SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
MEKANIKA II
FUNGSI HAMILTONIAN DAN KEKEKALAN ENERGI
ASSALAMUALAIKUM 
LATAR BELAKANG
TUJUAN
KEKEKALAN ENERGI
HAMMILTON
KASUS
 Dalam mekanika klasik kita biasanya menggunakan mekanika Newtonian dalam
memecahkan permasalahan gerak benda. Dengan meninjau gaya total yang dialami benda
tersebut. Contoh, ditinjau dari gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang,
maka diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan mempertahankan
kontak antara partikel dengan permukaan bidang. Namun sayang, tak selamanya gaya konstrain
yang beraksi terhadap partikel dapat diketahui. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus
terdapat gaya yang tak dapat diketahui,maka pendekatan Newtonian tak berlaku.
 Diperlukan pendekatan khusus ketika benda berada dalam sistem dinamis yang berpindah dari
satu titik ke titik lain dalam interval waktu spesifik. Metode ini menggunakan tinjauan energi
total dari karakteristik benda objek. Muncullah pendekatan Hamiltonian.
MENU
TUJUAN
MENGETAHUI MEKANIKA
HAMMILTON
MEMAHAMI PRINSIP DASAR
HAMMILTON
MENINJAU PEMECAHAN KASUS
DENGAN HAMILTON
MENU
SEBAGAI
DASAR
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
SEKILAS
KONSEP KEKEKALAN ENERGI :
“Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dan dipindahkan dari satu benda
kebenda yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap. Jadi energi total tidak berkurang dan
juga tidak bertambah”
SALAH SATUNYA
KEKEKALAN ENERGI MEKANIK
Energi Mekanik selalu tetap atau kekal selama terjadi perubahan energi antara EP
dan EK
EP + EK = EM
PENURUNAN RUMUS KEKEKALAN ENERGI
DITINJAU DARI GAYA TAK KONSERVATIF
“Secara umum, sebuah gaya bersifat konservatif
apabila usaha yang dilakukan oleh gaya pada sebuah
benda yang melakukan gerakan menempuh lintasan
tertentu hingga kembali ke posisi awalnya sama
dengan nol. Sebuah gaya bersifat tak-konservatif
apabila usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut pada
sebuah benda yang melakukan gerakan menempuh
lintasan tertentu hingga kembali ke posisi semula tidak
sama dengan nol.”
ENERGI POTENSIAL
W = EP1 – EP2 = mgh1 – mgh2
ENERGI KINETIK
W = EK2 – EK1 = ½ mv2
2 – ½ mv1
2
Kedua persamaan ini kita tulis
kembali menjadi :
Wp = Wk
EP1 – EP2 = EK2 – EK1
mgh1 – mgh2 = ½ mv2
2 – ½ mv1
2
mgh1 + ½ mv1
2 = mgh2 + ½ mv2
2
EM1 = EP1 + EK1 (KEDUDUKAN AWAL)
EM2 = EP2 + EK2 (KEDUDUKAN AKHIR)
EM1 = EM2
EP + EK = EM (konstan)
KEKEKALAN ENERGI DARI TINJAUAN
LANGRANGE
• Gerak suatu system mekanik terdapat perubahan sebanyak
2𝑠 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑞, 𝑑𝑎𝑛 𝑞𝑖 (
𝑖 = 1, 2, 3, … . )
𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 integral geark
yang menentukan keadaan system.
• Karena persamaan gerak system tertutup tidak bergantung pada waktu secara eksplisit, maka
waktu awal dapat dipilih mempunyai harga sembarang sehingga konstanta yang muncul pada
penyelesaian persamaan gerak selalu dapat dianggap sebagai penambahan konstanta waktu to
Dengan mengeliminasi t + to dari fungsi banyak 2s didapat rumusan qi dan qi dalam C1 C2 …… C2s-
1 sebagai berikut
qi = qi ( t + to ,C1 . C2 , …… C2s-1 )
𝑞i = 𝑞i ( t + to ,C1 . C2 , …… C2s-1 )
jika 2s – 1 konstanta C1 . C2 ….., C2s-1 ditulis dalam variable q dan q akan diperoleh integral gerak
yang dimaksud.
