Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengendalian internal perusahaan, termasuk pengertian, tujuan, unsur-unsur struktur, dan prosedur pengendalian internal.
2. Unsur-unsur struktur pengendalian internal meliputi lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian.
3. Tujuan sistem pengendalian internal antara lain menjaga aset perusahaan, memastikan ke
1. 1
BAB 1
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal
Suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasidan semua
metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam
perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik
perusahaan,memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,
mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Pengendalian internal ialah suatu proses yang dipengaruhioleh
dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya,
yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang
pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: keandalan pelaporan
keuangan, kesesuaian dengan undang-undang,dan peraturan yang
berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi. Sedangkan Mulyadi
menyebutkan bahwa sistem pengendalian intern meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi,mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijaksanaan manajemen.
Pengertian sistem pengendalian internal menurut AICPA (
American Institute of Certified Public Accountants )yang dikutip
oleh Bambang Hartadi menyebutkan, sistempengendalian intern
meliputi struktur organisasi,semua metode dan ketentuan-ketentuan
yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untukmelindungi
harta kekayaan, memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data
akuntansidapat dipercaya meningkatkan efisiensi usaha dan
mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah diterapkan.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas,dapat
dipahami bahwa pengendalian intern adalah suatu sistemyang
terdiri dari berbagai unsurdan tidak terbatas pada metode
pengendalian yang dianut oleh bagian akuntansidan keuangan,
tetapi meliputi pengendalian anggaran, biaya standar,program
pelatihan pegawai dan stafpemeriksa intern.
2. 2
Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya
pengendalian internal :
Menjaga kekayaan organisasi.
Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
Mendorong efisiensi.
Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Dilihat dari tujuan tersebut maka sistempengendalian intern dapat
dibagi menjadi dua yaitu Pengendalian Intern Akuntansi(Preventive
Controls) dan Pengendalian Intern Administratif (Feedback
Controls).
1 Pengendalian akuntansi
Pengendalian akuntansi mempunyai tujuan umum yaitu untuk
mengendalikan harta perusahaan.Ada dua kategori pengendalian
akuntansi, yaitu :
1. Pengendalian secara umum :
Pengendalian akuntansi secara umum untukkeamanan harta
perusahaan digolongkan menjadi :
a. Pengendalian organisasi, dapat terjadi apabila ada pemisahan
tugas (segregation of duties) dan pemisahan tanggungjawab
(segregation of responsibility) yang tegas.
b. Pengendalian dokumentasi; dokumentasi dapat mencatat tentang
deskripsi, penjelasan, bagan air, daftar-daftar, cetakan hasil
komputer, dan contoh-contoh objek dari sisteminformasi.
Dokumentasi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu:
Dokumentasi yang disimpan dibagian akuntansi yaitu dokumen
dasar, dokumentasi daftar rekening dan dokumentasi prosedur
manual.
Dokumentasi yang ada di bagian pengolahan data yaitu dokumentasi
prosedur,sistem, program operasi, dan dokumentasi data.
3. 3
c. Pengendalian perangkat keras dan perangkat lunak, dirancang
dalam komputer untuk mendeteksi kesalahan atau tidak
berfungsinya dalam sistemkerja.
d. Pengendalian keamanan fisik.
Pengendalian terhadap keamanan fisik perlu dilakukan untuk
menjaga keamanan perangkat keras, perangkat lunak, dan personal
dalam perusahaan.
Teknik untuk pengendalian keamanan fisik dapat berupa alat-alat
penempatan fisik yang membantu melindungi harta perusahaan,
seperti ; pengawasan terhadap pengasetan fisik, pengaturan lokasi,
dan penerapan alat-alat pengamanan.
e. Pengendalian keamanan data
Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan
terhadap keamanan data yang tersimpan diluar supaya tidak hilang,
rusak, dan diakses oleh pihak yang tidak berkepentingan.
2. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi berhubungan dengan pengoperasian akuntansi
sistemkomputer. Fungsi dari pengendalian aplikasi adalah untuk
memberi jaminan yang cukup bahwa pencatatan,proses,dan
pelaporan data sudah dilakukan dengan benar sesuaiprosedural.
Pengendalian aplikasi dikategorikan sebagaiberikut :
Pengendalian masukan, Pengendalian ini dirancang untuk mencegah
atau mendeteksi kekeliruan dalam tahap masukan dalam pengolahan
data. Pengendalian masukan umumnya menyangkut efisiensi,
persetujuan,masukan terhormat, penandaan, pembatalan, dan lain-
lain dalam proses komputer.
Pengendalian pemrosesan, Pengendalian ini mencakup mekanisme,
standarisasi,dan lain-lain.
Pengendalian keluaran, Pengendalian keluaran dirancang untuk
memeriksa masukan dan pemrosesan sehingga berpengaruh
terhadap keluaran secara absah dan pendistribusian keluaran secara
memadai. Pengendalian ini mencakup rekonsiliasi, penyajian umur,
4. 4
suspensiberkas,suspensiaccount,audit periodik, laporan
ketidaksesuaian dan lipstream resubmission.
2. Pengendalian Administrasi
pengendalian ini bertujuan mengefisiensikan operasi kegiatan dan
mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah
ditetapkan. Manajemen yang baik dapat menghindari perusahaan
dari penyelewengan dan kesalahan, sehingga mampu mewujudkan
tujuan dan mendukung pengendalian akuntansi perusahaan.
B. Elemen-elemen StrukturPengendalian Intern(SPI)
A. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para
manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang
ada di organisasitersebut.Salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap lingkungan pengendalian adalah:
• Filosofi dan gaya operasi manajemen
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi
parameter bagi perusahaan dan karyawannya, menggambarkan apa
yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak dikerjakan. Gaya
Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatan
operasi suatu perusahaan harus dikerjakan. Filosofi perusahaan
dikomunikasikan melalui gaya operasi manajemen.
• Struktur Organisasi
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah
struktur organisasi. Struktur Organisasi menunjukkan pola
wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu perusahaan.
(Desentralisasi maupun sentralisasi)
• Dewan komisaris dan Audit Komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara manajemen dengan
pemilik, bertugas untuk mengendalikan manajemen. Pemegang
sahammempercayakan pengendalian atas manajemen melalui
dewan komisaris, jadi semuanya tergantung dari dewan komisaris.
Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk melaksanakan
5. 5
pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian operasional
perusahaan.Komite ini independen terhadap manajemen, dan
biasanya dibebani dengan keseluruhan tanggung jawab laporan
keuangan, ketaatan terhadap hukum, dan peraturan yang ada. Agar
efektif komite ini berkomunikasi dengan audit intern dan ekstern.
Audit intern melapor ke komite audit untukmemastikan
independensinya terhadap manajemen.
• Metode Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab
Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai
pengaruh yang penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya
metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.
• Metode pengendalian manajemen
teknik-teknik yang digunakan manajemen untuk menyampaikan
instruksi dan tujuan operasikepada bawahan dan untuk evaluasi
hasilnya. Metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui
peranggaran), laporan pertanggung jawaban dan audit internal.
• Berfungsinya audit intern
Audit intern berfungsi, memonitor dan mengevaluasi pengendalian
secara menerus. Tujuan dari fungsiaudit intern adalah membantu
manajemen dalam menganalisis dan menilai aktivitas system
sebagaiberikut:
- Sistem informasi organisasi
- Struktur pengendalian intern organisasi
- Ketaatan terhadap kebijakan, prosedur& rencana operasi
- Kualitas kinerja karyawan
• Kebijakan dan praktik kepegawaian
Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan,
pelatihan, evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai
pengaruh yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan
sebagaimana juga dilakukan dalam meminimumkan resiko.
• Pengaruh Ekstern
Organisasi harus mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah maupun pihak yang mempunyai juridiksi atas organisasi.
Hal tersebut sangat berpengaruh pada pengendalian intern
6. 6
perusahaan.
B. Sistem Akuntansi
Terdiri dari metode dan catatan catatan yang dibuat untuk
mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat, dan
melaporkan transaksi-transaksi organisasidan menyelenggarakan
pertanggung jawaban aktiva dan kewajiban yang berkaitan. Sistem
ini dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan dan bahkan
juga menghhasilkan pengendalian manajemen dan informasi
operasional yang tidak berkaitan dengan akuntansi.
Beberapa istilah pada systemakuntansi,yaitu:
• Dokumentasi sistem akuntansi, prosedur-prosedurakuntansiharus
dirancang didalam pedoman sistem dan prosedurakuntansi sehingga
kebijakan instruksi-instruksi dapat diketahui secara eksplisit dan
diterapkan secara seragam.
• Telusuran audit, digunakan dalam konsep auditor, eksternal yang
dibutuhkan opininya terhadap laporan keuangan perusahaan.
Adanya telusuran audit/jejak audit auditor boleh yakin bahwa SIA
dan laporan keuanganyang dihasilkan adalah layak.
C. ProsedurPengendalian
Merupakan kebijakan dan proseduryang tercakup dalam lingkungan
pengendalian dan sistemakuntansi yang harus ditetapkan oleh
manajemen untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa
tujuan tertentu akan dapat dicapai. Prosedurpengendalian dapat
dikategorikan sesuaidengan pengendalian akuntansiintern yang
dirancang untuk menjaga kekayaan perusahaan dan kelayakan
laporan keuangan.
Secara umum prosedurpengendalian yang baik terdiri dari:
1. Penggunaan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu
kegiatan atau transaksi.
2. Pembagian tugas.
3. Pembuatan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.
4. Keamanan yang memadai terhadap aset dan catatan.
5. Pengecekan independen terhadap kinerja.
Penjelasan tentang porosedurpengendalian di atas,yaitu:
7. 7
1. Penggunaan Wewenang Secara Tepat
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasarotorisasi
dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut.Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat
sistemyang mengatur pembagian wewenang untukotorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi. Dengan adanya pembagian
wewenang ini akan mempermudah jika akan dilakukan audit trail,
karena otorisasimembatasi aktivitas transaksi hanya pada orang-
orang yang terpilih. Otorisasi mencegah terjadinya penyelewengan
transaksi kepada orang lain.
2. Pembagian Tugas
Pembagian tugas memisahkan fungsi operasidan penyimpanan dari
fungsi akuntansi(pencatatan). Dan suatu fungsitidak boleh
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.Dengan pemisahakn
fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi pencatatan,catatan
akuntansiyang disiapkan dapat mencerminkan transaksi yang
sesungguhnya terjadipada fungsi operasidan fungsi penyimpanan.
Jika semua fungsi disatukan, akan membuka kemungkinan
terjadinya pencatatan transaksiyang sebenarnya tidak terjadi,
sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya
kebenarannya, dan sebagai akibatnya kekayaan organisasi tidak
terjamin keamanannya.
3. Dokumen dan Catatan yang Memadai.
Prosedur harus mencakup perancangan dan penggunaan dokumen
dan catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya
pencatatan transaksidan kejadian secara memadai. Selanjutnya
dokumen dan catatan yang memadai akan menghasilkan informasi
yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang,
pendapatan dan biaya suatu organisasi.(biasanya dilakukan
berdampingan dengan penggunaan wewenang secara tepat)
4. Keamanan yang memadai Terhadap aset dan catatan.
Keamanan yang memadai meliputi pembatasan akses ke tempat
penyimpanan aset dan catatan perusahaan untukmenghindari
terjadinya pencurian aset dan data/informasi perusahaan.
5. Pengecekan independen terhadap kinerja
Semua catatan mengenai aktiva yang ada harus dibandingkan
(dicek) secara periodik dengan aktiva yang ada secara fisik.
Pengecekkan inni harus dilakukan oleh suatu unit organisasiyang
8. 8
independen (selain unit fungsipenyimpanan, unit fungsi operasi dan
unit fungsi pencatatan)untuk menjaga objektivitas pemeriksaan.
