SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MODUL PERKULIAHAN
Pengantar
Teknik
Industri
POKOK BAHASAN
 Konsep Penelitian Operasional
 Fungsi Penelitian Operasional
 Rumusan Programa Linear
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Teknik Teknik Industri
13
MK10230 Ir.Torik , MT
Abstract Kompetensi
Penelitian operasional adalah aplikasi
metode-metode ilmiah terhadap masalah
Diharapkan mahasiswa dapat memahami
konsep penelitian operasional terutama
yang komplek dalam mengarahkan dan
mengendalikan sistem yang luas
mengenai pekerja, mesin, material dan
uang dalam industri, bisnis dan lain-lain.
programa linear
‘1
3 2
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
Konsep Penelitian Operasional
Apakah penelitian operasional itu ? Masalah penelitian operasional bagi pemula
mungkin merupakan hal yang menarik. Mereka percaya bahwa jika penelitian operasional
diterapkan dalam disiplin teknik industri, maka keberhasilan yang dicapai biasanya hanya
sesaat atau hanya pada kurun waktu yang pendek, sikap ini adalah keliru. Tetapi seorang
insinyur teknik industri yang tahu apa kelebihan penelitian operasional, menerapkan dalam
situasi yang tepat dan dengan menggunakan teknik yang sesuai, maka akan mendapatkan
hasil perbaikan dan perancangan sistem produksi yang mengesankan. Penelitian
operasional ialah salah satu pendukung disiplin teknik industri.
Untuk mendefinisikan penelitian operasional secara utuh merupakan persoalan yang
paling pelik. Namun demikian penelitian operasional memang menyediakan semacam
definisi yang agak panjang seperti diabawah ini.
Penelitian operasional adalah aplikasi metode-metode ilmiah terhadap masalah-masalah
komplek dalam mengarahkan dan mengendalikan sistem yang luas mengenai pekerja,
mesin, material dan uang dalam industri, bisnis dan lain-lain. Pendekatan yang terbaik
adalah mengembangkan suatu model ilmiah dari sistem tersebut. Keragaman jenis
persoalan yang dihadapi dengan sendirinya membutuhkan analisis yang berbeda pula.
Untuk itu penelitian operasional membagi dua pembahasan, yang pertama merupakan
pembahasan program matematis dan bagian kedua merupakan pembahasan model
probabilistik . Program matematis merupakan bagian terbesar dari penelitian operasional ini,
yang analisis nya berkaitan dengan pengalokasian sumber-sumber terbatas bagi berbagai
aktivitas dalam suatu organisasi. Parameter model matematis ini dapat ditentukan dengan
pasti atau bersifat deterministik. Karena itu disebut dengan model deterministik.
Pembahasan yang parameternya tidak dapat ditentukan secara pasti , tetapi didasarkan
atas probabilitasnya, karena itu model – model ini disebut sebagai model probabilitik.
‘1
3 3
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi Penelitian Operasional
Fungsi penelitian operasional adalah membantu manajemen guna meningkatkan
efisiensi perusahaan dan keuntungan melalui semua cara yang mungkin dilakukan.
Menambahkan keuntungan sama dengan mengurangi pengeluaran , dan seringkali peneliti
diminta menentukan teknik dan cara untuk mengurangi pengeluaran. Sering terjadi suatu
bagian dalam perusahaan mungkin melihat cara-cara pelaksanaan pekerjaan yang lebih
baik dan biaya yang lebih murah, tetapi sayangnya dapat merugikan bagian lain dari
perusahaan tersebut. Bila hasil yang dicapai dengan mengadakan perubahan dibagian
pertama lebih besar dari kerugian yang diderita oleh bagian kedua, maka jelaslah bahwa
membuat perubahan seperti itu merupakan hal yang berguna . Karena alasan inilah bagian
penelitian operasional dilatih untuk tetap berdiri sendiri dan mengadakan pendekatan atas
semua masalah yang dihadapi dengan cara yang objektif. Teknik penelitian operasional
yang khusus ini digunakan adalah yang dapat mencapai optimasi dengan cara yang paling
efektif.
Rumusan Programa Linear
