SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 &
PANAS BUMI
Dr. Khasani, S.T., M.Eng.
Jurusan Teknik Mesin dan Industri dan Pusat Studi Panas
Bumi FT UGM
BAB. 11.
PEMANFAATAN SUMBER DAYA PANAS
BUMI
11.1. PENDAHULUAN
Sumber daya panas bumi sangat bervariasi dari satu
tempat ke tempat lain tergantung pada suhu kedalam
sumber kimia batuan dan jumlah dari fluida. Pemanfaatan
sumber daya panas bumi secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi pemanfaatan untuk pembangkitan
listrik (electricity generation) dan pemanfaatan bukan listrik
(direct use). Tipe dari sumber panas bumi akan menetukan
metode pemanfaatannya. Sumber panas bumi dengan
entalpi tinggi seperti pada sumber dengan uap kering atau
fluida panas yang bisa ditemukan pada
daerah vulkanik dimanfaatkan untuk pembqangkitan
tenaga listrik. Dengan teknologi modern, pembangkitan
listrik dapat juga dilakukan untuk enthalpy
mediun/moderato menggunakan power plant siklus
biner. Enthalpy yang dapat diperlakukan kurang lebih
sebanding dengan suhu, dapat digunakan untuk
menyatakan kandungan energy dalam fluida. Tabel
11.1(berikut) menunjukan klasifikasi system geothermal
menurut beberapa penulis.
Muffler dan
Cataldi (1978)
Hochstein
(1990)
Benderitter
dan Cormy
(1990)
Nicholson
(1990)
Axelsson dan
Gunnlaugsson
(2000)
Enthalpy rendah < 90 < 125 < 100 ≤ 150 ≤ 190
Enthalpy
menengah
90-150 125-225 100-200 - -
Enthalpy tinggi
> 150 > 225 > 200 > 150 > 190
Table 11.1 Klasifikasi system geothermal berdasarkan
enthalpy fluida.
GAMBAR 11.1 DIAGRAM
PEMANFAATAN FLUIDA PANAS BUMI
Sementara itu, untuk sumber
dengan kategori moderat sampai
rendah seperti sumber air hangat
hingga panas dapat dimanfaatkan
untuk pemanasan dan pendinginan
langsung serta untuk keperluan
industri, seperti pertanian, perikanan,
kesehatan, pariwisata, dan lain-lain.
Secara garis bersar, pemanfaatan
energy panas bumi berdasarkan suhu
sumbernya.
11.2. PEMBANGKITAN LISTRIK
Pembangkitan tenaga listrik dari sumber
panas bumi dapat menggunakan turbin uap
konvensional atau Power Plant dengan siklus
biner bergantung pada karakteristik sumbernya.
Berdasarkan pada kondisi uap yang masuk ke
turbin type Power Plant dapat berupa uap
kering, Flash atau biner.
11.2.1 Pembangkitan Listrik Konvensional
Type ini membutuhkan suhu fluida paling tidak
sebesar 150°C dan dapat menggunakan kondisi
keluaran turbin type atmospheric (back-pessure) atau
condensing. Type back-pressure mempunyai bentuk
yang sederhana lebih murah. Uap yang berasal
langsung dari sumur dengan uap kering atau dari
proses flashing dari separator untuk sumur basah
dialirkan ke turbin dan kemudian dikeluarkan ke udara
/ atmosfer (Gambar 11.2)
GAMBAR 11.2. DIAGRAM POWER PLANT PANAS
BUMI TIPE ATMOSPHERIC.
Keterangan Gambar :
Production Well
Steam Water
Separator
Water
Re-Injection Well
Steam
Turbo Altenator
Atmospheric Exhaust
1
2
3
4
5
6
7
8 1
2
3
4
5
6
7
8
Dengan tipe ini, konsumsi uap (dari tekanan inlet yang sama)
per kWh yang dihasilkan hampir dua kali dari tipe condensing.
Meskipun demikian, tipe ini sangat bermanfaat sebagai pilot plant,
stand-by plant, untuk sumur-sumur terisolasi atau untuk
pembangkitan listrik dari sumur uji selama pengembangan lapangan.
Tipe ini sederhana dan relative cepat pemasangannya dan pada
umumnya tersedia untuk ukuran kecil (2,5 – 5 MWe).
