2. LATAR BELAKANG
– poket periodontal adalah keadaan patologis bertambahnya kedalaman sulkus
gingiva yang terjadi karena pergerakan margin gingiva ke arah koronal, atau
berubahnya perlekatan gingiva ke apikal, atau kombinasi dari kedua proses
tersebut
– Terapi bedah yang dapat dilakukan untuk mengatasi poket periodontal adalah
kuretase. Perawatan poket periodontal dengan kuretase dilakukan untuk
membuang lapisan epitel poket agar memicu jaringan ikat untuk kembali
melekat pada permukaan akar gigi, bersamaan dengan pembentukan kembali
sementum dan tulang
3. PERMASALAHAN
– Seorang laki-laki, berusia 43 tahun datang ke RSGM Prof.
Soedomo dengan keluhan gusi pada gigi geraham bawah kanan
masih mudah berdarah walau sudah di bersihkan. Hasil
pemeriksaan klinis menunjukkan adanya kedalaman poket
sedalam 5 mm dan mudah berdarah pada gigi 46. Tekstur halus,
bentuk membulat, konsistensi lunak, dan unstippling
4. TUJUAN PERAWATAN
– Untuk mengcegah terjadinya kerusakan jaringan periodontal
lebih lanjut
– Untuk menghilangkan jaringan granulasi pada gigi dan dinding
poket sebelah dalam sehingga diharapkan terjadi perlekatan
kembali antara jaringan lunak dengan permukaan gigi dan
ukuran poket berkurang.
5. PENYAKIT PERIODONTAL
– Penyakit periodontal merupakan suatu keadaan patologis yang
melibatkan jaringan pendukung gigi (Carranza dan Newman,
1996). Penyebab penyakit periodontal menurut faktor
penyebabnya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
– Faktor local
– Faktor sistemik
6. PERIODONTITIS
– penyakit inflamasi pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh
bakteri, sehingga terjadi kerusakan pada ligamen periodontal dan
tulang alveolar yang ditandai dengan pembentukan poket maupun
resesi
TANDA KLINIS
– perubahan warna, kontur, dan perdarahan saat probing pada gingiva,
hilangnya perlekatan disertai pembentukan poket periodontal, serta
perubahan kerapatan dan tinggi tulang alveolar
7. KLASIFIKASI PENYAKIT
PERIODONTAL
menurut American Dental Association/American Academy of Periodontology (1986):
– GINGIVITIS
– PERIODONTITIS RINGAN
– PERIODONTITIS SEDANG
– PERIODONTITIS BERAT
– PERIODONTITIS REFRAKTORI DAN JUVENILE
8. KURETASE
– teknik pengerukan dinding gingiva dari poket periodontal untuk menghilangkan jaringan
granulasi yang mengalami inflamasi kronis
– kuretase gingiva dan kuretase subgingiva
Prosedur kuretase gingiva (Bathla, 2011)
9. INDIKASI KURETASE
– Poket kedalaman dangkal dengan jaringan gingiva yang ketebalannya
adekuat.
– Poket supraboni yang tidak meluas ke mucogingival junction
– Dapat dilakukan untuk membuat perlekatan baru pada poket periodontal
tipe infraboni dengan kedalaman sedang pada area yang mudah diakses
– Dapat dilakukan sebagai prosedur non-definitif untuk mengurangi
inflamasi yang jika penghilangan poket dilakukan dengan metode lain atau
teknik bedah yang lebih agresif dikontraindikasikan pada pasien dengan
kondisi tertentu seperti usia, kondisi sistemik, ataupun masalah psikologis
– Dapat dilakukan pada kunjungan recall sebagai metode perawatan
maintenance pada area yang mengalami inflamasi atau kedalaman poket
rekuren, terutama jika bedah untuk mengurangi poket sebelumnya sudah
dilakukan
10. KONTRAINDIKASI
– Adanya infeksi akut seperti necrotizing ulcerative gingivitis
(NUG)
– Pembesaran fibrous pada gingiva seperti hiperplasia karena
phenytoin
– Perluasan dasar poket ke apikal mucogingival junction
– Pasien dengan kondisi sistemik tertentu, manfaat
dibandingkan resiko dari prosedur bedah dipertimbangkan
secara hati-hati sebelum prosedur dilakukan kepada pasien
11. Identifikasi Pasien
– Nama : Kemin
– Umur : 43 tahun
– Jenis Kelamin : Laki-laki
– Alamat : Desa Beji rt 6/rw3, Wates, Kulon
Progo, D.I. Yogyakarta
– Pekerjaan : Wiraswasta
– No. RM : 158636
12. Pemeriksaan Subyektif
– CC : Pasien mengeluhkan gusi depan atas masih berwarna
merah dan bengkak walau telah dibersihkan karang giginya.
