Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi untuk keunggulan kompetitif perusahaan. Topik utama yang dibahas antara lain tentang model sistem umum perusahaan dan lingkungannya, manajemen rantai pasokan, keunggulan kompetitif, tantangan dari pesaing global, pengembangan sistem informasi global, manajemen pengetahuan, dan perencanaan strategis sumber daya informasi.
1. i
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN
KOMPETITIF
OLEH:
KELOMPOK 1 :
CHANDNI KAUR 7121220003
DECI F PURBA 7123220015
MUSA A. H. BUKIT 7123220043
NOVITA SIHOMBING 7123220045
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2015
2. ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................2
BAB II SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF.............................3
A. PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANNYA..................................................................3
1. Model Sistem Umum Perusahaan..................................................................................3
1.1 ALIRAN SUMBER DAYA FISIK .........................................................................3
1.2 ALIRAN SUMBER DAYA VIRTUAL..................................................................4
1.3 MEKANISME PENGENDALIAN PERUSAHAAN .............................................4
1.4 LINGKARAN UMPAN BALIK .............................................................................4
2. Perusahaan didalam Lingkungannya .............................................................................4
B. MENGELOLA ALIRAN SUMBER DAYA FISIK – MANAJEMEN RANTAI
PASOKAN (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT)...............................................................5
1. Sistem Elektronik...........................................................................................................6
2.Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha ..................6
C. KEUNGGULAN KOMPETITIF ......................................................................................6
1. Rantai Nilai Porter .........................................................................................................7
2. Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif.....................................................................8
2.1 KEUNGGULAN STRATEGIS ...............................................................................8
2.2 KEUNGGULAN TAKTIS ......................................................................................8
2.3 KEUNGGULAN OPERASIONAL.........................................................................8
D. TANTANGAN DARI PESAING-PESAING GLOBAL .................................................8
1. Kebutuhan Khusus untuk Pemrosesan Informasi di Perusahaan Multinasional............9
3. iii
2. Kebutuhan Khusus untuk Koordinasi di Perusahaan Multinasional..............................9
3. Keuntungan koordinasi ..................................................................................................9
E. TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI GLOBAL ..10
1. Kendala-Kendala Politis ..............................................................................................10
2. Rintangan Budaya dan Komunikasi.............................................................................10
3. Masalah-Masalah Teknologi........................................................................................10
4. Kurangnya dukungan dari manajemen anak perusahaan.............................................11
F. MANAJEMEN PENGETAHUAN .................................................................................11
1. Dimensi Informasi........................................................................................................11
2. Sifat Manajemen Pengetahuan yang Berubah-Ubah ...................................................12
G. PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SUMBER DAYA INFORMASI ................12
1. Chief Information Officer dan Chief Techonology Officer.........................................12
2. Perencanaan Strategis bagi Perusahaan .......................................................................13
3. Rencana Strategis untuk Area – area Bisnis ................................................................13
BAB III PENUTUP .................................................................................................................16
A. KESIMPULAN ...............................................................................................................16
B. SARAN ...........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model sistem umum perusahaan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk
menganalisis sebuah organisasi karena model ini akan menyoroti unsur-unsur yang
seharusnya ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang
sama, delapan model unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatu cara yang
baik untuk memahami kompleksitas dari cara perusahaan akan berinteraksi dengan
lingkungannya Integrasi antara model sistem umum dan delapan model unsur lingkungan
akan menjadi dasar dari suatu konsep manajemen rantai suplai (supply chain management).
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik dan sumber
daya virtual. Michael E. Porter mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif dan
mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan sistem nilai
(value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan dan
lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk
mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
Adanya konsep keunggulan kompetitif membuat semakin besarnya persaingan antara
organisasi dengan perusahaan sekaligus juga profesional dan staf di negara – negara lain yang
bersaing memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan. Keunggulan kompetitif
juga memacu tumbuh dan berkembangnya perusahaan multinasional. Perusahaan yang
melakukan bisnis secara global memiliki kebutuhan akan informasi dan koordinasi khusus.
