Si Pi, UAS, Wawan Dwi H, Hapzi Ali, Evaluasi dan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas di SMAN 3 Bekasi, Universitas Mercu Buana, 2018
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas evaluasi dan pengendalian internal sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas di SMA Negeri 3 Bekasi dengan menjelaskan pelaksanaan pengendalian internal yang masih lemah meskipun sistem informasi akuntansi telah diterapkan dengan baik.
Be&gg,dede angraini,hapzi ali,audit & internal control ,universitas m...
ย
Similar to Si Pi, UAS, Wawan Dwi H, Hapzi Ali, Evaluasi dan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas di SMAN 3 Bekasi, Universitas Mercu Buana, 2018
Similar to Si Pi, UAS, Wawan Dwi H, Hapzi Ali, Evaluasi dan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas di SMAN 3 Bekasi, Universitas Mercu Buana, 2018 (20)
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
ย
Si Pi, UAS, Wawan Dwi H, Hapzi Ali, Evaluasi dan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas di SMAN 3 Bekasi, Universitas Mercu Buana, 2018
1. EVALUASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS DI
SMAN 3 BEKASI
Disusun oleh:
Wawan Dwi Hadisaputro
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Magister Akuntansi
Pascasarjana
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2018
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan pelaksanaan evaluasi dan pengendalian
internal atas sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas di SMA Negeri 3
Bekasi. SMA Negeri 3 Bekasi merupakan lembaga non-profit yang bergerak pada bidang
pendidikan. Sumber data yang digunakan adalah data primer yang didapat dari hasil
wawancara sehingga jenis data yang didapat merupakan data kualitataif. Pencatatan
keuangannya berdasarkan penerimaan dan pengeluaran aktivitas atau program kerja yang
sesuai dengan RKAS (Rancangan Kegiatan Anggaran Sekolah) yang dibuat pada awal
periode tahun ajaran. Penerimaan utama kas berasal dari dana BOS dan iuran orang tua
siswa dalam bentuk sumbangan awal tahun dan iuran bulanan. Sementara itu pengeluaran
kas meliputi pembayaran gaji pegawai, alat tulis kantor, biaya cetak dan fotocopy, biaya
listrik, biaya perawatan gedung, dan konsumsi guru dan karyawan. Pemrosesan transkasi
menggunakan buku besar manual dan program spreadsheet microsoft office. Pengendalian
internal yang diterapkan masih lemah. Sementara itu penerapan sistem informasi akuntansi
akuntansi terkait penerimaan dan pengeluaran kas sudah diterapkan dengan baik dan dapat
meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.
Kata kunci: sistem informasi, sistem informasi akuntansi
A. Pendahuluan
Setiap organisasi memiliki sebuah seperangkat pedoman yang berisikan kebijakan-
kebijakan dan prosedur pengelolaan aktivitas operasional organisasi supaya organisasi
berjalan sesuai yang telah direncanakan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Dengan memliki pengendalian internal yang baik, kegiatan operasional
organisasi atau perusahaan akan terarah sesuai dengan tujuannya. Pengendalian internal
dirancang untuk mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi adanya kesalahan maupun
penyimpangan yang terjadi dalam kegiatn operasional perusahaan termasuk sistem
informasi akuntansi yang diterapkan, sehingga tujuan sistem pengendalian intern untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dan regulasi yang
berlaku umum dapat tercapai.
Pengendalian internal (Internal Control) merupakan bagian yang terintegrasi dengan
sistem informasi akuntansi. Pengendalian internal itu sendiri adalah suatu proses yang
dijalankan untuk dewan komisaris, manajemen, dan personel lain dalam perusahaan, yang
didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang dipenuhinya tujuan
pengendalian. Adapun kriteria dari pengendalian internal, yaitu: (a) Keandalan pelaporan
2. keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) keputusan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku (Elder, 2013).
