SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Konsep atom Jhon Dalton sebagai berikut :
a. Atom yaitu partikel terkecil yang tidak dapat
dibagi lagi.
b. Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi
atom unsur lain
c. Ato-atom yang berkumpul dapat menjadi molekul
d. Atom-atom penyusun suatu zat tertentu memiliki
sifat yang sama
e. Pada suatu reaksi kimia,atom-atom berpisah
tetapi dapat begabung lagi dengan susunan yang
berbeda menurut perbandingan tertentu.
Konsep atom J.J. Thomson sebagai berikut :
a. Atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu zat
b. Atom berbentuk bola dengan muatan positif dan
muatan negatif terbesar merata diseluruh bagian
atom
c. Atom bersifat netral karena jumlah muatan atom
positif sama dengan muatan atom negatif
d. Massa elektron jauh lebih kecil daripada massa atom
Konsep atom Rutherford sebagai berikut :
a. Atom mempunyai inti atom yang bermuatan
positif dan mengandung hampir seluruh massa
atom
b. Atom mempunyai elektron-elektron bermuatan
negatif yang mengitari inti atom
c. Atom bersifat netral karena jumlah muatan inti
sama dengan muatan elektron
d. Elektron tetap berada di orbit
e. Dalam reaksi kimia hanya elektron terluar yang
saling mempengaruhi, inti atom tidak mengalami
perubahan
GAMBAR SKEMA TEORI ATOM RUTHERFORD
Jika semua konstanta dimasukkan, persamaan jari-jari
elektron menjadi :

Berdasarkan pengertian jari-jari Bohr maka
persamaannya adalah sebagai berikut :
atau
Energi kinetik elektron yang beredar dilintasannya
dirumuskan sebagai berikut :

Keteterangan :
Konsep atom Niels Bohr sebagai berikut :
a. Elektron bergerak mengelilingi inti atom menurut
lintasan tertentu. Selama gerakannya ini elektron
tidak menyerap atau memancarkan energi.
b. Elektron dapat berpindah ke lintasan yang
energinya lebih rendah di sertai pelepasan energi
(foton).Elektron dapat berpindah ke lintasan yang
energinya lebih tinggi (tereksitasi) dengan cara
menyerap energi.
Persamaan energi foton yang dilepaskan atau diserap
elektron :
Keterangan :

Jari-jari lilintasan gerak elektron dirumuskan sebagai
berikut :
Keterangan :
Kelemahan teori atom Niels Bohr :
1. Lintasan orbit elektron sebenarnya sangat
rumit, tidak hanya berbentuk lingkaran atau elips saja.
2. Model atom Bohr hanya dapat menjelaskan dengan
baik untuk atom hidrogen, akan tetapi tidak dapat
menjelaskan dengan baik untuk atom-atom berelektron
banyak (atom kompleks).
3. Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan tentang
terjadinya efek Zeeman, yaitu terpecahnya spektrum cahaya
jika dilewatkan pada medan magnet yang kuat.
4. Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan terjadinya
ikatan kimia dengan baik.
Kulit atom hidrogen mempunyai tingkatan energi yang
dirumuskan :

Keterangan :
Tingkat energi pada lintasan elektron terdalam (E1)
merupakan energi tingkat dasar (groundstate).

Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk
membebaskan elektron dari atom pada keadaan dasar.
Energi elektron di orbit ke-n dirumuskan :
Transisi elektron akan mengeluarkan energi yang bersifat
diskrit. Energi transisi yang terjadi yaitu E3-2, E2-1 dan E3-1.
Ketiga energi transisi memiliki urutan E3-1 > E2-1 > E3-2
sehingga panjang gelombang memiliki urutan
Suatu gas yang dimasukkan ke dalam tabung dan kedua
ujung tabung tersebut di beri beda potensial listrik yang
tinggi, akan memancarkan cahaya.
Cahaya ini kemudian di analisis oleh spektrometer, yaitu
sebuah alat untuk melihat atau memotret spektrum cahaya
sekaligus mengukur panjang gelombangnya.
Berikut spektrum hidrogen pada daerah tampak:
Beberapa deret apektrum adalah sebagai berikut:
1. Deret Lyman (deret ultra ungu)
dengan:

2. Deret Balmer (deret cahaya tampak)

dengan

n = 3,4,5, . . .