C. Tujuan Sistem Pengendalian Internal
Pengendalian dalam suatu perusahaan merupakan sistemyang dapat
membantu pemimpin perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya,
sehingga dapat diarahkan pada tingkat yang paling efisiensi dan
efektif guna mencegah kecurangan, penyelewengan dan pemborosan
. Penegndalian ini berfungsi apabila di dalamnya tercakup tujuan
yang merupakan arah dalam pelaksanaan kegiatan.
D. Pentingnya SPI bagi Auditor
Arti pentingnya SPI bagi manajemen dan auditor independen sudah
lama diakui dalam profesi akuntansi, dan pengakuan tersebut makin
meluas dengan alasan :
Semakin luas lingkup dan ukuran perusahaan mengakibatkan
di dalam banyakhal manajemen tidak dapat melakukan
pengendalian secara langsung atau secara pribadi terhdap jalannya
perusahaan.
Pengecekan dan review yang melekat pada sistem
pengendalian intern yang baik dapat akan pula melindungi dari
kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruab dan penyimpngan
yang akan terjadi
Di lain pihak, adalah tidak praktis bagi auditor untuk
melakukan pengauditan secara menyeluruh atau secara detail untuk
hampir semu transaksiperusahaan dalam waktu dan biaya
terbatas.Menurut Bambang Hartadi, Ak berikut di bawah ini di
pandang sebagaialasan mengapa sistempengendalian intern
diperlukan.
a) Luas dan ukuran kesatuan usaha yang menjadi begitu kompleks
dan meluas sehingga manajemen harus mempercayai berbagai
macam laporan-laporan dan analisis-analisis. Untuk mengendalikan
operasi secara efektif.
b) Pengawasan dan penelaahan yang melihat pada sistem
pengendalian intern yang baik mampu melindungi terhadap
kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kesalahan atau
9. 9
ketidakberesan akan terjadi.
c) Tidak praktis apakah akuntan untuk memeriksa secara
keseluruhan dan keterbatasan uang jasa (fee) tanpa mempercayai
sistempengendalian intern.
Tujuan Auditor memahami strukturpengendalian intern adalah
sebagaiberikut ;
Memenuhi standarauditing
Untuk menentukan kemungkinan dilakukannya pemeriksaan.
Untuk menentukan luasnya atau ruang lingkup audit atau
menentukan bukti-bukti audit yang harus dikumpulkan.
Untuk membantu sebagaidasar rekomendasi (jika perlu)
kepada manajemen untuk mengadakan perbaikan-perbaikan supaya
SPI semakin sempurna.
Secara umum, auditor perlu memperoleh pemahaman tentang SPI
kliennya untuk perencanaan auditnya. Secara khusus,pemahaman
auditor tentang struktur pengendalian intern yang berkaitan dengan
suatu asersiadalah untuk digunakan dalam kegiatan berikut ini :
kemungkinan atau tidaknya audit dilaksanakan
salah saji material yang potensial dapat terjadi
risiko deteksi
perancangan pengujian substantive
8. Pertimbangan Pengendalian Intern Dalam Perencanaan Audit
Dalam semua Audit, Auditor harus memperoleh pemahaman
masing-masing dari lima komponen pengendalian intern yang cukup
untuk merencanakan audit dengan melaksanakan proseduruntuk
memahami dewsain pengendalian relevan dengan suatu audit
laporan keuangan dan apakah pengendalian tersebut
dioperasikan.Dalam perencanaaan audit pengetahuan tersebut harus
digunakan untuk :
mengidentifikasi tipe salah saji potensial.
mempertimbangkan faktor-faktor yang berdampak terhadap
resiko salah saji material.
mendesain pengujian substantif.
Sifat, saat dan luasnya proseduryang dipilih auditor untuk
memperoleh pemahaman akan bervariasi dengan ukuran dan
kompleksitas entitas,pengalaman sebelumnya dengan entitas,sifat
10. 10
pengendalian khusus yang terkait, dan sifat dokumentasi
pengendalian khusus yang diselenggarakan oleh entitas. Apakah
suatu pengendalian telah dioperasikan adalah berbeda dari
efektivitas operasinya.Dalam memperoleh pengetahuan tentang
apakah pengendalian telah dioperasikan, auditor menentukan bahwa
entitas telah menggunakannya. Di lain pihak, efektivitas operasi,
berkaitan dengan bagaimana pengendalian tersebut diterapkan,
konsistensipenerapannya,dan oleh siapa pengendalian tersebut
diterapkan.
B. PROSEDUR PEMERIKSAAN
Prosedur Audit adalah tindakan yang di lakukan atau metode dan
taknik yang digunakan oleh auditor untuk mendapatkan atau
mengevaluasi bukti audit.
1. Jenis – Jenis Prosedur Audit
Prosedur Analitis
Terdiri dari kegiatan yang mempelajari dan membandingkan data
yang memiliki hubungan.Proseduranalitis mengahsilkan bukti
analitis.
Menginspeksi
Meliputi kegiatan pemeriksaan secara teliti atau pemeriksaan secara
mendalam atas dokumen catatan atau pemeriksaan fisik atas
sumber-sumber berwujud. Dengan cara ini auditor dapat
membuktikan keaslian suatu dokumen.
Mengkonfirmasi
Adalah suatu bentukpengajuan pertanyaan yang memungkinkan
auditor untuk mendapatkan informasi langsung dari sumber
independent dari luar perusahaan.
Mengajukan pertanyaan
Hal ini bisa dilakukan secara lisan ataupun tertulis.Pertanyaan bisa
dilakukan kepada sumber intern pada perusahaan klien atau pada
pihak luar.
Menghitung
Penerapan prosedurmenghitung yang paling umum dilakukan
adalah:
11. 11
a) melakukan perhitungan fisik atas barang-barang berwujud.
b) menghitung dokumen bernomor tercetak
Tindakan yang pertama dimaksudkan untukmengevaluasi bukti
fisik dari jumlah yang ada di tangan sedangkan yang kedua
merupakan cara untuk mengevaluasi bukti dokumen khususnya
yang berkaitan dengan kelengkapan catatan akuntansi.
Menelusur Kegiatan yang biasa dilakukan adalah:
a) Memilih dokumen yang di buat pada saat transaksiterjadi.
b) Menentukan bahwa dokumen pada transaksi tersebut telah
dicatat dengan tepat dalam catatan akuntansi.
Mencocokkan ke dokumen
Kegiatannya meliputi :
a) Memilih ayat jurnal tertentu dalam catatan akuntansi.
b) Mendapatkan dan menginspeksi dokumen tanyg menjadi dasar
pembuatan ayat jurnal tersebut untukmenentukan validasi dan
ketelitian transaksi yang dicatat.
Mengamati
Aktivitas ini merupakan kegiatan rutin dari suatu tipe transaksi.
Melakukan ulang
Auditor juga bisa melakukan ulang beberapa aspek dalam proses
transaksi tertentu untuk memastikan bahwa proses yang telah
dilakukan klien sesuaidengan prosedurdan kebijakan pengendalian
yang telah di tetapkan.
Teknik audit berbantu computer
2. Prosedur Audit
Prosedur audit pada dasarnya dapat diuraikan sebagaiberikut:
a) Perencanaan audit (planning the audit)
Yaitu pemahaman atas sasaran yg akan diaudit, pengumpulan
informasi awal, dan pengidentifikasian resikob) Pengujian
pengendalian (test of controls)
Yaitu penyelidikan, inspeksi dan observasidari prosedur-prosedur
kontrol untuk mengevaluasi apakah sistem telah mempunyai kontrol
yg baikc) Pengujian substantif
Pengujian transaksi (test of transactions)
12. 12
Di dalam hal audit keuangan terhadap sistem akuntansi
berbasis komputer, contoh pengujian pengendalian ialah meneliti
apakah transaksi-transaksi sudah dengan tepat dibukukan dalam
catatan akuntansi. Sedangkan dalam audit operasional, pengujian
pengendalian ini dapat dilakukan misalnya dengan memeriksa
apakahrespon time sudah sesuaidengan yang diharapkan.
Pengujian saldo/keseluruhan hasil(test of balances or overall
result)
Dalam audit keuangan, pengujian substantifatas saldo misalnya
dilakukan dengan memeriksa apakah saldo suatu account(rekening,
misalnya piutang) telah sesuai.Teknik audit dapat dilakukan dengan
mengirimkan surat konfirmasi ke debitur. Sedangkan pada audit
operasional misalnya dilakukan dengan memeriksa terhadap
efisiensi dan efektifitas dalam kegiatan komputerisasi.
d) Penyelesaian audit (Completion of the Audit)
Membuat kesimpulan/rekomendasi untuk dikomunikasikan pada
manajemen.Beberapa hal penting yang harus diperhatikan berkaitan
dengan pelaksanaan audit ini, antara lain:a. Pemahaman auditor
terhadap objek audit
Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan
yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai
tujuannya.Untuk mencapai tujuannya, objek audit menetapkan
berbagai program yang pelaksanaannya dijabarkan ke dalam
berbagai bentuk kegiatan. Auditor harus mengkomunikasikan
dengan atasan pengelola objek atau pemberi tugas audit tentang
pemahamannya terhadap berbagai program/aktivitas objek audit
untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman. Komunikasi ini
lebih efektif jika dilakukan secara tertulis, dengan meminta
tanggapan pemberi tugas audit tentang hal-hal berikut:o Informasi
yang mendukung tujuan audit.
o Informasi yang mengarahkan ruang lingkup audit
o Informasi yang mengarah pada tujuan audit
b. Penentuan tujuan audit
Tujuan audit harus mengacu pada alasan mengapa audit harus
dilakukan pada objek audit dan didasarkan pada penugasan audit.
Dalam merumuskan tujuannya,auditor dapat melakukannya dengan
13. 13
cara sebagaiberikut:o Mengidentifikasi tujuan yang ada, yang
mungkin mempunyai arti penting pada pemberi tugas.
o Mempertimbangkan tujuan audit yang telah ditetapkan pada masa
sebelumnya.
o Membahas dengan pemberi tugas dan pengelola objek audit
c. Penentuan ruang lingkup dan tujuan audit
Ruang lingkup audit menunjukkan luas(area) dari tujuan audit.
Penentuan ruang lingkup audit harus mengacu pada tujuan audit
yang telah ditetapkan. Secara garis besarruang lingkup audit
manajemen terdiri atas:o Bidang keuangan
o Ketaatan kepada peraturan dan kebijakan perusahaan
o Ekonomisasi
o Efisiensi
o Efektivitas
Tujuan audit adalah target yang akan diaudit. Ada tiga elemen
pentig dalam setiap tujuan audit, yaitu: Kriteria, Penyebab,Akibat.
d. Review terhadap peraturan dan perundang-undangan yang
berkaitan dengan objek audit
Review (penelaahan) ini bertujuan untuk memperoleh informasi
tentang peraturan-peraturan yang berhubungan dengan objek audit
baik bersifat umum maupun yang berhubungan khusus dengan
berbagai program/aktivitas yang diselenggarakan pada objek audit.
Dengan penelaahan ini auditor dapat memahami batas-batas
wewenang objek audit dan berbagai program yang dilaksanakan
dalam mencapai tujuannya.
e. Pengembangan kriteria awal dalam audit
Kriteria adalah norma atau standaryang merupakan pedoman bagi
setiap individu maupun kelompok dalam melakukan aktivitasnya di
dalam perusahaan.Faktor yang mempengaruhi kriteria yang akan
digunakan dalam audit antara lain: Tujuan dari kegiatan yang
diaudit, Pendekatan audit, Aktivitas tujuan audit. Karakteristik
kriteria yang baik antara lain:
Realistis
Dapat dipercaya
Bebas dari pengaruh kelemahan manusia
Mengarah pada temuan-temuan dan kesimpulan untuk
14. 14
memenuhi kebutuhan informasi pemberi tugas audit
Dirumuskan secara jelas dan tidak mengandung arti ganda
yang dapat menimbulkan interpretasi yang berbeda
Dapat dibandingkan
Diterima semua pihak
Lengkap
Memastikan adanya rentang waktu pada saat suatu
kejadian/kegiatan berlangsung.
f. Kesimpulan Hasil Audit
Dari hasil audit, auditor harus membuat kesimpulan atas hasil audit
pendahuluan yang telah dilakukan. Kesimpulan ini akan menjadi
dasardalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam
tahapan audit selanjutnya.Adapun proseduraudit yang biasa
dilakukan oleh auditor meliputi:
1) Inspeksi: Merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap
dokumen dan kondisi fisik sesuatu.