Tanpa pengendalian internal yang baik, akan membawa dampak negatif, risiko-risiko
maupun kesahalan (Human Error) bagi sekolah atau perusahaan nirlaba mungkin akan
terjadi, seperti kesalahan pengambilan keputusan, inefisiensi biaya, kehilangan aset,
terhentinya kegiatan usaha maupun terkena sanksi karena melanggar regulasi yang telah
ditetapkan. Sebaliknya, dengan diterapkannya pengendalian internal yang baik dalam
sistem informasi akuntansi, maka sistem informasi akuntansi akan menghasilkan informasi
akuntansi yang lebih berkualitas (tepat waktu, relevan, akurat dan lengkap), dapat di audit
(Auditable) dan juga dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan bagi pihak
manajemen sekolah. Untuk itu dalam kesempatan ini, saya akan memberikan gambaran
bagaimana pengendalian internal dan evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan dan
pengeluaran di SMA Negeri 3 Bekasi.
B. Landasan Teori
1. Pengendalian Internal
Dengan memliki pengendalian internal yang baik, kegiatan operasional organisasi
atau perusahaan akan terarah sesuai dengan tujuannya. Pengendalian adalah
pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan agar rencana-rencana
yang telah dibuat untuk mencapai tujuan tujuan perusahaan dapat terselenggara
(Koontz, 2008). Randal J Elder (2013) berpendapat bahwa, sebuah sistem
pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang agar
manajemen mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa perusahaaan mencapai
tujuan dan sasarannya. Kebijakann dan prosedur teresebut sering kali disebut sebagai
pengendalian, dan secara kolektif akan membentuk suatu pengendalian internal.
Dengan pengendalian internal yang baik, berisikan kebijakan dan prosedur yang
mendukung kegiatan perusahaan memberikan keyakinan bahwa perusahaan akan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dijelaskan lebih luas oleh Romney pengendalian internal tidak hanya sebatas
dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Menurut Romney (2015),
pengendalian internal adalah proses yang dijalankan untuk menyediakan jaminan
memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian berikut telah dicapai; Mengamankan aset,
mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan aset perusahaan secara
akurat dan wajar, memberikan informasi yang akurat dan reliabel, menyiapkan
laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, mendorong dan
memperbaiki efisiensi operasional, mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial
yang telah ditentukan, mematuhi hukum dan peraturan yang berkala.
Pengendalian internal memiliki arti sempit dan luas, dalam arti sempit,
pengendalian disamakan dengan internal check yang merupakan mekasnisme
pemeriksaan ketelitian data administrasi. Sedangkan dalam arti luas, pengendalian
internal disamakan dengan management control, yaitu suatu sistem yang meliputi
semua cara yang digunakan pleh pimpinan perusahaan untuk mengawasi dan
mengendalikan perusahaan (Hartanto, dalam Mardi, 2011). Berdasarkan pendapat
para ahli diatas pengendalian internal adalah kebijakan, prosedur dan aturan yang
terdapat pada sebuah organisasi yang dilaksanakan agar rencana yang telah dibuat
dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah sehingga dapat mencapai tujuan
perusahaan serta dapat mengamankan aset-aset perusahaan, memberikan informasi
yang akurat dan mendorong efisiensi dari kegiatan operasional perusahaan.
Committe of Sponsoring Organizations (COSO) menerbitkan kerangka
terintegrasi pengendalian internal yang diterima secara luas sebagai otoritas untuk
3. pengendalian internal yang digabungkan ke dalam kebijakan, peraturan dan regulasi
yang digunakan untuk mengendalikan aktivitas bisnis. Kerangka pengendalian
internal ini telah diadopsi secara luas sebagai cara untuk mengevaluasi pengendalian
internal. Model kerangka pengendalian internal COSO memiliki 5 komponen, yaitu:
lingkungan internal, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi, pengawasan.
