apa yg harus saya lakukan ?
Sutoto.KARS 58
Sebelum Penutupan Luka (Time-
out):Apakah .......
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi
incisi
3. Semua kassa, jarum dan benda asing sudah
dihitung dan dikonfirmasi lengkap
4. Pemberian antibiotik propillaksi sdh diberikan
dalam 60 menit sebelumnya
5. Antisipasi post operasi:
6. Keselamatan Pasien Rumah Sakit –
KPRS
• Suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih
aman.
• (Penjelasan UU 44/2009 ttg RS pasal 43)
• Yang dimaksud dengan keselamatan pasien (patient
safety) adalah proses dalam suatu Rumah Sakit yang
memberikan pelayanan pasien yang lebih aman.
Termasuk di dalamnya asesmen risiko, identifikasi, dan
manajemen risiko terhadap pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan
menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk
mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko.
7. ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi
SasaranV: Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
SasaranVI: Pengurangan risiko pasien jatuh
Sutoto.KARS 3
10. Keliru mengidentifikasi pasien :
1. Terjadi hampir di semua aspek diagnosis dan pengobatan
2. Dalam keadaan :
1. pasien masih dibius
2. pindah tempat tidur
3. pindah kamar
4. pindah lokasi di dalam rumah sakit
5. pasien memiliki cacat indra
Tujuan sasaran ini dua hal:
1. mengidentifikasi dengan benar
2. mencocokkan layanan dengan individu tersebut.
Sutoto.KARS 7
11. GELANG IDENTITAS
• Gender
• Laki : biru
• Wanita: pink
• Dengan stiker
identitas pasien
• Alergy
• Risiko jatuh
• DNR
12. SAAT PEMASANGAN GELANG OLEH
PETUGAS
Jelaskan manfaat gelang pasien
Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak,
melepas, menutupi gelang .dll
Minta pasien utuk mengingatkan petugas bila
akan melakukan tindakan atau memberi obat
memberikan pengobatan tidak menkonfirmasi
nama dan mengecek ke gelang
Sutoto.KARS 10
13. KAPAN ?
Identifikasi pasien harus
dilakukan sebelum:
Memberikan obat, darah, atau
produk darah
Mengambil darah dan spesimen
lain untuk pengujian klinis
Sebelum memberikan perawatan
dan prosedur
Bagi bayi, identifikasi juga
dilakukan sebelum mentransfer
pasien dari kamar bayi ke kamar
ibu
14. Bagaimana Melakukan Dengan Benar ?
Rawat Inap
Pasien Sadar
Tanyakan nama pasien ( Identifikasi aktif ) pasien diminta
menyebutkan namanya dengan lengkap
Cocokkan nomor rekam medis
Pasien Tidak Sadar/ Bayi/ Hambatan Komunikasi
Tanyakan nama pasien pada keluarga/pendamping
( identifikasi aktif )
Cocokkan nomor rekam medis
Rawat Jalan
Tanyakan nama pasien dan tanggal lahir ( identifikasi
aktif )
Cocokan dengan dokumen yang ada
16. 16
From the JCAHO Web Site October 2007 http://www.jointcommission.org
17. Komunikasi yang mudah terjadi
kesalahan
Terjadi pada saat:
Perintah diberikan secara lisan
Perintah diberikan melalui
telpon
Saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis.
Sutoto.KARS 15
18. MODEL SBAR
SEBAGAI STRATEGI UNTUK
MENINGKATKAN KOMUNIKASI
EFEKTIF SAAT SERAH TERIMA
INFORMASI PASIEN
MENINGKATKAN PATIENT SAFETY
19. S
• Diagnosa Medis
• Masalah Keperawatan
B
• Sign and symptome dari masing-masing masalah keperawatan:
• Data subjektif
• Data Objektif
A
• Analisa dari data-data yang ada di background ( B ) sesuai masalah
keperawatan
• Mengacu kepada tujuan dan kriteria hasil masing-masing diagnosa
keperawatan.
R
• Intervensi mandiri/ kolaborasi yang prioritas dikerjakan
• Hal-hal khusus yang harus menjadi perhatian
FORMAT PENDOKUMENTASIAN MODEL SBAR
UNTUK SERAH TERIMA ANTAR SHIFT
20. CONTOH PENULISAN SBAR
S: Anak post op hari 1 dengan Craniotomi removal e.c Astrocitoma post pemasangan Vp Shunt
Masalah keperawatan :
• Gangguan perfusi jaringan Cerebral
• Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
• Resiko infeksi
• Resiko gangguan keseimbangan cairan : kurang
B: Ibu pasien mengatakan anak cendrung tidur , ubun-ubun tampak cekung , refleks
menghisap kurang, tidak ada muntah . Breast feeding hanya 20 ml. Feeding susu 8x 50ml.
