SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
KURETASE
YUSVINA QORIATURRAHMA
LATAR BELAKANG
– poket periodontal adalah keadaan patologis bertambahnya kedalaman sulkus
gingiva yang terjadi karena pergerakan margin gingiva ke arah koronal, atau
berubahnya perlekatan gingiva ke apikal, atau kombinasi dari kedua proses
tersebut
– Terapi bedah yang dapat dilakukan untuk mengatasi poket periodontal adalah
kuretase. Perawatan poket periodontal dengan kuretase dilakukan untuk
membuang lapisan epitel poket agar memicu jaringan ikat untuk kembali
melekat pada permukaan akar gigi, bersamaan dengan pembentukan kembali
sementum dan tulang
PERMASALAHAN
– Seorang laki-laki, berusia 43 tahun datang ke RSGM Prof.
Soedomo dengan keluhan gusi pada gigi geraham bawah kanan
masih mudah berdarah walau sudah di bersihkan. Hasil
pemeriksaan klinis menunjukkan adanya kedalaman poket
sedalam 5 mm dan mudah berdarah pada gigi 46. Tekstur halus,
bentuk membulat, konsistensi lunak, dan unstippling
TUJUAN PERAWATAN
– Untuk mengcegah terjadinya kerusakan jaringan periodontal
lebih lanjut
– Untuk menghilangkan jaringan granulasi pada gigi dan dinding
poket sebelah dalam sehingga diharapkan terjadi perlekatan
kembali antara jaringan lunak dengan permukaan gigi dan
ukuran poket berkurang.
PENYAKIT PERIODONTAL
– Penyakit periodontal merupakan suatu keadaan patologis yang
melibatkan jaringan pendukung gigi (Carranza dan Newman,
1996). Penyebab penyakit periodontal menurut faktor
penyebabnya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
– Faktor local
– Faktor sistemik
PERIODONTITIS
– penyakit inflamasi pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh
bakteri, sehingga terjadi kerusakan pada ligamen periodontal dan
tulang alveolar yang ditandai dengan pembentukan poket maupun
resesi
TANDA KLINIS
– perubahan warna, kontur, dan perdarahan saat probing pada gingiva,
hilangnya perlekatan disertai pembentukan poket periodontal, serta
perubahan kerapatan dan tinggi tulang alveolar
KLASIFIKASI PENYAKIT
PERIODONTAL
menurut American Dental Association/American Academy of Periodontology (1986):
– GINGIVITIS
– PERIODONTITIS RINGAN
– PERIODONTITIS SEDANG
– PERIODONTITIS BERAT
– PERIODONTITIS REFRAKTORI DAN JUVENILE
KURETASE
– teknik pengerukan dinding gingiva dari poket periodontal untuk menghilangkan jaringan
granulasi yang mengalami inflamasi kronis
– kuretase gingiva dan kuretase subgingiva
Prosedur kuretase gingiva (Bathla, 2011)
INDIKASI KURETASE
– Poket kedalaman dangkal dengan jaringan gingiva yang ketebalannya
adekuat.
– Poket supraboni yang tidak meluas ke mucogingival junction
– Dapat dilakukan untuk membuat perlekatan baru pada poket periodontal
tipe infraboni dengan kedalaman sedang pada area yang mudah diakses
– Dapat dilakukan sebagai prosedur non-definitif untuk mengurangi
inflamasi yang jika penghilangan poket dilakukan dengan metode lain atau
teknik bedah yang lebih agresif dikontraindikasikan pada pasien dengan
kondisi tertentu seperti usia, kondisi sistemik, ataupun masalah psikologis
– Dapat dilakukan pada kunjungan recall sebagai metode perawatan
maintenance pada area yang mengalami inflamasi atau kedalaman poket
rekuren, terutama jika bedah untuk mengurangi poket sebelumnya sudah
dilakukan
KONTRAINDIKASI
– Adanya infeksi akut seperti necrotizing ulcerative gingivitis
(NUG)
– Pembesaran fibrous pada gingiva seperti hiperplasia karena