a. Lingkungan Internal
Lingkungan internal di sebuah organisasi meliputi cara organisasi
menetapkan strategi dan tujuannya, membuat struktur aktivitas bisnis, dan
mengidentifikasi, menilai, serta merespons risiko (Romney, 2015). Sementara
itu Elder (2013) menjelaskan lingkungan internal merupakan tindakan,
kebijakan dan prosedur yang menggambarkan keseluruhan sikap manajemen,
direksi dan pemilik entitas. Dan lingkungan internal juga dapat diartikan
sebagai suatu hal yang menciptakan suasana pengendalian dalam suatu
organisasi dan mempengaruhi kesadaran personel organisasi tentang
pengendalian (Pahala, 2015). Berdasarkan penjelasan tersebut maka
lingkungan internal merupakan tindakan-tindakan organisasi yang
menggambarkan sikap manajemen dalam aktivitas operasional perusahaan.
Lingkungan pengendalian mencangkup filosofi manajemen, nilai integrtitas,
struktur organisasi, dan wewenang serta tanggung jawab.
b. Penilaian Risiko
Romney (2015) menjelaskan penilaian penilaian dan respon risiko adalah
menganalisis risiko untuk menentukan cara risiko-risiko seharusnya dikelola.
Sementara itu penilaian risiko juga dapat diartikan sebagai perancangan dan
pelaksanaan pengendalian internal untuk meminimalkan kesalahan dan
kecurangan (Elder, 2013). Dan Pahala (2015) mengartikan penilaian risiko
sebagai tindakan identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko entitas yang
berkaitan dengan sesuatu dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Berdasarkan pendapat tersebut, penilaian risiko berkaitan dengan tindakan
perusahaan dalam mengidentifikasi, menganalisis dan mengelola risiko untuk
meminimalkan risiko terjadi. Seperti memperkirakan dan menentukan
efektivitas biaya dan manfaat. Infomasi dan komunikasi mengatur dan
memproses tindakan pencatatan, pengelompokkan dan pelaporan informasi
terkait dengan kegiatan perusahaan.
c. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian didefinisikan sebagai kebijakan, prosedur dan
aturan yang memberikan jaminan memadai bahwa tujuan pengendalian telah
dicapai dan respons risiko dilakukan (Romney, 2015). Sementara itu Elder
(2013) menjelaskan bahwa aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan
prosedur yang membantu untuk menyakinkan bahwa tindakan-tindakan yang
penting telah dilakukan untuk mengatasi risiko-risiko dalam mencapai tujuan
organisasi. Aktivitas pengendalian juga dapat diartikan sebagai kebijakan dan
prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang
dibuat oleh manajemen dilaksanakan (Pahala, 2015). Sehingga aktivitas
pengendalian sebagai seluruh kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh
perusahaan untuk meminimalkan risiko sehingga memberikan keyakinan
dalam pelakasnaan kegiatan operasional perusahaan dijalankan dengan baik.
Prosedur tersebut berisikan pemisahan tugas, otorisasi transaksi, penggunaan
dan pengamanan dokumen serta catatan. Dan pengawasan merupakan tindakan
4. yang menentukan bahwa pendalian internal berjalan dengan baik dengan cara
menilai dan mengevaluasi pengendalian internal.
d. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi meliputi pertukaran aktivas dan jasa antara
entitas dengan pihak luar dan transfer atau penggunaan aktivas dan jasa dalam
entitas (Pahala, 2015). Informasi dan komunikasi digunakan untuk memulai,
mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi-transaksi yang terjadi dalam
suatu entitas dan untuk menjaga akuntabilitas aset-aset yang terkait (Elder,
2013). Informasi dan komunikasi juga dapat diartikan dalam memperoleh dan
mempertukarkan informasi yang dibutuhkan untuk mengatur, mengelola, dan
mengendalikan operasi perusahaan (Romney, 2015). Sehingga sistem
informasi dan komunikasi haruslah memperoleh dan mempertukarkan
informasi yang dibutuhkan untuk mengatur, mengelola, dan mengendalikan
operasi perusahaan.
