SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
LAPORAN PRAKTIKUM IV
LINEAR AIR TRACK
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 KELAS B :
 FERDY SAFRYADI (D1A012058)
 ASRI APRIZAN (D1A012069)
 RESTI YOLANDA (D1A012060)
 ANA SAFITRI (D1A012062)
 YOSI YUSIKA (D1A012064)
AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2013
I.PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum tentang linear air track ini adalah untuk memahami lebih
lanjut hukum-hukum dasar yang berkaitan dengan gaya, kecepatan dan percepatan
gerakan titik materi energi.
1.2. Prinsip Teori
Pelaksanaan percobaan gerak lurus di laboratorium, seringkali ditemui
perhitungan yang rumit karena adanya gesekan. Untuk menghindari kerumitan tersebut,
perlu suatu alat yang dapat mengurangi gaya gesekan yang terjadi. Alat tersebut adalah
Linear Air Track.
Linear Air Track merupakan suatu alat yang menyediakan lintasan lurus,
sehingga dapat digunakan untuk percobaan gerak lurus. Alat ini dilengkapi dengan
blower untuk mengurangi gaya gesekan itu. Pada percobaan gerak lurus, Linear Air
Track akan didayagunakan dengan dua cara, yaitu cara foto elektrik dan cara fotografi.
Tetapi apakah kedua cara tersebut dapat menunjukan jenis gerak lurus dari sebuah
benda yang melaju, yaitu gerak lurus beraturan atau gerak lurus berubah beraturan.
Kedua cara tersebut dapat digunakan untuk menentukan jenis gerak lurus,
apabila dari data jarak dan waktu yang didapat, menghasilkan grafik kedudukan (x)
terhadap waktu (t) yang sesuai dengan teori gerak lurus. Untuk menguji kecocokan garis
dengan titik pencar yang didapat dari data, maka dapat dilihat dari koefisien korelasinya
(R). Semakin R mendekati 1, maka semakin cocok garis dengan titik pencar yang
didapat dari data. Dan untuk mengetahui batasan minimum cocok tidaknya garis dengan
titik pencar, maka akan di uji dengan menggunakan uji R dan uji F.
Dari hasil percobaan, koefisien korelasi (R) dari cara foto elektrik adalah
0.99975, 0.99925, 0.998749, 1, 1 dan dari cara fotografi adalah 0.9998, 0.99995,
0.99995. Hasil yang didapatkan sangat mendekati 1 bahkan ada yang sempurna bernilai
1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa cara foto elektrik dan cara fotografi dapat
digunakan untuk menentukan jenis gerak lurus suatu benda yang sedang melaju.
Benda dikatakan bergerak apabila posisinya berubah terhadap waktu. Posisi
benda yang bergerak harus diukur terhadap referensi tertentu dalam suatu system
koordinat. Jika posisi awal benda berada di titik asal kemudian bergerak meninggalkan
titik asal maka perubahan posisi bendadiukur dari posisi akhir benda ke titik asal dan
arah letak benda diukur berdasarkan systemkoordinat yang digunakan.
Jadi perubahan posisi memiliki nilai dan arah sehingga disebut sebagi besar vect
