SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
KOLOID
OLEH : AMANDA FARLIANA SETYASARI
PERBEDAAN
Cara pembuatan koloid
Sifat-sifat koloid dan
contoh dalam kehidupan
Macam-macam koloid
dan contohnya
Perbedaan larutan,
koloid, dan suspensi
MACAM
SIFAT PEMBUATAN
01 02
03 04
ISI DARI
PRESENTASI
PERBEDAAN
01
LARUTAN, KOLOID, DAN SUSPENSI
LARUTAN, KOLOID, SUSPENSI
No. LARUTAN KOLOID SUSPENSI
1. Homogen Tampak homogen Heterogen
2. Satu fase
Dua fase (dilihat
dengan mikroskop
ultra)
Dua fase
3. Jernih Keruh tanpa endapan Keruh ada endapan
4. Tidak dapat disaring
Dapat disaring (dengan
kertas saring ultra)
Dapat disaring
5. Stabil Stabil Tidak stabil
6.
Diameter partikel < 10^-
7 cm
Diameter partikel 10^-7
sampai 10^-5 cm
Diameter partikel >
10^-5 cm
MACAM-MACAM
02
KOLOID
SOL PADAT
KOLOID TIPE SOL
SOL CAIR
Fase terdispersi padat dan medium
terdispersi cair.
Contoh : tinta, cat darah, sol kanji,
dan sol logam
Fase dan medium terdispersi padat.
Contoh : kaca berwarna, intan hitam,
paduan logam, serta beberapa batu
mulia dan sintetis
AEROSOL PADAT
KOLOID TIPE AEROSOL
AEROSOL CAIR
Fase terdispersi cair dan medium
terdispersi gas.
Contoh : kabut, awan
Fase terdispersi padat dan medium
terdispersi gas.
Contoh : debu, asap rokok, asap
letusan gunung berapi
EMULSI PADAT
KOLOID TIPE EMULSI
EMULSI CAIR
Fase dan medium terdispersi cair.
Contoh : susu, es krim, santan,
mayones
Fase terdispersi cair dan medium
terdispersi padat.
Contoh : mentega, keju, mutiara
BUSA PADAT
KOLOID TIPE BUSA
BUSA CAIR
Fase terdispersi gas dan medium
terdispersi cair.
Contoh : busa sabun, krim kocok
Fase terdispersi gas dan medium
terdispersi padat.
Contoh : batu apung, stirofoam
SIFAT-SIFAT
03
KOLOID
EFEK
 Peristiwa penghamburan cahaya oleh
partikel koloid
 Diamati pertama kali oleh fisikawan
Inggris, John Tyndall
Terjadi karena partikel koloid yang berupa
ion atau molekul dengan ukuran cukup
besar mampu menghamburkan cahaya ke
segala arah
TYNDALL
01
EFEK
Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari :
 Terjadi warna merah & jingga pada pagi/sore
hari dan warna biru pada siang hari
 Sorot lampu kendaraan saat udara berkabut
tampak lebih jelas
 Sorot lampu proyektor di gedung bioskop
tampak jelas saat ada asap rokok.
TYNDALL
GERAK
 Gerakan acak partikel koloid dalam
medium pendispersinya
 Disebabkan oleh tumbukan tidak seimbang
antara partikel koloid yang terdispersi dengan
medium pendispersinya.
 Menyebabkan partikel-partikel koloid
tersebar merata dalam medium
pendispersinya.
BROWN
02
GERAK
Gerak Brown dalam kehidupan sehari-hari :
 Gerakan debu yang terlihat pada seberkas
sinar
 Gerakan partikel pada susu ketika terkena
seberkas cahaya
BROWN
 Peristiwa pergerakan partikel koloid karena
pengaruh medan listrik
 Medan listrik mengakibatkan partikel koloid
bergerak ke elektrode yang muatannya
berlawanan
ELEKTROFORESIS
03
Elektroforesis dalam kehidupan sehari-hari :
 Identifikasi DNA manusia
 Penyaring kotoran debu pada industri pabrik
 Pelapisan antikarat (cat) pada badan mobil
ELEKTROFORESIS
ADSORPSI
 Proses penyerapan suatu partikel zat, baik
ion, atom, maupun molekul pada permukaan
zat tersebut sehingga koloid bermuatan listrik