phenytoin
– Perluasan dasar poket ke apikal mucogingival junction
– Pasien dengan kondisi sistemik tertentu, manfaat
dibandingkan resiko dari prosedur bedah dipertimbangkan
secara hati-hati sebelum prosedur dilakukan kepada pasien
Identifikasi Pasien
– Nama : Kemin
– Umur : 43 tahun
– Jenis Kelamin : Laki-laki
– Alamat : Desa Beji rt 6/rw3, Wates, Kulon
Progo, D.I. Yogyakarta
– Pekerjaan : Wiraswasta
– No. RM : 158636
Pemeriksaan Subyektif
– CC : Pasien mengeluhkan gusi depan atas masih berwarna
merah dan bengkak walau telah dibersihkan karang giginya.
– PI : Saat ini tidak sakit
– PMH : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik.
– PDH : Pasien dilakukan tindakan kuretase pada region 1 sekitar 2
bulan yang lalu.
– FH : Ayah: Tidak dicurigai menderita penyakit sistemik
Ibu: Tidak dicurigai menderita penyakit sistemik
Pemeriksaan Obyektif
Keadaan umum
– Jasmani : Sehat
– Rohani : Kooperatif dan komunikatif
– Vital sign : Tensi : 120/90 mmHg Suhu : 36,5 C
Nadi : 70 x/menit Respirasi : 21 x/menit
Lokal
Ekstra Oral
– Muka : simetris, Tidak ada kelainan
– Pipi : simetris, Tidak ada kelainan
– Bibir : simetris, Tidak ada kelainan
– Limfonodi : tidak teraba
Intra oral
– Mukosa lidah : t.a.k
– Mukosa palatum : t.a.k
– Mukosa pipi : t.a.k
– Mukosa bibir : t.a.k
– Gigi geligi
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
gingiva
– Warna : kemerahan 87654321 1234567
7654321 1234567
– Tekstur : unstippling pada 87654321 1234567
7654321 1234567
– Bentuk : membulat pada 76 67
765 7
– Konsistensi : Lunak
– BOP : positif pada 76 34567
765 7
– Poket gingival : -
– Resesi : -
Poket periodontal : 26=4mm ; 27=3,5mm ;
36=5mm ; 46=5mm ; 47=5mm
Jaringan periodontal
Pemeriksaan kebersihan mulut:
Diagnosis
– Periodontitis sedang pada gigi 46
Prognosis
– Baik
Rencana Perawatan
– Initial phase therapy
Tahap awal perawatan penyakit periodontal adalah DHE, scaling dan polishing.
– Corrective phase therapy
Pada tahap korektif dilakukan kuretase yang bertujuan untuk menghilangkan jaringan granulasi yang melekat pada
gigi dan dinding poket sebelah dalam sehingga diharapkan terjadi perlekatan kembali antara jaringan lunak dengan
permukaan gigi sehingga ukuran poket berkurang.
– Maintainance phase therapy
Pada fase ini dilakukan kontrol pasca kuretase ntuk memeriksa perubahan kondisi gingiva pasca kuretase. Kontrol I
(hari ke-7 pasca operasi) untuk melepas periodontal pack atau pemasangan periodontal pack kembali apabila luka
belum sembuh, serta melihat proses penyembuhan.
PENATALAKSANAAN
KURETASE
Alat
– Kaca Mulut
– Pinset
– Periodontal probe
– Cytoject
– Sonde
– Ultra Sonic Scaler
– Ekskavator
– Spuit irigasi
– Kuret Gracey
– Salive ejector
– Glass plate & spatula
Bahan
– Pehacaine
– Alkohol
– Kapas & kasa steril
– Chlorhexidine 0,2%
– Saline
– Periodontal pack (Coe-pack)
– Iod Gliserin
JALANNYA OPERASI
1. Persiapan alat dan bahan
2. Menjelaskan kepada pasien mengenai jalannya perawatan dan
meminta pasien mengisi serta menandatangani inform consent
3. Mengukur kedalaman poket
dengan probe
4. Area operasi pada gigi 46 diolesi dengan iod
kemudian dilakukan anestesi infiltrasi dengan
cytoject pada sebelah lingual gigi 46
5. Lakukan kuretase pada daerah operasi dengan
menggunakan kuret Gracey 9-10 untuk gigi
posterior bagian lingual
6. Daerah operasi yang tertutup darah
dan jaringan granulasi diirigasi dengan
saline