GAMBAR 11.3. DIAGRAM POWER PLANT PANAS
BUMI TIPE CONDENSING.
Keterangan Gambar :
Production Well
Steam Water
Separator
Water
Re-Injection Well
Steam
Turbo Altenator
Condensor
Cooling Water Pump
Cooling Tower
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 1
10
9
2
3
4
5
6
7
8
Tipe condensing mempunyai peralatan tambahan yang
lebih banyak, lebih kompleks, ukuran besar dan
memerlukan waktu lebih lama (dua kali) untuk konstruksi
dan pemasangannya dibandingkan dengan tipe back-
pressure . namun demikian, konsumsi uap dan tipe ini
kurang lebih separo dari tipe back-pressure. Pada
umumnya kapasitas satu unit power plan tipe condensing
adalah 55-60 MWe, tetapi saat ini banyak power plant yang
dibangun dengan kapasitas 110MWe (Gambar 11.3)
Pembangkitan listrik dari fluida panas bumi
untuk klasifikasi entalpi moderat sampai rendah dan
untuk air panas yang keluar dari separator pada
lapangan panas bumi dominasi air dapat digunakan
teknologi fluida biner. Power plant biner
menggunakan fluida kerja kedua. biasanya fluida
organic (khususnya n-pentana), yang mempunyai
titik didih rendah dan tekanan uap tinggi pada suhu
rendah jika dibandingkan dengan uap air. Fluida
kedua dioperasikan menggunakan siklus Rankine
11.2.2. Pembangkit listrik siklus biner
konvensional dimana fluida panas bumi
memberikan panas kepada fluida kedua dalam
sebuah penukar panas sehingga menguap. Uap
yang dihasilkan akan menggerakan turbin
kemudian didinginkan dalam kondensor sampai
akhirnya siklus diulangi lagi.
GAMBAR 11.4 DIAGRAM POWER PLANT PANAS
BUMI SIKLUS BINER.
Keterangan Gambar :
Geothermal Reservoar
Production Well
Pump
Cooled Water
Injection Well
Heat Exchanger
Organic Vaper
Turbine
Generator
Condensor
Cooling Tower
Water
Air & Water Vapor
1
10
9
8
7
6
3
2
11
13
4
12
5
1
2
3
7
10
6
4
9
5
8
11
12
13
Power plant siklus biner ini, biasanya dibuat dalam
bentuk unit modul kecil dengan kapasitas beberapa kWe
sampai MWe. Beberapa unit ini dapat digabungkan untuk
memperoleh Power plant dengan kapasitas sampai
beberapa puluh MWe. Harga per unit banyak bergantung
pada beberapa factor diantaranya adalah suhu fluida panas
bumi, alat penukar kalor dan system pendingin.
Pemanfaatan secara langsung energy panas
bumi dapat dilakukan untuk berbagai macam aplikasi
bergantung pada suhu sumber energy, kondisi social
ekonomi daerah yang mempunyai sumber energy dan
kebutuhan energy penduduk lokal daerah tersebut.
Pemanmfaatan panas yang diambil dari fluida panas
bumi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
11.3. PEMANFAATAN LANGSUNG (direct use)
1. Rumah tangga dan
komersional :
 Pemanasan dan
pendinginan ruangan;
 Kebutuhan air panas dan
dingin ;
 Permandian atau kolam
renang;
 Refrigerasi;
 Pencaieran es;
 Pembuangan limbah.
2. Pertanian dan hal terkait :
 Budi daya ikan;
 Pemanasan greenhouse;
 Proses untuk pertanian
seperti pengeringan,
fermentasi, pembuangan
liumbah, dan
pengalengan.
3. Industri :
 Proses pada pengolahan kertas,
pulp, kayu
 Pengolahahan untuk mendapatkan
emas, perak dan mineral lain
 Pengolahan limbah cair.
Salah satu aplikasi energy panas bumi pada bidang
pertanian adalah greenhouse heating. Pertumbuhan
sayuran atau tanaman bunga diluar musim, atau diiklim
yang tidak alami dapat dilakukan dengan menggunakan
teknologi yang diperoleh dari hasil penelitian. Beberapa