GCS; E 3 M 5 V menangis, pupil 2/2 reaksi positif, suhu 37.3°C, RR 24 x/mnt, Ronchi dikedua
lapang paru, HR 144x/mnt. BAB tidak ada, hasil PA belum ada. Sedang terpasang D5i/4
NaCl/12 jam. BB 5.8Kg
A: Perfusi jaringan serebral belum adekuat pasen masih cenderung tidur. Tidak ada tanda-
tanda peningkatan TIK, slem masih banyak, batuk tidak efektif, tanda-tanda infeksi tidak
ditemukan
R: Monitor status neurologi dan tanda-tanda peningkatan TIK
Gunakan tehnik a/anti septic dalam merawat luka.
Observasi balance cairan
Kaji dan monitor status pernafasan
Follow up dan diskusikan hasil PA
21. Perintah Lisan/Lewat Telepon
1. Tulis Lengkap
2. Baca Ulang-
Eja untuk
NORUM/LASA
3. Konfirmasilis
an dan tanda
tangan
ISI PERINTAH
NAMA LENGKAP DANTANDA
TANGAN PEMBERI PERINTAH
NAMA LENGKAP DANTANDA
TANGAN PENERIMA PERINTAH
TANGGAL DAN JAM
Sutoto.KARS 16
23. Pendahuluan
Medication error
penyebab paling sering
membahayakan pasien
“ High alert drugs “ adalah
obat-obat yang secara
signifikan berisiko
membahayakan pasien
bila digunakan dengan
salah atau pengelolaan
yang kurang tepat.
http://www.ismp.org
24. Obat yang
paling sering
menyebabkan
KTD &
Sentinel Event
insulin
opium dan
narkotik,
injeksi potassium
chloride ( atau
phosphate )
concentrate,
intravenous
anticoagulants
( heparin )
sodium chloride
solutions > dari
0.9%.
Study oleh Institute for Safe Medication Practices ( ISMP ) di US
34. K Cl Concentrated
Concentrated potassium chloride has been identified as a
highrisk medication by organizations inAustralia,Canada,
and the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland
(UK) (1).
In the US, 10 patient deaths from misadministration of K Cl
concentrated solution were reported to the Joint Commission
in just the first two years of its sentinel event reporting
programme: 1996-1997 (1).
In Canada, 23 incidents involving KCl mis-administration
occurred between 1993 and 1996 (2).
There are also reports of accidental death from the inadvertent
administration of concentrated saline solution (3).
Sutoto.KARS 31
44. National Practitioner Data Bank; WSPE,
wrong-side/wrong site, wrong-procedure,
and wrong-patient adverse event
Sutoto.KARS 46
45. 3 ( TIGA ) ELEMEN PENTING
DALAM SPO
Penandaan lokasi pembedahan
Beberapa pengecualian
Checklist sebelum pembedahan dilakukan
Untuk memastikan semua siap pada tempatnya,
termasuk kesiapan peralatan dan instrument
bedah
Time out
47. MARKING
Libatkan pasien
Gunakan marker yang tahan air
Tidak membuat penandaan
yang membingungkan
Dilakukan sebelum
pembedahan mulai
Bukan kewenangan perawat
Prinsip pada operasi tertentu
48. VERIFIKASI PRAOPERATIF :
1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar
2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia, diberi label dan dipampang dg baik
3. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant 2
implant yg dibutuhkan
4. Tahap Time out :
1. memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan diselesaikan
2. dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai,
3. melibatkan seluruh tim operasi
5. Pakai ceklis agar praktis
Sutoto.KARS 50
50. RUANG PERSIAPAN Perawat
Ya Tidak
1 Verifikasi Identitas pasien (gelang identitas, catatan, dan
pasien)
□ □
2 Kelengkapan Informed Consent □ □
3 "Marking" area operasi sesuai dengan prosedur □ □
4 Pengkajian pre operasi dan kelengkapan checklist □ □
5 Riwayat fisik dan rencana operasi oleh dokter bedah
(tanggal terakhir)
□ □
6 Adanya Pengkajian Pre Anesthesi dan Informed Consent
Anestesi
□ □
7 Dokumen Laboratorium, radiology, dan test lain yang
diperlukan
□ □
8 Tersedia alat khusus dan obatan-obatan yang diperlukan
dan siap digunakan
□ □
Perawat diruang Pre - Operasi :
….………………………………
(Nama dan Tanda Tangan)
51. TIME - OUT DI KAMAR OPERASI Dokter Bedah
Sebelum dimulainya prosedur semua anggota OT hadir dan memperhatikan proses "TIME OUT" dipimpin oleh dokter
bedah.
