SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
KURETASE PADA GIGI 32 & 33
DENGAN DIAGNOSIS PERIODONTITIS
KRONIS LOKALISATA
PERIODONTITIS
PERADANGAN YANG
MENGENAI
JARINGAN
PENDUKUNG GIGI,
DISEBABKAN OLEH
MO, MENYEBABKAN
KERUSAKAN LIG.
PERIODONTAL, TLG
ALVEOLAR DISERTAI
DENGAN
PEMBENTUKAN
POKET.
MANIFESTASI
KLINIS:
KEHILANGAN
PERLEKATAN
(CLINICAL
ATTACHMENT
LOSS- CAL)
POKET
PERIODONTAL
PERDARAHAN
GINGIVA DAPAT
DISERTAI
RESESI GINGIVA
TERJADI PERUBAHAN
WARNA MENJADI MERAH
TERANG, PEMBENGKAKAN
MARGIN,PENDARAHAN
SAAT PROBING DEPTH
DAN TERJADI KEDALAMAN
PROBING ≥ 4 MM, HINGGA
DAPAT MENYEBABKAN
RESORBSI TLG ALVEOLAR
DAN TERJADI
KEHILANGAN GIGI
POCKET PERIODONTAL
Klasifikasi poket berdasarkan morfologi
Gingival Pocket (pseudo pocket/
false pocket)
• Jenis poket ini dibentuk oleh pembesaran
gingiva tanpa merusak jaringan
periodontal di bawahnya.
• Celah gingiva yang dalam secara patologis
yang tidak menyebabkan hilangnya
perlekatan jaringan ikat
peridontal pocket (true
pocket atau absolute pocket)
• Perpanjangan apikal abnormal dari celah gingiva
yang disebabkan oleh migrasi epitel junctional
sepanjang akar karena ligamen periodontal
terlepas oleh proses penyakit
• Jenis poket ini terjadi dengan kerusakan
jaringan periodontal pendukung. Kehilangan
keterikatan dapat diukur.
hanya mengena
Klasifikasi poket berdasarkan keterlibatan permukaan
SIMPLE POCKET COMPLEX POCKET
COMPOUND POCKET
hanya mengenai permukaan gigi
berasal dari satu permukaan
gigi dan sekelilling gigi meliputi
1 atau lebih permukaan
tambahan.
poket yang hanya mengenai 1 atau
lebih permukaan gigi, dimana besar
poket berhubungan langsung
dengan marginal gingiva masing-
masing permukaan yang terkena
poket : bukal, distal, mesial, lingual
pada satu gigi.
SUPRABONY
Akibat hilang tulang secara
horizontal
kondisi dimana dasar poket terletak
lebih koronal dari tulang alveolar
INFRABONY
Akibat hilang tulang secara vertikal
kondisi dimana dasar poket berada di
apikal tulang alveolar. Dinding poket lateral
terletak di antara permukaan gigi dan
tulang alveolar.
KURETASE
prosedur untuk menyingkirkan
jaringan granulasi terinflamasi
yang berada pada dinding poket
periodontal.
mengurangi dan menghilangkan
terjadinya poket periodontal serta
memperbaiki perlekatan dan
merangsang terbentuknya perlekatan
baru
Klasifikasi kuretase :
1. Kuretase Gingiva : terdiri dari pembersihan jaringan lunak
terinflamasi di bagian lateral dinding poket.
2.
Kuretase
Subgingiva : merupakan prosedur yang membersihkan kebagian
apikal sampai ke perlekatan epitel, merusak
perlekatan jaringan ikat, sampai ke puncak tulang.
3.
Inadvertent
curretage : kuretase yang dilakukan tanpa disengaja, pada saat
scaling dan rootplaning.
1. Membuat perlekatan baru terutama pada infrabony pocket
2. Mengeliminasi gingival poket
3. Perbaiki gingival poket
4. Memperbaiki gingiva menjadi sehat baik warna,
kontur,konsistensi dan tekstur permukaan
MANFAAT DAN TUJUAN DARI KURETASE
JENIS-JENIS KURET :
Workshop # 2
a. Kuret universal b. Kuret Gracey
BERAKHIR GANDA—1/2, 3/4, 5/6, 7/8, 9/10, 11/12, 13/14, 15/16, 17/18.
• VARIASI DARI KURET GRACEY STANDAR:
SHANK LEBIH PANJANG 3 MM UNTUK KEDALAMAN POKET 5
MM ATAU LEBIH
• SHANK LEBIH PANJANG 3 MM DAN BLADE 50% LEBIH PENDEK
UNTUK AKSES YANG LEBIH BESAR DI KANTONG SEMPIT DAN
AREA FURKASI DI KEDALAMAN POKET 5 MM ATAU LEBIH
INDIKASI KURETASE :
1. Dilakukan setelah SRP dan
masih terdapat inflamasi
2. Poket dangkal – moderat (3-5
mm).
3. Poket infraboni dengan
kedalaman moderate yang
lokasinya bisa diakses dengan
Non-flap type of closed surgery
4. Jaringan Oedematous,
inflamasi, non fibrotik.
