SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
PERIODE PERKEMBANGAN
OKLUSAL
Perkembangan oklusal dapat dibagi
menjadi periode sbb:
• Periode pre-dental ( setelah lahir )
• Periode gigi desidui / gigi susu ( 6 bulan
– 6 tahun )
• Periode gigi bercampur ( 6 – 12 tahun )
• Periode gigi permanen ( 6 tahun – dst )
1. Periode Pre-dental
Yaitu : Periode setelah lahir sampai tumbuh gigi saat umur 6
bulan
Bantalan Gusi
• Pada saat lahir, prosesus alveolaris berbentuk bantalan gusi
berwarna merah jambu (pink), padat berbentuk tapal kuda dan
berkembang dalam 2 bagian. Bagian labiobukal dan lingual terpisah
oleh groove disebut dental groove.
• Bantalan gusi terbagi dalam 10 segmen oleh groove trans- versal,
setiap segmen merupakan satu sakus ( kantong ) gigi decidui.
Gingival groove memisahkan bantalan gusi dengan pala – tum (
langit langit ) dan dasar mulut. Bantalan gusi rahang atas lebih lebar
dan lebih panjang di banding rahang bawah.
• Bila rahang atas dan rahang bawah mengatup maka kon- tak terjadi
didaerah molar pertama, openbite ( gigitan terbuka ) di anterior.
Bayi tanpa gigi sampai 6 bulan.
• Pada saat lahir, bantalan gusi tidak cukup untuk
ditempati incisivus yang sedang berkembang.
Selama tahun pertama bantalan gusi tumbuh
dengan cepat sehingga incisivus da- pat erupsi
dalam susunan yang bagus.
• Sangat jarang dijumpai gigi sudah tumbuh saat
lahir, bila ada disebut natal teeth. Gigi yang
sudah erupsi pada bulan pertama saat lahir
disebut neonatal teeth.
2. Periode Gigi Desidui
• Permulaan pertumbuhan benih gigi
desidui pada 6 minggu kehamilan. Mulai
erupsi pada umur 6 bulan setelah lahir.
• Erupsi semua gigi setelah 2 ½ - 3 ½ tahun
ketika gigi molar Ke 2 desidui sampai
pada bidang oklusi.
• Urutan Erupsi Gigi Desidui
RONTGEN GIGI BERCAMPUR
3. Periode Gigi Bercampur
Periode gigi bercampur mulai usia 6 tahun
setelah molar pertama permanen erupsi.
Biasanya pada umur 6 – 12 tahun
Pada saat anak usia sekolah dasar
UKGS
( Upaya Kesehatan Gigi
anak Sekolah )
4.Periode Gigi Permanen
Pembentukan gigi permanen terjadi setelah lahir.
Gigi insisivus permanen tumbuh disebelah lingual gigi desi-
dui dan bergerak ke labial saat erupsi.
Premolar tumbuh dibawah gigi molar desidui.
Urut-urutan tumbuh : Rahang atas
6 – 1 – 2 – 4 – 3 – 5 – 7 atau
6 – 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7
Rahang bawah
6 – 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 atau
6 – 1 – 2 – 4 – 3 – 5 – 7
Proses Pertumbuhan Gigi
• Dalam pertumbuhannya, gigi mengalami 2
fase pergantian. Diawali dari pertumbuhan gigi
susu yang lengkap pada umur 3 tahun dengan
jumlah 20 gigi, kemudian diganti dengan fase
gigi tetap yang diawali pada usia 13 tahun
keatas.
• Pertumbuhan gigi tetap ini menjadi lengkap
setelah jumlah gigi menjadi 32 gigi, sekitar
umur 17 – 21 tahun.
• Fase diantara awal fase gigi tetap sampai gigi
tetap yang lengkap disebut fase gigi
campuran, yaitu antara umur 6 – 12 tahun.
Gigi susu / decidui
Pertumbuhan Gigi Susu
• Gigi susu pertama yang tumbuh biasanya
adalah dua gigi INCISIVUS 1 BAWAH,
kemudian diikuti dengan keempat gigi
INCISIVUS 1 ATAS.
• Sisa dari gigi susu akan tumbuh secara
berurutan biasanya sepasang dari kedua belah
sisi dari gigi INCISIVUS 2 bawah, MOLAR 1
susu pertama, gigi CANINUS dan MOLAR 2
susu kedua.
• Pertumbuhan gigi susu tersebut lengkap
mencapai jumlah 20 gigi pada usia sekitar 2
½ sampai 3 tahun. Gigi yang terakhir tumbuh
adalah gigi MOLAR 2 ATAS.
ERUPSI GIGI DECIDUI
Pertumbuhan gigi tetap
• Sekitar umur 6 tahun, gigi MOLAR 1 mulai
erupsi pada rahang atas dan bawah.
• Gigi tetap tersebut tidak menggantikan gigi susu
manapun dan letaknya dibelakang gigi MOLAR
2 SUSU
• Jadi sekitar umur 6 sampai 12 tahun anak-anak
mempunyai gigi geligi campuran antara gigi
susu dan gigi tetap.
• Setelah mencapai umur 12 tahun kebanyakan
dari anak-anak telah mempunyai semua gigi
tetapnya, kecuali untuk gigi MOLAR 3
TAHAPAN PERTUMBUHAN GIGI
“odontogenesis “
1. Tahap INISIASI ( Bud stage )
2. Tahap PROLIFERASI ( Cap Stage )
3. Tahap HISTODIFERENSIASI ( Bell Stage )
4. Tahap MORFODIFERENSIASI ( Bell Stage )
5. Tahap APOSISI
6. Tahap ERUPSI
7. Tahap ERUPSI PENUH
8. Tahap ERUPSI LANJUT ….adanya ATRISI
5 6 7 8
1. Tahap INISIASI
Terjadi pada kehamilan 37 hari,yang terjadi adalah
penebalan jaringan ektodermal. Jaringan gigi
pertama disebut Lamina Dentalis
2. Tahap PROLIFERASI
Gejala dimana lamina dentalis meluas membentuk
email ( enamel )
3. Tahap HISTODEFERENSIASI
Perubahan bentuk dari topi ke lonceng ( bel )
4. Tahap MORFODIFERNSIASI
Membentuk lapisan pertama mahkota dengan
garis luar dentinoenamel junction…adanya
kantung gigi ( saccus dentis )
5. Tahap APOSISI
Proses pengendapan matriks struktur
gigi……jika terjadi gangguan…warna email yg
berubah
6. Tahap ERUPSI
yaitu tahapan pergerakan gigi kearah rongga
mulut ( tumbuh )
3.pertumbuhan gigi2