3. Deret Paschen (deret infra merah I)

dengan n = 4,5,6, . . .
4. Deret Brackett (deret infra merah II)
dengan

n = 5,6,7, . . .

5. Deret Pfund (deret infra merah III)
dengan

n = 6,7,8, . . .
Jika jumlah elektron dari suatu atom lebih dari satu,
atom tersebut dikategorikan sebagai atom berelektron
banyak.
Beberapa hal yang berkaitan erat dengan atom
berelektron banyak :
Prinsip ini menyatakan bahwa tidak terdapat dua
elektron dalam sebuah atom yang berada dalam
keadaan kuantum yang sama.
Oleh karena itu, setiap elektron harus memiliki
kumpulan bilangan kuantun utama (n), orbital ( l ),
magnetik (ml), dan spin (ms) yang berbeda.
Bilangan kuantum utama menentukan tingkat energi
elektron atau kulit-kulit atom. Kulit atom tempat elektron
mengorbit diberi nama dengan huruf besar yaitu K, L, M,
N, O, P dan Q. Nama subkulitnya yaitu s (sharp),
p(principle), d(diffuse), dan f (fundamental).
Banyaknya elektron pada masing-masing kulit tidak
sama. Nilai maksimumnya: 2n2
Energi total elektron pada keadaan ke-n yaitu:

dengan Z adalah nomor atom.
Bilangan kuantum orbital juga menyatakan jumlah
subkulit yang merupakan penyusunan suatu kulit atom.
Kulit K (n=1) memiliki nilai l yang mungkin, yaitu 0.
Kulit L (n=2) memiliki nilai l yang mungkin yaitu 0 dan 1.
Berikut tabel elektron maksimum di subkulit:
Bilangan kuantum orbital digunakan untuk
menentukan besar momentum sudut elektron. Dengan
rumus :

dengan :
Bilangan kuantum magnetik digunakan untuk
menyatakan arah momentum sudut. Nilai bilangan
kuantum magnetik dibatasi oleh nilai l sebagai berikut:

Arah momentum sudut elektron terhadap sumbu Z
yaitu :
Bilangan kuantum spin menyatakan arah putaran
elektron terhadap sumbunya (berotasi) sewaktu elektron
berputar mengelilingi inti atom.
Ada dua nilai bilangan spin (s) yaitu :

Untuk ms =+1/2 maka spin berarah ke atas.

Untuk ms = -1/2 maka spin berarah ke bawah.
Letak elektron yang berbeda orbit akan memunculkan
perbedaan besar energi yang dimiliki hingga terciptalah
tingkatan energi elektron. Tingkatan energi di buktikan oleh
Franck dan Hertz.
Jika sebuah elektron di tumbuk elektron lain yang
berenergi cukup tinggi, elekron tersebut akan berpindah ke
keadaan eksitasi atau bahkan ionisasi. Ionisasi merupakan
keaadaan elektron terpental keluar dari ikatan atom.
Energi yang di hasilkan dapat di rumuskan sebagai
berikut:
Dengan: Em dan En yaitu tingkat energi pada kulit m dan n
Apabila suatu atom menerima energi dari luar yang
cukup untuk mengeksitasi elektron melampaui tingkat energi
tertinggi, maka elektron tersebut akan meninggalkan atom.
#Energi terendah yang dibutuhkan untuk melepaskan sebuah
elektron dari ikatannya disebut Energi Ionisasi.
Energi ionisasi merupakan kestabilan konfigurasi elektron
terluar dari suatu atom.
#Makin besar energi ionisasi, makin sukar atom tersebut
melepaskan elektron.
Atom-atom yang dapat menangkap elektron dapat
membentuk ion negatif yang disertai dengan pembebasan
sejumlah energi.
#Energi yangdibebaskan pada saat suatu atom
menangkap sebuah elektron disebut Afinitas Elektron.
#Makin besar nilai negatif dari afinitas elektron berarti
makin mudah atom tersebut menangkap elektron untuk
membentuk ion negatif.
Prinsip ini mengatur tentang pengisian orbital
elektron berdasarkan kenaikan tingkat energi.
Cara penulisan
konfigurasi elektron
sebagai berikut :

