SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
GOLONGANVIA
(Golongan Oksigen)
O, S, Se,Te, Po
S (Sulfur/Belerang)
• Menurut Genesis,belerang sudah lama dikenal oleh nenek
moyang sebagai batu belerang. Belerang ditemukan dalam
meteorit. Penemunya tidak diketahui secara pasti (sudah
ada sejak jaman prasejarah). R.W. Wood mengatakan
bahwa terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di
kawah Aristarchus.
• Merupakan unsur yang bernomor atom 16
• Mempunyai massa atom relative 32,07
• Nomor massa 32
• Konfigurasi electron 2,8,6
• Mempunyai struktul kristal orthorombik
• Mempunyai titik didih 717, 82 K
• Mempunyai titik lebur 392,2
Sifat-sifat:
• Berbentuk padatan Kristal yang berwarna kuning
• Belerang dengan bentuk yang sangat halus dikenal sbg belerang bunga, diperoleh
dengan cara sublimasi
• Rapuh, tidak berbau, tidak berasa
• Tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam karbon disulfida /CS2
• Di alam, belerang terdapat dalam bentuk unsur bebas dan dalam bentuk senyawa-
senyawa sulfida, pt timbal sulfide/galena (PbS), zinc blende (ZnS), besi pyrit (FeS2), dll
• juga terdapat dalam bentuk senyawa-senyawa sulfat seperti barit (BaSO4), celestit
(SrSO4), dan grypsum (CaSO2H2O) serta dlm bentuk molekul-molekul pada beberapa
bahan organik, mustard, telur, dan bawang putih.
Untuk memperoleh belerang dari alam, dapat dilakukan dengan 2 cara:
• Cara Silsila (Memperoleh belerang yang ada di permukaan tanah)
• Cara Frash (Memperoleh belerang yang ada di bawah permukaan tanah)
Cara pembuatan
• Untuk belerang yang berbentuk Kristal dapat langsung dimasukkan ke dalam autiklat
dimasukkan atau ditambahkan solar, air dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan
memasukkan uap air panas dengan tekanan 3 atm selama 30-60 menit. Pemisahan akan
terjadi karena belerang mempunyai titik lebur yang lebih rendah dibandingkan dengan
mineral-mineral pengotornya. Hasilya yang berupa belerang cair dialirkan melalui filter
dan kemudian dicetak.
• Untuk belerang jenis lumpur, pengolahannya perlu dilakkukan secara floantasi terlebih
dahulu sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf.Tujuan dari floatasi adalah untuk
meningkatkan kadar belerang dan memisahkan senyawa-senyawa besi sulfat dan silikat
dari larutan.Cara pengolahan lain untuk belerang jenis ini dengan cara pelarutan dan
penghabluran dengan dengan menggunakan pelarut karbon disulfide, dimethyl disulfit
atau larutan hidrokarbon berat lainnya.
Manfaat/Kegunaan
• Pupuk
• Bubuk mesiu
• Korek api
• Insektisida
• Fungisida
• Cairan pengisi akumulator
• Vulkanisasi karet
• Mensterilkan alat pengasap
• Pembersih logam
• Bahan bakar solar
• Penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang
• Berfungsi sbg pembentukan tunas, pembentukan bintil akar
tanaman, pembentukan klorofil, serta meningkatkan ketahanan
thd jamur
Dampak negatif/Bahaya
• SO2 termasuk zat berbahaya di atmosfer, karena sbg pencemar udara, shg dapat
mengganggu kesehatan organ pernafasan
• Memerihkan mata
• Dapat menyebabkan hujan asam
Tellurium
• Telurium ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada
tahun 1782 dan diberi nama oleh Klaproth, yang telah
mengisolasinya pada tahun 1798
• Strukturnya berupa Kristal heksagonal
• Banyak diproduksi di Amerika Serikat, Jepang, Peru, Kanada
• Bernomor atom 52
• Massa atom relative 127,60
• Nomor massa 128
• Konfigurasi elektronnya 2,8,18,18,6
• Titik Didih 1261 K
• Titik Lebur 722.72 K
Sifat-sifat:
• memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan murninya menunjukkan kilau logam
• Rapuh shg dapat dihaluskan dengan mudah
• Dapat larut dengan baik dalam asam sitrat dan air raja (aqua regia)