KONTRA INDIKASI
1. Dinding poket fibrotik
2. Poket yang dalam lebih dari 5
mm
3. Pasien dengan kondisi sistemik
tertentu, manfaat dibandingkan
resiko dari prosedur bedah
dipertimbangkan secara hati-hati
sebelum prosedur dilakukan
kepada pasien.
4. Pasien tidak kooperatif.
ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
 Diagnostic set
 Probe
 Scaller
 Kuret universal/Kuret
gracey #1-2 #3-4
 Spuit 3 cc
 Spuit 10 cc
 Larutan salin
 Kasa steril
 Antiseptik (povidone
iodine)
 Anastetikum (pehacain)
PROSEDUR KERJA
Presurgical Consideration
1. Kuretase dilakukan setelah
tindakan scaling dan root planing.
2. Pemeriksaan lengkap pada
medical history: pasien tidak
memiliki riwayat penyakit
sistemik.
3. Pengukuran tekanan darah
sebelum dilakukan kuretase.
4. Melakukan kontrol plak, RKP
untuk dapat dilakukannya
tindakan bedah <10%.
5. Pengisian informed consent.
1. ASEPSIS AREA KERJA PADA GIGI 32 DAN 33
DENGAN POVIONE IONDIE
2. Anastesi infiltrasi pada mucobuccal fold dan linguofold
gigi 32 dan 33
surgical Consideration
PROSEDUR KERJA
3. Pastikan lokasi kerja sudah teranastesi
dengan cara mencubit dengan pinset atau
menusuk gingiva sonde
4. Ukur kembali kedalaman sulcus pada gigi
32 dan 33
5. lakukan scaling dan root planing pada gigi
yang akan dikuret memastikan tidak ada
partikel kalkulus yang tertinggal.
PROSEDUR KERJA
6. Lakukan kuret pada bagian labial gigi 32 dengan
kuret gracey #1-2 dan labial 33 dengan kuret
gracey #3-4
7. Penyingkiran pocket dilakukan dengan cara
menyelipkan kuret ke dalam pocket sampai
menyentuh epitel pocket dengan sisi pemotong
diarahkan ke dinding jaringan lunak
Permukaan luar gingiva ditekan dari arah luar
menggunakan jari dari tangan yang tidak memegang
alat untuk support jaringan gingiva sehingga
meningkatkan keefektifan pemotongan jaringan
dengan kuret
Gerakan Kuret: secara horizontal sepanjang dinding
dalam poket dilanjutkan dengan gerakan vertikal
untuk menghilangkan jaringan nekrotik.
PROSEDUR KERJA
8. Penyikiran junctional ephitelium. Kuret
diselipkan ke daerah yang lebih dalam sehingga
melewati junctional ephitelium sampai ke jaringan
ikat yang berada di antara dasar pocket dengan
krista tulang alveolar.
9. Lakukan beberapa kali kuret untuk secara
tuntas membuang semua epitel dan jaringan
granulasi, Lakukan sampai debris keluar dan
terlihat darah encer
10. Kemudian alat kuret dihadapkan ke jaringan
keras (akar gigi) untuk menghilangkan sementum
yang nekrotik (root planing), sampai permukaan
akar halus.
11. Irigasi dengan larutan saline
PROSEDUR KERJA
12. Lakukan kompresi jaringan 1-3 menit
13. Pemerikan Resep Obat:
R/ Metrodinazole tab 250mg No. XV
s. 3 dd 1 tab
R/ Aasam Mefenamat tab 500mg No. X S p.r.n 1
tab t.d.d p.c
Instruksi pasca dilakukan kuretase
Jaga kebersihan rongga mulut dan berhati-hati ketika menyikat gigi
Jangan makan dan minum selama 1 jam
Gigi yang dikuret tidak digunakan untuk mengunyah dahulu selama 24 jam
Hindari makanan panas
Tidak boleh merokok karena dapat mengakibatkan terganggunya proses perbaikan jaringan sehingga inflamasi
berlangsung lebih lama
Tidak boleh berkumur terlalu keras
Minum obat dengan teratur
Instruksikan untuk kontrol
Kunjungan II (Kontrol 1 Minggu)
Tanya keluhan pasien dan pola minum obat pasien
Lihat klinis gingiva, cek warna, konsistensi, adaptasi
gingiva
Bersihkan dan irigasi dengan antiseptik di area
bekas luka jika terdapat debris
RKP
DHE
Kunjungan III (Kontrol 1 Bulan)
Tanyakan keluhan pasien
Periksa konsistensi, warna, tekstur, permukaan, kontur
gingiva dan adaptasi gingival
Periksa RKP dan probing depth
Profilaksis (brushing)
DHE
TERIMAKASIH!

