2. NAMA : AGUNG PRIAMBODO
NIP : 8609366Z
TTL : Demak, 7 Agustus 1986
JOB DESK : 2008 ~ OJT HAR INSTRUMENT SEKTOR TARAHAN
2009 – 2011 ~ OPERASI PLTU UNIT 3 & 4 STAR
2011 - 2012 ~ ENJINIRING STAR
2012 – 2013 ~ SPV OPERASI C UNIT 3 & 4 STAR
Email : sucinata@pln.co.id
No HP : 081390567122
CuRICuLuM vITaE
2
3. BOILER
Boiler atau dikenal dengan Ketel Uap, adalah suatu
peralatan atau sistem yang bertujuan untuk merubah air
menjadi uap yang berguna. Uap yang dihasilkan dapat
digunakan sebagai penggerak atau untuk keperluan
industri.
Bentuknya merupakan suatu bejana tertutup, dimana
kalor dari pembakaran bahan bakar dipindahkan ke air
melalui ruang bakar dan bidang bidang pemanas.
3
4. SEJARAH BOILER
• Boiler uap pertama kali ditemukan pada abad pertama oleh
bangsa Alexsandria yang walaupun penggunaannya uapnya belum
untuk keperluan yang berguna tetapi hanya untuk pergerakan
sebuah mainan. Kemudian pada tahun 1698 seorang kebangsaan
Inggris mempatentkan sebuah pompa yang digerakkan oleh
tenaga uap.
Hero Engine
4
6. BOILER PIPA API
• Pada jenis Boiler pipa api, gas panas hasil pembakaran (flue
gas) mengalir melalui pipa-pipa yang dibagian luarnya
diselimuti air sehingga terjadi perpindahan panas dari gas
panas ke air dan air berubah menjadi uap.
Keterbatasan dari boiler pipa api adalah
tekanan uap tidak dapat dibuat terlampau
tinggi karena ketebalan drum akan sedemikian
tebalnya sehingga tidak menguntungkan.
6
7. BOILER PIPA AIR
• Pada boiler (Boiler) jenis ini, air berada didalam pipa sedangkan gas panas
berada diluar pipa. Boiler pipa air dapat beroperasi dengan tekanan
sangat tinggi (lebih dari 100 Bar).
7
8. Jenis Jenis Sistem Pembakaran
Boiler :
8
• Stoker Type Boiler
• Sistem Pulverized
• Sistem Fluidized Bed
9. PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
9
JENIS – JENIS BOILER COAL FIRED
S t o k e r F i r i n g
(F ix e d B e d )
F l u i d i z e d B e d F i r i n g
B F B C F B
G a s
F u e l
A ir A s h
V e l o c i t y 8 - 1 0 f t / s e c
( 2 . 3 - 3 . 0 m / s )
4 - 1 0 f t / s e c
(1 . 2 - 3 . 0 m / s )
A v e r a g e B e d
P a r t i c l e S i z e
6 , 0 0 0 mµ
P u l v e r i z e d F i r i n g
(E n tr a in e d B e d )
G a s
F u e l
A i r
A s h
1 5 - 3 3 f t / s e c
( 4 . 6 - 1 0 . 0 m / s )
5 0 mµ
G a s
F u e l &
S o r b e n t
A i r A s h
1 , 0 0 0 mµ 1 0 0 - 3 0 0 mµ
G a s
F u e l &
S o r b e n t
A ir A s h
1 5 - 2 3 f t / s e c
(4 . 6 - 7 . 0 m / s )
A ir
Perhitungan kecepatan flue gas (w; m/s) di furnace (typically di top of furnace) berasal dari
- Flue gas flow rate (Q; Nm3/h)
- Furnace/bed temperature (T; °C)
- Pressure di upper section/top of furnace (P; Pa)
- Luas area atau cross section dari upper section/top of furnace (A; m2):
w = ( Q/3600 ) x (T+273)/273 x (101300/P)
A
10. STOKER TYPE BOILER
• Stoker Type Boiler adalah sistem pembakaran
dengan memasukan bahan bakar padat pada bed
pembakaran yang tetap, udara yang digunakan
untuk proses pembakaran dengan kecepatan
yang kecil, ukuran untuk tipe boiler ini terbatas
sehingga kemampuan untuk menghasilkan uap
maksimum ± 50,4 kg/s.
