SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
Minggu ke - 5
Momentum Linear
dan
Momentum Sudut
TOPIK/MATERI
1. Pusat Massa
2. Hukum Newton II dalam Masalah Sistem Partikel
3. Tumbukan dan Impuls
4. Kelestarian Momentum
5. Tenaga Kinetik, Momentum dalam Peristiwa
Tumbukan
6. Roket
7. Momentum Sudut
PUSAT MASSA
Pusat massa (𝑃𝑀) sistem partikel adalah
suatu titik yang bergerak yang dapat
dianggap
1. konsentrasi massa sistem (𝑀)
2. pangkal vektor gaya luar (𝑭 atau
𝑭𝑒𝑥𝑡) yang bekerja pada sistem
𝑃𝑀 𝑭
PUSAT MASSA
𝑚1 mempunyai koordinat 𝑥1, 𝑦1 dan
koordinat 𝑚2 adalah 𝑥2, 𝑦2 maka
𝑥𝑃𝑀 =
𝑚1𝑥1 + 𝑚2𝑥2
𝑚1 + 𝑚2
𝑦𝑃𝑀 =
𝑚1𝑦1 + 𝑚2𝑦2
𝑚1 + 𝑚2
HUKUM NEWTON II DALAM
MASALAH SISTEM PARTIKEL
Hukum Newton dapat dituliskan sebagai
𝑭𝑒𝑥𝑡 = 𝑀𝒂𝑃𝑀
𝑭𝑒𝑥𝑡merupakan resultan gaya luar dan
𝑀 = ෍
𝑖
𝑚𝑖
HUKUM NEWTON II DALAM
MASALAH SISTEM PARTIKEL
Hukum Newton II untuk satu massa
𝑭𝑒𝑥𝑡 =
𝑑𝒑
𝑑𝑡
dapat diturunkan bentuk
𝒑 = 𝑚𝒗
yang merupakan DEFINISI momentum
linear
HUKUM NEWTON II DALAM
MASALAH SISTEM PARTIKEL
Tinjau kembali
𝒑 = 𝑚𝒗
𝒑 adalah mometum linear, 𝑚 adalah
massa dan 𝒗 adalah kecepatan linear
HUKUM NEWTON II DALAM
MASALAH SISTEM PARTIKEL
Dari rumus koordinat pusat massa
persamaan untuk momentum linear total
sistem partikel (𝑷)
𝑷 = ෍
𝑖
𝑚𝑖𝒗𝑖 = ෍
𝑖
𝒑𝑖
𝒗𝑖: kecepatan massa ke 𝑖
HUKUM NEWTON II DALAM
MASALAH SISTEM PARTIKEL
Kemudian dapat diturunkan bentuk
𝑷 = 𝑀𝒗𝑃𝑀
Yang merupakan cara lain untuk
mendefinisikan momentum linear total
sistem partikel
HUKUM NEWTON II DALAM
MASALAH SISTEM PARTIKEL
Dari definisi momentum linear total
sistem partikel dapat diturunkan
𝑑𝑷
𝑑𝑡
= 𝑀𝒂𝑃𝑀
yang adalah merupakan gaya luar (𝑭𝑒𝑥𝑡)
TUMBUKAN DAN IMPULS
Tinjau suatu sistem tumbukan dua benda
di mana salah satu benda mempunyai
massa yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan massa benda yang
lain sehingga terjadi perubahan
momentum. Sebagai contoh sistem
seperti ini adalah benda yang menumbuk
dinding
TUMBUKAN DAN IMPULS
Impuls adalah perubahan momentum
atau bisa dituliskan
𝑑𝒑 = 𝑭 𝑡 𝑑𝑡
atau
න
𝑡1
𝑡2
𝑑𝒑 = න
𝑡1
𝑡2
𝑭 𝑡 𝑑𝑡
TUMBUKAN DAN IMPULS
Ruas kiri adalah perbedaan momentum
𝒑𝑓 − 𝒑𝑖 = ∆𝒑
Ruas kanan menunjukkan nilai dan
lamanya gaya tumbukan yang biasa
disebut dengan impuls 𝑰 suatu tumbukan
𝑰 = න
𝑡1
𝑡2
𝑭 𝑡 𝑑𝑡
TUMBUKAN DAN IMPULS
Pengintegralan gaya terhadap waktu
membutuhkan bentuk eksplisit 𝐹 𝑡
selama ∆𝑡 ( = 𝑡2 − 𝑡1 ). Untuk
mempermudah perhitungan impuls
diadakan pendekatan yaitu gaya
tumbukan dianggap konstan ( = 𝐹𝑎𝑣𝑒 )
sehingga
𝐼 = 𝐹𝑎𝑣𝑒∆𝑡
KELESTARIAN MOMENTUM