e. Pengawasan
Pengawasan meliputi menentukan apakah pengendalain internal beroperasi
sebagai mana yang diharapkan (Pahala, 2015). Elder (2013) menjelaskan
pengawasan merupakan penilaian yang berjalan atau penilaian berkala atas
kualitas pengendalian internal oleh manajemen. Sementara itu Romney (2015)
berpendapat bahwa pengendalian internal diawasi secara berkelanjutan,
dievaluasi, dan dimodifikasi sesuai kebutuhan. Berdasarkan penjelasan diatas
maka sistem pengendalian internal yang dipilih atau dikembangkan harus
diawasi secara berkelanjutan, dievaluasi, dan dimodifikasi sesuai kebutuhan
sebagai bagian dari proses pengawasan, penilaian dan pemantauan.
2. SMAN 3 Bekasi
SMA Negeri 3 Bekasi adalah Sekolah Menengah Atas Negeri yang berada di
daerah Kelurahan Jakasetia, kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, tepatnya di Jalan
Jl. Pulo Ribung Raya, Taman Galaxi Indah, Bekasi Selatan. SMA Negeri 3 Bekasi
mulai dirintis sejak tahun 1986 bertempat di SMAN 2 Bekasi. Pada saat itu SMA
Negeri 3 Bekasi dipimpin oleh Ibu Siti Bulan Rasyid yang juga menjabat sebagai
kepala sekolah SMAN 2 Bekasi. Baru pada tahun 1988 SMA Negeri 3 Bekasi
mempunyai kepala sekolah secara difinitif yaitu Bapak Drs. Syaidin Azhari. Februari
1990 SMA Negeri 3 Bekasi pindah ke Pekayon karena sudah mempunyai gedung
sendiri. Bangunan berasal dari Pemerintah Pusat yang terdiri dari 3 unit masing-
masing 2 lantai. Pada saat pindah ke Pekayon SMA Negeri 3 mempunyai jumlah
siswa 6 kelas yaitu: Kelas 1 dua rombongan Kelas 2 dua rombongan Kelas 3 dua
rombongan Karena banyak peminat ingin masuk ke SMA Negeri 3 Bekasi, maka pada
tahun 1996 membuka kelas baru (filial) dan menerima 5 kelas untuk kelas satu.
SMA Filial berada di Jl. Pengairan RT. 01/01 Pekayon. Sekarang ini pengelolaan
siswa dan keuangan sudah terpisah antara induk dan filial, karena SMA Filial tersebut
sudah menjadi SMA Negeri 8 Bekasi. Seiring berkembangnya, dan bertambahnya
peminat yang ingin bersekolah di SMA Negeri 3 Bekasi, untuk kedua kalinya
dibukalah kelas baru (filial) pada tahun 2008 yang pada tahun 2012 sudah berdiri
sendiri di Jl. H. Ilyas, Cikunir, Jakamulya. Sekarang ini pengelolaan siswa dan
keuangan sudah terpisah antara induk dan filial, karena SMA Filial tersebut sudah
menjadi SMA Negeri 17 Bekasi.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan rutin sekolah dalam setiap tahun
pelajaran. Kegiatan ekstra kurikuler ini terlahir sebagai respon terhadap
5. perkembangan dan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kegiatan ini memberikan dasar โ dasar pengetahuan, ketrampilan,
keahlian, serta pengalaman belajar yang akan membangun integritas sosial serta
mewujudkan karakter pembelajaran yang sejalan dengan prinsip belajar seumur hidup
dan pengalaman belajar sepanjang hayat (learning to life) yang mengacu pada empat
pilar pendidikan universal, yaitu belajar mengetahui (learning to know), belajar
melakukan (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar
hidup dalam kebersamaan (learning to live together).