• Keuntungan tipe boiler ini adalah dapat
merespon secara tiba-tiba perubahan beban dan
dapat membakar bahan bakar dalam jumlah
besar sekaligus. Bahan metal tipe ini harus
mempunyai ketahanan terhadap panas yang
tinggi karena pembakaran di ruang bakar
melebihi 1093 o
C
10
11. SISTEM PULVERIZED
• Bahan bakar Padat pada Pulverized ini adalah bahan bakar yang
berbentuk tepung halus, bahan bakar yang halus seperti tepung
ini bercampur dengan udara di burner yang kemudian menuju
boiler. Aliran bahan bakar yang menuju furnace boiler bercampur
dengan udara dan terbakar di furnace.
• Keuntungan sistem pulverized ini dibandingkan dengan stoker
adalah :
• Merespon cepat dalam perubahan beban
• Menaikkan efisiensi thermal
• Kemampuan memasukkan sejumlah besar bahan bakar melalui
burner
11
14. PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
14
PENGERTIAN CFB
- CIRCULATING- CIRCULATING : Proses sirkulasi bed material danProses sirkulasi bed material dan
batubarabatubara yang belum habis terbakar dariyang belum habis terbakar dari
FURNACE masuk CYCLONE kemudian turun keFURNACE masuk CYCLONE kemudian turun ke
SEAL POT dan kembali ke FURNACE.SEAL POT dan kembali ke FURNACE.
- FLUIDIZED- FLUIDIZED : Penghembusan udara primer untuk: Penghembusan udara primer untuk
menjaga bed material dan batubara tetapmenjaga bed material dan batubara tetap
melayang didalam Furnace.melayang didalam Furnace.
- BED- BED : Material berupa partikel-partikel kecil (pasir: Material berupa partikel-partikel kecil (pasir
kuarsa, bottom ash) yang digunakan sebagaikuarsa, bottom ash) yang digunakan sebagai
media transfer panas dari pembakaran HSD kemedia transfer panas dari pembakaran HSD ke
pembakaran Batubara.pembakaran Batubara.
15. PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
15
CIRCULATING FLUIDIZED BED
16. PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
16
BAGIAN UTAMA BOILER CFB
1.1.FURNACEFURNACE KomponenKomponen utamautama::
Wall tube, Panel Evaporator,Wall tube, Panel Evaporator,
Panel Superheater .Panel Superheater .
2.2.CYCLONECYCLONE
Komponen utama :Komponen utama :
Cyclone, SealPot, Seal PotCyclone, SealPot, Seal Pot
Duct.Duct.
3.3. BACKPASSBACKPASS..
Komponen utama :Komponen utama : FinishingFinishing
Superheater, Low TemperatureSuperheater, Low Temperature
Superheater, Economizer,Superheater, Economizer,
Tubular Air Heater.Tubular Air Heater.
17. PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
17
KONSEP PEMBAKARAN BOILER CFB
PPembakaran denganembakaran dengan SOxSOx dan NOx yang rendahdan NOx yang rendah
Pembakaran yang efisien (tara kalor rendah)Pembakaran yang efisien (tara kalor rendah)
Coal dibakar pada bagian `bed of hot material yangCoal dibakar pada bagian `bed of hot material yang
mengambang danmengambang dan berbersirkulasi dalam furnacesirkulasi dalam furnace
karena kecepatan udara yang tinggi sehinggakarena kecepatan udara yang tinggi sehingga
menyebabkan fluidisasi pada bed material.menyebabkan fluidisasi pada bed material.
Bed inventoryBed inventory terdiri dari coal fuel, sorbent, inertterdiri dari coal fuel, sorbent, inert
sand, dan reinjected coal dari cyclone.sand, dan reinjected coal dari cyclone.
18. PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
18
PROSES PEMBAKARAN BOILER CFB
Coal dan limestone dimasukkan ke dalam Furnace, serta fluidizing air /Coal dan limestone dimasukkan ke dalam Furnace, serta fluidizing air /
primary air dari air plenum melaluiprimary air dari air plenum melalui nozzle gratenozzle grate..