2) Pengamatan (observation): Pengamatan atau observasi
merupakan proseduraudit untukmelihat dan menyaksikan suatu
kegiatan.
3) Permintaan Keterangan (enquiry): Merupakan proseduraudit
yang dilakukan dengan meminta keterangan secara lisan.
4) Konfirmasi: Konfirmasi merupakan bentukpenyelidikan yang
memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari
pihak ketiga yang bebas.
5) Penelusuran (tracing): Penelusuran terutama dilakukan pada
bahan bukti dokumenter. Dimana dilakukan mulai dari data awal
direkamnya dokumen, yang dilanjutkan dengan pelacakan
pengolahan data-data tersebut dalam proses akuntansi.
6) Pemeriksaan bukti pendukung (vouching): Pemeriksaan bukti
pendukung (vouching)merupakan proseduraudit yang meliputi;
Inspeksi terhadap dokumen-dokumen yang mendukung suatu
transaksi atau data keuangan untuk menetukan kewajaran dan
kebenarannya. Pembandingan dokumen tersebut dengan catatan
akuntansiyang berkaitan.
7) Perhitungan (counting): Proseduraudit ini meliputi perhitungan
fisik terhadap sumberdaya berwujud seperti kas atau sediaan tangan,
pertangungjawaban semua formulir bernomor urut tercetak.
8) Scanning: Scanning merupakan penelaahan secara cepat
15. 15
terhadap dokumen, cacatan,dan daftar untuk mendeteksi unsur-
unsuryang tampak tidak biasa yang memerlukan penyelidikan lebih
mendalam.
9) Pelaksanaan ulang (reperforming): Proseduraudit ini merupakan
pengulangan aktivitas yang dilaksanakan oleh klien.
10) Computer-assisted audit techniques:Apabila catatan
akuntansidilaksanakan dalam media elektronik maka auditor perlu
menggunakan Computer-assisted audit techniques dalam
menggunakan berbagai proseduraudit di atas.
d. Istilah-istilah penting dalam Pengendalian Intern
Kondisi Terlaporkan (Reportable Condition)
Istilah lainnya adalah Defisiensi Signifikan, kedua istilah ini
dipergunakan dalam mendefinisikan suatu kondisi yang defisiensi
secara signifikan di dalam rancangan atau operasionalatas
pengendalian intern yang mempengaruhi kemampuan perusahaan
dalam melakukan pencatatan,proses,mengkompilasi dan
melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersimanajemen
di dalam laporan keuangan perusahaan.Defisiensi signifikan yang
luas dapat mengakibatkan Kelemahan Material (Material
Weakness).
Kelemahan Material (Material Weakness)
Didefinisikan sebagaikondisi yang terlaporkan dimana rancangan
atau opersionaldari salah satu atau lebih pengendalian intern-nya
tidak mampu mengurangi atau menurunkan suatu resiko ringan atau
salah penyajian yang disebabkan oleh kesalahan atau penggelapan
yang jumlahnya relatif material kaitannya dengan laporan keuangan
yang jika di audit akan dapat ditemukan, akan tetapi tidak terdeteksi
dalam periode yang sama oleh pegawai dalam pelaksanaan
pekerjaan secara normal.
Kompensasi Pengendalian (Compensating Control)
Ada beberapa perusahaan yang karena skala usahanya memang
termasuk kecil, mengakibatkan perusahaan tidak memungkinkan
untuk melaksanakan pengendalian intern yang sederhana sekalipun
(misalnya : pemisihan tugas atau fungsi). Adalah penting bagi
manajemen untuk melakukan kompensasi terhadap bagian yang
16. 16
pengendaliannnya lemah atau tidak dapat berjalan untuk suatu kurun
waktu tertentu.Dalam hal internal manajemen telah melakukan
kompensasi untuk menutupi kelemahan pengendalian tersebut,
internal auditor seharusnya tidak melaporkan kelemahan tersebut
sebagaimaterial weakness, bahkan reportable condition sekalipun,
hendaknya disesuaikan dengan sekala perusahaan.
Keterbatasan Sistem Pengendalian Intern
Penting untuk dipahami bahwa : Sistem Pengendalian Intern
yang efektif tidak memberikan jaminan absolut akan tercapainya
tujuan perusahaan.Secara sederhananya dapat dikatakan bahwa
sitem pengendalian yang handal tidak bisa mengubah manajer yang
buruk menjadi bagus. Akan tetapi Sistem Pengendalian Intern yang
handal dan efektif dapat memberikan informasi yang tepat bagi
manajer maupun dewan direksi yang bagus untukmengambil
keputusan maupun kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuan
perusahaan yang lebih efektif pula.
sistempengendalian intern yang efektif bukan merupakan jaminan
akan kesuksesan bahkan kelangsungan hidup perusahaan sekalipun.
sistempengendalian intern berfungsi sebagaipengatursumberdaya
yang telah ada untuk dapat difungsikan secara maksimal guna
memperoleh pengembalian (gains) yang maksimal pula dengan
pendekatan perancangan yang menggunakan asas cost-benefit.
Suatu sistemhandal macam apapun selalu memiliki celah
kelemahan. sistem pengendalian intern pun bisa dimanfaatkan oleh
personil tertentu untuk kepentingan pribadinya dengan
mengeksploitasi kelemahannya.
Pihak-pihak Yang Bertanggungjawab Terhadap Sistem
Pengendalian Intern
17. 17
Semua pihak di dalam perusahaan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan sistempengendalian intern. Namun demikian, secara
struktural pihak-pihak yang bertanggung jawab dan terlibat
langsung dalam perancangan dan pengawasan Sistem Pengendalian
Intern meliputi :
Chief Executive Officer (CEO)
Chief Financial Officer (CFO)
Controller / Director Of Accounting & Financial
Internal Audit Comitee
18. 18
BAB 2
FILOSOFI PENGENDALIAN INTERNAL DAN PERSPEKTIF
A. Filosofi internal
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi
parameter bagi perusahaan dan karyawannya.
(menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak
dikerjakan)
Gaya Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana
kegiatan operasisuatu perusahaan harus dikerjakan
(Filosofi perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi
manajemen)
B. FILOSOFI PERSPEKTIF
istilah "perspekti" seringkali diartikan sebagaisudut pandang/cara
pandang orang atau kelompok tertentu tentang sesuatu objekatau
barang. dalam arti yang lain, 'perspektif' dapat dilihat sebagai
batasan pandangan orang atau kelompok tertentu terhadap objek
penglihatannya.
Marilah kita mendalami filosofi 'perspektif' berdasarkan pengertian
yang terakhir ini. Pengertian 'perspekrif' yang dilihat sebagaibatasan
pandangan,secara jelas menampilkan kekurangan tertentu dari
sesuatu yang didalami. Artinya, tidak semua hal dapat nampak
secara jelas ketika kita membatasi pandangan kita pada bagian
tertentu saja. Dan memang kerap terjadi demikian, karena pada
dasarnya manusia memiliki katerbatasan juga dalam melihat sesuatu
secara keseluruhan.
Kerap kali ada banyak orang yang berpikir bahwa dengan
pengetahuannya yang luas ia sudah dapat mengetahui semua hal,
padahal sebenarnya apa yang diketahuinya hanyalah sebagian kecil
dari makrokosmos yang melingkupinya. Dosen mata kuliah
ISLAMOLOGi kami, setelah panjang lebar membarikan penjelasan
19. 19
tentang Islam kepada kami, ia berkata dengan rendah hati demikian,
"sebagaiseorang PastorKatolik, saya agak menyesal telah
mempelajari tentang Islam, bukan karena yang banyak saya ketahui
adalah tentang agama orang lain, tetapi karena saya menyadari
bahwa, ternyata hingga saat ini pangetahuan saya hanya baru sebatas
di dalam kelas. ketika saya membuka pintu kelas dan menatap
keluar, saya menemukan hamparan pengetahuan tentang Islam yang
amat luas yang saya sendiri tidak mampu selami."
banyak permasalahan yang terjadi dalam masyarakat kita yang
berkepanjangan dan tak kunjung usai hanya karena keegoisan orang
untuk mengakui keterbatasannya dan dengan rendah hati memberi
ruang dan kesempatan bagi orang lain untuk sama-sama saling
membangun dan menyempurnakan.
filosofi perspektif mengajak kita untuk menyadari bahwa segala
yang kita miliki (pemikiran, barang, dsb), selalu dalam jumlah dan
kualitas yang terbatas,karena itu marilah kita membuka diri bagi
sesama kita untuk saling melengkapi dan membangun dalam hidup
bersama.
· Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen
Ada 7 karakteristik yang dapat membentuk filosofi dan gaya operasi
manajemen, yaitu:
Ø Pendekatan untuk mengambil dan memonitor resiko bisnis.
Ø Mengandalkan pada pertemuan informal secara langsung dengan
manajer kunci dibandingkan dengan system formal dalam kebijakan
tertulis, indicator kinerja, dan laporan pengecualian.
Ø Sikap dan tindakan terhadap pelaporan keuangan.
Ø Pemilihan secara selektif atau agresif dari prinsip-prinsip akuntansi
yang tersedia.
Ø Kesadaran dan konservatisme dalam mengembangkan estimasi
akuntansi.
Ø Kesadaran dan pemahaman terhadap risiko yang dihubungkan dengan
teknologi informasi.
Ø Sikap terhadap pemrosesan informasi dan fungsi akuntansi serta
personel.
20. 20
BAB 3
PROSESPENGEMBANGAN SISTEMPENGENDALIAN INTERNAL
A. prosespengembangan sistempengendalianinternal
Pengendalian pengembangan sistem dan dokumentasi (system
development and documentation controls) merupakan suatu bagian
integral dari komponen pengendalian intern informasi dan
komunikasi. Pengendalian pengembangan sistem berhubungan
dengan (1) review, pengujian dan persetujuan dan sistembaru (2)
pengendalian atas perubahan program, dan (3) prosedur
dokumentasi. Prosedur berikut berguna dalam menyediakan
pengendalian yang dibutuhkan:
— Perancangan sistem harus memasukkan perwakilan dari departemen
pemakai dan, jika sesuai departemen akuntansi dan auditor internal
— Setiap sistem harus memiliki spesifikasi tertulis yang ditelaah dan
disetujui oleh manajemen dan departemen pemakai informasi
— Pengujian sistem seharusnya merupakan usaha kerjasama antara
pemakai dan personel tenaga teknologi informasi
— Manajer teknologi informasi, administrator database, personel
pemakai informasi dan tingkat manajemen yang sesuai harus
memberikan persetujuan akhir terhadap suatu sistem baru sebelum
ditempatkan dalam operasi normal
— Perubahan program harus disetujui sebelum pengimplementasian
untuk menentukan apakah perubahan tersebut telah diotorisasi, diuji,
dan didokumentasikan.
Pengendalian dokumentasi yang berkenaan dengan dokumen dan
catatan dipelihara oleh sebuah perusahaan untuk menguraikan
aktivitas pemrosesan komputer. Pendokumentasian yang mencukupi
adalah penting, baik bagi manajemen maupun bagi auditor. Bagi
manajemen, dokumentasi membuat manajemen dapat (1) me-review
sistem, (2) melatih personel baru, dan (3) memelihara dan merevisi
sistem dan program yang ada. Bagi auditor, dokumentasi
menyediakan sumber informasi utama mengenai arus transaksi
melalui sistem dan pengendalian akuntansi yang berhubungan.