• dapat bereaksi dengan unsur-unsur lain yang membentuk beberapa senyawa, seperti telurium
diklorida (TeCl2), telurium dioksida (TeO2), telurium tetraklorida (TeCl4), dll
• Merupakan semikonduktor, daya hantarnya dapat berkurang jika terkena sinar matahari
• Jika terbakar nyala apinya berwarna biru kehijau-hijauan, membentuk senyawa dioksida.
• Telurium yang cair dapat mengkorosi besi, tembaga
Biasanya di alam dapat ditemukan dalam bentuk tellurida dari emas (kalaverit) atau
bergabung dengan logam lainnya.
Cara Pembuatan
Sumber utama telurium adalah dari lumpur anoda dihasilkan selama pemurnian
secara elektrolisis tembaga. Pada suhu 500 ° C anoda lumpur dipanggang dengan karbonat
natrium di bawah udara. Ion logam direduksi menjadi logam, sementaraTelluride diubah
menjadi tellurite natrium.Tellurites bisa kehabisan campuran dengan air dan biasanya hadir
sebagai hydrotellurites HTeO3-dalam larutan. Selenites juga terbentuk selama proses ini,
tetapi mereka dapat dipisahkan dengan menambahkan asam sulfat.Telurium hydrotellurites
dioksida dikonversi menjadi larut sementara selenites tinggal dalam larutan.
Pengurangan dengan logam dilakukan baik oleh elektrolisis atau dengan reaksi
dioksida telurium dengan belerang dioksida dalam asam sulfat.
Manfaat/Kegunaan:
• Dapat memperbaiki kemampuan tembaga dan baja tahan karat untuk digunakan
dalam permesinan
• Digunakan dalam perinsdutrian, misalnya digunakan pada besi pelapis pada menara
pendingin
• Digunakan untuk memberi warna biru dalam proses pembuatan kaca
• Telurium juga digunakan dalam keramik
• dapat mengurangi reaksi korosi oleh asam sulfat pada timbal, dan juga memperbaiki
kekuatan dan kekerasannya
• Digunakan sbg salahsatu komponen pembentuk panel surya
Dampak Negatif/Bahaya:
Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani hati-hati.
Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi serendah 0,01 mg/m3 atau
lebih rendah, dan pada konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau
bawang putih.
Se (Selenium)
• nomor atom 34
• Konfigurasi atom
• umumnya ditemukan di bebatuan dan tanah
• Titik Didih : 958 K
• Titik Leleh : 217,01°C
• Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal. Selenium amorf
bisa berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca).
Selenium kristal monoklinik berwarna merah tua. Sedangkan selenium kristal
heksagonal, yang merupakan jenis paling stabil, berwarna abu-abu metalik
Cara pembuatan
• Selenium diperoleh daari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau
asam sulfat.Atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter
(mineral yang mengandung kalium nitrat).
• Namun, dari sumber lainnya dikatakan bahwa selenium terjadi secara alami di
lingkungan. Sebagai salah satu elemen, selenium tidak dapat diciptakan ataupun
dihancurkan, meskipun selenium dapat berubah bentuk dalam lingkungan.
Kegunaan / manfaat
• Menangkal radikal bebas, spt sel kanker, penuaan dini
• Meningkatkan kekebalan tubuh, dengan memperbaiki sistem imunitas dan fungsi
kelenjar tiroid
• Mempertahankan Elastisitas, bersama dngan vitamin E mempertahankan elastisitas
untuk mencegah penuaan dini
Bahaya/dampak negatif
• Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah, dapat
memberikan dampak yang fatal pada tanaman pakan hewan.
• Endokrin: efek awal keracunan selenium adalah gangguan fungsi endokrin, termasuk
sintesis hormon tiroid. Kekurangan Selenium juga dapat memperburuk gangguan
tiroid yang berkaitan dengan yodium
• Psikiatri: peneliti telah melaporkan selenium dengan kadar tinggi menyebabkan
masalah perilaku seperti lekas marah atau kelelahan pada anak