Aliran turbulen menyebabkan coal cepat bercampur dengan limestoneAliran turbulen menyebabkan coal cepat bercampur dengan limestone
secara merata pada bed material. Fluidizing air dan bed temperatursecara merata pada bed material. Fluidizing air dan bed temperatur
menyebabkan material terbakar dan sirkulasi.menyebabkan material terbakar dan sirkulasi.
Material yang telah terbakar semakin lama naik ke bagian atas furnaceMaterial yang telah terbakar semakin lama naik ke bagian atas furnace
karena massanya berkurang kemudian masuk cyclone separatorkarena massanya berkurang kemudian masuk cyclone separator
melalui transition piece, sehingga flue gas dan fly ash terpisah darimelalui transition piece, sehingga flue gas dan fly ash terpisah dari
material.material.
Material solid berputar menuju cyclone outlet cone dengan bantuanMaterial solid berputar menuju cyclone outlet cone dengan bantuan
udara dari fudara dari flluidizing air blower menuju seal pot dan diinjeksikanuidizing air blower menuju seal pot dan diinjeksikan
kembali ke furnace melalui seal pot return duct.kembali ke furnace melalui seal pot return duct.
19. GAMBAR NOZZLE TARAHAN, TELUK SIRIH,
LABUHAN ANGIN dan GENERASI 4
TARAHAN
TELUK SIRIH
TELUK SIRIH LABUHAN ANGIN GENERASI 4
20. PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
20
KONTROL PEMBAKARAN BOILER CFB
Pressure drop of primary zone (chamber utama) yang mengindikasikanPressure drop of primary zone (chamber utama) yang mengindikasikan
density bed material sebagai variabel kontrol yang digunakan untukdensity bed material sebagai variabel kontrol yang digunakan untuk
mengontrol bed temperatur.mengontrol bed temperatur.
Pressure drop of secondary zone (chamber bagian atas) mengindikasikanPressure drop of secondary zone (chamber bagian atas) mengindikasikan
density upper furnace digunakan untuk mengevaluasi jumlah material.density upper furnace digunakan untuk mengevaluasi jumlah material.
Bed temperatur sebagai parameter yang dikontrol untuk menghasilkanBed temperatur sebagai parameter yang dikontrol untuk menghasilkan
pembakaran yang efisien.pembakaran yang efisien.
Furnace exit gas temperatur di tFurnace exit gas temperatur di trransition piece sebagaiansition piece sebagai variabel kontrol.variabel kontrol.
Excess airExcess air merupakanmerupakan parameter yang dikontrol.parameter yang dikontrol.
21. PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
21
PERBANDINGAN BOILER CFB VS BOILER PC
22. PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
22
PROSEDUR OPERASI / START UP
530 °C 660 °C
Prosedur Restart pada saat MFT (Master Fuel Trip)Prosedur Restart pada saat MFT (Master Fuel Trip)
1.1.MFT + Fan (PA, SA, ID, FA Blower) Trip RepurgeMFT + Fan (PA, SA, ID, FA Blower) Trip Repurge
2.2.MFT Only (Trip Coal Feeder)MFT Only (Trip Coal Feeder)
Temp Furnace ≥ 660Temp Furnace ≥ 660 ºC Start Coal Feeder Directly withoutºC Start Coal Feeder Directly without
RepurgeRepurge
Temp Furnace ≥ 530Temp Furnace ≥ 530 ºC Start Oil Burner Directly without RepurgeºC Start Oil Burner Directly without Repurge
Temp FurnaceTemp Furnace << 530530 ºC Repurge and Start Oil BurnerºC Repurge and Start Oil Burner
23. PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
23
DESIGN PERFORMANCE BOILER CFB PLTU TARAHAN
Parameter Units
Load 100 % Rating
Fuel Coal (± 4900 kkal/kg)
Main Steam Flow Ton/hr 351.09
Feedwater Temperature °C 235
Superheater Outlet Temp. °C 541
Superheater Outlet Press. Kg/cm²g 129
Gas temperature Leving Air Heater °C 124
Air temperature Leaving Air Heater, PA/SA °C 233 / 227
Fuel Fired Ton/hr 48.15
Limestone Flow Ton/hr 0.925
Efficiency % 87.95
Excess Air Leaving Economizer % 20
24. PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
24
SKETSA BOILER CFB PLTU TARAHAN
26. PRINSIP KERJA CFB BOILER
• Pada furnace boiler tipe CFB kecepatan gas lebih cepat
daripada boiler fluidized bed yang sistem bubling. Agar
kepadatan yang ada didalam furnace yaitu bed material dapat
terangkat, dan mengalir maka diperlukan nilai kecepatan gas
minimum agar partikel dapat terangkat dan keluar furnace.