solusi tersedia untuk mendapatkan pertumbuhan
optimum berdasarkan suhu peretumbuhan optimum
untuk setiap tanaman dan banyak cahaya, konsentrasi
CO² dalam ruangan, kelembaban udara serta pergerakan
udara.
11.3.1. Green house heating
11.3.2 Aquakulture
Aquaculture merupakan bentuk kehidupan dalam
air untuk pembudidayaan spesies secara terkontrol.
Pengontrolan suhu pembudidayaan untuk spesies air
menjadi lebih penting daripada spesies darat dimana
kecenderungan kurva pertumbuhan spesies air sangat
berbeda terhadap spesies darat. Dengan
mempertahankan suhu optimum kita dapat
membudidayakan spesies langka, meningkatkan
produksi bahkan
menggadakan siklus reproduksi. Spesies yang umumnya
yang dibudidayakan adalah udang, lobster, kepiting,
kerang, karper, salmon, belut, tiram, dll. Gambar 11.9
memnunjukan aplikasi panas bumi untuk budidaya ikan.
Suhu yang dibutuhkan untuk spesies air berada pada
rentang 20 - 30°C. ukuran dari instalasi akan bergantung
pada suhu sumber panas bumi, suhu yang dibutuhkan
dalam kolam ikan dan panas yang hilang dalam kolam.
11.3.3 Aplikasi Industri
Berbagai macam pemanfaatan untuk
aplikasi industry diantaranya termasuk proses
pemanasan, penguapan, pengeringan,
destilasi, sterilisasi, pencucian, pencairan es,
dan ekstrasi garam.
Data perhitungan potensi panas bumi di Indonesia
menunjukan bahwa sebagian besar dari potensi tersebut termasuk
dalam kategori entalpi tinggi. Dengan denikian, pemanfaatannya
pada umumnya adalah untuk membangkitkan energy listrik.
Menurut data yang dipublikasikan oleh Kementrian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) 2011, kapasitas terpasang energy
listrik yang dihasilkan oleh PLTP sebesar 1226 MW yang bersumber
dari beberapa PLTP yang ada yaitu Kamojang (200 MW), Salak (377
MW), Darajat (270 MW), Wayang Windu (227 MW), Dieng (60 MW),
Lahendong (80 MW), dan Sibayak (12 MW).
11.4. Pemanfaatan energy panas bumi di Indonesia
Sementara itu, laporan yang dikeluarkan Badan Geologi,
Kementrian ESDM tahun 2010 menyebutkan bahwa dari 24 area
prospek baru dengan potensi sebesar 2763 MW yang ditemukan,
8 di antaranya merupakan prospek yang masuk dalam kategori
entalpi medium/rendah sebesar 475 MW. Pada umumnya area
dengan potensi di medium /rendah ditemukan diwilayah
Indonesia bagian timur seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa
Tenggara Barat, dan Sulawesi. Dengan demikian apabila potensi
ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, ini akan membantu
meningkatkan roda perekonomian di wilayah tersebu6t. ini
disebabklan oleh salah satu permasalahan besar yang ada disana
adalah kurangnya pasokan energy listrik
yang saat ini dipenuhi dengan menggunakan BBM yang
membutuhkan biaya opersional yang sangat tinggi. Salah satu
mini pilot power plant yang telah berhasil di bangun adalah PLTP
70 kW di daerah Mataloko, Nusa Tenggara Timur.
Potensi energy panas bumi dengan kategori entalpi
medium/rendah juga digunakan untuk p[emanfaatan langsung.
Salah satu proyek percontohan adalah pemanfaatan energy panas
bumi untuk pengeringan kopra dilampung dan budi daya jamur
dilapangan panas bumi Kamojang Jawa Barat. Selain itu,
pemanfaatan brine yang keluar dari separator juga dapat
dimanfaatkanuntuk pembuatan gula aren seperti yang telah
dilakukan dilapangan panas buni Lahendong Sulawesi Utara.
GEOTHERMAL