• homogenitas waktu akan menghasilkan fungsi Lagrange suatu system tertutup yang tidak
bergantung pada waktu secara eksplisit. Diferensial total Langrange
𝑑
𝑑𝑡
=
𝑖
𝜕𝐿
𝜕𝑞𝑖
𝑞𝑖 +
𝑖
𝜕𝐿
𝜕𝑞𝑖
𝑞
KEKEKALAN ENERGI DARI TINJAUAN
LANGRANGE
• Seandainya L bergantung pada waktu secara eksplisit, maka pada ruas kanan akan muncul suku
∂L/∂t. Dengan menggantikan turunan ∂L/∂t dari persamaan Lagrange dengan dL/dt∂L/qi diperoleh
𝑑
𝑑𝑡
= 𝑞𝑖
𝑑
𝑑𝑡
𝜕𝐿
𝜕𝑞𝑖
+
𝜕𝐿
𝑞𝑖
𝑞 =
𝑖
𝑑
𝑑𝑡
𝜕𝐿
𝑞𝑖 𝑞𝑖
• Atau
𝑑
𝑑𝑡 𝑖 𝑞𝑖
𝜕𝐿
𝑞 𝑖
− 𝐿 = 0
• Dari persamaan ini diperoleh
𝐸 = 𝑖 𝑞𝑖
𝜕𝐿
𝑞 𝑖
− 𝐿 (Persamaan 1)
Besaran ini disebut sebagai energi sistem
• Hukum kekekalan energi tidak hanya berlaku untuk sistem tertutup, tetapi berlaku untuk sistem yang
di dalamnya terdapat medan gaya yang konstan (yaitu jika medan tidak bergantung pada waktu);
satu-satunya yang digunakan dalam menurunkan sifat fungsi Lagrange juga terdapat dalam kasus
ini adalah ketergantungan terhadap waktu secara eksplisit dan disebut sebagai konservatif.
Dinyatakan dalam bentuk : L = T ( q, 𝒒 ) - ∪ (q)
KEKEKALAN ENERGI DARI TINJAUAN
LANGRANGE
• Dalam hal ini T adalah fungsi kecepatan kuadrat. Jika digunakan teorema Euler untuk suatu fungsi
homogen dikerjakan pada fungsi ini akan diperoleh:
𝑖
𝑞𝑖
𝜕𝐿
𝑞𝑖
=
𝑖
𝑞𝑖
𝜕𝑇
𝑞𝑖
= 2𝑇
• Dengan mensubtitusikan persamaan ini ke pers [6.1] didapat bahwa:
E = T ( q, 𝑞 ) - ∪ (q) (Persamaan 2)
• Dan jika dinyatakan dalam koordinat Cartesioan
𝑎
𝑚 𝑎 𝑣 𝑎
2
+ 𝑈(𝑟1, 𝑟2, … ) (Persamaan 3)
• Dengan cara ini energi suatu sistem dapat ditulis mengandung dua suku yang berbeda yaitu energi
kinetik yang bergantung pada kecepatan dan energi potensial yang bergantung pada koordinat
partikel yang bersangkutan.
MENU
HAMILTON
PERSAMAAN
FUNGSI
HAMILTON
• Persamaan Hamilton untuk gerak pada sebuah fungsi dari
koordinat umum
H = 𝑘 𝑞 p – L (1)
• Untuk sebuah sistem dinamik sederhana, energi kinetik sistem
adalah fungsi kuadrat dari 𝑞 dan energi potensialnya
merupakan fungsi q saja :
L = T ( q, 𝑞) – V(q) (2)
• Berdasarkan teorema Euler untuk fungsi homogeni,
deperoleh
𝑘 𝑞 p – L = 𝑘 𝑞
𝜕𝐿
𝜕 𝑞
= 𝑘 𝑞
𝜕𝑇
𝜕 𝑞
= 2T (3)
• Oleh karena itu :
H = 𝑘 𝑞 p – L = 2T – (T-V) = T +V (4)
• Persamaan ini tak lain adalah energi total dari sistem yang
kita tinjau. Selanjutnya, pada n buah persamaan yang ditulis
sebagai :
PK =
𝜕𝐿
𝜕𝑞 𝑘
(k = 1,2,…n) (5)
• Dan nyatakan dalam 𝑞 dalam p dan q
𝑞k = 𝑞k (pk , qk) (6)
• Dengan persamaan di atas, kita dapat nyatakan fungsi H
yang bersesuaian dengan variasi 𝛿 pk, 𝛿 qk sebagai berikut :
𝛿𝐻 = 𝑘 𝑝𝑘 𝛿 𝑞 𝑘 + 𝑞𝑘 𝛿𝑝𝑘 −
𝜕𝐿
𝜕 𝑞𝑘
𝛿 𝑞 𝑘 −
𝜕𝐿
𝜕𝑞𝑘
𝛿𝑞𝑘 (7)
HAMILTON
PERSAMAAN
FUNGSI
HAMILTON
• Suku pertama dan suku kedua yang ada
dalam tanda kurung saling meniadakah, oleh
karena menurut definisi 𝑝 k = 𝜕𝐿 / 𝜕𝑞 k, oleh
karena itu:
𝛿𝐻 = 𝑘 𝑞𝛿𝑝𝑘 − 𝑝𝑘𝛿𝑞𝑘
(8)
• Variansi fungsi H selanjutnya dapat
dinyatakan dalam persamaan berikut:
𝛿𝐻 = 𝑘
𝜕𝐻
𝜕𝑝𝑘
𝛿𝑝𝑘 +
𝜕𝐻
𝜕𝑞𝑘
𝛿𝑞𝑘
(9)
• Sehingga diperoleh :
𝜕𝐻
𝜕𝑝𝑘
= 𝑞𝑘
𝜕𝐻
𝜕𝑞𝑘
= − 𝑝𝑘
Persamaan Kanonik
Hamilton untuk gerak
MENU
CONTOH KASUS HAMILTON
1) Tentukan persamaan gerak osilator harmonik satu dimensi menggunakan persamaan
Hamilton
Jawab : Energi kinetik dan energi potensial sistem dapat dinyatakan sebagai :
 𝑻 =
𝟏
𝟐
𝒎 𝒙 𝟐
𝒅𝒂𝒏 𝑽 =
𝟏
𝟐
𝑲𝒙 𝟐
(13)
Momentumnya dapat ditulis
 𝒑 =
𝝏𝑻
𝝏 𝒙
= 𝒎 𝒙 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒙 =
𝒑
𝒎
(14)
Hamiltoniannya dapat ditulis :
 𝑯 = 𝑻 + 𝑽 =
𝟏
𝟐𝒎
𝒑 𝟐
+
𝑲
𝟐
𝒙 𝟐
(15)
Persamaan geraknya adalah :