Dokumentasi mencakup:
21. 21
— Uraian dan bagan alur dari sistemdan program
— Instruksi pengoperasian bagi operator komputer
— Prosedur pengendalian yang akan diikuti oleh operator dan pemakai
— Uraian dan contoh dari masukan dan keluaran yang diperlukan
Dalam sistem manajemen database, pengendalian dokumentasi
yang penting adalah kamus data/directory (data
dictionary/directory). Directory merupakan perangkat lunak yang
menyimpan jejak definisi dan lokasi elemen data dalam database.
Pengendalian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem
Pengendalian perangkat keras dan perangkat lunak sistem
(hardware and systen software controls) merupakan faktor penting
yang berkontribusi pada tingkat keandalan yang tinggi dari
teknologi informasi saat ini. Pengendalian perangkat keras dan
perangkat lunak dirancang untuk mendeteksi kerusakan peralatan.
Kategori pengendalian ini mencakup hal-hal berikut:
— Pembacaan dua kali (dual read). Data masukan dibaca dua kali dan
kedua bacaan diperbandingkan
— Pengujian keseimbangan (parity check). Data diproses oleh
komputer dalam deretan titik (digit 0 atau 1). Disamping titik yang
diperlukan untuk mewakili karakter numerik dan alphabet, suatu
titik keseimbangan ditambahkan ketika diperlukan, untuk membuat
jumlah dari semua 1 titik genap atau ganjil. Ketika data dimasukkan
dan dikirimkan dalam komputer, pengujian keseimbangan
diaplikasikan oleh komputer untuk memastikan bahwa titik tidak
hilang selama proses
— Pengujian gema (echo check). Echo check melibatkan pengiriman
kembali data yang diterima oleh suatu alat keluaran kepada unit
sumber untuk diperbandingkan dengan data asli.
— Baca setelah tulis (read after write). Komputer membaca kembali
data setelah dicatat, baik dalam penyimpanan maupun dalam alat
keluaran dan memeriksa data dengan membandingkannya dengan
sumber asli.
Untuk mencapai manfaat yang maksimum dari pengendalian ini, (1)
harus terdapat suatu program pemeliharaan pencegahan untuk
semua perangkat keras dan (2) pengendalian terhadap perubahan
22. 22
dalam perangkat lunak sistem harus paralel dengan pengembangan
sistemdan pengendalian dokumentasi yang diuraikan di atas.
Pengendalian Akses
Pengendalian akses (access control) harus mencegah penggunaan
yang tidak terotorisasi dari peralatan teknologi informasi file data
dan pemrogaman komputer. Pengendalian khusus meliputi
penjagaan secara fisik perangkat lunak, dan prosedur.
Akses ke perangkat keras komputer harus dibatasi pada
individu yang diotorisasi seperti operator komputer. Penjagaan fisik
termasuk penempatan peralatan di lokasi yang terpisah dari
departemen pemakai informasi. Petugas keamanan, pintu dalam
keadaan terkunci, atau kunci khusus harus dapat membatasi akses
terhadap lokasi komputer.
Akses terhadap file data dan program harus dirancang untuk
mencegah penggunaan yang tidak diotorisasi baik untuk program
maupun data. Pengendalian fisik dalam bentuk suatu perpustakaan
dan seorang pustakawan. Akses terhadap dokumentasi programdan
file data harus dibatasi pada individu yang memiliki otorisasi untuk
memroses, memelihara atau memodifikasi sistem tertentu.
Pengendalian akses lainnya adalah (1) prosedur pemanggilan
kembali komputer ketika telepon digunakan untuk menghubungi
komputer, dan (2) kata sandi yang diperiksa oleh komputer sebelum
seseorang dapat memasuki suatu transaksi.
Pengendalian Data dan Prosedur
Pengendalian data dan prosedur (data and procedural
controls) menyediakan suatu kerangka kerja untuk mengendalikan
operasi komputer sehari-hari, meminimalkan kemungkinan
kekeliruan pemrosesan, dan memastikan kelanjutan operasi dari
kejadian kehancuran fisik atau kegagalan komputer.
Dua tujuan pertama dicapai melalui fungsi pengendalian
yang dilaksanakan oleh individu atau departemen yang secara
organisasi independen dan pengoperasian komputer. Kelompok
pengendali data dalam teknologi iniformasi biasanya memikul
tanggung jawab ini. Fungsi pengendalian tersebut meliputi:
—Penerimaan dan pemilihan semua data yang akan
diproses
23. 23
Akuntansi untuk semua data masukan
—Penindaklanjutan dari pemroses kekeliruan
—Pemeriksaan distribusi output dengan tepat
Kemampuan untuk memelihara kelanjutan pengoperasian
komputer melibatkan (1) penggunaan penyimpanan off-premiere
untuk file-file, program-program dan dokumentasi-dokumentasi
yang penting; (2) perlindungan fisik terhadap bahaya lingkungan;
(3) penahanan catatan formal dan rencana pemulihan data; serta (4)
pengaturan penggunaan backup pada lokasi lain.
Kemampuan untuk menyusun kembali file data sama pentingnya.
Ketika pemrosesan berurutan digunakan, suatu metode umumuntuk
menyusun kembali catatan adalah konsep kakek-ayah-anak
(grandfather-father-son concept) yang diilustrasikan dalam bagian
atas gambar 9-3. Menurut konsep ini, file utama yang diperbarui
merupakan anak. File utama yang digunakan dalam operasi yang
terus diperbarui, yang menghasilkan anak adalah ayah, dan file
utama sebelumnya adalah kakek. Untuk memperbarui file utama
tersebut, catatan dari transaksi periode berjalan dan periode lalu
harus ditahan. Dalam kejadian file utama komputer hancur, sistem
kemudian memiliki kemampuan untuk menggantikan file tersebut.
Idealnya, tiga generasi dari file utama dan file transaksi harus
disimpan dalam lokasi yang terpisah untuk meminimalkan resiko
hilangnya file secara sekaligus.
Memahami Komponen Pengendalian Internal
Memahami Lingkungan Pengendalian
AU 319.26 menyatakan bahwa auditor harus memperoleh
pengetahuan mengenai lingkungan pengendalian yang mencukupi
untuk memahami sikap dan tindakan manajemen serta dewan direksi
berkenaan dengan lingkungan pengendalian , dengan
mempertimbangkan baik substansi pengendalian maupun dampak
kolektif mereka pada pengendalian lain. Auditor harus memahami
substansi, tidak hanya bentuk, dari kebijakan dan prosedur
manajemen untuk komponen ini. Sebagai contoh, penetapan suatu
kode etik perilaku tertulis formal oleh manajemen untuk personel
entitas akan tidak berarti jika manajemen sendiri melanggar kode
etik atau tindakan tersebut dengan suatu cara yang mendorong
pelanggaran oleh orang lain.
24. 24
Tingkat pemahaman yang diperlukan dari beberapa faktor
lingkungan pengendalian, seperti filosofi dan gaya operasi
manajemen, struktur organisasi, serta dewan direksi dan komite
audit, akan sama untuk setiap strategi audit. Akan tetapi, untuk
beberapa faktor, mungkin akan diperlukan pengetahuan tambahan
untuk pendekatan tingkat resiko pengendalian yang dinilai lebih
rendah. Oleh karena itu, selain pemahaman mendasar mengenai
kebijakan dan praktik sumber daya manusia yang akan diperoleh
menurut pendekatan substantif utama, auditor juga dapat
menginginkan pengetahuan spesifik mengenai perekrutan,
pengalaman, dan pelatihan personel komputer dan lainnya yang
memiliki tanggung jawab pengendalian yang penting, seperti kasir,
penjaga gudang, dan penyelia gaji.
BAB 4
JENIS RESIKO PENGOLAHAN PROSES BISNIS
A. Memahami Penilaian Risiko
AU 319.30 menyatakan bahwa auditor harus menentukan
bagaimana manajemen mengidentifikasi risiko yang relevan
terhadap penyajian laporan keuangan yang wajar, kepedulian
mengenai bagaimana ia menilai signifikansi dari risiko tersebut dan
bagaimana ia memutuskan aktivitas pengendalian atau tindakan lain
berkenaan dengan resiko tersebut. Secara khusus, auditor harus
waspada terhadap pemahaman manajemen mengenai risiko
25. 25
teknologi informasi dan respon terhadap risiko tersebut. Hal yang
juga penting adalah pemahaman mengenai bagaimana manajemen
mengidentifikasi dan bereaksi terhadap perusahaan baik dalam
situasi eksternal maupun internal yang dapat mempengaruhi risiko
yang berhubungan dengan pelaporan keuangan. Pemahaman yang
lebih luas mengenai komponen ini biasanya diperlukan apabila
menggunakan strategi tingkat risiko pengendalian yang dinilai lebih
rendah daripada apabila menggunakan strategi audit substantif
utama.
Bisnis berasal dari kata Busy Bahasa inggris yang artinya sibuk,
dalam konteks individu maupun kelompok, yang bisa berarti bisnis
adalah Kegiatan / kesibukan dari sebuah kelompok / organisasi atau
individu untuk yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
untuk bisa mendapatkan laba atau keuntungan
Sedangkan Risiko adalah sebuah ketidakpastian, atau maknanya bisa
di artikan sebagaiketidakpastian yang bisa menimbulkan dampak
atau akibat. Akibat itu bisa positif tapi bisa juga negatif, tapi secara
umum risiko yang di bahas di dalam dunia bisnis adalah risiko atau
ketidakpastian yang dapat menimbulkan kerugian. Entah kerugian
financial, kerugian waktu, kerugian proses dan sebagainya.
Bisnis bisa di kaitkan dengan usaha,atau melakukan kegiatan yang
bertujuan untukmendapatkan keuntungan,Hampir di setiap bisnis
atau usaha tentu ada risiko. Risiko sukses dan Risiko gagal. Jadi jika
anda aka menekuni dunia bisnis maka anda harus siap dengan ke
dua risiko ini, yaitu risiko keberhasilan dan risiko kegagalan, dan
sebaliknya jika anda tidak ingin menjalankan Kegiatan bisnis berarti
anda tidak menginginkan risiko keberhasilan maupun risiko
kegagalan.
Risiko dalam berbisnis yang dalam hal ini sering di kaitkan dengan
dampak negatif yaitu kegagalan tentu bisa di minimalisir dengan
strategi yang bisa anda jalankan dalam menekuni kegiatan bisnis.
Sedangkan Risiko keberhasilan juga tentu nya akan anda dapatkan
jika anda bisa melewati kegagalan demi kegagalan sampai akhirnya
anda bisa menemukan rumus sukses berbisnis anda sendiri.
26. 26
Jadi sekarang anda ingin mencoba resiko dalam berbisnis atau
membiarkan orang lain yang mendapatkan risiko tersebut?
Berkaitan dengan risiko atau ketidakpastian yang mungkin terjadi
dalam kegiatan bisnis anda, pada kesempatan kali ini saya ingin
berbagi mengenai jenis jenis risiko bisnis dan bagaimana cara untuk
mengatasi risiko yang tentu akan menghalangi langkah dalam
menjalankan bisnis anda.
Penanganan Risiko dalam berbisnis ini tentu bertujuan untuk
meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi atau sebagaipetunjuk
dalam mengatasi masalah yang mungkin akan terjadi dalam
perjalanan bisnis yang akan segera atau sedang anda bangun.
Beberapa Jenis Risiko dan Solusi Risiko Dalam Berbisnis Adalah :
1. Risiko Strategik
Di lihat dari namanya, sudah jelas bahwa risiko ini sangat erat
kaitanya dengan strategi.Dengan kata lain Risiko Strategik bisa di
simpulkan sebagairisiko atau ketidakpastian yang diakibatkan dari
kurang matangnya strategi anda dalam menjalankan bisnis.
