3. Pada hakekatnya industri pertambangan merupakan
industri dasar yang menyediakan bahan baku bagi
keperluan industri lainnya. Mengingat industri
pertambangan adalah industri yang tidak dapat
diperbaharui lagi (unrenewable) dan karena
terjadinya suatu endapan bahan galian
memerlukan proses yang sangat lama, maka dalam
pemanfaatannya diusahakan semaksimal mungkin.
4. SISTEM PENAMBANGAN
Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik
yang dilakukan untuk membebaskan atau
mengambil endapan bahan galian yang mempunyai
arti ekonomis dari batuan induknya untuk diolah
lebih lanjut sehingga dapat memberikan
keuntungan yang besar dengan memperhatikan
keamanan dan keselamatan kerja yang terbaik
serta meminimalisasi dampak lingkungan yang
dapat ditimbulkannya
5. Agar dapat tercapai hal-hal yang terdapat dalam
defenisi sistem penambangan di atas, maka cara
penambangan yang diterapkan harus dapat
menjamin :
Ongkos penambangan yang seminimal mungkin.
Perolehan atau mining recovery harus tinggi.
Efisiensi kerja harus tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh
:
- Jenis alat yang digunakan.
- Sinkronisasi kerja yang baik.
- Tenaga kerja yang terampil.
- Organisasi dan manajemen yang baik.
6. SISTEM PENAMBANGAN
Sistem Penambangan terbagi atas :
a. Tambang Terbuka (Surface Mining)
b. Tambang Bawah Tanah (Underground Mining)
c. Tambang Bawah Air (Under Water Mining)
7. A. TAMBANG TERBUKA
Pengertian :
Merupakan sistem penambangan dimana seluruh
aktivitas penambangannya berhubungan langsung
dengan atmosfir atau udara luar.
8. Berdasarkan macam material yang ditambang, tambang
terbuka dapat dibagi menjadi :
a. Open pit/open cut/open cast/open mine, yaitu suatu
penambangan yang dipergunakan /diterapkan untuk
endapan bijih yang mengandung logam.
Contohnya :
- Tambang Nikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Mineralnya Garnierite.
- Tambang Nikel di Soroako, Sulawesi Selatan.
Mineralnya Garnierite.
- Tambang Tembaga di Estberg, Papua. Mineralnya
Chalcopyrite, Cuprite.
- Tambang Mangan di Tasikmalaya, Karangnunggal.
Mineralnya Pyrolusite, Psilomelane.
9.
10.
11.
12. b. Quarry, yaitu suatu sistem penambangan yang
dipergunakan untuk endapan-endapan mineral
industri.
Contohnya :
- Tambang Batugamping, Lempung, Pasir Silika di
Tonasa Sulsel, Gresik (JaTim), Indarung (Sumbar),
- Tambang Pasir Kuarsa di P. Bangka, Belitung,
Balikpapan, Tuban.
- Tambang Granit di. P. Karimun Sumatra.
- Tambang Batu Pualam di Tulung Agung (jawa
Timur)
13.
14. c. Strip Mine, yaitu suatu sistem penambangan yang
dipergunakan untuk endapan bijih yang letaknya
horisontal atau agak miring.
Yang perlu diperhatikan dalam penambangan
dengan strip mine yatu striping ratio dari endapan
yang akan ditambang.
Contoh :
- Tambang Batubara di Tanjung Enim, Sumatera
Selatan
- Tambang Batubara di Ombilin (Sawahlunto),
Sumatera Barat.
15.
16. d. Alluvial Mine, yaitu suatu sistem penambangan
yang dipergunakan untuk endapan bijih Alluvial.
Contoh :
- Tambang Timah di Bangka Belitung, Singkep,
Karimun, Bangkinang. Mineral : Cassiterite.
- Tambang Bijih Besi di Cilacap, Mineral :
Magnetite, Ilmenit, Hematite.
- Tambang Intan di Martapura. Mineral : Intan
17.
18. B. TAMBANG BAWAH TANAH
Pengertian :
Suatu sistem penambangan dimana seluruh
aktivitas kerjanya tidak berhubungan secara
langsung dengan atmosfir atau udara luar.
19. Berdasarkan cara yanggaannya Tambang Bawah
Tanah dapat dibagi menjadi :
#Untuk endapan Batubara
a. Long Wall Methode
Sistem ini diterapkan untuk endapan dengan
ketebalan sedang yaitu 2 – 4 meter, dengan
memiliki banya joint/cleat tetapi tidak boleh terlalu
mudah runtuh.
