2. BERBAGAI MASA DALAM PERKEMBANGAN
ANAK
1.Masa Peka
2.Masa Egosentris
3.Masa Meniru
4.Masa Berkelompok
5.Masa Bereksplorasi
6.Masa Pembangkangan
3. 1. Masa peka
Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik
dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan
oleh lingkungan.
Yang dimaksud dengaan masa peka adalah suatu masa
dimana suatu fungsi berada pada perkembangan yang baik
dan pesat, jika dibandingkan dengan masa-masa lainnya.
Masa Peka adalah masa seseorang yang mengalami
peningkatan fungsi fisik maupun psikis dalam proses
perkembangan hidupnya
back
4. MASA PEKA MENURUT MARIA
MONESSORI (1870-1952)
Tidak dapat dipastikan kapan timbulnya, sebab
masa peka timbul secara spontan dan tidak dapat
dipaksa
Tiap anak mempunyai masa peka sendiri-sendiri
Tidak dipergunakan masa peka itu oleh guru berarti
tidak akan ada lagi kesempatan yang lebih baik
untuk melatih dan mengembangkan fungsi jiwa
dengan hasil yang setinggi-tingginya.
Guru dapat mengetahui timbulnya suatu masa
pekadari alat-alat dan perbuatan yang menarik
perhatiah anak pada suatu waktu
back
5. 2. Masa Egosentris
• Santrock (2007: 122)
mengemukakan bahwa
egosentrisme remaja
menggambarkan mengenai
meningkatnya kesadaran
diri remaja yang terwujud
pada keyakinan mereka
bahwa orang lain memiliki
perhatian amat besar,
sebesar perhatian mereka
terhadap diri mereka, dan
terhadap perasaan akan
keunikan pribadi mereka.
• Menurut Jean Piaget
Masa egosentris ialah masa
dimana anak kesulitan melihat
sudut pandang orang lain.
• Egosentrisme juga dipandang
sebagai ketidakmampuan
melihat suatu hal dari sudut
pandang orang lain (Papalia,
2001: 429
back
6. 3. MASA MENIRU
• Anak-anak mempunyai pikiran yang terbatas
dan pengalaman yang sedikit dan
percobaan yang kurang.
• Mereka hidup dengan akal pikirannya dalam
alam nyata, yang dapat mereka ketahui
dengan salah satu panca indera.
• Mereka belum dapat memikirkan soal-soal
maknawi, soal-soal abstrak dan hukum-
hukum yang umum.
• Anak-anak pada masa ini berada pada
masa meniru, banyak bermain dengan
ledekan dan khayalan, yang kadang-kadang
dapat membantu dalam mengatasi
kekurangan-kekurngannya dalam kehidupan
nyatanya.
back
7. 4. Masa Berkelompok
• Para psikolog menyebut masa ini dengan istilah
usia berkelompok. Pada masa ini anak belajar
dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan
untuk kehidupan sosial yang matang di masa-
masa selanjutnya.
• Anak usia 3-4 tahun masih tetap suka bermain
sendiri, tetapi lokasinya berdekatan dengan anak
yang lain (permainan pararel). Dalam tahap ini,
mereka akan semakin mendekati bentuk
permainan yang lebih memerlukan kerja sama.
• Jika lingkungan sosial yang tetap tersedia untuk
mereka, anak-anak dalam usia ini akan muulai
melakukan pembelajaran perilaku sosialnya
seperti berbagi, menerima konsep-konsep orang
lain atau bergiliran dengan anak yang lain.
Mereka bersedia berbagi mainannya dengan
teman-teman yang lain.
back
8. 5. Masa Bereksplorasi
• Menurut Moeslichatoen , yang dikutip oleh
Sofia, menggolongkan kegiatan bermain
berdasarkan pada kegemaran anak, yaitu
bermain bebas dan spontam; bermain pura-
pura; bermain engan cara membangun dan
menyusun; bertanding dan berolah rasa.