 Terjadi karena adanya gaya tarik tidak
seimbang pada partikel zat di permukaan
adsorben
04
ADSORPSI
Adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari :
 Pemisahan mineral logam dari bijihnya pada
industri logam
 Penjernihan air tebu pada proses pembuatan gula
pasir
 Penyembuhan sakit perut karena bakteri patogen
 Pewarnaan serat kain
 Adsorpsi racun-racun pada masker gas
 Proses menghilangkan bau badan dengan
deodoran roll on
 Peristiwa pengendapan partikel-partikel
koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari
medium pendispersinya.
 Terjadi karena dispersi koloid kehilangan
kestabilan dalam mempertahankan partikel-
partikelnya untuk tetap tersebar dalam
mediumnya.
 Mengakibatkan penggabungan partikel koloid
sehingga ukurannya lebih besar.
KOAGULASI
05
Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari :
 Penggumpalan lumpur/tanah liat pada proses
penjernihan air dengan tawas
 Pembentukan delta di daerah muara
 Penetralan albuminoid dalam darah sehingga
mengakibatkan penggumpalan yang dapat
menutup luka
 Penggumpalan debu/asap pabrik dengan alat
pengendap Cottrell
KOAGULASI
DIALISIS
 Suatu cara mengurangi ion-ion
pengganggu pada sistem koloid
menggunakan selaput semipermiabel.
 Alat yang digunakan disebut dialisator
06
DIALISIS
Dialisis dalam kehidupan sehari-hari :
 Hemodialisis : proses cuci darah bagi
penderita gagal ginjal
 Penjernihan air
 Pemisahan ion sianida dari tepung tapioka
 Koloid yang dapat melindungi koloid lain
agar tidak terjadi koagulasi.
 Bekerja dengan cara membentuk lapisan di
sekeliling partikel koloid lain.
KOLOID
PELINDUNG
07
Koloid pelindung dalam kehidupan sehari-
hari :
 Lesitin : menstabilkan butiran-butiran halus air
di dalam margarin
 Gelatin : mencegah terbentuknnya kristal es
dalam es krim
 Minyak silikon : melindungi campuran zat
warna dan oksida logam dalam cat
 Kasein dalam susu : melindungi lemak/minyak
dalam medium cair.
KOLOID
PELINDUNG
KOLOID LIOFIL
DAN LIOFOB
 Koloid tipe sol
 Berdasarkan afinitas, sol dibedakan menjadi
: sol liofil dan sol liofob
 Sol liofil : fase terdispersinya mempunyai
afinitas besar dalam menarik medium
pendispersinya
 Sol liofob : fase terdispersinya mempunyai
afinitas kecil terhadap medium pendispersinya
 Contoh : penarikan lemak dan minyak oleh
sabun
08
Sol Liofil dan Sol Liofob
No. Sol Liofil Sol Liofob
1. Stabil Kurang stabil
2. Kekentalan tinggi Kekentalan rendah
3. Gerak Brown kurang jelas Gerak Brown sangat jelas
4. Efek Tyndall kurang jelas Efek Tyndall sangat jelas
5. Terdiri atas zat organik Terdiri atas zat anorganik
6. Sulit diendapkan dengan penambahan elektrolit
Mudah diendapkan dengan penambahan
elektrolit
7. Partikel terdispersinya mengadsorpsi molekul Partikel terdispersinya mengadsorpsi ion
8. Dapat mengadsorpsi mediumnya Tidak dapat mengadsorpsi mediumnya
9. Bersifat reversible Bersifat irreversible
10. Contoh : sol agar-agar dan sol kanji Contoh : sol AgCl dan sol CaCO3
PROSES PEMBUATAN
04
KOLOID
CARA DISPERSI
PROSES PEMBUATAN KOLOID
CARA KONDENSASI
• Cara Kimia
• Cara Fisika
• Cara Busur Bredig
• Cara Mekanik
• Cara Peptisasi
• Cara Homogenisasi
CARA KIMIA