or.Pergeseran kadang-kadang digunakan untuk menyatakan perubahan posisi benda.
Perubahan posisi selalu terkait dengan kecepatan yang dirumuskan
v=s/t
Perubahan posisi (termasuk arahnya) dibagi dengan waktu akan menghasilkan
kecepatan .Apa yang terjadi jika kecepatan benda berubah terhadap waktu? Bagaimana
perubahan kecepatan benda?
Terdapat tiga kasus, yaitu:
 Benda bergerak semakin cepat2.
 Benda bergerak semakin lambat3.
 Benda berubah arah (bahkan untuk kelajuan yang tetap)
Jika benda dalam keadaan tiga kasus tersebut maka dapat dikatakan bahwa benda
memiliki percepatan.
Pada eksperimen ini, akan digunakan percepatan yang disebabkan oleh perubahan
kecepatan dan perubahan waktu.Akan digunakan metode eksperimen kecepatan untuk
menentukan kecepatan sesaat dari cart pada berbagai posisi dan waktu sepanjang track.
Selanjutnya kita dapat menggunakan data yang diperoleh untuk menentukan percepatan
dari cart. Percepatan dari sebuah benda dirumuskan sebagai :
𝒂 =
∆𝒗
∆𝒕
Gaya didefinisikan sebagai dorongan atau tarikan yang akan mempercepat
ataumemperlambat gerak suatu benda. Gerak mempercepat yang dialami benda
sebanding dengan resultan gaya yang bekerja pada benda itu, dan arah percepatan
searah dengan arah gaya. Persamaan inidirumuskan dalam hukum II Newton yang
dirumuskan :
F = m x a
Energi kinetik yang bekerja pada benda juga dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
𝑬𝒌 =
𝟏
𝟐
𝒎𝒗 𝟐
II. METODOLOGI
1.1.WaktudanTempat
Praktikumtentanglinear air trackinidilaksanakan di labolatorium UP MIPA
UNIVERSITAS JAMBI padahariRabu, 01 Mei 2013 jam 08.00 s/d 10.00 WIB.
1.2.AlatdanBahan
Alatdanbahan yang digunakanselamapraktikumtentang linear air trackiniadalah :
 Satu unit linear Air Ttrack Experiment terdiri dari :
 Air Track (sebuah logam tempat kendaraan berjalan tanpa gesekan
dengan tiupan udara)
 Kendaraan Air Track
 Beberapa alat penyangga
 Beberapa karet gelang dan kertas karton
 Blower
 Pipa (selang) dari plastik tempat saluran udara
 Digital timer
 Photodioda serta kabel-kabel penghubung
 Mistar
 Timbangan Analitik
 Sumber tegangan 220 volt
 Tissue
1.3.ProsedurKerjaatauProsedurPercobaan.
a. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan selama praktikum.
b. Menimbang kendaraan Air Track beserta karton yang ada diatasnya dengan
menggunakan timbangan analitik.
c. Menggukur panjang karton yang digunakan.
d. Menghidupkan blower.
e. Membersihkan permukaan Air Track dengan menggunakan tissu.
f. Meletakkan kendaraan Air Track secara perlahan-lahan ke atas rel di sebelah ujung
kiri.
g. Mengukur jarak tempuh (jarak karton yang ada) di atas kendaraan.
h. Mencatat waktu (T) yang ada pada digital timer untuk kecepatan, dan mengulang
percobaan sebanyak tiga kali.
i. Untuk memperoleh percepatan, catat waktu untuk T1 dan T2.
