SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KONSERVASI HUTAN KOTA
Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap
memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu
dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen
lingkungan untuk pemanfaatan masa depan.
Hutan kota adalah kawasan yang ditutupi pepohonan yang
dibiarkan tumbuh secara alami menyerupai hutan, tidak
tertata seperti taman, dan lokasinya berada di dalam atau
sekitar perkotaan.
Sejarah Hutan Kota di Indonesia
• Penanaman pohon secara teratur di pinggiran jalan mulai dilakukan
sejak masa Pemerintah Hindia Belanda. Jejak-jejaknya bisa dilihat di
jalan-jalan kota besar seperti Bandung, Bogor, Medan dan banyak kota
lainnya. Di tempat-tempat tersebut banyak ditemukan pohon peneduh
jalan yang besar dan usianya mencapai ratusan tahun.
• Di masa kemerdekaan, penanaman pohon di kota-kota mulai dilakukan
saat Indonesia menjadi penyelenggara Games of the New Emerging
Forces(Ganefo) pada tahun 1963. Saat itu, panitia menanami kawasan
senayan dengan berbagai jenis pohon. Pohon-pohon yang ditanam masih
bisa dilihat di sekitaran senayan hingga kini.
Nama hutan kota secara resmi mulai terdengar saat
Indonesia menjadi panitia Kongres Kehutanan Sedunia Ke-
7 pada tahun 1978 di Jakarta. Saat itu, pemerintah
mencanangkan pembangunan hutan kota di daerah
Senayan. Penanaman pohon dilakukan oleh peserta kongres
di atas lahan seluas 5 hektar, di halaman gedung Manggala
Wanabakti tempat Kementrian Kehutanan
Bentuk Hutan Kota
• Bentuk Jalur
• Bentuk Kompak
• Bentuk Menyebar
Manfaat Hutan Kota
KLIMATOLOGISESTETIKA
HIDROLOGIS
Persiapan Bibit Tanaman
• Mempunyai perakaran yang dalam, kuat, tidak mudah tumbang,
dan tidak mudah gugur
• Mampu tumbuh pada ruang terbuka dan pada berbagai jenis tanah
• Tumbuh cepat dan tahan terhadap gangguan fisik
• Tidak memerlukan perawatan intensif (rendah sampai tidak perlu
perawatan)
• Berumur panjang
• Tahan terhadap kekurang air
• Pohon-pohon langka dan unggulan setempat
• Pohon-pohon penghasil bunga/bijih/buah yang bernilai
ekonomis
• Pohon-pohon dengan evaporasi yang rendah
• Pohon penahan erosi laut
• Dapat di taman dengan kepadatan sampai 440
pohon/ha standar 400 pohon/ha
Terima Kasih

More Related Content

More from Yeti Rohayati

Pertanian dan pangan provinsi bali
Pertanian dan pangan provinsi baliPertanian dan pangan provinsi bali
Pertanian dan pangan provinsi baliYeti Rohayati
 
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaMakalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaYeti Rohayati
 
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra KemerdekaanSejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra KemerdekaanYeti Rohayati
 
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Yeti Rohayati
 
Profil perkembangan masa kanak kanak awal usia 1-3 tahun
Profil perkembangan masa kanak kanak awal usia 1-3 tahun Profil perkembangan masa kanak kanak awal usia 1-3 tahun
Profil perkembangan masa kanak kanak awal usia 1-3 tahun Yeti Rohayati
 
Perkembangan masa dewasa
Perkembangan masa dewasaPerkembangan masa dewasa
Perkembangan masa dewasaYeti Rohayati
 
Masa perkembangan anak
Masa perkembangan anakMasa perkembangan anak
Masa perkembangan anakYeti Rohayati
 
Standar operasional pembuatan peta tematik dengan menggunakan arc gis
Standar operasional pembuatan peta tematik dengan menggunakan arc gisStandar operasional pembuatan peta tematik dengan menggunakan arc gis
Standar operasional pembuatan peta tematik dengan menggunakan arc gisYeti Rohayati
 