#Urutan pengisian orbital elektron
Prinsip ini menyatakan bahwa dalam suatu atom
tidak boleh ada elektron yang memiliki keempat
bialangan kuantum yang sama.
Contoh: Orbital 1s ditempati oleh 2 elektron.
#Elektron pertama mempunyai bilangan kuantum n=1, l
=0, m=0, s=+1/2

#Elektron kedua mempunyai bilangan kuantum n=1, l
=0, m=0, s=-1/2
Prinsip ini mengatur tentang pengisian orbital
setingkat tidak boleh berpasangan sebelum seluruh
orbital setingkat terisi oleh sebuah elektron.
Contoh: 6C = 1s2 2s2 2p2
ditulis

bukan
Atom setiap unsur akan memancarkan spektrum
sinar X jika atom tersebut ditembaki dengan elektron.
Sinar X dihasilkan dengan mengubah-ubah potensial
pemercepat sehingga berubah pula panjang
gelombangnya.
Namun, panjang gelembong yang dihasilkan tidak
akan lebih kecil dari panjang gelombang minimum.
Sinar X jenis ini dihasilkan dari proses bremstrahlung
yangmenghasilkan spektrum kontinu.
Persamaan panjang gelombang minimum sebagai
berikut:

dengan:
ATOM DALTON BOH

More Related Content

What's hot

teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalPertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalandrainiesta
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanSMA Negeri 9 KERINCI
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatAhmad Faisal Harish
 
Laporan eksperimen hukum beer lambert
Laporan eksperimen hukum beer lambertLaporan eksperimen hukum beer lambert
Laporan eksperimen hukum beer lambertA Shofyan Al-ghifari
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenDwi Karyani
 
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasikRyzkha Gso
 
Ekuipartisi energi
Ekuipartisi energiEkuipartisi energi
Ekuipartisi energiRevaFauzi
 
peluruhan sinar alpha dan beta
peluruhan sinar alpha dan betapeluruhan sinar alpha dan beta
peluruhan sinar alpha dan betaFita Permata
 

What's hot (20)

teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalPertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
Fisika Statistik
Fisika StatistikFisika Statistik
Fisika Statistik
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Efek zeeman
Efek zeemanEfek zeeman
Efek zeeman
 
Fisika inti dan radioaktif
Fisika inti dan radioaktifFisika inti dan radioaktif
Fisika inti dan radioaktif
 
Peluruhan Radioaktif
Peluruhan RadioaktifPeluruhan Radioaktif
Peluruhan Radioaktif
 
Spektrum atom hidrogen
Spektrum atom hidrogenSpektrum atom hidrogen
Spektrum atom hidrogen
 
Laporan eksperimen hukum beer lambert
Laporan eksperimen hukum beer lambertLaporan eksperimen hukum beer lambert
Laporan eksperimen hukum beer lambert
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogen
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
 
Ekuipartisi energi
Ekuipartisi energiEkuipartisi energi
Ekuipartisi energi
 
peluruhan sinar alpha dan beta
peluruhan sinar alpha dan betapeluruhan sinar alpha dan beta
peluruhan sinar alpha dan beta
 

Similar to ATOM DALTON BOH

Presentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom LengkapPresentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom LengkapKevin Suryo
 
tugas Fisika man
tugas Fisika mantugas Fisika man
tugas Fisika mangooner29
 
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiastruktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiamfebri26
 
Struktur Atom - RNS.pptx
Struktur Atom - RNS.pptxStruktur Atom - RNS.pptx
Struktur Atom - RNS.pptxRantiNilamSari
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikBandung
 
Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Sabila Izzati
 
Perkembangan Model Atom
Perkembangan Model AtomPerkembangan Model Atom
Perkembangan Model AtomDaniel Moses
 
Teori dan Model Atom
Teori dan Model AtomTeori dan Model Atom
Teori dan Model Atomhelmyshin1
 
Model atom
Model atomModel atom
Model atomyendri59
 
Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA
Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA
Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA alainbagus
 
