SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Artikel Hamiltonian, Barep FredY P, M0213016
Fisika, Universitas Sebelas Maret
23/12/2014
Mekanika Hamiltonian
Dua macam metode berbeda telah dikembangkan, Persamaan Lagrange dan
Persamaan Hamilton, untuk mengatasi persoalan semacam ini. Dua teknik tersebut
bukanlah hasil dari teori baru. Keduaya merupakan turunan dari Hukum kedua
Newton, tetapi mereka memberikan penyelesaian yang lebih mudah dalam
menyangani kasu-kasus fisika alam yang sangat rumit. Pertama, teknik-teknik ini
menggunakan koordinat umum. Ini malahan, hanya dibatasi hanya penggunakan
koordinat kartesius atau polar, dan kuantitas-kuantitas, seperti kecepatan, momentum
anguler, atau panjang2, yang semuanya kita sukai, nantinya akan digunakan dalam
penyelesaian persoalan. Koordinat umum biasanya di notasikan dengan 𝑞 𝑘, di
mana 𝑞1 bisa berupa v, 𝑞2 bisa berupa 𝑣, 𝑞1 mungkin bisa berupa sudut 𝜃, dan
sebagainya. Selanjutnya, kedua teknik tersebut menggunakan pendekatan energi,
yang memiliki keuntungan lebih mudah apabila kita berurusan dengan skalar dari
pada dengan vektor. Nah sebaiknya kita mendiskusikan hal ini secara lebih rinci artikel
selanjutnya.
Gambar1: Ilustrasi permasalahan pada metode Langrangian dan Hamiltonian
Kita mungkin akan menyebutkan dengan ringkas, perbedaan antara metode
Langrange dan metode Hamilton. Dalam perumusan Langrange, koordinat umum
yang digunakan adalah posisi dan kecepatan, dalam penyelesaian persamaan
diferensial linier orde dua. Dalam perumusan Hamilton, koordinat umum yang
digunakan adalah posisi dan momentum, dalam menyelesaiakan persamaan
diferensial linier orde satu. Kedua metode tersebut tidak hanya menbantu banyak
dalam penyelesaian persamaan gerak yang dideskripsikan sistem, tetapi juga dapat
digunakan untuk menghitung gaya dan reaksinya.
Jika ditinjau dari gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang,
maka diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan
mempertahankan kontak antara partikel dengan permukaan bidang. Namun sayang,
tak selamanya gaya konstrain yang beraksi terhadap partikel dapat diketahui.
Artikel Hamiltonian, Barep FredY P, M0213016
Fisika, Universitas Sebelas Maret
23/12/2014
Pendekatan Newtonian memerlukan informasi gaya total yang beraksi pada partikel.
Gaya total ini merupakan keseluruhan gaya yang beraksi pada partikel, termasuk juga
gaya konstrain. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus terdapat gaya yang tak
dapat diketahui, maka pendekatan Newtonian tak berlaku. Sehingga diperlukan
pendekatan baru dengan meninjau kuantitas fisis lain yang merupakan karakteristik
partikel, misal energi totalnya. Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan prinsip
Hamilton, dimana persamaan Lagrange yakni persamaan umum dinamika partikel
dapat diturunkan dari prinsip tersebut.
Prinsip Hamilton mengatakan, "Dari seluruh lintasan yang mungkin bagi
sistem dinamis untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dalam interval waktu spesifik
(konsisten dengan sembarang konstrain), lintasan nyata yang diikuti sistem dinamis
adalah lintasan yang meminimumkan integral waktu selisih antara energi kinetik
dengan energi potensial.".
Persamaan Hamilton untuk gerak pada sebuah fungsi dari koordinat umum
 
k
kk LpqH  (1)
Untuk sebuah sistem dinamik sederhana, energi kinetik sistem adalah fungsi kuadrat
dari q dan energi potensialnya merupakan fungsi q saja :
)q(V)q,q(TL kkk   (2)
Berdasarkan teorema Euler untuk fungsi homogen, diperoleh
 






k k
k
k k
k
k
kk T2
q
T
q
q
L
qLpq



 (3)
Oleh karena itu :
 
k
kk VT)VT(T2LpqH  (4)
Persamaan ini tak lain adalah energi total dari sistem yang kita tinjau. Selanjutnya,
pada n buah persamaan yang ditulis sebagai :
k
k
q
L
p