More Related Content

What's hot

2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..asih gahayu
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakVina Widya Putri
 
Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141maulidenil gebi
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Indri Yanti
 
1. dental anatomi
1. dental anatomi1. dental anatomi
1. dental anatomiasih gahayu
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiVina Widya Putri
 
9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atashasril hasanuddin
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiwahyuni majid
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikERA MULIANA SADARI
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8RSIGM
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiVina Widya Putri
 
Resorpsi akar
Resorpsi akar Resorpsi akar
Resorpsi akar Ayik Black
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1hasril hasanuddin
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityVina Widya Putri
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigiwahyuni majid
 

What's hot (20)

8. anatomi gigi full
8. anatomi gigi full8. anatomi gigi full
8. anatomi gigi full
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
 
Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2
 
1. dental anatomi
1. dental anatomi1. dental anatomi
1. dental anatomi
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
 
9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas
 
4.oklusi
4.oklusi4.oklusi
4.oklusi
 
Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
 
Anomali Gigi
Anomali GigiAnomali Gigi
Anomali Gigi
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrik
 
Dental asistant ii
Dental asistant iiDental asistant ii
Dental asistant ii
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
 
Resorpsi akar
Resorpsi akar Resorpsi akar
Resorpsi akar
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigi
 

Similar to 3.pertumbuhan gigi2

Morfologi Gigi Desidui.pdf
Morfologi Gigi Desidui.pdfMorfologi Gigi Desidui.pdf
Morfologi Gigi Desidui.pdfYusridaFatma1
 
y PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdf
y PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdfy PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdf
y PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdfNisaNafiahOktaviani
 
Pertumbuhan berat badan anak
Pertumbuhan berat badan anakPertumbuhan berat badan anak
Pertumbuhan berat badan anakEdwin Sukmadja
 
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptxPresentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptxZidanImanaPutraFauzi
 
KIAT MERAWAT GIGI ANAK SEJAK DINI.ppt
KIAT MERAWAT GIGI ANAK SEJAK DINI.pptKIAT MERAWAT GIGI ANAK SEJAK DINI.ppt
KIAT MERAWAT GIGI ANAK SEJAK DINI.pptyogi107337
 
