Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs) untuk mengevaluasi penyakit periodontal di populasi. CPITN digunakan untuk menilai prevalensi penyakit periodontal, kategori kebutuhan perawatan, dan skor kondisi periodontal berdasarkan kedalaman pocket dan gejala lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan, posisi pasien dan operator, teknik probing menggunakan probe
1. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dokter, perkenalkan nama saya ... NIM saya..
Kali ini saya akan mensimulasikan/melakukan pemeriksaan CPITN
(COMMUNITYPERIODOTALINDEXOF TREATMENTNEEDS) yang
dikembangkan oleh WHO dan digunakan untuk meng-evaluasi penyakit
periodontal dalam survei populasi/ penduduk. Selain itu, CPITNdapat juga
digunakan untuk melihat kondisi jaringan periodontal pada suatu kelompok atau
subpopulasidari sejumlah penelitian. CPITNutamanya merupakan prosedur
screening yang membutuhkan penilaian klinis untuk mengetahui ada atau tidaknya
periodontal pocket, calculus dan perdarahan gingival.
Indikasi CPITN:
1. Menilai dengan cepat suatu prevalensi
2. Untuk menilai kriteria dan kategori kebutuhan akan perawatan periodontal
berdasarkan status periodontal
Selanjutnya saya akan mempersiapkan alat&bahan terlebih dahulu yang
akan dilakukan dalam melakukan pemeriksaan CPITN, yaitu:
APD (Handscoon& Masker)
Nierbeken
Periodontal ProbeUNC-15
Alat Diagnostik (Kaca Mulut)
Lembar Kerja
Kemudian saya akan memposisikan pasien sedemikian rupa sehingga dalam
posisinyaman, dan saya akan memposisikan diri saya sebagai operator sesuai
dengan ergonomi, yaitu:
A. Posisijam 7: Gigi Mandibula anterior, Mandibula posterior kanan, Maksila
anterior
B. Posisi jam 9: Permukaan fasial gigi Maksila & Mandibula posterior kanan,
Permukaa oklusal gigi Mandibula posterior kanan
C. Posisijam 11: Hampir semua daerah dalam rongga mulut dapat di akses
dalam posisi ini (Permukaan palatal, incisal dan oklusal gigi Maksila dan
gigi Mandibula)
D. Posisijam 12: Permukaan lingual gigi Mandibula anterior
2. Selanjutnya saya akan menjelaskan terlebih dahulu cara pemeriksan CPITN,
yaitu:
1. Pengukuran dibagi menjadi 6 Sektan
SEKTAN I
18, 17, 16, 15, 14
SEKTAN II
13, 12, 11, 21, 22, 23
SEKTAN III
24, 25, 26, 27, 28
SEKTAN VI
48, 47, 46, 45, 44
SEKTAN V
43, 42, 41, 31, 32, 33
SEKTAN IV
34, 35, 36, 37, 38
2. Pada pasien usia 20tahun atau lebih, gigi yang diperiksa dari masing-masing
sektan yaitu:
17, 16 11 26, 27
47, 46 31 36, 37
3. Pada gigi M3 tidak dilakukan perhitungan, kecuali menggantikan fungsi gigi
M2
4. Tiap gigi dari masing-masing sektan diukur kedalaman sulkusnya, kemudian
skor yang tertinggi dicatat
Kondisi Periodontal
Skor
CPITN
Tipe Pelayanan
Sehat (tidak ada pocketatau perdarahan
gingiva pada saat probing)
0 Tidak ada
Radang gusi (ada perdarahan gingiva
setelah probing / Bleeding on
Probing/BOP)
1
OHI (Oral Hygiene
Instructions)
Kalkulus (Supragingiva & Subgingiva)
atau timbunan plak di sekeliling margin
gingiva, tidak terdapat pocket dengan
kedalaman lebih dari 3mm
{Kode warna pada probeseluruhnya
tampak saat di insersikan}
2 OHI + Scaling
Pocket4-5mm
{Kode warna pada probetampak
sebagian saat di insersikan}
3
OHI + Scaling, Root
Planing
Pocket6mm atau lebih
{Kode warna pada probeseluruhnya
masuk ke dalam pocketsaat di
insersikan, sehingga kode warna tidak
tampak}
4
OHI + Complex
treatment
3. *Terdapat keterlibatan daerah furkasi
atau loss attachment dengan kedalaman
pocketlebih dari 7mm
Kemudian saya akan melakukan pemeriksaan CPITN padagigi geligi yang
sudah ditentukan dari masing-masing sektan, dengan melakukan probing
menggunakan periodontal probe UNC-15. Caranya yaitu:
1. Ujung probe di insersikan parallel/sejajar sumbu aksis vertical gigi dengan
berjalan secara Walking Stroke (6 titik, 3 labial/bukal & 3 lingual/palatal),
dan sirkumferensial mengelilingi tiap permukaan gigi untuk mendeteksi
dasar pocket/kedalaman pocket.
Jika terdapat banyak kalkulus, biasanya sulit untuk mengukur kedalaman
pocketkarena kalkulus mengahalangi masuknya periodontal probe. Oleh
karena itu, dilakukan pembuangan kalkulus terlebih dahulu secara kasar /
gross scaling sebelum dilakukan pengukuran pocket.
2. Hindari ras kurang enak atau sakit
3. Awal rasa sakit menunjukkan tekanan antara 20-25gram (tekanan probing
tidak boleh melebihi ini, di cek dulu dengan nekan probedi belakang kuku
biar tau tekanannya gaak melebihi itu)
4. Tiap gigi dari masing-masing sektan diukur kedalaman sulkusnya, kemudian
skor yang tertinggi dicatat
(terus dicocokin sama table dari kondisi periodontal pasien, skornya, dan
tipe perawatan yang harus diberi)
PAPILLARY BLEEDING INDEX(PBI)
Dicetuskan oleh Mühlemann HR (1977), berdasarkan pada perdarahan yang
timbul setelah pemeriksaan papilla interdental dengan lembut. Periodontal Probe
yang tumpul di insersikan secara hati-hati ke dalam sulcus gingiva di dasar papilla
interdental padaaspek mesial, dan kemudian dipindahkan secara koronal ke ujung
papilla. Hal ini diulangi pada aspek distal dari papilla yang sama. Intensitas
perdarahan apa pun yang timbul kemudian dicatat pada skala 0 hingga 4.
Kriteria Skor:
0: Tidak ada Perdarahan
1 (titik): Muncul titik perdarahan
2 (titik/garis): Muncul beberapa titik perdarahan yang terpisahkan atau
adanya sebuhan garis perdarahan yang muncul
4. 3 (membentuk segitiga): Segitiga interdental terisi dengan darah segera
setelah probing dilakukan
4 (melebar2): Pendarahan yang banyak terjadi setelah probing, darah
mengalir ke sulkus marginal
DERAJAT KEGOYAHAN GIGI / TOOTHMOBILITY INDEX
Dicetuskan oleh Glickman (1972), disebut juga dengan Glickman’s Index.
Dilakukan dengan cara menggunakan 2 ujung instrument yang tumpul ( satu
diletakkan pada bagian lingual/palatal dan satunya lagi diletakkan pada bagian
labial/fasial dari gigi).
Skornya yaitu:
Grade I: Sedikit goyang dari biasanya/normalnya
Grade II: Kegoyahan sedang yang lebih dari normal
Grade III: Mobilitas/Kegoyahan parah secara faciolingual dan / atau
mesiodistal dikombinasikan dengan perpindahan arah vertikal.