– PI : Saat ini tidak sakit
– PMH : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik.
– PDH : Pasien dilakukan tindakan kuretase pada region 1 sekitar 2
bulan yang lalu.
– FH : Ayah: Tidak dicurigai menderita penyakit sistemik
Ibu: Tidak dicurigai menderita penyakit sistemik
13. Pemeriksaan Obyektif
Keadaan umum
– Jasmani : Sehat
– Rohani : Kooperatif dan komunikatif
– Vital sign : Tensi : 120/90 mmHg Suhu : 36,5 C
Nadi : 70 x/menit Respirasi : 21 x/menit
14. Lokal
Ekstra Oral
– Muka : simetris, Tidak ada kelainan
– Pipi : simetris, Tidak ada kelainan
– Bibir : simetris, Tidak ada kelainan
– Limfonodi : tidak teraba
Intra oral
– Mukosa lidah : t.a.k
– Mukosa palatum : t.a.k
– Mukosa pipi : t.a.k
– Mukosa bibir : t.a.k
– Gigi geligi
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
15. gingiva
– Warna : kemerahan 87654321 1234567
7654321 1234567
– Tekstur : unstippling pada 87654321 1234567
7654321 1234567
– Bentuk : membulat pada 76 67
765 7
– Konsistensi : Lunak
– BOP : positif pada 76 34567
765 7
– Poket gingival : -
– Resesi : -
19. Diagnosis
– Periodontitis sedang pada gigi 46
Prognosis
– Baik
Rencana Perawatan
– Initial phase therapy
Tahap awal perawatan penyakit periodontal adalah DHE, scaling dan polishing.
– Corrective phase therapy
Pada tahap korektif dilakukan kuretase yang bertujuan untuk menghilangkan jaringan granulasi yang melekat pada
gigi dan dinding poket sebelah dalam sehingga diharapkan terjadi perlekatan kembali antara jaringan lunak dengan
permukaan gigi sehingga ukuran poket berkurang.
– Maintainance phase therapy
Pada fase ini dilakukan kontrol pasca kuretase ntuk memeriksa perubahan kondisi gingiva pasca kuretase. Kontrol I
(hari ke-7 pasca operasi) untuk melepas periodontal pack atau pemasangan periodontal pack kembali apabila luka
belum sembuh, serta melihat proses penyembuhan.
22. JALANNYA OPERASI
1. Persiapan alat dan bahan
2. Menjelaskan kepada pasien mengenai jalannya perawatan dan
meminta pasien mengisi serta menandatangani inform consent
24. 4. Area operasi pada gigi 46 diolesi dengan iod
kemudian dilakukan anestesi infiltrasi dengan
cytoject pada sebelah lingual gigi 46
25. 5. Lakukan kuretase pada daerah operasi dengan
menggunakan kuret Gracey 9-10 untuk gigi
posterior bagian lingual
26. 6. Daerah operasi yang tertutup darah
dan jaringan granulasi diirigasi dengan
saline
27. 7. Scaling dan root planning dilakukan dengan cara tip
scaler dimasukkan lebih dalam ke arah dasar poket untuk
menghilangkan sisa-sisa plak, debris, dan kalkulus
subgingiva serta menghaluskan permukaan akar gigi
28. 8. Kumur menggunakan larutan aquades yang dicampur dengan chlorhexidine.