Kimia struktur elektron atom
Kimia   struktur elektron atomKimia   struktur elektron atom
Kimia struktur elektron atomaralailiyah
 
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Nurul Afdal Haris
 

Similar to ATOM DALTON BOH (20)

Presentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom LengkapPresentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom Lengkap
 
tugas Fisika man
tugas Fisika mantugas Fisika man
tugas Fisika man
 
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiastruktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
 
Struktur Atom - RNS.pptx
Struktur Atom - RNS.pptxStruktur Atom - RNS.pptx
Struktur Atom - RNS.pptx
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1
 
Perkembangan Model Atom
Perkembangan Model AtomPerkembangan Model Atom
Perkembangan Model Atom
 
Teori dan Model Atom
Teori dan Model AtomTeori dan Model Atom
Teori dan Model Atom
 
Teori atom
Teori atomTeori atom
Teori atom
 
Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom
 
Model atom
Model atomModel atom
Model atom
 
Bahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xiBahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xi
 
Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA
Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA
Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA
 
Kimia struktur elektron atom
Kimia   struktur elektron atomKimia   struktur elektron atom
Kimia struktur elektron atom
 
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
 

More from Sri Wulan Hidayati

Ikan Buntal dan Ikan Terbang-Ichtyology
Ikan Buntal dan Ikan Terbang-IchtyologyIkan Buntal dan Ikan Terbang-Ichtyology
Ikan Buntal dan Ikan Terbang-IchtyologySri Wulan Hidayati
 
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklirPp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklirSri Wulan Hidayati
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasSri Wulan Hidayati
 
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKPP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKSri Wulan Hidayati
 
PPt SURAT LAMARAN PEKERJAAN (SLP)
PPt SURAT LAMARAN PEKERJAAN (SLP)PPt SURAT LAMARAN PEKERJAAN (SLP)
PPt SURAT LAMARAN PEKERJAAN (SLP)Sri Wulan Hidayati
 

More from Sri Wulan Hidayati (6)

Ikan Buntal dan Ikan Terbang-Ichtyology
Ikan Buntal dan Ikan Terbang-IchtyologyIkan Buntal dan Ikan Terbang-Ichtyology
Ikan Buntal dan Ikan Terbang-Ichtyology
 
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklirPp reaksi inti dan teknologi nuklir
Pp reaksi inti dan teknologi nuklir
 
Pp relativitas
Pp relativitasPp relativitas
Pp relativitas
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitas
 
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKPP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
 
PPt SURAT LAMARAN PEKERJAAN (SLP)
PPt SURAT LAMARAN PEKERJAAN (SLP)PPt SURAT LAMARAN PEKERJAAN (SLP)
PPt SURAT LAMARAN PEKERJAAN (SLP)
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