More Related Content

What's hot

Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4RSIGM
 
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)Univ.Moestopo
 
occlusal adjustment
occlusal adjustmentocclusal adjustment
occlusal adjustmentthevaraj3
 
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaRencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaNabilah Kusuma
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaChusna Wardani
 
perawatan penyakit gingiva akut
perawatan penyakit gingiva akutperawatan penyakit gingiva akut
perawatan penyakit gingiva akutAuliaDamayanti6
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3RSIGM
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Vina Widya Putri
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2asih gahayu
 

What's hot (20)

Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4
 
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
 
inlay
inlayinlay
inlay
 
Bonding2
Bonding2Bonding2
Bonding2
 
occlusal adjustment
occlusal adjustmentocclusal adjustment
occlusal adjustment
 
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaRencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
 
Armamentarium bedah mulut
Armamentarium bedah mulutArmamentarium bedah mulut
Armamentarium bedah mulut
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psa
 
perawatan penyakit gingiva akut
perawatan penyakit gingiva akutperawatan penyakit gingiva akut
perawatan penyakit gingiva akut
 
Periodontitis kronis
Periodontitis kronisPeriodontitis kronis
Periodontitis kronis
 
prinsip preparasi
prinsip preparasiprinsip preparasi
prinsip preparasi
 
Lesi Pigmentasi
Lesi PigmentasiLesi Pigmentasi
Lesi Pigmentasi
 
Tugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorialTugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorial
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
 
Dental implant
Dental implantDental implant
Dental implant
 
Gic
Gic Gic
Gic
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2
 
Restorasi gigi sulung
Restorasi gigi sulungRestorasi gigi sulung
Restorasi gigi sulung
 
Lap.tutor bab ii
Lap.tutor bab iiLap.tutor bab ii
Lap.tutor bab ii
 

Similar to Kuretase Gigi 32 & 33 untuk Periodontitis Kronis

Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka  Wound Healing Dr Yuda UmmLuka  Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka Wound Healing Dr Yuda UmmDavid Kurniawan
 
298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx
298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx
298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptxNurAzizah56097
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANANAstriYuliaSariLubis1
 
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Univ.Moestopo
 
Case Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue RegenerationCase Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue RegenerationNabilah Kusuma
 
Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348job Titri company
 
Bedah plastik: skin graft & skin flap
Bedah plastik: skin graft & skin flapBedah plastik: skin graft & skin flap
Bedah plastik: skin graft & skin flapDVP Nugroho
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
perdoski-1614217893 2.pdf
perdoski-1614217893 2.pdfperdoski-1614217893 2.pdf
perdoski-1614217893 2.pdfSiskaAprianti5
 
Amputation extremity
Amputation extremityAmputation extremity
Amputation extremityAnneSaputra
 
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdfThenaArtika
 
Perawatan dicubitus
Perawatan dicubitusPerawatan dicubitus
Perawatan dicubitusSugiartoNers
 
Skin graft and Flap
Skin graft and FlapSkin graft and Flap
Skin graft and FlapShandy VP
 
Kelompok 5 metode irisan
Kelompok 5   metode irisanKelompok 5   metode irisan
Kelompok 5 metode irisanNova Wardany
 
Rekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
Rekonstruksi Luka Bakar Fase LanjutRekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
Rekonstruksi Luka Bakar Fase LanjutRosalynDSantoso
 

Similar to Kuretase Gigi 32 & 33 untuk Periodontitis Kronis (20)

Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka  Wound Healing Dr Yuda UmmLuka  Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
 
298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx
298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx
298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
 
Panduan-Bdh-Minor.ppt
Panduan-Bdh-Minor.pptPanduan-Bdh-Minor.ppt
Panduan-Bdh-Minor.ppt
 
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
 
Case Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue RegenerationCase Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue Regeneration
 
Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348
 
Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1
 
PERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptxPERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptx
 
Wound Management.pptx
Wound Management.pptxWound Management.pptx
Wound Management.pptx
 
Bedah plastik: skin graft & skin flap
Bedah plastik: skin graft & skin flapBedah plastik: skin graft & skin flap
Bedah plastik: skin graft & skin flap
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
perdoski-1614217893 2.pdf
perdoski-1614217893 2.pdfperdoski-1614217893 2.pdf
perdoski-1614217893 2.pdf
 
Amputation extremity
Amputation extremityAmputation extremity
Amputation extremity
 
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
 
Perawatan dicubitus
Perawatan dicubitusPerawatan dicubitus
Perawatan dicubitus
 
Skin graft and Flap
Skin graft and FlapSkin graft and Flap
Skin graft and Flap
 
Bedah plastik
Bedah plastikBedah plastik
Bedah plastik
 
Kelompok 5 metode irisan
Kelompok 5   metode irisanKelompok 5   metode irisan
Kelompok 5 metode irisan
 
Rekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
Rekonstruksi Luka Bakar Fase LanjutRekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
Rekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
 

Recently uploaded

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 

Recently uploaded (20)