Ya Tidak
1 Anggota Team memastikan nama pasien, prosedur dan area yang dioperasi. (Informed
Consent, gelang nama dan formulir pre operasi)
□ □
2 Dokter Bedah menjelaskan antisipasi terhadap
a. Komplikasi
……………………………………..…………………………
…………
b. Perkiraan kehilangan darah …………………………..……………………………………………
c. Rencana penempatan setelah operasi Pulang / Ruangan /ICU/ICCU/HCU
3 Alergi obat-obatan
…………………………….……………
…………
Dokter Bedah Dokter Anestesi Perawat Sirkulasi
………………………………….
…………………………….
………………………………
…
(Nama dan Tanda Tangan) (Nama dan Tanda Tangan) (Nama dan Tanda Tangan)
52. SEBELUM KELUAR KAMAR OPERASI
Ya Tidak
1
Tindakan yang dilakukan sesuai
rencana
□ □
2 Penghitungan kassa, jarum, instrumen sudah benar □ □
3
Pemindahan pasien
Pulang / Ruangan /ICU /
ICCU/HCU
4 Komplikasi
……
…
…
.
…………………………………….…………..
Dokter Bedah Dokter Anestesi Perawat Sirkulasi
…………………………………..
…………………
…………..
………………………………..
(Nama dan Tanda Tangan)
(Nama dan Sign
)
(Nama dan Tanda Tangan)
54. Sebelum Induksi Anestesi:
Apakah……
1. Identifikasi pasien, prosedur, informed
concent sudah dicek ?
2. Sisi operasi sudah ditandai ?
3. Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?
4. pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?
5. Allergi ?
6. Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau
aspirasi
7. Risiko kehilangandarah >= 500ml
Sutoto.KARS 57
55. Sebelum Insisi Kulit (Time-
out):Apakah …….
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi
incisi
3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60
menit sebelumnya
4. Antisipasi kejadian kritis:
1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood lost ?
2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?
3. Perawat : Sterilitas , instrumen ?
5. Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?
Sutoto.KARS 58
56. Sebelum Pasien Meninggalkan
Kamar Operasi
1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal,
bersama dr dan anestesid
1. Nama prosedur,
2. Instrumen, gas verband, jarum lengkap
3. Speciment telah di beri label dengan PID tepat
4. Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani
2. Dokter kpd perawat dan anesesi, apa yang
harus diperhatikan dalam recovery dan
manajemen pasien
Sutoto.KARS 64
57. SASARAN V : PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT
PELAYANAN KESEHATAN
Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi
yang terkait pelayanan kesehatan.
Sutoto.KARS 65
60. ENAM AREA DALAM HAND-WASH/RUB
TELAPAKTANGAN
PUNGGUNGTANGAN
SELA- SELA JARI
PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN
KUNCI)
SEKELILING IBU JARI (PUTAR- PUTAR)
KUKU DAN UJUNG JARI (PUTAR-
PUTAR)
HAND RUB : 20-30 DETIK
HANDWASH 40-60 DETIK
Sutoto.KARS 75
62. SASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO PASIEN
JATUH
Rumah sakit
mengembangkan suatu
pendekatan untuk
mengurangi risiko
pasien dari cedera
karena jatuh.