Dari perumusan tentang momentum
linear total sistem partikel dapat
disimpulkan apabila tidak ada gaya luar
𝑷 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
Atau kalau tidak ada gaya luar
momentum total sistem lestari
KELESTARIAN MOMENTUM
Dalam Peristiwa Tumbukan Berlaku
𝑷𝑖 = 𝑷𝑓
𝑷𝑖 adalah momentum linear total
sebelum tumbukan dan 𝑷𝑓 adalah
momentum linear total sesudah
tumbukan. Persamaan di atas dapat
sebagai representasi Hukum Kelestarian
Momentum Linear
KELESTARIAN MOMENTUM
Ilustrasi
𝑚1 𝒗1𝑖 𝒗2𝑖 𝑚2
𝒗1𝑓 𝑚1 𝑚2 𝒗2𝑓
berlaku
𝑚1𝒗1𝑖 + 𝑚2𝒗2𝑖 = 𝑚1𝒗1𝑓 + 𝑚2𝒗2𝑓
KELESTARIAN MOMENTUM
Karena kecepatan adalah besaran vektor,
secara umum persamaan tumbukan dua
massa dapat dituliskan sebagai
𝑚1𝑣1𝑖𝑥
+ 𝑚2𝑣2𝑖𝑥
= 𝑚1𝑣1𝑓𝑥
+ 𝑚2𝑣2𝑓𝑥
𝑚1𝑣1𝑖𝑦
+ 𝑚2𝑣2𝑖𝑦
= 𝑚1𝑣1𝑓𝑦
+ 𝑚2𝑣2𝑓𝑦
TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM
DALAM PERISTIWA TUMBUKAN
Hukum kelestarian momentum saja tidak
cukup untuk menghitung parameter-
parameter tumbukan. Perhitungan
tersebut dapat dilaksanakan apabila
hukum kelestarian tenaga dilibatkan. Dari
segi hukum kelestarian tenaga tumbukan
dapat dibagi menjadi 2 jenis: inelastik
dan elastik
TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM
DALAM PERISTIWA TUMBUKAN
Tumbukan Inelastik adalah tumbukan di
mana tenaga kinetik sistem setelah
tumbukan tidak sama dengan tenaga
kinetik sistem sebelum tumbukan
Tumbukan Elastik adalah tumbukan di
mana tenaga kinetik sistem setelah
tumbukan sama dengan tenaga kinetik
sistem sebelum tumbukan
TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM
DALAM PERISTIWA TUMBUKAN:
TUMBUKAN INELASTIK (SATU DIMENSI)
𝑚1 𝑚2
𝒗1𝑖 𝒗2𝑖
𝑥
𝑚1 𝒗1𝑓 𝑚2 𝒗2𝑓
𝑥
TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM
DALAM PERISTIWA TUMBUKAN:
TUMBUKAN INELASTIK (SATU DIMENSI)
Dari perubahan kecepatan gambar di
atas adalah peristiwa tumbukan inelastik
𝑃𝑖 = 𝑃𝑓 → 𝑝1𝑖 + 𝑝2𝑖 = 𝑝1𝑓 + 𝑝2𝑓
𝑚1𝑣1𝑖 + 𝑚2𝑣2𝑖 = 𝑚1𝑣1𝑓 + 𝑚2𝑣2𝑓
Persamaan ini dapat untuk menghitung
𝑣2𝑓 (𝑣1𝑓 ) apabila 𝑚1 ,𝑚2 ,𝑣1𝑖 ,𝑣2𝑖 dan
𝑣1𝑓(𝑣2𝑓) diketahui
TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM
DALAM PERISTIWA TUMBUKAN:
TUMBUKAN INELASTIK (SATU DIMENSI)
𝒗1𝑖 𝒗2𝑖 = 0
𝑥
𝑚1 𝑚2
𝑽
𝑥
𝑚1 + 𝑚2
TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM
DALAM PERISTIWA TUMBUKAN:
TUMBUKAN INELASTIK (SATU DIMENSI)
Di atas adalah tumbukan paling tidak
elastik
𝑚1𝑣1𝑖 = 𝑚1 + 𝑚2 𝑉
atau
𝑉 =
𝑚1
𝑚1 + 𝑚2
𝑣1𝑖
Jadi 𝑉 dapat dihitung apabila nilai kedua
massa dan nilai 𝑣1𝑖 diketahui
TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM
DALAM PERISTIWA TUMBUKAN:
TUMBUKAN INELASTIK
Sistem tumbukan adalah sistem terisolasi
yang berarti kecepatan pusat massa: 𝒗𝑃𝑀
tidak berubah selama tumbukan
𝒗𝑃𝑀 =
𝑷
𝑀
=
𝒑1𝑖 + 𝒑2𝑖
𝑚1 + 𝑚2
Terlihat bahwa kecepatan pusat massa
tidak berubah karena 𝒑1𝑖 + 𝒑2𝑖 konstan
TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM
DALAM PERISTIWA TUMBUKAN:
TUMBUKAN ELASTIK
𝑣1𝑖 𝑣2𝑖 = 0
𝑥
𝑚1 𝑚2
𝑣1𝑓 𝑣2𝑓
𝑥
𝑚1 𝑚2
TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM
DALAM PERISTIWA TUMBUKAN:
TUMBUKAN ELASTIK
Di atas adalah tumbukan elastik.
Kelestarian momentum
𝑚1𝑣1𝑖 = 𝑚1𝑣1𝑓 + 𝑚2𝑣2𝑓
Kelestarian tenaga kinetik
1
2
𝑚1 𝑣1𝑖
2
=
1
2
𝑚1 𝑣1𝑓
2
+
1
2
𝑚2 𝑣2𝑓
2
Ada 2 persamaan. Biasanya 2 parameter
yang dihitung: 𝑣1𝑓 dan 𝑣2𝑓
TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM
DALAM PERISTIWA TUMBUKAN:
TUMBUKAN ELASTIK
Akhirnya dapat dihasilkan persamaan-
persamaan yang untuk menghitung 𝑣1𝑓
dan 𝑣2𝑓
𝑣1𝑓 =
𝑚1 − 𝑚2
𝑚1 + 𝑚2
𝑣1𝑖
dan
𝑣2𝑓 =
2𝑚1
𝑚1 + 𝑚2
𝑣1𝑖
ROKET
𝑀
𝑣
𝑥
−𝑑𝑀 𝑀 + 𝑑𝑀
𝑣 + 𝑑𝑣
𝑈
𝑥
ROKET
Setelah interval 𝑑𝑡 terjadi gambar
bawah. Kelestarian momentum (setelah
𝑑𝑡)
𝑃𝑖 = 𝑃𝑓
atau
𝑀𝑣 = −𝑑𝑀 𝑈 + 𝑀 + 𝑑𝑀 𝑣 + 𝑑𝑣
Suku kedua karena 𝑑𝑀 negatif
ROKET
Definisi 𝑣𝑟𝑒𝑙 adalah kecepatan 𝑑𝑀 relatif
terhadap badan roket
𝑈 = 𝑣 + 𝑑𝑣 − 𝑣𝑟𝑒𝑙
Sehingga didapat
−𝑑𝑀𝑣𝑟𝑒𝑙 = 𝑀𝑑𝑣
Disebut persamaan dasar roket yang
menghasilkan 2 persamaan roket
ROKET
Persamaan roket pertama Persamaan
dasar per 𝑑𝑡
−
𝑑𝑀
𝑑𝑡
𝑣𝑟𝑒𝑙 = 𝑀
𝑑𝑣
𝑑𝑡
Τ
𝑑𝑀 𝑑𝑡 diganti dengan −𝑅
𝑅𝑣𝑟𝑒𝑙 = 𝑀𝑎
Disebut persamaan roket pertama
ROKET
Persamaan roket kedua Persamaan
dasar dapat ditulis sebagai
𝑑𝑣 = −𝑣𝑟𝑒𝑙
𝑑𝑀
𝑀
Integrasi menghasilkan
𝑣𝑓 − 𝑣𝑖 = 𝑣𝑟𝑒𝑙 ln Τ
𝑀𝑖 𝑀𝑓
Disebut dengan persamaan roket kedua
MOMENTUM SUDUT
𝑦 𝑝
𝜑
𝑟
𝑂 𝑥
MOMENTUM SUDUT
Terlihat bahwa momentum sudut terjadi
karena ada 𝒑 dan titik 𝑂 . Definisi
momentum sudut
𝒍 = 𝒓 × 𝒑 = 𝑚𝒓 × 𝒗
Dengan nilai
𝑙 = 𝑚𝑟𝑣 sin 𝜑
Kalau sumbu-𝒛 dianggap meninggalkan
bidang gambar maka arah 𝒍 searah sb-𝒛
MOMENTUM SUDUT
𝑚𝒗
𝜑
𝒓
𝑟 sin 𝜑
HUKUM NEWTON II DALAM
MASALAH MOMENTUM SUDUT
Derivatif 𝑙 terhadap 𝑡 berbentuk
𝑑𝒍
𝑑𝑡
= 𝑚 𝒓 ×
𝑑𝒗
𝑑𝑡
+
𝑑𝒓
𝑑𝑡
× 𝒗
Seperti telah diketahui
𝑑𝒓
𝑑𝑡
× 𝒗 = 0
𝒂 =
𝑑𝒗
𝑑𝑡
HUKUM NEWTON II DALAM
MASALAH MOMENTUM SUDUT
Sehingga
𝑑𝒍
𝑑𝑡
= 𝒓 × 𝑚𝒂
atau
𝑑𝒍
𝑑𝑡
= 𝒓 × 𝑭
Ruas kanan adalah yang dikenal dengan
torka (𝝉)
HUKUM NEWTON II DALAM
MASALAH MOMENTUM SUDUT
Hukum Newton II dalam masalah
momentum sudut menjadi berbentuk
𝝉 =
𝑑𝒍
𝑑𝑡
Apabila torka di atas dianggap sebagai
torka luar, maka persamaan di atas
menyatakan bahwa apabila tidak ada
torka luar momentum sudut lestari