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader  guru SD dalam UKGSPanduan bagi kader  guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGSasih gahayu
 
dokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdf
dokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdfdokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdf
dokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdfpdsbedahjuli23
 
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptxPenjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptxdrgSupriadyR
 
ppt kesehatan gigi dan mulut serta cara menyikat gigi dengan baik dan benar
ppt kesehatan gigi dan mulut serta cara menyikat gigi dengan baik dan benarppt kesehatan gigi dan mulut serta cara menyikat gigi dengan baik dan benar
ppt kesehatan gigi dan mulut serta cara menyikat gigi dengan baik dan benarirarachmawati9
 
Kesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi pptKesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi pptBoyolali
 
LEAFLET.pdf
LEAFLET.pdfLEAFLET.pdf
LEAFLET.pdfAdhyBlue
 
Maklumat asas kesihatan pergigian
Maklumat asas kesihatan pergigianMaklumat asas kesihatan pergigian
Maklumat asas kesihatan pergigianSyed Ariff Manja
 
kesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyakesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyaBoyolali
 
Kesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolahKesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolahasih gahayu
 
Krida bina kesehatan keluarga
Krida bina kesehatan keluargaKrida bina kesehatan keluarga
Krida bina kesehatan keluargaAchmad Nur
 
Buku Panduan Dokter Gigi cilik.docx
Buku Panduan Dokter Gigi cilik.docxBuku Panduan Dokter Gigi cilik.docx
Buku Panduan Dokter Gigi cilik.docxekaindriani13
 
Ceramah gigi untuk murid sd
Ceramah gigi untuk murid sdCeramah gigi untuk murid sd
Ceramah gigi untuk murid sdasih gahayu
 
Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan pjj_kemenkes
 

Similar to 3.pertumbuhan gigi2 (20)

Tugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigiTugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigi
 
Morfologi Gigi Desidui.pdf
Morfologi Gigi Desidui.pdfMorfologi Gigi Desidui.pdf
Morfologi Gigi Desidui.pdf
 
y PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdf
y PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdfy PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdf
y PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdf
 
Pertumbuhan berat badan anak
Pertumbuhan berat badan anakPertumbuhan berat badan anak
Pertumbuhan berat badan anak
 
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptxPresentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
 
KIAT MERAWAT GIGI ANAK SEJAK DINI.ppt
KIAT MERAWAT GIGI ANAK SEJAK DINI.pptKIAT MERAWAT GIGI ANAK SEJAK DINI.ppt
KIAT MERAWAT GIGI ANAK SEJAK DINI.ppt
 
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader  guru SD dalam UKGSPanduan bagi kader  guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
 
dokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdf
dokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdfdokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdf
dokumen.tips_bibir-sumbing-tessa-ppt.pdf
 
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptxPenjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
 
ppt kesehatan gigi dan mulut serta cara menyikat gigi dengan baik dan benar
ppt kesehatan gigi dan mulut serta cara menyikat gigi dengan baik dan benarppt kesehatan gigi dan mulut serta cara menyikat gigi dengan baik dan benar
ppt kesehatan gigi dan mulut serta cara menyikat gigi dengan baik dan benar
 
Kesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi pptKesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi ppt
 
LEAFLET.pdf
LEAFLET.pdfLEAFLET.pdf
LEAFLET.pdf
 
Maklumat asas kesihatan pergigian
Maklumat asas kesihatan pergigianMaklumat asas kesihatan pergigian
Maklumat asas kesihatan pergigian
 
kesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyakesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannya
 
Kesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolahKesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolah
 
Krida bina kesehatan keluarga
Krida bina kesehatan keluargaKrida bina kesehatan keluarga
Krida bina kesehatan keluarga
 
Makalah Karies Gigi
Makalah Karies GigiMakalah Karies Gigi
Makalah Karies Gigi
 
Buku Panduan Dokter Gigi cilik.docx
Buku Panduan Dokter Gigi cilik.docxBuku Panduan Dokter Gigi cilik.docx
Buku Panduan Dokter Gigi cilik.docx
 
Ceramah gigi untuk murid sd
Ceramah gigi untuk murid sdCeramah gigi untuk murid sd
Ceramah gigi untuk murid sd
 
Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 

More from asih gahayu

Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP asih gahayu
 
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGCKerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGCasih gahayu
 
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanRencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatanasih gahayu
 
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPKEvaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPKasih gahayu
 
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanManajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatanasih gahayu
 
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan FungsionalMateri Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsionalasih gahayu
 
