagai kendali pemakaian atau jika tidak tersedia ruang khusus penyimpanan dan persiapan obat, maka hanya perawat, dokter atau Apoteker yang berpengalaman yang diperbolehkan menyiapkan obat ini.  Setelah KCL atau cairan konsentrasi lain disiapkan, dilakukan pengecekan independen oleh staf yang berpengalaman dan terkualifikasi.  Tersedia protocol (ceklist) untuk cairan KCL/cairan konsentrasi lain meliputi cara menghitung, kecepatan cairan dan jalur pemberian vena yang tepat.  Pemberian KCL atau cairan konsentrasi lain dengan infuse pump atau infuse mikro dirp set (60 tetes/ml) atau infuse set buret dan harus sering dimonitor.  Cairan KCL atau cairan konsentrasi lain yang sudah disiapkan diberi label peringatan resiko tinggi sebelum digunakan.
  • 19. 6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pd Pengalihan Pelayanan ; Standarisasi pengumpulan dan dokumentasi semua obat yang sedang digunakan pasien yang meliputi nama obat/ suplemen, Dosis, frekuensi dan waktu dosis terakhir. Perbaharui daftar obat jika terdapat order baru yang dituliskan yang merefleksikan semua obat yang sedang digunakan pasien. Komunikasikan daftar obat kepada pemberi pelayanan berikutnya kapanpun pasien dipindahkan, dipulangkan dan berikan daftar obat saat pasien pulang. Ajari pasien atau keluarga tentang penggunaan obat yang aman, risiko obat baik secara tunggal atau kombinasi dan beri akses informasi obat yang terjangkau dan relevan. Anjurkan pasien untuk menyimpan obatnya di tas dan membawanya jika berkunjung ke rumah sakit atau dokter.
  • 20. 7. Hindari Salah Kateter, Salah Sambung Slang /Tube ;  Tidak memperbolehkan staf non klinis, pasien dan keluarga untuk menyambungkan atau melepas sambungan selang, bantuan harus selalu ditujukan kepada staf klinis.  Beri label pada kateter yang berisiko tinggi (kateter arteri, epidural, intratekal dan Hindari penggunaan kateter dengan injection port pada peralatan ini.  Jelaskan jakur-jalur selang dan standar dasar masing-masing jalur selang pasien disaat operan pasien.  Buat alur dasar untuk koneksi semua selang dan verifikasi ujung selang sebelum membuat koneksi atau melepas sambungan atau memberikan obat, cairan atau produk lain.  Lakukan training mengenai bahaya salah sambung selang dan peralatan medis pada program orientasi dan pengembangan berkelanjutan staf klinis.
  • 21. 8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai ; Atasan/ rekan kerja menganjurkan penggunaan peralatan injeksi sekali pakai. Ikut program training petugas kesehatan atau memanfaatkan informasi dari rumah sakit tentang: pencegahan infeksi, praktek injeksi yang aman, penanganan sampah benda tajam yang aman dan penggunan tehnologi injeksi terbaru (sedikit menggunakan jarum). Identifikasi dan terapkan praktek penanganan sampah medis yang aman. Dukung pengadaan peralatan injeksi dengan system sedikit tusukan. Edukasi ke pasien dan keluarganya tentang alternative penggunaan obat-obatan injeksi
  • 22. 9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) untuk Pencegahan lnfeksi Nosokomial ; Atasan atau rekan kerja mempromosikan ketaatan melakukan cuci tangan. Tersedia wastafel dan sabun cuci tangan dengan air yang mengalir untuk fasilitas cuci tangan disetiap sudut ruang perawatan. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh, melakukan tindakan atau berkontak dengan cairan pasien. Edukasi/penyuluhan bagi petugas kesehatan tentang tehnik cuci tangan yang benar. Buat informasi ke pasien dan keluarga tentang tehnik cuci tangan yang benar dan pentingnya cuci tangan.