Koloid merupakan salah satu topik yang dijelaskan dalam dokumen tersebut. Dokumen ini membahas tentang definisi koloid, perbedaan koloid dengan larutan dan suspensi, macam-macam koloid beserta contohnya, sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan Brown, proses pembuatan koloid, dan contoh penerapan koloid dalam kehidupan sehari-hari.
2. PERBEDAAN
Cara pembuatan koloid
Sifat-sifat koloid dan
contoh dalam kehidupan
Macam-macam koloid
dan contohnya
Perbedaan larutan,
koloid, dan suspensi
MACAM
SIFAT PEMBUATAN
01 02
03 04
ISI DARI
PRESENTASI
4. LARUTAN, KOLOID, SUSPENSI
No. LARUTAN KOLOID SUSPENSI
1. Homogen Tampak homogen Heterogen
2. Satu fase
Dua fase (dilihat
dengan mikroskop
ultra)
Dua fase
3. Jernih Keruh tanpa endapan Keruh ada endapan
4. Tidak dapat disaring
Dapat disaring (dengan
kertas saring ultra)
Dapat disaring
5. Stabil Stabil Tidak stabil
6.
Diameter partikel < 10^-
7 cm
Diameter partikel 10^-7
sampai 10^-5 cm
Diameter partikel >
10^-5 cm
6. SOL PADAT
KOLOID TIPE SOL
SOL CAIR
Fase terdispersi padat dan medium
terdispersi cair.
Contoh : tinta, cat darah, sol kanji,
dan sol logam
Fase dan medium terdispersi padat.
Contoh : kaca berwarna, intan hitam,
paduan logam, serta beberapa batu
mulia dan sintetis
7. AEROSOL PADAT
KOLOID TIPE AEROSOL
AEROSOL CAIR
Fase terdispersi cair dan medium
terdispersi gas.
Contoh : kabut, awan
Fase terdispersi padat dan medium
terdispersi gas.
Contoh : debu, asap rokok, asap
letusan gunung berapi
8. EMULSI PADAT
KOLOID TIPE EMULSI
EMULSI CAIR
Fase dan medium terdispersi cair.
Contoh : susu, es krim, santan,
mayones
Fase terdispersi cair dan medium
terdispersi padat.
Contoh : mentega, keju, mutiara
9. BUSA PADAT
KOLOID TIPE BUSA
BUSA CAIR
Fase terdispersi gas dan medium
terdispersi cair.
Contoh : busa sabun, krim kocok
Fase terdispersi gas dan medium
terdispersi padat.
Contoh : batu apung, stirofoam
11. EFEK
Peristiwa penghamburan cahaya oleh
partikel koloid
Diamati pertama kali oleh fisikawan
Inggris, John Tyndall
Terjadi karena partikel koloid yang berupa
ion atau molekul dengan ukuran cukup
besar mampu menghamburkan cahaya ke
segala arah
TYNDALL
01
12. EFEK
Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari :
Terjadi warna merah & jingga pada pagi/sore
hari dan warna biru pada siang hari
Sorot lampu kendaraan saat udara berkabut
tampak lebih jelas
Sorot lampu proyektor di gedung bioskop
tampak jelas saat ada asap rokok.
TYNDALL
13. GERAK
Gerakan acak partikel koloid dalam
medium pendispersinya
Disebabkan oleh tumbukan tidak seimbang
antara partikel koloid yang terdispersi dengan
medium pendispersinya.
Menyebabkan partikel-partikel koloid
tersebar merata dalam medium
pendispersinya.
BROWN
02
14. GERAK
Gerak Brown dalam kehidupan sehari-hari :
Gerakan debu yang terlihat pada seberkas
sinar
Gerakan partikel pada susu ketika terkena
seberkas cahaya
BROWN
15. Peristiwa pergerakan partikel koloid karena
pengaruh medan listrik
Medan listrik mengakibatkan partikel koloid
bergerak ke elektrode yang muatannya
berlawanan
ELEKTROFORESIS
03
16. Elektroforesis dalam kehidupan sehari-hari :
Identifikasi DNA manusia
Penyaring kotoran debu pada industri pabrik
Pelapisan antikarat (cat) pada badan mobil
ELEKTROFORESIS
17. ADSORPSI
Proses penyerapan suatu partikel zat, baik
ion, atom, maupun molekul pada permukaan
zat tersebut sehingga koloid bermuatan listrik
Terjadi karena adanya gaya tarik tidak
seimbang pada partikel zat di permukaan
adsorben
04
18. ADSORPSI
Adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari :
Pemisahan mineral logam dari bijihnya pada
industri logam
Penjernihan air tebu pada proses pembuatan gula
pasir
Penyembuhan sakit perut karena bakteri patogen
Pewarnaan serat kain
Adsorpsi racun-racun pada masker gas
Proses menghilangkan bau badan dengan
deodoran roll on
19. Peristiwa pengendapan partikel-partikel
koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari
medium pendispersinya.
Terjadi karena dispersi koloid kehilangan
kestabilan dalam mempertahankan partikel-
partikelnya untuk tetap tersebar dalam
mediumnya.
Mengakibatkan penggabungan partikel koloid
sehingga ukurannya lebih besar.
KOAGULASI
05
20. Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari :
Penggumpalan lumpur/tanah liat pada proses
penjernihan air dengan tawas
Pembentukan delta di daerah muara
Penetralan albuminoid dalam darah sehingga
mengakibatkan penggumpalan yang dapat
menutup luka
Penggumpalan debu/asap pabrik dengan alat
pengendap Cottrell
KOAGULASI
21. DIALISIS
Suatu cara mengurangi ion-ion
pengganggu pada sistem koloid
menggunakan selaput semipermiabel.
Alat yang digunakan disebut dialisator
06
22. DIALISIS
Dialisis dalam kehidupan sehari-hari :
Hemodialisis : proses cuci darah bagi
penderita gagal ginjal
Penjernihan air
Pemisahan ion sianida dari tepung tapioka
23. Koloid yang dapat melindungi koloid lain
agar tidak terjadi koagulasi.
Bekerja dengan cara membentuk lapisan di
sekeliling partikel koloid lain.
KOLOID
PELINDUNG
07
24. Koloid pelindung dalam kehidupan sehari-
hari :
Lesitin : menstabilkan butiran-butiran halus air
di dalam margarin
Gelatin : mencegah terbentuknnya kristal es
dalam es krim
Minyak silikon : melindungi campuran zat
warna dan oksida logam dalam cat
Kasein dalam susu : melindungi lemak/minyak
dalam medium cair.
KOLOID
PELINDUNG
25. KOLOID LIOFIL
DAN LIOFOB
Koloid tipe sol
Berdasarkan afinitas, sol dibedakan menjadi
: sol liofil dan sol liofob
Sol liofil : fase terdispersinya mempunyai
afinitas besar dalam menarik medium
pendispersinya
Sol liofob : fase terdispersinya mempunyai
afinitas kecil terhadap medium pendispersinya
Contoh : penarikan lemak dan minyak oleh
sabun
08
26. Sol Liofil dan Sol Liofob
No. Sol Liofil Sol Liofob
1. Stabil Kurang stabil
2. Kekentalan tinggi Kekentalan rendah
3. Gerak Brown kurang jelas Gerak Brown sangat jelas
4. Efek Tyndall kurang jelas Efek Tyndall sangat jelas
5. Terdiri atas zat organik Terdiri atas zat anorganik
6. Sulit diendapkan dengan penambahan elektrolit
Mudah diendapkan dengan penambahan
elektrolit
7. Partikel terdispersinya mengadsorpsi molekul Partikel terdispersinya mengadsorpsi ion
8. Dapat mengadsorpsi mediumnya Tidak dapat mengadsorpsi mediumnya
9. Bersifat reversible Bersifat irreversible
10. Contoh : sol agar-agar dan sol kanji Contoh : sol AgCl dan sol CaCO3
28. CARA DISPERSI
PROSES PEMBUATAN KOLOID
CARA KONDENSASI
• Cara Kimia
• Cara Fisika
• Cara Busur Bredig
• Cara Mekanik
• Cara Peptisasi
• Cara Homogenisasi
29. CARA KIMIA
CARA KONDENSASI
1. Reaksi Pengendapan : mencampurkan dua macam elektrolit hingga menghasilkan endapan
berukuran koloid. Contoh : pembuatan sol AgCl yang dibuat dengan cara mencampurkan larutan
AgNO3 encer dengan larutan HCl encer atau NaCl encer.
2. Reaksi Hidrolisis : mereaksikan garam tertentu dengan air. Contoh : sol Fe(OH)3 yang dibuat
dengan cara menambahkan larutan FeCl3 ke dalam air mendidih.
3. Reaksi Pemindahan/Substitusi : dengan cara pemindahan. Contoh : sol As2S3 yang dibuat
dengan cara mengalirkan gas asam sulfida ke dalam larutan arsen(III) oksida.
4. Reaksi Redoks : pembuatan koloid dengan reaksi redoks selalu disertai dengan perubahan
bilangan oksidasi
a. Sol Emas : mereduksi larutan garamnya menggunakan reduktor nonelektrolis seperti
fomaldehid
b. Sol Belerang : mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2 atau ke larutan H2O2
30. CARA FISIKA
CARA KONDENSASI
1. Pengembunan uap : diterapkan pada pembuatan sol raksa (Hg). Sol raksa dibuat dengan
menguapkan raksa yang kemudian uapnya dialirkan melalui air dingin sehingga mengembun dan
diperoleh partikel raksa berukuran koloid.
2. Pendinginan : bertujuan untuk menggumpalkan suatu larutan sehingga menjadi koloid
3. Penggantian pelarut : untuk mempermudah pembuatan koloid yang tidak dapaat larut dalam
suatu pelarut tertentu misalnya pada pembuatan sol belerang. Belerang sukar larut dalam air
maka dari itu air diganti dengan alkohol sehingga diperoleh larutan jenuh. Larutan jenuh ini
selanjutnya diteteskan sedikit demi sedikit ke dalam air hingga terbentuk sol belerang.
31. CARA DISPERSI
CARA BUSUR BREDIG
• Disebut elektrodispersi
• Dilakukan untuk membuat partikel-partikel fase
terdispersi menggunakan loncatan bunga api listrik
• Banyak digunakan dalam membuat sol logam
• Logam yang akan didispersikan dipasang sebagai
elektrode-elektrode. Loncatan bunga api listrik di antara
kedua elektrode akan menguapkan sebagian logam
yang kemudian akan menyublim dan membentuk
partikel halus di dalam medium dispersi.
32. CARA DISPERSI
CARA MEKANIK
• Dilakukan dengan cara penggerusan zat
padat hingga halus kemudian
didispersikan ke dalam medium
pendispersi. Namun, terkadang fase
terdispersinya mengalami penggumpalan
sehingga perlu ditambahkan stabilizer.
• Contoh : pembuatan mentega, tinta, dan
cat
CARA PEPTISASI
• Dengan dengan cara memecah partikel zat yang
mengendap dalam medium pendispersi air menjadi
berukuran partikel koloid. Diikuti dengan penambahan
suatu elektrolit atau menghilangkan ion elektrolit
penyebab pengendapan.
Contoh :
Pembuatan sol agar-agar dari tepung agar-agar
ditambah air
Pembuatan sol gelatin dengan menambahkan air ke
dalam gelatin
Pembuatan sol Al(OH)3 dengan menambahkan H2O
ke dalam larutan AlCl3
Pembuatan sol belerang dari endapan NiS atau CdS
dengan penambahan gas H2S
33. CARA DISPERSI
CARA HOMOGENISASI
• Digunakan untuk membuat suatu zat
menjadi homogen dan berukuran partikel
koloid.
• Pada pembuatan susu, ukuran partikel
lemak pada susu diperkecil hingga
berukuran partikel koloid.
• Dilakukan dengan cara melewatkan zat
melalui lubang berpori yang mempunyai
tekanan tinggi.