• Pembakaran bahan bakar padat didalam furnace terjadi
akibat turbelensi, berbenturan dengan media pembakar yaitu
pasir. Sisa bahan bakar padat yang belum terbakar akan
sirkulasi melalui cyclone/compact separator.
26
29. UDARA INDUCE DRAFT FAN
• Induced Draft Fan (IDF) berfungsi sebagai pengatur
tekanan di furnace (ruang bakar) agar tetap minus.
IDF merupakan double inlet Sentrifugal fan dengan
penggerak motor listrik. Selain itu fungsi IDF adalah
memindahkan gas pembakaran (gas buang) dan
partikel yang menyertainya ke atmosfir melewati
precipitator dan cerobong (stack). Aliran yang
melalui fan di kontrol dengan mengatur variable inlet
vanes (VIV).
29
31. Fungsi ID Fan adalah :
• Mempertahankan furnace pressure negative
• Membuang sisa hasil pembakaran (abu) yang
ditangkap oleh Electro Static Precipitator (ESP)
menuju cerobong asap (stack/chimney)
• Memberikan kestabilan dan keseimbangan
aliran udara dari operasi fan-fan (IDF, HPAF,
SAF, PAF)
31
32. UDARA HIGH PRESSURE AIR FAN
• HPAF merupakan fan tekanan positif dengan
low volume yang berfungsi untuk
mensirkulasikan kembali bed material yang
terbawa dan sisa batubara yang tidak terbakar
menuju furnace melalui Solids Return Legs
serta sebagai Wall Seal antara compact
separator dan furnace. Kelabihan tekanan
pada HPF akan dikurangi menuju SAF.
32
34. Aliran udara pada HPAF ini mengalir menuju :
• Compact Separator, yang fungsinya
memisahkan batubara/bed material
berdasarkan beratnya, yang ringan/abu akan
terangkat menuju duct flue gas, sedangkan
yang masih berat akan kembali ke ruang bakar
(furnace).
• Stripper Cooler, yang fungsinya untuk
mendorong aliran bottom ash menuju sisi
Stripper.
34
35. UDARA SECONDARY AIR FAN
• SAF merupakan fan tekanan positif yang berfungsi
sebagai penyuplai udara untuk menyempurnakan
proses pembakaran serta untuk mereduksi
pembentukan emisi gas buang yang membahayakan.
Secondary air mengalir melalui line pada front wall
dan rear wall. Secondary air juga sebagai penyuplai
udara panas (hot air) menuju front wall fuel feed air
bustle dan udara dingin (cool air) sebagai seal air
pada coal feeder untuk menahan tekanan dari coal
feeder.
35
37. UDARA PRIMARY AIR FAN
• PAF merupakan fan tekanan positif yang berfungsi sebagai
penyuplai udara pembakaran utama yang dipanaskan terlebih
dahulu melalui air heater. Baik dalam pembakaran burner
menggunakan HSD maupun pembakaran didalam furnace
menggunakan batubara. Primary Air dari PAF digunakan
untuk menfluidisasi bed material melalui grid nozzle pada
lantai furnace (diatas windbox). Selain itu, primary air juga
mengalir melalui nozzle pada front wall dan rear wall yang
berada diatas nozzle grid floor fluidisasi sebagai penyempurna
pembakaran. PAF menyuplai maksimal 65% udara
pembakaran. Cool primary air yang diambil sebelum air
heater digunakan pada stripper cooler untuk mengumpulkan
dan mendinginkan bed ash.
37
41. PEMBAKARAN
• Proses pembakaran yang terjadi pada boiler CFB dapat
dijelaskan sebagai berikut, pasir sebagai bed material pertama
kali akan dipanaskan oleh pembakaran burner sampai
temperatur bed 600o
C.
Fungsi pasir adalah sebagai media penyerap panas, penyimpan
panas dan pelepas panas. Setelah temperatur bed tercapai
600o
C maka batubara dapat dimasukkan secara perlahan-lahan
dengan jumlah yang minimum.
Kenaikan temperatur harus tetap dijaga maks. 90 o
C – 135 o
C
(tergantung disain pabrikan)
41
44. SISTEM BAHAN BAKAR SOLAR
• Bahan bakar Solar digunakan ketika awal start
boiler (firing) dengan menggunakan Burner.
Pembakaran dengan menggunakan minyak ini
digunakan sampai unit berbeban sekitar 30 –
40 MW.
• Burner dioperasikan juga bila bed temperatur
dibawah 760o
C, bila temperatur bed dibawah
650o
C tidak ada burner yang operasi maka
boiler MFT (tergantung disain pabrikan).
44
52. SISTEM GAS BUANG
• Pada sistem PLTU terdapat sistem yang memanfaatkan dan
mengatur aliran sistem gas buang (flue gas). Gas buang
adalah gas sisa hasil pembakaran.
• Gas buang masih memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan
kembali yaitu temperaturnya, sehingga dapat digunakan
sebagai pemanas steam superheater, udara (air heater) dan
pemanas air pengisi di economizer.
52
55. ELECTRO STATIC PRECITATOR
(ESP)
• ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah
satu alternatif penangkap debu dengan
effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan
rentang partikel yang didapat cukup besar.
Dengan menggunakan electro static
precipitator (ESP) ini, jumlah limbah debu
yang keluar dari cerobong diharapkan hanya
sekitar 0,16 % (efektifitas penangkapan debu
mencapai 99,84%).
55
57. 57
Flue gas awalnya bermuatan netral, setelah melalui suatu medan
listrik yang terbentuk antara discharge electrode dengan collector
plate, fakan terionisasi sehingga partikel debu tersebut menjadi
bermuatan negatif (-).
Partikel debu yang sekarang bermuatan negatif (-) kemudian
menempel pada pelat-pelat pengumpul (collector plate), Debu
yang dikumpulkan di collector plate dipindahkan kembali secara
periodik dari collector plate melalui suatu getaran (rapping).
Debu ini kemudian jatuh ke bak penampung (ash hopper) dan
ditransport ke flyash silo
64. ECONOMIZER
• Economizer adalah Heat Exchanger (penukar kalor) yang
dipasang pada saluran air pengisi sebelum air masuk ke Boiler
Drum. Konstruksi Economizer berupa sekelompok pipa-pipa
kecil yang disusun berlapis-lapis
• Karena temperatur gas panas lebih tinggi dari temperatur air
pengisi maka gas panas menyerahkan panas kepada air
pengisi sehingga temperatur air pengisi menjadi naik dan
diharapkan mendekati titik didihnya, tapi jangan melampaui
titik didih karena akan menyebabkan terbentuknya uap di
dalam pipa Economizer dengan akibat lebih lanjut terjadi
overheating pada pipa tersebut.
64
65. BOILER DRUM
• Boiler Drum adalah bejana tempat menampung air yang datang
dari Economizer dan uap hasil penguapan dari Tube Wall ( Riser).
Kira-kira separuh dari drum berisi air dan separuhnya lagi berisi
uap.
• Level air didalam drum harus dijaga agar selalu tetap kira-kira
separuh dari tinggi drum. (Steam Flow ≤ Eco Inlet)
• Pengaturan level didalam Boiler Drum dilakukan dengan mengatur
besarnya pembukaan Flow Feedwater Control Valve. Apabila level
didalam air drum terlalu rendah/tidak terkontrol akan
menyebabkan terjadinya Overheating pada pipa-pipa Boiler,
sedangkan bila level drum terlalu tinggi, kemungkinan butir-butir
air terbawa uap ke turbin dan mengakibatkan kerusakan pada
turbin.