7. Scaling dan root planning dilakukan dengan cara tip
scaler dimasukkan lebih dalam ke arah dasar poket untuk
menghilangkan sisa-sisa plak, debris, dan kalkulus
subgingiva serta menghaluskan permukaan akar gigi
8. Kumur menggunakan larutan aquades yang dicampur dengan chlorhexidine.
9. Daerah operasi dikeringkan kemudian ditutup dengan periodontal pack.
10. Instruksikan untuk mengkonsumsi makanan lunak dan menyikat gigi secara hati-
hati.
11. Pemberian resep berupa antibiotik untuk mencegah infeksi dan analgesik untuk
menghilangkan rasa sakit pasca operasi
R/ Asam Mefenamat tab. mg 500 No. V
s.p.r.n. tab. I p.c
R/ povidon iodin 1% fls No. I
s.2.d.d. garg
pro: Kemin
umur: 43 tahun/L
12. Kontrol satu minggu setelah operasi untuk melihat penyembuhan luka pasca
kuretase.
HASIL
Pada kontrol hari ke-14 penyembuhan berjalan optimal, kondisi
periodontal pack sudah terlepas. Gingiva sekitar gigi 46 tampak
berwarna merah muda, poket periodontal dalam masa
penyembuhan
PEMBAHASAN
Poket periodontal pada pasien diduga terkait kalkulus subgingiva sehingga
menimbulkan respon inflamasi.
Pada kasus ini, dilakukan tindakan kuretase karena poket periodontal yang terjadi
ditimbulkan oleh deposit kalkulus subgingiva yang masih tertinggal. Scaler tip
kurang dapat menjangkau kalkulus subgingiva saat dilakukan scaling.
Perawatan ideal yang dilakukan untuk mengkoreksi keadaan tersebut adalah
kuretase supaya diharapkan terjadi perlekatan kembali antara jaringan lunak
dengan permukaan gigi
Segera setelah kuretase, jendalan darah mengisi sulkus gingiva,
yang secara total ataupun parsial memisahkan lining epithelial.
Hemorrhargi terjadi pada jaringan dengan dilatasi kapiler dan
leukosit polimorfonuklear tampak pada area perlukaan. Kemudian
diikuti dengan proliferasi jaringan granulasi yang cepat dengan
penurunan jumlah pembuluh darah sebagai tanda kematanagn
jaringan (Carranza, 2006).
Empat belas hari setelah operasi pasien datang untuk kontrol. Pasien memiliki keluhan
terasa risih pada bagian yang dioperasi.
Dari pemeriksaan klinis, gingiva dan poket periodontal sedang dalam proses
penyembuhan, ditandai dengan poket periodontal yang berkurang.
Proses penyembuhan meliputi pembentukan bekuan darah, pembentukan jaringan
granulasi, epitelisasi, pembentukan kolagen, regenerasi dan maturasi. Sel akan menutupi
luka dalam waktu 7-14 hari dan terkeratinisasi setelah 2-3 minggu. Pembentukan
perlekatan epitel yang baru berlangsung selama 4 minggu (Manson dan Eley, 2003).
Penyembuhan epithelial lining poket setelah kuretase diperkirakan selama 5-12 hari. Pada
penelitian Witjaksono dkk. (2006) jaringan sulkus gingiva mengalami perlekatan kembali
dalam waktu 2-3 minggu pasca kuretase.
KESIMPULAN
– Periodontitis dalam kasus ini tergolong periodontitis ringan
dengan kedalaman poket periodontal yaitu 5 mm yang
disebabkan oleh inflamasi dari akumulasi plak dan kalkulus
subgingiva.
– Tindakan kuretase dilakukan untuk menghilangkan jaringan
granulasi pada gigi dan dinding poket periodontal sebelah dalam
agar terjadi perlekatan kembali antara jaringan lunak dengan
permukaan gigi dan ukuran poket berkurang.
– Tindakan kuretase memberikan hasil yang baik, setelah 10 hari
keadaan gingiva yang sebelumnya hemorrhagi dan kemerahan
menjadi membaik serta margin gingiva menutup, sedangkan
poket periodontal masih dalam proses penyembuhan.
298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx

More Related Content

Similar to 298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx

RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-Lisna K. Rezky
 
PPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulut
PPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulutPPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulut
PPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulutwandyafrizal1
 
Tatalaksana Eksisi dan Marsupialisasi Ranula.pptx
Tatalaksana Eksisi dan Marsupialisasi Ranula.pptxTatalaksana Eksisi dan Marsupialisasi Ranula.pptx
Tatalaksana Eksisi dan Marsupialisasi Ranula.pptxbedumcokrem
 
CBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptx
CBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptxCBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptx
CBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptxjohan341233
 
.trashed-Endodontik.pptx
.trashed-Endodontik.pptx.trashed-Endodontik.pptx
.trashed-Endodontik.pptxHendra964102
 
Hemorrhoid ambeyen hemorhoid azis[1].pptx
Hemorrhoid ambeyen hemorhoid azis[1].pptxHemorrhoid ambeyen hemorhoid azis[1].pptx
Hemorrhoid ambeyen hemorhoid azis[1].pptxAzis Aimaduddin
 
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt miraPenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt miraMira Khairunnisa
 
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdfKISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdfApriliaEkaPutri2
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Vincent Tannius
 
CARA PEMERIKSAAN GIGI GELIGI. pada manusia ppt
CARA PEMERIKSAAN GIGI GELIGI. pada manusia pptCARA PEMERIKSAAN GIGI GELIGI. pada manusia ppt
CARA PEMERIKSAAN GIGI GELIGI. pada manusia pptIINREVIEN
 
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26Rifqi Setiantio
 
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptxPPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptxVuyateK
 

Similar to 298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx (20)

Case report
Case reportCase report
Case report
 
Jurnal tutor nekrosis
Jurnal tutor nekrosisJurnal tutor nekrosis
Jurnal tutor nekrosis
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
 
Regenerasi
RegenerasiRegenerasi
Regenerasi
 
PPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulut
PPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulutPPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulut
PPT Kelainan Jaringan Keras pada gigi dan mulut
 
Tatalaksana Eksisi dan Marsupialisasi Ranula.pptx
Tatalaksana Eksisi dan Marsupialisasi Ranula.pptxTatalaksana Eksisi dan Marsupialisasi Ranula.pptx
Tatalaksana Eksisi dan Marsupialisasi Ranula.pptx
 
CBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptx
CBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptxCBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptx
CBD Pulp Stone_Johanes Budiman Khuana.pptx
 
.trashed-Endodontik.pptx
.trashed-Endodontik.pptx.trashed-Endodontik.pptx
.trashed-Endodontik.pptx
 
Hemorrhoid ambeyen hemorhoid azis[1].pptx
Hemorrhoid ambeyen hemorhoid azis[1].pptxHemorrhoid ambeyen hemorhoid azis[1].pptx
Hemorrhoid ambeyen hemorhoid azis[1].pptx
 
odon fix(1).doc
odon fix(1).docodon fix(1).doc
odon fix(1).doc
 
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt miraPenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
 
KURETASE.pptx
KURETASE.pptxKURETASE.pptx
KURETASE.pptx
 
kasus gigi
kasus gigikasus gigi
kasus gigi
 
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptx
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptxEvidence Based-Dentistry 201.2.pptx
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptx
 
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdfKISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2
 
CARA PEMERIKSAAN GIGI GELIGI. pada manusia ppt
CARA PEMERIKSAAN GIGI GELIGI. pada manusia pptCARA PEMERIKSAAN GIGI GELIGI. pada manusia ppt
CARA PEMERIKSAAN GIGI GELIGI. pada manusia ppt
 
Ppt ikga2 pdf
Ppt ikga2 pdfPpt ikga2 pdf
Ppt ikga2 pdf
 
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
 
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptxPPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
 

Recently uploaded

Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 

Recently uploaded (20)

Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 

298039702-laporan-kasus-Kuretase.pptx

  • 2. LATAR BELAKANG – poket periodontal adalah keadaan patologis bertambahnya kedalaman sulkus gingiva yang terjadi karena pergerakan margin gingiva ke arah koronal, atau berubahnya perlekatan gingiva ke apikal, atau kombinasi dari kedua proses tersebut – Terapi bedah yang dapat dilakukan untuk mengatasi poket periodontal adalah kuretase. Perawatan poket periodontal dengan kuretase dilakukan untuk membuang lapisan epitel poket agar memicu jaringan ikat untuk kembali melekat pada permukaan akar gigi, bersamaan dengan pembentukan kembali sementum dan tulang
  • 3. PERMASALAHAN – Seorang laki-laki, berusia 43 tahun datang ke RSGM Prof. Soedomo dengan keluhan gusi pada gigi geraham bawah kanan masih mudah berdarah walau sudah di bersihkan. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan adanya kedalaman poket sedalam 5 mm dan mudah berdarah pada gigi 46. Tekstur halus, bentuk membulat, konsistensi lunak, dan unstippling
  • 4. TUJUAN PERAWATAN – Untuk mengcegah terjadinya kerusakan jaringan periodontal lebih lanjut – Untuk menghilangkan jaringan granulasi pada gigi dan dinding poket sebelah dalam sehingga diharapkan terjadi perlekatan kembali antara jaringan lunak dengan permukaan gigi dan ukuran poket berkurang.
  • 5. PENYAKIT PERIODONTAL – Penyakit periodontal merupakan suatu keadaan patologis yang melibatkan jaringan pendukung gigi (Carranza dan Newman, 1996). Penyebab penyakit periodontal menurut faktor penyebabnya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : – Faktor local – Faktor sistemik
  • 6. PERIODONTITIS – penyakit inflamasi pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh bakteri, sehingga terjadi kerusakan pada ligamen periodontal dan tulang alveolar yang ditandai dengan pembentukan poket maupun resesi TANDA KLINIS – perubahan warna, kontur, dan perdarahan saat probing pada gingiva, hilangnya perlekatan disertai pembentukan poket periodontal, serta perubahan kerapatan dan tinggi tulang alveolar
  • 7. KLASIFIKASI PENYAKIT PERIODONTAL menurut American Dental Association/American Academy of Periodontology (1986): – GINGIVITIS – PERIODONTITIS RINGAN – PERIODONTITIS SEDANG – PERIODONTITIS BERAT – PERIODONTITIS REFRAKTORI DAN JUVENILE
  • 8. KURETASE – teknik pengerukan dinding gingiva dari poket periodontal untuk menghilangkan jaringan granulasi yang mengalami inflamasi kronis – kuretase gingiva dan kuretase subgingiva Prosedur kuretase gingiva (Bathla, 2011)
  • 9. INDIKASI KURETASE – Poket kedalaman dangkal dengan jaringan gingiva yang ketebalannya adekuat. – Poket supraboni yang tidak meluas ke mucogingival junction – Dapat dilakukan untuk membuat perlekatan baru pada poket periodontal tipe infraboni dengan kedalaman sedang pada area yang mudah diakses – Dapat dilakukan sebagai prosedur non-definitif untuk mengurangi inflamasi yang jika penghilangan poket dilakukan dengan metode lain atau teknik bedah yang lebih agresif dikontraindikasikan pada pasien dengan kondisi tertentu seperti usia, kondisi sistemik, ataupun masalah psikologis – Dapat dilakukan pada kunjungan recall sebagai metode perawatan maintenance pada area yang mengalami inflamasi atau kedalaman poket rekuren, terutama jika bedah untuk mengurangi poket sebelumnya sudah dilakukan