More Related Content

What's hot

Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogenSifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogenRama Dewantara
 
ALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.KimiaALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.Kimiamomolovesfamily
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AJoko Nugroho
 
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan AstatinHalogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan AstatinVanny Andriani Huang
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatWina Fajriatin
 
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)evarahma70
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATNesha Mutiara
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurputrisagut
 
Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Anne Riyanti
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenMuhammad Nanda
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksCha Cha D Talo
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisisrinandani
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatHayatun Nufus
 

What's hot (20)

Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogenSifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
 
Ppt halogen
Ppt halogenPpt halogen
Ppt halogen
 
Aldehid dan keton
Aldehid dan ketonAldehid dan keton
Aldehid dan keton
 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
ALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.KimiaALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.Kimia
 
Zn 13 4
Zn 13 4Zn 13 4
Zn 13 4
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2A
 
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan AstatinHalogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
 
Unsur Fe (Besi)
Unsur Fe (Besi)Unsur Fe (Besi)
Unsur Fe (Besi)
 
Skandium
SkandiumSkandium
Skandium
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
 
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
 
Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempat
 
Kimia unsur, Halogen
Kimia unsur, HalogenKimia unsur, Halogen
Kimia unsur, Halogen
 

Similar to GOLONGANVIA SELENIUM

Similar to GOLONGANVIA SELENIUM (20)

ALKALI
ALKALIALKALI
ALKALI
 
SEMI LOGAM (Metaloid) Kimia XII
SEMI LOGAM (Metaloid) Kimia XIISEMI LOGAM (Metaloid) Kimia XII
SEMI LOGAM (Metaloid) Kimia XII
 
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdfKelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
 
Kimia anorganik golongan transisi lantanida
Kimia anorganik golongan transisi lantanidaKimia anorganik golongan transisi lantanida
Kimia anorganik golongan transisi lantanida
 
Pengolahan batu-cu1
Pengolahan batu-cu1Pengolahan batu-cu1
Pengolahan batu-cu1
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
Tabel periodik golongan iiia
Tabel periodik golongan iiiaTabel periodik golongan iiia
Tabel periodik golongan iiia
 
Unsur Itrium dan Zirkon
Unsur Itrium dan ZirkonUnsur Itrium dan Zirkon
Unsur Itrium dan Zirkon
 
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
 
kelimpahan_unsur_di_alam.pptx
kelimpahan_unsur_di_alam.pptxkelimpahan_unsur_di_alam.pptx
kelimpahan_unsur_di_alam.pptx
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 
Sifat fisika
Sifat fisikaSifat fisika
Sifat fisika
 
Ppt unsur periode ke 3 fix
Ppt unsur periode ke 3 fixPpt unsur periode ke 3 fix
Ppt unsur periode ke 3 fix
 
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimiaPPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
 
Sifat & pembuatan koloid
Sifat & pembuatan koloidSifat & pembuatan koloid
Sifat & pembuatan koloid
 
Contoh reaksi kimia
Contoh reaksi kimiaContoh reaksi kimia
Contoh reaksi kimia
 
Bbm sains t1 bab 4
Bbm sains t1 bab 4Bbm sains t1 bab 4
Bbm sains t1 bab 4
 

More from Vina Widya Putri

Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, LeukoplakiaLesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, LeukoplakiaVina Widya Putri
 
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenReccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenVina Widya Putri
 
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...Vina Widya Putri
 
Lesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat VirusLesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat VirusVina Widya Putri
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Vina Widya Putri
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityVina Widya Putri
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiVina Widya Putri
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiVina Widya Putri
 
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi ObatLaporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi ObatVina Widya Putri
 
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Vina Widya Putri
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteVina Widya Putri
 
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelTutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelVina Widya Putri
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakVina Widya Putri
 
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAKLaporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAKVina Widya Putri
 
Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7Vina Widya Putri
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiVina Widya Putri
 
Premolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atasPremolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atasVina Widya Putri
 
Premolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atasPremolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atasVina Widya Putri
 

More from Vina Widya Putri (20)