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt  Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt asih gahayu
 
Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS asih gahayu
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatasih gahayu
 
Share anti korupsi dan integritas.pptx
Share  anti korupsi dan  integritas.pptxShare  anti korupsi dan  integritas.pptx
Share anti korupsi dan integritas.pptxasih gahayu
 
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepalaasih gahayu
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligiasih gahayu
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligiasih gahayu
 
Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018asih gahayu
 
Ceramah gigi lansia
Ceramah gigi lansiaCeramah gigi lansia
Ceramah gigi lansiaasih gahayu
 
ANTI KORUPSI utk DIKLAT
ANTI KORUPSI utk DIKLATANTI KORUPSI utk DIKLAT
ANTI KORUPSI utk DIKLATasih gahayu
 
BLC bahagiakan diri
BLC bahagiakan diriBLC bahagiakan diri
BLC bahagiakan diriasih gahayu
 
Building Learning Comitment 2019
Building Learning Comitment 2019Building Learning Comitment 2019
Building Learning Comitment 2019asih gahayu
 

More from asih gahayu (20)

Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP
 
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGCKerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
 
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanRencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
 
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPKEvaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
 
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanManajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
 
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan FungsionalMateri Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
 
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt  Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
 
Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
 
Share anti korupsi dan integritas.pptx
Share  anti korupsi dan  integritas.pptxShare  anti korupsi dan  integritas.pptx
Share anti korupsi dan integritas.pptx
 
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi
 
UKGM
UKGM UKGM
UKGM
 
Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018
 
Samuri
SamuriSamuri
Samuri
 
Ceramah gigi lansia
Ceramah gigi lansiaCeramah gigi lansia
Ceramah gigi lansia
 
ANTI KORUPSI utk DIKLAT
ANTI KORUPSI utk DIKLATANTI KORUPSI utk DIKLAT
ANTI KORUPSI utk DIKLAT
 
BLC bahagiakan diri
BLC bahagiakan diriBLC bahagiakan diri
BLC bahagiakan diri
 
Building Learning Comitment 2019
Building Learning Comitment 2019Building Learning Comitment 2019
Building Learning Comitment 2019
 

Recently uploaded

TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (20)

TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 

3.pertumbuhan gigi2

  • 1.
  • 2. PERIODE PERKEMBANGAN OKLUSAL Perkembangan oklusal dapat dibagi menjadi periode sbb: • Periode pre-dental ( setelah lahir ) • Periode gigi desidui / gigi susu ( 6 bulan – 6 tahun ) • Periode gigi bercampur ( 6 – 12 tahun ) • Periode gigi permanen ( 6 tahun – dst )
  • 3. 1. Periode Pre-dental Yaitu : Periode setelah lahir sampai tumbuh gigi saat umur 6 bulan Bantalan Gusi • Pada saat lahir, prosesus alveolaris berbentuk bantalan gusi berwarna merah jambu (pink), padat berbentuk tapal kuda dan berkembang dalam 2 bagian. Bagian labiobukal dan lingual terpisah oleh groove disebut dental groove. • Bantalan gusi terbagi dalam 10 segmen oleh groove trans- versal, setiap segmen merupakan satu sakus ( kantong ) gigi decidui. Gingival groove memisahkan bantalan gusi dengan pala – tum ( langit langit ) dan dasar mulut. Bantalan gusi rahang atas lebih lebar dan lebih panjang di banding rahang bawah. • Bila rahang atas dan rahang bawah mengatup maka kon- tak terjadi didaerah molar pertama, openbite ( gigitan terbuka ) di anterior.
  • 4.
  • 5. Bayi tanpa gigi sampai 6 bulan. • Pada saat lahir, bantalan gusi tidak cukup untuk ditempati incisivus yang sedang berkembang. Selama tahun pertama bantalan gusi tumbuh dengan cepat sehingga incisivus da- pat erupsi dalam susunan yang bagus. • Sangat jarang dijumpai gigi sudah tumbuh saat lahir, bila ada disebut natal teeth. Gigi yang sudah erupsi pada bulan pertama saat lahir disebut neonatal teeth.
  • 6. 2. Periode Gigi Desidui • Permulaan pertumbuhan benih gigi desidui pada 6 minggu kehamilan. Mulai erupsi pada umur 6 bulan setelah lahir. • Erupsi semua gigi setelah 2 ½ - 3 ½ tahun ketika gigi molar Ke 2 desidui sampai pada bidang oklusi. • Urutan Erupsi Gigi Desidui
  • 7.
  • 8.
  • 10. 3. Periode Gigi Bercampur Periode gigi bercampur mulai usia 6 tahun setelah molar pertama permanen erupsi. Biasanya pada umur 6 – 12 tahun Pada saat anak usia sekolah dasar UKGS ( Upaya Kesehatan Gigi anak Sekolah )
  • 11. 4.Periode Gigi Permanen Pembentukan gigi permanen terjadi setelah lahir. Gigi insisivus permanen tumbuh disebelah lingual gigi desi- dui dan bergerak ke labial saat erupsi. Premolar tumbuh dibawah gigi molar desidui. Urut-urutan tumbuh : Rahang atas 6 – 1 – 2 – 4 – 3 – 5 – 7 atau 6 – 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 Rahang bawah 6 – 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 atau 6 – 1 – 2 – 4 – 3 – 5 – 7
  • 12. Proses Pertumbuhan Gigi • Dalam pertumbuhannya, gigi mengalami 2 fase pergantian. Diawali dari pertumbuhan gigi susu yang lengkap pada umur 3 tahun dengan jumlah 20 gigi, kemudian diganti dengan fase gigi tetap yang diawali pada usia 13 tahun keatas. • Pertumbuhan gigi tetap ini menjadi lengkap setelah jumlah gigi menjadi 32 gigi, sekitar umur 17 – 21 tahun. • Fase diantara awal fase gigi tetap sampai gigi tetap yang lengkap disebut fase gigi campuran, yaitu antara umur 6 – 12 tahun.
  • 13. Gigi susu / decidui
  • 14. Pertumbuhan Gigi Susu • Gigi susu pertama yang tumbuh biasanya adalah dua gigi INCISIVUS 1 BAWAH, kemudian diikuti dengan keempat gigi INCISIVUS 1 ATAS. • Sisa dari gigi susu akan tumbuh secara berurutan biasanya sepasang dari kedua belah sisi dari gigi INCISIVUS 2 bawah, MOLAR 1 susu pertama, gigi CANINUS dan MOLAR 2 susu kedua. • Pertumbuhan gigi susu tersebut lengkap mencapai jumlah 20 gigi pada usia sekitar 2 ½ sampai 3 tahun. Gigi yang terakhir tumbuh adalah gigi MOLAR 2 ATAS.
  • 16.
  • 17. Pertumbuhan gigi tetap • Sekitar umur 6 tahun, gigi MOLAR 1 mulai erupsi pada rahang atas dan bawah. • Gigi tetap tersebut tidak menggantikan gigi susu manapun dan letaknya dibelakang gigi MOLAR 2 SUSU • Jadi sekitar umur 6 sampai 12 tahun anak-anak mempunyai gigi geligi campuran antara gigi susu dan gigi tetap. • Setelah mencapai umur 12 tahun kebanyakan dari anak-anak telah mempunyai semua gigi tetapnya, kecuali untuk gigi MOLAR 3
  • 18.
  • 19.
  • 20. TAHAPAN PERTUMBUHAN GIGI “odontogenesis “ 1. Tahap INISIASI ( Bud stage ) 2. Tahap PROLIFERASI ( Cap Stage ) 3. Tahap HISTODIFERENSIASI ( Bell Stage ) 4. Tahap MORFODIFERENSIASI ( Bell Stage )
  • 21. 5. Tahap APOSISI 6. Tahap ERUPSI 7. Tahap ERUPSI PENUH 8. Tahap ERUPSI LANJUT ….adanya ATRISI 5 6 7 8
  • 22. 1. Tahap INISIASI Terjadi pada kehamilan 37 hari,yang terjadi adalah penebalan jaringan ektodermal. Jaringan gigi pertama disebut Lamina Dentalis 2. Tahap PROLIFERASI Gejala dimana lamina dentalis meluas membentuk email ( enamel ) 3. Tahap HISTODEFERENSIASI Perubahan bentuk dari topi ke lonceng ( bel )
  • 23. 4. Tahap MORFODIFERNSIASI Membentuk lapisan pertama mahkota dengan garis luar dentinoenamel junction…adanya kantung gigi ( saccus dentis ) 5. Tahap APOSISI Proses pengendapan matriks struktur gigi……jika terjadi gangguan…warna email yg berubah 6. Tahap ERUPSI yaitu tahapan pergerakan gigi kearah rongga mulut ( tumbuh )