• Bermain bebas dan spontan merupakan
kegiatan bermain yang tidak memiliki dan
peraturan dan aturan main. Sebagian besar
merupakan kegiatan mandiri, anak akan terus
bermain sampai ia tidak berminat lagi atau
sudah capai dan bosan. Kegiatan bermain
bebas ini lebih bersifateksploratif. Misalnya
anak mengeksplorasi alat permainannya
tersebut.
back
9. 6. Masa Pembangkangan
• Masa pembangkangan adalah masa ketika
seorang anak menunjukkan sikap keras
kepala, susah diatur, tidak menurut/negativism
dan melawan bahkan seringkali marah tanpa
alasan yang jelas.
• Sesungguhnya ini terjadi akibat dari masa
egosentris yang sedang mereka hadapi. Pada
masa ini anak melakukan tindakan
berdasarkan apa yang ia pikirkan, artinya anak
sering kali melakukan sesuatu kegiatan sesuai
dengan keinginannya sendiri tanpa
memperhitungkan berbagai resiko yang
mungkin akan muncul.
back
10. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
PADA ANAK
• Berpikir konkrit
Berpikir konkrit, yaitu berpikir dalam dimensi ruang,
waktu, dan tempat tertentu.
• Belajar melalui Indera
Salah satu upaya agar penyampaian materi pelajaran dapat
diterima dengan baik serta menarik bagi peserta didik sehingga
memotivasi peserta didik belajar, tidak cukup dengan hanya
memanfaatkan indera pendengaran saja, yaitu penyampaiannya
hanya dengan metode ceramah dengan bantuan white board saja
ataupun kalimat-kalimat verbalsaja. Tetapi sebaiknya juga
memanfaatkan media yang bisa dinikmati oleh indera penglihatan.
11. • Egosentris
Menjadikan diri
sendiri sebagai titik
pusat pemikiran
(perbuatan);
berpusat pada diri
sendiri (menilai
segalanya dari
sudut diri sendiri)
• Eksplorasi
pembelajar aktif
Terkait dengan proses
pembelajaran,
kegiatan eksplorasi
adalah kegiatan yang
dilakukan
siswa/peserta didik
guna mendapatkan
pengalaman baru di
bawah bimbingan
guru.
12. • Lugu & Jujur
Yang membuat anak-
anak lugu, polos dan j
ujur itu berubah,
seiring dengan
bertambahnya usia
adalah informasi luar
yang mereka serap.
Dan dipengaruhi juga
oleh lingkungan yang
dilihat setiap hari
tempat mereka
tumbuh
• Selalu ingin bergerak
Anak yang selalu ingin
bergerak ialah anak
yang aktif, dan anak
yang aktif pasti cerdas
dan sehat. Maka
biarkanlah anak
bergerak bebas, tapi
tetap dengan
pengawasan orang
tua.
13. • Emosi Selalu
Berubah
Emosi pada anak lebih
kompleks dan real,
karena anak
cenderung
mengekspresikan
emosinya dengan
bebas dan terbuka.
Emosi dapat muncul
sebagai akibat adanya
hubungan atau
interaksi sosial antara
individu, kelompok dan
masyarakat.
• Anak adalah peniru
yang ulung
Usia 0-3 tahun adalah
masa-masa emas bagi
anak. Di usia inilah,
seorang anak akan
dapat segera
merespon apa yang di
dengar dan dilihat
disekitarnya. Di dalam
keluarga, anak akan
belajar bagaimana
berperilaku dengan
mengamati perilaku
orang tuanya.
14. • Kontruktivisme
Pembelajaran
yang bersifat
generatif , yaitu
tindakan mencipta
sesuatu makna
dari apa yang
dipelajari.
• Pola yang unik
Dalam proses
perkembangan,
anak memiliki
berbagai macam
cara yang unik
untuk
menunjukkan
ekspresi ataupun
kemauannya.