Kegiatan ekstrakurikuler akan sangat membantu siswa dalam menampung,
menyalurkan, membimbing bakat dan minatnya. Selain itu, dengan adanya kegiatan
ekstra kurikuler, hal ini akan meningkatkan skill / keahlian siswa dalam menghadapi
persaingan hidup di era globalisasi ini. Selain itu, kegiatan ini akan meningkatkan
prestasi sekolah baik akademik maupun non akademik. Adapun kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 3 Bekasi adalah sebagai berikut : Mading
(GALAKSI), Rohis DKM (DKM Al-Jihad), RohKris (Voelzhier Christian
Community), Pencak Silat, Shorinji Kempo, Taekwondo, English Club, Korean Club,
French Club, Japanese Club, KIR, Tari Saman (SAGAZEALOUS), Himpunan
Penempuh Rimba & Pendaki Gunung (PALAGASI), Basket (BASGA), Voli
(VOGA), Futsal (PERSEGA), Pramuka (PANDI-RAKA), Paskibra, PMR, Pramuka,
dan Paduan Suara (SAGATRI CHOIR).
C. Metodologi Penelitian
1. Sumber Data
Data diperoleh dari data primer yaitu dengan melakukan wawancara kepada setiap
pegawai yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas di SMA Negeri 3
Bekasi.
2. Jenis Data
Data yang digunakan adalah data kualitatif yang merupakan hasil dari wawancara
yang telah dilakukan untuk mendapatkan data.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Pengendalian Internal di SMAN 3 Bekasi
a. Lingkungan Pengendalian
1) Nilai Etika
Nilai etika yang diterapkan pada SMA negeri 3 Bekasi dituangkan
secara tertulis, Kepala Sekolah memberikan penjelasan terinci dan terttulis
terkait aturan yang harus dipatuhi tiap warga sekolah termasuk pentingnya
kejujuran dalam menjalankan pekerjaan dan dijelaskan pula terkait sanksi
bagi yang melanggar.
2) Kompetensi
Setiap periode Kepala Sekolah telah menyelenggarakan pelatihan dan
pembimbingan untuk membantu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
mempertahankan dan meningkatkan kompetensi pekerjannya. Mengenai
standar kompetensi untuk setiap tugas dan fungsi pada masing-masing
posisi dilihat dari mampu tidaknya melakukan pekerjaan yang telah
dibebankan dari manajemen. Begitu dalam perekrutan pegawai juga
berdasarkan kompetensi yang dimilikinya.
3) Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen
Manajemen SMA Negeri 3 Bekasi mengutamakan sistem disiplin
kepada setiap warga sekolah serta menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran.
6. Namun interaksi secara intensif dengan pengurus tingkatan yang lebih
rendah sangat rendah. Dan tidak diberlakukannya sistem reward dan
punishment kepada warga sekolah yang telah melakukan pekerjaannya
dengan baik.
4) Struktur Organisasi
Fungsi-fungsi yang ada pada setiap bagiannya memiliki wewenang dan
tanggung jawab yang jelas. Contohnya terdapat wakil kepala sekolah
bagian kesiswaam, sarana dan prasarana, kurikulum yang memiliki
wewenang dan tugas yang jelas serta pada bagian tata usaha pemisahan
fungsi, tugas dan tanggung jawab secara jelas terdapat bagian
kepegawaian, administrasi, informasi teknologi dan bendahara.
b. Penilaian Risiko
Terdapat berbagai macam risiko dalam kegiatan operasional antara lain
sebagai berikut:
1) Terjadinya defisit dalam penganggaran laporan keuangan. Hal ini
disebabkan penerimaan kas dari siswa yang tidak tentu sehingga dapat
menghambat kegiatan operasional seperti pembayaran gaji pegawai non
pns.