65
66. TUBE WALL (RISER) DAN DOWN
COMER
• Selain berfungsi untuk membuat air menjadi uap, tube wall
juga mencegah penyebaran panas dari dalam furnace ke
udara luar dan untuk lebih menjamin agar panas tersebut
tidak terbuang ke udara luar melewati tube wall, maka dibalik
tube wall (arah udara luar) dipasang dinding isolasi yang
terbuat dari mineral fiber.
• Sedangkan pada down comer merupakan pipa yang
berukuran besar, menghubungkan bagian bawah boiler drum
dengan lower header. Down comer (pipa turun) tidak terkena
panas secara langsung dari ruang bakar. Dan untuk
menghindari kerugian panas yang terbuang pada down
comer, maka down comer diberi isolasi.
66
67. Sirkulasi Uap Menuju Superheater
Aliran sirkulasi uap yang terjadi adalah sebagai berikut :
• Uap jenuh dari steam drum dialirkan ke primary superheater.
Primary superheater terletak dibagian belakang dari Boiler
dan menerima gas relatif dingin. Pipa-pipa biasanya diatur
dengan konfigurasi horizontal.
• Uap yang dipanaskan ini selanjutnya mengalir ke secondary
superheater yang terletak pada bagian gas sangat panas.
Sebagian dari superheater terletak tepat diatas ruang bakar
dan menerima panas radiasi langsung dari ruang bakar.
Kemudian dari secondary superheater, uap mengalir ke turbin
tekanan tinggi.
67
70. SISTEM AIR PENGISI BOILER
Tujuan menaikkan suhu air pengisi Boiler adalah :
• Menghindarkan thermal stress
• Mengurangi kerja Boiler
• Menaikkan effisiensi Boiler.
Tujuan menaikkan kemurnian air pengisi adalah mencegah deposit,
kerak dan korosi pada pipa pemanas, pipa boiler, suhu turbin.
Tujuan menaikkan tekanan air pengisi Boiler adalah :
• Agar tidak menjadi uap
• Agar dapat masuk ke boiler drum.
70
71. SISTEM SOOTBLOWER
• Jenis – jenis atau tipe sootblower ini terbagi 3 (tiga), yaitu : Tipe Fully
Retracable,Half Retracable dan Rotary.
– Fully Retracable
Fully retracable adalah tipe sootblower yang pipa Sootblowernya berada
diluar dan masuk kedalam ketika beroperasi dan setelah itu kembali
keluar, berada pada area superheater.
– Half Retracable
Half retracable adalah tipe sootblower yang pipa sootblowernya setengah
berada didalam dan setengah lagi berada diluar. Pipa tersebut masuk
secara keseluruhan kedalam ketika beroperasi dan setelah itu kembali
seperti semula, ini berfungsi untuk membersihkan permukaan pipa
economizer.
– Rotary
Rotary adalah tipe sootblower yang pipa sootblowernya berada didalam
ketika beroperasi pipa akan berputar satu putaran penuh, kesemuanya
pipa sootblower ini berada di area air heater.
71
75. SISTEM PEMBUANGAN BOTTOM ASH
• SISTEM BOTTOM ASH SCREW
Sistem pembuangan bottom ash dengan menggunakan Ash Screw
ini proses kerjanya bottom ash yang mengalir dari furnace terbuang
keluar melalui screm yang didinginkan oleh aliran air pendingin.
• SISTEM BOTTOM ASH STRIPPER COOLER
Sistem pembuangan bottom ash dengan stripper cooler ini memiliki
beberapa ruang dalam proses pendinginan bottom ash yang
mengalir dari furnace. Ruang tersebut adalah stripper, cooler 1,
cooler 2 dan cooler 3. Urutan aliran bottom ash keluar dari furnace
menuju stripper kemudian ke cooler 1 setelah itu ke cooler 2 dan
terakhir ke cooler 3, ketika proses aliran didalam stripper dan
cooler terjadi ash yang ringan akan kembali kedalam furnace.
75