More Related Content

What's hot

Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesAhmadRifaldhi
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipacahpati138
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahanEzron Wenggo
 
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Marfizal Marfizal
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMarfizal Marfizal
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3Herry Prakoso
 
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & SalinitasMateri Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & SalinitasSatriyo Unggul Wicaksono
 
T. Reservoir migas
T. Reservoir migasT. Reservoir migas
T. Reservoir migasHendri Anur
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaAli Hasimi Pane
 
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Estrela Bellia Muaja
 

What's hot (20)

Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri Proses
 
Pengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliranPengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliran
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
 
Hazop
HazopHazop
Hazop
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahan
 
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3
 
Modul K3
Modul K3Modul K3
Modul K3
 
Gas alam
Gas alamGas alam
Gas alam
 
2. viskositas
2. viskositas2. viskositas
2. viskositas
 
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & SalinitasMateri Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
 
Pneumatic conveyor
Pneumatic conveyorPneumatic conveyor
Pneumatic conveyor
 
T. Reservoir migas
T. Reservoir migasT. Reservoir migas
T. Reservoir migas
 
Tabel konversi satuan
Tabel konversi satuanTabel konversi satuan
Tabel konversi satuan
 
Alat alat ukur
Alat alat ukurAlat alat ukur
Alat alat ukur
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
 
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
 

Viewers also liked

Majalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi Dunia
Majalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi DuniaMajalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi Dunia
Majalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi DuniaIrsyad Nashirul Haq
 
geothermal education office
geothermal education officegeothermal education office
geothermal education officeguestecfd40
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalWaidatin Azizah
 
Slide energi panas bumi (geothermal) ...
Slide energi panas bumi (geothermal) ...Slide energi panas bumi (geothermal) ...
Slide energi panas bumi (geothermal) ...Rayhan Muhammad
 
Geothermal energy slide show
Geothermal energy slide showGeothermal energy slide show
Geothermal energy slide showPauljohnston999
 

Viewers also liked (8)

sistem panas bumi
sistem panas bumisistem panas bumi
sistem panas bumi
 
Majalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi Dunia
Majalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi DuniaMajalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi Dunia
Majalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi Dunia
 
Re 6 geothermal
Re 6 geothermalRe 6 geothermal
Re 6 geothermal
 
geothermal education office
geothermal education officegeothermal education office
geothermal education office
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Slide energi panas bumi (geothermal) ...
Slide energi panas bumi (geothermal) ...Slide energi panas bumi (geothermal) ...
Slide energi panas bumi (geothermal) ...
 
materi sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMAmateri sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMA
 
Geothermal energy slide show
Geothermal energy slide showGeothermal energy slide show
Geothermal energy slide show
 

Similar to GEOTHERMAL

222291473 energy-geothermal
222291473 energy-geothermal222291473 energy-geothermal
222291473 energy-geothermalMetas1
 
Topik khusus Tenaga
Topik khusus TenagaTopik khusus Tenaga
Topik khusus Tenaganuna2014
 
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )Ady Purnomo
 
KEL.10 PLTU DKE(2).pptx
KEL.10 PLTU DKE(2).pptxKEL.10 PLTU DKE(2).pptx
KEL.10 PLTU DKE(2).pptxLeeIchsan
 
Pemanfaatan energi panas laut
Pemanfaatan energi panas lautPemanfaatan energi panas laut
Pemanfaatan energi panas lautfadlanmukti
 
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklirMakalah pembangkit listrik tenaga nuklir
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklirgigih12
 
A153578 bahagian 8 tenaga yang boleh diperbaharui
A153578 bahagian 8 tenaga yang boleh diperbaharuiA153578 bahagian 8 tenaga yang boleh diperbaharui
A153578 bahagian 8 tenaga yang boleh diperbaharuiSITIZALEHAMOHDRIDHUA
 
Lmcp 1532 tugasan 8
Lmcp 1532 tugasan 8Lmcp 1532 tugasan 8
Lmcp 1532 tugasan 8Crysis Cool
 
Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan
Energi Terbarukan dan Tidak TerbarukanEnergi Terbarukan dan Tidak Terbarukan
Energi Terbarukan dan Tidak TerbarukanKelas Teknisi
 
Paper Ilmiah Manfaat Energi Geothermal
Paper Ilmiah Manfaat Energi GeothermalPaper Ilmiah Manfaat Energi Geothermal
Paper Ilmiah Manfaat Energi Geothermal'Oke Aflatun'
 