  • 10. KONTRAINDIKASI – Adanya infeksi akut seperti necrotizing ulcerative gingivitis (NUG) – Pembesaran fibrous pada gingiva seperti hiperplasia karena phenytoin – Perluasan dasar poket ke apikal mucogingival junction – Pasien dengan kondisi sistemik tertentu, manfaat dibandingkan resiko dari prosedur bedah dipertimbangkan secara hati-hati sebelum prosedur dilakukan kepada pasien
  • 11. Identifikasi Pasien – Nama : Kemin – Umur : 43 tahun – Jenis Kelamin : Laki-laki – Alamat : Desa Beji rt 6/rw3, Wates, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta – Pekerjaan : Wiraswasta – No. RM : 158636
  • 12. Pemeriksaan Subyektif – CC : Pasien mengeluhkan gusi depan atas masih berwarna merah dan bengkak walau telah dibersihkan karang giginya. – PI : Saat ini tidak sakit – PMH : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik. – PDH : Pasien dilakukan tindakan kuretase pada region 1 sekitar 2 bulan yang lalu. – FH : Ayah: Tidak dicurigai menderita penyakit sistemik Ibu: Tidak dicurigai menderita penyakit sistemik
  • 13. Pemeriksaan Obyektif Keadaan umum – Jasmani : Sehat – Rohani : Kooperatif dan komunikatif – Vital sign : Tensi : 120/90 mmHg Suhu : 36,5 C Nadi : 70 x/menit Respirasi : 21 x/menit
  • 14. Lokal Ekstra Oral – Muka : simetris, Tidak ada kelainan – Pipi : simetris, Tidak ada kelainan – Bibir : simetris, Tidak ada kelainan – Limfonodi : tidak teraba Intra oral – Mukosa lidah : t.a.k – Mukosa palatum : t.a.k – Mukosa pipi : t.a.k – Mukosa bibir : t.a.k – Gigi geligi 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
  • 15. gingiva – Warna : kemerahan 87654321 1234567 7654321 1234567 – Tekstur : unstippling pada 87654321 1234567 7654321 1234567 – Bentuk : membulat pada 76 67 765 7 – Konsistensi : Lunak – BOP : positif pada 76 34567 765 7 – Poket gingival : - – Resesi : -
  • 16. Poket periodontal : 26=4mm ; 27=3,5mm ; 36=5mm ; 46=5mm ; 47=5mm Jaringan periodontal
  • 18.
  • 19. Diagnosis – Periodontitis sedang pada gigi 46 Prognosis – Baik Rencana Perawatan – Initial phase therapy Tahap awal perawatan penyakit periodontal adalah DHE, scaling dan polishing. – Corrective phase therapy Pada tahap korektif dilakukan kuretase yang bertujuan untuk menghilangkan jaringan granulasi yang melekat pada gigi dan dinding poket sebelah dalam sehingga diharapkan terjadi perlekatan kembali antara jaringan lunak dengan permukaan gigi sehingga ukuran poket berkurang. – Maintainance phase therapy Pada fase ini dilakukan kontrol pasca kuretase ntuk memeriksa perubahan kondisi gingiva pasca kuretase. Kontrol I (hari ke-7 pasca operasi) untuk melepas periodontal pack atau pemasangan periodontal pack kembali apabila luka belum sembuh, serta melihat proses penyembuhan.
  • 20. PENATALAKSANAAN KURETASE Alat – Kaca Mulut – Pinset – Periodontal probe – Cytoject – Sonde – Ultra Sonic Scaler – Ekskavator – Spuit irigasi – Kuret Gracey – Salive ejector – Glass plate & spatula
  • 21. Bahan – Pehacaine – Alkohol – Kapas & kasa steril – Chlorhexidine 0,2% – Saline – Periodontal pack (Coe-pack) – Iod Gliserin
  • 22. JALANNYA OPERASI 1. Persiapan alat dan bahan 2. Menjelaskan kepada pasien mengenai jalannya perawatan dan meminta pasien mengisi serta menandatangani inform consent
  • 23. 3. Mengukur kedalaman poket dengan probe
  • 24. 4. Area operasi pada gigi 46 diolesi dengan iod kemudian dilakukan anestesi infiltrasi dengan cytoject pada sebelah lingual gigi 46
  • 25. 5. Lakukan kuretase pada daerah operasi dengan menggunakan kuret Gracey 9-10 untuk gigi posterior bagian lingual
