1. 1
Forum 4 Minggu 5
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (DSS)
Sucik Puji Utami (Mahasiswa UT Ambon)
Hapzi Ali (Dosen Pengampu)
Apakah di Kantor tempat saudara berkerja sudah memiliki Sistem Pengambilan Keputusan
atau DSS ini, jelaskan konsep dan penerapannya. Klau belum saudara boleh mengasumsikan
seadainya meneraplan sistim DSS apa manfaatnya.
JAWAB:
Konsep DSS pertama kali diperkenalkan di awal tahun 1970-an oleh G. Anthony Gorry dan
Michael S. Scott Morton. DSS didefinisikan sebagai “sistem berbasis komputer interaktif”,
yaitu sistem yang dapat membantu pengambilan keputusan mempergunakan data dan model
untuk memecahkan permasalahan semi terstruktur. DSS tidak hanya menghasilkan satu
keputusan tetapi beberapa alternatif keputusan.
Terdapat tiga tipe permasalahan yaitu masalah terstruktur, masalah tidak terstruktur dan
masalah semi terstruktur. Dengan demikian proses pembuatan keputusan berkisar dari
keputusan terstruktur hingga tidak terstruktur. Tahapan pengambilan keputusan menurut
Simon sebagai berikut:
Sukses
Sumber :Turban, Efraim, Ephraim MCLean, and James Wetherbe, Inforamtion Technology For Management,
Second Edition, John Wiley &SonsInc, New York, 1999.
Realitas
Tahap intelijen
Tujuan organisasi
Mencari dan mempelajari
Prosedur
Pengumpulan data
Identifikasi masalah
Klasifikasi maslaah
Pernyataan masalah
Tahap merancang
Memformulasikan model (asumsi)
Menetapkan kriteria untuk pilihan
Mencari alternatif
Memprediksi dan mengukur hasil
Tahap memilih
Pemecahan ke dalam model
Analisis sensitivitas
Pemilihan alternatif solusi terbaik
Perencanaan untuk implementasi
Merancang sistem pengendalian
Implementasi solusi
gagal
2. 2
Peter G. W. Keen anggota tim Scott-Morton mendefinisikan tujuan DSS sebagai berikut:
a. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur;
b. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantinya;
c. Meningkatkan efektivitas pembuatan keputusan.
Komponen DSS terdiri dari database DSS, sistem software DSS dan user interface. Database
DSS merupakan kumpulan data saat ini atau historis dari sejumlah aplikasi yang dapat
digunakan untuk analisis. Data dapat berasal baik dari internal maupun eksternal termasuk
sistem enterprise dan Web. Sistem software DSS berisi OLAP dan datamining tools atau
model matematika dan analisis yang digunakan untuk menganalisis database. User interface
memungkinkan pemakai berinteraksi dengan DSS software tools secara langsung.
Kementerian Perhubungan telah menggunakan Sistem DSS.(Jakarta, 21/12/10) Dalam
rangka upaya untuk mewujudkan pelaksanaan e-government, Kementerian Perhubungan saat
ini tengah merintis pembangunan Data Warehouse. Sebagai bagian dari pengenalan dan
pemahaman tentang Data Warehouse itu sendiri, telah dilaksanakan kegiatan Workshop
Prototype Data Warehouse di Kementerian Perhubungan, Selasa (21/12).
Data Warehouse merupakan alat dan sekaligus bagian dari Decision Support System (DSS)
yang digunakan untuk membantu dan mempercepat proses pengambilan keputusan yang
didasari oleh mekanis proses pengolahan analitik secara langsung dari sumber data yang
dikenal dengan Online Analytical Processing (OLAP). Data ini merupakan implementasi
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) guna mendukung dan sekaligus
menjadi bagian grand design menuju e-Governmet dalam rangka efektifitas, transparansi,
akuntabilitas penyelenggaraan kepemerintahan. Penerapan e-Government itu sendiri
merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis
elektronik dalam rangka meningkatan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien.
Pada kesempatan tersebut Ikhsan Tatang menegaskan bahwa Pemerintah bertekad untuk
melaksanakan e-Government secara sungguh-sungguh yang ditandai dengan terbitnya Inpres
No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan e-Government dan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Sejalan dengan itu Kementerian Perhubungan
telah menerbitkan Permenhub No. KP 39 tentang Rencana Induk Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Pemanfaatan Data Warehouse yang berbasis transaksi data dan informasi secara online
memungkinkan dilakukannya koreksi atau intervensi suatu kebijakan secara cepat mengingat,
data dan informasi yang tersedia dapat termonitor langsung secara nasional dalam satu frame.
Misalnya pada kasus-kasus dimana terjadi antrian kendaraan di pelabuhan penyeberangan,
pengalihan rute bus/kapal/pesawat pada rite yang terkena gangguan dapat diminimalkan.
Saat ini sebagian data pengumpulannya sudah dapat dilakukan secara real time, namun
sebagian lagi masih manual dengan delay bervariasi. Oleh karena itu, Ikhsan tatang
menghimbau setiap unit kerja yang belum apply dengan sistem ini agar segera melakukan
proses koneksi dengan membangun sistem yang berbasis elektronik. (BRD/SYAM)
3. 3
Penggunaan DSS yang lain di Kementerian Perhubungan adalah aplikasi GIS.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PRASARANA TRANSPORTASI
Salah satu contoh penerapan aplikasi GIS di bidang trasportasi yaitu Kementrian
Perhubungan. Dengan berbasis web, aplikasi tersebut dapat diakses melalui internet dengan
alamat GIS Dephub.
