1. LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU MATERIAL KEDOKTERAN GIGI II
Topik : Glass Ionomer Cement (GIC)
Kelompok : C6
Hari Praktikum : Kamis
Tanggal Praktikum : 19 September 2019
Pembimbing : Prof. Dr. Anita Yuliati, drg, M.Kes
NAMA:
Shelsabilla Prameswari 021811133140
Vinda Putri Kalista 021811133141
Rivaldi Amarsha 021811133143
Amalia Nur Rahma 021811133144
Jihan Hijriyah Nabila 021811133145
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
BARU
2. 1. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum, mahasiswa diharapkan mampu:
a. Memanipulasi GIC untuk material restorasi menggunakan alat dengan benar
b. Membedakan setting time GIC berdasarkan variasi rasio bubuk/cairan dengan
benar
2. ALAT & BAHAN
A. Bahan
a. Bubuk dan cairan GIC
B. Alat
a. Pengaduk plastik
b. Glass lab
c. Cetakan teflon ukuran diameter 5 mm,tebal 2mm
d. Plastic filling instrument
e. Sonde
f. Pisau malam
g. Stopwatch
Gambar 1. Alat dan bahan yang digunakan saat praktikum
3. 3. CARA KERJA
1. Mempersiapkan material dan alat yang akan digunakan untuk praktikum
2. Cetakan teflon diletakan diatas glass lab
3. Botol bubuk GIC dikocok terlebih dahulu, kemudian mengambil 1 sendok takar
bubuk GIC dengan memiringkan botol bubuk GIC, lalu diratakan dan diletakan
diatas paper pad dan dibagi menjadi dua bagian
4. Cairan GIC diteteskan sebanyak 1 tetes diatas paper pad dekat bubuk dengan cara
botol dipegang secara vertikal 1 cm diatas paper pad, ditekan sedikit sampai cairan
menetes.
5. Waktu awal pencampuran dicatat posisi stopwatch pada posisi 00.00. Bubuk GIC
dibagi menjadi dua bagian yang sama. Bagian pertama dicampur dengan cairan
terlebih dahulu menggunakan spatula selama 10 detik, kemudian ditambahkan
bubuk bagian kedua lalu diaduk kurang lebih selama 25-30 detik (maksimal 60
detik) sampai homogen. GIC diaduk dengan cara menekan dan meratakan cairan
dengan bubuk menggunakan pengaduk plastik yang ditekan sampai menempel
pada paper pad bergantian ke arah kanan dan kiri.
6. Hasil pengadukan GIC yang sudah homogen diambil dengan pengaduk plastik
dengan cara pengaduk plastik dimiringkan dan ditempelkan pada paper pad
kemudian ditarik ke seluruh adonan sehingga adonan menempel di pengaduk
plastik setelah itu dimasukan ke dalam cetakan teflon menggunakan plastic filling
instrument kemudian permukaan diratakan (stopwatch masih menyala).
7. Setelah adonan GIC pada permukaan teflon rata, mulai dilakukan pengukuran
setting time dengan cara permukaan GIC pada cetakan teflon ditusuk sonde dengan
interval waktu 5 detik untuk setiap kali tusukan. Setting time selesai apabila pada
permukaan sampel tidak ada bekas tusukan sonde. Waktu pengerasan GIC dicatat.
8. Setting time dicatat yang dihitung sejak awal pencampuran hingga semen mengeras
4. 9. Setelah GIC mengeras dilepas dari cetakan.
10. Praktikum menggunakan bubuk dan cairan GIC dilakukan dengan variabel
perlakuan (cairan:bubuk GIC): konsistensi kental (1:1/4 sendok takar), normal (1:1
sendok takar) dan encer (1:3/4 sendok takar).