Contoh :
Tambang Batubara di Ombilin Sumatera Barat.
20.
21. b. Room and Pilar Method.
sistem ini untuk endapan cukup tebal 3 – 6 meter,
joint /cleat tidak banyak (tidak mudah runtuh) dan
tiak banyak disisip oleh clay bands.
Contoh : Tambang Batubara di Ombilin. Sumatera
Barat.
22.
23. # Untuk endapan bijih
a. Open Stop Method
Sistem penambangan ini tidak/sedikit memakai
penyangga. Sistem ini cocok untuk endapan yang
kuat, baik itu untuk endapan bijih maupun batuan
sampingnya sehingga tidak mudah runtuh.
24.
25.
26. b. Supported Stoped Methods.
Sistem ini penambangannya memerlukan
penyanggaan karena kondidi endapan da batuan
sekelilingnya yang kurang kuat/lemah.
33. C. TAMBANG BAWAH AIR
Pengertian :
Merupakan metode penambangan yang
kegiatan penggaliannya dilakukan di bawah
permukaan air atau endapan mineral berharganya
terletak dibawah permukaan air.
37. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMILIHAN METODE PENAMBANGAN
1. Karakteristik spesial dari penambangan :
a. Ukuran (dimensi, tinggi, tebal)
b. Bentuknya (massif, regular atau tabular)
c. Altitude (inklinasi dan deklanasi)
d. Kedalaman/ SR
38. 2. Kondisi Geologi dan Hidrologi
a. Komposisi kimia
b. Struktur endapan
c. Bidang lemah
d. Erosi
e. Air tanah dan hidrologi
39. 3. Sifat-sifat geoteknik
a. sifat elastic batuan (modulus elaastisitas dan
koefisien poisson)
b. Perilaku batuan plastic
c. Keadaan tegangan
d. Sifat fisik yang lain seperti bobot isi, porositas,
permeabilitas.
40. 4. Konsiderasi Ekonomi.
Hasil ini akan mempengaruhi hasil investasi, aliran
kas dan masa pengembalian keuntungan.
Faktor-faktor ini terdiri dari :
a. Cadangan
b. Produksi
c. Umur tambang
d. Produktifitas
e. Perbandingan ongkos penambangan untuk
metode penambangan yang cocok.
41. 5. Faktor Teknologi
a. Perolehan tambang
b. Dilusi
c. Selektivitas metode untuk bjih atau waste
d. Konsentarsi
e. Modul, Pekerja dan intensita mekanisasi
42. 6. Faktor lingkungan, mencakup lingkungan fisik,
sosial, politik, dan ekonomi, sehingga hal-hal yang
perlu diperhatikan :
a. Kontrol Bawah tanah
b. Penurunan Permukaan tanah
c. Kontrol atmosfir (ventilasi), kontrol kualitas,
kontrol panas, kontrol kelembaban
d. Kekuatan kerja (pelatihan, kesehatan dan
keselamatan kehidpan serta kondisi pemukiman)
43. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TAMBANG TERBUKA
DIBANDINGKAN DENGAN TAMBANG BAWAH TANAH
1. Ongkos penambangan per ton atau per bcm bijih
lebih murah karena tidak perlu adanya
penyanggaan, ventilasi dan penerangan.
2. Kondisi kerjanya lebih baik karena berhubungan
langsung dengan udara luar dan sinar matahari.
3. Penggunaan alat-alat mekanis dengan ukuran
besar dapat lebih leluasa bekerja sehingga
produksi bisa lebih besar.
44. 4. Pemakaian bahan peledak bisa lebih efesien,
leluasa dan hasilnya lebih baik karena adanya
bidang bebas yang lebih banyak.
5. Perolehn tambang (mining recovery) lebih besar
karena batas endapan dapat dilihat dengan jelas.
6. Relatif lebih aman
7. Pengawasan dan pengamatan bijih (grade control)
lebih mudah
45. KERUGIAN TAMBANG TERBUKA
1. Para pekerja langsung dipengaruhi oleh udara
luar atau keadaan cuaca.
2. Keadaan penggalian terbayas karena semakin ke
dalam penggalian semakin banyak OB yang harus
dikupas.
3. Timbul masalah tempat pembuangan OB
4. Alat-alat mekanis letaknya tersebar
5. Pencemaran lingkungan hidup relatif besar.