More Related Content

Similar to Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdf

Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel adhafanny
 
Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )
Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )
Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )Pendi Ldf
 
Fisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Fisika Dasar 1- Dinamika PartikelFisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Fisika Dasar 1- Dinamika PartikelYuliia Nuur Annisa
 
DINAMIKA ROTASI & KESEIMBANGAN BENDA TEGAR (1).pptx
DINAMIKA ROTASI & KESEIMBANGAN BENDA TEGAR (1).pptxDINAMIKA ROTASI & KESEIMBANGAN BENDA TEGAR (1).pptx
DINAMIKA ROTASI & KESEIMBANGAN BENDA TEGAR (1).pptxsyifafaradilla1
 
Mekanika lagrangian
Mekanika lagrangianMekanika lagrangian
Mekanika lagrangianReza Aditya
 
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statika
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statikaMateri 7. kesetimbangan benda tegar statika
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statikaDanang Darmawan
 
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikMetode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikdzakiamin02
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impulsLinda Rosita
 
respon sdof terhadap beban harmonis.pptx
respon sdof terhadap beban harmonis.pptxrespon sdof terhadap beban harmonis.pptx
respon sdof terhadap beban harmonis.pptxGrafishZee
 

Similar to Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdf (20)

81-90 osn fisika (tkunci)
81-90 osn fisika (tkunci)81-90 osn fisika (tkunci)
81-90 osn fisika (tkunci)
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel
 
Diktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanikDiktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanik
 