j. Mengulang percobaan untuk jarak tempuh yang berbeda.
k. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1.HasilPercobaan
A. Mencari Kecepatan (V)
No
Massa
(gr)
Jarak
(cm)
Waktu (s) Kecepatan
(cm/s)T1 T2 T3 T rata2
1. 221,8 gr 30 cm 3,04 s 3,04 s 3,12 s 3,07 s 9,8 cm/s
2. 216, 5 gr 17 cm 1,86 s 1,89 s 1,92 s 1,89 s 8,99 cm/s
B. Mencari percepatan (a)
No
Massa
(gr)
Jarak
(cm)
Waktu (s) Percepatan
(cm/s2
)T1 T1 rata2 T2 T2 rata2
1. 221,8 gr 30 cm 3,12 s 1,34 s
2,88 s 3,02 s 1,34 s 1,34 s 7,42cm/s2
3,06 s 1,33 s
2. 216,5 gr 17 cm 1,93 s 0,89 s
1,92 s 1,92 s 0,84 s 0,87 s 10,18cm/s2
1,92 s 0,87 s
TUGAS
1. Jelaskan tentang hukum Newton I, hukum Newton II, hukum Newton III.
 Hukum Newton I
Hukum Newton I ini berkaitan dengan keadaan diam, maka seluruh gaya yang
bekerja padanya sama dengan nol ( 𝑭 = 𝟎). Benda akan tetap diam, apabila keadaan
mula-mula benda diam dan benda akan tetap bergerak lurus beraturan apabila mula-
mula benda bergerak lurus beraturan.
Secara umum, benda cendrung mempertahankan dirinya seperti keadaan semula.
Sehingga Hukum Newto I sering disebut Hukum Kelembaman.
Gaya normal = 0
berat benda (W= m.g)
 Hukum Newto II
“Jika gaya yang diberikan pada sebuah benda yang massanya (m), maka akan
mengalami percepatan (a), berbanding terbalik dengan massanya, berbanding lurus
dengan gayanya (F)”.
𝑭 = 𝒎 𝒙 𝒂
 Hukm Newton III
“Apabila gaya yang diberikan pada suatu benda maka benda itu akan
mengembalikan gaya sebesar gaya yang diberikan atau gaya aksi sama dengan gaya
reaksi”.
𝑭 = −𝑭
2. Hitunglah kecepatan (v), percepatan (a), gaya yang bekerja (F), dan energi kinetik (Ek)
dari hasil data yang diperoleh setelah dirata-ratakan.??
a. Untuk massa 221,8 gr dan jarak tempuh 30 cm.
 Kecepatan (v)
a. Kecepatan benda yang massanya 221,8 gr, jarak tempuh 30 cm dan waktu rata-rata
3,06 detik.
𝒗 =
𝒔
𝒕
𝑣 =
30 𝑐𝑚
3,06 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑣 = 9,8 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑣 = 0,098 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Jadi kecepatan benda tersebut adalah 0,098 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘.
 Percepatan (a)
a. Percepatan benda yang massanya 221,8 gr, jarak tempuh 30 cm dan waktu rata-rata
pertama 3,02 detik dan waktu rata-rata ke dua 1,34 detik.
𝒗𝟏 =
𝒔
𝒕
𝑣1 =
30 𝑐𝑚
3,02 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑣1 = 9,93 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝒗𝟐 =
𝒔
𝒕
𝑣2 =
30 𝑐𝑚
1,34 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑣2 = 22,39 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝒂 =
∆𝒗
∆𝒕
𝑎 =
𝑣2 − 𝑣1
𝑡1 − 𝑡2
𝑎 =
22,39 − (9,93)
3,02 − (1,34)
𝑎 =
12,46 𝑐𝑚/𝑑𝑡𝑘
1,68 𝑑𝑡𝑘
𝑎 = 7,42 𝑐𝑚/𝑑𝑡𝑘2
Jadi percepatan benda tersebut adalah 7,42 𝑐𝑚/𝑑𝑡𝑘2
 Gaya yang bekerja (F)
𝑭 = 𝒎 𝒙 𝒂