CARA KONDENSASI
1. Reaksi Pengendapan : mencampurkan dua macam elektrolit hingga menghasilkan endapan
berukuran koloid. Contoh : pembuatan sol AgCl yang dibuat dengan cara mencampurkan larutan
AgNO3 encer dengan larutan HCl encer atau NaCl encer.
2. Reaksi Hidrolisis : mereaksikan garam tertentu dengan air. Contoh : sol Fe(OH)3 yang dibuat
dengan cara menambahkan larutan FeCl3 ke dalam air mendidih.
3. Reaksi Pemindahan/Substitusi : dengan cara pemindahan. Contoh : sol As2S3 yang dibuat
dengan cara mengalirkan gas asam sulfida ke dalam larutan arsen(III) oksida.
4. Reaksi Redoks : pembuatan koloid dengan reaksi redoks selalu disertai dengan perubahan
bilangan oksidasi
a. Sol Emas : mereduksi larutan garamnya menggunakan reduktor nonelektrolis seperti
fomaldehid
b. Sol Belerang : mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2 atau ke larutan H2O2
CARA FISIKA
CARA KONDENSASI
1. Pengembunan uap : diterapkan pada pembuatan sol raksa (Hg). Sol raksa dibuat dengan
menguapkan raksa yang kemudian uapnya dialirkan melalui air dingin sehingga mengembun dan
diperoleh partikel raksa berukuran koloid.
2. Pendinginan : bertujuan untuk menggumpalkan suatu larutan sehingga menjadi koloid
3. Penggantian pelarut : untuk mempermudah pembuatan koloid yang tidak dapaat larut dalam
suatu pelarut tertentu misalnya pada pembuatan sol belerang. Belerang sukar larut dalam air
maka dari itu air diganti dengan alkohol sehingga diperoleh larutan jenuh. Larutan jenuh ini
selanjutnya diteteskan sedikit demi sedikit ke dalam air hingga terbentuk sol belerang.
CARA DISPERSI
CARA BUSUR BREDIG
• Disebut elektrodispersi
• Dilakukan untuk membuat partikel-partikel fase
terdispersi menggunakan loncatan bunga api listrik
• Banyak digunakan dalam membuat sol logam
• Logam yang akan didispersikan dipasang sebagai
elektrode-elektrode. Loncatan bunga api listrik di antara
kedua elektrode akan menguapkan sebagian logam
yang kemudian akan menyublim dan membentuk
partikel halus di dalam medium dispersi.
CARA DISPERSI
CARA MEKANIK
• Dilakukan dengan cara penggerusan zat
padat hingga halus kemudian
didispersikan ke dalam medium
pendispersi. Namun, terkadang fase
terdispersinya mengalami penggumpalan
sehingga perlu ditambahkan stabilizer.
• Contoh : pembuatan mentega, tinta, dan
cat
CARA PEPTISASI
• Dengan dengan cara memecah partikel zat yang
mengendap dalam medium pendispersi air menjadi
berukuran partikel koloid. Diikuti dengan penambahan
suatu elektrolit atau menghilangkan ion elektrolit
penyebab pengendapan.
Contoh :
 Pembuatan sol agar-agar dari tepung agar-agar
ditambah air
 Pembuatan sol gelatin dengan menambahkan air ke
dalam gelatin
 Pembuatan sol Al(OH)3 dengan menambahkan H2O
ke dalam larutan AlCl3
 Pembuatan sol belerang dari endapan NiS atau CdS
dengan penambahan gas H2S
CARA DISPERSI
CARA HOMOGENISASI
• Digunakan untuk membuat suatu zat
menjadi homogen dan berukuran partikel
koloid.
• Pada pembuatan susu, ukuran partikel
lemak pada susu diperkecil hingga
berukuran partikel koloid.
• Dilakukan dengan cara melewatkan zat
melalui lubang berpori yang mempunyai
tekanan tinggi.
TERIMA
KASIH
Template by Slidesgo