27. 27
Anda mungkin banyak melihat bisnis yang kini berkibar sukses di
penjuru dunia, namun seringkali anda tidak tahu betapa beratnya
masa- masa yang mereka hadapi ketika membangun sebuah bisnis.
Seperti misalnya bisnis aqua yang dahulu sempat tidak di terima
pasar, karena bisnisnya hanya menjual air putih yang di tempatkan
dalam kemasan, Namun sekarang siapa yang tak kenal perusahaan
aqua atau danone tersebut?
Strategi sangat di butuhkan dan di persiapkann matang dalam
menjalankan bisnis, atau terkadang strategibisnis itu harus di
jalankan ketika ada persaingan yang mungkin mengancam bisnis
kita,
Seperti misalnya perusahaan nokia yang dulu sempat hingar bingar
terkenal di segala penjuru, namun setelah kedatangan sistem operasi
terbaru yaitu android namun nokia kekeh tetap menggunakan Sistem
operasi lain, maka yang terjadi adalah kerugian yang besar, karena
pada waktu itu sistemoperasi android sedang sangat di idam-
idamkan masyarakat berbagai kalangan karena beberapa
kelebihanya.
Solusi Dari Risiko Strategik
Jadi pada intinya kita harus mempersiapkan strategi apa yang
mungkin akan kita jalankan ketika kita akan atau sedang memulai
membangun bisnis, agar nantinya bisnis kita bisa berjalan di jalur
yang benar sehingga dapat meminimalisir kerugian yang mungkin
bisa di timbulkan .
Kita tidak boleh kekeh dan egois dengan kehendak kita, kita tentu
harus mengikuti keinginan pasaryang ada. Atau kita harus memiliki
manfaat dari produk atau jasa yang kita tawarkan agar produk yang
kita tawarkan ke pasar lebih mudah di terima.
2. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan berarti Risiko atau ketidakpastian yang di
sebabkan karena ketidak patuhan kita terhadap peraturan atau
28. 28
regulasi atau hukum yang di tetapkan pemerintah setempat baik
secara tertulis maupun tidak tertulis.
Risiko kepatuhan dalam berbisnis misalnya di suatu daerah
melarang kegiatan bisnis yang bertema dengan permainan anak,
yang mungkin dapat menyebabkan anak malas belajar, misalnya.
Maka jika kita memiliki bisnis rental playstation sebaiknya kita
musyawarahkan dengan pemerintah setempat terlebih dahulu, bisa
saja mereka meminta beberapa syarat agar anda bisa tetap
menjalankan bisnis anda, atau anda tetap tidak bisa meneruskan
bisnis anda dan harus segera melakukan revolusi dalam berbisnis
Jika anda tidak mematuhi peraturan daerah setempat, mungkin
bisnis anda akan merugi karena ketika hukum yang sudah tertulis
tidak anda patuhibisa saja anda akan di kenakan denda yang cukup
besar.
Solusi Dari Risiko Kepatuhan
Sebaknya jika anda ingin membangun bisnis bangunlah secara
bertahap, sambil kita mempelajari tentang bisnis yang mungkin bisa
menjadi masa depan untuk kita, pelajari manfaatnya, kerugian yang
mungkin dapat di timbulkan bagi masyarakat sekitar dan kerugian
lain yang mungkin sudah tertera pada hukum dan adat istiadat yang
29. 29
berlaku.
3. Risiko Operasional
Risiko operasional lebih mengarah pada sebuah kegagalan
yang sangat tidak diharapkan yang biasanya terjadi dalam operasi
harian dalam perusahaan.Hal itu mungkin saja dapat terjadi
dikarenakan beberapa kegagalan teknis, seperti server yang sudah
eror, atau dapat juga disebabkan oleh perseorangan (karyawan)
maupun proses pada kagiatan operasonalperusahaan anda.
Dalam beberapa kasus, risiko operasional biasanya memiliki lebih
dari satu penyebab.Sebagai contoh,misalkan ada salah satu
karyawan anda yang menulis jumlah salah dalam sebuah cek, atau
pembukuan keuangan perusahaan. Misalnya angka yang di tulis
sebenarnya harus Rp 10.000.000,00 (Sepuluh juta rupiah) namun
karena kesalahan penulisan maka di tulislah Rp100.000.000,-
(seratus juta rupiah) Padahal itu adalah jumlah yang harus di
bayarkan perusahaan untuksebuah denda atau keperluan lainya,
maka hal itu akan dapat menyebabkan kerugian. Dan hal itu menjadi
salah satu risiko operasional
30. 30
Itulah salah satu kegagalan "perorangan",namun juga bisa di sebut
sebuah kegagalan "proses".Namun hal itu dapat dicegah dengan
beberapa cara misalnya dengan memiliki proses pembayaran yang
lebih aman, seperticontohnya memiliki anggota atau staf kedua
yang bertugas mengesahkan setiap pembayaran-pembayaran besar,
atau menggunakan sebuah sistemelektronik atau aplikasi yang akan
menampilkan jumlah yang semestinya, atau akan ada peringatan jika
sistemmenemukan sesuatu yang keluar dari hal yang biasanya.
Dalam beberapa kasus lainya, risiko operasional juga dapat muncul
dari kejadian yang mungkin terjadi di luar kendali anda, seperti
bencana alam, aatu kebakaran perusahaan atau pemutusan daya, atau
masalah dengan website hosting.Apapun yang dapat mengganggu
operasi utama perusahaan maka hal itu dikategorikan dalam risiko
operasional.
Kejadian tersebut mungkin terlihat lebih kecil jika dibandingkan
risiko strategik yang bisa membawa dampak kerugian lebih besar
yaitu kebangkrutan. Namun risiko operasionaljuga tetap dapat
memiliki dampak yang besar bagi perusahaan anda.Bukan hanya
akan menimbulkan biaya tambahan untukperbaikan masalah,
namun isu kegagalan operasional juga dapat memepengaruhi nilai
pelanggan,dimana bisa juga pesanan pelanggan tidak akan terkirim
atau membuatnya tidak mungkin untukmenghubungi anda, jika
server atau koneksi internet mengalami masalah. Dapat di pastikan
akan dapat menyebabkan kerugian pemasukan serta merusak
reputasi perusahaan anda.
Solusi Risiko Operasional :
Beberapa hal yang mungkin bisa mencegah risiko operasional
adalah dengan menggunakan Sumber daya manusia yang terlatih
dan profesional di bidangnya,Jika pemasaran dan pemesanan anda
menggunakan teknologi website mungkin ada baiknya jika anda
memiliki website kedua untukmembantu melakukan proses
pemesanan atau bisa juga sebagai pemberitahuan mengenai info -
info yang perusahaan anda berikan melalui website ke dua di luar
website utama. Atau anda juga bisa memafaatkan sosial media lain
untuk mengatasi masalah - masalah di dalam perusahaan untuk
31. 31
mencegah keterpurukan reputasi perusahaan anda.
4. Risiko Finansial
Risiko Financial biasanya adalah risiko atau ketidakpastian yang
memiliki dampak ke pada finansial perusahaan,dalam istilahnya
sering juga di kaitkan dengan biaya ekstra atau kerugian
pemasukan perusahaan.Namun kategori risiko finansial biasanya
lebih mengacu secara khusus terhadap arus masuk dan keluar uang
dalam perputaran bisnis anda, dan kemungkinan akan menyebabkan
kerugian finansial.
Sebagai contoh,Anda memiliki perusahaan yang sebagian besar
pemasukan perusahaan anda berasal dari sejumlah klien besar. Yang
melakuka proses pembayaran produk anda dengan sistemkredit
jangka waktu yang cukup lama.
Dalam kasus tersebut,perusahaan anda tentu akan memiliki risiko
finansial yang cukup signifikan. Jika beberapa pelanggan tersebut
tidak dapat membayar kredit yang harus di bayar, atau menunda
pembayaran untukjangka waktu yang lama alasan apapun juga,
bahkan membatalkan perjanjian dengan tidak melunasi kredit yang
di bayarkan maka bisnis anda sedang dalam masalah besar.
Risiko Finansial lainya adalah Mengenai Hutang. Punya hutang
yang banyak tentu juga meningkatkan risiko finansial bagi
perusahaan anda,khususnya jika kebanyakan hutang yang anda
32. 32
sedang jalani adalah hutang jangka panjang yang jatuh temponya
mungkin dalam waktu dekat. Dan kemudian suku bunga tiba - tiba
naik, Misalnya seharusnya anda cukup membayar 8% pinjaman,
namun karena kenaikan suku bunga yang secara tiba - tiba anda
sekarang membayar menjadi 15%?. Bagaimana? Itu adalah biaya
ekstra yang besar bagi bisnis yang sedang anda jalani, sehingga hal
semacam itu seringkali dihitung sebagairisiko finansial.
Risiko finansial akan meningkat jika anda melakukan bisnis dalam
skala internasional. Coba kita lihat contoh kasus perkebunan
California yang menjual produknya di beberapa negara di Eropa.
Sebelumnya perusahaan tersebut menjual produknya di Prancis atau
Jerman, pemasukan perusahaanya jelas dalam bentuk euro, dan
penjualan lainya di UK dalam bentuk pounds.Nilai tukar uang akan
selalu fluktuatif, yang berarti jumlah pemasukan yang diterima oleh
perusahaan dalam dollar akan berubah. Perusahaan dapat membuat
lebih banyak memberikan keuntungan dan penjualan di bulan
berikutnya, namun jika menerima lebih sedikit dalam dollar Itu
adalah risiko finansial besar yang sangat harus diperhatikan.
Solusi Risiko Financial
Tentu risiko financial adalah risiko yang termasuk sulit untuk di
cegah, mengingat hal ini terjadi karena perubahan yang tidak bisa
kita duga sebelumnya. Tentu akan lebih baik jika sistemjual beli di
lakukan dengan ketentuan yang lebih aman, misalnya untuk
penjualan dengan kredit sebaiknya di amankan dengan jaminan yang
harus di berikan pelanggan.
Jika memungkinkan sebaiknya perusahaan tidak mengambil hutang,
cukup dengan menjual beberapa sahamjika ingin mengembangkan
bisnisnya,dan Jika transaksi nya sudah ke dalam skala internasionla
tentu sebaiknya di perhitungkan terlebih dahulu sebelum melakukan
deal, karena tentu harga produk boleh berubah sewaktu -waktu.
5. Risiko Reputasional
Reputasi bisa di bilang sebagai nama baik perusahaan,Jadi risiko
reputasi adalah risiko yang berkaitan erat dengan masalah nama baik
33. 33
perusahaan.Jika nama baik perusahaan hancuratau reputasinya
buruk tentu hal tersebut akan menyebabkan kerugian besaryaitu
berupa ketidakpercayaan pelanggan terhadap bisnis anda.
Jika reputasiperusahaan anda rusak, anda akan melihat kerugian
yang besar dalam waktu singkat, seperti klien yang tentu akan mulai
ragu berbisnis dengan anda.Lalu pekerja yang bekerja di perusahaan
anda akan menurun moralnya bahkan akan memutuskan untuk pergi
meninggalkan perusahaan anda.Anda mungkin akan kesulitan untuk
mencari pekerja dan pelanggan penggantiyang bagus,Karena calon
kandidat sudah mendengar reputasi perusahaan anda yang jelek, dan
tidak ingin bergabung dengan usaha anda karena ketakutan mereka.
Pemasok juga mulai tidak menawarkan produk dan jasanya kepada
anda, Tidak menyenangkan sekali bukan. Pengiklan, sponsoratau
partner lainnya yang dulu menjadi sebuah team mungkin
memutuskan bahwa mereka tidak lagi ingin bergabung dengan
bisnis anda.
Risiko reputasional dapat juga menimbulkan pelanggaran hukum
mayor, misalnya penarikan produk yang memalukan, publikasi
negatif tentang produk, dan perusahaan anda atau bahkan staf anda,
atau kritik keras tentang produk dan layanan anda.