Kementerian Perhubungan membangun Sistem Informasi Geografis (SIG) Prasarana
Transportasi sebagai simpul yang berperan dalam pengumpulan, pengolahan serta penyajian
data baik yang bersifat spasial maupun non – spasial.
Aplikasi peta di atas adalah salah satu contoh layanan peta prasarana transportasi berbasis
web yang dipublikasikan oleh Pusat Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian
Perhubungan. Layer Peta Dasar yang digunakan didapat dari Web Map Service Google inc.
Layer Prasarana Transportasi diambil dari layanan Map Service Kementerian Perhubungan
Republik Indonesia yang terintegrasi dengan SIG Prasarana Transportasi Kemenhub secara
keseluruhan, sehingga data tersebut merupakan data terbaru dan resmi.
Selain layanan peta berbasis web, melalui portal ini, masyarakat maupun instansi lain dapat
memanfaatkan layanan Web Map Service yang dapat di-interoperabilitaskan dengan aplikasi
lainnya. Portal ini juga merupakan salah satu bentuk partisipasi Kementerian Perhubungan
dalam simpul Jaringan Data Spasial Nasional berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No.
85 Tahun 2007.
Portal ini juga menyajikan data prasarana perhubungan berbentuk tabular seperti data
terminal, bandara, pelabuhan dll. Serta data-data statistik secara on-line terkait prasarana
transportasi dan beberapa data pendukung terkait. Data-data tersebut berbentuk data tabular,
grafik dan spasial.
Berikut ini layanan yang disediakan pada aplikasi GIS tersebut:
Peta Prasarana Transportasi Perhubungan
Pemetaan prasarana perhubungan yang dipisahkan berdasarkan moda transportasinya yakni
darat, laut, udara dan keretaapi. Dari masing-masing moda transportasi tersebut terdapat
beberapa jenis prasarana transportasi terkait.
4. 4
Peta ditampilkan dengan menggabungkan beberapa layer termasuk layer peta dasar wilayah
administratif Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Web Map Service Kementerian Perhubungan
Web Map Service (WMS) adalah protokol standar untuk melayani images peta
bergeoreferensi melalui internet yang dihasilkan oleh server peta (map server) menggunakan
data dari database SIG. Spesifikasi ini dikembangkan dan diterbitkan pertama kali oleh Open
Geospatial Consortium (OGC) pada tahun 1999.
Kementerian Perhubungan sebagai salah satu simpul dari Jaringan Data Spasial Nasional
(JDSN), melalui Pusat Data dan Informasi menerbitkan WMS terkait prasarana transportasi
perhubungan di wilayah Republik Indonesia. WMS tersebut dapat di-interoperabilitaskan
dengan aplikasi berbasis web baik di dalam maupun di luar lingkungan Kementerian
Perhubungan dan bertautan dengan JDSN. Salah satu contoh website yang memanfaatkan
WMS Kemenhub adalah www.InformasiBandara.org.
Simpul Jaringan Data Spasial Nasional
Sistem Informasi Geografis Prasarana Transportasi, sebagai salah satu simpul dari Jaringan
Data Spasial Nasional (JDSN), merupakan langkah yang strategis dalam pembangunan
infrastruktur data spasial nasional. Tautan di bawah ini merupakan tautan yang mengaitkan
JDSN di masing-masing instansi pemerintahan.
Statistik Perhubungan
5. 5
Sektor Perhubungan adalah salah satu sektor yang penting dan menentukan dalam menunjang
suksesnya pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Untuk mengetahui kinerja Sektor
Perhubungan dapat dilihat melalui data-data yang terdokumentasikan.
Halaman ini menampilkan data-data statistik secara on-line terkait prasarana transportasi dan
beberapa data pendukung terkait. Data-data tersebut berbentuk data tabular, grafik dan
spasial. Data-data statistik tersebut terdiri dari:
Perhubungan Darat
Statistik Perhubungan Laut
Statistik Perhubungan Udara
Statistik Perhubungan Perkeretaapian
Data Pendukung
Data Prasarana Perhubungan
Menampilkan Data Prasarana Perhubungan secara tabular. Anda dapat mencari data
prasarana berdasarkan kata kunci nama prasarana, provinsi, nama kota, serta pengelola data
yang berwenang atas prasarana tersebut.
Data-data yang disajikan diantaranya adalah:
Prasarana Transportasi Darat
Terminal
Penyeberangan
UPPKB
Prasarana Transportasi Laut
Pelabuhan
Prasarana Transportasi Udara
Bandara
Prasarana Transportasi Keretaapi
Stasiun Keretaapi
Referensi
Debby Ratna Daniel, 2005. Wiwik Supratiwi, Sistem Informasi Manajemen, Universitas
Terbuka JakartaMcLeoad, Jr., Raymond & Gearge P. Schell. Management Infromation
System. (terjemahan), Jakarta : PT. INDEKS, 2007. Edisi 10, 2008
https://eliez2.wordpress.com/2013/05/31/aplikasi-gis-bidang-transportasi/
http://www.dephub.go.id/berita/baca/kementerian-perhubungan-rintis-pembangunan-
data-warehouse-2876/?cat=QmVyaXRhfHNlY3Rpb24tNjU=