More Related Content

What's hot (20)

Makalah koloid
Makalah koloidMakalah koloid
Makalah koloid
 
Pengertian Larutan, Suspensi, dan Koloid
Pengertian Larutan, Suspensi, dan KoloidPengertian Larutan, Suspensi, dan Koloid
Pengertian Larutan, Suspensi, dan Koloid
 
Power point koloid
Power point koloidPower point koloid
Power point koloid
 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
 
Koloid liofil dan liofob kelompok 6. 11 ipa 2
Koloid liofil dan liofob kelompok 6. 11 ipa 2Koloid liofil dan liofob kelompok 6. 11 ipa 2
Koloid liofil dan liofob kelompok 6. 11 ipa 2
 
koloid
 koloid koloid
koloid
 
TABLET EFFERVESCENT.pptx
TABLET EFFERVESCENT.pptxTABLET EFFERVESCENT.pptx
TABLET EFFERVESCENT.pptx
 
Cara pembuatan serbuk
Cara pembuatan serbukCara pembuatan serbuk
Cara pembuatan serbuk
 
Aldehid dan keton
Aldehid dan ketonAldehid dan keton
Aldehid dan keton
 
Teknik peracikan
Teknik peracikanTeknik peracikan
Teknik peracikan
 
Ppt emulsi
Ppt emulsiPpt emulsi
Ppt emulsi
 
Suppositoria
SuppositoriaSuppositoria
Suppositoria
 
Deskripsi koloid, suspensi dan larutan sejati
Deskripsi koloid, suspensi dan larutan sejatiDeskripsi koloid, suspensi dan larutan sejati
Deskripsi koloid, suspensi dan larutan sejati
 
Asam salisilat
Asam salisilatAsam salisilat
Asam salisilat
 
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
 
Klt
KltKlt
Klt
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
Salep
SalepSalep
Salep
 
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Emulsi (7)
 

Similar to KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2

Similar to KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2 (20)

Koloid adi idam
Koloid adi idamKoloid adi idam
Koloid adi idam
 
SISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMASISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMA
 
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)
 
Sifat & pembuatan koloid
Sifat & pembuatan koloidSifat & pembuatan koloid
Sifat & pembuatan koloid
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
Kimia - Sistem Koloid
Kimia - Sistem KoloidKimia - Sistem Koloid
Kimia - Sistem Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
ppt koloid.pptx
ppt koloid.pptxppt koloid.pptx
ppt koloid.pptx
 
Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013
 
1_KOLOID REVISI.ppt
1_KOLOID REVISI.ppt1_KOLOID REVISI.ppt
1_KOLOID REVISI.ppt
 
9. SISTEM KOLOID (1).pptx
9. SISTEM KOLOID (1).pptx9. SISTEM KOLOID (1).pptx
9. SISTEM KOLOID (1).pptx
 
Bab v koloid
Bab v koloidBab v koloid
Bab v koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Ppt Kimia Dsar
Ppt Kimia DsarPpt Kimia Dsar
Ppt Kimia Dsar
 
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 JakartaSistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
 
Koloid 1
Koloid 1Koloid 1
Koloid 1
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
Tugas it dan ict koloid
Tugas it dan ict koloidTugas it dan ict koloid
Tugas it dan ict koloid
 