Solusi Risiko Reputasional
34. 34
Risiko reputasional juga terjadi karena sesuatu yang tidak terduga
duga, maka sebaiknya untuk menghindari risiko yang mungkin di
sebabkan reputasionaltersebut anda harus menjaga semua karyawan
anda agar selalu berlaku baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Jaga selalu kualitas produk dan pelayanan prima, Jangan mudah
tergiur dengan sesuatu yang terkesan instan dan meragukan. Tetap
loyal terhadap produk dan mutu yang anda berikan kepada
pelanggan.
Sekarang anda telah mengetahui beberapa risiko utama yang
mungkin dapat terjadi dalam bisnis anda. Kami telah mengulas lima
jenis risiko bisnis, dan contoh bagaimana itu dapat mempengaruhi
bisnis anda. Serta sedikit solusidari berbagai risiko yang di
mungkin di hadapi dalam perjalanan bisnis anda.
Ke lima risiko bisnis tersebut adalah salah satu fondasistrategi
manajemen risiko untukbisnis anda, namun tentu saja ada tugas
yang lebih banyak untuk untuk anda kerjakan. Yaitu melihat lebih
dalam tiap jenis risiko, kemudian mengidentifikasi hal - hal yang
dapat berdampak mendaji sebuah risiko, dan dampak apa yang
mungkin akan ditimbulkan.
Semoga ada tambahan ilmu anda mengenai Penjelasan Risiko Bisnis
: Jenis dan Solusi Risiko Dalam Bisnis. Tentu bisnis akan semakin
profesional bersama dengan berjalanya bisnis yang akan kita hadapi.
Bisnis memang memiliki risiko rugi, tapi juga berdampak kepada
keberhasilan. Jadi untuk meminimalisir kerugian yang besar anda
harus bisa memperkuat pondasidalam berbisnis sebelum bisnis anda
kembangakan lebih lanjut. Terimakasih dan semoga bermanfaat.
B. Control resiko
Daftar dengan berbagai resiko ini tidak akan berarti jika tidak ada
rencana aksi yang dapat dilakukan untuk penganggulangannya.
Dalam menyikapi resiko usaha terdapat 5 bentuk sikap:
A. Risk avoidance (menghindari resiko).
35. 35
Sikap berikut sering kali tidak efektif karena dengan menghindari
resiko ini berarti anda tidak berani mengambil kesempatan untuk
berusaha dan mengatasi resiko, anda bahkan tidak belajar akan
apapun.Tindakan ini berarti anda tidak melakukan tindakan yang
dapat menyebabkan resiko tersebut terjadi, termasuk tidak jadi
melakukan suatu strategiusaha yang telah disusun.
B. Risk reduction (mengurangi resiko).
Hal ini berarti mencari sebuah tindakan untuk mengurangi kerugian
dari sebuah resiko yang dapat terjadi. Kemungkinan resiko terjadi
tetap ada namun dampaknya sebisa mungkin diminimalisir.
Misalnya, sistem alarm pendeteksi kebakaran, kebakaran tetap dapat
terjadi namun resiko kerugian dapat dikurangi dengan sistemini.
C. Risk transfer (memindahkan resiko).
Selain menghindari dan mengurangi resiko, kita juga bisa
mengalihkan resiko. Kita bisa mengalihkan tanggung jawab kepada
pihak lain dengan membayar jasa tersebut.Contoh jika anda
memiliki perusahaan barang pecah belah dan harus mengirimkannya
ke tempat yang cukup jauh dan jalan yang kurang memadai,
daripada anda sendiri atau karyawan sendiri yang mengantar lebih
baik anda memilih membayar jasa pengantaryang memiliki asuransi
barang pecah belah. Tentu resikonya akan anda pindahkan ke pihak
pengantarini.
D. Risk retention (menerima resiko).
Menerima artinya anda hanya bisa merelakan kerugian tersebut
terjadi. Sikap ini tentunya diambil jika tidak ada cara lain untuk
menghadapinya. Contohnya jika anda salah menghitung uang atau
salah mengirim barang tentunya kerugian mau tidak mau harus anda
terima. Perlu diingat pula jika dampak kerugiannya terlalu besar
maka lebih baik menghindari daripada menerimanya.
4. Monitoring dan review
36. 36
Setelah anda berhasil mengidentifikasi resiko dan memilih strategi
yang dapat diterapkan untuk setiap resiko, saatnya anda untukselalu
waspada akan segala isu yang ada. Sebuah isu adalah sebuah gejala
dari datangnya sebuah resiko atau bahkan krisis yang akan melanda.
Sebuah isu tentu tidak selalu memiliki gejala tapi setidaknya setelah
mengenal jenis-jenis resiko usaha ini maka anda akan tahu dimana
fokus anda akan tertuju jika resiko tersebut terjadi. Jika sebuah isu
tersebut telah menjadi resiko yang sebenarnya dan mendatangkan
krisis saatnya anda meresolusi atau mengevaluasi apakah tindakan
anda terhadap resiko tersebut berhasil sesuaiyang anda rencanakan
atau tidak. Setidaknya setelah anda berhasil mendapatkan hasil
review ini akan anda jadikan bahan pembelajaran untuk dapat lebih
baik jika menghadapi resiko ini kembali.
C. Manfaat melakukan analisa dan manajemen resikobisnis
1. Sebagai bahan evaluasi dan keputusan usaha
Evaluasi adalah proses penilaian dan pengukuran evektifitas strategi
yang telah digunakan dan yang telah dilakukan di masa yang telah
lalu untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan.Hasil dari analisa
resiko bisnis, akan menjadi sebuah bahan bagianda untuk
mengevaluasi apakah cara-cara yang telah anda lakukan selama ini
adalah cara-cara yang sudah benardan tepat untuk mencapai tujuan
anda ataukah belum. Serta agar anda tidak melakukan kesalahan
yang sama, yang pernah anda lakukan di masa yang lalu sehingga
menyebabkan anda terhambat untukmencapi tujuan anda.Dengan
37. 37
adanya evaluasi, akan lebih mempermudah anda untuk dapat
membuat suatu keputusan usaha yang lebih tepat.
2. Peningkatan produktifitas dan keuntungan
Produktivitas merupakan suatu kegiatan produksi yang menjadi
sebuah ukuran bagaimana baiknya sumber daya diatur dan
dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Melalui
manajemen resiko bisnis yang anda lakukan, akan membuat anda
lebih berhati-hati dan jeli dalam menjalankan bisnis anda, agar tidak
jatuh kedalam lubang yang sama. Otomatis akan ada peningkatan
produktifitas yang terjadi, serta keuntungan yang diperoleh akan
ikut meningkat dibandingkan dengan sebelumadanya manajemen
resiko bisnis yang dilakukan.
3. Memudahkan estimasi biaya
Estimasi biaya adalah perhitungan kebutuhan biaya yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan. Estimasi biaya
adalah hal yang sangat penting dalam sebuah bisnis.
Ketidakakuratan estimasi biaya dapat memberikan dampak yang
negatif bagi pihak-pihak yang terlibat dan untukberjalannya proses
produksi itu sendiri, seperti terhambatnya proses produksi dalam
suatu perusahaan. Dengan adanya analisa serta manajemen resiko
bisnis, akan mempermudah anda untuk menghitung estimasi biaya
yang dibutuhkan, seperti : estimasi biaya produksi usaha anda.
4. Bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan
Tanggung jawab sosialdan lingkungan perusahaan adalah tanggung
jawab perusahaan kepada konsumen, karyawan, pemegang saham
dan lingkungan dalam segala aspekoperasional perusahaan.
Tanggung jawab sosialdan lingkungan dari perusahaan ini,
berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan. Banyak
sekali argumen-argumen yang ada, yang mengatakan bahwa suatu
perusahaan tidak boleh memutuskan sebuah keputusan hanya
berdasarkan pada faktor keuangan, yang hanya akan memberikan
38. 38
keuntungan bagi perusahaan itu sendiri tetapi juga harus
berdasarkan konsekuensisosial dan lingkungan, baik untuk saat ini
maupun saat yang akan datang.Berikut adalah jenis peranan
tanggung jawab sosial perusahaan :
Tanggung jawab terhadap konsumen
Tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen sangat luas,
tidak hanya sekedar menyediakan barang atau jasa yang
konsumen butuhkan tetapi perusahaan juga memiliki
tanggung jawab untuk menjamin keselamatan konsumen,
ketika menggunakan atau mengomsumsi produk atau jasa
yang dihasilkan melalui proses produksiperusahaan.
Tanggung jawab terhadap karyawan
Perusahaan memiliki tanggung jawab penuh untuk
keselamatan seluruh karyawannya selama proses produksi
berlangsung.Beberapa bentuktanggung jawab perusahaan
terhadap karyawannya adalah dengan memeriksa seluruh
mesin dan peralatan produksi, untuk memastikan semuanya
berfungsi dan berjalan dengan baik serta menyediakan dan
mengharuskan para karyawan untukmenggunakan
perlengkapan-perlengkapan kerja, seperti: kacamata dan
masker guna untuk menghindari cidera dalam kerja.
Tanggung jawab terhadap pemegang saham
Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan rasa puas
bagi para pemegang saham. Ada berbagai macam cara yang
dapat digunakan untuk memberikan rasa puas bagi para
pemegang saham, diantaranya adalah: meningkatkan jumlah
produksi yang paling banyak memberikan keuntungan di
perusahaan atau dengan mengoptimalkan kerja para
karyawan perusahaan.
39. 39
Tanggung jawab terhadap lingkungan
Polusi udara, polusi air, dan polusi tanah adalah contoh-
contoh dampak negatif bagi lingkungan yang diakibatkan
melalui proses produksi dari suatu perusahaan.Perusahaan
tentu juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga
lingkungannya. Tetapi sayangnya,di jaman seperti sekarang
ini, masih kecil kesadaran dari para pengusaha akan cara
memproduksi serta menghasilkan produk yang ramah
lingkungan. Padahal sebenarnya,mereka memiliki porsi
tanggung jawab yang sama akan lingkungan mereka.
40. 40
BAB 5
CONTOH KASUS
Kasus Audit Kas/Teller
Laporan Fiktif Kas di Bank BRI Unit TapungRaya
Kepala Bank Rakyat Indonesia(BRI) Unit TapungRaya,Masril(40) ditahan
polisi.Ia terbuktimelakukan transferuangRp1,6 miliar danmerekayasa dokumen
laporankeuangan.Perbuatantersangkadiketahuiolehtim penilik/pemeriksa dan
pengawasdariBRI CabangBangkinangpadahariRabu 23Februari 2011 Tommy
saatmelakukan pemeriksaan diBRI Unit Tapung.Timinimenemukan
kejanggalan darihasilpemeriksaan antarajumlah saldoneracadengankas tidak
seimbang.Setelahdilakukan pemeriksaan lebih lanjut dancermat,diketahu iadanya
transaksigantungyaituadanyapembukuansetorankasRp1,6miliar yangberasal
BRIUnit PasirPengaraian IIke BRI Unit Tapungpadatanggal14Februari2011
yangdilakukanMasril, namun tidakdisertaidenganpengiriman fisik
uangnya.KapolresKamparAKBP MZ Muttaqienyangdikonfirmasimengatakan,
Kepala BRI TapungRayaditetapkansebagaitersangkadanditahandiselMapolres
Kampar karenamentransfer uangRp1,6 miliar danmerekayasa laporan
pembukuan.Kasusinidilaporkan oleh Sudarman (Kepala BRI Cabang
Bangkinang danRustian
Martha pegawai BRI Cabang Bangkinang. “Masril telah melakukan
tindak pidana membuat atau menyebabkan adanyapencatatanpalsudalam
pembukuan ataulaporanmaupundalamdokumen laporankegiatan usaha,laporan
transaksiataurekeningBank (TPPerbankan). Tersangkadijerat pasalyang
disangkakanyaknipasal49ayat(1) UUNo.10 tahun1998 tentangperubahan
atasUUNo.7tahun1992 tentang Perbankan dangan ancaman hukuman
10 tahun,” kata Kapolres.