𝜕𝐻
𝜕𝑝
= 𝑥
𝜕𝐻
𝜕𝑥
= − 𝑝 (16)
dan diperoleh :

𝑝
𝑚
= 𝑥 𝐾𝑥 = − 𝑝
Persamaan pertama menyatakan hubungan momentum-kecepatan.
Dengan menggunakankedua persamaan di atas, dapat kita tulis :
 𝑚 𝑥 + 𝐾𝑥 = 0 (17)
yang tak lain adalah persamaan osilator harmonik.
CONTOH KASUS HAMILTON
2. Gunakan persamaan Hamilton untuk mencari persamaan gerak benda yang
berada di bawah pengaruh medan sentral.
Jawab : Energi kinaetik dan energi potensial sistem dapat dinyatakan
dalam koordinat polar sebagai berikut:
 𝑇 =
𝑚
2
𝑟2
+ 𝑟2
𝜃2
𝑑𝑎𝑛 𝑉 = 𝑉(𝑟) (17)
Jadi :
 𝑝𝑟 =
𝜕𝑇
𝜕 𝑟
= 𝑚 𝑟 𝑟 =
𝑝 𝑟
𝑚
(18)
 𝑝 𝜃 =
𝜕𝑇
𝜕 𝜃
= 𝑚𝑟2
𝜃 𝜃 =
𝑝 𝜃
𝑚𝑟2 (19)
Akibatnya :
 H =
1
2𝑚
𝑝𝑟
2 +
𝑝 𝜃
2
𝑟2 + 𝑉( 𝑟) (20)
CONTOH KASUS HAMILTON
Persamaan Hamiltoniannya:

𝜕𝐻
𝜕𝑝 𝑟
= 𝑟,
𝜕𝐻
𝜕𝑟
= −𝑝 𝑟,
𝜕𝐻
𝜕𝑝 𝜃
= 𝜃,
𝜕𝐻
𝜕𝜃
= −𝑝 𝜃 (21)
Selanjutnya:

𝑝 𝑟
𝑚
= 𝑟 (22)

𝜕𝑉(𝑟)
𝜕𝑟
−
𝑝 𝜃
2
𝑚𝑟3 = − 𝑝𝑟 (23)

𝑝 𝜃
2
𝑚𝑟3 = 𝜃 (24)
 −𝑝 𝜃 = 0 (25)
CONTOH KASUS HAMILTON
Dua persamaan yang terakhir menunjukkan bahwa momentum sudut
tetap,
 𝑝 𝜃 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 = 𝑚𝑟2 𝜃 = 𝑚ℎ (26)
Sedangkan dua persamaan sebelumnya memberikan,
 𝑚 𝑟 = 𝑝𝑟 =
𝑚ℎ
2
𝑟3 −
𝜕𝑉(𝑟)
𝜕𝑟
(27)
untuk persamaan gerak dalam arah radial.
CONTOH KASUS HAMILTON
1 Coki bermain skateboard. Dengan menganggap Coki dan
skateboardnya sebagai sebuah partikel, pusatnya bergerak melewati
lintasan berbentuk seperempat lingkaran dengan jari–jari 3,00 m.
Massa total Coki dan skateboardnya 25,0 kg. Ia mulai bergerak dari
keadaan diam, dan diasumsikan tak ada gesekan. a) Tentukan laju
pada akhir lintasan. b) Cari gaya normal yang bekerja padanya saat
ia berada di bawah lintasan
CONTOH KASUS KEKEKALAN ENERI
 Penyelesaian :
a) Kita tidak dapat menggunakan persamaan gerak dengan
percepatan konstan; percepatan tidak konstan karena kemiringan
berkurang ketika Coki turun. Oleh karena itu, kita akan
menggunakan pendekatan energi. Karena tak ada gesekan maka
hanya terdapat gaya normal 𝑁 yang diberikan oleh lintasan selain
gaya berat yang dihasilkan Coki. Meskipun gaya-gaya ini terjadi
sepanjang lintasan, gaya ini melakukan nol kerja karena gaya
normal tegak lurus dengan kecepatan Coki di setiap titik. Oleh
karena itu 𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0 dan energi mekanik total akan kekal.
CONTOH KASUS KEKEKALAN ENERI
Ambil titik 2 sebagai titik awal dan titik 1 pada dasar lintasan, anggap
y= 0 pada dasar lintasan. Kemudian y2 = R dan y1 = 0. Coki mulai bergerak
dari keadaan diam di atas lintasan sehingga v1= 0. Maka besaran dari
berbagai energi adalah
 K2 = 0 U2 = mgR
 K1 =
1
2
mv1
2 U1 = 0
 𝐾2 + 𝑈2 = 𝐾1 + 𝑈1
 0 + 𝑚𝑔𝑅 =
1
2
𝑚𝑣1
2
+ 0
 𝑣1 = 2𝑔𝑅
 𝑣1 = 2(9,80
𝑚
𝑠2)(3,00𝑚) = 7,67 𝑚/𝑠
CONTOH KASUS KEKEKALAN ENERI
b) Kita akan menghitung besar 𝑁 dari gaya normal di titik 1. Karena 𝑁 tidak muncul
pada persamaan energi, maka kita akan menggunakan hukum kedua Newton.
Coki bergerak dengan laju 𝑣1 = 2𝑔𝑅 di mana R merupakan jari-jari lingkaran;
percepatan yang dimiliki Coki terjadi secara radial dan besarnya;
 𝑎 𝑟𝑎𝑑 =
𝑣1
2
𝑅
=
2𝑔𝑅
𝑅
= 2𝑔
Jika kita ambil dari y positif ke atas, maka pada komponen y dari hukum kedua
Newton, adalah:
 𝐹𝑦 = −𝑁 + 𝑊 = 𝑚𝑎 𝑟𝑎𝑑 = 2𝑚𝑔
 2𝑚𝑔 = −𝑁 + 𝑊
 2𝑚𝑔 − 𝑊 = −𝑁
 2𝑚𝑔 − 𝑚𝑔 = −𝑁
 𝑚𝑔 = −𝑁
CONTOH KASUS KEKEKALAN ENERI
MOHON MAAF ATAS KEKURANGAN KAMI
SEMOGA ILMU INI DAPAT BERMANFAAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KITA
SALAM RAMADHAN…