4. HASIL PRAKTIKUM
5. GIC ( Universal Restorative ( Putih ) GIC HS Posterior Extra ( Hijau )
Percobaan Ke- Konsistensi
W/P
Ratio Setting Time Percobaan Ke- Konsistensi
W/P
Ratio Setting Time
1 Normal 1:1 14 menit 5 detik 1 Normal 1:1
16 menit 36
detik
2 Normal 1:1
15 menit 58
detik 2 Normal 1:1
16 menit 34
detik
3 Normal 1:1
16 menit 45
detik 3 Normal 1:1 -
4 Normal 1:1 14 menit 4 Normal 1:1 -
5 Normal 1:1
18 menit 50
detik 5 Normal 1:1 -
Rata-Rata
16 menit 56
detik Rata-Rata
16 menit 35
detik
Percobaan Ke- Konsistensi
W/P
Ratio Setting Time Percobaan Ke- Konsistensi
W/P
Ratio Setting Time
1 Encer
3/4 :
1 - 1 Encer 3/4 : 1
16 menit 55
detik
2 Encer
3/4 :
1
22 menit 12
detik 2 Encer 3/4 : 1
15 menit 45
detik
3 Encer
3/4 :
1 - 3 Encer 3/4 : 1 -
4 Encer
3/4 :
1
18 menit 57
detik 4 Encer 3/4 : 1 -
5 Encer
3/4 :
1
12 menit 30
detik 5 3/4 : 1 -
Rata-Rata
18 menit 28
detik Rata-Rata
16 menit 33
detik
Percobaan Ke- Konsistensi
W/P
Ratio Setting Time Percobaan Ke- Konsistensi
W/P
Ratio Setting Time
1 Kental 5/4 : 14 menit 8 detik 1 Kental 5/4 : 1 -
5. 1
2 Kental
5/4 :
1 - 2 Kental 5/4 : 1 -
3 Kental
5/4 :
1
13 menit 50
detik 3 Kental 5/4 : 1 8 menit 59 detik
4 Kental
5/4 :
1 - 4 Kental 5/4 : 1
11 menit 15
detik
5 Kental
5/4 :
1
15 menit 30
detik 5 Kental 5/4 : 1
12 menit 20
detik
Rata-Rata
14 menit 48
detik Rata-Rata
11 menit 25
detik
5. PEMBAHASAN
Glass ionomer cement (GIC) merupakan bahan restorasi yang melibatkan reaksi antara
glass powder dengan polyacrylic acid. Bubuk GIC mengandung sodium alumino-silicate glass
dan cairannya mengandung acrylic acid. Tartaric acid yang juga terkandung dalam cairan
berfungsi untuk menurunkan viskositas, memperpanjang shelf life sebelum gelasi cairan terjadi,
meningkatkan working time, dan menurunkan setting time. (Annusavice KJ. 2013 p:321)
Penggunaan GIC paling banyak digunakan karena memilki sifat adherent dan translucent.
GIC digunakan untuk estetik restorasi pada gigi anterior klas III dan V, sebagi luting, adhesive
pada orthodonti, pit and fissure sealant, dan liners and bases. GIC dapat dikelompokkan menjadi
:
Tipe I : Sebagai luting crown, jembatan, dan orthodontic brackets
Tipe IIa : Sebagai estetik restorasi semen
Tipe IIb : Memperkuat semen restorasi
Tipe III : Lining semen, basis
Keuntungan penggunaan GIC adalah bersifat biokompetibel, mampu berikatan dengan
baik terhadap struktur gigi, dan dapat melepaskan flour. Meskipun itu, GIC juga memiliki
kekurangan seperti, bersifat brittle dan mudah mengalami pengikisan apabila terpapar cairan asam
sehingga menyebabkan kekasaran permukaan (Diansari V. 2016).
Pada praktikum ini,percobaan dilakukan sebanyak 6kali dengan mengatur
perbandingan bubuk dan cairan GIC.Bubuk dan cairan dicampurkan di atas paper pad
dengan menggunakan pengaduk plastik. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh perbedaan rasio bubuk : cairan pada kecepatan settingtime materialGIC.
6. Pengadukan GIC menggunakan cairan dan bubuk dilakukan diatas paper pad. Glass
slab tidak digunakan sebagai wadah untuk mixing dikarenakan semen glassionomer
dapat melekat erat pada permukaan kaca sehingga akan sulit untuk diambil dan
dibersihkan apabila telah setting (Anusavice, 2003).
Semen Ionomer Kaca merupakan sistem bubuk-cairan yang dikemas di dalam
botol atau kapsul. Botol bubuk harus disentak dengan lembut sebelum pengeluaran.
Bubuk dan cairan dikeluarkan pada paper pad atau glass slab. Bubuk dibagi menjadi
dua bagian yang sama. Bagian pertama dari bubuk dicampur dengan spatula kaku ke
dalam cairan sebelum bagian berikutnya ditambahkan. Waktu pencampuran antara 30
hingga 60 detik, tergantung pada produk. Semen digunakan segera karena working time
setelah pencampuran sekitar 2 menit pada 22oC. Pendinginan mixing slab
memperlambat setting reaction dan memberikan tambahan working time. Semen tidak
boleh digunakan dalam bentuk ”kulit” pada permukaan atau ketika konsistensi terasa
menjadi lebih tebal. Hindari kontak dengan air selama aplikasi ruangan harus diisolasi
sepenuhnya. Semen set di dalam mulut sekitar 7 menit dari awal pencampuran (Powers,
2008).