Infeksi Odontogenik
Infeksi OdontogenikInfeksi Odontogenik
Infeksi Odontogenik
 
Lesi Pigmentasi
Lesi PigmentasiLesi Pigmentasi
Lesi Pigmentasi
 
Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, LeukoplakiaLesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
 
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenReccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
 
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
 
Lesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat VirusLesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat Virus
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
 
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi ObatLaporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
 
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelTutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
 
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAKLaporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
 
Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
 
Premolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atasPremolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atas
 
Premolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atasPremolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atas
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

GOLONGANVIA SELENIUM

  • 2. S (Sulfur/Belerang) • Menurut Genesis,belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai batu belerang. Belerang ditemukan dalam meteorit. Penemunya tidak diketahui secara pasti (sudah ada sejak jaman prasejarah). R.W. Wood mengatakan bahwa terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus. • Merupakan unsur yang bernomor atom 16 • Mempunyai massa atom relative 32,07 • Nomor massa 32 • Konfigurasi electron 2,8,6 • Mempunyai struktul kristal orthorombik • Mempunyai titik didih 717, 82 K • Mempunyai titik lebur 392,2
  • 3. Sifat-sifat: • Berbentuk padatan Kristal yang berwarna kuning • Belerang dengan bentuk yang sangat halus dikenal sbg belerang bunga, diperoleh dengan cara sublimasi • Rapuh, tidak berbau, tidak berasa • Tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam karbon disulfida /CS2 • Di alam, belerang terdapat dalam bentuk unsur bebas dan dalam bentuk senyawa- senyawa sulfida, pt timbal sulfide/galena (PbS), zinc blende (ZnS), besi pyrit (FeS2), dll • juga terdapat dalam bentuk senyawa-senyawa sulfat seperti barit (BaSO4), celestit (SrSO4), dan grypsum (CaSO2H2O) serta dlm bentuk molekul-molekul pada beberapa bahan organik, mustard, telur, dan bawang putih. Untuk memperoleh belerang dari alam, dapat dilakukan dengan 2 cara: • Cara Silsila (Memperoleh belerang yang ada di permukaan tanah) • Cara Frash (Memperoleh belerang yang ada di bawah permukaan tanah)
  • 4. Cara pembuatan • Untuk belerang yang berbentuk Kristal dapat langsung dimasukkan ke dalam autiklat dimasukkan atau ditambahkan solar, air dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan memasukkan uap air panas dengan tekanan 3 atm selama 30-60 menit. Pemisahan akan terjadi karena belerang mempunyai titik lebur yang lebih rendah dibandingkan dengan mineral-mineral pengotornya. Hasilya yang berupa belerang cair dialirkan melalui filter dan kemudian dicetak. • Untuk belerang jenis lumpur, pengolahannya perlu dilakkukan secara floantasi terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf.Tujuan dari floatasi adalah untuk meningkatkan kadar belerang dan memisahkan senyawa-senyawa besi sulfat dan silikat dari larutan.Cara pengolahan lain untuk belerang jenis ini dengan cara pelarutan dan penghabluran dengan dengan menggunakan pelarut karbon disulfide, dimethyl disulfit atau larutan hidrokarbon berat lainnya.
  • 5. Manfaat/Kegunaan • Pupuk • Bubuk mesiu • Korek api • Insektisida • Fungisida • Cairan pengisi akumulator • Vulkanisasi karet • Mensterilkan alat pengasap • Pembersih logam • Bahan bakar solar • Penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang • Berfungsi sbg pembentukan tunas, pembentukan bintil akar tanaman, pembentukan klorofil, serta meningkatkan ketahanan thd jamur
  • 6. Dampak negatif/Bahaya • SO2 termasuk zat berbahaya di atmosfer, karena sbg pencemar udara, shg dapat mengganggu kesehatan organ pernafasan • Memerihkan mata • Dapat menyebabkan hujan asam