9. Daerah operasi dikeringkan kemudian ditutup dengan periodontal pack.
10. Instruksikan untuk mengkonsumsi makanan lunak dan menyikat gigi secara hati-
hati.
11. Pemberian resep berupa antibiotik untuk mencegah infeksi dan analgesik untuk
menghilangkan rasa sakit pasca operasi
R/ Asam Mefenamat tab. mg 500 No. V
s.p.r.n. tab. I p.c
R/ povidon iodin 1% fls No. I
s.2.d.d. garg
pro: Kemin
umur: 43 tahun/L
12. Kontrol satu minggu setelah operasi untuk melihat penyembuhan luka pasca
kuretase.
29. HASIL
Pada kontrol hari ke-14 penyembuhan berjalan optimal, kondisi
periodontal pack sudah terlepas. Gingiva sekitar gigi 46 tampak
berwarna merah muda, poket periodontal dalam masa
penyembuhan
30. PEMBAHASAN
Poket periodontal pada pasien diduga terkait kalkulus subgingiva sehingga
menimbulkan respon inflamasi.
Pada kasus ini, dilakukan tindakan kuretase karena poket periodontal yang terjadi
ditimbulkan oleh deposit kalkulus subgingiva yang masih tertinggal. Scaler tip
kurang dapat menjangkau kalkulus subgingiva saat dilakukan scaling.
Perawatan ideal yang dilakukan untuk mengkoreksi keadaan tersebut adalah
kuretase supaya diharapkan terjadi perlekatan kembali antara jaringan lunak
dengan permukaan gigi
31. Segera setelah kuretase, jendalan darah mengisi sulkus gingiva,
yang secara total ataupun parsial memisahkan lining epithelial.
Hemorrhargi terjadi pada jaringan dengan dilatasi kapiler dan
leukosit polimorfonuklear tampak pada area perlukaan. Kemudian
diikuti dengan proliferasi jaringan granulasi yang cepat dengan
penurunan jumlah pembuluh darah sebagai tanda kematanagn
jaringan (Carranza, 2006).
32. Empat belas hari setelah operasi pasien datang untuk kontrol. Pasien memiliki keluhan
terasa risih pada bagian yang dioperasi.
Dari pemeriksaan klinis, gingiva dan poket periodontal sedang dalam proses
penyembuhan, ditandai dengan poket periodontal yang berkurang.
Proses penyembuhan meliputi pembentukan bekuan darah, pembentukan jaringan
granulasi, epitelisasi, pembentukan kolagen, regenerasi dan maturasi. Sel akan menutupi
luka dalam waktu 7-14 hari dan terkeratinisasi setelah 2-3 minggu. Pembentukan
perlekatan epitel yang baru berlangsung selama 4 minggu (Manson dan Eley, 2003).
Penyembuhan epithelial lining poket setelah kuretase diperkirakan selama 5-12 hari. Pada
penelitian Witjaksono dkk. (2006) jaringan sulkus gingiva mengalami perlekatan kembali
dalam waktu 2-3 minggu pasca kuretase.
33. KESIMPULAN
– Periodontitis dalam kasus ini tergolong periodontitis ringan
dengan kedalaman poket periodontal yaitu 5 mm yang
disebabkan oleh inflamasi dari akumulasi plak dan kalkulus
subgingiva.
– Tindakan kuretase dilakukan untuk menghilangkan jaringan
granulasi pada gigi dan dinding poket periodontal sebelah dalam
agar terjadi perlekatan kembali antara jaringan lunak dengan
permukaan gigi dan ukuran poket berkurang.
– Tindakan kuretase memberikan hasil yang baik, setelah 10 hari
keadaan gingiva yang sebelumnya hemorrhagi dan kemerahan
menjadi membaik serta margin gingiva menutup, sedangkan
poket periodontal masih dalam proses penyembuhan.