Unsur-unsur halogen seperti fluorin, klorin, bromin, dan iodin memiliki sifat kimia yang mirip yaitu bereaksi dengan unsur lain untuk membentuk senyawa ionik. Di alam, halogen ditemukan dalam bentuk garam seperti natrium fluorida, natrium klorida, dan kalium iodida. Berbagai senyawa halogen digunakan untuk berbagai aplikasi seperti pasta gigi, pemutih, zat aditif bahan bakar, dan pemadam kebakaran
3. Alumunium merupan unsur logam yang
paling banyak terdapat di kerak bumi
Kelimpahanya menempati urutan ke-3
setelah okigen dan silicon.
Aluminium ditemukan dalam batuan
aluminium silikat (senyawa yang
tersusun atas unsure Al, O, dan Si), bijih
bauksit (Al2O3.2H2O), dan kriolit (Na3Alf6).
4. Di Alam, silikon dapat berada dalam bentuk silika
(SiO2) atau pasir kuarsa (SiO2), aluminosilikat,
ortoklase (K2O.Al2O3.6SiO2), kaolin (Al2O3.3SiO2.2H2O),
dan albit (Na2O.AlO3.6SiO2.
Silikon dapat diperoleh dengan cara mereduksi SiO2
pada suhu tinggi Menggunakan preduksi karbon.
SiO2(s) + 2 C(s) “dipanaskan” Si(s) + 2CO(g)
5. C. Kelimpahan Besi (Fe)
Besi juga merupakan unsur keempat yang
paling banyak terdapat di bumi.
Bijih utama unsur logam besi terdapat
dalam mineral hematite (Fe 2O3), Magnetit
(Fe3O4), Limonit (FeO(OH)), dan siderit (FeCO3).
Di Indonesia bijih-bijih besi ini banyak
terdapat di Kalimantan Barat, Sumatra Barat,
Sumatra Selatan, Sulawesi tengah dan Pulau
Jawa.
6. Kromium di temukan di alam dalam bentuk
mineral kromit (FeCr2O4).
Di Indonesia mineral ini terdapat di
Sulawesi Tengah.
7. Tembaga di Alam terdapat dalam bentuk
mineral. Kalkopirit (CuFeS2) dan malakit
(Cu(OH)2CO3). Di Indonesia mineral ini
terdapat di Papua.
8. (Sulfur) merupakan unsur periode ke-3 yang terdapat
di Alam dalam keadaan bebas, maupun dalam bentuk
senyawanya.
Dalam keadaan bebas Umumya belerang terdapat
dalam gunung berapi.
dalam bentuk senyawanya, Belerang ditemukan dalam
bentuk mineral sulfida, seperti besi sulfida (FeS2), gips
(CaSO4 . 2H2O), dan seng sulfida (ZnS). Selain itu
Belerang juga terkanung dalam gas Alam, seperti H2S
dan SO2.
9. Karbon di Alam terdapat dalam bentuk unsur karbon dan senyawa karbon organik.
1. Unsur Karbon
Unsur karbon terdapat
dalam tiga bentuk, yaitu:
• Bentuk Amorf
• Bentuk Grafit
• Bentuk Intan
2. Senyawa karbon
Karbon merupakan penyusun makromelekul ini merupakan komponen penting
dalam mahluk hidup, oleh karna itu semua jasad mahluk hidup pasti mengandung
senyawa karbon organik.
10. 1. Unsur Nitrogen
Nitrogen merupakan komponen gas terbesar dalam udara yaitu
mencapai 78%. Nitrogen ini merupakan gas yang tidak reaktif
(inert) serta memiliki titik didih -196oC dan titik beku -210oC.
2. Senyawa Nitrogen
Senyawa Nitrogen yang terdapat secara alamiah di alam adalah
natrium nitrat (NaNO3) yang dikenal juga sebagai saltpeter chili.
Senyawa ini merupakan sumber utama nitrogen terikat yang
masih ditambang di dataran tinggi Chili.
11. • Oksigen banyak terdapat di alam,
kandunganya di udara sekitar 21%
• Di atmosfer terdapt oksigen dalam
bentuk melekul diatomik (O2).
• okigen yang terletak di atas lapisan
atmosfer terdapat dalam bentuk
monoatomik (O) dan triatomik (O3).