More from Yeti Rohayati (11)

Pertanian dan pangan provinsi bali
Pertanian dan pangan provinsi baliPertanian dan pangan provinsi bali
Pertanian dan pangan provinsi bali
 
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaMakalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
 
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra KemerdekaanSejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
 
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
 
Profil perkembangan masa kanak kanak awal usia 1-3 tahun
Profil perkembangan masa kanak kanak awal usia 1-3 tahun Profil perkembangan masa kanak kanak awal usia 1-3 tahun
Profil perkembangan masa kanak kanak awal usia 1-3 tahun
 
Perkembangan masa dewasa
Perkembangan masa dewasaPerkembangan masa dewasa
Perkembangan masa dewasa
 
Masa perkembangan anak
Masa perkembangan anakMasa perkembangan anak
Masa perkembangan anak
 
Peta Geologi
Peta  GeologiPeta  Geologi
Peta Geologi
 
Standar operasional pembuatan peta tematik dengan menggunakan arc gis
Standar operasional pembuatan peta tematik dengan menggunakan arc gisStandar operasional pembuatan peta tematik dengan menggunakan arc gis
Standar operasional pembuatan peta tematik dengan menggunakan arc gis
 
Amdal
Amdal Amdal
Amdal
 
Etika moral-akhlaq
Etika moral-akhlaqEtika moral-akhlaq
Etika moral-akhlaq
 

Konservasi Hutan Kota

  • 2. Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Hutan kota adalah kawasan yang ditutupi pepohonan yang dibiarkan tumbuh secara alami menyerupai hutan, tidak tertata seperti taman, dan lokasinya berada di dalam atau sekitar perkotaan.
  • 3. Sejarah Hutan Kota di Indonesia • Penanaman pohon secara teratur di pinggiran jalan mulai dilakukan sejak masa Pemerintah Hindia Belanda. Jejak-jejaknya bisa dilihat di jalan-jalan kota besar seperti Bandung, Bogor, Medan dan banyak kota lainnya. Di tempat-tempat tersebut banyak ditemukan pohon peneduh jalan yang besar dan usianya mencapai ratusan tahun. • Di masa kemerdekaan, penanaman pohon di kota-kota mulai dilakukan saat Indonesia menjadi penyelenggara Games of the New Emerging Forces(Ganefo) pada tahun 1963. Saat itu, panitia menanami kawasan senayan dengan berbagai jenis pohon. Pohon-pohon yang ditanam masih bisa dilihat di sekitaran senayan hingga kini.
  • 4. Nama hutan kota secara resmi mulai terdengar saat Indonesia menjadi panitia Kongres Kehutanan Sedunia Ke- 7 pada tahun 1978 di Jakarta. Saat itu, pemerintah mencanangkan pembangunan hutan kota di daerah Senayan. Penanaman pohon dilakukan oleh peserta kongres di atas lahan seluas 5 hektar, di halaman gedung Manggala Wanabakti tempat Kementrian Kehutanan
  • 5. Bentuk Hutan Kota • Bentuk Jalur
  • 9. Persiapan Bibit Tanaman • Mempunyai perakaran yang dalam, kuat, tidak mudah tumbang, dan tidak mudah gugur • Mampu tumbuh pada ruang terbuka dan pada berbagai jenis tanah • Tumbuh cepat dan tahan terhadap gangguan fisik • Tidak memerlukan perawatan intensif (rendah sampai tidak perlu perawatan) • Berumur panjang • Tahan terhadap kekurang air
  • 10. • Pohon-pohon langka dan unggulan setempat • Pohon-pohon penghasil bunga/bijih/buah yang bernilai ekonomis • Pohon-pohon dengan evaporasi yang rendah • Pohon penahan erosi laut • Dapat di taman dengan kepadatan sampai 440 pohon/ha standar 400 pohon/ha