Sumber daya informasi suatu perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak, spesialis
informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database) dan informasi. Informasi memiliki empat
dimensi yang diinginkan yaitu relevansi, akurat, ketepatan waktu, dan kelengkapan. Eksekutif
perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan organisasi, area bisnis, dan
sumber daya informasi. Chief Information Officer (yang disebut juga Chief Technology
Officer) memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan strategis. Sebuah
rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang
harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya
informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
5. 2
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan perusahaan dengan lingkungannya?
b. Bagaimana aliran sumber daya fisik pada manajemen rantai pasokan?
c. Apa itu keunggulan kompetitif dan apa saja dimensinya?
d. Tantangan apakah yang mungkin muncul dari pesaing global?
e. Apa saja yang menjadi tantangan dalam pengembangan sistem informasi global?
f. Apa hubungan manajemen pengetahuan dengan keahlian kompetitif?
g. Bagaimanakah perencanaan strategis untuk sumber daya informasi?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian perusahaan dan lingkungannya.
b. Mengetahui aliran sumber daya fisik pada manajemen rantai pasokan.
c. Mengetahui keunggulan kompetitif sistem informasi dan dimensinya.
d. Untuk mengetahui tantangan apa yang mungkin muncul dari pesaing global
e. Untuk mengetahui tantangan dalam pengembangan sistem informasi global.
f. Mengetahui hubungan manajemen pengetahuan dengan keahlian kompetitif
g. Mengetahui perencanaan strategis untuk sumber daya informasi
6. 3
BAB II
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
A. PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANNYA
Sebuah perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah
sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sistem virtual. Sebuah perusahaan mengambil
sumber daya dari lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut menjadi produk atau jasa
dan mengembalikan sumber daya yang telah diubah kembali kedalam lingkungan.
1. Model Sistem Umum Perusahaan
Figur 2.1 menunjukkan aliran sumber daya dari lingkungan, melalui perusahaan, dan
kembali kelingkungan. Aliran sumber daya fisik berada dibagian bawah dan sumber daya
virtual berada di atas.
Figur 2.1
Model Sistem Umum Perusahaan
1.1 ALIRAN SUMBER DAYA FISIK
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan uang.
Pegawai diperkerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi melalui
pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggal kan perusahaan. Bahan baku
memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan di ubah menjadi barang jadi. Uang
7. 4
memasuki perusahaan dalam bentuk penerimaan penjualan, investasi pemegang saham, dan
pinjaman lalu di ubah menjadi pembayaran terhadap pemasok.
1.2 ALIRAN SUMBER DAYA VIRTUAL
Panah di bagian atas Figur 2.1 menunjukkan aliran dari sumber daya virtual – data,
informasibdan informasi dalam bentuk keputusan. Aliran dua arah, data dan informasi yang
menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya ditunjukkan dibagian sebelah kanan.
1.3 MEKANISME PENGENDALIAN PERUSAHAAN
Unsur unsur yang memungkinkan perusahaan mengendalikan operasinya sendiri
meliputi (1) Standar kinerja yang harus di penuhi oleh peruhasaan jika ia ingin mencapai
tujuannya secara keseluruhan (2) Manajemen perusahaan, dan (3) Suatu pemrosesah
informasi yang mengubah data menjadi informasi.
1.4 LINGKARAN UMPAN BALIK
Lingkaran umpan balik (feedback loop) terdiri atas sumber daya virtual. Data
dikumpulkan dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukan ke dalam pemroses
informasi, yang mengubahnya menjadi informasi.
2. Perusahaan didalam Lingkungannya
Sebuah perusahaan tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan jasa yang
memenuhi kebutuhan lingkungannya. Perusahaan juga tidak akan berfungsi tanpa sumber
daya yang diberikan oleh lingkungannya. Unsur – unsur lingkungan adalah organisasi dan
individu yang berada diluar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung
atas perusahaan.