13. Gas Mulia
Gas mulia didalam system priodik unsure terdapat pada
golongan VIII A
Konfigurasi elektron gas mulia :
2He : 1s2
10Ne : [He] 2s2 2p6
18Ar : [Ne] 3s2 sp6
36Kr : [Ar] 3d10 4s2 4p6
54Xe : [Kr] 4d10 5s2 5p6
86Rn : [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p6
14. Sifat-sifat golongan gas mulia
A. Sifat Periodik Unsur Golongan Gas
Mulia
Dengan konfigurasi elektron yang
sudah penuh, gas mulia termasuk unsur
yang stabil. Artinya sukar bereaksi
dengan unsur lain dan sukar menerima
maupun melepas elektron.
15. B. Sifat Fisik Gas Mulia
Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia
lebih kecil daripada suhu ruangan(25oC atau
298 K) sehingga seluruh unsur gas mulia
berbentuk gas.
Karna bersifat stabil, unsur-unsur gas mulia
tersebut di alam berada dalam bentuk
monoatomik.
16. C. Sifat Kimia Unsur Golongan Gas Mulia
Seorang kimiawan Kanada, Neil
Bartlet, berhasil membuat persenyawaan
yang stabil antara unsur gas mulia dan
unsur lain, yaitu senyawa XePtF6.
Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:
PtF6 + O2 → (O2)+(PtF6)-
17. Sifat-sifat gas mulia
• Memiliki konfigurasi electron yang lebuh stabil
• Sukar bereaksi
• Memiliki 8 electron valensi , kecuali He
• Didapatkan dalam keadaan bebas di alam dalam
bentuk monoatomik
• Radon bersifat radioaktif
• Kecenderungan sifat unsur gas mulia dari helium ke
radon
Jari-jari makin besar
Energi ionisasi makin kecil
18. Sifat atomik gas mulia
Terlihat adanya suatu keteraturan sifat unsure – unsure gas mulia mulai dari He
hingga Rn, yang meliputi :
• Jari – jari Atom : Jari – jari atom dari He, Kp, Rn semakin bertambah karena
bertambahnya jumlah kulit electron
• Energi Ionisasi : Energi ionisasi dari He, Kp, Rn semakin berkembang hal ini
terjadi karena penambahan jari – jari atom menyebabkan gaya tari menarik antar
inti dengan electron valensi semakin lemah, sehingga untuk melepas
electron tersebut dibutuhkan energy yang semakin kecil.
• Kelektronegatifan : Unsur – unsure He, Ne, Ar, tidak memiliki keelektronegatifan
semakin berkembang. Hal ini berarti bahwa kemampuan melepas electron untuk
membentuk suatu ikatan dengan atom lain semakin bertambah.
• Tingkat Oksidasi : Tingkat oksidasi He, Ne, Ar, adalah nol sedangkan Kr, Xe, dan
Rn memiliki beberapa tingkat oksidasi tingkat oksidasi mengambarkan jumklah
elekton yang dilepas atau diserap agar diproleh agar diperoleh konfigurasi
electron gas mulia yang stabil.
19. Sifat fisis gas mulia
Gas mulia merupakan gas monoatomik artinya ditemukan dalam bentuk
atom tunggal di alam yang sering berikatan satu sama lain akibat adanya
gaya London. Pada atom factor yang mempunyai kekuatan gaya London
adalah ukuran atom. Selanjutnya kita perhatikan keteraturan sifat fisis gas
mulia apa yang menyebabkan keteraturan tersebut.
• Kerapatan : Kerapatan menyebakan perbandingan antara massa dan unit
oleh masa atom jari –jari atom dan kekuantan gas London.
• Titik leleh : Titik leleh yaitu suhu pada saat wujud padat dan air berada
dalam suau system kesetimbangan. Titik leleh dipengaruhi oleh jenis dan
kekuatan ikatan.
• Titik Didih : Titik didih yaitu suhu pada saat wujud gas dan cair berada
dalam suatu system kesetimbangan. Titik didih bertambah dari He ke Rn,
karena adanya pertambahan gaya London.
• Daya Hantar Listrik Dan Panas : Ada atau tidaknya elektron – elektron
bebas yang dapat bergerak dalam suatu ikatan kimia menentukan apakah
suatu unsure dapat menghantarkan lstrik dan panas atau tidak.