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 

Kuretase Gigi 32 & 33 untuk Periodontitis Kronis

  • 1. KURETASE PADA GIGI 32 & 33 DENGAN DIAGNOSIS PERIODONTITIS KRONIS LOKALISATA
  • 2. PERIODONTITIS PERADANGAN YANG MENGENAI JARINGAN PENDUKUNG GIGI, DISEBABKAN OLEH MO, MENYEBABKAN KERUSAKAN LIG. PERIODONTAL, TLG ALVEOLAR DISERTAI DENGAN PEMBENTUKAN POKET. MANIFESTASI KLINIS: KEHILANGAN PERLEKATAN (CLINICAL ATTACHMENT LOSS- CAL) POKET PERIODONTAL PERDARAHAN GINGIVA DAPAT DISERTAI RESESI GINGIVA TERJADI PERUBAHAN WARNA MENJADI MERAH TERANG, PEMBENGKAKAN MARGIN,PENDARAHAN SAAT PROBING DEPTH DAN TERJADI KEDALAMAN PROBING ≥ 4 MM, HINGGA DAPAT MENYEBABKAN RESORBSI TLG ALVEOLAR DAN TERJADI KEHILANGAN GIGI
  • 4. Klasifikasi poket berdasarkan morfologi Gingival Pocket (pseudo pocket/ false pocket) • Jenis poket ini dibentuk oleh pembesaran gingiva tanpa merusak jaringan periodontal di bawahnya. • Celah gingiva yang dalam secara patologis yang tidak menyebabkan hilangnya perlekatan jaringan ikat peridontal pocket (true pocket atau absolute pocket) • Perpanjangan apikal abnormal dari celah gingiva yang disebabkan oleh migrasi epitel junctional sepanjang akar karena ligamen periodontal terlepas oleh proses penyakit • Jenis poket ini terjadi dengan kerusakan jaringan periodontal pendukung. Kehilangan keterikatan dapat diukur.
  • 5. hanya mengena Klasifikasi poket berdasarkan keterlibatan permukaan SIMPLE POCKET COMPLEX POCKET COMPOUND POCKET hanya mengenai permukaan gigi berasal dari satu permukaan gigi dan sekelilling gigi meliputi 1 atau lebih permukaan tambahan. poket yang hanya mengenai 1 atau lebih permukaan gigi, dimana besar poket berhubungan langsung dengan marginal gingiva masing- masing permukaan yang terkena poket : bukal, distal, mesial, lingual pada satu gigi.
  • 6. SUPRABONY Akibat hilang tulang secara horizontal kondisi dimana dasar poket terletak lebih koronal dari tulang alveolar INFRABONY Akibat hilang tulang secara vertikal kondisi dimana dasar poket berada di apikal tulang alveolar. Dinding poket lateral terletak di antara permukaan gigi dan tulang alveolar.
  • 7. KURETASE prosedur untuk menyingkirkan jaringan granulasi terinflamasi yang berada pada dinding poket periodontal. mengurangi dan menghilangkan terjadinya poket periodontal serta memperbaiki perlekatan dan merangsang terbentuknya perlekatan baru Klasifikasi kuretase : 1. Kuretase Gingiva : terdiri dari pembersihan jaringan lunak terinflamasi di bagian lateral dinding poket. 2. Kuretase Subgingiva : merupakan prosedur yang membersihkan kebagian apikal sampai ke perlekatan epitel, merusak perlekatan jaringan ikat, sampai ke puncak tulang. 3. Inadvertent curretage : kuretase yang dilakukan tanpa disengaja, pada saat scaling dan rootplaning.
  • 8. 1. Membuat perlekatan baru terutama pada infrabony pocket 2. Mengeliminasi gingival poket 3. Perbaiki gingival poket 4. Memperbaiki gingiva menjadi sehat baik warna, kontur,konsistensi dan tekstur permukaan MANFAAT DAN TUJUAN DARI KURETASE
  • 9. JENIS-JENIS KURET : Workshop # 2 a. Kuret universal b. Kuret Gracey BERAKHIR GANDA—1/2, 3/4, 5/6, 7/8, 9/10, 11/12, 13/14, 15/16, 17/18. • VARIASI DARI KURET GRACEY STANDAR: SHANK LEBIH PANJANG 3 MM UNTUK KEDALAMAN POKET 5 MM ATAU LEBIH • SHANK LEBIH PANJANG 3 MM DAN BLADE 50% LEBIH PENDEK UNTUK AKSES YANG LEBIH BESAR DI KANTONG SEMPIT DAN AREA FURKASI DI KEDALAMAN POKET 5 MM ATAU LEBIH