 (k = 1,2, …n) (5)
dan nyatakan dalam q dalam p dan q
)q,p(qq kkkk
  (6)
Dengan persamaan di atas, kita dapat nyatakan fungsi H yang bersesuaian dengan
variasi kk q,p  sebagai berikut :
 












k
k
k
k
k
kkkk q
q
L
q
q
L
pqqpH 

 (7)
Artikel Hamiltonian, Barep FredY P, M0213016
Fisika, Universitas Sebelas Maret
23/12/2014
Suku pertama dan suku kedua yang ada dalam tanda kurung saling meniadakan, oleh
karena menurut defenisi kk q/Lp  , oleh karena itu:
  
k
kkk qppqH  (8)
Variasi fungsi H selanjutnya dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
 












k
k
k
k
k
q
q
H
p
p
H
H (9)
Sehingga diperoleh :
Dua persamaan terakhir ini dikenal dengan persamaan kanonik Hamilton untuk gerak.
Persamaan-persamaan ini terdiri dari 2n persamaan defernsial orde-1 (bandingkan
dengan persamaan Lagrange yang mengandung n persamaan diferensial orde-2.
Persamaan Hamilton banyak dipakai dalam mekanika kuantum (teori dasar gejala
atomik).
Contoh pemakaian
1. Gunakan persamaan Hamilton untuk mencari persamaan gerak osilator harmonik
satu dimensi.
Jawab : Energi kinetik dan energi potensial sistem dapat dinyatakan sebagai :
2
xm
2
1
T  dan 2
Kx
2
1
V  (12)
Momentumnya dapat ditulis
xm
x
T
p 




 atau
m
p
x  (13)
Hamiltoniannya dapat ditulis :
22
x
2
K
p
m2
1
VTH  (14)
Persamaan geraknya adalah :
x
p
H



p
x
H



(15)
k
k
q
p
H



k
k
p
q
H



(10)
(11)
Artikel Hamiltonian, Barep FredY P, M0213016
Fisika, Universitas Sebelas Maret
23/12/2014
dan diperoleh :
x
m
p
 pKx 
Persamaan pertama menyatakan hubungan momentum-kecepatan. Dengan
menggunakan kedua persamaan di atas, dapat kita tulis :
0Kxxm  (16)
yang tak lain adalah persamaan osilator harmonik.
2. Gunakan persamaan Hamilton untuk mencari persamaan gerak benda yang
berada di bawah pengaruh medan sentral.
Jawab : Energi kinetik dan energi potensial sistem dapat dinyatakan dalam koordinat
polar sebagai berikut:
)rr(
2
m
T 222
  dan V=V(r) (17)
Jadi :
rm
r
T
pr






m
p
r r
 (18)






2
mr
T
p 2
mr
p
 (19)
sehingga:
)r(V)
r
p
p(
m2
1
H 2
2
2
r  
(20)
Persamaan Hamiltoniannya:
r
p
H
r



, rp
r
H



, 




p
H
, 


p
H
(21)
Selanjutnya:
r
m
pr
 (22)
r3
2
p
mr
p
r
)r(V


 
(23)
 
2
mr
p
(24)
0p   (25)
Dua persamaan yang terakhir menunjukkan bahwa momentum sudut tetap,
Artikel Hamiltonian, Barep FredY P, M0213016
Fisika, Universitas Sebelas Maret
23/12/2014
2
p konstan mr mh     (26)
Sedangkan dua persamaan sebelumnya memberikan,
r
)r(V
r
mh
prm 3
2
r


  (27)

More Related Content

What's hot

Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikbestricabebest
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatAhmad Faisal Harish
 
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]Dionisius Kristanto
 
1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)rina mirda
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Hendra Trisurya
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianWidya arsy
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
 

What's hot (20)

Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Sifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglieSifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglie
 
Mekanika lagrangean
Mekanika lagrangeanMekanika lagrangean
Mekanika lagrangean
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
 
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEINSTATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)
 