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrackLaporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrackFerdy Safryadi
 
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrangeBahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrangeAmrin Syah
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCSri Rahayu
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bMuhammad Ali Subkhan Candra
 
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalGerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalSonitehe Waruwu
 
Termodinamika teori kinetik gas
Termodinamika   teori kinetik gasTermodinamika   teori kinetik gas
Termodinamika teori kinetik gasrexydwiakbar
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikbestricabebest
 
Entropi dan hukum ketiga termodinamika
Entropi dan hukum ketiga termodinamikaEntropi dan hukum ketiga termodinamika
Entropi dan hukum ketiga termodinamikairfan umb 25
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hookeumammuhammad27
 

What's hot (20)

3 pemrograman matlab
3 pemrograman matlab3 pemrograman matlab
3 pemrograman matlab
 
Fismat chapter 4
Fismat chapter 4Fismat chapter 4
Fismat chapter 4
 
Laporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrackLaporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrack
 
Mekanika lagrange
Mekanika lagrangeMekanika lagrange
Mekanika lagrange
 
teori atom dan cahaya
teori atom dan cahayateori atom dan cahaya
teori atom dan cahaya
 
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrangeBahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DC
 
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalGerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soal
 
Termodinamika teori kinetik gas
Termodinamika   teori kinetik gasTermodinamika   teori kinetik gas
Termodinamika teori kinetik gas
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
 
Partikel Elementer
Partikel ElementerPartikel Elementer
Partikel Elementer
 
PP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
PP STRUKTUR ATOM HIDROGENPP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
PP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
 
Getaran pegas
Getaran pegasGetaran pegas
Getaran pegas
 
Entropi dan hukum ketiga termodinamika
Entropi dan hukum ketiga termodinamikaEntropi dan hukum ketiga termodinamika
Entropi dan hukum ketiga termodinamika
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
 
9 reaksi-inti
9 reaksi-inti9 reaksi-inti
9 reaksi-inti
 
Kesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrikKesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrik
 

Viewers also liked

175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdfAbdul Banyal
 
Enkel vela Sisteme Kriptografike të Votimit - enkel vela
Enkel vela   Sisteme Kriptografike të Votimit - enkel velaEnkel vela   Sisteme Kriptografike të Votimit - enkel vela
Enkel vela Sisteme Kriptografike të Votimit - enkel velaEnkel Vela
 
Mekanika teknike 1 afate te zgjidhura semestri 2
Mekanika teknike 1 afate  te zgjidhura semestri 2Mekanika teknike 1 afate  te zgjidhura semestri 2
Mekanika teknike 1 afate te zgjidhura semestri 2Arbenng
 
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Neria Yovita
 
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel Maulitsa Putriyono
 
Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Ibrahim Husain
 
The Spiritual Laws - Vicent Guillem
The Spiritual Laws - Vicent GuillemThe Spiritual Laws - Vicent Guillem
The Spiritual Laws - Vicent Guillemgasso
 
Analysis of previous students work
Analysis of previous students workAnalysis of previous students work
Analysis of previous students workJudiAbdi
 
De sportvereniging als wijkpartner: samenwerking tussen zorg en sport
De sportvereniging als wijkpartner: samenwerking tussen zorg en sportDe sportvereniging als wijkpartner: samenwerking tussen zorg en sport
De sportvereniging als wijkpartner: samenwerking tussen zorg en sportRotterdam Sportsupport
 
Soalan pj tahun 4 2014
Soalan pj tahun 4 2014Soalan pj tahun 4 2014
Soalan pj tahun 4 2014pang5gabanz
 
"Assolti. Ma forse sonocolpevoli". ("Acquitted. But they may are guilty")
"Assolti. Ma forse sonocolpevoli". ("Acquitted. But they may are guilty")"Assolti. Ma forse sonocolpevoli". ("Acquitted. But they may are guilty")
"Assolti. Ma forse sonocolpevoli". ("Acquitted. But they may are guilty")Nicola Canestrini
 
Algae resume
Algae resumeAlgae resume
Algae resumeadnavi
 
Program implementation and testing
Program implementation and testingProgram implementation and testing
Program implementation and testingabukky52
 

Viewers also liked (18)

