Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) pengendalian internal adalah proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan terkait pencapaian tujuan operasional, pelaporan, dan kepatuhan; (2) tujuan pengendalian internal meliputi keandalan pelaporan keuangan, efektivitas operasi, dan kepatuhan hukum; (3) unsur-unsur pengendalian internal meliputi lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunik
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Si & Pi, hanifah fuadah, hapzi ali, pengendalian internal, universitas mercu buana, 2018
1. Pengendalian Internal
I. Pengertian Pengendalian Internal
COSO (2013:3) mendefinisikan pengendalian internal sebagai berikut:
“Internal control is a process, effected by an entity’s board of directors, manage-ment,
and other personnel, design to provide reasonable assurance regarding the achievement
of objectives relating to operations, reporting, and compliance.”
Berdasarkan definisi pengendalian internal di atas, diketahui bahwa pengendalian
adalah sebuah proses yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari aktivitas bisnis
entitas yang berkelanjutan (on going business activities). Untuk tujuan pelaporan
manajemen kepada publik, Pengendalian Internal terkait penjagaan asset dari
pengambilan, penggunaan, atau penghilangan yang tidak terotorisasi adalah suatu proses
yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lainnya dari sebuah
entitas, yang dirancang untuk memberikan keyakinan atau jaminan yang wajar berkaitan
dengan pencegahan atau deteksi dini terhadap pengambilan, penggunaan, atau
penghilangan yang tidak terotorisasi terhadap asset entitas sehingga dapat memberikan
pengaruh atau efek yang material terhadap laporan keuangan.
COSO juga menyatakan konsep keyakinan yang wajar (reasonable assurance) terkait
pengendalian Internal bahwa adanya Pengendalian Internal yang baik tidak serta merta
memberikan jaminan penuh kepada entitas bisa mencapai tujuannya namun sebatas
keyakinan yang wajar. Selain itu terdapat keterbatasan yang melekat terhadap
pengendalian Internal bahwa tidak semua jenis pengendalian dapat diimplementasikan
karena pertimbangan biaya dan manfaat (cost and benefit) sehingga dapat
mengakibatkan Pengendalian Internal kurang efektif seperti yang diharapkan.
2. II. Tujuan Pengendalian Internal
Ikatan Akuntan Indonesia (2001:319.2) dalam buku Standar Profesional Akuntan
Publik adalah sebagai berikut:
“1. Keandalan Pelaporan Keuangan
2. Efektivitas dan Efisiensi Operasi
3. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.”
III.Unsur – Unsur Pengendalian Internal
Unsur – Unsur dalam pengendalian internal menurut COSO (2013:4) yaitu:
“1. Control Environment
2. Risk Assessment
3. Control Activities
4. Information & Communication
5. Monitoring Activities.”
Gambar 1.1
3. Berikut ini adalah penjelasan dari definisi diatas yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi
kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar
untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.
2. Penilaian Resiko
Penilaian resiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang
relevan untuk mencapai tujuan dan membentuk suatu dasar untuk menentukan
bagaimana resiko harus dikelola.
Semua entitas memiliki resiko tergantung dari ukuran, struktur, sifat atau jenis
dari perusahaan. Resiko tersebut dapat berupa resiko eksternal dan internal yang
semuanya harus bisa dikendalikan. Perubahan ekonomi, industri, regulasi serta
kondisi operasi memungkinkan timbulnya resiko yang harus segera diatasi oleh
manajemen. Dalam hal ini auditor harus memahami pengetahuan tentang penilaian
resiko yang dilakukan oleh manajemen seperti pengidentifikasian resiko terhadap
laporan keuangan, pengevaluasian kemungkinan terjadinya resiko, keputusan
manajemen atas tindakan yang akan dilakukan.
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas Pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu
memberikan jaminan bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
4. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan
pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang
melaksanakan tanggung jawab mereka. SIstem informasi yang relevan dengan tujuan
pelaporan keuangan, yang meliputi sistem akuntansi, terdiri atas metode dan catatan
yang dibangun untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi
entitas (baik peristiwa maupun kondisi) dan untuk memelihara akuntabilitas bagi
asset, utang, dan ekuitas yang bersangkutan.
Kualitas informasi yang dihasilkan dari sIstem tersebut berdampak terhadap
4. kemampuan manajemen untuk membuat keputusan semestinya dalam
mengendalikan aktivitas entitas dan menyiapkan laporan keuangan yang andal.
Komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman tentang peran dan tanggung
jawab individual berkaitan dengan pengendalian intern terhadap laporan keuangan.
5. Pengawasan
Merupakan proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian internal
sepanjang waktu.
IV.Implementasi Pengendalian Internal di PT Talkindo Selaksa Anugrah
1. Lingkungan pengendalian
Integritas dan Nilai Etik
Menetapan SOP (Standar Operational Procedure) perusahaan baik mengenai
budaya maupun etika di perusahaan. Hal itu juga harus tercermin dari perilaku
dan tindakan pimpinan sebagai bentuk keteladanan.
Komitmen terhadap kompetensi
Menetapkan kebijakan dan prosedur sejak rekrutmen sampai pemberhentian
pegawai.
Dewan Direksi dan Komite Audit
Adanya jajaran direktur yang efektif dan independen terhadap manajemen.
Komite audit bertanggung jawab sebagai komunikator, baik bagi internal auditor
maupun eksternal auditor.
Gaya Manajemen dan Gaya Operasi
Menetapkan dan menginformasikan kepada pegawai tentang visi dan misi
perusahaan serta cara atau metode yang harus ditempuh untuk pencapaian
tersebut.
Struktur Organisasi
Adanya gambaran mengenai struktur organisasi berikut dengan fungsinya.
Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab
5. Memberi pemahaman mengenai pengendalian dan cara – cara yang digunakan
untuk pengendalian, perencanaan formal organisasi dan operasi, penugasan
pegawai dan kebijakan yang dimiliki entitas.
Praktik dan Kebijakan Sumber Daya Manusia
Adanya pelatihan yang cukup untuk pegawai dan evaluasi kinerja pegawai dan
kompensasi atas kinerja.
2. Penilaian Resiko
Menentukan ancaman yang menghadang perusahaan
Memperkirakan risiko, atau probabilitas, dari setiap ancaman yang muncul
Memperkiraan pajanan/exposure, atau kerugian potensial, dari setiap ancaman
Mengidentifikasi serangkaian pengendalian untuk melindungi terhadap ancaman
Memperkirakan biaya dan keuntungan dari pengadaan pengendalian
Menerapkan rangkaian pengendalian untuk melindungi terhadap ancaman
3. Aktivitas Pengendalian
Adanya pemisahan tugas yang memadai yaitu job desk masing masing pegawai
Setiap transaksi dan aktivitas harus memiliki otorisasi yang tepat
Setiap transaksi harus memiliki dokumentasi dan catatan yang memadai
Menjaga asset baik fisik maupun catatan-catatannya.
Melakukan pengecekan terhadap pekerjaan secara independen secara berkala.
4. Informasi dan Komunikasi
Menggolongkan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan
keuangan
Menelusuri bagaimana transaksi tersebut dimulai
Adanya catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam
laporan keuangan yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi
6. Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak transaksi dimulai sampai dengan
dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik (POS,
Transight, SAP) yang digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara, dan
mengakses informasi
5. Pengawasan (Monitoring)
Supervisi yang efektif secara berkala
Akuntansi pertanggungjawaban kepada board of directors
Adanya audit internal perusahaan
Referensi
(COSO), C. o. (2013). Internal Control – Intergrated Framework. Retrieved from
<http://www.coso.org/.>.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta : Salemba
Empat.