𝐹 = 221,8 𝑔𝑟 𝑥 7,42 𝑐𝑚/𝑑𝑡𝑘2
𝐹 = 0,2218 𝑘𝑔 (0,0742 𝑚/𝑑𝑡𝑘2
)
𝐹 = 0,01645 𝑘𝑔 𝑚/𝑑𝑡𝑘2
𝐹 = 16,45 𝑥 10−3
𝑁
Jadi gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah 16,45 𝑥 10−3
𝑁
 Energi Kinetik (Ek)
Energi kinetik (Ek) benda yang massanya 22,8 gr, jarak tempuh 30 cm dan waktu
rata-rata 3,06 detik dan kecepatan 0,098 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘.
𝑬𝒌 =
𝟏
𝟐
𝒎𝒗 𝟐
𝐸𝑘 =
1
2
0,2218 𝑘𝑔 (0,098
𝑚
𝑑𝑡𝑘
)2
𝐸𝑘 =
1
2
0,2218 𝑘𝑔 (9,6 𝑥 10−3
𝑚2
/𝑑𝑡𝑘2
)
𝐸𝑘 = 1,065 𝑥 10−3
𝑘𝑔 𝑚2
/𝑑𝑡𝑘2
Jadi energi kinetik pada benda tersebut adalah 1,065 𝑥 10−3
𝑘𝑔 𝑚2
/𝑑𝑡𝑘2
b. Untuk massa 216,5 gr dan jark tempuh 17 cm.
 Kecepatan (v)
Kecepatan benda yang massanya 216,5 gr, jarak tempuh 17 cm dan waktu rata-rata
1,89 detik.
𝒗 =
𝒔
𝒕
𝑣 =
17 𝑐𝑚
1,89 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑣 = 8,99 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑣 = 0,0899 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Jadi kecepatan benda tersebut adalah 0,0899 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘.
 Percepatan (a)
Percepatan benda yang massanya 216,5 gr, jarak tempuh 17 cm dan waktu rata-rata
pertama 1,92 detik dan waktu rata-rata ke dua 0,87 detik.
𝒗𝟏 =
𝒔
𝒕
𝑣1 =
17 𝑐𝑚
1,92 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑣1 = 8,85 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝒗𝟐 =
𝒔
𝒕
𝑣2 =
17 𝑐𝑚
0,87 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑣2 = 19,54 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝒂 =
∆𝒗
∆𝒕
𝑎 =
𝑣2 − 𝑣1
𝑡1 − 𝑡2
𝑎 =
19,54 − (8,85)
1,92 − (0,87)
𝑎 =
10,69 𝑐𝑚/𝑑𝑡𝑘
1,05 𝑑𝑡𝑘
𝑎 = 10,18 𝑐𝑚/𝑑𝑡𝑘2
Jadi percepatan benda tersebut adalah 10,18 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘.
 Gaya yang bekerja (F)
𝑭 = 𝒎 𝒙 𝒂
𝐹 = 216,5 𝑔𝑟 𝑥 10,18 𝑐𝑚/𝑑𝑡𝑘2
𝐹 = 0,2165 𝑘𝑔 (0,01018 𝑚/𝑑𝑡𝑘2
)
𝐹 = 2,2 𝑥 10−3
𝑘𝑔 𝑚/𝑑𝑡𝑘2
𝐹 = 2,2 𝑥 10−3
𝑁
Jadi gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah 2,2 𝑥 10−3
𝑁.
 Energi Kinetik (Ek)
Energi kinetik (Ek) benda yang massanya 22,8 gr, jarak tempuh 30 cm dan waktu
rata-rata 3,06 detik dan kecepatan 0,0899 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘.
𝑬𝒌 =
𝟏
𝟐
𝒎𝒗 𝟐
𝐸𝑘 =
1
2
0,2165 𝑘𝑔 (0,0899
𝑚
𝑑𝑡𝑘
)2
𝐸𝑘 =
1
2
0,2165 𝑘𝑔 (8,08 𝑥 10−3
𝑚2
/𝑑𝑡𝑘2
)
𝐸𝑘 = 8,75 𝑥 10−4
𝑘𝑔 𝑚2
/𝑑𝑡𝑘2
Jadi energi kinetik pada benda tersebut adalah 8,75 𝑥 10−4
𝑘𝑔 𝑚2
/𝑑𝑡𝑘2
KESIMPULAN
Linear air track merupakan suatu alat yang menyediakan lintasan lurus, sehingga
dapat digunakan untuk percobaan gerak lurus. Alat ini dilengkapi dengan blower untuk
mengurangi gaya gesekan itu. Pada percobaan gerak lurus, linear air track akan
didayagunakan dengan dua cara, yaitu cara fotoelektrik dan cara fotografi.
Dari data percobaan yang didapat terlihat bahwa pada kendaraan yang
massanya lebih kecil kecepatan dan percepatan besar dibandingkan dengan massa
kendraan yang lebih besar.