  • 10. INDIKASI KURETASE : 1. Dilakukan setelah SRP dan masih terdapat inflamasi 2. Poket dangkal – moderat (3-5 mm). 3. Poket infraboni dengan kedalaman moderate yang lokasinya bisa diakses dengan Non-flap type of closed surgery 4. Jaringan Oedematous, inflamasi, non fibrotik. KONTRA INDIKASI 1. Dinding poket fibrotik 2. Poket yang dalam lebih dari 5 mm 3. Pasien dengan kondisi sistemik tertentu, manfaat dibandingkan resiko dari prosedur bedah dipertimbangkan secara hati-hati sebelum prosedur dilakukan kepada pasien. 4. Pasien tidak kooperatif.
  • 11. ALAT DAN BAHAN Alat Bahan  Diagnostic set  Probe  Scaller  Kuret universal/Kuret gracey #1-2 #3-4  Spuit 3 cc  Spuit 10 cc  Larutan salin  Kasa steril  Antiseptik (povidone iodine)  Anastetikum (pehacain)
  • 12. PROSEDUR KERJA Presurgical Consideration 1. Kuretase dilakukan setelah tindakan scaling dan root planing. 2. Pemeriksaan lengkap pada medical history: pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik. 3. Pengukuran tekanan darah sebelum dilakukan kuretase. 4. Melakukan kontrol plak, RKP untuk dapat dilakukannya tindakan bedah <10%. 5. Pengisian informed consent. 1. ASEPSIS AREA KERJA PADA GIGI 32 DAN 33 DENGAN POVIONE IONDIE 2. Anastesi infiltrasi pada mucobuccal fold dan linguofold gigi 32 dan 33 surgical Consideration
  • 13. PROSEDUR KERJA 3. Pastikan lokasi kerja sudah teranastesi dengan cara mencubit dengan pinset atau menusuk gingiva sonde 4. Ukur kembali kedalaman sulcus pada gigi 32 dan 33 5. lakukan scaling dan root planing pada gigi yang akan dikuret memastikan tidak ada partikel kalkulus yang tertinggal.
  • 14. PROSEDUR KERJA 6. Lakukan kuret pada bagian labial gigi 32 dengan kuret gracey #1-2 dan labial 33 dengan kuret gracey #3-4 7. Penyingkiran pocket dilakukan dengan cara menyelipkan kuret ke dalam pocket sampai menyentuh epitel pocket dengan sisi pemotong diarahkan ke dinding jaringan lunak Permukaan luar gingiva ditekan dari arah luar menggunakan jari dari tangan yang tidak memegang alat untuk support jaringan gingiva sehingga meningkatkan keefektifan pemotongan jaringan dengan kuret Gerakan Kuret: secara horizontal sepanjang dinding dalam poket dilanjutkan dengan gerakan vertikal untuk menghilangkan jaringan nekrotik.
  • 15. PROSEDUR KERJA 8. Penyikiran junctional ephitelium. Kuret diselipkan ke daerah yang lebih dalam sehingga melewati junctional ephitelium sampai ke jaringan ikat yang berada di antara dasar pocket dengan krista tulang alveolar. 9. Lakukan beberapa kali kuret untuk secara tuntas membuang semua epitel dan jaringan granulasi, Lakukan sampai debris keluar dan terlihat darah encer 10. Kemudian alat kuret dihadapkan ke jaringan keras (akar gigi) untuk menghilangkan sementum yang nekrotik (root planing), sampai permukaan akar halus. 11. Irigasi dengan larutan saline
  • 16. PROSEDUR KERJA 12. Lakukan kompresi jaringan 1-3 menit 13. Pemerikan Resep Obat: R/ Metrodinazole tab 250mg No. XV s. 3 dd 1 tab R/ Aasam Mefenamat tab 500mg No. X S p.r.n 1 tab t.d.d p.c
  • 17. Instruksi pasca dilakukan kuretase Jaga kebersihan rongga mulut dan berhati-hati ketika menyikat gigi Jangan makan dan minum selama 1 jam Gigi yang dikuret tidak digunakan untuk mengunyah dahulu selama 24 jam Hindari makanan panas Tidak boleh merokok karena dapat mengakibatkan terganggunya proses perbaikan jaringan sehingga inflamasi berlangsung lebih lama Tidak boleh berkumur terlalu keras Minum obat dengan teratur Instruksikan untuk kontrol Kunjungan II (Kontrol 1 Minggu) Tanya keluhan pasien dan pola minum obat pasien Lihat klinis gingiva, cek warna, konsistensi, adaptasi gingiva Bersihkan dan irigasi dengan antiseptik di area bekas luka jika terdapat debris RKP DHE Kunjungan III (Kontrol 1 Bulan) Tanyakan keluhan pasien Periksa konsistensi, warna, tekstur, permukaan, kontur gingiva dan adaptasi gingival Periksa RKP dan probing depth Profilaksis (brushing) DHE