Mekanika lagrange
Mekanika lagrangeMekanika lagrange
Mekanika lagrange
 
Zat padat
Zat padatZat padat
Zat padat
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Teori Pita Energi
Teori Pita EnergiTeori Pita Energi
Teori Pita Energi
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 

Viewers also liked

175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdfAbdul Banyal
 
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikMetode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikdzakiamin02
 
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)Annisa Khoerunnisya
 
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Annisa Khoerunnisya
 
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Annisa Khoerunnisya
 
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Jo Jabal
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralRozaq Fadlli
 
Mekanika benda langit_rinto_anugraha
Mekanika benda langit_rinto_anugrahaMekanika benda langit_rinto_anugraha
Mekanika benda langit_rinto_anugrahaSyamsud Dhuha
 
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrangeBahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrangeAmrin Syah
 
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiAstronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiyudi ananto
 

Viewers also liked (20)

175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
175874934 mekanika-klasik-peter-soedojo-pdf
 
Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)
 
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikMetode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
 
Mekanika Lagrange
Mekanika LagrangeMekanika Lagrange
Mekanika Lagrange
 
Jurnal ppm_hidram
Jurnal  ppm_hidramJurnal  ppm_hidram
Jurnal ppm_hidram
 
Bab 5. evolusi bintang lanjut
Bab 5. evolusi bintang lanjutBab 5. evolusi bintang lanjut
Bab 5. evolusi bintang lanjut
 
Galaksi bimasakti
Galaksi bimasaktiGalaksi bimasakti
Galaksi bimasakti
 
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
Materi ajar 4 (magnitudo-fotometri)
 
Persamaan lagrange
Persamaan lagrangePersamaan lagrange
Persamaan lagrange
 
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
 
Mekanika benda-langit
Mekanika benda-langitMekanika benda-langit
Mekanika benda-langit
 
Fisika Matematika 2
Fisika Matematika 2Fisika Matematika 2
Fisika Matematika 2
 
Astronomi dan
Astronomi danAstronomi dan
Astronomi dan
 
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
 
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
 
Mekanika benda langit_rinto_anugraha
Mekanika benda langit_rinto_anugrahaMekanika benda langit_rinto_anugraha
Mekanika benda langit_rinto_anugraha
 
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrangeBahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
Bahan kuliah getaran mekanis pers lagrange
 
Benda hitam astronomi
Benda hitam astronomiBenda hitam astronomi
Benda hitam astronomi
 
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiAstronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
 

Similar to Mekanika hamilton

Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Nur Latifah
 
Ukd 4 (prinsip Hamilto's-Lagranian)
Ukd 4 (prinsip Hamilto's-Lagranian)Ukd 4 (prinsip Hamilto's-Lagranian)
Ukd 4 (prinsip Hamilto's-Lagranian)NNda PozkariNa
 
Mekanika 2
Mekanika 2Mekanika 2
Mekanika 2adnavi
 
Mekanika II
Mekanika IIMekanika II
Mekanika IIadnavi
 
Mekanika lagrangian
Mekanika lagrangianMekanika lagrangian
Mekanika lagrangianReza Aditya
 
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)miftah0412
 
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)Waskita Subekti
 
Ekuipartisi energi
Ekuipartisi energiEkuipartisi energi
Ekuipartisi energiRevaFauzi
 
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika KuantumKegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika KuantumAdli Sone
 
Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4radar radius
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumkeynahkhun
 
Fisika kuantum edit
Fisika kuantum editFisika kuantum edit
Fisika kuantum editFauzan Amir
 
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum 1
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum 1Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum 1
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum 1aldi nugroho
 
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantumTeori ikatan berdasarkan kimia kuantum
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantumaldi nugroho
 

Similar to Mekanika hamilton (20)

Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
 
Ukd 4 (prinsip Hamilto's-Lagranian)
Ukd 4 (prinsip Hamilto's-Lagranian)Ukd 4 (prinsip Hamilto's-Lagranian)
Ukd 4 (prinsip Hamilto's-Lagranian)
 
Mekanika 2
Mekanika 2Mekanika 2
Mekanika 2
 
Mekanika II
Mekanika IIMekanika II
Mekanika II
 
Mekanika lagrangian
Mekanika lagrangianMekanika lagrangian
Mekanika lagrangian
 
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
 
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
Mekanika klasik
Mekanika klasikMekanika klasik
Mekanika klasik
 