Program Linear (linear programming) adalah salah satu teknik analisis dari
kelompok teknik penelitian operasional yang memakai model matematika. Tujuannya adalah
untuk mencari, memilih dan menentukan alternatif yang terbaik dari antara sekian alternatif
layak yang tersedia. Penekanannya pada alokasi optimal atau kombinasi optimum. Alokasi
optimal tersebut tidak lain adalah memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang
memenuhi persyaratan yang dikehendaki oleh kendala dalam bentuk ketidak samaan linear.
Program Linear yang menggunakan model matematika untuk menjelaskan persoalan
yang dihadapinya. Sifat “ Linear “ disini memberikan arti bahwa seluruh fungsi matematika
dalam model ini merupakan fungsi-fungsi yang linear, sedangkan “programa” disini tidaklah
berhubungan dengan program komputer , tetapi hanya merupakan sinonim untuk
perencanaan. Dengan demikian program linear adalah perencanaan aktivitas – aktivitas
untuk memperoleh suatu hasil yang optimum.
‘1
3 4
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
Adapun formulasi model matematis dari persoalan yang dihadapi atau pengalokasian
sumber – sumber pada aktivitas sebagai berikut :
1. Merumuskan fungsi tujuan (objective function).
Bentuk matematika dari pada fungsi tujuan secara umum adalah :
Z = C 1 X 1 + C 2 X 2 + ……….. + C n X n
Z = ∑=
n
j 1
C j X j
Dimana : Z = fungsi tujuan yang dapat berupa maksimal atau minimal
C j = Koefisien dalam fungsi tujuan atau parameter yang dijadikan
kriteria optimalisasi.
X j = Variabel keputusan ( yang tidak diketahui)
2. Merumuskan fungsi pembatas / kendala (constraints function).
Bentuk matematik fungsi pembatas secara umum adalah :
a11 X 1 + a 12 X 2 + ………….. + a n1 X n ≤ b 1
a 21 X 1 + a 22 X 2 + ………….. + a n2 X n ≤ b n
. . . .
. . . .
a 1m X 1 + a 1m X2+ …………. + a mn X n ≤b m
∑=
n
j 1
a ij X j ≤ b m
dimana : a ij = koefisien variabel dalam fungsi pembatas
b m = konstanta fungsi pembatas atau nilai sebelah kanan
Karakteristik secara umum sebagai berikut :
- semua variabel basis non negatif (X j ≥ 0)
- konstanta fungsi pembatas non negatif (b m ≥ 0)
‘1
3 5
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
- fungsi tujuan mempunyai tipe maksimal atau minimal
Dalam pemecahan program linear ada dua metode yang akan digunakan , yakni metode
grafik dan metode simpleks. Metode grafik digunakan untuk persoalan yang mempunyai dua
variabel keputusan. Untuk metode simpleks digunakan untuk persoalan yang mempunyai
lebih dari dua variabel keputusan.
Contoh persoalan :
Seorang pengusaha ingin mengembangkan suatu usaha ( pabrik ) dengan menambah
produksi , yakni untuk produk baut sekrup dan baut tap. Baut tersebut diproses melalui tiga
tempat kerja (work station = WS) . Tiap work station mempunyai jam kerja yang terbatas.
Waktu yang tersedia pada WS1 adalah 3600 menit, pada WS2 adalah 4500 menit dan
pada WS3 adalah 2400 menit . Di dalam menentukan berapa banyak baut yang harus
diproduksi, mulailah dilakukan pengumpulan data dalam hal tersebut. Dari hasil penelitian
ternyata diketahui bahwa bahwa untuk memproduksi 1 baut sekrup dibutuhkan waktu pada
WS1 selama 8 menit, pada WS2 selama 5 menit pada WS3 selama 4 menit. Dan untuk
memproduksi 1 baut tap dibutuhkan waktu pada WS1 selama 3 menit, pada WS2 selama 6
menit pada WS3 selama 3 menit. Dari market survey diperoleh keterangan sebagai berikut :
dalam setiap 1 baut sekrup diperoleh laba sebesar Rp. 6 ,- . Dan setiap 1 baut tap
diperoleh laba sebesar Rp. 4 ,- . Berapa seharusnya diproduksi baut sekrup dan baut tap ,
agar dicapai laba yang sebesar-besarnya.
Penyelesaian :
Keterangan (informasi) tersebut kemudian dinyatakan dalam bentuk persoalan program
linear.
Perumusan (model) matematis dalam informasi tersebut , yakni produksi baut sekrup
sebanyak = X1 buah dan produksi baut tap sebanyak = X2 buah . Dari variabel X1 dan X2