Figur 2. 2 Delapan Unsur Lingkungan
8. 5
Ada delapan elemen lingkungan perusahaan yakni :
a. Pemasok disebut juga vendor memasok bahan, mesin, jasa, pekerja, dan informasi
bahwa perusahaan menggunakan untuk menghasilkan produk dan jasa
b. Pelanggan
c. Serikat buruh adalah serikat pekerja yang terampil dan tidak terampil untuk industri
dan perdagangan tertentu
d. Masyarakat keuangan terdiri atas institusi-institusi seperti bank dan lembaga
peminjam lainnya yang mempengaruhi sumber daya keuangan yang dibutuhkan
perusahaan
e. Pemegang saham/pemilik adalah orang yang menginvestasikan uangnya/modalnya di
perusahaan; mereka adalah pemilik utama perusahaan
f. Pesaing termasuk semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan di pasar
g. Pemerintah secara nasional, negara bagian atau provinsi dan juga daerah lokal,
biasanya ada kendala dalam bentuk undang-undang dan peraturan, tetapi juga
memberikan bantuan dalam bentuk pembelian, informasi dan dana bagi perusahaan.
h. Masyarakat global adalah daerah geografis tempat perusahaan mendirikan usahanya.
Perusahaan menunjukan tanggungjawabnya terhadap masyarakat global dengan
menjaga lingkungan, menyediakan produk dan jasa yang memberikan kontribusi
terhadap kualitas hidup masyarakat dan menjalankan operasinya dengan etika yang
benar
B. MENGELOLA ALIRAN SUMBER DAYA FISIK – MANAJEMEN RANTAI
PASOKAN (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT)
Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan dan
selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (supply chain). Aliran sumber
daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut terjadi
dengan cara yang tepat waktu dan efisien. proses ini disebut sebagai manajemen rantai
pasokan (supply chain management). Manajemen rantai pasokan terdiri atas aktivitas-
aktivitas berikut ini :
1. Meramalkan permintaan pelanggan.
2. Membuat jadwal produksi.
3. Menyiapkan jaringan transportasi.
4. Memesan persediaan pengganti dari para pemasok.
5. Menerima persediaan dari pemasok.
9. 6
6. Mengelola persediaan-bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
7. Melakukan produksi.
8. Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan.
9. Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada
pelanggan.
1. Sistem Elektronik
Seiring dengan mengalirnya sumber daya melalui rantai pasokan maka mereka akan
dapat dilacak secara elektronis, langkah demi langkah. Seiring dengan bergeraknya sumber
daya melalui rantai pasokan, setiap tindakan akan dicatat dalam terminal komputer yang
terdapat di lokasi pemasok, di dalam area penerimaan perusahaan, di dalam area persediaan
dan produksi perusahaan, di dalam area pengiriman perusahaan, di dalam kendaraan yang
digunakan oleh transportir, dan di lokasi pelanggan. Data dimasukkan ke dalam terminal
melalui input keyboard, pemindaian kode batang, atau ID frekuensi radio. Seiring dengan
terkumpulnya data, sistem informasi perusahaan akan diperbarui untuk menggambarkan
lokasi terakhir dari sumber daya yang sedang dilacak. Kemampuan untuk melacak aliran
sumber daya seiring dengan terjadinya, akan memberikan kontribusi pada manajemen rantai
pasokan.
2. Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha
Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari sistem perencanaan sumber
daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), namun memainkan peranan yang sangat
penting dalam operasi. Penggunaan sistem ERP dari vendor yang sama (SAP, Oracle, atau
produk lainnya) oleh para anggota di dalam rantai pasokan akan membantu memfasilitasi
aliran informasi rantai pasokan. Akan tetapi, biaya suatu sistem ERP dapat menjadi sangat
tinggi, dan mungkin tidak semua anggota di dalam rantai pasokan ingin membeli peranti
lunak ERP.
Dalam hal ini, perpindahan data dari satu anggota ke anggota yang lain akan
terfasilitasi dan semua anggota akan dapat meraih keuntungan, tetapi anggota terkuat dari
rantai pasokanlah yang biasanya akan menerima keuntungan terbesar.
C. KEUNGGULAN KOMPETITIF
Suatu perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika perusahaan
tersebut mempunyai sesuatu (nilai lebih) yang tidak dimiliki oleh pesaing, melakukan sesuatu
lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan
oleh perusahaan lain. Satu hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa
sebuah perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui sumber daya
10. 7
virtualnya. Di dalam sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage)
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam
pasar.
1. Rantai Nilai Porter
Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan
menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Analisis rantai nilai memperlihatkan organisasi
sebagai sebuah proses yang berkelanjutan dalam kegiatan penciptaan nilai. Nilai adalah
jumlah yang bersedia dibayarkan oleh pembeli untuk sesuatu yang diciptakan oleh
perusahaan. Nilai diukur dari keseluruhan pendapatan yang merupakn refleksi dari harga
yang ditetapkan perusahaan dan jumlah produk yang berhasil dijual. Margin adalah nilai dari
produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh
pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai.
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai
aktivitas nilai (value activities) . Aktivitas ini terdiri atas dua jenis: utama dan pendukung.
Lima aktivitas utama yang meliputi logistik inbound, operasi, logistik outbound, pemasaran
dan penjualan dan jasa, yang memberikan kontribusi pada penciptaan nilai fisik dari produk
dan jasa, penjualan dan pengirimannya kepada pembeli dan pelayanan setelah penjualan.
Kedua aktivitas pendukung yang meliputi pengadaan, pengembangan teknologi, manajemen
sumber daya manusia, dan ifrastruktur perusahaa, sebagai proses menambah nilai baik oleh
mereka sendiri atau menembah nilai dengan membuat hubungan antara aktivitas utama dan
pendukung.
11. 8
Figur 2.3
Rantai Nilai
Manajemen harus waspada terhadap tambahan keunggulan yang dapat dicapai dengan
mengaitkan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain; kaitan seperti ini dapat
menghasilkan suatu sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS).
Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business partners).
Mereka bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga
menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing bekerja sendirian.
Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya
dengan mengimplementasikan sistem yang membuat sumber daya input tersedia bila
dibutuhkan. Perusahaan juga dapat mengaitkan rantai nilainya dengan rantai nilai para
anggota jalur distribusinya, sehingga menciptakan suatu sistem nilai (value system).
2. Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif
2.1 KEUNGGULAN STRATEGIS
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang dimiliki dampak
fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk
menciptakan keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memutuskan
untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti
alat penghubung browser Web) guna kemungkinan berbagi dengan sekutu-sekutu bisnis dan
pelanggannya.
2.2 KEUNGGULAN TAKTIS
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika
perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para
pesaingnya. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan
akan menghasilkan pengulangan pembelian.
2.3 KEUNGGULAN OPERASIONAL
Keunggulan Operasional, (Operational advantage) adalah keunggulan yang
berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan
berinteraksi secara langsung dengan proses.
D. TANTANGAN DARI PESAING-PESAING GLOBAL
Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) adalah perusahaan
yang beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya yang terdiri atas perusahaan induk
dan sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut dapat tersebar
12. 9
secara geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran, kebijakan dan prosedurnya
sendiri. Pemikiran akan pesaing-pesaing global bukan hanya untuk organisasi-organisasi lain
saja; kalangan profesional dan staf yang bekerja di negara lain yang bersaing untuk pekerjaan
yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga dapat dianggap sebagai pesaing.
Banyak perusahaan perusahaan yang mengontrakkan sebagian operasi mereka keluar . Alasan
utamanya adalah ekonomi. Misalnya biaya buruh di China berkisar 25 persen dari biaya
buruh Amerika Serikat.
1. Kebutuhan Khusus untuk Pemrosesan Informasi di Perusahaan Multinasional
Kebutuhan akan pemrosesan informasi dan koordinasi merupakan kebutuhan bagi setiap
perusahaan. Dan kebutuhan ini sangat penting bagi perusahaan multinasional. MNC adalah
sebuah sistem terbuka yang berusaha untuk meminimalkan ketidakpastian yang terdapat
dalam lingkungannya. Ketidakpastian adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang
dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh
organisasi.”.
2. Kebutuhan Khusus untuk Koordinasi di Perusahaan Multinasional
Koordinasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar
global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kendali strategis atas operasinya di
seluruh dunia dan mengelolanya dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak akan
dapat meraih kesuksesan dalam perekonomian internasional.
Kabar buruk bagi para eksekutif MNC adalah tantangan koordinasi semakin besar
bagi MNC dibandingkan sebuah perusahaan yang membatasi aktivitasnya hanya di negara
asalnya. Kesulitan timbul dari adanya kenyataan bahwa sumber daya yang digunakan oleh
MNC sangat luas terdistribusi. Sumber daya informasi yang tersebar-peranti keras, peranti
lunak, dan pegawai menjadi sulit untuk dikelola dan dapat diatur oleh praktik-praktik bisnis
yang saling bertentangan.
Kabar baiknya adalah bahwa kemajuan di bidang teknologi informasi, metodologi,
dan komunikasi telah membuat koordinasi global menjadi jauh lebih mudah. Tetapi bahkan
dengan kemajuan-kemajuan ini, koordinasi tetap menjadi suatu tantangan besar.
3. Keuntungan koordinasi
Keuntungan yang diperoleh oleh MNC adalah karena memiliki kemampuan
pemerosesan informasi yang baik yang didasarkan pada kemampuan dalam koordinasi.
Keuntungan koordinasi antara lain:
13. 10
Fleksibilitas dalam merespons pesaing diberbagai negara dan pasar.
Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di satu negara dengan negara
lainya
Kemampuan untuk menyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia
Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antar unit diberbagai negara.
Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan
Peningkaatan efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
Kemapuan untuk meraih dan memperstahankan keragaaman produk perusahaan dan
juga bagaimana produk diperoduksi dan di distribusikan.
Keunggulan diatas disebabkan oleh adanya pengurangan waktu dan biaya komunikasi
yang dimungkinkan melalui penggunaan sumber daya informasi perusahaan.
E. TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI GLOBAL
Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembangan GIS (Global
System Information)
1. Kendala-Kendala Politis
Pemerintah nasional di suatu negara di tempat anak perusahaan berada dapat menerapkan
beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami kesulitan untuk
memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan. Pembatasan yang umum adalah
akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan tinggi. Karena infrastruktur telepon biasanya
dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dan bukannya perusahaan swasta, hal ini dapat
menjadi suatu rintangan yang cukup berat.
2. Rintangan Budaya dan Komunikasi
Pengunaan teknologi dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak memburuhkan
keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya dipandang sebagai suatu pertanda tingkat sosial.
Pembatasan pembelian dan impor peranti keras. Pemerintah nasional mencoba
untuk melindungi pabrikan lokal dan merangsang investasi asing pada produksi lokal.
Pembatasan Pemerosesan data. Kebijakan nasional bahwa data harus diperoses di
dalam negeri bukan dikirimkan ke luar negeri dna diperoses di temapat lain.
Pembatasan komunikasi data. Pembatasan data yang paling banyak dipublikasikan
adalah pembatasan yang dikarenakan aliran data antarnegara. Dialkukan sebagai suatu
cara untuk melindungi privasi pribadi warga negaranya.
3. Masalah-Masalah Teknologi
MNC Sering kali bermasalah dengan maslah keterbatasan teknologi yang disebabkan oleh
buruknya infrastruktur. Dibeberapa negara masalah sumber daya listrik yang untuk
14. 11
diandalakan sangat terbatas dan transmisi data juga sangata lambat. Dan juga masalah hak
cipta dan piranti lunak yang kurang diperhatikan.
4. Kurangnya dukungan dari manajemen anak perusahaan
Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan berdasarkan profitabilitas dan
mereka akan berusaha untuk menghambat solusi koporat yang mereka anggap akan dapat
mengurangi pendapatan mereka.