ATOM DALTON BOH

  • 1.
  • 2. Konsep atom Jhon Dalton sebagai berikut : a. Atom yaitu partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. b. Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi atom unsur lain c. Ato-atom yang berkumpul dapat menjadi molekul d. Atom-atom penyusun suatu zat tertentu memiliki sifat yang sama e. Pada suatu reaksi kimia,atom-atom berpisah tetapi dapat begabung lagi dengan susunan yang berbeda menurut perbandingan tertentu.
  • 3. Konsep atom J.J. Thomson sebagai berikut : a. Atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu zat b. Atom berbentuk bola dengan muatan positif dan muatan negatif terbesar merata diseluruh bagian atom c. Atom bersifat netral karena jumlah muatan atom positif sama dengan muatan atom negatif d. Massa elektron jauh lebih kecil daripada massa atom
  • 4. Konsep atom Rutherford sebagai berikut : a. Atom mempunyai inti atom yang bermuatan positif dan mengandung hampir seluruh massa atom b. Atom mempunyai elektron-elektron bermuatan negatif yang mengitari inti atom c. Atom bersifat netral karena jumlah muatan inti sama dengan muatan elektron d. Elektron tetap berada di orbit e. Dalam reaksi kimia hanya elektron terluar yang saling mempengaruhi, inti atom tidak mengalami perubahan
  • 5. GAMBAR SKEMA TEORI ATOM RUTHERFORD
  • 6. Jika semua konstanta dimasukkan, persamaan jari-jari elektron menjadi : Berdasarkan pengertian jari-jari Bohr maka persamaannya adalah sebagai berikut : atau Energi kinetik elektron yang beredar dilintasannya dirumuskan sebagai berikut : Keteterangan :
  • 7. Konsep atom Niels Bohr sebagai berikut : a. Elektron bergerak mengelilingi inti atom menurut lintasan tertentu. Selama gerakannya ini elektron tidak menyerap atau memancarkan energi. b. Elektron dapat berpindah ke lintasan yang energinya lebih rendah di sertai pelepasan energi (foton).Elektron dapat berpindah ke lintasan yang energinya lebih tinggi (tereksitasi) dengan cara menyerap energi.
  • 8. Persamaan energi foton yang dilepaskan atau diserap elektron : Keterangan : Jari-jari lilintasan gerak elektron dirumuskan sebagai berikut : Keterangan :
  • 9. Kelemahan teori atom Niels Bohr : 1. Lintasan orbit elektron sebenarnya sangat rumit, tidak hanya berbentuk lingkaran atau elips saja. 2. Model atom Bohr hanya dapat menjelaskan dengan baik untuk atom hidrogen, akan tetapi tidak dapat menjelaskan dengan baik untuk atom-atom berelektron banyak (atom kompleks). 3. Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan tentang terjadinya efek Zeeman, yaitu terpecahnya spektrum cahaya jika dilewatkan pada medan magnet yang kuat. 4. Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan terjadinya ikatan kimia dengan baik.
  • 10. Kulit atom hidrogen mempunyai tingkatan energi yang dirumuskan : Keterangan :
  • 11. Tingkat energi pada lintasan elektron terdalam (E1) merupakan energi tingkat dasar (groundstate). Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk membebaskan elektron dari atom pada keadaan dasar. Energi elektron di orbit ke-n dirumuskan :
  • 12. Transisi elektron akan mengeluarkan energi yang bersifat diskrit. Energi transisi yang terjadi yaitu E3-2, E2-1 dan E3-1. Ketiga energi transisi memiliki urutan E3-1 > E2-1 > E3-2 sehingga panjang gelombang memiliki urutan
  • 13. Suatu gas yang dimasukkan ke dalam tabung dan kedua ujung tabung tersebut di beri beda potensial listrik yang tinggi, akan memancarkan cahaya. Cahaya ini kemudian di analisis oleh spektrometer, yaitu sebuah alat untuk melihat atau memotret spektrum cahaya sekaligus mengukur panjang gelombangnya. Berikut spektrum hidrogen pada daerah tampak:
  • 14. Beberapa deret apektrum adalah sebagai berikut: 1. Deret Lyman (deret ultra ungu) dengan: 2. Deret Balmer (deret cahaya tampak) dengan n = 3,4,5, . . . 3. Deret Paschen (deret infra merah I) dengan n = 4,5,6, . . .
  • 15. 4. Deret Brackett (deret infra merah II) dengan n = 5,6,7, . . . 5. Deret Pfund (deret infra merah III) dengan n = 6,7,8, . . .