Sutoto.KARS 78
63. Data Statistik Tentang Kejadian Jatuh
Hampir 1/3 dari jumlah usia tua diatas 65
tahun di Amerika Serikat tiap tahunnya
mengalami jatuh (AIG counsultant, 2008)
Jatuh yang paling sering
menimbulkan injury dan trauma
(AIG counsultant, 2008)
Jatuh mengakibatkan 90% fraktur Hip dan
20 % meninggal dunia pertahunnya (AIG
counsultant, 2008)
Kejadian Ini Bisa di cegah
65. HAL YG PERLU DIPERHATIKAN
1. Usia
2. Riwayat Jatuh
3. Aktivitas
4. Defisit
(Penglihatan,
pendengaran )
5. Kognitif
6. Pola BAB dab BAK
7. Mobilitas
/motorik
8. Pengobatan :
- Antihipertensi
- Hiploglikemik
- Antidepresan
- Neurotropik
- Sedatif, Diuretik
- Laxative
65
66. 66
USIA Skor RIWAYAT JATUH Skor AKTIFITAS Skor
Kurang dari 60 tahun
Antara 60-69 tahun
Lebih dari 70 tahun
0
1
2
Tidak pernah
Pernah jatuh < 1 tahun
Pernah jatuh < 1 bulan
Jatuh pada saat dirawat sekarang
0
1
2
3
Mandiri
ADL dibantu sebagian
ADL dibantu penuh
0
2
3
MOBILITAS/MOTORIK Skor KOGNITIF Skor POLA BAB/BAK Skor
Mandiri
Menggunakan alat bantu
Koordinasi/keseimbangan buruk
0
1
2
Orientasi baik
Kesulitan mengerti perintah
Gangguan memori
Bingung/Disorientasi
0
2
2
3
Teratur
Inkontinensia urine/faeses
Nokturia
Urgensi/Frequensi
0
1
2
3
Pilihan di bawah ini dapat di jumpai lebih dari satu
DEFISIT SENSORIS Skor PENGOBATAN Skor KOMORBIDITAS Skor
Kacamata bukan biofokal
Kacamata biofokal
Gangguan pendengaran
Kacamata multifocal
Katarak/Glaukoma
Hampir tidak melihat/buta
0
1
1
2
2
3
Kurang dari 4 jenis & tidak termasuk
yang tsb dibawah
Antihipertensi/Hipoglikemik/
Antidepressan/Neurotropik
Sedatif/Psikotropika/Narkotika/
Infus epidural/Spinal/Diuretik/
Laxativ
1
2
3
Diabetes/Cardiac/ISK
Gangguan SSP/Stroke/
Parkinson
Pascabedah 0-24 jam
1
2
3
TOTAL SKOR: ____________
68. Pedoman Pencegahan Pasien Resiko Jatuh
Patient safety/Group/2011 68
Resiko Rendah
Skor 0 - 5
Resiko Sedang
Skor 6-13
Resiko Tinggi
Skor ≥14
1. Pastikan ‘bel’ mudah
dijangkau
1. Lakukan SEMUA pedoman
pencegahan untuk resiko
rendah
1. Lakukan SEMUA
pedoman pencegahan
untuk resiko rendah dan
sedang
2. Roda tempat tidur pada
posisi terkunci
2. Pasangkan gelang khusus
(warna kuning) sebagai tanda
resiko pasien jatuh
2. Kunjungi dan monitor
pasien setiap 1 jam
3. Posisikan tempat tidur
pada posisi terendah
3. Tempatkan tanda resiko
pasien jatuh pada daftar
nama pasien (warna kuning)
3. Tempatkan pasien di
kamar yang paling dekat
dengan nurse station (jika
memungkinkan)
4. Pagar pengaman tempat
tidur dinaikkan
4. Beri tanda resiko pasien jatuh
pada pintu kamar pasien
69. Contoh Langkah Pencegahan Pasien
Risiko Jatuh
1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan
2. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip
3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat
tidur pasien
4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan
dan terang
5. Pastikan lorong bebas hambatan
6.Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam
jangkauan pasien
7. Pasang Bedside rel
8. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur
Sutoto.KARS 90
70. Contoh Langkah Pencegahan Pasien
Risiko Jatuh
9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang
mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait
10. Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan
segera laporkan untuk perbaikan
11. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di
daerah diagnostik atau terapi
12. Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur,
posisi bedside rel dalam keadaan terpasang
13. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga
mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh
14. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan
bantuan yang dibutuhkan dengan
Contoh tata laksana risiko jatuh
Sutoto.KARS 91
75. Kejadian Sentinel
(Sentinel Event)
Suatu KTD yg mengakibatkan kematian atau cedera
yg serius; biasanya dipakai utk kejadian yg sangat
tdk diharapkan atau tidak dapat dipakai utk
kejadian yg sangat tdk diharapkan atau tidak dapat
diterima seperti : operasi pada bagian tubuh yg
salah. Pemilihan kata “sentinel” terkait dgn
keseriusan cedera yg terjadi (mis. Amputasi pd kaki
yg salah, dsb) shg pecarian fakta terhadap kejadian
ini mengungkapkan adanya masalah yg serious pd
kebijakan & prosedur yg berlaku. (KKP-RS)
76. " hadjatnya P.K.O itoe akan menolong
kesengsaraan dengan memakai azas agama
islam dengan segala orang tida dengan
membelah bangsa dan agamanya "
TERIMA KASIH