Ekuipartisi energi
Ekuipartisi energiEkuipartisi energi
Ekuipartisi energi
 
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika KuantumKegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
 
1. persamaan schrodinger
1. persamaan schrodinger1. persamaan schrodinger
1. persamaan schrodinger
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4
 
Mekanika print
Mekanika printMekanika print
Mekanika print
 
Tugas Mekanika kuantum
Tugas Mekanika kuantumTugas Mekanika kuantum
Tugas Mekanika kuantum
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika kuantum edit
Fisika kuantum editFisika kuantum edit
Fisika kuantum edit
 
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum 1
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum 1Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum 1
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum 1
 
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantumTeori ikatan berdasarkan kimia kuantum
Teori ikatan berdasarkan kimia kuantum
 

Recently uploaded

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 

Recently uploaded (10)

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 

Mekanika hamilton

  • 1. Artikel Hamiltonian, Barep FredY P, M0213016 Fisika, Universitas Sebelas Maret 23/12/2014 Mekanika Hamiltonian Dua macam metode berbeda telah dikembangkan, Persamaan Lagrange dan Persamaan Hamilton, untuk mengatasi persoalan semacam ini. Dua teknik tersebut bukanlah hasil dari teori baru. Keduaya merupakan turunan dari Hukum kedua Newton, tetapi mereka memberikan penyelesaian yang lebih mudah dalam menyangani kasu-kasus fisika alam yang sangat rumit. Pertama, teknik-teknik ini menggunakan koordinat umum. Ini malahan, hanya dibatasi hanya penggunakan koordinat kartesius atau polar, dan kuantitas-kuantitas, seperti kecepatan, momentum anguler, atau panjang2, yang semuanya kita sukai, nantinya akan digunakan dalam penyelesaian persoalan. Koordinat umum biasanya di notasikan dengan 𝑞 𝑘, di mana 𝑞1 bisa berupa v, 𝑞2 bisa berupa 𝑣, 𝑞1 mungkin bisa berupa sudut 𝜃, dan sebagainya. Selanjutnya, kedua teknik tersebut menggunakan pendekatan energi, yang memiliki keuntungan lebih mudah apabila kita berurusan dengan skalar dari pada dengan vektor. Nah sebaiknya kita mendiskusikan hal ini secara lebih rinci artikel selanjutnya. Gambar1: Ilustrasi permasalahan pada metode Langrangian dan Hamiltonian Kita mungkin akan menyebutkan dengan ringkas, perbedaan antara metode Langrange dan metode Hamilton. Dalam perumusan Langrange, koordinat umum yang digunakan adalah posisi dan kecepatan, dalam penyelesaian persamaan diferensial linier orde dua. Dalam perumusan Hamilton, koordinat umum yang digunakan adalah posisi dan momentum, dalam menyelesaiakan persamaan diferensial linier orde satu. Kedua metode tersebut tidak hanya menbantu banyak dalam penyelesaian persamaan gerak yang dideskripsikan sistem, tetapi juga dapat digunakan untuk menghitung gaya dan reaksinya. Jika ditinjau dari gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang, maka diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan mempertahankan kontak antara partikel dengan permukaan bidang. Namun sayang, tak selamanya gaya konstrain yang beraksi terhadap partikel dapat diketahui.