  • 16. Jika jumlah elektron dari suatu atom lebih dari satu, atom tersebut dikategorikan sebagai atom berelektron banyak. Beberapa hal yang berkaitan erat dengan atom berelektron banyak : Prinsip ini menyatakan bahwa tidak terdapat dua elektron dalam sebuah atom yang berada dalam keadaan kuantum yang sama. Oleh karena itu, setiap elektron harus memiliki kumpulan bilangan kuantun utama (n), orbital ( l ), magnetik (ml), dan spin (ms) yang berbeda.
  • 17. Bilangan kuantum utama menentukan tingkat energi elektron atau kulit-kulit atom. Kulit atom tempat elektron mengorbit diberi nama dengan huruf besar yaitu K, L, M, N, O, P dan Q. Nama subkulitnya yaitu s (sharp), p(principle), d(diffuse), dan f (fundamental).
  • 18. Banyaknya elektron pada masing-masing kulit tidak sama. Nilai maksimumnya: 2n2 Energi total elektron pada keadaan ke-n yaitu: dengan Z adalah nomor atom.
  • 19. Bilangan kuantum orbital juga menyatakan jumlah subkulit yang merupakan penyusunan suatu kulit atom. Kulit K (n=1) memiliki nilai l yang mungkin, yaitu 0. Kulit L (n=2) memiliki nilai l yang mungkin yaitu 0 dan 1. Berikut tabel elektron maksimum di subkulit:
  • 20. Bilangan kuantum orbital digunakan untuk menentukan besar momentum sudut elektron. Dengan rumus : dengan :
  • 21. Bilangan kuantum magnetik digunakan untuk menyatakan arah momentum sudut. Nilai bilangan kuantum magnetik dibatasi oleh nilai l sebagai berikut: Arah momentum sudut elektron terhadap sumbu Z yaitu :
  • 22. Bilangan kuantum spin menyatakan arah putaran elektron terhadap sumbunya (berotasi) sewaktu elektron berputar mengelilingi inti atom. Ada dua nilai bilangan spin (s) yaitu : Untuk ms =+1/2 maka spin berarah ke atas. Untuk ms = -1/2 maka spin berarah ke bawah.
  • 23. Letak elektron yang berbeda orbit akan memunculkan perbedaan besar energi yang dimiliki hingga terciptalah tingkatan energi elektron. Tingkatan energi di buktikan oleh Franck dan Hertz. Jika sebuah elektron di tumbuk elektron lain yang berenergi cukup tinggi, elekron tersebut akan berpindah ke keadaan eksitasi atau bahkan ionisasi. Ionisasi merupakan keaadaan elektron terpental keluar dari ikatan atom. Energi yang di hasilkan dapat di rumuskan sebagai berikut: Dengan: Em dan En yaitu tingkat energi pada kulit m dan n
  • 24. Apabila suatu atom menerima energi dari luar yang cukup untuk mengeksitasi elektron melampaui tingkat energi tertinggi, maka elektron tersebut akan meninggalkan atom. #Energi terendah yang dibutuhkan untuk melepaskan sebuah elektron dari ikatannya disebut Energi Ionisasi. Energi ionisasi merupakan kestabilan konfigurasi elektron terluar dari suatu atom. #Makin besar energi ionisasi, makin sukar atom tersebut melepaskan elektron.
  • 25. Atom-atom yang dapat menangkap elektron dapat membentuk ion negatif yang disertai dengan pembebasan sejumlah energi. #Energi yangdibebaskan pada saat suatu atom menangkap sebuah elektron disebut Afinitas Elektron. #Makin besar nilai negatif dari afinitas elektron berarti makin mudah atom tersebut menangkap elektron untuk membentuk ion negatif.
  • 26. Prinsip ini mengatur tentang pengisian orbital elektron berdasarkan kenaikan tingkat energi. Cara penulisan konfigurasi elektron sebagai berikut : #Urutan pengisian orbital elektron
  • 27. Prinsip ini menyatakan bahwa dalam suatu atom tidak boleh ada elektron yang memiliki keempat bialangan kuantum yang sama. Contoh: Orbital 1s ditempati oleh 2 elektron. #Elektron pertama mempunyai bilangan kuantum n=1, l =0, m=0, s=+1/2 #Elektron kedua mempunyai bilangan kuantum n=1, l =0, m=0, s=-1/2
  • 28. Prinsip ini mengatur tentang pengisian orbital setingkat tidak boleh berpasangan sebelum seluruh orbital setingkat terisi oleh sebuah elektron. Contoh: 6C = 1s2 2s2 2p2 ditulis bukan
  • 29. Atom setiap unsur akan memancarkan spektrum sinar X jika atom tersebut ditembaki dengan elektron. Sinar X dihasilkan dengan mengubah-ubah potensial pemercepat sehingga berubah pula panjang gelombangnya. Namun, panjang gelembong yang dihasilkan tidak akan lebih kecil dari panjang gelombang minimum. Sinar X jenis ini dihasilkan dari proses bremstrahlung yangmenghasilkan spektrum kontinu.
  • 30. Persamaan panjang gelombang minimum sebagai berikut: dengan: