SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
1
Diskusi
Sucik Puji Utami (Mahasiswa UT Ambon)
Liswandi, Ph,D (Dosen Pengampu)
Saudara mahasiswa peserta tutorial, coba pelajari dan pahami materi kegiatan belajar yang
terdapat di dalam modul Metode Kuantitatif (EKMO 5103), terutama berkaitan dengan konsep-
konsep yang terkait dengan: uji chi-kuadrat, analisis antrian, dan model simulasi. Silakan
diskusikan dengan sesama temannya.
Selamat berdiskusi,
Tutor
JAWAB:
Seringkali manajer dihadapkan pada pilihan tentang dua kelompok yang dapat berupa input,
output atau konsumen. Dengan uji chi-squares dapat diketahui perbedaan antar dua kelompok.
Manajer juga dihadapkan pada persoalan optimasi biaya pelayanan dengan tingkat biaya antrian
yang dikeluarkan konsumen. Untuk mencari keseimbangan tersebut digunakan analisis antrian.
Sedangkan untuk menyelesaikan masalah yang rumit dengan system yang tidak teratur, kita
dapat menggunakan model simulasi.
1. CHI KUADRAT (X2
)
Uji statistik Chi Kuadrat dipakai untuk menyelidiki ada atau tidaknya hubungan antara dua
kelompok dimana masing-masing kelompok mempunyai kategori. Berikut contoh sederhana
dimana dua kelompok dengan dua kategori yang diselidiki dapat dinyatakan dalam bentuk
matriks X2 yakni dua baris dua kolom.
Kelompok I
1 3 Jumlah
I a b a + b = e
II c d c + d = f
Jumlah g h g + h = e + f = n
Uji statistikanya x2
=
(| | )
Kelompok II
2
Hipotesis yang diuji ialah bahwa kelompok I bebas (tak ada hubungan ) dengan kelompok II.
Ho : tak ada hubungan antara kategori dalam kelompok I dengan kategori dalam kelompok II
H1 : ada hubungan
Tolak Ho apabila X2
˃ X 2tabel
dengan derajat kebebasan 1. Jika X2
˂ X2
tabel, maka hipotesis H1
diterima.
Contoh I:
Data berikut adalah preferensi konsumen terhadap warna tas: hitam dan coklat
HITAM COKLAT Jumlah
SENANG 78 17 95
TIDAK
SENANG
62 33 95
Jumlah 140 50 190
Yang akan diuji ialah apakah preferensi konsumen membeli tas tergantung warna tas atau tidak.
x2
=
(|( ) ( )| )
= 6,11
apabila α = 0,05, d.k = 1, x2
tabel = 3,84
karena X2
˃ X2
tabel maka hipotesis bahwa pilihan konsumen tidak tergantung pada warna tas,
ditolak. Artinya preferensi konsumen membeli tas tergantung pada warna hitam atau coklat.
Apabila terbukti ada hubungan atau ketergantungan antara kategori satu dengan kategori lainnya,
kita ingin mengetahui seberapa kuat hubungan tersebut. Untuk itu kita hitung dengan rumus
koefisien (C) yang rumusnya adalah:
C =
=
,
,
= 0,176
C maks = , m = banyaknya klasifikasi terkecil dari kedua kategori tersebut
Untuk matriks 2 x 2, m = 2
PREFERENSI
3
C maks = = 0,707
Seberapa kuat preferensi konsumen dipengaruhi oleh warna tas, dapat dilihat melalui
perbandingan C = 0,176 dengan C maks = 0,707.
TABEL KONTINGENSI
Aplikasi yang sangat berguna dari uji X2
terdapat pada hubungan antara data observasi dengan
data yang diharapkan dalam table dua arah (dua kategori) dinamakan table kontingensi.
Contoh :
Misalkan kita ingin mengetahui apakah daya penyesuaian perkawinan (marriage adjustment)
tergantung pada (dipengaruhi ) oleh tingkat pemdidikan. Untuk keperluan ini kita mensurvei 400
orang dengan tingkat pendidikan sekolah tinggi, sekolah menengah dan sekolah dasar. Hasil
tabulasi table kontingensi tampak sebagai berikut.
Table pendidikan dan daya penyesuaian perkawinan
Pendidikan Daya penyesuaian dalam perkawinan
Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi Total
ST 18 (27) 29 (39) 70 (64) 115 (102) 232
SM 17 (13) 28 (19) 30 (32) 41 (51) 116
SD 11 (6) 10 (9) 11 (14) 20 (14) 52
Total 46 67 111 176 400
Ho : tak ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap daya penyesuaian perkawinan
H1 : ada hubungan
Tolak Ho apabila X2
˃ X 2
tabel
Untuk menghitung X2
gunakan rumus
X2
= ∑
( )
Fo = frekuensi observasi
Fe = frekuensi yang diharapkan
K = banyak sel dalam matriks
Cara menghitung fe tiap matriks adalah sebgai berikut:
4
Dengan menggunakan notasi matriks tiap sel, matriks kita tulis nij dimana i adalah baris, j adalah
kolom, i= 1, 2, 3; j = 1,2, 3, 4
nij =
( )( )
n11 =
( )( )
= 26,68 = 27
n21 =
( )( )
= 13,34 = 13
n12 =
( )( )
= 38,86 = 39
n22 =
( )( )
= 19,43 = 19
n23 =
( )( )
= 32,19 = 32
n11 =
( )( )
= 26,68 = 27
n14 =
( )( )
= 12,08 = 12
n24 =
( )( )
= 51,04 = 51
n31 =
( )( )
= 5,95 = 6
n32 =
( )( )
= 8,7 = 9
n33 =
( )( )
= 14,43 = 14
n34 =
( )( )
= 22,8 = 23
derajat kebebasan
dk = ( r – 1) (c – 1)
= ( 3 – 1) (4 – 1)
= 2.3
= 6
r = baris
c = kolom
5
X2
=
( )
+
( )
+
( )
+
( )
+
( )
+
( )
+
( )
+
( )
+
=
( )
+
( )
+
( )
+
( )
= 20,7
X2
tabel = 12,6 untuk α = 0,05; d.k = 6
Jadi H0 ditolak, berarti menerima H1, artinya ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan
tingkat penyesuaian dalam perkawinan.
Kelebihan Uji Dengan Menggunakan Chi- Square
a. Konsep chi square dalam statistic non parametric mudah dimengerti
b. Dapat digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk hitungan maupun peringkat (rank)
c. Perhitungan yang harus dilakukan umumnya sederhana dan mudah khusnya untuk data yang
kecil
Kelemahan yang melekat pada uji dengan menggunakan chi-square.
a. Uji ini sensitif terhadap banyaknya sampel yang digunakan.
b. Uji Chi-Square hanya memberikan informasi tentang ada atau tidaknya hubungan antara
kedua variabel. Uji ini tidak memberikan informasi mengenai seberapa besar hubungan yang
ada antara kedua variabel tersebut serta bagaimana arah hubungan yang ada. Oleh karena
itu, dibutuhkan alat analisis sebagai informasi tambahan yang akan mendukung analisis
menggunakan Uji Chi Square.
c. Uji Chi-Square hanya bagus digunakan untuk skala data nominal untuk kedua variabel yang
diuji. Uji ini lemah digunakan jika kedua variabel tersebut berskala ordinal..
2. ANALISIS ANTRIAN
Analisis antrian diperkenalkan oleh A.K Erlang (1913) yang mempelajari fluktuasi permintaan
fasilitas telepon, dan keterlambatan pelayanan. Analisis antrian sekarang berkembang ke
berbagai aktivitas antara lain bank, supermarket, jasa pos, dan sebagainya. Pada prinsipnya
analisis antrian memberikan informasi probabilitas yang dinamakan operating characteristics
yang dapat membuat para pengambil keputusan untuk merencanakan fasilitas pelayanan antrian
6
guna mengatasi permintaan pelayanan yang fluktuatif secara random, sehingga terjadi
keseimbangan antara biaya pelayanan dengan biaya menunggu. Dalam setiap struktur antrian
terdapat banyak model.
A. BIAYA ANTRIAN
Kebanyakan maslaah antrian terpusat pada pertanyaan untuk mendapatkan tingkat pelayanan
yang ideal, yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Contoh bank memutuskan berap[a orang
petuigas konter harus dibuka untuk melayanai pelanggan dalam sehari. Sehingga nanti
dicarai biaya terkecil antara pengeluaran biaya pelayanan yang baik dengan biaya pelanggan
menunggu. Hubungan biaya dengan tingkat pelayanan digambarkan dengan grafik berikut:
A
B. KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN
1) Karakteristik kedatangan
Sumber input yang menghasilkan kedatangan atau pelanggan untuk system pelayanan
mempunyai tiga pola kegatangan, yaitu:
a. Ukuran populasi yang dipanggil
b. Pola kedatangan dalam system
c. Perilaku kedatangan
2) Karakteristik menunggu dalam antrian
Panjang antrian dapat terbatas atau tidak terbatas. Antri akan terbatas jika ia tak dapat
antri disebabkan oleh adanya aturan atau hambatan fisik untuk menjadi tak terbatas
panjangnya. Karakteristik ini berkaitan dengan disiplin antrian yang berkenaan dengan
ukuran bagi peanggan di dalam antri mendpaat pelayanan. Biasanya digunakan sering
ialah First In First Out (FIFO)
O
Biaya Total biaya yang diharapkan
Biaya menyediakan pelayanan
Biaya menunggu
7
3) Karakteristik fasilitas pelanggan
Karakteristik ini terdapat dua syarat dasar yaitu:
a. Konfigurasi system pelayanan
System ini diklasifikasikan atas banyaknya saluran atau banyaknya pelayanan dan
banyaknya tahap atau pemberhentian pelayanan yang harus dibuat
b. Pola waktu pelayanan
4) NOTASI KENDALL
Kenbdall mengembangkan notasi yang telah diterima secara luas untuk menspesifikasi
pola kedatangan, distribusi waktu pelayanan dan banyak saluran dalam model antrian.
Notasi ini ditulis:
(a/b/c/d/e/f). notasi Kendall yang asli ialah (a/b/c)
Keterangan :
a : distribusi kedatangan
b : distribusi keberangkatan atau waktu pelayanan
c : banyaknya pelayanan parallel
d : disiplin antri
e : jumlah maksimum yang antri
f : jumlah sumber kedatangan
5) MODEL SATU ALIRAN ANTRIAN DENGAN DISTRIBUSI KEDATANGAN
POISSON DAN WAKTU PELAYANAN EKSPONENTIAL (M/M/I)
Asumsi model
1. Kedatangan dilayani atas dasar FIFO
2. Setiap kedatangan menunggu untuk dilayani tanpa melihat panjang atrian, artinya
tak ada penolakan dan tak ada yang meninggalkan antrian.
3. Kedatangan bebas dari pendatang sebelumnya, tetapi rata-rata jumlah kedatangan
(laju kedatangan) tidak mengubah kelebihan waktu
4. Kedatangan dideskripsikan sebagai distribusi kemungkinan poisson dan datang dari
tak terhingga (banyak sekali) orang yang dating
5. Waktu pelayanan juga bervariasi dari satu pelanggan ke pelanggan berikutnya,
bebas satu sama lain, tetapi rata-rata laju kedatangan diketahui
8
6. Waktu pelayanan terjadi menurut distribusi probanilitas eksponential negative
7. Rata-rata laju pelayanan lebih besar dari pada rat-rata laju kedatangan.
Contoh soal 1 :
Kasus sebuah perusahan yang melayanai pelanggan untuk memasang muffler rata-rata 3
buah per jam atau sekitar 1 buah per 20 menit. Pelanggan yang memerlukan pelayanan
ini, tiba di took rata-rata 2 mobil per jam. Pemilik took adalah lulusan S2 manajemen,
merasakan bahwa ketujuh asumsi untuk model antrian satu saluran dipenuhi. Dia lalu
menghitung
λ = 2 kedatanagn mobil per jam
µ = 3 mobil dilayani per jam
L = µ
= = 2 mobil rata-rata di dalam system
W =
µ
= = 2 1 jam rata-rata mobil menghasilkan waktu antri dan dilayani di
dalam system
Lq =
µ (µ )
=
( )
= ; 1,33 mobil menunggu secara rata-rata
Wq =
µ(µ )
=
( )
= jam = 40 menit = rata-rat waktu menunggu per mobil
Untuk diingat bahwa W dan Wq adalah didalam jam, sebab λ ditentukan sebagai
jumlah kedatanagn per jam
ρ =
µ
= = 0,67 persentase waktu kesibukan mekanik, atau probabilitas kesibukan
pelayanan
ρ0 = 1 -µ
= 1 − = 0,33 probabilitas ada 0 mobil didalam system
C. MEMPERKENALKAN BIAYA DI DALAM MODEL
Apabila pemilik perusahaan ingin menganalisis secara ekonomis model antrian tersebut
maka kriteria ialah pertimbangan mengenai faktor biaya. Hal ini menuntut manajemen
9
membuat pilihan antara tambahan biaya untuk perbaikan pelayanan dan penurunan biaya
menunggu yang didapat dari pelayanan itu. Kedua biaya ini dinamakan biaya menunggu dan
biaya pelayanan.
Contoh soal 2:
Pertimbangan situasi untuk toko soal 1 tadi. Pemilik mengestimasi biaya pelanggan
menunggu dalam pengertian ketidak puasan pelanggan dan kehilangan jasa baik adalah
sebesar $ 10 per jam atau waktu yang digunakan menunggu dalam antrian. Oleh karena
rata-rata satu mobil mempunyai 2/3 jam menunggu dan ada kira-kira 16 mobil dilayani per
hari (2 per jam kali 8 jam kerja per hari); total jumlah jam yang digunakan pelanggan
menunggu untuk memasang saringan tiap hari adalah 2/3 x 16 = 32/3 atau 10 2/3 jam.
Oleh karena itu dalam hal ini
Biaya total menunggu = (8 jam per hari) λWq Cw = (8) (2) (2/3) ($10) = $106.67
Satu-satunya biaya lain yang pemilik perusahaan dapat mengidentifikasi dalam antrian ini
adalah tingkat pembayaran mekanik (tukang) yang dibayar $ 7 per jam.
Biaya harian total pelanggan = (8jam per hari) mCs = 8 (1) ($ 7) = $ 56
Biaya harian total system dengan konfigurasi ini adalah biaya total menunggu dan biaya
pelayanan yang memberikan:
Biaya total harian system antrian = $ 106.67 +$ 56 = 162.67
Pemilik perusahaan mendapatkan bahwa pesaingnya mempunyai mekanik yang dapat
merakit lebih efisien dengan kecepatan 4 jam dengan pembayaran $ 9 per jam. Teknisi
tersbeut “dibajaknya” untuk bekerja padanya.
Analisis menjadi :
λ = 2 mobil dating per jam
µ = 4 mobil diservis per jam
L = µ
= = 1mobil rata-rata di dalam system
10
L = µ
= =1/2 jam rata-rata dalam system rata-rata
Lq = µ (µ )
= ( )
= = ½ mobil rata-rata menunggu dalam antrian
Wq = µ(µ )
= ( )
= = jam = 15 menit rata-rata waktu menunggu per mobil dalam
antrian
ρ =
µ
= = 0,5 persentase waktu mekanik sibuk,
ρ0 = 1 -µ
= 1 − = 0,5 probabilitas ada 0 mobil didalam system
terbukti kecepatan mekanik baru akan menghasilkan antrian yang lebih pendek dan waktu yang
tunggu yang lebih singkat.
3. MODEL SIMULASI (SIMULASI MONTE CARLO)
Tahap-tahap Metode Simulasi Monte Carlo:
1. Tetapkan distribusi probabilitas prior sistem
2. Tentukan distribusi probabilitas kumulatif sistem
3. Tentukan interval bilangan acak
4. Buatlah kemungkinan yang akan terjadi dengan membangkitkan bilangan acak
5. Simulasi dan analisis dengan melakukan eksperimen untuk sampel (waktu) tertentu.
Contoh 1: Persediaan Ban Mobil di Toko Retail (lihat BMP hal 9.42)
Sebuah toko retail menjual berbagai merk ban mobil. Terdapat suatu merk tertentu yang
mendominasi penjualan dari waktu ke waktu (misalkan merk A). Oleh karena persediaan ban A
ini memerlukan biaya yang cukup besar, maka pemilik toko berkeiinginan untuk mengontrol
inventori ban A. Dengan kata lain berapa rata-rata jumlah ban A perlu disediakan per harinya
agar sesuai (dapat memenuhi) permintaan. Tercatat data historis penjualan ban A selama 200 hari
sebagai berikut:
11
Tabel 1. Frekuensi permintaan harian ban A
Permintaan
(unit)
Frekuensi (hari)
Ban A
0 10
1 20
2 40
3 60
4 40
5 30
Jumlah 200
Proses Simulasi Monte Carlo unruk kasus ini sebagai berikut:
1. Tetapkan distribusi probabilitas prior sistem
Berdasarkan data historis kita dapat menentukan distribusi frekuensi relatif permintaan harian
ban A sebagai distribusi probabilitas prior permintaan ban A, sebagai berikut:
Tabel 2. Distribusi frekuensi relatif permintaan harian ban A
Permintaan (unit) Frekuensi (hari)
Ban A
Probabilitas Probabilitas
Kumulatif
0 10 10/200=0.05 0.05
1 20 0.10 0.15
2 40 0.20 0.35
3 60 0.30 0.65
4 40 0.20 0.85
5 30 0.15 1.00
Jumlah 200 1.00
2. Tentukan distribusi probabilitas kumulatif sistem
Selanjutnya adalah menentukan distribusi probabilitas kumulatif sistem, yaitu menjumlahkan
probabilitas sampai dengan setiap unit permintaan yang mungkin. Dalam kasus ini lihat
kolom terakhir Tabel 2 di atas. Berdasarkan model pada tabel ini kita dapat menghitung rata-
rata permintaan yang diharapkan (expected mean) untuk ban A, yaitu
permintaan probabilitasx 
0 0.05 1 0.10 2 0.20 3 0.30 4 0.20 5 0.15 2.95x x x x x x      
Jadi, secara teoritis permintaan ban A rata-rata adalah 2.95 ban per hari.
12
3. Tentukan interval bilangan acak
Dengan mengetahui distribusi probabilitas kumulatif kita dapat menentukan interval bilangan
random (acak) sebagai patokan terhadap situasi yang mungkin terjadi.
Tabel 3. Distribusi prior dan interval bilangan acak
Permintaan
(unit)
Probabilitas Probabilitas
Kumulatif
Interval
bilangan acak
0 0.05 0.05 01 – 05
1 0.10 0.15 06 – 15
2 0.20 0.35 16 – 35
3 0.30 0.65 36 – 65
4 0.20 0.85 66 – 85
5 0.15 1.00 86 – 00
Jumlah 1.00
4. Buatlah kemungkinan yang akan terjadi dengan membangkitkan bilangan acak
Pada tahap 2 kita telah dapat menghitung secara teoritis rata-rata permintaan ban A setiap
harinya. Bagaimana kira-kira kondisi permintaan ban A untuk 10 hari permintaan? Oleh
karena itu kita bangkitkan 10 bilangan acak yang masing-masing mewakili kejadian
permintaan setiap harinya. Bilangan acak dapat dibangkitkan baik dengan program komputer
atau secara manual menggunankan Tabel Bilangan Acak (lihat BMP Tabel 9.8 hal. 9.47).
Misalkan bilangan acak yang diperoleh adalah 52, 37, 82, 69, 98, 96, 33, 50, 88, dan 90.
5. Simulasi dan analisis dengan melakukan eksperimen untuk sampel (waktu) tertentu.
Selanjutnya dengan menggunakan bilangan acak dan patokan pada Tabel 3, kita susun hasil
simulasi pada Tabel 4. Misalkan hari pertama, bilangan acaknya adalah 52 maka sesuai
dengan Tabel 3, angka 52 berada pada interval 36 – 65 sehingga permintaan yang sesuai
dengan angka ini adalah 3 unit. Dan seterusnya sampai pada hari ke-10.
13
Tabel 4. Simulasi 10 Hari Permintaan Ban A
Hari
Bilangan
Acak Permintaan ban A
1 52 3
2 37 3
3 82 4
4 69 4
5 98 5
6 96 5
7 33 2
8 50 3
9 88 5
10 90 5
TOTAL 39
RATA-RATA 3.9
Analisis terhadap 10 hari simulasi menunjukkan bahwa permintaan ban rata-rata adalah 3.9
ban per hari. Jadi menurut hasil simulasi pemilik toko harus menyediakan ban mendekati
angka 3.9 ban per hari, cukup berbeda dengan hitungan rata-rata yang diharapkan 2.9 ban per
hari. Hal ini disebabkan sedikit/pendeknya waktu simulasi. Jika simulasi dilakukan ratusan
hari atau simulasi tersebut diulang ratusan bahkan ribuan kali, representasi hasil simulasi
mungkin akan lebih baik karena hasil analisisnya akan mendekati nilai expectednya.
Jadi, simulasi cukup berisiko (bias dari kenyataan) jika hanya dilakukan dalam jangka waktu
yang pendek. Akurasi simulasi dapat ditingkatkan dengan menambah durasi yang cukup, dan
selain masalah waktu, juga bisa dilakukan dengan menambah variabel lainnya yang relevan.
Contoh 2: Persediaan Produk dan Biaya Persediaannya
Misalkan sebuah toko retail ban mobil merk A, mempunyai data historis permintaan selama 300
hari yang kemudian dikonversi ke bentuk distribusi probabilitas dan interval bilangan acak
sebagai berikut:
14
Tabel 5. Distribusi probabilitas dan interval bilangan acak permintaan ban A
Permintaan
(unit)
Frekuensi (hari) Probabilitas Probabilitas
Kumulatif
Interval
bilangan acak
0 15 0.05 0.05 01 – 05
1 30 0.10 0.15 06 – 15
2 60 0.20 0.35 16 – 35
3 120 0.40 0.75 36 – 75
4 45 0.15 0.90 76 – 90
5 30 0.10 1.00 91 – 00
Jumlah 300 1.00
Dalam kurun waktu tersebut, pemilik toko telah melakukan 50 kali pemesanan dan ternyata
ada jeda waktu barang tiba bervariasi antara 1 sampai 3 hari. Tercatat frekuensi data waktu
tiba pesanan pada Tabel 6 dan berikut konversinya ke bentuk distribusi probabilitas dan
interval bilangan acaknya.
Tabel 6. Distribusi probabilitas dan interval bilangan acak waktu tiba pesanan
Waktu tiba
(hari)
Frekuensi
(pemesanan)
Probabilitas Probabilitas
Kumulatif
Interval
bilangan acak
1 10 0.20 0.20 01 – 20
2 25 0.50 0.70 21 – 70
3 15 0.30 1.00 71 – 00
Jumlah 50 1.00
Pemilik toko ingin mengetahui gambaran persediaan dan biayanya dengan melakukan
simulasi bila disetting banyaknya barang dalam setiap pemesanan (order quantity, Q) adalah
10 unit, dan pesanan dilakukan jika batas persediaan (reorder point, ROP) tidak lebih dari 5
unit. Artinya jika stok ban tinggal 5 unit atau kurang, maka dilakukan pemesanan.
Pertanyaannya adalah:
 Berapa unit rata-rata persediaan akhir setiap hari?
 Berapa kali rata-rata melakukan pemesanan?
 Berapa unit rata-rata kehilangan penjualan akibat tidak adanya persediaan?
Misalkan simulasi dilakukan dalam waktu 10 hari (Tabel 7), dengan proses sbb:
15
1. Mulai dengan kondisi tidak ada pemesanan (barang diterima = 0) karena persediaan masih
lengkap (10 unit) pada awal hari ke-1.
2. Bangkitkan bilangan acak untuk menentukan permintaan harian. Misalkan untuk hari ke-1,
bilangan acak 06, maka demand simulasi = 1 (lihat Tabel 5).
3. Jika demand lebih besar dari inventori awal, kelebihannya dihitung sebagai lost sales dan
keadaan inventori akhir = 0. Sebaliknya, iika demand sama atau lebih kecil dari inventori
awal, maka selisihnya dihitung sebagai inventori akhir. Bandingkan inventori akhir dengan
ROP, apakah perlu melakukan pemesanan atau tidak.
4. Jika perlu pemesanan, bangkitkan bilangan acak untuk menentukan waktu tiba barang,
kemudian tambahkan ke inventori awal sesuai waktu tibanya. Dst.
Tabel 7. Simulasi 10 Hari Permintaan Ban A (Q=10; ROP=5)
Hari ke-
Unit
Diteri
ma
Inv.
Awal Bil.
Acak
Demand Lost Sales Inv. Akhir Pesan?
Tidak=0,
Ya=1
Bil.
Acak
Waktu
tiba
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]=[3]-[5] [8] [9] [10]
1 .. 10 06 1 0 9 0
2 0 9 63 3 0 6 0
3 0 6 57 3 0 3 1 02 1
4 0 3 94 5 2 0 0
5 10 10 52 3 0 7 0
6 0 7 69 3 0 4 1 33 2
7 0 4 32 2 0 2 0
8 0 2 30 2 0 0 0
9 10 10 48 3 0 7 0
10 0 7 88 4 0 3 1 14 1
TOTAL 2 41 3
RATA-RATA 0.2 4.1 0.3
Hasil simulasi menunjukkan:
rata-rata persediaan akhir setiap hari = 4.1 unit per hari
rata-rata melakukan pemesanan = 0.3 order per hari
rata-rata kehilangan penjualan akibat tidak adanya persediaan = 0.2 unit per hari.
Misalkan biaya pemesanan $ 10 per order; biaya menyimpan barang $ 0.03 per unit per hari; dan
biaya ketiadaan stok $ 8 per lost sales. Maka biaya inventori seluruhnya per hari adalah
= total biaya pemesanan + total biaya penyimpanan + total biaya ketiadaan stok
16
= $ 10 per order x 0.3 order/hari +
$ 0.03 per unit/hari x 4.1 unit/hari +
$ 8 per unit/hari x 0.2 unit/hari
= $ 4.72.
Semakin panjang durasi simulasi, hasilnya akan semakin representatif. Tertapi analisis ini
hanyalah skenario simulasi dengan setting Q=10 unit dan ROP=5 unit. Simulasi yang lebih
lengkap dapat dilakukan untuk berbagai kombinasi nilai Q dan ROP lainnya, sehingga dapat
dipilih setting Q dan ROP dengan total biaya yang lebih rendah.
REFERENSI
Render, B., Stair, Jr. R. M. (2000). Quantitative Analysis for Management. 7th
ed. Prentice-Hall,
Inc.: New Jersey.
Usman, Wan. 2014. Metode Kuantitatif. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

More Related Content

What's hot

Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Anggaran dana-sie-konsumsi
Anggaran dana-sie-konsumsiAnggaran dana-sie-konsumsi
Anggaran dana-sie-konsumsiReni Ustiatik
 
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido MunculSistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido MunculIsah Nurdianah
 
Surat kerjasama
Surat kerjasamaSurat kerjasama
Surat kerjasamailmanbakri
 
Sistem informasi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi untuk keunggulan kompetitifSistem informasi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi untuk keunggulan kompetitifakuntansi2012
 
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelangganBab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelangganKartika Lukitasari
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Puw Elroy
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaRere Mimi
 
Modul seminar manajemen keuangan
Modul seminar manajemen keuanganModul seminar manajemen keuangan
Modul seminar manajemen keuangankhalimatus sa'diyah
 
Akutansi Manajemen - Biaya tradisional
Akutansi Manajemen - Biaya tradisionalAkutansi Manajemen - Biaya tradisional
Akutansi Manajemen - Biaya tradisionalMeydiyah S
 
Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2
Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2
Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2Tika Evitasuhri
 
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...RiriCesar RiriCesar
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Informasi Global, Universitas Merc...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Informasi Global, Universitas Merc...SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Informasi Global, Universitas Merc...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Informasi Global, Universitas Merc...Namira Jasmine
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...M Abdul Aziz
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatAriee Moeslim
 

What's hot (20)

Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Pesan persuasif
Pesan persuasifPesan persuasif
Pesan persuasif
 
Anggaran dana-sie-konsumsi
Anggaran dana-sie-konsumsiAnggaran dana-sie-konsumsi
Anggaran dana-sie-konsumsi
 
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido MunculSistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
 
Surat kerjasama
Surat kerjasamaSurat kerjasama
Surat kerjasama
 
Sistem informasi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi untuk keunggulan kompetitifSistem informasi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi untuk keunggulan kompetitif
 
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelangganBab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
 
Tugas analisa kelayakan usaha
Tugas analisa kelayakan usahaTugas analisa kelayakan usaha
Tugas analisa kelayakan usaha
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
Modul seminar manajemen keuangan
Modul seminar manajemen keuanganModul seminar manajemen keuangan
Modul seminar manajemen keuangan
 
Akutansi Manajemen - Biaya tradisional
Akutansi Manajemen - Biaya tradisionalAkutansi Manajemen - Biaya tradisional
Akutansi Manajemen - Biaya tradisional
 
Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2
Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2
Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2
 
LAPORAN INDIVIDU KKN DESA ABANG
LAPORAN INDIVIDU KKN DESA ABANGLAPORAN INDIVIDU KKN DESA ABANG
LAPORAN INDIVIDU KKN DESA ABANG
 
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Informasi Global, Universitas Merc...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Informasi Global, Universitas Merc...SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Informasi Global, Universitas Merc...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Informasi Global, Universitas Merc...
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
 
Kebijakan Dividen
Kebijakan DividenKebijakan Dividen
Kebijakan Dividen
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privat
 

Similar to Jawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIF

Khusnul chotimah review paper 10
Khusnul chotimah review paper 10Khusnul chotimah review paper 10
Khusnul chotimah review paper 10khusnulcho
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiindra wahyudi
 
Statistik dan probabilitas
Statistik dan probabilitasStatistik dan probabilitas
Statistik dan probabilitasrahmat gustian
 
Simulasi Pemodelan
Simulasi PemodelanSimulasi Pemodelan
Simulasi PemodelanCQMughis
 
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di BandungEvaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di BandungSyawalianto Rahmaputro
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilatejowati
 
Jurnal Sistem Antrian
Jurnal Sistem AntrianJurnal Sistem Antrian
Jurnal Sistem AntrianHendra Nasrul
 
K9 Model Transportasi.pdf
K9 Model Transportasi.pdfK9 Model Transportasi.pdf
K9 Model Transportasi.pdfJasonChyiziawan
 
Master mr.mawie
Master mr.mawieMaster mr.mawie
Master mr.mawiesu Herman
 
Makalah teknik simulasi dan pemodelan
Makalah teknik simulasi dan pemodelanMakalah teknik simulasi dan pemodelan
Makalah teknik simulasi dan pemodelanNayla Tsauraya
 
Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02
Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02
Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02farizky berian
 
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan gandaJurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan gandayulia fitriastuti
 
teori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptteori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptRendiAditya4
 
Pembahasan anova 1 arah
Pembahasan anova 1 arahPembahasan anova 1 arah
Pembahasan anova 1 arahUNESA
 

Similar to Jawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIF (20)

Khusnul chotimah review paper 10
Khusnul chotimah review paper 10Khusnul chotimah review paper 10
Khusnul chotimah review paper 10
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
 
9545-18379-1-SM
9545-18379-1-SM9545-18379-1-SM
9545-18379-1-SM
 
Statistik dan probabilitas
Statistik dan probabilitasStatistik dan probabilitas
Statistik dan probabilitas
 
Simulasi Pemodelan
Simulasi PemodelanSimulasi Pemodelan
Simulasi Pemodelan
 
OR 08.pdf
OR 08.pdfOR 08.pdf
OR 08.pdf
 
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di BandungEvaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unila
 
13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional
 
Jurnal Sistem Antrian
Jurnal Sistem AntrianJurnal Sistem Antrian
Jurnal Sistem Antrian
 
K9 Model Transportasi.pdf
K9 Model Transportasi.pdfK9 Model Transportasi.pdf
K9 Model Transportasi.pdf
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
 
Master mr.mawie
Master mr.mawieMaster mr.mawie
Master mr.mawie
 
Makalah teknik simulasi dan pemodelan
Makalah teknik simulasi dan pemodelanMakalah teknik simulasi dan pemodelan
Makalah teknik simulasi dan pemodelan
 
Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02
Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02
Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02
 
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan gandaJurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
 
Analisis tabel silang
Analisis tabel silangAnalisis tabel silang
Analisis tabel silang
 
teori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptteori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.ppt
 
Pembahasan anova 1 arah
Pembahasan anova 1 arahPembahasan anova 1 arah
Pembahasan anova 1 arah
 
Transportasi
TransportasiTransportasi
Transportasi
 

More from SUCIK PUJI UTAMI

"AD DHUHA " SURAT PENYEMANGAT HIDUP
"AD DHUHA " SURAT PENYEMANGAT HIDUP "AD DHUHA " SURAT PENYEMANGAT HIDUP
"AD DHUHA " SURAT PENYEMANGAT HIDUP SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik puji utami, hapzi ali, forum 9 strategi bersaing bandar udara karel sad...
Sucik puji utami, hapzi ali, forum 9 strategi bersaing bandar udara karel sad...Sucik puji utami, hapzi ali, forum 9 strategi bersaing bandar udara karel sad...
Sucik puji utami, hapzi ali, forum 9 strategi bersaing bandar udara karel sad...SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik puji utami, hapzi ali, forum 7 minggu 11, ut ambon, 2018
Sucik puji utami, hapzi ali, forum 7 minggu 11, ut ambon, 2018Sucik puji utami, hapzi ali, forum 7 minggu 11, ut ambon, 2018
Sucik puji utami, hapzi ali, forum 7 minggu 11, ut ambon, 2018SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...
Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...
Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...SUCIK PUJI UTAMI
 
Tugas 3 metode penelitian bisnis
Tugas 3 metode penelitian bisnisTugas 3 metode penelitian bisnis
Tugas 3 metode penelitian bisnisSUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik puji utami, hapzi ali, rancangan sistem pendukung pengambilan keputusan...
Sucik puji utami, hapzi ali, rancangan sistem pendukung pengambilan keputusan...Sucik puji utami, hapzi ali, rancangan sistem pendukung pengambilan keputusan...
Sucik puji utami, hapzi ali, rancangan sistem pendukung pengambilan keputusan...SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik puji utami, hapzi ali, menyusun csf dan model eis, ut ambon, 2018
Sucik puji utami, hapzi ali, menyusun csf dan model eis, ut ambon, 2018Sucik puji utami, hapzi ali, menyusun csf dan model eis, ut ambon, 2018
Sucik puji utami, hapzi ali, menyusun csf dan model eis, ut ambon, 2018SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 5 Simlulasi Permodelan, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 5 Simlulasi Permodelan, UT-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 5 Simlulasi Permodelan, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 5 Simlulasi Permodelan, UT-Ambon, 2018SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik puji utami, hapzi ali, merancang sistem informasi hasil penjualan dan p...
Sucik puji utami, hapzi ali, merancang sistem informasi hasil penjualan dan p...Sucik puji utami, hapzi ali, merancang sistem informasi hasil penjualan dan p...
Sucik puji utami, hapzi ali, merancang sistem informasi hasil penjualan dan p...SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 4, Analisis I-O, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 4, Analisis I-O, UT-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 4, Analisis I-O, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 4, Analisis I-O, UT-Ambon, 2018SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik puji utami, hapzi ali, sistem penunjang keputusan dss, ut ambon, 2018
Sucik puji utami, hapzi ali, sistem penunjang keputusan dss, ut ambon, 2018Sucik puji utami, hapzi ali, sistem penunjang keputusan dss, ut ambon, 2018
Sucik puji utami, hapzi ali, sistem penunjang keputusan dss, ut ambon, 2018SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik puji utami, dr. amri darwis, faktor penentu keberhasilan dalam membangu...
Sucik puji utami, dr. amri darwis, faktor penentu keberhasilan dalam membangu...Sucik puji utami, dr. amri darwis, faktor penentu keberhasilan dalam membangu...
Sucik puji utami, dr. amri darwis, faktor penentu keberhasilan dalam membangu...SUCIK PUJI UTAMI
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...SUCIK PUJI UTAMI
 

More from SUCIK PUJI UTAMI (20)

"AD DHUHA " SURAT PENYEMANGAT HIDUP
"AD DHUHA " SURAT PENYEMANGAT HIDUP "AD DHUHA " SURAT PENYEMANGAT HIDUP
"AD DHUHA " SURAT PENYEMANGAT HIDUP
 
Sucik puji utami, hapzi ali, forum 9 strategi bersaing bandar udara karel sad...
Sucik puji utami, hapzi ali, forum 9 strategi bersaing bandar udara karel sad...Sucik puji utami, hapzi ali, forum 9 strategi bersaing bandar udara karel sad...
Sucik puji utami, hapzi ali, forum 9 strategi bersaing bandar udara karel sad...
 
Sucik puji utami, hapzi ali, forum 7 minggu 11, ut ambon, 2018
Sucik puji utami, hapzi ali, forum 7 minggu 11, ut ambon, 2018Sucik puji utami, hapzi ali, forum 7 minggu 11, ut ambon, 2018
Sucik puji utami, hapzi ali, forum 7 minggu 11, ut ambon, 2018
 
Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...
Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...
Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...
 
Tugas 3 metode penelitian bisnis
Tugas 3 metode penelitian bisnisTugas 3 metode penelitian bisnis
Tugas 3 metode penelitian bisnis
 
Sucik puji utami, hapzi ali, rancangan sistem pendukung pengambilan keputusan...
Sucik puji utami, hapzi ali, rancangan sistem pendukung pengambilan keputusan...Sucik puji utami, hapzi ali, rancangan sistem pendukung pengambilan keputusan...
Sucik puji utami, hapzi ali, rancangan sistem pendukung pengambilan keputusan...
 
Sucik puji utami, hapzi ali, menyusun csf dan model eis, ut ambon, 2018
Sucik puji utami, hapzi ali, menyusun csf dan model eis, ut ambon, 2018Sucik puji utami, hapzi ali, menyusun csf dan model eis, ut ambon, 2018
Sucik puji utami, hapzi ali, menyusun csf dan model eis, ut ambon, 2018
 
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 5 Simlulasi Permodelan, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 5 Simlulasi Permodelan, UT-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 5 Simlulasi Permodelan, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 5 Simlulasi Permodelan, UT-Ambon, 2018
 
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
 
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, Diskusi ekstra 4, Ut-Ambon, 2018
 
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018
 
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018
 
Sucik puji utami, hapzi ali, merancang sistem informasi hasil penjualan dan p...
Sucik puji utami, hapzi ali, merancang sistem informasi hasil penjualan dan p...Sucik puji utami, hapzi ali, merancang sistem informasi hasil penjualan dan p...
Sucik puji utami, hapzi ali, merancang sistem informasi hasil penjualan dan p...
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 4, Menghindari Pal...
 
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 4, Analisis I-O, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 4, Analisis I-O, UT-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 4, Analisis I-O, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Diskusi 4, Analisis I-O, UT-Ambon, 2018
 
Sucik puji utami, hapzi ali, sistem penunjang keputusan dss, ut ambon, 2018
Sucik puji utami, hapzi ali, sistem penunjang keputusan dss, ut ambon, 2018Sucik puji utami, hapzi ali, sistem penunjang keputusan dss, ut ambon, 2018
Sucik puji utami, hapzi ali, sistem penunjang keputusan dss, ut ambon, 2018
 
Sucik puji utami, dr. amri darwis, faktor penentu keberhasilan dalam membangu...
Sucik puji utami, dr. amri darwis, faktor penentu keberhasilan dalam membangu...Sucik puji utami, dr. amri darwis, faktor penentu keberhasilan dalam membangu...
Sucik puji utami, dr. amri darwis, faktor penentu keberhasilan dalam membangu...
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
 
Isi tugas 1 po
Isi tugas 1 poIsi tugas 1 po
Isi tugas 1 po
 
Daftar isi tugas 1 po
Daftar isi tugas 1 poDaftar isi tugas 1 po
Daftar isi tugas 1 po
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

Jawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIF

  • 1. 1 Diskusi Sucik Puji Utami (Mahasiswa UT Ambon) Liswandi, Ph,D (Dosen Pengampu) Saudara mahasiswa peserta tutorial, coba pelajari dan pahami materi kegiatan belajar yang terdapat di dalam modul Metode Kuantitatif (EKMO 5103), terutama berkaitan dengan konsep- konsep yang terkait dengan: uji chi-kuadrat, analisis antrian, dan model simulasi. Silakan diskusikan dengan sesama temannya. Selamat berdiskusi, Tutor JAWAB: Seringkali manajer dihadapkan pada pilihan tentang dua kelompok yang dapat berupa input, output atau konsumen. Dengan uji chi-squares dapat diketahui perbedaan antar dua kelompok. Manajer juga dihadapkan pada persoalan optimasi biaya pelayanan dengan tingkat biaya antrian yang dikeluarkan konsumen. Untuk mencari keseimbangan tersebut digunakan analisis antrian. Sedangkan untuk menyelesaikan masalah yang rumit dengan system yang tidak teratur, kita dapat menggunakan model simulasi. 1. CHI KUADRAT (X2 ) Uji statistik Chi Kuadrat dipakai untuk menyelidiki ada atau tidaknya hubungan antara dua kelompok dimana masing-masing kelompok mempunyai kategori. Berikut contoh sederhana dimana dua kelompok dengan dua kategori yang diselidiki dapat dinyatakan dalam bentuk matriks X2 yakni dua baris dua kolom. Kelompok I 1 3 Jumlah I a b a + b = e II c d c + d = f Jumlah g h g + h = e + f = n Uji statistikanya x2 = (| | ) Kelompok II
  • 2. 2 Hipotesis yang diuji ialah bahwa kelompok I bebas (tak ada hubungan ) dengan kelompok II. Ho : tak ada hubungan antara kategori dalam kelompok I dengan kategori dalam kelompok II H1 : ada hubungan Tolak Ho apabila X2 ˃ X 2tabel dengan derajat kebebasan 1. Jika X2 ˂ X2 tabel, maka hipotesis H1 diterima. Contoh I: Data berikut adalah preferensi konsumen terhadap warna tas: hitam dan coklat HITAM COKLAT Jumlah SENANG 78 17 95 TIDAK SENANG 62 33 95 Jumlah 140 50 190 Yang akan diuji ialah apakah preferensi konsumen membeli tas tergantung warna tas atau tidak. x2 = (|( ) ( )| ) = 6,11 apabila α = 0,05, d.k = 1, x2 tabel = 3,84 karena X2 ˃ X2 tabel maka hipotesis bahwa pilihan konsumen tidak tergantung pada warna tas, ditolak. Artinya preferensi konsumen membeli tas tergantung pada warna hitam atau coklat. Apabila terbukti ada hubungan atau ketergantungan antara kategori satu dengan kategori lainnya, kita ingin mengetahui seberapa kuat hubungan tersebut. Untuk itu kita hitung dengan rumus koefisien (C) yang rumusnya adalah: C = = , , = 0,176 C maks = , m = banyaknya klasifikasi terkecil dari kedua kategori tersebut Untuk matriks 2 x 2, m = 2 PREFERENSI
  • 3. 3 C maks = = 0,707 Seberapa kuat preferensi konsumen dipengaruhi oleh warna tas, dapat dilihat melalui perbandingan C = 0,176 dengan C maks = 0,707. TABEL KONTINGENSI Aplikasi yang sangat berguna dari uji X2 terdapat pada hubungan antara data observasi dengan data yang diharapkan dalam table dua arah (dua kategori) dinamakan table kontingensi. Contoh : Misalkan kita ingin mengetahui apakah daya penyesuaian perkawinan (marriage adjustment) tergantung pada (dipengaruhi ) oleh tingkat pemdidikan. Untuk keperluan ini kita mensurvei 400 orang dengan tingkat pendidikan sekolah tinggi, sekolah menengah dan sekolah dasar. Hasil tabulasi table kontingensi tampak sebagai berikut. Table pendidikan dan daya penyesuaian perkawinan Pendidikan Daya penyesuaian dalam perkawinan Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi Total ST 18 (27) 29 (39) 70 (64) 115 (102) 232 SM 17 (13) 28 (19) 30 (32) 41 (51) 116 SD 11 (6) 10 (9) 11 (14) 20 (14) 52 Total 46 67 111 176 400 Ho : tak ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap daya penyesuaian perkawinan H1 : ada hubungan Tolak Ho apabila X2 ˃ X 2 tabel Untuk menghitung X2 gunakan rumus X2 = ∑ ( ) Fo = frekuensi observasi Fe = frekuensi yang diharapkan K = banyak sel dalam matriks Cara menghitung fe tiap matriks adalah sebgai berikut:
  • 4. 4 Dengan menggunakan notasi matriks tiap sel, matriks kita tulis nij dimana i adalah baris, j adalah kolom, i= 1, 2, 3; j = 1,2, 3, 4 nij = ( )( ) n11 = ( )( ) = 26,68 = 27 n21 = ( )( ) = 13,34 = 13 n12 = ( )( ) = 38,86 = 39 n22 = ( )( ) = 19,43 = 19 n23 = ( )( ) = 32,19 = 32 n11 = ( )( ) = 26,68 = 27 n14 = ( )( ) = 12,08 = 12 n24 = ( )( ) = 51,04 = 51 n31 = ( )( ) = 5,95 = 6 n32 = ( )( ) = 8,7 = 9 n33 = ( )( ) = 14,43 = 14 n34 = ( )( ) = 22,8 = 23 derajat kebebasan dk = ( r – 1) (c – 1) = ( 3 – 1) (4 – 1) = 2.3 = 6 r = baris c = kolom
  • 5. 5 X2 = ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + = ( ) + ( ) + ( ) + ( ) = 20,7 X2 tabel = 12,6 untuk α = 0,05; d.k = 6 Jadi H0 ditolak, berarti menerima H1, artinya ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat penyesuaian dalam perkawinan. Kelebihan Uji Dengan Menggunakan Chi- Square a. Konsep chi square dalam statistic non parametric mudah dimengerti b. Dapat digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk hitungan maupun peringkat (rank) c. Perhitungan yang harus dilakukan umumnya sederhana dan mudah khusnya untuk data yang kecil Kelemahan yang melekat pada uji dengan menggunakan chi-square. a. Uji ini sensitif terhadap banyaknya sampel yang digunakan. b. Uji Chi-Square hanya memberikan informasi tentang ada atau tidaknya hubungan antara kedua variabel. Uji ini tidak memberikan informasi mengenai seberapa besar hubungan yang ada antara kedua variabel tersebut serta bagaimana arah hubungan yang ada. Oleh karena itu, dibutuhkan alat analisis sebagai informasi tambahan yang akan mendukung analisis menggunakan Uji Chi Square. c. Uji Chi-Square hanya bagus digunakan untuk skala data nominal untuk kedua variabel yang diuji. Uji ini lemah digunakan jika kedua variabel tersebut berskala ordinal.. 2. ANALISIS ANTRIAN Analisis antrian diperkenalkan oleh A.K Erlang (1913) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas telepon, dan keterlambatan pelayanan. Analisis antrian sekarang berkembang ke berbagai aktivitas antara lain bank, supermarket, jasa pos, dan sebagainya. Pada prinsipnya analisis antrian memberikan informasi probabilitas yang dinamakan operating characteristics yang dapat membuat para pengambil keputusan untuk merencanakan fasilitas pelayanan antrian
  • 6. 6 guna mengatasi permintaan pelayanan yang fluktuatif secara random, sehingga terjadi keseimbangan antara biaya pelayanan dengan biaya menunggu. Dalam setiap struktur antrian terdapat banyak model. A. BIAYA ANTRIAN Kebanyakan maslaah antrian terpusat pada pertanyaan untuk mendapatkan tingkat pelayanan yang ideal, yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Contoh bank memutuskan berap[a orang petuigas konter harus dibuka untuk melayanai pelanggan dalam sehari. Sehingga nanti dicarai biaya terkecil antara pengeluaran biaya pelayanan yang baik dengan biaya pelanggan menunggu. Hubungan biaya dengan tingkat pelayanan digambarkan dengan grafik berikut: A B. KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN 1) Karakteristik kedatangan Sumber input yang menghasilkan kedatangan atau pelanggan untuk system pelayanan mempunyai tiga pola kegatangan, yaitu: a. Ukuran populasi yang dipanggil b. Pola kedatangan dalam system c. Perilaku kedatangan 2) Karakteristik menunggu dalam antrian Panjang antrian dapat terbatas atau tidak terbatas. Antri akan terbatas jika ia tak dapat antri disebabkan oleh adanya aturan atau hambatan fisik untuk menjadi tak terbatas panjangnya. Karakteristik ini berkaitan dengan disiplin antrian yang berkenaan dengan ukuran bagi peanggan di dalam antri mendpaat pelayanan. Biasanya digunakan sering ialah First In First Out (FIFO) O Biaya Total biaya yang diharapkan Biaya menyediakan pelayanan Biaya menunggu