  • 7. Tellurium • Telurium ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada tahun 1782 dan diberi nama oleh Klaproth, yang telah mengisolasinya pada tahun 1798 • Strukturnya berupa Kristal heksagonal • Banyak diproduksi di Amerika Serikat, Jepang, Peru, Kanada • Bernomor atom 52 • Massa atom relative 127,60 • Nomor massa 128 • Konfigurasi elektronnya 2,8,18,18,6 • Titik Didih 1261 K • Titik Lebur 722.72 K
  • 8. Sifat-sifat: • memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan murninya menunjukkan kilau logam • Rapuh shg dapat dihaluskan dengan mudah • Dapat larut dengan baik dalam asam sitrat dan air raja (aqua regia) • dapat bereaksi dengan unsur-unsur lain yang membentuk beberapa senyawa, seperti telurium diklorida (TeCl2), telurium dioksida (TeO2), telurium tetraklorida (TeCl4), dll • Merupakan semikonduktor, daya hantarnya dapat berkurang jika terkena sinar matahari • Jika terbakar nyala apinya berwarna biru kehijau-hijauan, membentuk senyawa dioksida. • Telurium yang cair dapat mengkorosi besi, tembaga Biasanya di alam dapat ditemukan dalam bentuk tellurida dari emas (kalaverit) atau bergabung dengan logam lainnya.
  • 9. Cara Pembuatan Sumber utama telurium adalah dari lumpur anoda dihasilkan selama pemurnian secara elektrolisis tembaga. Pada suhu 500 ° C anoda lumpur dipanggang dengan karbonat natrium di bawah udara. Ion logam direduksi menjadi logam, sementaraTelluride diubah menjadi tellurite natrium.Tellurites bisa kehabisan campuran dengan air dan biasanya hadir sebagai hydrotellurites HTeO3-dalam larutan. Selenites juga terbentuk selama proses ini, tetapi mereka dapat dipisahkan dengan menambahkan asam sulfat.Telurium hydrotellurites dioksida dikonversi menjadi larut sementara selenites tinggal dalam larutan. Pengurangan dengan logam dilakukan baik oleh elektrolisis atau dengan reaksi dioksida telurium dengan belerang dioksida dalam asam sulfat.
  • 10. Manfaat/Kegunaan: • Dapat memperbaiki kemampuan tembaga dan baja tahan karat untuk digunakan dalam permesinan • Digunakan dalam perinsdutrian, misalnya digunakan pada besi pelapis pada menara pendingin • Digunakan untuk memberi warna biru dalam proses pembuatan kaca • Telurium juga digunakan dalam keramik • dapat mengurangi reaksi korosi oleh asam sulfat pada timbal, dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya • Digunakan sbg salahsatu komponen pembentuk panel surya
  • 11. Dampak Negatif/Bahaya: Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi serendah 0,01 mg/m3 atau lebih rendah, dan pada konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.
  • 12. Se (Selenium) • nomor atom 34 • Konfigurasi atom • umumnya ditemukan di bebatuan dan tanah • Titik Didih : 958 K • Titik Leleh : 217,01°C • Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal. Selenium amorf bisa berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca). Selenium kristal monoklinik berwarna merah tua. Sedangkan selenium kristal heksagonal, yang merupakan jenis paling stabil, berwarna abu-abu metalik
  • 13. Cara pembuatan • Selenium diperoleh daari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat.Atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang mengandung kalium nitrat). • Namun, dari sumber lainnya dikatakan bahwa selenium terjadi secara alami di lingkungan. Sebagai salah satu elemen, selenium tidak dapat diciptakan ataupun dihancurkan, meskipun selenium dapat berubah bentuk dalam lingkungan.
  • 14. Kegunaan / manfaat • Menangkal radikal bebas, spt sel kanker, penuaan dini • Meningkatkan kekebalan tubuh, dengan memperbaiki sistem imunitas dan fungsi kelenjar tiroid • Mempertahankan Elastisitas, bersama dngan vitamin E mempertahankan elastisitas untuk mencegah penuaan dini
  • 15. Bahaya/dampak negatif • Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah, dapat memberikan dampak yang fatal pada tanaman pakan hewan. • Endokrin: efek awal keracunan selenium adalah gangguan fungsi endokrin, termasuk sintesis hormon tiroid. Kekurangan Selenium juga dapat memperburuk gangguan tiroid yang berkaitan dengan yodium • Psikiatri: peneliti telah melaporkan selenium dengan kadar tinggi menyebabkan masalah perilaku seperti lekas marah atau kelelahan pada anak