2. SIMBOL-SIMBOL KESELAMATAN
KERJA
2
Jenis Bahaya Yang
Ditimbulkan
Cara Penanganan
Zat yang mudah terbakar
Contoh : Alkohol, Bensin
Jauhkan dari api dan panas
Jenis Bahaya Yang
Ditimbulkan
Cara Penanganan
Zat mudah meledak
Contoh : Campuran
hydrogen dan Air
Gunakan zat tersebut
sesuai dengan prosedur
yang benar
3. SIMBOL-SIMBOL KESELAMATAN
KERJA
3
Jenis Bahaya Yang
Ditimbulkan
Cara Penanganan
Zat korosif
Contoh : Asam dan Basa
Kuat
Cegah kontak langsung
Jenis Bahaya Yang
Ditimbulkan
Cara Penanganan
Zat beracun atau racun
Contoh : Asam dan Basa
Kuat
Jangan minum, makan atau
kecap
4. SIMBOL-SIMBOL KESELAMATAN
KERJA
4
Jenis Bahaya Yang
Ditimbulkan
Cara Penanganan
Zat stimulatif dan penyebab
iritasi
Contoh : Asam dan Basa
Kuat
Cegah menghirup
Jenis Bahaya Yang
Ditimbulkan
Cara Penanganan
Senyawa radioaktif
Contoh : Uranium dan
Radium
Perhatikan aturan
keselamatan jika
menggunakan
5. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT
MENYEBABKAN KECELAKAAN KERJA
5
Faktor manusia
Contoh : kelalaian dalam kerja, tidak fokus dll
Faktor Kimia
Contoh : jangan menuangkan air ke asam sulfat (H2SO4)
Alat dan Instrumentasi
Contoh : jangan memakai alat yang sudah tidak layak
Sarana dan Prasarana Penunjang
Contoh : saluran air bersih harus tersedia untuk keperluan kebersihan
dan penanganan kecelakaan
8. Mengenal bahan kimia yang berbahaya
8
1. Asam sulfat (H2SO4)
Zat cair tidak berwarna, beracun, dan sangat korosif. Asam sulfat
dapat menimbulkan luka bakar pada kulit, mata dan merusak
pakaian
2. Asam klorida (HCl)
Zat cair, beracun, dan korosif dan dalam wujud uap dapat
merusak kulit, mata dan alat pernafasan.
3. Etanol (C2H5OH)
Sering disebut alcohol. Mempunyai sifat mudah terbakar dan
digunakan sebagai pelarut.
9. 9
4. Natrium Hidroksida (NaOH)
Merupakan zat padat berwarna putih, mudah menyerap uap air
(higroskopis), bersifat racun dan korosif. Dapat menyebabkan
luka bakar pada kulit dan mata.
5. Amoniak pekat (NH4OH)
Larutan pekat gas amoniak jika terkena kulit dan mata
menyebabkan iritasi dan dapat mengganggu pernafasan.
10. Cara Penanganan Kecelakaan Kerja terkena
larutan asam klorida (HCl) dan asam
hidrofluorik (HF)
10
1. Lepaskan secara hati-hati pakaian dan asesoris yang terkena
larutan asam
2. Usahakan jangan merobek atau melepas pakaian yang terkena.
Tetapi sebisa mungkin digunting saja
3. Gunakan kacamata dan sarung tangan jika memungkinkan
4. Jika terkena permukaan kulit maka bilas segera mungkin dengan
air mengalir yang tidak terlalu kuat selama ± 15 menit, dan jangan
menyentuh dan menyebarkan larutan asam ke bagian tubuh lain
5. Tutup luka tersebut dengan perban steril
5. Jika diperlukan minum obat Pereda rasa sakit
6. Telepon rumah sakit/pelayanan Kesehatan untuk meminta bantuan
11. Cara Penanganan Kecelakaan Kerja terkena
larutan asam sulfat (H2SO4)
11
Bilas dengan larutan bersabun jika luka tidak terlalu parah.
Asam sulfat akan terasa panas di kulit jika dibilas dengan air.
Namun jika dalam keadaan terdesak, bilas saja dengan air dan
jangan sampai membiarkan asam sulfat menempel di kulit.
12. Cara Penanganan Kecelakaan Kerja terhirup
dan terkena etanol/EtOH/Etil alkohol
12
Pindah ke tempat yang punya ventilasi yang baik dan jika
terkena kulit bilas dengan air dan gunakan sabun.
13. Cara Penanganan Kecelakaan Kerja terkena
natrium hidroksida (NaOH)
13
Jika terkena permukaan kulit maka bilas segera mungkin
dengan air mengalir yang tidak terlalu kuat selama ± 15 menit/
dengan larutan saline (NaCl)
14. Alat Pelindung Diri (APD)
14
Pakailah jas laboratorium lengan panjang
Gunakan celana Panjang jeans/yang menutupi seluruh kaki
Pakailah sepatu yang cukup aman dan nyaman dipakai
Gunakan masker sesuai protocol di laboratorium
Gunakan kacamata/goggle jika diperlukan
Gunakan sarung tangan laboratorium
Bekerjalah secara hati-hati
18. Alat Pemadam api dibedakan menjadi
18
Alat pemadam api gerak, seperti APAR, mobil pemadam
kebarakan
Pemadam api instalasi tetap missal : sprinkle, hydrant dll
Sprinkle Hydrant