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...Fathan Hakim
 
Energy Alternatif Geothermal
Energy Alternatif GeothermalEnergy Alternatif Geothermal
Energy Alternatif GeothermalHermawan Hermawan
 
Potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi sebagai energi baru terbarukan d...
Potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi sebagai energi baru terbarukan d...Potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi sebagai energi baru terbarukan d...
Potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi sebagai energi baru terbarukan d...Muhammad Nur Fikri
 
pembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energipembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energiHamid Abdillah
 
GEOTHERMAL IN INDONESIA ( Armstrong . UNIMA )
GEOTHERMAL IN INDONESIA ( Armstrong . UNIMA )GEOTHERMAL IN INDONESIA ( Armstrong . UNIMA )
GEOTHERMAL IN INDONESIA ( Armstrong . UNIMA )Armstrong Sompotan
 
Lmcp1532 tugasan 8
Lmcp1532 tugasan 8Lmcp1532 tugasan 8
Lmcp1532 tugasan 8NUR SYAQIRAH
 

Similar to GEOTHERMAL (20)

222291473 energy-geothermal
222291473 energy-geothermal222291473 energy-geothermal
222291473 energy-geothermal
 
Topik khusus Tenaga
Topik khusus TenagaTopik khusus Tenaga
Topik khusus Tenaga
 
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
 
KEL.10 PLTU DKE(2).pptx
KEL.10 PLTU DKE(2).pptxKEL.10 PLTU DKE(2).pptx
KEL.10 PLTU DKE(2).pptx
 
Pemanfaatan energi panas laut
Pemanfaatan energi panas lautPemanfaatan energi panas laut
Pemanfaatan energi panas laut
 
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklirMakalah pembangkit listrik tenaga nuklir
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir
 
A153578 bahagian 8 tenaga yang boleh diperbaharui
A153578 bahagian 8 tenaga yang boleh diperbaharuiA153578 bahagian 8 tenaga yang boleh diperbaharui
A153578 bahagian 8 tenaga yang boleh diperbaharui
 
Lmcp 1532 tugasan 8
Lmcp 1532 tugasan 8Lmcp 1532 tugasan 8
Lmcp 1532 tugasan 8
 
Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan
Energi Terbarukan dan Tidak TerbarukanEnergi Terbarukan dan Tidak Terbarukan
Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan
 
Pltb
PltbPltb
Pltb
 
Paper Ilmiah Manfaat Energi Geothermal
Paper Ilmiah Manfaat Energi GeothermalPaper Ilmiah Manfaat Energi Geothermal
Paper Ilmiah Manfaat Energi Geothermal
 
Lmcp 1532 bekalan tenaga
Lmcp 1532 bekalan tenagaLmcp 1532 bekalan tenaga
Lmcp 1532 bekalan tenaga
 
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
 
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
 
Energy Alternatif Geothermal
Energy Alternatif GeothermalEnergy Alternatif Geothermal
Energy Alternatif Geothermal
 
Potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi sebagai energi baru terbarukan d...
Potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi sebagai energi baru terbarukan d...Potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi sebagai energi baru terbarukan d...
Potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi sebagai energi baru terbarukan d...
 
pembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energipembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energi
 
Pltpb
PltpbPltpb
Pltpb
 
GEOTHERMAL IN INDONESIA ( Armstrong . UNIMA )
GEOTHERMAL IN INDONESIA ( Armstrong . UNIMA )GEOTHERMAL IN INDONESIA ( Armstrong . UNIMA )
GEOTHERMAL IN INDONESIA ( Armstrong . UNIMA )
 
Lmcp1532 tugasan 8
Lmcp1532 tugasan 8Lmcp1532 tugasan 8
Lmcp1532 tugasan 8
 

More from YOHANIS SAHABAT

Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudRancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudYOHANIS SAHABAT
 
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN YOHANIS SAHABAT
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGASHSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGASYOHANIS SAHABAT
 
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASPERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASYOHANIS SAHABAT
 
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIKTIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIKYOHANIS SAHABAT
 
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas CepuYOHANIS SAHABAT
 
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDPOTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDYOHANIS SAHABAT
 
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)YOHANIS SAHABAT
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)YOHANIS SAHABAT
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)YOHANIS SAHABAT
 
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2YOHANIS SAHABAT
 
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG YOHANIS SAHABAT
 

More from YOHANIS SAHABAT (20)

Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudRancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
 
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGASHSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
 
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASPERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
 
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIKTIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
 
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
 
PRESENTASI KKW AK II
PRESENTASI KKW AK IIPRESENTASI KKW AK II
PRESENTASI KKW AK II
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEMHSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEM
 
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDPOTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
 
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
 
Geologi pulau miangas
Geologi pulau miangasGeologi pulau miangas
Geologi pulau miangas
 
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
 
Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi
 
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

GEOTHERMAL

  • 1. PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMI
  • 2. Dr. Khasani, S.T., M.Eng. Jurusan Teknik Mesin dan Industri dan Pusat Studi Panas Bumi FT UGM BAB. 11. PEMANFAATAN SUMBER DAYA PANAS BUMI
  • 3. 11.1. PENDAHULUAN Sumber daya panas bumi sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain tergantung pada suhu kedalam sumber kimia batuan dan jumlah dari fluida. Pemanfaatan sumber daya panas bumi secara umum dapat diklasifikasikan menjadi pemanfaatan untuk pembangkitan listrik (electricity generation) dan pemanfaatan bukan listrik (direct use). Tipe dari sumber panas bumi akan menetukan metode pemanfaatannya. Sumber panas bumi dengan entalpi tinggi seperti pada sumber dengan uap kering atau fluida panas yang bisa ditemukan pada
  • 4. daerah vulkanik dimanfaatkan untuk pembqangkitan tenaga listrik. Dengan teknologi modern, pembangkitan listrik dapat juga dilakukan untuk enthalpy mediun/moderato menggunakan power plant siklus biner. Enthalpy yang dapat diperlakukan kurang lebih sebanding dengan suhu, dapat digunakan untuk menyatakan kandungan energy dalam fluida. Tabel 11.1(berikut) menunjukan klasifikasi system geothermal menurut beberapa penulis.
  • 5. Muffler dan Cataldi (1978) Hochstein (1990) Benderitter dan Cormy (1990) Nicholson (1990) Axelsson dan Gunnlaugsson (2000) Enthalpy rendah < 90 < 125 < 100 ≤ 150 ≤ 190 Enthalpy menengah 90-150 125-225 100-200 - - Enthalpy tinggi > 150 > 225 > 200 > 150 > 190 Table 11.1 Klasifikasi system geothermal berdasarkan enthalpy fluida.
  • 6. GAMBAR 11.1 DIAGRAM PEMANFAATAN FLUIDA PANAS BUMI Sementara itu, untuk sumber dengan kategori moderat sampai rendah seperti sumber air hangat hingga panas dapat dimanfaatkan untuk pemanasan dan pendinginan langsung serta untuk keperluan industri, seperti pertanian, perikanan, kesehatan, pariwisata, dan lain-lain. Secara garis bersar, pemanfaatan energy panas bumi berdasarkan suhu sumbernya.
  • 7. 11.2. PEMBANGKITAN LISTRIK Pembangkitan tenaga listrik dari sumber panas bumi dapat menggunakan turbin uap konvensional atau Power Plant dengan siklus biner bergantung pada karakteristik sumbernya. Berdasarkan pada kondisi uap yang masuk ke turbin type Power Plant dapat berupa uap kering, Flash atau biner.