Percobaan pertama dilakukan dengan w:p ratio yang normal,yaitu 1 sendok
bubuk GIC dan 1tetes liquid (1:1). Ketika di campurkan, bubuk akan melepaskan ion
kalsium (Ca2+)dan ion aluminium(Al3+). Kemudian terjadi cross-link antara kation
dengan asam poliakrilat sehingga membentuk polyalkenoate yang dapat membuat
permukaan mengeras (setting).
Percobaan kedua dilakukan dengan w:p ratio yang kental, yaitu 1¼ sendok
bubuk GIC dan 1tetesliquid(1:1¼). Ketika di campurkan, bubuk akan melepaskan ion
kalsium (Ca2+) dan ion aluminium(Al3+). Kemudian terjadi cross-link antara kation
dengan asam poliakrilat sehingga membentuk polyalkenoate yang dapat membuat
permukaan mengeras (setting).
Percobaan ketiga dilakukan dengan w:p ratio yang encer ,yaitu ¾sendok bubuk
GIC dan 1tetesliquid(1:¾). Ketika di campurkan, bubuk akan melepaskan ion kalsium
(Ca2+)dan ion aluminium(Al3+). Kemudian terjadi cross-link antara kation dengan
asam poliakrilat sehingga membentuk polyalkenoate yang dapat membuat permukaan
7. mengeras (setting).
Pada percobaan yang kami lakukan, konsistensi kental menggunakan jumlah
bubuk yang lebih banyak dengan jumlah cairan yang sedikit, sedangkan pada
konsistensi encer menggunakan jumlah bubuk yang lebih sedikit dari basis dan jumlah
cairan yang lebih banyak. Hal ini menyebabkan manipulasi untuk konsistensi kental
lebih cepat setting dibandingkan manipulasi pada konsistensi encer dan normal.
Rata-rata setting time yang didapatkan pada percobaan manipulasi GIC yang
normal adalah 8 menit 17 detik. Hal ini menunjukkan bahwa hasil praktikum sesuai
dengan teori, yaitu setting time pada konsistensi normal dicapai antara 6-8 menit dari
mulai mengaduk. Pada menit ke-7 terjadi initial set yang ditandai dengan mulai
mengerasnya adonan. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya sedikit goresan pada
saat memeriksa kekerasan permukaan dengan menggunakan sonde, masih terlihat
sedikit bekas tusukan sonde pada cetakan GIC sangat peka teradap kontakdengan air
selama setting, sehingga daerah sekitarnya haris terisolasi dengan baik. Semen
mencapai initial setnya sekitar 7menit (Craig,2002)
6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, mahasiswa mampu memanipulasi GIC untuk
material restorasi menggunakan alat dengan benar. Sesuai dengan perbandingan bubuk
GIC Universal Restorative dengan cairan aturan pabrik ( W/P Ratio 1 : 1 ) dan setting time
16 menit 56 detik. Pengurangan W/P Ratio menjadi 1 : ¾ telah memanjangkan setting time
yaitu 18 menit 28 detik. Sedangkan penambahan W/P Ratio menjadi 1 : 5/4 telah
memendekkan setting time yaitu 14 menit 48 detik. Untuk perbandingan bubuk GIC HS
Posterior Extra dengan cairan sebesar 1 : 1 memiliki setting time 16 menit 35 detik.
Pengurangan W/P Ratio menjadi 1 : ¾ tidak memanjangkan setting time yaitu 16 menit 33
detik. Sedangkan penambahan W/P Ratio menjadi 1 : 5/4 teah memendekkan setting time
menjadi 11 menit 25 detik.
7. DAFTAR PUSTAKA
8. Craig RG, Powers JM. Restorative dental materials. 11th Ed. Missouri: Mosby,
2002:212-7
Diansari M, Diana SN, & Cindy M. 2016. Evaluasi Kekasaran Permukaan
Glass Ionomer Cement (GIC) Kenovensional Setelah Perendaman Dalam Minuman
Berkarbonasi. Cakradonya Dental Journal. Volume 8, no. 2
Powers, JM., Wataha, JC. 2008. Dental Materials: Properties and Manipulation 9th
edition. Missouri : Mosby.