2) Kemungkinan kehilangan data dalam sistem komputer sekolah. Untuk
mengatasi kemungkinan terjadinya kehilangan data, pihak sekolah telah
mengantisipasinya dengan hanya mengizinkan orang tertentu yang dapat
mengakses komputer tersebut dan menggunakan id user dan password
yang hanya diketahui penggunanya.
c. Aktivitas Pengendalian
Kas yang diterima SMA Negeri 3 Bekasi berasal dari dua sumber utama yaitu
dana bos dan iuran orang tua siswa berupa sumbangan awal tahun dan iura
bulanan. Dana bos diterima pada setiap periode setelah sekolah mengajukan
RKAS tahunan, jika RKAS disetujui oleh pemerintah maka dana cair yang
langsung masuk ke rekening sekolah. Pengecekan dilakukan oleh Kepala Sekolah
dan Bendahara, lalu Bendahara mencatat bukti penerimaan kas tersebut ke dalam
sistem informasi sekolah dalam hal ini menggunakan program spreadsheet.
Sementara itu untuk dana yang berasal dari iuran orang tua siswa mengambil
kebijakan dan menetapkan sumbangan awal tahun dan iuran bulanan sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Sumbangan awal tahun dapat dibayarkan secara
bertahap dalam jangka waktu 6 bulan. Dan untuk iuran bulanan menggunakan
kartu bulanan sebagai bentuk pengendaliannya. Pencataan penerimaan kas
dengan kartu dikumpulkan dan rekapitulasi dalam jangka waktu tertentu lalu
dimasukkan ke dalam sistem akuntansi. Sehingga sekolah juga dapat mengetahui
siswa yang belum melakukan pembyaran iuran bulanan.
d. Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi akuntansi memudahkan kegiatan operasional sekolah
terutama dalam alur informasi dan komunikasi terkait dengan keuangan sekolah.
Sistem informasi dibentuk mulai dari pemrosesan transaksi bisnis harian sampai
tahap pelaporan keuangan secara periodik. Sehingga informasi terkait dengan
keuangan dapat diketahui dan mudah digunakan untuk mengambil kebijakan
kegiatan dan operasional sekolah.
e. Pengawasan
7. Pemeriksaan dan pengawasan serta pengendalian internal yang dilakukan oleh
pihak manajemen masih rendah. Sehingga dapat memungkinkan terjadinya
penyelewangan terhadap kas sekolah yang dilakukan oleh bendahara sekolah. Hal
ini terbukti dengan adanya kasus penyalahgunaan peraturan terhadap gaji
karyawan yang dipotong 5% sebagai potongan pph 21 padahal karyawan tersebut
memiliki gaji dibawah ptkp.
2. Evaluasi dan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Dan Pengeluaran Kas DI SMAN 3 Bekasi
a. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
1) Evaluasi Dokumen
Prosedur dan mekanisme sistem informasi akuntansi penerimaan kas
dapat diketahui dokumen-dokumen terkait yang digunakan sudah
memadai dan mendukung kegiatan operasional yang berhubungan dengan
penerimaan kas, meskipun untuk transaksi yang berasal dari orang tua
siswa masih menggunakan sistem manual, diharapkan dikemudian hari
dapat mengotomatisasi transaksi tersebut kedalam sistem yang
terkomputerisasi untuk efisiensi dan memudahkan dalam proses
pengendalian.
2) Evaluasi Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Kas
Untuk mengurangi timbulnya resiko tersebut, prosedur penerimaan kas
harus dikendalikan, antara lain dengan alat kendali yaitu penyiapan bukti
penerimaan dan rekening koran untuk mencatat penerimaan uang yang
dikirim oleh KPPN melalalui Bank BJB, pembandingan antara jumlah
daftar bukti penerimaan dengan hasil penjumlahan pemosan dan dari bukti
setor, rekonsiliasi bank, pembatasan ruang gerak dan pengawasan secara
ketat atas semua bagian yang menangani kas, bagan organisasi yang
menunjukan adanya pemisahan tugas antara pencatatan piutang dan
penyimpanan uang kas. Pengendalian-pengendalian dalam transaksi
penerimaan kas tersebut di atas telah diterapkan oleh SMAN 3 Bekasi.