Polres Kampar telah melakukan penyitaansejumlah barangbuktidokumen BRI
sertamelakukan koordinasidenganinstansiterkait,memeriksa danmenahan
tersangkadan6orangsaksitelahdiperiksa danmeminta keteranganahli.
41. 41
PENYELESAIAN MASALAH
yaitu :
Skills Kemampuan yangdiberikan harussesuaidenganbidangkerjayangia
lakukan.Kemudian kemampuan tersebutdikembangkanlebih lanjut untuk
meningkatkankontribusi karyawan padaperusahaan.Perusahaanmelakukan
pelatihanpendidikan secaraperiodikkepadakaryawan sesuaidengan
perkembangan teknologiyangberkembang.
Pembinaan inisangatlahpentingkarenasetiapkaryawanmemiliki kepribadian
yangberbedajadiattitudeiniharusditekankankepadakaryawan.Dalam halini
karyawandiharapkan dapatmemiliki kepribadian yangbaiksehinggadapat
memperkecil resikoterjadinya penyimpangandarikaryawan itu sendiri.
2 Prosedur Otoritas Yang Wajar
a) Harus adabatastransaksiuntukmasing-masingtellerdanheadteller.
b) Penyimpanan uangdalamkhasanahharusmenggunakanpengawasan
ganda.
c) Teller secarapribaditidakdiperkenankan menerima kuasadalambentuk
apapundarinasabahuntukmelaksanakantransaksiatas nasabahtersebut.
d) Teller secarapribadidilarang menerima titipan barangataudokumen
pentingmilik nasabah.
3.Dokumen dan catatan yang cukup
a) Setiap setoran/penarikantunaiharusdihitungdandicocokandengan
buktisetoran/penarikan.Setiap buktisetoran/penarikanharus dibericap
identifikasiteller yangmemproses.
b) Setiap transaksiharusdibukukansecarabaikdandilengkapi dengan
buktipendukungsepertiDaftarMutasiKas,
42. 42
Cash Register (daftarpersediaanuangtunaiberdasarkankopurs/masing-masing
pecahan)
4.Kontrol fisik atas uang tunai dan catatan
a)Head teller harusmemeriksa saldokas,apakahsesuaidenganyang
dilaporkanoleh teller.
b)Head tellerharusmenghitungsaldouangtunaipadaboxtellersebelumteller
yangbersangkutancutiatausetelehtellertersebutabsentanpapemberitahuan.
c)Setiap selisihharusdiindentifikasi, dilaporkan kepadaheadtellerdan
pemimpincabang, diinvestigasidandikoreksi.
d) Selisih uangtunaiyangadapadatellerataupundalamkhasanahharus
dibuatkanberitaacara selisihkas.
e) Areateller/ counter/khasanahadalahareaterbatasdalamartiselainpetugas
ataupejabatyangberwenang,tidakdiperbolehkanmasuk.
f) Teller dilarang membawa tas,makanan,ataupunperlengkapanpribadike
counterarea.
5. Pemeriksaan yang dilakukan oleh unit yang independen
a) SetiaphariUnit KontrolIntern harusmemeriksa transaksi-transaksiyang
berasaldariunitkas.
b) Secara periodik saldofisik harusdiperiksaolehSKAI.
c) Pemimpin Cabangmelakukan pemeriksaan kasdadakan.
43. 43
Contoh Kasus Audit Etika Profesi
Contoh Kasus Etika Profesional
Frank Dorrance, seorang manajer audit senior untuk Bright and
Lorren,CPA baru saja diinformasikan bahwa perusahaan berencana
untuk mempromosikannya menjadi rekanan pada 1 atau 2 tahun ke
depan bila ia terus memperlihatkan tingkat mutu yang tinggi sama
seperti masa sebelumnya. Baru saja Frank ditugaskan untuk
mengaudit Machine International sebuah perusahaan grosirbesar
yang mengirimkan barang keseluruh dunia yang merupakan klien
Bright and Lorren yang bergengsi.Selama audit, Frank menentukan
bahwa Machine International menggunakan metode pengenalan
pendapatan yang disebut “tagih dan tahan” yang baru saja
dipertanyakan oleh SEC. Setelah banyak melakukan riset, Frank
menyimpulkan bahwa metode pengenalan pendapatan tidaklah tepat
untuk Machine International. Ia membahas hal ini dengan rekanan
penugasan yang menyimpulkan bahwa metode akuntansiitu telah
digunakan selama lebih dari 10 tahun oleh klien dan ternyata tepat.
Frank berkeras bahwa metode tersebut tepat pada tahun sebelumnya
tetapi peraturan SEC membuatnya tidak tepat tahun ini. Frank
menyadari tanggung jawab rekan itu untuk membuat keputusan
akhir, tetapi ia merasa cukup yakin untuk menyatakan bahwa ia
merencanakan untuk mengikuti persyaratan SAS 22 (AU 311) dan
menyertakan sebuah pernyataan dalam kertas kerja bahwa ia tidak
setuju dengan keputusan rekannya. Rekan itu memberitahukan
Frank bahwa ia tidak akan mengizinkan pernyataan demikian karena
potensiimplikasi hukum. Namun, ia mau menulis sebuah surat
kepada Frank yang menyatakan bahwa ia mengambil tanggung
jawab penuh untuk keputusan akhir bila timbul suatu permasalahan
hukum. Ia menutup dengan mengatakan, “Frank, rekan harus
bertindak seperti rekan. Bukan seperti meriam lepas yang berusaha
untuk membuat hidup menjadi sulit bagi rekan mereka. Anda masih
harus bertumbuh sebelum saya merasa nyaman dengan anda sebagai
rekan.”
44. 44
Solusi :
pada kasus di atas, kita dapat menggunakan pendekatan enam
langkah untukmenyelesaikan dilema etis tersebut,antara lain :
Terdapat fakta-fakta yang relevan. Dalam kasus ini, fakta-fakta
tersebut adalah :
Metode pengenalan pendapatan yang digunakan Machine
International merupakan metode yang dipertanyakan oleh pihak
SEC.
Setelah melakukan riset, Frank menemukan bahwa metode tersebut
tidak sesuaibagi Machine Internatioal. Frank mengetahui bahwa
metode tersebut memang tepat pada tahun sebelumnya tetapi
peraturan SEC membuatnya tidak tepat tahun ini.
Frank merencanakan untuk mengikuti persyaratan SAS 22 (AU 311)
dan menyertakan sebuah pernyataan dalam kertas kerja bahwa ia
tidak setuju dengan keputusan rekannya.
Rekannya meminta Frank agar sependapat dengan dirinya untuk
menyetujui penggunaan metode tersebut karena metode tersebut
telah digunakan selama bertahun-tahun dan diyakini ketepatannya.
Rekannya menawarkan surat pernyataan bahwa bila terjadi suatu
permasalahan hukum, maka ia mengambil tanggung jawab penuh
akan hal tersebut.
Mengidentifikasi isu-isu etika berdasarkan fakta-fakta tersebut.
Isu etika dari dilema tersebut adalah apakah merupakan hal yang etis
bagi Frank untukmengeluarkan pernyataan bahwa ia tidak setuju
dengan keputusan rekannya mengingat rekan merupakan orang yang
membuat keputusan akhir serta berada di atas kedudukannya saat ini
sebagaimanajer senior.
- Konsekuensidari setiap alternatif :
Jika ia menyetujui pendapat dan tawaran surat pertanggung
jawaban dari rekannya kemungkinan hal ini dapat berpengaruh besar
bagi hasil audit ini nantinya. Jika timbul permasalahan hukum maka
hal ini dapat membuat perusahaanya (Bright and Lorren,CPA),
45. 45
rekannya, dan ia sendiri dituntut oleh kliennya karena melakukan
kesalahan selama pelaksanaan audit.
- Tindakan Yang tepat
Keputusan sepenuhnya berada di tangan Frank, tentunya ia harus
mempertimbangkan masak-masak akan dilema yang diadapinya saat
ini. Secara ekstrim, jika ia tetap menjunjung akan SPAP dan PSAK
maka ia akan tetap menuliskan ketidak setujuannya akan keputusan
rekannya dalam menangani kasus tersebut mengingat metode
akuntansiyang digunakan klien tidaklah sesuaidengan aturan yang
diberikan SEC. Namun jika ia menyetujui pendapat rekannya maka
kemungkinan ia akan memperoleh kedudukannya sebagairekan
yang akan ia peroleh 1 atau 2 tahun ke depan serta adanya
pandangan bahwa ia telah menunjukkan sikap menghargai dan
menghormati keputusan rekannya. Sementara di satu pilihan lainnya
Frank dapat memilih untuk tidak melakukan kegiatan penugasan
tersebut melihat adanya risiko yang cukup besarpada hasil auditnya
nanti.
46. 46
AUDIT ASSET TETAP
Sebuah Kasus Audit AssetTetap
Pada Desember 2006 Indonesia Corruptin Watch (ICW) melaporkan
kasus dugaan korupsi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
dalam ruislaag (tukar guling) antara asset PT. Industri Sandang
Nusantara (ISN), sebuah BUMN yang bergerak di bidang tekstil,
dengan asset PT. GDC, sebuah perusahaan swasta.
Dalam ruislaag tersebut PT. ISN menukarkan tanah seluas 178.497
meter persegi di kawasan Senayan dengan Tanah seluas 47 hektar
beserta Pabrik dan mesin di karawang.
Berdasarkan hasil temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)
semester II Tahun Anggaran 1998/1999, menyatakan ruislaag itu
berpotensimerugikan keuangan Negara sebesarRp. 121,628 miliar.
Kerugian itu terdiri dari kekurangan luas bangunan pabrik dan
mesin milik PT. GDC senilai Rp. 63,954 miliar, berdasarkan
penilaian aktiva tetap oleh PT. Sucofindo pada 1999; penyusutan
nilai asset pabrik milik PT. GDC senilai Rp. 31,546 miliar; dan
kelebihan perhitungan harga tanah senilai Rp. 0,127 miliar. Selain
itu juga ditemukan bahwa terdapat nilai sahamyang belum
dibayarkan oleh PT. GDC sebesarRp. 26 miliar.
Telaah Kasus
Dalam kasus Ruislaag di atas,karena ketidakjelasan prosedurdan
syarat-syarat tukar guling asset,sehingga sangat rawan untuk
diselewengkan.
47. 47
Seharusnya keputusan Tukar Guling tidak hanya menjadi wewenang
salah satu pejabat saja, melainkan melibatkan beberapa pejabat
sebagaipengendali dan control yang baik. Selain itu juga diperlukan
sebuah aturan baku oleh perusahaan mengenai tukar guling,
sehingga kemungkinan penyelewengan menjadi berkurang.
Diperlukan juga control dari lembaga bersangkutan terhadap
penelitian tim penilik yang meneliti kelengkapan mengenai status
asset,dokumen kelengkapan asset,sehingga tidak ada manipulasi
dari nilai asset tersebut serta proses tukar menukar.
Walaupun menggunakan jasa Appraisal, penilaian asset tetap juga
tetap harus diawasi untukmencegah kecurangan-kecurangan.
Dari kasus diatas dapat dibuktikan bahwa PT. ISN memiliki
pengendalian intern yang sangat buruk. Sehingga PT. ISN rawan
dicurangi oleh rekanan-rekanan bisnisnya maupun oleh oknum-
oknum pejabat perusahaan yang ingin mengambil keuntungan.Oleh
karena itu hal pertama yang harus dibenahi oleh PT. ISN adalah soal
Pengendalian Internnya.