More Related Content

What's hot

Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
SMP IT Putra Mataram
 
Momentum dan energi relativitas
Momentum dan energi relativitasMomentum dan energi relativitas
Momentum dan energi relativitas
Wuryanto Puji S
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Latifatul Hidayah
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Samantars17
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
umammuhammad27
 

What's hot (20)

2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1
 
Zat padat parno
Zat padat parnoZat padat parno
Zat padat parno
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks BiasLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
 
Momentum dan energi relativitas
Momentum dan energi relativitasMomentum dan energi relativitas
Momentum dan energi relativitas
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 
Hukum Gauss
Hukum Gauss Hukum Gauss
Hukum Gauss
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1
 
Makalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektronMakalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektron
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
 
Teori foton
Teori fotonTeori foton
Teori foton
 

Similar to Laporan praktikum linear airtrack

1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
umammuhammad27
 
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
umammuhammad27
 
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegasLaporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
RadenRamadhanSyaidin
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
umammuhammad27
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar
Agus Purnomo
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
Fani Diamanti
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
Diana Amrita
 

Similar to Laporan praktikum linear airtrack (20)

1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
 
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
 
Laporan praktikum statistika
Laporan praktikum statistikaLaporan praktikum statistika
Laporan praktikum statistika
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
 
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturanPersentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
 
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegasLaporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturan
 
Dsm1021 sains1 Gerakanlinear
Dsm1021 sains1 GerakanlinearDsm1021 sains1 Gerakanlinear
Dsm1021 sains1 Gerakanlinear
 
SAINS 1-GERAKAN LINEAR & GERAKAN PUTARAN
SAINS 1-GERAKAN LINEAR & GERAKAN PUTARANSAINS 1-GERAKAN LINEAR & GERAKAN PUTARAN
SAINS 1-GERAKAN LINEAR & GERAKAN PUTARAN
 
Dsm1021sains1 topik3 Gerakanlinear
Dsm1021sains1 topik3 GerakanlinearDsm1021sains1 topik3 Gerakanlinear
Dsm1021sains1 topik3 Gerakanlinear
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
PPT PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1.pptx
PPT PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1.pptxPPT PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1.pptx
PPT PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1.pptx
 
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)
 
F10 - Gerak Melingkar.pdf
F10 - Gerak Melingkar.pdfF10 - Gerak Melingkar.pdf
F10 - Gerak Melingkar.pdf
 
Ipa8 kd2-konsep gerak
Ipa8 kd2-konsep gerakIpa8 kd2-konsep gerak
Ipa8 kd2-konsep gerak
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
 

Recently uploaded

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 

Recently uploaded (20)

PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 

Laporan praktikum linear airtrack

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM IV LINEAR AIR TRACK DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 KELAS B :  FERDY SAFRYADI (D1A012058)  ASRI APRIZAN (D1A012069)  RESTI YOLANDA (D1A012060)  ANA SAFITRI (D1A012062)  YOSI YUSIKA (D1A012064) AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2013
  • 2. I.PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Praktikum Tujuan praktikum tentang linear air track ini adalah untuk memahami lebih lanjut hukum-hukum dasar yang berkaitan dengan gaya, kecepatan dan percepatan gerakan titik materi energi. 1.2. Prinsip Teori Pelaksanaan percobaan gerak lurus di laboratorium, seringkali ditemui perhitungan yang rumit karena adanya gesekan. Untuk menghindari kerumitan tersebut, perlu suatu alat yang dapat mengurangi gaya gesekan yang terjadi. Alat tersebut adalah Linear Air Track. Linear Air Track merupakan suatu alat yang menyediakan lintasan lurus, sehingga dapat digunakan untuk percobaan gerak lurus. Alat ini dilengkapi dengan blower untuk mengurangi gaya gesekan itu. Pada percobaan gerak lurus, Linear Air Track akan didayagunakan dengan dua cara, yaitu cara foto elektrik dan cara fotografi. Tetapi apakah kedua cara tersebut dapat menunjukan jenis gerak lurus dari sebuah benda yang melaju, yaitu gerak lurus beraturan atau gerak lurus berubah beraturan. Kedua cara tersebut dapat digunakan untuk menentukan jenis gerak lurus, apabila dari data jarak dan waktu yang didapat, menghasilkan grafik kedudukan (x) terhadap waktu (t) yang sesuai dengan teori gerak lurus. Untuk menguji kecocokan garis dengan titik pencar yang didapat dari data, maka dapat dilihat dari koefisien korelasinya (R). Semakin R mendekati 1, maka semakin cocok garis dengan titik pencar yang didapat dari data. Dan untuk mengetahui batasan minimum cocok tidaknya garis dengan titik pencar, maka akan di uji dengan menggunakan uji R dan uji F. Dari hasil percobaan, koefisien korelasi (R) dari cara foto elektrik adalah 0.99975, 0.99925, 0.998749, 1, 1 dan dari cara fotografi adalah 0.9998, 0.99995, 0.99995. Hasil yang didapatkan sangat mendekati 1 bahkan ada yang sempurna bernilai 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa cara foto elektrik dan cara fotografi dapat digunakan untuk menentukan jenis gerak lurus suatu benda yang sedang melaju. Benda dikatakan bergerak apabila posisinya berubah terhadap waktu. Posisi benda yang bergerak harus diukur terhadap referensi tertentu dalam suatu system koordinat. Jika posisi awal benda berada di titik asal kemudian bergerak meninggalkan
  • 3. titik asal maka perubahan posisi bendadiukur dari posisi akhir benda ke titik asal dan arah letak benda diukur berdasarkan systemkoordinat yang digunakan. Jadi perubahan posisi memiliki nilai dan arah sehingga disebut sebagi besar vect or.Pergeseran kadang-kadang digunakan untuk menyatakan perubahan posisi benda. Perubahan posisi selalu terkait dengan kecepatan yang dirumuskan v=s/t Perubahan posisi (termasuk arahnya) dibagi dengan waktu akan menghasilkan kecepatan .Apa yang terjadi jika kecepatan benda berubah terhadap waktu? Bagaimana perubahan kecepatan benda? Terdapat tiga kasus, yaitu:  Benda bergerak semakin cepat2.  Benda bergerak semakin lambat3.  Benda berubah arah (bahkan untuk kelajuan yang tetap) Jika benda dalam keadaan tiga kasus tersebut maka dapat dikatakan bahwa benda memiliki percepatan. Pada eksperimen ini, akan digunakan percepatan yang disebabkan oleh perubahan kecepatan dan perubahan waktu.Akan digunakan metode eksperimen kecepatan untuk menentukan kecepatan sesaat dari cart pada berbagai posisi dan waktu sepanjang track. Selanjutnya kita dapat menggunakan data yang diperoleh untuk menentukan percepatan dari cart. Percepatan dari sebuah benda dirumuskan sebagai : 𝒂 = ∆𝒗 ∆𝒕 Gaya didefinisikan sebagai dorongan atau tarikan yang akan mempercepat ataumemperlambat gerak suatu benda. Gerak mempercepat yang dialami benda sebanding dengan resultan gaya yang bekerja pada benda itu, dan arah percepatan searah dengan arah gaya. Persamaan inidirumuskan dalam hukum II Newton yang dirumuskan : F = m x a Energi kinetik yang bekerja pada benda juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus : 𝑬𝒌 = 𝟏 𝟐 𝒎𝒗 𝟐