Mekanika print
Mekanika printMekanika print
Mekanika print
 
Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )
Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )
Tugas getaran mekanis ( fungsi matematika getaran mekanis )
 
Fisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Fisika Dasar 1- Dinamika PartikelFisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Fisika Dasar 1- Dinamika Partikel
 
Mekanika Lagrange
Mekanika LagrangeMekanika Lagrange
Mekanika Lagrange
 
DINAMIKA ROTASI & KESEIMBANGAN BENDA TEGAR (1).pptx
DINAMIKA ROTASI & KESEIMBANGAN BENDA TEGAR (1).pptxDINAMIKA ROTASI & KESEIMBANGAN BENDA TEGAR (1).pptx
DINAMIKA ROTASI & KESEIMBANGAN BENDA TEGAR (1).pptx
 
91 100 osn fisika (tkunci)
91 100 osn fisika (tkunci)91 100 osn fisika (tkunci)
91 100 osn fisika (tkunci)
 
Mekanika lagrangian
Mekanika lagrangianMekanika lagrangian
Mekanika lagrangian
 
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statika
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statikaMateri 7. kesetimbangan benda tegar statika
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statika
 
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikMetode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Agustius dian n. m0213002
Agustius dian n. m0213002Agustius dian n. m0213002
Agustius dian n. m0213002
 
respon sdof terhadap beban harmonis.pptx
respon sdof terhadap beban harmonis.pptxrespon sdof terhadap beban harmonis.pptx
respon sdof terhadap beban harmonis.pptx
 