F. MANAJEMEN PENGETAHUAN
Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri dari:
Peranti keras komputer
Peranti lunak komputer
Spesialis informasi
Pengguna
Fasilitas
Database
Informasi
Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai keunggulan
kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil infirmasi yang
diinginkan. Dan memastikan informasi yang diperoleh dapat dibeikan ke setiap individu-
individu dalam bentuk yang tepat dan waktu yang tepat. Semua aktivitas ini mengakuisisi
data, memperoses data menjadi informasi menggunakan dan mengkomunikasikan informasi
dengan cara yang paling efektif. Dan menghapus informasi pada waktu yang tepat disebut
dengan Manajemen Pengetahuan (knowledge management).
1. Dimensi Informasi
Empat dimensi yang diinginkan untuk menambah nilai dari informasi.
Relevensi. Informasi memiliki relevensi jika informasi tersebut berhubungan dengan maslah
yang sedang dihadapi.
Akurasi. Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat.
Ketepatan waktu. Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum
situasi yang genting atau hilangnya peluang peluang yang ada.
Kelengkapan. para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang mengambarkan
data yang lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya.
15. 12
2. Sifat Manajemen Pengetahuan yang Berubah-Ubah
Organisasi mengakui bahwa sistem informasi mengumpulakan penegetahuan yang
terdapat di dalam suatu organisasi dan organisasi harus mengelola pengetahuan tersebut.
Sistem informasi wariasan. Mereka yang mengelola dan mengendalikan informasi di dalam
sebuah perusahaan modern harus menyadari keterbatasan dan teknologi-teknologi lampau.
Manajemen Gambar. foto-foto digital dari cetakan dapat di simpan sebagai file-file
komputer yang dapat dijadikan referensi oleh sitem informasi perusahaan saat ini.
Seluruh aktivitas manajemen pengetahuan sebuah perusahaan di atas dapat dilaksanakan di
dalam ruang lingkup suatu rencana strategis yang dirancang secara khusus untuk sumber daya
informasi.
G. PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SUMBER DAYA INFORMASI
Perusahaan – perusahaan pertama yang menggunakan komputer menempatkan
tanggungjawab pengelolaan sumber informasi ditangan sebuah unit khusus yang terdiri atas
para profesional informasi. Unit ini disebut juga dengan layanan informasi ( information
services – IS) yang dikelola oleh seorang manajer yang mungkin memiliki status sebagai
wakil presiden. Dewasa ini layanan informasi dibuat sebagai suatu area bisnis utama dan
memasukkan manjer puncaknya didalam kelompok eksekutif senior seperti komite eksekutif
yang melakukan pengambilan – pengambilan keputusan penting bagi perusahaan.
1. Chief Information Officer dan Chief Techonology Officer
Chief Information Officer (CIO) atau Chief Technology Officer (CTO) adalah
manajer dengan tingkat tertinggi di layanan informasi. Orang ini akan menyumbangkan
keahlian manajerial dalam memecahkan masalah-masalah yang tidak hanya berhubungan
dengan layanan informasi saja, melainkan juga area-area operasi perusahaan lain. Chief
Information Officer atau Chief Technology Officer memaikan peran penting dalam
perencanaan strategis suatu usaha, area bisnis, dan sumber daya informasi. Sebuah rencana
strategis untuk sumber daya informasi akan mengindetifikasikan tujuan-tujuan yang harus
dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya
informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
CIO dan CTO dapat menjadikan layanan informasi sebagai salah satu unsur vital
dalam struktur organisasi perusahaan dengan melaksanakan saran-saran berikut ini :
Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis.
16. 13
Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen – Jangan
tunggu sampai Anda diundang!
Fokus pada perbaikan proses bisnis.
Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis
Membangun kredibilitas dengan memberikan jasa IS yanng dapat diandalkan.
Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS
2. Perencanaan Strategis bagi Perusahaan
Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya kedalam suatu
komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggungjawab atas perencanaan strategis
bagi keseluruhan perusahaan. Komite ini akan menentukan rencana bisnis strategis
organisasi. Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaannya
sepanjang tahun dan, jika dibutuhkan akan mengambil tindakan yan sesuai. Dalam beberapa
kasus rencana dapat dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat
mengambil inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh
sasaran perusahaan akan tercapai.
3. Rencana Strategis untuk Area – area Bisnis
Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen pada
perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis
untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana area bisnis akan merinci
bagaimana area-area tersebut akan mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran
strategisnya.
Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah agar setiap area
membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan tetapi, pendekatan
seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan dapat bekerja sama dengan baik.
Selama beberapa tahun terakhir, unit IS mungkin telah mendedikasikan sebagai besar
perhatian mereka pada perencanaan strategi dari kebanyakan area bisnis yang lain. Istilah
yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas ini adalah perencanaan strategis untuk
sumber daya informasi (Strategic Planning For Information Resource-SPIR)
Pendekatan perencanaan strategi untuk sumber daya informasi (Strategic Planning
For Information Resource-SPIR) adalah pengembangan rencana strategis secara paralel bagi
layanan informasi dan perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan
17. 14
dukungan yang akan diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan
permintaan dukungan sistem di masa mendatang dan sumber daya informasi yang akan
dibutuhkan. Kunci SPIR adalah mengembangkan rencana strategis bagi perusahaan dan bagi
sumber daya informasi pada waktu yang bersamaan.
Figur 2.6
Area – area bisnis Harus Bekerja Sama dalam Mengembangkan Rencana Strategisnya
19. 16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Suatu perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika perusahaan tersebut
mempunyai sesuatu (nilai lebih) yang tidak dimiliki oleh pesaing, melakukan sesuatu lebih
baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh
perusahaan lain. Keunggulan kompetitif bisa dicapai dengan pengelolaan sumber daya fisik
dan sumber daya virtualnya dengan baik.
Teknologi informasi sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk memiliki keunggulan
kompetitif. Informasi yang ada akan digunakan oleh para eksekutif perusahaan untuk
mendaptkan keunggulan strategis, taktis dan operasional. Keunggulan kompetitif juga
berperan penting dalam persaingan di dunia bisnis, keunggulan kompetitif juga yang memacu
tumbuh dan berkembangnya perusahaan multinasional. Perusahaan yang melakukan bisnis
secara global memiliki kebutuhan – kebutuhan informasi dan koordinasi khusus. Teknologi
pada zaman sekarang ini juga mendorong kearah efisiensi dan perubahan utama organisasi
dan mengurangi biaya-biaya transaksi dan menjadi sumber keuntungan kompetitif. Teknologi
informasi menawarkan cara-cara baru untuk mengorganisasi kerja dan menggunakan
informasi yang dapat meningkatkan kekayaan serta mempertahankan hidup organisasi.
B. SARAN
Perusahaan akan berusaha untuk mendapat keunggulan di atas para pesaingnya. Produk
dan jasa pada harga yang lebih rendah, berkualitas tinggi, dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu maka perusahaan akan mencapai
keunggulan. Perusahaan melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis untuk
mengembangkan rencana strategisnya. Area-area bisnis tersebut harus bekerja sama dalam
mengembangkan rencana strategisnya. Rencana area bisnis ini akan merinci bagaimana area-
area tersebut akan mendukung setiap usaha yang dilakukan dalam mencapai sasaran
strategisnya
20. 17
DAFTAR PUSTAKA
McLeod, Raymond. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Kesepuluh. Jakarta:Salemba
Empat.
Kuncoro, Mudrajad. Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta : Salemba
Empat
Dzariatussanihah.2014.Makalah SIM. http://dzariatussanihah.blogspot.com
/2014/03/makalah-sim.html diakses pada Kamis 03 September 2015 pukul 12.14
Bimarlistanto.2012. Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif.
https://bimarlistanto.wordpress.com/2012/10/25/sistem-informasi-manajemen-bab-2/
diakses pada Kamis 03 September 2015 pukul 12.17
Claudia, 2012. Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif. https://www.academia.edu
/5256067/ SISTEM_INFORMASI_UNTUK_KEUNGGULAN_ KOMPETITIF
diakses pada Kamis 03 September 2015 pukul 11.55
Dani, Vina. 2014. Tugas SIM Keunggulan Kompetitif. http:/tugas-kuliah
mangement.blogspot.com/2014/05/tugas-sim-sistem-keunggulan kompetitif.html
diakses pada Kamis, 03 September 2015 pukul 11.20