  • 4. II. METODOLOGI 1.1.WaktudanTempat Praktikumtentanglinear air trackinidilaksanakan di labolatorium UP MIPA UNIVERSITAS JAMBI padahariRabu, 01 Mei 2013 jam 08.00 s/d 10.00 WIB. 1.2.AlatdanBahan Alatdanbahan yang digunakanselamapraktikumtentang linear air trackiniadalah :  Satu unit linear Air Ttrack Experiment terdiri dari :  Air Track (sebuah logam tempat kendaraan berjalan tanpa gesekan dengan tiupan udara)  Kendaraan Air Track  Beberapa alat penyangga  Beberapa karet gelang dan kertas karton  Blower  Pipa (selang) dari plastik tempat saluran udara  Digital timer  Photodioda serta kabel-kabel penghubung  Mistar  Timbangan Analitik  Sumber tegangan 220 volt  Tissue 1.3.ProsedurKerjaatauProsedurPercobaan. a. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan selama praktikum. b. Menimbang kendaraan Air Track beserta karton yang ada diatasnya dengan menggunakan timbangan analitik. c. Menggukur panjang karton yang digunakan. d. Menghidupkan blower. e. Membersihkan permukaan Air Track dengan menggunakan tissu. f. Meletakkan kendaraan Air Track secara perlahan-lahan ke atas rel di sebelah ujung kiri.
  • 5. g. Mengukur jarak tempuh (jarak karton yang ada) di atas kendaraan. h. Mencatat waktu (T) yang ada pada digital timer untuk kecepatan, dan mengulang percobaan sebanyak tiga kali. i. Untuk memperoleh percepatan, catat waktu untuk T1 dan T2. j. Mengulang percobaan untuk jarak tempuh yang berbeda. k. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
  • 6. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1.HasilPercobaan A. Mencari Kecepatan (V) No Massa (gr) Jarak (cm) Waktu (s) Kecepatan (cm/s)T1 T2 T3 T rata2 1. 221,8 gr 30 cm 3,04 s 3,04 s 3,12 s 3,07 s 9,8 cm/s 2. 216, 5 gr 17 cm 1,86 s 1,89 s 1,92 s 1,89 s 8,99 cm/s B. Mencari percepatan (a) No Massa (gr) Jarak (cm) Waktu (s) Percepatan (cm/s2 )T1 T1 rata2 T2 T2 rata2 1. 221,8 gr 30 cm 3,12 s 1,34 s 2,88 s 3,02 s 1,34 s 1,34 s 7,42cm/s2 3,06 s 1,33 s 2. 216,5 gr 17 cm 1,93 s 0,89 s 1,92 s 1,92 s 0,84 s 0,87 s 10,18cm/s2 1,92 s 0,87 s
  • 7. TUGAS 1. Jelaskan tentang hukum Newton I, hukum Newton II, hukum Newton III.  Hukum Newton I Hukum Newton I ini berkaitan dengan keadaan diam, maka seluruh gaya yang bekerja padanya sama dengan nol ( 𝑭 = 𝟎). Benda akan tetap diam, apabila keadaan mula-mula benda diam dan benda akan tetap bergerak lurus beraturan apabila mula- mula benda bergerak lurus beraturan. Secara umum, benda cendrung mempertahankan dirinya seperti keadaan semula. Sehingga Hukum Newto I sering disebut Hukum Kelembaman. Gaya normal = 0 berat benda (W= m.g)  Hukum Newto II “Jika gaya yang diberikan pada sebuah benda yang massanya (m), maka akan mengalami percepatan (a), berbanding terbalik dengan massanya, berbanding lurus dengan gayanya (F)”. 𝑭 = 𝒎 𝒙 𝒂  Hukm Newton III “Apabila gaya yang diberikan pada suatu benda maka benda itu akan mengembalikan gaya sebesar gaya yang diberikan atau gaya aksi sama dengan gaya reaksi”. 𝑭 = −𝑭
  • 8. 2. Hitunglah kecepatan (v), percepatan (a), gaya yang bekerja (F), dan energi kinetik (Ek) dari hasil data yang diperoleh setelah dirata-ratakan.?? a. Untuk massa 221,8 gr dan jarak tempuh 30 cm.  Kecepatan (v) a. Kecepatan benda yang massanya 221,8 gr, jarak tempuh 30 cm dan waktu rata-rata 3,06 detik. 𝒗 = 𝒔 𝒕 𝑣 = 30 𝑐𝑚 3,06 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑣 = 9,8 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑣 = 0,098 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 Jadi kecepatan benda tersebut adalah 0,098 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘.  Percepatan (a) a. Percepatan benda yang massanya 221,8 gr, jarak tempuh 30 cm dan waktu rata-rata pertama 3,02 detik dan waktu rata-rata ke dua 1,34 detik. 𝒗𝟏 = 𝒔 𝒕 𝑣1 = 30 𝑐𝑚 3,02 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑣1 = 9,93 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝒗𝟐 = 𝒔 𝒕 𝑣2 = 30 𝑐𝑚 1,34 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑣2 = 22,39 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝒂 = ∆𝒗 ∆𝒕 𝑎 = 𝑣2 − 𝑣1 𝑡1 − 𝑡2 𝑎 = 22,39 − (9,93) 3,02 − (1,34) 𝑎 = 12,46 𝑐𝑚/𝑑𝑡𝑘 1,68 𝑑𝑡𝑘 𝑎 = 7,42 𝑐𝑚/𝑑𝑡𝑘2 Jadi percepatan benda tersebut adalah 7,42 𝑐𝑚/𝑑𝑡𝑘2
  • 9.  Gaya yang bekerja (F) 𝑭 = 𝒎 𝒙 𝒂 𝐹 = 221,8 𝑔𝑟 𝑥 7,42 𝑐𝑚/𝑑𝑡𝑘2 𝐹 = 0,2218 𝑘𝑔 (0,0742 𝑚/𝑑𝑡𝑘2 ) 𝐹 = 0,01645 𝑘𝑔 𝑚/𝑑𝑡𝑘2 𝐹 = 16,45 𝑥 10−3 𝑁 Jadi gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah 16,45 𝑥 10−3 𝑁  Energi Kinetik (Ek) Energi kinetik (Ek) benda yang massanya 22,8 gr, jarak tempuh 30 cm dan waktu rata-rata 3,06 detik dan kecepatan 0,098 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘. 𝑬𝒌 = 𝟏 𝟐 𝒎𝒗 𝟐 𝐸𝑘 = 1 2 0,2218 𝑘𝑔 (0,098 𝑚 𝑑𝑡𝑘 )2 𝐸𝑘 = 1 2 0,2218 𝑘𝑔 (9,6 𝑥 10−3 𝑚2 /𝑑𝑡𝑘2 ) 𝐸𝑘 = 1,065 𝑥 10−3 𝑘𝑔 𝑚2 /𝑑𝑡𝑘2 Jadi energi kinetik pada benda tersebut adalah 1,065 𝑥 10−3 𝑘𝑔 𝑚2 /𝑑𝑡𝑘2 b. Untuk massa 216,5 gr dan jark tempuh 17 cm.  Kecepatan (v) Kecepatan benda yang massanya 216,5 gr, jarak tempuh 17 cm dan waktu rata-rata 1,89 detik. 𝒗 = 𝒔 𝒕 𝑣 = 17 𝑐𝑚 1,89 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑣 = 8,99 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑣 = 0,0899 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 Jadi kecepatan benda tersebut adalah 0,0899 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘.
  • 10.  Percepatan (a) Percepatan benda yang massanya 216,5 gr, jarak tempuh 17 cm dan waktu rata-rata pertama 1,92 detik dan waktu rata-rata ke dua 0,87 detik. 𝒗𝟏 = 𝒔 𝒕 𝑣1 = 17 𝑐𝑚 1,92 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑣1 = 8,85 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝒗𝟐 = 𝒔 𝒕 𝑣2 = 17 𝑐𝑚 0,87 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑣2 = 19,54 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝒂 = ∆𝒗 ∆𝒕 𝑎 = 𝑣2 − 𝑣1 𝑡1 − 𝑡2 𝑎 = 19,54 − (8,85) 1,92 − (0,87) 𝑎 = 10,69 𝑐𝑚/𝑑𝑡𝑘 1,05 𝑑𝑡𝑘 𝑎 = 10,18 𝑐𝑚/𝑑𝑡𝑘2 Jadi percepatan benda tersebut adalah 10,18 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘.  Gaya yang bekerja (F) 𝑭 = 𝒎 𝒙 𝒂 𝐹 = 216,5 𝑔𝑟 𝑥 10,18 𝑐𝑚/𝑑𝑡𝑘2 𝐹 = 0,2165 𝑘𝑔 (0,01018 𝑚/𝑑𝑡𝑘2 ) 𝐹 = 2,2 𝑥 10−3 𝑘𝑔 𝑚/𝑑𝑡𝑘2 𝐹 = 2,2 𝑥 10−3 𝑁 Jadi gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah 2,2 𝑥 10−3 𝑁.  Energi Kinetik (Ek) Energi kinetik (Ek) benda yang massanya 22,8 gr, jarak tempuh 30 cm dan waktu rata-rata 3,06 detik dan kecepatan 0,0899 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘. 𝑬𝒌 = 𝟏 𝟐 𝒎𝒗 𝟐 𝐸𝑘 = 1 2 0,2165 𝑘𝑔 (0,0899 𝑚 𝑑𝑡𝑘 )2
  • 11. 𝐸𝑘 = 1 2 0,2165 𝑘𝑔 (8,08 𝑥 10−3 𝑚2 /𝑑𝑡𝑘2 ) 𝐸𝑘 = 8,75 𝑥 10−4 𝑘𝑔 𝑚2 /𝑑𝑡𝑘2 Jadi energi kinetik pada benda tersebut adalah 8,75 𝑥 10−4 𝑘𝑔 𝑚2 /𝑑𝑡𝑘2
  • 12. KESIMPULAN Linear air track merupakan suatu alat yang menyediakan lintasan lurus, sehingga dapat digunakan untuk percobaan gerak lurus. Alat ini dilengkapi dengan blower untuk mengurangi gaya gesekan itu. Pada percobaan gerak lurus, linear air track akan didayagunakan dengan dua cara, yaitu cara fotoelektrik dan cara fotografi. Dari data percobaan yang didapat terlihat bahwa pada kendaraan yang massanya lebih kecil kecepatan dan percepatan besar dibandingkan dengan massa kendraan yang lebih besar.