Recently uploaded

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 

Recently uploaded (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdf

  • 1. Minggu ke - 5 Momentum Linear dan Momentum Sudut
  • 2. TOPIK/MATERI 1. Pusat Massa 2. Hukum Newton II dalam Masalah Sistem Partikel 3. Tumbukan dan Impuls 4. Kelestarian Momentum 5. Tenaga Kinetik, Momentum dalam Peristiwa Tumbukan 6. Roket 7. Momentum Sudut
  • 3. PUSAT MASSA Pusat massa (𝑃𝑀) sistem partikel adalah suatu titik yang bergerak yang dapat dianggap 1. konsentrasi massa sistem (𝑀) 2. pangkal vektor gaya luar (𝑭 atau 𝑭𝑒𝑥𝑡) yang bekerja pada sistem 𝑃𝑀 𝑭
  • 4. PUSAT MASSA 𝑚1 mempunyai koordinat 𝑥1, 𝑦1 dan koordinat 𝑚2 adalah 𝑥2, 𝑦2 maka 𝑥𝑃𝑀 = 𝑚1𝑥1 + 𝑚2𝑥2 𝑚1 + 𝑚2 𝑦𝑃𝑀 = 𝑚1𝑦1 + 𝑚2𝑦2 𝑚1 + 𝑚2
  • 5. HUKUM NEWTON II DALAM MASALAH SISTEM PARTIKEL Hukum Newton dapat dituliskan sebagai 𝑭𝑒𝑥𝑡 = 𝑀𝒂𝑃𝑀 𝑭𝑒𝑥𝑡merupakan resultan gaya luar dan 𝑀 = ෍ 𝑖 𝑚𝑖
  • 6. HUKUM NEWTON II DALAM MASALAH SISTEM PARTIKEL Hukum Newton II untuk satu massa 𝑭𝑒𝑥𝑡 = 𝑑𝒑 𝑑𝑡 dapat diturunkan bentuk 𝒑 = 𝑚𝒗 yang merupakan DEFINISI momentum linear
  • 7. HUKUM NEWTON II DALAM MASALAH SISTEM PARTIKEL Tinjau kembali 𝒑 = 𝑚𝒗 𝒑 adalah mometum linear, 𝑚 adalah massa dan 𝒗 adalah kecepatan linear
  • 8. HUKUM NEWTON II DALAM MASALAH SISTEM PARTIKEL Dari rumus koordinat pusat massa persamaan untuk momentum linear total sistem partikel (𝑷) 𝑷 = ෍ 𝑖 𝑚𝑖𝒗𝑖 = ෍ 𝑖 𝒑𝑖 𝒗𝑖: kecepatan massa ke 𝑖
  • 9. HUKUM NEWTON II DALAM MASALAH SISTEM PARTIKEL Kemudian dapat diturunkan bentuk 𝑷 = 𝑀𝒗𝑃𝑀 Yang merupakan cara lain untuk mendefinisikan momentum linear total sistem partikel
  • 10. HUKUM NEWTON II DALAM MASALAH SISTEM PARTIKEL Dari definisi momentum linear total sistem partikel dapat diturunkan 𝑑𝑷 𝑑𝑡 = 𝑀𝒂𝑃𝑀 yang adalah merupakan gaya luar (𝑭𝑒𝑥𝑡)
  • 11. TUMBUKAN DAN IMPULS Tinjau suatu sistem tumbukan dua benda di mana salah satu benda mempunyai massa yang jauh lebih besar dibandingkan dengan massa benda yang lain sehingga terjadi perubahan momentum. Sebagai contoh sistem seperti ini adalah benda yang menumbuk dinding
  • 12. TUMBUKAN DAN IMPULS Impuls adalah perubahan momentum atau bisa dituliskan 𝑑𝒑 = 𝑭 𝑡 𝑑𝑡 atau න 𝑡1 𝑡2 𝑑𝒑 = න 𝑡1 𝑡2 𝑭 𝑡 𝑑𝑡
  • 13. TUMBUKAN DAN IMPULS Ruas kiri adalah perbedaan momentum 𝒑𝑓 − 𝒑𝑖 = ∆𝒑 Ruas kanan menunjukkan nilai dan lamanya gaya tumbukan yang biasa disebut dengan impuls 𝑰 suatu tumbukan 𝑰 = න 𝑡1 𝑡2 𝑭 𝑡 𝑑𝑡
  • 14. TUMBUKAN DAN IMPULS Pengintegralan gaya terhadap waktu membutuhkan bentuk eksplisit 𝐹 𝑡 selama ∆𝑡 ( = 𝑡2 − 𝑡1 ). Untuk mempermudah perhitungan impuls diadakan pendekatan yaitu gaya tumbukan dianggap konstan ( = 𝐹𝑎𝑣𝑒 ) sehingga 𝐼 = 𝐹𝑎𝑣𝑒∆𝑡