20. Sifat kimia gas mulia
ketahui bahwa reaksi kimia hanya
melibtkan electron – electron pada kulit
terluarnya. Oleh karena itu gas terluar gas
mulia telah penuh, maka cendrung tidak
beraksi atau tidak reaktif.
21. Gas mulia di alam
• Gas mulia di alam tergolong unsure sangat tidak reaktif sehingga
unsure ini ditemkan di alam dalam bentuk monoatomik. Utama
gas mulia kecuali radon adalah udara.
• Radon merupakan unsure radioaktif dan diperoleh dari pelurahan
unsure radioaktif seperi uranium dan radium yang terdapat pada
kerak bumi
• Gas mulia yang tidak terdapatr di alam adalah radon (Rn) diantara
seluruh gas mulia argon paling banyak terdapat di udara dan
kadar 0,93% dari udara kering, neon 1,8x 10-3 %, helium 5,2x 10-
4%, kriptton 1,1x 10-4% dan xenon 8,7x 10-6%
22. Industri gas mulia dan
penggunaannya
Gas mulia dapat digunakan dalam berbagai hal, antara lain sebagai
berikut :
• Helium digunakan sebagai pengisi balon gas karena masa
jenisnya yang rendah dan setaabil.
• Neon digunakan untuk gas pengisi lampu dan pember warna
merah yang terang
• Argon merupakan gas mulia yang paling banyak digunakan,
terutama di atmosfer penguasa logam.
• Kripton dan Xenon digunakan untuk pengisian lampu iklan yang
berwara arni
• Campuran 10% Xe, 89% Ar, dan 1 % F2 digunakan untuk lampu
emisi untuk menhasilkan sinar laser
28. No Sifat Flourin Klorin Bromin Iodin
1 Nomor atom 9 17 35 53
2 Konfigurasi elektron [He] 2s22p5 [Ne] 3s23p5 [Ar] 3d104s24p5 [Kr] 4d105s25p5
3 Titik cair (⁰C) -220 -101 -7 114
4 Titik didih (⁰C) -188 -53 59 184
5 Rapatan (g/cm3) 169x103 3,21x10-3 3,12 4,93
6 Energi Ionisasi (Kj/mol) 1681 1251 114 1008
7 Keelektronegatifan -328 -349 -325 -295
8 Jari-jari kovalen(Å) 4,0 3,0 2,8 2,5
9 Jari-jari ion 1,19 1,67 1,82 2,06
10 Energy ikatan x-x (kJ/mol) 155 242 193 151
29.
30.
31. Dibuat dengan cara elektrolisis larutan KF
dalam HF cair . dari elektrolisis ini
dihasilkan gas hidrogen di katode dan
flourin di anode.
Katode : 2H+ + 2e- → H2
Anode : 2F → F2 + 2e-
32. Dibuat dengan cara elektrolisis larutan
atau lelehan NaCl. Gas klorin akan di
hasilkan di anode.
NaCl(l) → Na+
(l) + Cl-
(l)
Katode : Na+ + e- → Na
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e-
33. Dibuat dengan cara mengalirkan gas klorin
kedalam air laut . gas klorin akan
mengoksidasi ion Br- menjadi Br2 yang
berwarna coklat merah.
2Br-
(aq) + Cl2(g) → Br2(l) + 2Cl-
(aq)
34. Iodin dapat dibuat dengan mereaksikan
natrium iodat dengan natrium bisulfit.
2NaIO3(aq) + 5NaHSO3(aq) → I2(s) +
3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) + H2O(l)
35. • HF : untuk membuat tulisan di atas kaca
• Garam flourida : campuran pada pasta gigi
• CIF : sebagai oksidator
• NaF : pengawet kayu
• CF2Cl2/freon : pendingin
• NaCl : penyedap rasa , pengawet makanan , bahan pembuatan gas
klorin
• NaClO : pemutih
• Ca(OCl)2/kaporit : antiseptik
• HCl : untuk menghilangkan karat pada permukaan logam
• C2H4Br2 : zat aditif pada bensin
• AgBr : bahan pembuatan film / bahan pencetak film
• CH3Br : sebagai bahan pemadam kebakaran