Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai cooler yang merupakan peralatan penting dalam industri minyak dan gas, yang digunakan untuk mendinginkan produk panas tanpa mengubah fasenya. Cooler memiliki bagian-bagian utama seperti saluran masuk dan keluar untuk uap/cairan dan air pendingin, serta berfungsi untuk menyerap panas dari produk yang dialirkan melalui pipa.
2. Kilang minyak (refinery unit) merupakan suatu area
yang di dalamnya berisi alat-alat produksi yang
memiliki fungsi masing-masing dalam hal pengolahan
minyak bumi menjadi produk jadi.
Peralatan Pengolahan Minyak Bumi
Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
1 Pompa
2 Heat Exchanger
4 Furnace
3 Desalter
Kolom Destilasi5
Condensor7
Kolom Stripper6
8 CoolerCooler
Seperator9
Instrument11
Perpipaan10
3. Cooler Pada Industri Migas
Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Cooler adalah suatu alat pendingin liquid maupun gas
dari suhu tinggi ke suhu rendah tanpa adanya
perubahan fase,
Pengertian Cooler
C O O L E R
4. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Bagian-bagian Cooler
Keterangan:
1
2
3
Saluran Uap Masuk
Adalah saluran masuknya umpan (bahan)
yang akan didinginkan yang dapat berupa
uap atau cairan.
1
Saluran Air Pendingin Masuk
Adalah saluran air akan digunakan sebagai
media pendingin untuk cooler.
2
Saluran air pendingin keluar.
Adalah saluran air yg telah digunakan sebagai media pendingin untuk cooler.
Air ini suhunya lebih tinggi di bandingkan suhu air masuk tetapi akan lebih
rendah dibandingkan suhu minyak yang keluar dari cooler.
3
httpswww.slideshare.netlombkTBKperalatan-proses-dan-utilitas
5. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Bagian-bagian Cooler
4
5
6
Saluran uap tidak mengembun keluar.
Adalah saluran untuk memisahkan uap atau gas
yang mampu diembunkan ini pasti akan terjadi
karena komponen minyak yang sangat komplek
dan mempunyai titik embun yang beraneka ragam.
4
Saluran cairan keluar
Adalah saluran keluarnya hasil pengembunan atau
pendinginan (bahan) yang telah didinginkan
suhunya akan lebih rendah suhu umpan (bahan)
masuk ke cooler.
5
Saluran buangan air.
Adalah saluran untuk membuang air pendingin dari cooler atau disebut
drain digunakan untuk membuang air pendingin yang ada dalam alat
tersebut bila akan dilakukan cleaning (pembersihan) ataupun bila cooler
akan diperbaiki.
6
httpswww.slideshare.netlombkTBKperalatan-proses-dan-utilitas
6. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Cooler Pada Industri Migas
Pinsip Kerja Cooler
Pipa-pipa yang berisi produk panas akan
melewati media pendingin air sehingga
panas dari produk tersebut akan terserap
dan menurunkan temperaturnya hingga
mencapai temperatur normal.
COOLER
7. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Cooler Pada Industri Migas
Jenis Cooler
Proses pendinginan fraksi dilakukan
dengan cara :
1. Sheel & Tube Cooler
Mengalirkan fraksi panas melalui pipa,
Air pendingin dialirkan melalui shell
sehingga akan mengalami kontak
langsung dengan dengan permukaan
pipa yang berisi fraksi panas dan
panas dari fraksi tersebut akan
diserap oleh aliran air.
httpswww.google.co.idurlsa
8. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Cooler Pada Industri Migas
Jenis Cooler
Jenis cooler ini sangat efisien
karena prosesnya yang cukup
mudah,
Di dalam alat ini terdapat coil
(sejenis pipa memiliki banyak
lubang kecil) yang digunakan
untuk mengalirkan fluida
panas.
httpswww.slideshare.netlombkTBKperalatan-proses-dan-utilitas
2. Box Cooler
9. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Masalah Pada Cooler
K o r o s i1
Korosi merupakan
proses elektrokimia
dimana logam
kembali ke bentuk
alaminya sebagai
oksida.
Gangguan yg timbul :
1.Penyumbatan pd pipa
2.Menurunnya proses
perpindahan panas.
S c a l e3
Munculnya Lapisan
Padat seperti
Magnesium Silicate,
Calsium Carbonat, &
Silica yang terbentuk
krn adanya
Pengendapan.
Gangguan yg timbul :
1.Penyumbatan pd pipa
2.Terhambatnya proses
pengaliran dalam pipa
3.menghambat
perpindaha panas.
F o u l i n g2
Adanya akumulasi
material solid /
pembentukan lapisan
deposit pada permukaan
pipa seperti lapisan
kristal & sedimen
Gangguan yg timbul :
Terhambatnya proses
pengaliran dalam pipa
dan menghambat
perpindahan panas.
http://www.prosesindustri.com/2015/01/cooler-atau-alat-
pendingin-pada.html
10. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Risiko Pada Lingkungan Kerja
Penyebab utama kecelakaan
Kondisi tidak aman (unsafe condition)1
Hal ini berkaitan dengan mesin / alat kerja seperti mesin yang
rusak ataupun tidak berfungsi sebagaimana mestinya
Tindakan tidak aman (unsafe action)2
Berkaitan terhadap personal pekerja, antara lain : menggunakan peralatan
yang kurang baik, sembrono dalam bekerja, tidak menggunakan alat
pelindung diri maupun menjalan sesuatu tanpa wewenang.
Kelemahan sistem manajemen3
Seringkali terkait dengan sistem prosedur kerja yang tidak jelas ataupun tidak
adanya standar yang dapat menjadi acuan bagi pekerja dalam melakukan
kegiatan kerja nya.
11. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Potensi Bahaya K3
Semua sumber,
situasi ataupun
aktivitas yang
berpotensi
menimbulkan
cedera dan
atau penyakit
akibat kerja
(PAK).
Hazard ?1
LISTRIK
SHORT CIRCUIT
FIRE
ELECTRIC SHOCK
BAHAYA
HAZARDS
PSYCHOLOGY
FISIS
BIOLOGIS
FAUNA FLORA
MEKANIS
MESIN ALAT ANGKUT BEJANA TEKAN
KIMIAWI
BISING
SUHU
RADIASI
GETARAN
ERGONOMI
STRESS
BEBAN KERJA
FIRE
TOXIC
IRITASI
POLUSI
12. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Contoh Dampak K3
2 Pecemaran Air
3 Tersengat Listrik
1 Kontaminasi Tanah
4 Luka, Cidera, Mati
6 Ledakan
7 Jatuh Sakit
5 Kebakaran
8 Pencemaran Udara
13. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Identifikasi Bahaya Pada Unit Cooler
Jenis Pekerjaan
berhubungan dengan
bahaya mekanik dan
bahan kimia
Berhubungan dengan
bahaya uap gas,
cairan yang mudah
meledak.
Cuaca, misalnya petir
14. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
HSE
Managemen
System
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN & PENGENDALIAN
RESIKO K3 PADA PERALATAN PENGOLAHAN MIGAS
NO UNIT KEGIATAN BAHAYA SIGNIFIKAN RESIKO PENGENDALIAN
1. Cooler
digunakan
untuk
mendingink
an produk
panas
tetapi tidak
merubah
fase
a) Terjadi Kebocoran
Pipa Sehingga
Minyak
Tercampur Air
b) Terpeleset
Sehingga Bisa
Menyebabkan
Jatuh dari Tangga
c) Tersengat Listrik
a) Tersambar Petir
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
• Pengecekan serta Perbaikan
harus sesuai SOP / Work
Permit, Pembuangan Air saat
pengurasan lebih hati– hati
dan penggunaan APD seperti
Safety Shoes dan Safty Helmet
saat Bekerja;
• Terdapat Pembatas, saat
pengecekan serta perbaikan
harus sesuai SOP.
• Pasang Penangkal Petir, Tetap
saat bekerja harus sesuai SOP
Identifikasi Bahaya
COOLER
15. HSE Mangement System
Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Sistem Manajemen K3 merupakan bagian dari sistem manajemen
organisasi secara keseluruhan yang meliputi ;
Permenaker RI No. Per. 05 / MEN / 1996
Struktur Organisasi,
Perencanaan,
Tanggung Jawab,
Pelaksanaan,
Penerapan,
Pencapaian,
Pengkajian, dan
Pemeliharaan Kebijakan K3
Dalam rangka pengendalian resiko
yang berkaitan dengan kegiatan
kerja untuk menciptakan tempat
kerja yang aman, efisien dan
produktif (Tarwaka, 2008).
16. Elemen System K3
Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
1. Peraturan
2. Standardisasi
3. Pengawasan
4. Penelitan Teknik
5. Penelitian Medis
6. Penelitian Psikologis
7. Penelitian Statistik
8. Pendidikan
9. Pelatihan
10. Persuasi
11. Asuransi
12. Penerangan 1 s/d 11
17. 1.Melindungi dan menjamin keselamatan setiap
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
2.Menjamin setiap sumber produksi dapat
digunakan secara aman dan efisien.
3.Meningkatkan kesejahteraan dan
produktivitas Nasional.
HSE Mangement System
Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Tujuan K3
18. PERENCANAAN
a. Pemasangan
b. Pemakaian
c. Perawatan
PENGENDALIAN
• Administratif,
• Legalitas / perijinan,
• Standarisasi
• Sertifikasi Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
HSE Mangement System
Aspek Penerapan K3
Fokus Pelaksanaan K3
Mencegah
Kecelakaan Kerja,
Mencegah Penyakit
Akibat Kerja
19. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja
UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja2
Permenaker RI No. Per. 05/MEN/1996 Tentang Sistem
Manajemen K3
5
Standar OHSAS 18001 : 20076
UU No. 44 Tahun 1960 Tentang Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi
1
UU No. 8 Tahun 1971 Tentang Perusahaan Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi Negara.
3
4 PP RI Nomor 11 Tahun 1979 Tentang Keselamatan
Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
20. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Pencegahan
1. Menjamin standar dan mutu,
2. Menerapkan kaidah keteknikan yang baik,
Keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan
lingkungan hidup,
3. Mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja setempat
dan produk dalam negeri.
“Tentang Minyak dan Gas Bumi”
UU No. 22 Tahun 2001
3 Kewajiban Badan Usaha
21. Agar instalasi migas dapat
beroperasi dengan andal, aman
dan akrab lingkungan agar dapat
menciptakan kondisi aman dan
sehat bagi Pekerja (K3), aman
bagi Masyarakat Umum (KU),
aman bagi Lingkungan (KL) serta
aman dan andal bagi Instalasi
Migas sendiri (KI).
Standart Nasional & Kompetensi
Manajemen Pertambangan & Energi – STEM Akamigas Cepu
Meliputi:
Standardisasi Peralatan;
Pedoman Umum Instalasi
Migas;
Sumber Daya Manusia;
Prosedur Kerja.
Sumber : (Buku Keselamatan Instalasi Migas karya Suyartono,
mantan Direktur Teknik dan Lingkungan Migas)
T
U
J
U
A
N