  • 8. 11.2.1 Pembangkitan Listrik Konvensional Type ini membutuhkan suhu fluida paling tidak sebesar 150°C dan dapat menggunakan kondisi keluaran turbin type atmospheric (back-pessure) atau condensing. Type back-pressure mempunyai bentuk yang sederhana lebih murah. Uap yang berasal langsung dari sumur dengan uap kering atau dari proses flashing dari separator untuk sumur basah dialirkan ke turbin dan kemudian dikeluarkan ke udara / atmosfer (Gambar 11.2)
  • 9. GAMBAR 11.2. DIAGRAM POWER PLANT PANAS BUMI TIPE ATMOSPHERIC. Keterangan Gambar : Production Well Steam Water Separator Water Re-Injection Well Steam Turbo Altenator Atmospheric Exhaust 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
  • 10. Dengan tipe ini, konsumsi uap (dari tekanan inlet yang sama) per kWh yang dihasilkan hampir dua kali dari tipe condensing. Meskipun demikian, tipe ini sangat bermanfaat sebagai pilot plant, stand-by plant, untuk sumur-sumur terisolasi atau untuk pembangkitan listrik dari sumur uji selama pengembangan lapangan. Tipe ini sederhana dan relative cepat pemasangannya dan pada umumnya tersedia untuk ukuran kecil (2,5 – 5 MWe).
  • 11. GAMBAR 11.3. DIAGRAM POWER PLANT PANAS BUMI TIPE CONDENSING. Keterangan Gambar : Production Well Steam Water Separator Water Re-Injection Well Steam Turbo Altenator Condensor Cooling Water Pump Cooling Tower 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 10 9 2 3 4 5 6 7 8
  • 12. Tipe condensing mempunyai peralatan tambahan yang lebih banyak, lebih kompleks, ukuran besar dan memerlukan waktu lebih lama (dua kali) untuk konstruksi dan pemasangannya dibandingkan dengan tipe back- pressure . namun demikian, konsumsi uap dan tipe ini kurang lebih separo dari tipe back-pressure. Pada umumnya kapasitas satu unit power plan tipe condensing adalah 55-60 MWe, tetapi saat ini banyak power plant yang dibangun dengan kapasitas 110MWe (Gambar 11.3)
  • 13. Pembangkitan listrik dari fluida panas bumi untuk klasifikasi entalpi moderat sampai rendah dan untuk air panas yang keluar dari separator pada lapangan panas bumi dominasi air dapat digunakan teknologi fluida biner. Power plant biner menggunakan fluida kerja kedua. biasanya fluida organic (khususnya n-pentana), yang mempunyai titik didih rendah dan tekanan uap tinggi pada suhu rendah jika dibandingkan dengan uap air. Fluida kedua dioperasikan menggunakan siklus Rankine 11.2.2. Pembangkit listrik siklus biner
  • 14. konvensional dimana fluida panas bumi memberikan panas kepada fluida kedua dalam sebuah penukar panas sehingga menguap. Uap yang dihasilkan akan menggerakan turbin kemudian didinginkan dalam kondensor sampai akhirnya siklus diulangi lagi.
  • 15. GAMBAR 11.4 DIAGRAM POWER PLANT PANAS BUMI SIKLUS BINER. Keterangan Gambar : Geothermal Reservoar Production Well Pump Cooled Water Injection Well Heat Exchanger Organic Vaper Turbine Generator Condensor Cooling Tower Water Air & Water Vapor 1 10 9 8 7 6 3 2 11 13 4 12 5 1 2 3 7 10 6 4 9 5 8 11 12 13
  • 16. Power plant siklus biner ini, biasanya dibuat dalam bentuk unit modul kecil dengan kapasitas beberapa kWe sampai MWe. Beberapa unit ini dapat digabungkan untuk memperoleh Power plant dengan kapasitas sampai beberapa puluh MWe. Harga per unit banyak bergantung pada beberapa factor diantaranya adalah suhu fluida panas bumi, alat penukar kalor dan system pendingin.
  • 17. Pemanfaatan secara langsung energy panas bumi dapat dilakukan untuk berbagai macam aplikasi bergantung pada suhu sumber energy, kondisi social ekonomi daerah yang mempunyai sumber energy dan kebutuhan energy penduduk lokal daerah tersebut. Pemanmfaatan panas yang diambil dari fluida panas bumi dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 11.3. PEMANFAATAN LANGSUNG (direct use)
  • 18. 1. Rumah tangga dan komersional :  Pemanasan dan pendinginan ruangan;  Kebutuhan air panas dan dingin ;  Permandian atau kolam renang;  Refrigerasi;  Pencaieran es;  Pembuangan limbah. 2. Pertanian dan hal terkait :  Budi daya ikan;  Pemanasan greenhouse;  Proses untuk pertanian seperti pengeringan, fermentasi, pembuangan liumbah, dan pengalengan.