dinyatakan sebagai variabel keputusan.
Untuk menyederhanakan dan memudahkan, maka informasi tersebut dibuat tabel, seperti
tabel 1.
‘1
3 6
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
Tabel 1. Informasi dari pengembangan produksi baut
Work Station Waktu proses Waktu total yang
tersedia (menit)
Baut Sekrup
X1 (menit)
Baut Tap
X2 (menit)
WS1 8 3 3600
WS2 5 6 4500
WS3 4 3 2400
Unit profit (Rp) 6 4
Fungsi tujuan :
Laba untuk baut sekrup Rp. 6,- buah dan laba untuk baut tap Rp. 4,- buah. Maka
jumlah laba Z = 6 X1 + 4 X2 ,
Z ini harus semaksimal mungkin dan ini merupakan fungsi tujuan.
Fungsi kendala :
Waktu yang tersedia :
a. Pada work station 1. :
8 X1 + 3 X2 ≤ 3600
b. Pada work station 2. :
5 X1 + 6 X2 ≤ 4500
c. Pada work station 3. :
4 X1 + 3 X2 ≤ 2400
Karena hanya ada dua variabel keputusan, maka metode yang digunakan dengan metode
grafik. Caranya sebagai berikut :
‘1
3 7
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
1. gambarkan secara grafik dari fungsi kendala dengan asumsi merubah ketidak
samaan menjadi persamaan :
8 X1 + 3 X2 ≤ 3600 → 8 X1 + 3 X2 = 3600
5 X1 + 6 X2 ≤ 4500 → 5 X1 + 6 X2 = 4500
4 X1 + 3 X2 ≤ 2400 → 4 X1 + 3 X2 = 2400
Selanjutnya persamaan tersebut dimasukkan dalam grafik (koordinat) , cara
menggambarkannya :
a). 8 X1 + 3 X2 = 3600
Bila X1 = 0 , maka 0 + 3X2 = 3600
X2 = 1200
X2 = 0, maka 8 X1 + 0 = 3600
X1 = 450
b). 5 X1 + 6 X2 = 4500
Bila X1 = 0 , maka 0 + 6X2 = 4500
X2 = 750
X2 = 0, maka 5 X1 + 0 = 4500
X1 = 900
c). 4 X1 + 3 X2 = 2400
Bila X1 = 0 , maka 0 + 3X2 = 2400
X2 = 800
X2 = 0, maka 4 X1 + 0 = 2400
X1 = 600
Oleh karena ketidak samaannya ≤ maka garis tersebut di arahkan/arsir kebawah. Dari
ketiga garis tersebut akan membentuk daerah / ruang solusi yang layak ( feasible solution
space = FSS).
2. gambar secara grafik fungsi tujuan
Z = 6 X1 + 4 X2 , seperti dikutahui bahwa Z adalah total laba , maka dapat
diasumsikan berapa saja karena belum diketahui, misalnya
Z = Rp. 600 ,- , persamaan tersebut menjadi 600 = 6 X1 + 4 X2 ,
‘1
3 8
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
Bila X1 = 0 , maka 0 + 4X2 = 600
X2 = 150
X2 = 0, maka 6 X1 + 0 = 600
X1 = 100
Selanjutnya garis Z digeser sejajar dalam area FSS, maka akan menyentuh /
menyinggung salah satu titik dan disitulah terdapat optimal solusi (laba yang
maksimal). Yakni pada titik A , dan titik tersebut perpotongan anatara dua garis ,
yakni persamaan fungsi kendala a) dan c) , selanjutnya di cari nilai X1 dan X2 ,
dengan perhitungan :
8 X1 + 3 X2 = 3600
4 X1 + 3 X2 = 2400
________________ -
4 X1 + 0 = 1200
X1 = 300 dan selanjutnya X 2 = 400
Jadi produksi baut sekrup sebanyak 300 buah dan produksi baut tap sebanyak 400
buah, dengan keuntungan diperolah Z = Rp. 3.400
‘1
3 9
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
‘1
3 10
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
X1
X2
Z
FSS
A
Latihan 1.
Maksimumkan funsi tujuan : Z = 12X1 + 8 X2
Dengan fungsi kendala :
5 X1 + 2 X2 <_ 150
2 X1 + 3 X2 <_ 100
4 X1 + 2 X2 <_ 80
Dan X1, X2 >_ 0
Latihan 2.
Maksimumkan funsi tujuan : Z = 4 X1 + 3 X2
Dengan fungsi kendala :
X1 + X2 <_ 3
2 X1 - X2 <_ 3
X1 <_ 4
Dan X1, X2 >_ 0
Daftar Pustaka
1. Arifin Miftahol,2009, “ Simulasi Sistem Industri “Graha Ilmu, Yogyakarta
2. Emerson Howard P. & Naehring Douglas C.E. , 1988,“ Origins of Industrial
Engineering “ IIE Atlanta
3. Hicks Philip E, 1994, “ Industrial Engineering and Management “ Mc Graw Hill
4. Maynard , 2004, “ Handbook of Industrial Engineering” Mc Graw Hill
5. Purnomo Hari, 2004, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha ILmu, Yogyakarta.
6. Sinulingga Sukaria, 2008, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha Ilmu, Yogyakarta.
7. Wigjosoebroto Sritomo ,2006,“ Pengantar Teknik dan Manajemen Industri “ Guna
Wijaya, Surabaya.
‘1
3 11
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id