  • 26. 6. Daerah operasi yang tertutup darah dan jaringan granulasi diirigasi dengan saline
  • 27. 7. Scaling dan root planning dilakukan dengan cara tip scaler dimasukkan lebih dalam ke arah dasar poket untuk menghilangkan sisa-sisa plak, debris, dan kalkulus subgingiva serta menghaluskan permukaan akar gigi
  • 28. 8. Kumur menggunakan larutan aquades yang dicampur dengan chlorhexidine. 9. Daerah operasi dikeringkan kemudian ditutup dengan periodontal pack. 10. Instruksikan untuk mengkonsumsi makanan lunak dan menyikat gigi secara hati- hati. 11. Pemberian resep berupa antibiotik untuk mencegah infeksi dan analgesik untuk menghilangkan rasa sakit pasca operasi R/ Asam Mefenamat tab. mg 500 No. V s.p.r.n. tab. I p.c R/ povidon iodin 1% fls No. I s.2.d.d. garg pro: Kemin umur: 43 tahun/L 12. Kontrol satu minggu setelah operasi untuk melihat penyembuhan luka pasca kuretase.
  • 29. HASIL Pada kontrol hari ke-14 penyembuhan berjalan optimal, kondisi periodontal pack sudah terlepas. Gingiva sekitar gigi 46 tampak berwarna merah muda, poket periodontal dalam masa penyembuhan
  • 30. PEMBAHASAN Poket periodontal pada pasien diduga terkait kalkulus subgingiva sehingga menimbulkan respon inflamasi. Pada kasus ini, dilakukan tindakan kuretase karena poket periodontal yang terjadi ditimbulkan oleh deposit kalkulus subgingiva yang masih tertinggal. Scaler tip kurang dapat menjangkau kalkulus subgingiva saat dilakukan scaling. Perawatan ideal yang dilakukan untuk mengkoreksi keadaan tersebut adalah kuretase supaya diharapkan terjadi perlekatan kembali antara jaringan lunak dengan permukaan gigi
  • 31. Segera setelah kuretase, jendalan darah mengisi sulkus gingiva, yang secara total ataupun parsial memisahkan lining epithelial. Hemorrhargi terjadi pada jaringan dengan dilatasi kapiler dan leukosit polimorfonuklear tampak pada area perlukaan. Kemudian diikuti dengan proliferasi jaringan granulasi yang cepat dengan penurunan jumlah pembuluh darah sebagai tanda kematanagn jaringan (Carranza, 2006).
  • 32. Empat belas hari setelah operasi pasien datang untuk kontrol. Pasien memiliki keluhan terasa risih pada bagian yang dioperasi. Dari pemeriksaan klinis, gingiva dan poket periodontal sedang dalam proses penyembuhan, ditandai dengan poket periodontal yang berkurang. Proses penyembuhan meliputi pembentukan bekuan darah, pembentukan jaringan granulasi, epitelisasi, pembentukan kolagen, regenerasi dan maturasi. Sel akan menutupi luka dalam waktu 7-14 hari dan terkeratinisasi setelah 2-3 minggu. Pembentukan perlekatan epitel yang baru berlangsung selama 4 minggu (Manson dan Eley, 2003). Penyembuhan epithelial lining poket setelah kuretase diperkirakan selama 5-12 hari. Pada penelitian Witjaksono dkk. (2006) jaringan sulkus gingiva mengalami perlekatan kembali dalam waktu 2-3 minggu pasca kuretase.
  • 33. KESIMPULAN – Periodontitis dalam kasus ini tergolong periodontitis ringan dengan kedalaman poket periodontal yaitu 5 mm yang disebabkan oleh inflamasi dari akumulasi plak dan kalkulus subgingiva. – Tindakan kuretase dilakukan untuk menghilangkan jaringan granulasi pada gigi dan dinding poket periodontal sebelah dalam agar terjadi perlekatan kembali antara jaringan lunak dengan permukaan gigi dan ukuran poket berkurang. – Tindakan kuretase memberikan hasil yang baik, setelah 10 hari keadaan gingiva yang sebelumnya hemorrhagi dan kemerahan menjadi membaik serta margin gingiva menutup, sedangkan poket periodontal masih dalam proses penyembuhan.