  • 15. KELESTARIAN MOMENTUM Dari perumusan tentang momentum linear total sistem partikel dapat disimpulkan apabila tidak ada gaya luar 𝑷 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 Atau kalau tidak ada gaya luar momentum total sistem lestari
  • 16. KELESTARIAN MOMENTUM Dalam Peristiwa Tumbukan Berlaku 𝑷𝑖 = 𝑷𝑓 𝑷𝑖 adalah momentum linear total sebelum tumbukan dan 𝑷𝑓 adalah momentum linear total sesudah tumbukan. Persamaan di atas dapat sebagai representasi Hukum Kelestarian Momentum Linear
  • 17. KELESTARIAN MOMENTUM Ilustrasi 𝑚1 𝒗1𝑖 𝒗2𝑖 𝑚2 𝒗1𝑓 𝑚1 𝑚2 𝒗2𝑓 berlaku 𝑚1𝒗1𝑖 + 𝑚2𝒗2𝑖 = 𝑚1𝒗1𝑓 + 𝑚2𝒗2𝑓
  • 18. KELESTARIAN MOMENTUM Karena kecepatan adalah besaran vektor, secara umum persamaan tumbukan dua massa dapat dituliskan sebagai 𝑚1𝑣1𝑖𝑥 + 𝑚2𝑣2𝑖𝑥 = 𝑚1𝑣1𝑓𝑥 + 𝑚2𝑣2𝑓𝑥 𝑚1𝑣1𝑖𝑦 + 𝑚2𝑣2𝑖𝑦 = 𝑚1𝑣1𝑓𝑦 + 𝑚2𝑣2𝑓𝑦
  • 19. TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM DALAM PERISTIWA TUMBUKAN Hukum kelestarian momentum saja tidak cukup untuk menghitung parameter- parameter tumbukan. Perhitungan tersebut dapat dilaksanakan apabila hukum kelestarian tenaga dilibatkan. Dari segi hukum kelestarian tenaga tumbukan dapat dibagi menjadi 2 jenis: inelastik dan elastik
  • 20. TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM DALAM PERISTIWA TUMBUKAN Tumbukan Inelastik adalah tumbukan di mana tenaga kinetik sistem setelah tumbukan tidak sama dengan tenaga kinetik sistem sebelum tumbukan Tumbukan Elastik adalah tumbukan di mana tenaga kinetik sistem setelah tumbukan sama dengan tenaga kinetik sistem sebelum tumbukan
  • 21. TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM DALAM PERISTIWA TUMBUKAN: TUMBUKAN INELASTIK (SATU DIMENSI) 𝑚1 𝑚2 𝒗1𝑖 𝒗2𝑖 𝑥 𝑚1 𝒗1𝑓 𝑚2 𝒗2𝑓 𝑥
  • 22. TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM DALAM PERISTIWA TUMBUKAN: TUMBUKAN INELASTIK (SATU DIMENSI) Dari perubahan kecepatan gambar di atas adalah peristiwa tumbukan inelastik 𝑃𝑖 = 𝑃𝑓 → 𝑝1𝑖 + 𝑝2𝑖 = 𝑝1𝑓 + 𝑝2𝑓 𝑚1𝑣1𝑖 + 𝑚2𝑣2𝑖 = 𝑚1𝑣1𝑓 + 𝑚2𝑣2𝑓 Persamaan ini dapat untuk menghitung 𝑣2𝑓 (𝑣1𝑓 ) apabila 𝑚1 ,𝑚2 ,𝑣1𝑖 ,𝑣2𝑖 dan 𝑣1𝑓(𝑣2𝑓) diketahui
  • 23. TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM DALAM PERISTIWA TUMBUKAN: TUMBUKAN INELASTIK (SATU DIMENSI) 𝒗1𝑖 𝒗2𝑖 = 0 𝑥 𝑚1 𝑚2 𝑽 𝑥 𝑚1 + 𝑚2
  • 24. TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM DALAM PERISTIWA TUMBUKAN: TUMBUKAN INELASTIK (SATU DIMENSI) Di atas adalah tumbukan paling tidak elastik 𝑚1𝑣1𝑖 = 𝑚1 + 𝑚2 𝑉 atau 𝑉 = 𝑚1 𝑚1 + 𝑚2 𝑣1𝑖 Jadi 𝑉 dapat dihitung apabila nilai kedua massa dan nilai 𝑣1𝑖 diketahui