koloid.ppt
koloid.pptkoloid.ppt
koloid.ppt
 

KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2

  • 1. KOLOID OLEH : AMANDA FARLIANA SETYASARI
  • 2. PERBEDAAN Cara pembuatan koloid Sifat-sifat koloid dan contoh dalam kehidupan Macam-macam koloid dan contohnya Perbedaan larutan, koloid, dan suspensi MACAM SIFAT PEMBUATAN 01 02 03 04 ISI DARI PRESENTASI
  • 4. LARUTAN, KOLOID, SUSPENSI No. LARUTAN KOLOID SUSPENSI 1. Homogen Tampak homogen Heterogen 2. Satu fase Dua fase (dilihat dengan mikroskop ultra) Dua fase 3. Jernih Keruh tanpa endapan Keruh ada endapan 4. Tidak dapat disaring Dapat disaring (dengan kertas saring ultra) Dapat disaring 5. Stabil Stabil Tidak stabil 6. Diameter partikel < 10^- 7 cm Diameter partikel 10^-7 sampai 10^-5 cm Diameter partikel > 10^-5 cm
  • 6. SOL PADAT KOLOID TIPE SOL SOL CAIR Fase terdispersi padat dan medium terdispersi cair. Contoh : tinta, cat darah, sol kanji, dan sol logam Fase dan medium terdispersi padat. Contoh : kaca berwarna, intan hitam, paduan logam, serta beberapa batu mulia dan sintetis
  • 7. AEROSOL PADAT KOLOID TIPE AEROSOL AEROSOL CAIR Fase terdispersi cair dan medium terdispersi gas. Contoh : kabut, awan Fase terdispersi padat dan medium terdispersi gas. Contoh : debu, asap rokok, asap letusan gunung berapi
  • 8. EMULSI PADAT KOLOID TIPE EMULSI EMULSI CAIR Fase dan medium terdispersi cair. Contoh : susu, es krim, santan, mayones Fase terdispersi cair dan medium terdispersi padat. Contoh : mentega, keju, mutiara
  • 9. BUSA PADAT KOLOID TIPE BUSA BUSA CAIR Fase terdispersi gas dan medium terdispersi cair. Contoh : busa sabun, krim kocok Fase terdispersi gas dan medium terdispersi padat. Contoh : batu apung, stirofoam
  • 11. EFEK  Peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid  Diamati pertama kali oleh fisikawan Inggris, John Tyndall Terjadi karena partikel koloid yang berupa ion atau molekul dengan ukuran cukup besar mampu menghamburkan cahaya ke segala arah TYNDALL 01
  • 12. EFEK Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari :  Terjadi warna merah & jingga pada pagi/sore hari dan warna biru pada siang hari  Sorot lampu kendaraan saat udara berkabut tampak lebih jelas  Sorot lampu proyektor di gedung bioskop tampak jelas saat ada asap rokok. TYNDALL
  • 13. GERAK  Gerakan acak partikel koloid dalam medium pendispersinya  Disebabkan oleh tumbukan tidak seimbang antara partikel koloid yang terdispersi dengan medium pendispersinya.  Menyebabkan partikel-partikel koloid tersebar merata dalam medium pendispersinya. BROWN 02
  • 14. GERAK Gerak Brown dalam kehidupan sehari-hari :  Gerakan debu yang terlihat pada seberkas sinar  Gerakan partikel pada susu ketika terkena seberkas cahaya BROWN
  • 15.  Peristiwa pergerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik  Medan listrik mengakibatkan partikel koloid bergerak ke elektrode yang muatannya berlawanan ELEKTROFORESIS 03
  • 16. Elektroforesis dalam kehidupan sehari-hari :  Identifikasi DNA manusia  Penyaring kotoran debu pada industri pabrik  Pelapisan antikarat (cat) pada badan mobil ELEKTROFORESIS
  • 17. ADSORPSI  Proses penyerapan suatu partikel zat, baik ion, atom, maupun molekul pada permukaan zat tersebut sehingga koloid bermuatan listrik  Terjadi karena adanya gaya tarik tidak seimbang pada partikel zat di permukaan adsorben 04
  • 18. ADSORPSI Adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari :  Pemisahan mineral logam dari bijihnya pada industri logam  Penjernihan air tebu pada proses pembuatan gula pasir  Penyembuhan sakit perut karena bakteri patogen  Pewarnaan serat kain  Adsorpsi racun-racun pada masker gas  Proses menghilangkan bau badan dengan deodoran roll on
  • 19.  Peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya.  Terjadi karena dispersi koloid kehilangan kestabilan dalam mempertahankan partikel- partikelnya untuk tetap tersebar dalam mediumnya.  Mengakibatkan penggabungan partikel koloid sehingga ukurannya lebih besar. KOAGULASI 05
  • 20. Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari :  Penggumpalan lumpur/tanah liat pada proses penjernihan air dengan tawas  Pembentukan delta di daerah muara  Penetralan albuminoid dalam darah sehingga mengakibatkan penggumpalan yang dapat menutup luka  Penggumpalan debu/asap pabrik dengan alat pengendap Cottrell KOAGULASI
  • 21. DIALISIS  Suatu cara mengurangi ion-ion pengganggu pada sistem koloid menggunakan selaput semipermiabel.  Alat yang digunakan disebut dialisator 06
  • 22. DIALISIS Dialisis dalam kehidupan sehari-hari :  Hemodialisis : proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal  Penjernihan air  Pemisahan ion sianida dari tepung tapioka
  • 23.  Koloid yang dapat melindungi koloid lain agar tidak terjadi koagulasi.  Bekerja dengan cara membentuk lapisan di sekeliling partikel koloid lain. KOLOID PELINDUNG 07