Kasus Audit Umum PT KAI
Menerapkan proses GCG (Good Corporate Governance) dalam
suatu perusahaan Pembedahan kasus-kasus yang telah terjadi di
perusahaan atas proses pengawasan yang efektif akan menjadi
pembelajaran yang menarik dan kiranya dapat kita hindari apabila
kita dihadapkan pada situasiyang sama.
bukan suatu proses yang mudah. Diperlukan konsistensi,komitmen,
dan pemahaman yang jelas dari seluruh stakeholders perusahaan
mengenai bagaimana seharusnya proses tersebut dijalankan. Namun,
dari kasus-kasus yang terjadi di BUMN ataupun Perusahaan Publik
48. 48
dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa penerapan proses GCG
belum dipahami dan diterapkan sepenuhnya.
Salah satu contohnya adalah kasus audit umum yang dialami oleh
PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI). Kasus ini menunjukkan
bagaimana proses tata kelola yang dijalankan dalam suatu
perusahaan dan bagaimana peran dari tiap-tiap organ pengawas
dalam memastikan penyajian laporan keuangan tidak salah saji dan
mampu menggambarkan keadaan keuangan perusahaan yang
sebenarnya.
Kasus PT. KAI berawal dari perbedaan pandangan antara
Manajemen dan Komisaris, khususnya Ketua Komite Audit dimana
Komisaris menolak menyetujui dan menandatangani laporan
keuangan yang telah diaudit oleh AuditorEksternal. Komisaris
meminta untuk dilakukan audit ulang agar laporan keuangan dapat
disajikan secara transparan dan sesuaidengan fakta yang ada. Salah
satu faktor yang menyebabkan terjadinya kasus PT. KAI adalah
rumitnya laporan keuangan PT. KAI. Perbedaan pandangan antara
manajemen dan komisaris tersebut bersumber pada perbedaan
mengenai:
1. Masalah piutang PPN.
Piutang PPN per 31 Desember 2005 senilai Rp. 95,2 milyar,
menurut Komite Audit harus dicadangkan penghapusannya pada
tahun 2005 karena diragukan kolektibilitasnya, tetapi tidak
dilakukan oleh manajemen dan tidak dikoreksi oleh auditor.
2. Masalah Beban Ditangguhkan yang berasal dari penurunan nilai
persediaan.
Saldo beban yang ditangguhkan per 31 Desember 2005 sebesarRp.
6 milyar yang merupakan penurunan nilai persediaan tahun 2002
yang belum diamortisasi, menurut Komite Audit harus dibebankan
sekaligus pada tahun 2005 sebagai beban usaha.
3. Masalah persediaan dalam perjalanan.
Berkaitan dengan pengalihan persediaan suku cadang Rp. 1,4 milyar
yang dialihkan dari satu unit kerja ke unit kerja lainnya di
49. 49
lingkungan PT. KAI yang belum selesaiproses akuntansinya per 31
Desember 2005, menurut Komite Audit seharusnya telah menjadi
beban tahun 2005.
4. Masalah uang muka gaji.
Biaya dibayar dimuka sebesarRp. 28 milyar yang merupakan gaji
Januari 2006 dan seharusnya dibayartanggal 1 Januari 2006 tetapi
telah dibayar per 31 Desember 2005 diperlakukan sebagaiuang
muka biaya gaji, yang menurut Komite Audit harus dibebankan
pada tahun 2005.
5. Masalah Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya
(BPYDBS) dan Penyertaan Modal Negara (PMN).
BPYDBS sebesarRp. 674,5 milyar dan PMN sebesarRp. 70 milyar
yang dalam laporan audit digolongkan sebagaipos tersendiri di
bawah hutang jangka panjang, menurut Komite Audit harus
direklasifikasi menjadi kelompok ekuitas dalam neraca tahun buku
2005.
Beberapa hal yang direfentifikasi turut berperan dalam masalah pada
laporan keuangan PT. KAI Indonesia:
1. Auditor internal tidak berperan aktif dalam proses audit, yang
berperan hanya auditor Eksternal.
2. Komite audit tidak ikut serta dalam proses penunjukkan auditor
sehingga tidak terlibat proses audit.
3. Manajemen (tidak termasuk auditor eksternal) tidak melaporkan
kepada komite audit dan komite audit tidak menanyakannya.
4. Adanya ketidakyakinan manajemen akan laporan keuangan yang
telah disusun,sehingga ketika komite audit mempertanyakan
manajemen merasa tidak yakin.
Terlepas dari pihak mana yang benar, permasalahan ini tentunya
didasari oleh tidak berjalannya fungsi check and balances yang
merupakan fungsisubstantifdalam perusahaan.Yang terpenting
50. 50
adalah mengidentifikasi kelemahan yang ada sehingga dapat
dilakukan penyempurnaan untuk menghindari munculnya
permasalahan yang sama di masa yang akan datang.
Berikut ini beberapa solusi dan rekomendasi yang disarankan
kepada PT KAI untuk memperbaiki kondisi yang telah terjadi:
1. Apabila Dewan Komisaris ini merasa direksi tidak capable
(mampu) memimpin perusahaan,Dewan Komisaris dapat
mengusulkan kepada pemegang sahamuntuk mengganti direksi.
2. Diperlukannya kebijaksanaan (wisdom) dari Anggota Dewan
Komisaris untuk memilah-milah informasi apa saja yang merupakan
private domain.
3. Komunikasi yang intens sangat diperlukan antara Auditor
Eksternal dengan Komite Audit.
4. Komite Audit sangat mengandalkan Internal Auditor dalam
menjalankan tugasnya untukmengetahui berbagai hal yang terjadi
dalam operasional perusahaan.
5. Komite Audit tidak memberikan second judge atas opini Auditor
Eksternal, karena opini sepenuhnya merupakan tanggung jawab
Auditor Eksternal.
6. Harus ada upaya untukmembenarkan kesalahan tahun-tahun lalu,
karena konsistensiyang salah tidak boleh dipertahankan.
7. Komite Audit tidak berbicara kepada publik karena esensinya
Komite Audit adalah organ Dewan Komisaris sehingga pendapat
dan masukan Komite Audit harus disampaikan kepada Dewan
Komisaris. Apabila Dewan Komisaris tidak setuju dengan Komite
Audit, tetapi Komite Audit tetap pada pendiriannya, Komite Audit
dapat mencantumkan pendapatnya pada Laporan Komite Audit yang
terdapat dalam laporan tahunan perusahaan.
8. Manajemen menyusun laporan keuangan secara tepat waktu,
akurat dan full disclosure.
51. 51
9. Komite Audit dan Dewan Komisaris sebaiknya melakukan
inisiatif untuk membangun budaya pengawasan dalam perusahaan
melalui proses internalisasi, sehingga pengawasan merupakan
bagian tidak terpisahkan dari setiap organ dan individu dalam
organisasi.
PT. MATAHARI KAHURIPAN INDONESIA
INTERNAL AUDIT DIVISION
1. Di salah satu propinsi, PT. MAKIN mendapat tawaran dari
pemerintah daerah untuk berinvestasimengembangkan perkebunan
kelapa sawit seluas 40.000 ha. Data-data pendukung areal belum
tersedia, seperti :
- Kondisi fisik areal (topografi, tanah,iklim, sosial masyarakat,
prasarana dan lain-lain) belum diketahui.
- Status penggunaan areal (atau status kawasan hutan)belum
diketahui.
- Penggunaan areal oleh pihak lain belum diketahui
- Respon pemerintah daerah sangat baik
- Respon masyarakat ada yang mendukung dan ada juga yang kontra
(tidak berminat).
Seandainya PT. MAKIN berminat untuk berinvestasidi propinsi
tersebut tindakan dan strategi apa yang harus dilakukan untuk
meyakinkan areal yang ditawarkan oleh pemda itu layak atau tidak
layak dibuka ?.
2. Setelah ditelaah lebih dalam mengenai kondisi lahan, ternyata
diperoleh data-data pendukung sebagaiberikut :
- Kondisi fisik areal : 50 % gambut (50 % gambut dalam, 50 %
gambut dangkal).
50 % kering (75 % landai, 25 % agak bergelombang)
Solum tanah di areal kering 25 % dangkal (< 60 cm) dan berbatu-
batu.
Curah hujan 1.800 – 2.000 mm/thn, bulan kering = 2 bulan
Tinggi di atas permukaan laut = 50 m
52. 52
- Calon areal berada dalam kawasan budidaya kehutanan (KBK) dan
masih dalam wacana pemda untuk diusulkan ke Departemen
Kehutanan menjadi kawasan budidaya non kehutanan (KBNK).
- Didalam calon areal masih ada perusahaan HPH/HTI yang sudah
tidak aktif.
- Tidak ada sungaibesar yang dapat digunakan untuk transportasi
hasil produksi, sehingga jalur transportasiharus melalui darat. Jarak
100 km.lokasi dengan ibukota/pelabuhan terdekat
- Keadaan sosialmasyarakat beragam ada yang antusias,ada yang
ragu-ragu dan ada yang kontra. Masyarakat yang berminat
kemitraan dengan perusahaan menginginkan porsi 50:50.
- Dan setelah dikalkulasi*) ternyata nilai kelayakan proyek sebagai
berikut :
- IRR = 16,71 %, dimana tingkat suku bunga bank = 16 %
- NPV = positif
Berdasarkan data-data diatas, apa yang harus direkomendasikan
kepada PT. MAKIN, setuju berinvestasiatau tidak setuju
berinvestasi?
Keterangan : *) belum memperhitungkan potensial biaya dalam
pengurusan perizinan areal dan potential loss akibat permasalahan
sosial dan overlapping areal).
53. 53
Bab VI
A. kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Denganmemperhatikanapayangtelahdikemukakan
diatasmengenai tujuanpengendalianintern,makadapat
disimpulkanbahwatujuanpengendalianinternbukanhanya
merupakanproseduruntukmemeriksadanmenganalisa
ketelitiandataakuntansi,tetapi jugameliputi semuametode
dan kebijakanyangdigunakanperusahaandalam
mengendalikanjalannyaoperasionalperusahaanagardapat
mencapai tujuanyangtelahditetapkan.Dilihatdari tujuan
tersebutmakasistempengendalianinterndapatdibagi
menjadi duayaitupengendalianInternAkuntansi (Preventive
Controls) danpengendalianinternadministratif (Feedback
Controls).Pengendalianinternakuntansidibuatuntuk
mencegahterjadinyainefisiensi yangtujuannyaadalah
menjagakekayaanperusahaandanmemeriksakeakuratan
data akuntansi.Contoh:adanyapemisahanfungsi dan
tanggungjawabantar unitorganisasi.Pengendalian
administratif dibuatuntukmendorongdilakukannyaefisiensi
dan mendorongdipatuhinyakebijakkanmanajemen
(dikerjakansetelahadanyapengendalianakuntansi) Contoh:
pemeriksaanlaporanuntukmencari penyimpanganyang
ada, untukkemudiandiambil tindakan.
54. 54
Saran
Jadi pengendalianinternal sangatlah pentingdalam
kehidupansuatuperusahaanagarkitabisamemeriksadan
menganalisisketelitiandataakutansi,semuametode dan
kebijakanyangdigunakanperusahaandalammengendalikan
jalannyaoperasioanal perusahaanagardapatmencapai
tujuanperusahaanyangtelahditetapkan
55. 55
Daftar pustaka
Sumber : http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/03/pengendalian-
intern-dalam-sistem.html
http://www.google.co.id/#sclient=psy&hl=id&site=&source=hp&q=
pemahaman+SPI&pbx=1&oq=pemahaman+SPI&aq=f&aqi=&aql=
&gs_sm=e&gs_upl=1596l4911l0l5299l13l12l0l3l3l1l633l2624l0.4.
5.5-
1l10l0&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.&fp=1c0bc34bdeab405f&biw=1024
&bih=612
http://kreshna-mukti.blogspot.co.id/2012/11/internal-control.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern
http://rooswhan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2896/Sistem
+Pengendalian+Intern.doc
http://xmeizafitrianax.wordpress.com/2010/10/30/auditor-
internal-perusahaan-dan-sistem-pengendalian-internal/