  • 25. TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM DALAM PERISTIWA TUMBUKAN: TUMBUKAN INELASTIK Sistem tumbukan adalah sistem terisolasi yang berarti kecepatan pusat massa: 𝒗𝑃𝑀 tidak berubah selama tumbukan 𝒗𝑃𝑀 = 𝑷 𝑀 = 𝒑1𝑖 + 𝒑2𝑖 𝑚1 + 𝑚2 Terlihat bahwa kecepatan pusat massa tidak berubah karena 𝒑1𝑖 + 𝒑2𝑖 konstan
  • 26. TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM DALAM PERISTIWA TUMBUKAN: TUMBUKAN ELASTIK 𝑣1𝑖 𝑣2𝑖 = 0 𝑥 𝑚1 𝑚2 𝑣1𝑓 𝑣2𝑓 𝑥 𝑚1 𝑚2
  • 27. TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM DALAM PERISTIWA TUMBUKAN: TUMBUKAN ELASTIK Di atas adalah tumbukan elastik. Kelestarian momentum 𝑚1𝑣1𝑖 = 𝑚1𝑣1𝑓 + 𝑚2𝑣2𝑓 Kelestarian tenaga kinetik 1 2 𝑚1 𝑣1𝑖 2 = 1 2 𝑚1 𝑣1𝑓 2 + 1 2 𝑚2 𝑣2𝑓 2 Ada 2 persamaan. Biasanya 2 parameter yang dihitung: 𝑣1𝑓 dan 𝑣2𝑓
  • 28. TENAGA KINETIK DAN MOMENTUM DALAM PERISTIWA TUMBUKAN: TUMBUKAN ELASTIK Akhirnya dapat dihasilkan persamaan- persamaan yang untuk menghitung 𝑣1𝑓 dan 𝑣2𝑓 𝑣1𝑓 = 𝑚1 − 𝑚2 𝑚1 + 𝑚2 𝑣1𝑖 dan 𝑣2𝑓 = 2𝑚1 𝑚1 + 𝑚2 𝑣1𝑖
  • 29. ROKET 𝑀 𝑣 𝑥 −𝑑𝑀 𝑀 + 𝑑𝑀 𝑣 + 𝑑𝑣 𝑈 𝑥
  • 30. ROKET Setelah interval 𝑑𝑡 terjadi gambar bawah. Kelestarian momentum (setelah 𝑑𝑡) 𝑃𝑖 = 𝑃𝑓 atau 𝑀𝑣 = −𝑑𝑀 𝑈 + 𝑀 + 𝑑𝑀 𝑣 + 𝑑𝑣 Suku kedua karena 𝑑𝑀 negatif
  • 31. ROKET Definisi 𝑣𝑟𝑒𝑙 adalah kecepatan 𝑑𝑀 relatif terhadap badan roket 𝑈 = 𝑣 + 𝑑𝑣 − 𝑣𝑟𝑒𝑙 Sehingga didapat −𝑑𝑀𝑣𝑟𝑒𝑙 = 𝑀𝑑𝑣 Disebut persamaan dasar roket yang menghasilkan 2 persamaan roket
  • 32. ROKET Persamaan roket pertama Persamaan dasar per 𝑑𝑡 − 𝑑𝑀 𝑑𝑡 𝑣𝑟𝑒𝑙 = 𝑀 𝑑𝑣 𝑑𝑡 Τ 𝑑𝑀 𝑑𝑡 diganti dengan −𝑅 𝑅𝑣𝑟𝑒𝑙 = 𝑀𝑎 Disebut persamaan roket pertama
  • 33. ROKET Persamaan roket kedua Persamaan dasar dapat ditulis sebagai 𝑑𝑣 = −𝑣𝑟𝑒𝑙 𝑑𝑀 𝑀 Integrasi menghasilkan 𝑣𝑓 − 𝑣𝑖 = 𝑣𝑟𝑒𝑙 ln Τ 𝑀𝑖 𝑀𝑓 Disebut dengan persamaan roket kedua
  • 35. MOMENTUM SUDUT Terlihat bahwa momentum sudut terjadi karena ada 𝒑 dan titik 𝑂 . Definisi momentum sudut 𝒍 = 𝒓 × 𝒑 = 𝑚𝒓 × 𝒗 Dengan nilai 𝑙 = 𝑚𝑟𝑣 sin 𝜑 Kalau sumbu-𝒛 dianggap meninggalkan bidang gambar maka arah 𝒍 searah sb-𝒛
  • 37. HUKUM NEWTON II DALAM MASALAH MOMENTUM SUDUT Derivatif 𝑙 terhadap 𝑡 berbentuk 𝑑𝒍 𝑑𝑡 = 𝑚 𝒓 × 𝑑𝒗 𝑑𝑡 + 𝑑𝒓 𝑑𝑡 × 𝒗 Seperti telah diketahui 𝑑𝒓 𝑑𝑡 × 𝒗 = 0 𝒂 = 𝑑𝒗 𝑑𝑡
  • 38. HUKUM NEWTON II DALAM MASALAH MOMENTUM SUDUT Sehingga 𝑑𝒍 𝑑𝑡 = 𝒓 × 𝑚𝒂 atau 𝑑𝒍 𝑑𝑡 = 𝒓 × 𝑭 Ruas kanan adalah yang dikenal dengan torka (𝝉)
  • 39. HUKUM NEWTON II DALAM MASALAH MOMENTUM SUDUT Hukum Newton II dalam masalah momentum sudut menjadi berbentuk 𝝉 = 𝑑𝒍 𝑑𝑡 Apabila torka di atas dianggap sebagai torka luar, maka persamaan di atas menyatakan bahwa apabila tidak ada torka luar momentum sudut lestari