  • 19. 3. Industri :  Proses pada pengolahan kertas, pulp, kayu  Pengolahahan untuk mendapatkan emas, perak dan mineral lain  Pengolahan limbah cair.
  • 20. Salah satu aplikasi energy panas bumi pada bidang pertanian adalah greenhouse heating. Pertumbuhan sayuran atau tanaman bunga diluar musim, atau diiklim yang tidak alami dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi yang diperoleh dari hasil penelitian. Beberapa solusi tersedia untuk mendapatkan pertumbuhan optimum berdasarkan suhu peretumbuhan optimum untuk setiap tanaman dan banyak cahaya, konsentrasi CO² dalam ruangan, kelembaban udara serta pergerakan udara. 11.3.1. Green house heating
  • 21. 11.3.2 Aquakulture Aquaculture merupakan bentuk kehidupan dalam air untuk pembudidayaan spesies secara terkontrol. Pengontrolan suhu pembudidayaan untuk spesies air menjadi lebih penting daripada spesies darat dimana kecenderungan kurva pertumbuhan spesies air sangat berbeda terhadap spesies darat. Dengan mempertahankan suhu optimum kita dapat membudidayakan spesies langka, meningkatkan produksi bahkan
  • 22. menggadakan siklus reproduksi. Spesies yang umumnya yang dibudidayakan adalah udang, lobster, kepiting, kerang, karper, salmon, belut, tiram, dll. Gambar 11.9 memnunjukan aplikasi panas bumi untuk budidaya ikan. Suhu yang dibutuhkan untuk spesies air berada pada rentang 20 - 30°C. ukuran dari instalasi akan bergantung pada suhu sumber panas bumi, suhu yang dibutuhkan dalam kolam ikan dan panas yang hilang dalam kolam.
  • 23. 11.3.3 Aplikasi Industri Berbagai macam pemanfaatan untuk aplikasi industry diantaranya termasuk proses pemanasan, penguapan, pengeringan, destilasi, sterilisasi, pencucian, pencairan es, dan ekstrasi garam.
  • 24. Data perhitungan potensi panas bumi di Indonesia menunjukan bahwa sebagian besar dari potensi tersebut termasuk dalam kategori entalpi tinggi. Dengan denikian, pemanfaatannya pada umumnya adalah untuk membangkitkan energy listrik. Menurut data yang dipublikasikan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2011, kapasitas terpasang energy listrik yang dihasilkan oleh PLTP sebesar 1226 MW yang bersumber dari beberapa PLTP yang ada yaitu Kamojang (200 MW), Salak (377 MW), Darajat (270 MW), Wayang Windu (227 MW), Dieng (60 MW), Lahendong (80 MW), dan Sibayak (12 MW). 11.4. Pemanfaatan energy panas bumi di Indonesia
  • 25. Sementara itu, laporan yang dikeluarkan Badan Geologi, Kementrian ESDM tahun 2010 menyebutkan bahwa dari 24 area prospek baru dengan potensi sebesar 2763 MW yang ditemukan, 8 di antaranya merupakan prospek yang masuk dalam kategori entalpi medium/rendah sebesar 475 MW. Pada umumnya area dengan potensi di medium /rendah ditemukan diwilayah Indonesia bagian timur seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi. Dengan demikian apabila potensi ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, ini akan membantu meningkatkan roda perekonomian di wilayah tersebu6t. ini disebabklan oleh salah satu permasalahan besar yang ada disana adalah kurangnya pasokan energy listrik
  • 26. yang saat ini dipenuhi dengan menggunakan BBM yang membutuhkan biaya opersional yang sangat tinggi. Salah satu mini pilot power plant yang telah berhasil di bangun adalah PLTP 70 kW di daerah Mataloko, Nusa Tenggara Timur. Potensi energy panas bumi dengan kategori entalpi medium/rendah juga digunakan untuk p[emanfaatan langsung. Salah satu proyek percontohan adalah pemanfaatan energy panas bumi untuk pengeringan kopra dilampung dan budi daya jamur dilapangan panas bumi Kamojang Jawa Barat. Selain itu, pemanfaatan brine yang keluar dari separator juga dapat dimanfaatkanuntuk pembuatan gula aren seperti yang telah dilakukan dilapangan panas buni Lahendong Sulawesi Utara.