  • 24. Koloid pelindung dalam kehidupan sehari- hari :  Lesitin : menstabilkan butiran-butiran halus air di dalam margarin  Gelatin : mencegah terbentuknnya kristal es dalam es krim  Minyak silikon : melindungi campuran zat warna dan oksida logam dalam cat  Kasein dalam susu : melindungi lemak/minyak dalam medium cair. KOLOID PELINDUNG
  • 25. KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB  Koloid tipe sol  Berdasarkan afinitas, sol dibedakan menjadi : sol liofil dan sol liofob  Sol liofil : fase terdispersinya mempunyai afinitas besar dalam menarik medium pendispersinya  Sol liofob : fase terdispersinya mempunyai afinitas kecil terhadap medium pendispersinya  Contoh : penarikan lemak dan minyak oleh sabun 08
  • 26. Sol Liofil dan Sol Liofob No. Sol Liofil Sol Liofob 1. Stabil Kurang stabil 2. Kekentalan tinggi Kekentalan rendah 3. Gerak Brown kurang jelas Gerak Brown sangat jelas 4. Efek Tyndall kurang jelas Efek Tyndall sangat jelas 5. Terdiri atas zat organik Terdiri atas zat anorganik 6. Sulit diendapkan dengan penambahan elektrolit Mudah diendapkan dengan penambahan elektrolit 7. Partikel terdispersinya mengadsorpsi molekul Partikel terdispersinya mengadsorpsi ion 8. Dapat mengadsorpsi mediumnya Tidak dapat mengadsorpsi mediumnya 9. Bersifat reversible Bersifat irreversible 10. Contoh : sol agar-agar dan sol kanji Contoh : sol AgCl dan sol CaCO3
  • 28. CARA DISPERSI PROSES PEMBUATAN KOLOID CARA KONDENSASI • Cara Kimia • Cara Fisika • Cara Busur Bredig • Cara Mekanik • Cara Peptisasi • Cara Homogenisasi
  • 29. CARA KIMIA CARA KONDENSASI 1. Reaksi Pengendapan : mencampurkan dua macam elektrolit hingga menghasilkan endapan berukuran koloid. Contoh : pembuatan sol AgCl yang dibuat dengan cara mencampurkan larutan AgNO3 encer dengan larutan HCl encer atau NaCl encer. 2. Reaksi Hidrolisis : mereaksikan garam tertentu dengan air. Contoh : sol Fe(OH)3 yang dibuat dengan cara menambahkan larutan FeCl3 ke dalam air mendidih. 3. Reaksi Pemindahan/Substitusi : dengan cara pemindahan. Contoh : sol As2S3 yang dibuat dengan cara mengalirkan gas asam sulfida ke dalam larutan arsen(III) oksida. 4. Reaksi Redoks : pembuatan koloid dengan reaksi redoks selalu disertai dengan perubahan bilangan oksidasi a. Sol Emas : mereduksi larutan garamnya menggunakan reduktor nonelektrolis seperti fomaldehid b. Sol Belerang : mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2 atau ke larutan H2O2
  • 30. CARA FISIKA CARA KONDENSASI 1. Pengembunan uap : diterapkan pada pembuatan sol raksa (Hg). Sol raksa dibuat dengan menguapkan raksa yang kemudian uapnya dialirkan melalui air dingin sehingga mengembun dan diperoleh partikel raksa berukuran koloid. 2. Pendinginan : bertujuan untuk menggumpalkan suatu larutan sehingga menjadi koloid 3. Penggantian pelarut : untuk mempermudah pembuatan koloid yang tidak dapaat larut dalam suatu pelarut tertentu misalnya pada pembuatan sol belerang. Belerang sukar larut dalam air maka dari itu air diganti dengan alkohol sehingga diperoleh larutan jenuh. Larutan jenuh ini selanjutnya diteteskan sedikit demi sedikit ke dalam air hingga terbentuk sol belerang.
  • 31. CARA DISPERSI CARA BUSUR BREDIG • Disebut elektrodispersi • Dilakukan untuk membuat partikel-partikel fase terdispersi menggunakan loncatan bunga api listrik • Banyak digunakan dalam membuat sol logam • Logam yang akan didispersikan dipasang sebagai elektrode-elektrode. Loncatan bunga api listrik di antara kedua elektrode akan menguapkan sebagian logam yang kemudian akan menyublim dan membentuk partikel halus di dalam medium dispersi.
  • 32. CARA DISPERSI CARA MEKANIK • Dilakukan dengan cara penggerusan zat padat hingga halus kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi. Namun, terkadang fase terdispersinya mengalami penggumpalan sehingga perlu ditambahkan stabilizer. • Contoh : pembuatan mentega, tinta, dan cat CARA PEPTISASI • Dengan dengan cara memecah partikel zat yang mengendap dalam medium pendispersi air menjadi berukuran partikel koloid. Diikuti dengan penambahan suatu elektrolit atau menghilangkan ion elektrolit penyebab pengendapan. Contoh :  Pembuatan sol agar-agar dari tepung agar-agar ditambah air  Pembuatan sol gelatin dengan menambahkan air ke dalam gelatin  Pembuatan sol Al(OH)3 dengan menambahkan H2O ke dalam larutan AlCl3  Pembuatan sol belerang dari endapan NiS atau CdS dengan penambahan gas H2S
  • 33. CARA DISPERSI CARA HOMOGENISASI • Digunakan untuk membuat suatu zat menjadi homogen dan berukuran partikel koloid. • Pada pembuatan susu, ukuran partikel lemak pada susu diperkecil hingga berukuran partikel koloid. • Dilakukan dengan cara melewatkan zat melalui lubang berpori yang mempunyai tekanan tinggi.