Hal ini terlihat dari prosedur pelayanan pendidikan dan kegiatan belajar
mengajar. Prosedur pendapatan dan penerimaan kas dimulai dari
pendaftaran sekolah yang meliputi data jumlah siswa, guru dan karyawan,
dimana data tersebut diinput.
b. Evaluasi Sistem Informasi Akuntani Pengeluaran Kas
1) Evaluasi Dokumen
Dokumen atau formulir yang digunakan dalam sistem pembelian dan
pengeluaran kas pada SMAN 3 Bekasi sudah cukup memadai. Hal
tersebut dapat dilihat dari dokumen yang digunakan dalam transaksi
pembelian dan pengeluaran kas pada SMAN 3 Bekasi adalah: Surat
permintaan pembelian, SK (Surat Keputusan), Surat Pesanan, Berita acara
penerimaan/pemeriksaan barang (BAP), Faktur dari pemasok dan
Kuintansi Pembelian. Dokumen atau formulir yang digunakan dalam
sistem pengeluaran kas pada SMAN 3 BEkasi sudah cukup memadai. Hal
tersebut dapat dilihat dari dokumen yang digunakan dalam transaksi
pengeluaran kas pada SMAN 3 Bekasi adalah: BKBK (Bukti kas/Bank
Pengeluaran), Kuintansi, dan Tanda terima faktur.
8. 2) Evaluasi Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran
Kas
Untuk mengurangi resiko tersebut pengendalian yang dapat diterapkan
adalah penyiapan dokumen yang bernomor dan disetujui, pengadaan
perlengkapan kantor yang secara organisasional terpisah dari fungsi
pembelian dan penerimaan, pemeriksaan kelengkapan pemesanan, dan
penetapan kebijakan pembelian yang mensyaratkan tawaran bersaing dan
melalui tender untuk pembelian besar sesuai dengan peraturan suku dinas
pendidikan provinsi. Transaksi pembelian perlengkapan kantor dilakukan
pada saat awal hingga akhir oleh lebih satu orang atau fungsi, yaitu oleh
unit perlengkapan kantor, akuntansi dan unit bendahara keuangan. Hal ini
dimaksudkan agar selalu terjadi pengecekan intern (internal check) dalam
pelaksanaan suatu transaksi, sehingga kekayaan perusahaan terjamin
keamanannya dan data akuntansi terjamin ketelitiannya dan keandalannya.
E. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan penerapan
sistem informasi akuntansi di SMA Negeri 3 Bekasi sebagai berikut:
1. Pengendalian internal yang diterapkan di SMAN 3 Bekasi lemah, hal tersebut
dapat dilihat masih terdapat kesalahan dalam penerapan peraturan kegiatan
operasional
2. Sistem informasi akuntansi penerimaan kas diterapkan dengan baik dan evaluasi
yang dilaksanakan juga dapat meminimalisir risiko yang terjadi
3. Sistem informasi akuntansi pengeluaran kas diterapkan dengan baik dan evaluasi
yang dilaksanakan juga dapat meminimalisir risiko yang terjadi
F. Daftar Pustaka
Akbar, Syahbillal. 2010. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Dana Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana
Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Sebagai Penyedia Informasi Untuk
Pengendalian Internal Pada SMPN 171 Jakarta. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Malayu, Hasibuan, 2008. Dasar-dasar perbankan, Bumi Aksara, Jakarta
Mardi, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Ghalia Indonesia, Bogor
Pahala, Indra dkk, 2015. Pemeriksaan Akuntansi 1, LPP UNJ, Jakarta
Randal J. Elder dkk, 2013. Jasa Audit dan Assurance, Salemba Empat, Jakarta
Romney, Marshall B, 2015. Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta
Wijayanti, Tri, 2016. Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap Sistem
Penerimaan Kas Pada Organisasi Nirlaba, UNY, Yogyakarta