  • 7. 7 3) Karakteristik fasilitas pelanggan Karakteristik ini terdapat dua syarat dasar yaitu: a. Konfigurasi system pelayanan System ini diklasifikasikan atas banyaknya saluran atau banyaknya pelayanan dan banyaknya tahap atau pemberhentian pelayanan yang harus dibuat b. Pola waktu pelayanan 4) NOTASI KENDALL Kenbdall mengembangkan notasi yang telah diterima secara luas untuk menspesifikasi pola kedatangan, distribusi waktu pelayanan dan banyak saluran dalam model antrian. Notasi ini ditulis: (a/b/c/d/e/f). notasi Kendall yang asli ialah (a/b/c) Keterangan : a : distribusi kedatangan b : distribusi keberangkatan atau waktu pelayanan c : banyaknya pelayanan parallel d : disiplin antri e : jumlah maksimum yang antri f : jumlah sumber kedatangan 5) MODEL SATU ALIRAN ANTRIAN DENGAN DISTRIBUSI KEDATANGAN POISSON DAN WAKTU PELAYANAN EKSPONENTIAL (M/M/I) Asumsi model 1. Kedatangan dilayani atas dasar FIFO 2. Setiap kedatangan menunggu untuk dilayani tanpa melihat panjang atrian, artinya tak ada penolakan dan tak ada yang meninggalkan antrian. 3. Kedatangan bebas dari pendatang sebelumnya, tetapi rata-rata jumlah kedatangan (laju kedatangan) tidak mengubah kelebihan waktu 4. Kedatangan dideskripsikan sebagai distribusi kemungkinan poisson dan datang dari tak terhingga (banyak sekali) orang yang dating 5. Waktu pelayanan juga bervariasi dari satu pelanggan ke pelanggan berikutnya, bebas satu sama lain, tetapi rata-rata laju kedatangan diketahui
  • 8. 8 6. Waktu pelayanan terjadi menurut distribusi probanilitas eksponential negative 7. Rata-rata laju pelayanan lebih besar dari pada rat-rata laju kedatangan. Contoh soal 1 : Kasus sebuah perusahan yang melayanai pelanggan untuk memasang muffler rata-rata 3 buah per jam atau sekitar 1 buah per 20 menit. Pelanggan yang memerlukan pelayanan ini, tiba di took rata-rata 2 mobil per jam. Pemilik took adalah lulusan S2 manajemen, merasakan bahwa ketujuh asumsi untuk model antrian satu saluran dipenuhi. Dia lalu menghitung λ = 2 kedatanagn mobil per jam µ = 3 mobil dilayani per jam L = µ = = 2 mobil rata-rata di dalam system W = µ = = 2 1 jam rata-rata mobil menghasilkan waktu antri dan dilayani di dalam system Lq = µ (µ ) = ( ) = ; 1,33 mobil menunggu secara rata-rata Wq = µ(µ ) = ( ) = jam = 40 menit = rata-rat waktu menunggu per mobil Untuk diingat bahwa W dan Wq adalah didalam jam, sebab λ ditentukan sebagai jumlah kedatanagn per jam ρ = µ = = 0,67 persentase waktu kesibukan mekanik, atau probabilitas kesibukan pelayanan ρ0 = 1 -µ = 1 − = 0,33 probabilitas ada 0 mobil didalam system C. MEMPERKENALKAN BIAYA DI DALAM MODEL Apabila pemilik perusahaan ingin menganalisis secara ekonomis model antrian tersebut maka kriteria ialah pertimbangan mengenai faktor biaya. Hal ini menuntut manajemen
  • 9. 9 membuat pilihan antara tambahan biaya untuk perbaikan pelayanan dan penurunan biaya menunggu yang didapat dari pelayanan itu. Kedua biaya ini dinamakan biaya menunggu dan biaya pelayanan. Contoh soal 2: Pertimbangan situasi untuk toko soal 1 tadi. Pemilik mengestimasi biaya pelanggan menunggu dalam pengertian ketidak puasan pelanggan dan kehilangan jasa baik adalah sebesar $ 10 per jam atau waktu yang digunakan menunggu dalam antrian. Oleh karena rata-rata satu mobil mempunyai 2/3 jam menunggu dan ada kira-kira 16 mobil dilayani per hari (2 per jam kali 8 jam kerja per hari); total jumlah jam yang digunakan pelanggan menunggu untuk memasang saringan tiap hari adalah 2/3 x 16 = 32/3 atau 10 2/3 jam. Oleh karena itu dalam hal ini Biaya total menunggu = (8 jam per hari) λWq Cw = (8) (2) (2/3) ($10) = $106.67 Satu-satunya biaya lain yang pemilik perusahaan dapat mengidentifikasi dalam antrian ini adalah tingkat pembayaran mekanik (tukang) yang dibayar $ 7 per jam. Biaya harian total pelanggan = (8jam per hari) mCs = 8 (1) ($ 7) = $ 56 Biaya harian total system dengan konfigurasi ini adalah biaya total menunggu dan biaya pelayanan yang memberikan: Biaya total harian system antrian = $ 106.67 +$ 56 = 162.67 Pemilik perusahaan mendapatkan bahwa pesaingnya mempunyai mekanik yang dapat merakit lebih efisien dengan kecepatan 4 jam dengan pembayaran $ 9 per jam. Teknisi tersbeut “dibajaknya” untuk bekerja padanya. Analisis menjadi : λ = 2 mobil dating per jam µ = 4 mobil diservis per jam L = µ = = 1mobil rata-rata di dalam system
  • 10. 10 L = µ = =1/2 jam rata-rata dalam system rata-rata Lq = µ (µ ) = ( ) = = ½ mobil rata-rata menunggu dalam antrian Wq = µ(µ ) = ( ) = = jam = 15 menit rata-rata waktu menunggu per mobil dalam antrian ρ = µ = = 0,5 persentase waktu mekanik sibuk, ρ0 = 1 -µ = 1 − = 0,5 probabilitas ada 0 mobil didalam system terbukti kecepatan mekanik baru akan menghasilkan antrian yang lebih pendek dan waktu yang tunggu yang lebih singkat. 3. MODEL SIMULASI (SIMULASI MONTE CARLO) Tahap-tahap Metode Simulasi Monte Carlo: 1. Tetapkan distribusi probabilitas prior sistem 2. Tentukan distribusi probabilitas kumulatif sistem 3. Tentukan interval bilangan acak 4. Buatlah kemungkinan yang akan terjadi dengan membangkitkan bilangan acak 5. Simulasi dan analisis dengan melakukan eksperimen untuk sampel (waktu) tertentu. Contoh 1: Persediaan Ban Mobil di Toko Retail (lihat BMP hal 9.42) Sebuah toko retail menjual berbagai merk ban mobil. Terdapat suatu merk tertentu yang mendominasi penjualan dari waktu ke waktu (misalkan merk A). Oleh karena persediaan ban A ini memerlukan biaya yang cukup besar, maka pemilik toko berkeiinginan untuk mengontrol inventori ban A. Dengan kata lain berapa rata-rata jumlah ban A perlu disediakan per harinya agar sesuai (dapat memenuhi) permintaan. Tercatat data historis penjualan ban A selama 200 hari sebagai berikut:
  • 11. 11 Tabel 1. Frekuensi permintaan harian ban A Permintaan (unit) Frekuensi (hari) Ban A 0 10 1 20 2 40 3 60 4 40 5 30 Jumlah 200 Proses Simulasi Monte Carlo unruk kasus ini sebagai berikut: 1. Tetapkan distribusi probabilitas prior sistem Berdasarkan data historis kita dapat menentukan distribusi frekuensi relatif permintaan harian ban A sebagai distribusi probabilitas prior permintaan ban A, sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi frekuensi relatif permintaan harian ban A Permintaan (unit) Frekuensi (hari) Ban A Probabilitas Probabilitas Kumulatif 0 10 10/200=0.05 0.05 1 20 0.10 0.15 2 40 0.20 0.35 3 60 0.30 0.65 4 40 0.20 0.85 5 30 0.15 1.00 Jumlah 200 1.00 2. Tentukan distribusi probabilitas kumulatif sistem Selanjutnya adalah menentukan distribusi probabilitas kumulatif sistem, yaitu menjumlahkan probabilitas sampai dengan setiap unit permintaan yang mungkin. Dalam kasus ini lihat kolom terakhir Tabel 2 di atas. Berdasarkan model pada tabel ini kita dapat menghitung rata- rata permintaan yang diharapkan (expected mean) untuk ban A, yaitu permintaan probabilitasx  0 0.05 1 0.10 2 0.20 3 0.30 4 0.20 5 0.15 2.95x x x x x x       Jadi, secara teoritis permintaan ban A rata-rata adalah 2.95 ban per hari.
  • 12. 12 3. Tentukan interval bilangan acak Dengan mengetahui distribusi probabilitas kumulatif kita dapat menentukan interval bilangan random (acak) sebagai patokan terhadap situasi yang mungkin terjadi. Tabel 3. Distribusi prior dan interval bilangan acak Permintaan (unit) Probabilitas Probabilitas Kumulatif Interval bilangan acak 0 0.05 0.05 01 – 05 1 0.10 0.15 06 – 15 2 0.20 0.35 16 – 35 3 0.30 0.65 36 – 65 4 0.20 0.85 66 – 85 5 0.15 1.00 86 – 00 Jumlah 1.00 4. Buatlah kemungkinan yang akan terjadi dengan membangkitkan bilangan acak Pada tahap 2 kita telah dapat menghitung secara teoritis rata-rata permintaan ban A setiap harinya. Bagaimana kira-kira kondisi permintaan ban A untuk 10 hari permintaan? Oleh karena itu kita bangkitkan 10 bilangan acak yang masing-masing mewakili kejadian permintaan setiap harinya. Bilangan acak dapat dibangkitkan baik dengan program komputer atau secara manual menggunankan Tabel Bilangan Acak (lihat BMP Tabel 9.8 hal. 9.47). Misalkan bilangan acak yang diperoleh adalah 52, 37, 82, 69, 98, 96, 33, 50, 88, dan 90. 5. Simulasi dan analisis dengan melakukan eksperimen untuk sampel (waktu) tertentu. Selanjutnya dengan menggunakan bilangan acak dan patokan pada Tabel 3, kita susun hasil simulasi pada Tabel 4. Misalkan hari pertama, bilangan acaknya adalah 52 maka sesuai dengan Tabel 3, angka 52 berada pada interval 36 – 65 sehingga permintaan yang sesuai dengan angka ini adalah 3 unit. Dan seterusnya sampai pada hari ke-10.
  • 13. 13 Tabel 4. Simulasi 10 Hari Permintaan Ban A Hari Bilangan Acak Permintaan ban A 1 52 3 2 37 3 3 82 4 4 69 4 5 98 5 6 96 5 7 33 2 8 50 3 9 88 5 10 90 5 TOTAL 39 RATA-RATA 3.9 Analisis terhadap 10 hari simulasi menunjukkan bahwa permintaan ban rata-rata adalah 3.9 ban per hari. Jadi menurut hasil simulasi pemilik toko harus menyediakan ban mendekati angka 3.9 ban per hari, cukup berbeda dengan hitungan rata-rata yang diharapkan 2.9 ban per hari. Hal ini disebabkan sedikit/pendeknya waktu simulasi. Jika simulasi dilakukan ratusan hari atau simulasi tersebut diulang ratusan bahkan ribuan kali, representasi hasil simulasi mungkin akan lebih baik karena hasil analisisnya akan mendekati nilai expectednya. Jadi, simulasi cukup berisiko (bias dari kenyataan) jika hanya dilakukan dalam jangka waktu yang pendek. Akurasi simulasi dapat ditingkatkan dengan menambah durasi yang cukup, dan selain masalah waktu, juga bisa dilakukan dengan menambah variabel lainnya yang relevan. Contoh 2: Persediaan Produk dan Biaya Persediaannya Misalkan sebuah toko retail ban mobil merk A, mempunyai data historis permintaan selama 300 hari yang kemudian dikonversi ke bentuk distribusi probabilitas dan interval bilangan acak sebagai berikut:
  • 14. 14 Tabel 5. Distribusi probabilitas dan interval bilangan acak permintaan ban A Permintaan (unit) Frekuensi (hari) Probabilitas Probabilitas Kumulatif Interval bilangan acak 0 15 0.05 0.05 01 – 05 1 30 0.10 0.15 06 – 15 2 60 0.20 0.35 16 – 35 3 120 0.40 0.75 36 – 75 4 45 0.15 0.90 76 – 90 5 30 0.10 1.00 91 – 00 Jumlah 300 1.00 Dalam kurun waktu tersebut, pemilik toko telah melakukan 50 kali pemesanan dan ternyata ada jeda waktu barang tiba bervariasi antara 1 sampai 3 hari. Tercatat frekuensi data waktu tiba pesanan pada Tabel 6 dan berikut konversinya ke bentuk distribusi probabilitas dan interval bilangan acaknya. Tabel 6. Distribusi probabilitas dan interval bilangan acak waktu tiba pesanan Waktu tiba (hari) Frekuensi (pemesanan) Probabilitas Probabilitas Kumulatif Interval bilangan acak 1 10 0.20 0.20 01 – 20 2 25 0.50 0.70 21 – 70 3 15 0.30 1.00 71 – 00 Jumlah 50 1.00 Pemilik toko ingin mengetahui gambaran persediaan dan biayanya dengan melakukan simulasi bila disetting banyaknya barang dalam setiap pemesanan (order quantity, Q) adalah 10 unit, dan pesanan dilakukan jika batas persediaan (reorder point, ROP) tidak lebih dari 5 unit. Artinya jika stok ban tinggal 5 unit atau kurang, maka dilakukan pemesanan. Pertanyaannya adalah:  Berapa unit rata-rata persediaan akhir setiap hari?  Berapa kali rata-rata melakukan pemesanan?  Berapa unit rata-rata kehilangan penjualan akibat tidak adanya persediaan? Misalkan simulasi dilakukan dalam waktu 10 hari (Tabel 7), dengan proses sbb:
  • 15. 15 1. Mulai dengan kondisi tidak ada pemesanan (barang diterima = 0) karena persediaan masih lengkap (10 unit) pada awal hari ke-1. 2. Bangkitkan bilangan acak untuk menentukan permintaan harian. Misalkan untuk hari ke-1, bilangan acak 06, maka demand simulasi = 1 (lihat Tabel 5). 3. Jika demand lebih besar dari inventori awal, kelebihannya dihitung sebagai lost sales dan keadaan inventori akhir = 0. Sebaliknya, iika demand sama atau lebih kecil dari inventori awal, maka selisihnya dihitung sebagai inventori akhir. Bandingkan inventori akhir dengan ROP, apakah perlu melakukan pemesanan atau tidak. 4. Jika perlu pemesanan, bangkitkan bilangan acak untuk menentukan waktu tiba barang, kemudian tambahkan ke inventori awal sesuai waktu tibanya. Dst. Tabel 7. Simulasi 10 Hari Permintaan Ban A (Q=10; ROP=5) Hari ke- Unit Diteri ma Inv. Awal Bil. Acak Demand Lost Sales Inv. Akhir Pesan? Tidak=0, Ya=1 Bil. Acak Waktu tiba [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]=[3]-[5] [8] [9] [10] 1 .. 10 06 1 0 9 0 2 0 9 63 3 0 6 0 3 0 6 57 3 0 3 1 02 1 4 0 3 94 5 2 0 0 5 10 10 52 3 0 7 0 6 0 7 69 3 0 4 1 33 2 7 0 4 32 2 0 2 0 8 0 2 30 2 0 0 0 9 10 10 48 3 0 7 0 10 0 7 88 4 0 3 1 14 1 TOTAL 2 41 3 RATA-RATA 0.2 4.1 0.3 Hasil simulasi menunjukkan: rata-rata persediaan akhir setiap hari = 4.1 unit per hari rata-rata melakukan pemesanan = 0.3 order per hari rata-rata kehilangan penjualan akibat tidak adanya persediaan = 0.2 unit per hari. Misalkan biaya pemesanan $ 10 per order; biaya menyimpan barang $ 0.03 per unit per hari; dan biaya ketiadaan stok $ 8 per lost sales. Maka biaya inventori seluruhnya per hari adalah = total biaya pemesanan + total biaya penyimpanan + total biaya ketiadaan stok
  • 16. 16 = $ 10 per order x 0.3 order/hari + $ 0.03 per unit/hari x 4.1 unit/hari + $ 8 per unit/hari x 0.2 unit/hari = $ 4.72. Semakin panjang durasi simulasi, hasilnya akan semakin representatif. Tertapi analisis ini hanyalah skenario simulasi dengan setting Q=10 unit dan ROP=5 unit. Simulasi yang lebih lengkap dapat dilakukan untuk berbagai kombinasi nilai Q dan ROP lainnya, sehingga dapat dipilih setting Q dan ROP dengan total biaya yang lebih rendah. REFERENSI Render, B., Stair, Jr. R. M. (2000). Quantitative Analysis for Management. 7th ed. Prentice-Hall, Inc.: New Jersey. Usman, Wan. 2014. Metode Kuantitatif. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.