  • 2. Artikel Hamiltonian, Barep FredY P, M0213016 Fisika, Universitas Sebelas Maret 23/12/2014 Pendekatan Newtonian memerlukan informasi gaya total yang beraksi pada partikel. Gaya total ini merupakan keseluruhan gaya yang beraksi pada partikel, termasuk juga gaya konstrain. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus terdapat gaya yang tak dapat diketahui, maka pendekatan Newtonian tak berlaku. Sehingga diperlukan pendekatan baru dengan meninjau kuantitas fisis lain yang merupakan karakteristik partikel, misal energi totalnya. Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan prinsip Hamilton, dimana persamaan Lagrange yakni persamaan umum dinamika partikel dapat diturunkan dari prinsip tersebut. Prinsip Hamilton mengatakan, "Dari seluruh lintasan yang mungkin bagi sistem dinamis untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dalam interval waktu spesifik (konsisten dengan sembarang konstrain), lintasan nyata yang diikuti sistem dinamis adalah lintasan yang meminimumkan integral waktu selisih antara energi kinetik dengan energi potensial.". Persamaan Hamilton untuk gerak pada sebuah fungsi dari koordinat umum   k kk LpqH  (1) Untuk sebuah sistem dinamik sederhana, energi kinetik sistem adalah fungsi kuadrat dari q dan energi potensialnya merupakan fungsi q saja : )q(V)q,q(TL kkk   (2) Berdasarkan teorema Euler untuk fungsi homogen, diperoleh         k k k k k k k kk T2 q T q q L qLpq     (3) Oleh karena itu :   k kk VT)VT(T2LpqH  (4) Persamaan ini tak lain adalah energi total dari sistem yang kita tinjau. Selanjutnya, pada n buah persamaan yang ditulis sebagai : k k q L p    (k = 1,2, …n) (5) dan nyatakan dalam q dalam p dan q )q,p(qq kkkk   (6) Dengan persamaan di atas, kita dapat nyatakan fungsi H yang bersesuaian dengan variasi kk q,p  sebagai berikut :               k k k k k kkkk q q L q q L pqqpH    (7)
  • 3. Artikel Hamiltonian, Barep FredY P, M0213016 Fisika, Universitas Sebelas Maret 23/12/2014 Suku pertama dan suku kedua yang ada dalam tanda kurung saling meniadakan, oleh karena menurut defenisi kk q/Lp  , oleh karena itu:    k kkk qppqH  (8) Variasi fungsi H selanjutnya dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :               k k k k k q q H p p H H (9) Sehingga diperoleh : Dua persamaan terakhir ini dikenal dengan persamaan kanonik Hamilton untuk gerak. Persamaan-persamaan ini terdiri dari 2n persamaan defernsial orde-1 (bandingkan dengan persamaan Lagrange yang mengandung n persamaan diferensial orde-2. Persamaan Hamilton banyak dipakai dalam mekanika kuantum (teori dasar gejala atomik). Contoh pemakaian 1. Gunakan persamaan Hamilton untuk mencari persamaan gerak osilator harmonik satu dimensi. Jawab : Energi kinetik dan energi potensial sistem dapat dinyatakan sebagai : 2 xm 2 1 T  dan 2 Kx 2 1 V  (12) Momentumnya dapat ditulis xm x T p       atau m p x  (13) Hamiltoniannya dapat ditulis : 22 x 2 K p m2 1 VTH  (14) Persamaan geraknya adalah : x p H    p x H    (15) k k q p H    k k p q H    (10) (11)
  • 4. Artikel Hamiltonian, Barep FredY P, M0213016 Fisika, Universitas Sebelas Maret 23/12/2014 dan diperoleh : x m p  pKx  Persamaan pertama menyatakan hubungan momentum-kecepatan. Dengan menggunakan kedua persamaan di atas, dapat kita tulis : 0Kxxm  (16) yang tak lain adalah persamaan osilator harmonik. 2. Gunakan persamaan Hamilton untuk mencari persamaan gerak benda yang berada di bawah pengaruh medan sentral. Jawab : Energi kinetik dan energi potensial sistem dapat dinyatakan dalam koordinat polar sebagai berikut: )rr( 2 m T 222   dan V=V(r) (17) Jadi : rm r T pr       m p r r  (18)       2 mr T p 2 mr p  (19) sehingga: )r(V) r p p( m2 1 H 2 2 2 r   (20) Persamaan Hamiltoniannya: r p H r    , rp r H    ,      p H ,    p H (21) Selanjutnya: r m pr  (22) r3 2 p mr p r )r(V     (23)   2 mr p (24) 0p   (25) Dua persamaan yang terakhir menunjukkan bahwa momentum sudut tetap,
  • 5. Artikel Hamiltonian, Barep FredY P, M0213016 Fisika, Universitas Sebelas Maret 23/12/2014 2 p konstan mr mh     (26) Sedangkan dua persamaan sebelumnya memberikan, r )r(V r mh prm 3 2 r     (27)