175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
 
Enkel vela Sisteme Kriptografike të Votimit - enkel vela
Enkel vela   Sisteme Kriptografike të Votimit - enkel velaEnkel vela   Sisteme Kriptografike të Votimit - enkel vela
Enkel vela Sisteme Kriptografike të Votimit - enkel vela
 
Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)
 
Rendimenti i makinave termike
Rendimenti i makinave termikeRendimenti i makinave termike
Rendimenti i makinave termike
 
Mekanika teknike 1 afate te zgjidhura semestri 2
Mekanika teknike 1 afate  te zgjidhura semestri 2Mekanika teknike 1 afate  te zgjidhura semestri 2
Mekanika teknike 1 afate te zgjidhura semestri 2
 
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
 
Mekanika 2
Mekanika 2Mekanika 2
Mekanika 2
 
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
 
Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1
 
The Spiritual Laws - Vicent Guillem
The Spiritual Laws - Vicent GuillemThe Spiritual Laws - Vicent Guillem
The Spiritual Laws - Vicent Guillem
 
Analysis of previous students work
Analysis of previous students workAnalysis of previous students work
Analysis of previous students work
 
Xyrex blog new
Xyrex blog newXyrex blog new
Xyrex blog new
 
Concerning Jessica
Concerning JessicaConcerning Jessica
Concerning Jessica
 
De sportvereniging als wijkpartner: samenwerking tussen zorg en sport
De sportvereniging als wijkpartner: samenwerking tussen zorg en sportDe sportvereniging als wijkpartner: samenwerking tussen zorg en sport
De sportvereniging als wijkpartner: samenwerking tussen zorg en sport
 
Soalan pj tahun 4 2014
Soalan pj tahun 4 2014Soalan pj tahun 4 2014
Soalan pj tahun 4 2014
 
"Assolti. Ma forse sonocolpevoli". ("Acquitted. But they may are guilty")
"Assolti. Ma forse sonocolpevoli". ("Acquitted. But they may are guilty")"Assolti. Ma forse sonocolpevoli". ("Acquitted. But they may are guilty")
"Assolti. Ma forse sonocolpevoli". ("Acquitted. But they may are guilty")
 
Algae resume
Algae resumeAlgae resume
Algae resume
 
Program implementation and testing
Program implementation and testingProgram implementation and testing
Program implementation and testing
 

Similar to Mekanika 2

Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Nur Latifah
 
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)Waskita Subekti
 
Termodinamika I.pptx
Termodinamika I.pptxTermodinamika I.pptx
Termodinamika I.pptxssuser997570
 
Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdf
Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdfPekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdf
Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdfAdiMaruf2
 
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikMetode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikdzakiamin02
 
Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Junaidi Abdilah
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaAyuShaleha
 
Pertemuan 03 Model Matematis
Pertemuan 03 Model MatematisPertemuan 03 Model Matematis
Pertemuan 03 Model MatematisAprianti Putri
 
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)miftah0412
 
Ekuipartisi energi
Ekuipartisi energiEkuipartisi energi
Ekuipartisi energiRevaFauzi
 
Bab 1 Medan Listrik dan Hukum Gauss part 1.pdf
Bab 1 Medan Listrik dan Hukum Gauss part 1.pdfBab 1 Medan Listrik dan Hukum Gauss part 1.pdf
Bab 1 Medan Listrik dan Hukum Gauss part 1.pdfalicia530920
 

Similar to Mekanika 2 (20)

Energi sederhana
Energi sederhanaEnergi sederhana
Energi sederhana
 
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
 
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
 
Termodinamika I.pptx
Termodinamika I.pptxTermodinamika I.pptx
Termodinamika I.pptx
 
Mekanika hamilton
Mekanika hamiltonMekanika hamilton
Mekanika hamilton
 
1. persamaan schrodinger
1. persamaan schrodinger1. persamaan schrodinger
1. persamaan schrodinger
 
MODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUMMODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUM
 
Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdf
Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdfPekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdf
Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdf
 
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikMetode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
 
Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
Pertemuan 03 Model Matematis
Pertemuan 03 Model MatematisPertemuan 03 Model Matematis
Pertemuan 03 Model Matematis
 
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Ekuipartisi energi
Ekuipartisi energiEkuipartisi energi
Ekuipartisi energi
 
Mekanika print
Mekanika printMekanika print
Mekanika print
 
Bab 1 Medan Listrik dan Hukum Gauss part 1.pdf
Bab 1 Medan Listrik dan Hukum Gauss part 1.pdfBab 1 Medan Listrik dan Hukum Gauss part 1.pdf
Bab 1 Medan Listrik dan Hukum Gauss part 1.pdf
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Mekanika 2

  • 1. MEKANIKA II FUNGSI HAMILTONIAN DAN KEKEKALAN ENERGI ASSALAMUALAIKUM 
  • 3.  Dalam mekanika klasik kita biasanya menggunakan mekanika Newtonian dalam memecahkan permasalahan gerak benda. Dengan meninjau gaya total yang dialami benda tersebut. Contoh, ditinjau dari gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang, maka diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan mempertahankan kontak antara partikel dengan permukaan bidang. Namun sayang, tak selamanya gaya konstrain yang beraksi terhadap partikel dapat diketahui. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus terdapat gaya yang tak dapat diketahui,maka pendekatan Newtonian tak berlaku.  Diperlukan pendekatan khusus ketika benda berada dalam sistem dinamis yang berpindah dari satu titik ke titik lain dalam interval waktu spesifik. Metode ini menggunakan tinjauan energi total dari karakteristik benda objek. Muncullah pendekatan Hamiltonian. MENU
  • 4. TUJUAN MENGETAHUI MEKANIKA HAMMILTON MEMAHAMI PRINSIP DASAR HAMMILTON MENINJAU PEMECAHAN KASUS DENGAN HAMILTON MENU
  • 5. SEBAGAI DASAR HUKUM KEKEKALAN ENERGI SEKILAS KONSEP KEKEKALAN ENERGI : “Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dan dipindahkan dari satu benda kebenda yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap. Jadi energi total tidak berkurang dan juga tidak bertambah” SALAH SATUNYA KEKEKALAN ENERGI MEKANIK Energi Mekanik selalu tetap atau kekal selama terjadi perubahan energi antara EP dan EK EP + EK = EM
  • 6. PENURUNAN RUMUS KEKEKALAN ENERGI DITINJAU DARI GAYA TAK KONSERVATIF “Secara umum, sebuah gaya bersifat konservatif apabila usaha yang dilakukan oleh gaya pada sebuah benda yang melakukan gerakan menempuh lintasan tertentu hingga kembali ke posisi awalnya sama dengan nol. Sebuah gaya bersifat tak-konservatif apabila usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut pada sebuah benda yang melakukan gerakan menempuh lintasan tertentu hingga kembali ke posisi semula tidak sama dengan nol.” ENERGI POTENSIAL W = EP1 – EP2 = mgh1 – mgh2 ENERGI KINETIK W = EK2 – EK1 = ½ mv2 2 – ½ mv1 2 Kedua persamaan ini kita tulis kembali menjadi : Wp = Wk EP1 – EP2 = EK2 – EK1 mgh1 – mgh2 = ½ mv2 2 – ½ mv1 2 mgh1 + ½ mv1 2 = mgh2 + ½ mv2 2 EM1 = EP1 + EK1 (KEDUDUKAN AWAL) EM2 = EP2 + EK2 (KEDUDUKAN AKHIR) EM1 = EM2 EP + EK = EM (konstan)
  • 7. KEKEKALAN ENERGI DARI TINJAUAN LANGRANGE • Gerak suatu system mekanik terdapat perubahan sebanyak 2𝑠 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑞, 𝑑𝑎𝑛 𝑞𝑖 ( 𝑖 = 1, 2, 3, … . ) 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 integral geark yang menentukan keadaan system. • Karena persamaan gerak system tertutup tidak bergantung pada waktu secara eksplisit, maka waktu awal dapat dipilih mempunyai harga sembarang sehingga konstanta yang muncul pada penyelesaian persamaan gerak selalu dapat dianggap sebagai penambahan konstanta waktu to Dengan mengeliminasi t + to dari fungsi banyak 2s didapat rumusan qi dan qi dalam C1 C2 …… C2s- 1 sebagai berikut qi = qi ( t + to ,C1 . C2 , …… C2s-1 ) 𝑞i = 𝑞i ( t + to ,C1 . C2 , …… C2s-1 ) jika 2s – 1 konstanta C1 . C2 ….., C2s-1 ditulis dalam variable q dan q akan diperoleh integral gerak yang dimaksud. • homogenitas waktu akan menghasilkan fungsi Lagrange suatu system tertutup yang tidak bergantung pada waktu secara eksplisit. Diferensial total Langrange 𝑑 𝑑𝑡 = 𝑖 𝜕𝐿 𝜕𝑞𝑖 𝑞𝑖 + 𝑖 𝜕𝐿 𝜕𝑞𝑖 𝑞
  • 8. KEKEKALAN ENERGI DARI TINJAUAN LANGRANGE • Seandainya L bergantung pada waktu secara eksplisit, maka pada ruas kanan akan muncul suku ∂L/∂t. Dengan menggantikan turunan ∂L/∂t dari persamaan Lagrange dengan dL/dt∂L/qi diperoleh 𝑑 𝑑𝑡 = 𝑞𝑖 𝑑 𝑑𝑡 𝜕𝐿 𝜕𝑞𝑖 + 𝜕𝐿 𝑞𝑖 𝑞 = 𝑖 𝑑 𝑑𝑡 𝜕𝐿 𝑞𝑖 𝑞𝑖 • Atau 𝑑 𝑑𝑡 𝑖 𝑞𝑖 𝜕𝐿 𝑞 𝑖 − 𝐿 = 0 • Dari persamaan ini diperoleh 𝐸 = 𝑖 𝑞𝑖 𝜕𝐿 𝑞 𝑖 − 𝐿 (Persamaan 1) Besaran ini disebut sebagai energi sistem • Hukum kekekalan energi tidak hanya berlaku untuk sistem tertutup, tetapi berlaku untuk sistem yang di dalamnya terdapat medan gaya yang konstan (yaitu jika medan tidak bergantung pada waktu); satu-satunya yang digunakan dalam menurunkan sifat fungsi Lagrange juga terdapat dalam kasus ini adalah ketergantungan terhadap waktu secara eksplisit dan disebut sebagai konservatif. Dinyatakan dalam bentuk : L = T ( q, 𝒒 ) - ∪ (q)
  • 9. KEKEKALAN ENERGI DARI TINJAUAN LANGRANGE • Dalam hal ini T adalah fungsi kecepatan kuadrat. Jika digunakan teorema Euler untuk suatu fungsi homogen dikerjakan pada fungsi ini akan diperoleh: 𝑖 𝑞𝑖 𝜕𝐿 𝑞𝑖 = 𝑖 𝑞𝑖 𝜕𝑇 𝑞𝑖 = 2𝑇 • Dengan mensubtitusikan persamaan ini ke pers [6.1] didapat bahwa: E = T ( q, 𝑞 ) - ∪ (q) (Persamaan 2) • Dan jika dinyatakan dalam koordinat Cartesioan 𝑎 𝑚 𝑎 𝑣 𝑎 2 + 𝑈(𝑟1, 𝑟2, … ) (Persamaan 3) • Dengan cara ini energi suatu sistem dapat ditulis mengandung dua suku yang berbeda yaitu energi kinetik yang bergantung pada kecepatan dan energi potensial yang bergantung pada koordinat partikel yang bersangkutan. MENU
  • 10. HAMILTON PERSAMAAN FUNGSI HAMILTON • Persamaan Hamilton untuk gerak pada sebuah fungsi dari koordinat umum H = 𝑘 𝑞 p – L (1) • Untuk sebuah sistem dinamik sederhana, energi kinetik sistem adalah fungsi kuadrat dari 𝑞 dan energi potensialnya merupakan fungsi q saja : L = T ( q, 𝑞) – V(q) (2) • Berdasarkan teorema Euler untuk fungsi homogeni, deperoleh 𝑘 𝑞 p – L = 𝑘 𝑞 𝜕𝐿 𝜕 𝑞 = 𝑘 𝑞 𝜕𝑇 𝜕 𝑞 = 2T (3) • Oleh karena itu : H = 𝑘 𝑞 p – L = 2T – (T-V) = T +V (4) • Persamaan ini tak lain adalah energi total dari sistem yang kita tinjau. Selanjutnya, pada n buah persamaan yang ditulis sebagai : PK = 𝜕𝐿 𝜕𝑞 𝑘 (k = 1,2,…n) (5) • Dan nyatakan dalam 𝑞 dalam p dan q 𝑞k = 𝑞k (pk , qk) (6) • Dengan persamaan di atas, kita dapat nyatakan fungsi H yang bersesuaian dengan variasi 𝛿 pk, 𝛿 qk sebagai berikut : 𝛿𝐻 = 𝑘 𝑝𝑘 𝛿 𝑞 𝑘 + 𝑞𝑘 𝛿𝑝𝑘 − 𝜕𝐿 𝜕 𝑞𝑘 𝛿 𝑞 𝑘 − 𝜕𝐿 𝜕𝑞𝑘 𝛿𝑞𝑘 (7)
  • 11. HAMILTON PERSAMAAN FUNGSI HAMILTON • Suku pertama dan suku kedua yang ada dalam tanda kurung saling meniadakah, oleh karena menurut definisi 𝑝 k = 𝜕𝐿 / 𝜕𝑞 k, oleh karena itu: 𝛿𝐻 = 𝑘 𝑞𝛿𝑝𝑘 − 𝑝𝑘𝛿𝑞𝑘 (8) • Variansi fungsi H selanjutnya dapat dinyatakan dalam persamaan berikut: 𝛿𝐻 = 𝑘 𝜕𝐻 𝜕𝑝𝑘 𝛿𝑝𝑘 + 𝜕𝐻 𝜕𝑞𝑘 𝛿𝑞𝑘 (9) • Sehingga diperoleh : 𝜕𝐻 𝜕𝑝𝑘 = 𝑞𝑘 𝜕𝐻 𝜕𝑞𝑘 = − 𝑝𝑘 Persamaan Kanonik Hamilton untuk gerak MENU
  • 12. CONTOH KASUS HAMILTON 1) Tentukan persamaan gerak osilator harmonik satu dimensi menggunakan persamaan Hamilton Jawab : Energi kinetik dan energi potensial sistem dapat dinyatakan sebagai :  𝑻 = 𝟏 𝟐 𝒎 𝒙 𝟐 𝒅𝒂𝒏 𝑽 = 𝟏 𝟐 𝑲𝒙 𝟐 (13) Momentumnya dapat ditulis  𝒑 = 𝝏𝑻 𝝏 𝒙 = 𝒎 𝒙 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒙 = 𝒑 𝒎 (14) Hamiltoniannya dapat ditulis :  𝑯 = 𝑻 + 𝑽 = 𝟏 𝟐𝒎 𝒑 𝟐 + 𝑲 𝟐 𝒙 𝟐 (15)
  • 13. Persamaan geraknya adalah :  𝜕𝐻 𝜕𝑝 = 𝑥 𝜕𝐻 𝜕𝑥 = − 𝑝 (16) dan diperoleh :  𝑝 𝑚 = 𝑥 𝐾𝑥 = − 𝑝 Persamaan pertama menyatakan hubungan momentum-kecepatan. Dengan menggunakankedua persamaan di atas, dapat kita tulis :  𝑚 𝑥 + 𝐾𝑥 = 0 (17) yang tak lain adalah persamaan osilator harmonik. CONTOH KASUS HAMILTON
  • 14. 2. Gunakan persamaan Hamilton untuk mencari persamaan gerak benda yang berada di bawah pengaruh medan sentral. Jawab : Energi kinaetik dan energi potensial sistem dapat dinyatakan dalam koordinat polar sebagai berikut:  𝑇 = 𝑚 2 𝑟2 + 𝑟2 𝜃2 𝑑𝑎𝑛 𝑉 = 𝑉(𝑟) (17) Jadi :  𝑝𝑟 = 𝜕𝑇 𝜕 𝑟 = 𝑚 𝑟 𝑟 = 𝑝 𝑟 𝑚 (18)  𝑝 𝜃 = 𝜕𝑇 𝜕 𝜃 = 𝑚𝑟2 𝜃 𝜃 = 𝑝 𝜃 𝑚𝑟2 (19) Akibatnya :  H = 1 2𝑚 𝑝𝑟 2 + 𝑝 𝜃 2 𝑟2 + 𝑉( 𝑟) (20) CONTOH KASUS HAMILTON
  • 15. Persamaan Hamiltoniannya:  𝜕𝐻 𝜕𝑝 𝑟 = 𝑟, 𝜕𝐻 𝜕𝑟 = −𝑝 𝑟, 𝜕𝐻 𝜕𝑝 𝜃 = 𝜃, 𝜕𝐻 𝜕𝜃 = −𝑝 𝜃 (21) Selanjutnya:  𝑝 𝑟 𝑚 = 𝑟 (22)  𝜕𝑉(𝑟) 𝜕𝑟 − 𝑝 𝜃 2 𝑚𝑟3 = − 𝑝𝑟 (23)  𝑝 𝜃 2 𝑚𝑟3 = 𝜃 (24)  −𝑝 𝜃 = 0 (25) CONTOH KASUS HAMILTON
  • 16. Dua persamaan yang terakhir menunjukkan bahwa momentum sudut tetap,  𝑝 𝜃 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 = 𝑚𝑟2 𝜃 = 𝑚ℎ (26) Sedangkan dua persamaan sebelumnya memberikan,  𝑚 𝑟 = 𝑝𝑟 = 𝑚ℎ 2 𝑟3 − 𝜕𝑉(𝑟) 𝜕𝑟 (27) untuk persamaan gerak dalam arah radial. CONTOH KASUS HAMILTON
  • 17. 1 Coki bermain skateboard. Dengan menganggap Coki dan skateboardnya sebagai sebuah partikel, pusatnya bergerak melewati lintasan berbentuk seperempat lingkaran dengan jari–jari 3,00 m. Massa total Coki dan skateboardnya 25,0 kg. Ia mulai bergerak dari keadaan diam, dan diasumsikan tak ada gesekan. a) Tentukan laju pada akhir lintasan. b) Cari gaya normal yang bekerja padanya saat ia berada di bawah lintasan CONTOH KASUS KEKEKALAN ENERI
  • 18.  Penyelesaian : a) Kita tidak dapat menggunakan persamaan gerak dengan percepatan konstan; percepatan tidak konstan karena kemiringan berkurang ketika Coki turun. Oleh karena itu, kita akan menggunakan pendekatan energi. Karena tak ada gesekan maka hanya terdapat gaya normal 𝑁 yang diberikan oleh lintasan selain gaya berat yang dihasilkan Coki. Meskipun gaya-gaya ini terjadi sepanjang lintasan, gaya ini melakukan nol kerja karena gaya normal tegak lurus dengan kecepatan Coki di setiap titik. Oleh karena itu 𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0 dan energi mekanik total akan kekal. CONTOH KASUS KEKEKALAN ENERI
  • 19. Ambil titik 2 sebagai titik awal dan titik 1 pada dasar lintasan, anggap y= 0 pada dasar lintasan. Kemudian y2 = R dan y1 = 0. Coki mulai bergerak dari keadaan diam di atas lintasan sehingga v1= 0. Maka besaran dari berbagai energi adalah  K2 = 0 U2 = mgR  K1 = 1 2 mv1 2 U1 = 0  𝐾2 + 𝑈2 = 𝐾1 + 𝑈1  0 + 𝑚𝑔𝑅 = 1 2 𝑚𝑣1 2 + 0  𝑣1 = 2𝑔𝑅  𝑣1 = 2(9,80 𝑚 𝑠2)(3,00𝑚) = 7,67 𝑚/𝑠 CONTOH KASUS KEKEKALAN ENERI
  • 20. b) Kita akan menghitung besar 𝑁 dari gaya normal di titik 1. Karena 𝑁 tidak muncul pada persamaan energi, maka kita akan menggunakan hukum kedua Newton. Coki bergerak dengan laju 𝑣1 = 2𝑔𝑅 di mana R merupakan jari-jari lingkaran; percepatan yang dimiliki Coki terjadi secara radial dan besarnya;  𝑎 𝑟𝑎𝑑 = 𝑣1 2 𝑅 = 2𝑔𝑅 𝑅 = 2𝑔 Jika kita ambil dari y positif ke atas, maka pada komponen y dari hukum kedua Newton, adalah:  𝐹𝑦 = −𝑁 + 𝑊 = 𝑚𝑎 𝑟𝑎𝑑 = 2𝑚𝑔  2𝑚𝑔 = −𝑁 + 𝑊  2𝑚𝑔 − 𝑊 = −𝑁  2𝑚𝑔 − 𝑚𝑔 = −𝑁  𝑚𝑔 = −𝑁 CONTOH KASUS KEKEKALAN ENERI
  • 21. MOHON MAAF ATAS KEKURANGAN KAMI SEMOGA ILMU INI DAPAT BERMANFAAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KITA SALAM RAMADHAN…