More Related Content

What's hot

makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of moneyKhairul Alonx
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektifSimon Patabang
 
Analisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmAnalisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmMaful Hidayat
 
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra BangsaAspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsasiti nurlaeli
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandPusri Indariyah
 
Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7padlah1984
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasWisnu Dewobroto
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanHerni Rahayuning
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungISTA
 
Perencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiPerencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiArina Nur Laili
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 

What's hot (20)

makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of money
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif
 
MSDM - kompensasi
MSDM - kompensasiMSDM - kompensasi
MSDM - kompensasi
 
Analisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmAnalisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdm
 
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra BangsaAspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demand
 
Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak Fasilitas
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
 
Pengukuran kerja
Pengukuran kerjaPengukuran kerja
Pengukuran kerja
 
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESINANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
 
Job desig nelearning
Job desig nelearningJob desig nelearning
Job desig nelearning
 
Model antrian
Model antrianModel antrian
Model antrian
 
Perencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiPerencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksi
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
 
Riset Operasi.pdf
Riset Operasi.pdfRiset Operasi.pdf
Riset Operasi.pdf
 
Makalah Kompensasi
Makalah KompensasiMakalah Kompensasi
Makalah Kompensasi
 

Viewers also liked

Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013Mercu Buana University
 
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi TeknikMercu Buana University
 
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik IndustriMercu Buana University
 
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaan
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaanAnalisa pekerjaan dan desain pekerjaan
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaanMercu Buana University
 
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...Mercu Buana University
 
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...Mercu Buana University
 
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...Mercu Buana University
 
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan PabrikMercu Buana University
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan BahanMercu Buana University
 
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana ProduksiMercu Buana University
 
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan MahasiswaPermasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan MahasiswaMercu Buana University
 
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian PersediaanMercu Buana University
 
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta KerjaMercu Buana University
 
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan SistemMercu Buana University
 
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIKSTRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIKMercu Buana University
 
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...dwi rintani
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...Mercu Buana University
 

Viewers also liked (20)

Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
 
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
 
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
 
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaan
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaanAnalisa pekerjaan dan desain pekerjaan
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaan
 
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
 
Analisis pekerjaan
Analisis pekerjaanAnalisis pekerjaan
Analisis pekerjaan
 
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
 
11. Pengendalian Biaya Produksi
11. Pengendalian Biaya Produksi11. Pengendalian Biaya Produksi
11. Pengendalian Biaya Produksi
 
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
 
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
 
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
 
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan MahasiswaPermasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
 
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
 
03. Konsep Perancangan Produk
03. Konsep Perancangan Produk03. Konsep Perancangan Produk
03. Konsep Perancangan Produk
 
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
 
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
 
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIKSTRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
 
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
 

Similar to 13. Konsep Penelitian Operasional

Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiindra wahyudi
 
Rancangan perbaikan display berdasarkan analisa conjoint pada sebuah jam din...
Rancangan perbaikan display  berdasarkan analisa conjoint pada sebuah jam din...Rancangan perbaikan display  berdasarkan analisa conjoint pada sebuah jam din...
Rancangan perbaikan display berdasarkan analisa conjoint pada sebuah jam din...Nuhman Nuhman
 
Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Nanang Harianto
 
Laporan1 bab i fungsi tujuan
Laporan1 bab i fungsi tujuanLaporan1 bab i fungsi tujuan
Laporan1 bab i fungsi tujuanPurwanti Rahayu
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleksraaaka12
 
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafikRisetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafikKoran Bekas
 
Laporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation researchLaporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation researchRohmad_ Putra
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
C programming language notes (4)
C programming language notes (4)C programming language notes (4)
C programming language notes (4)nakomuri
 
Laporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation researchLaporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation researchsoleman pangkurei
 

Similar to 13. Konsep Penelitian Operasional (20)

Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
 
Rancangan perbaikan display berdasarkan analisa conjoint pada sebuah jam din...
Rancangan perbaikan display  berdasarkan analisa conjoint pada sebuah jam din...Rancangan perbaikan display  berdasarkan analisa conjoint pada sebuah jam din...
Rancangan perbaikan display berdasarkan analisa conjoint pada sebuah jam din...
 
Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3
 
1.Pendahuluan PO_1.ppt
1.Pendahuluan PO_1.ppt1.Pendahuluan PO_1.ppt
1.Pendahuluan PO_1.ppt
 
Metode grafik.ppt
Metode grafik.pptMetode grafik.ppt
Metode grafik.ppt
 
Laporan1 bab i fungsi tujuan
Laporan1 bab i fungsi tujuanLaporan1 bab i fungsi tujuan
Laporan1 bab i fungsi tujuan
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleks
 
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafikRisetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
 
Laporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation researchLaporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation research
 
Analisis Jaringan
Analisis JaringanAnalisis Jaringan
Analisis Jaringan
 
Lap1
Lap1Lap1
Lap1
 
Materi 1.pptx
Materi 1.pptxMateri 1.pptx
Materi 1.pptx
 
Tro 1,2,3
Tro 1,2,3Tro 1,2,3
Tro 1,2,3
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
 
Bab1 c - Matematika Bisnis
Bab1 c - Matematika BisnisBab1 c - Matematika Bisnis
Bab1 c - Matematika Bisnis
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
 
C programming language notes (4)
C programming language notes (4)C programming language notes (4)
C programming language notes (4)
 
Laporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation researchLaporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation research
 
First 7 tools imu
First 7 tools imuFirst 7 tools imu
First 7 tools imu
 

More from Mercu Buana University

More from Mercu Buana University (9)

Distribusi Peluang Normal
Distribusi Peluang NormalDistribusi Peluang Normal
Distribusi Peluang Normal
 
Usaha, Energi, dan Daya
Usaha, Energi, dan DayaUsaha, Energi, dan Daya
Usaha, Energi, dan Daya
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)
 
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
 
Konflik intrapersonal dan interpersonal
Konflik intrapersonal dan interpersonalKonflik intrapersonal dan interpersonal
Konflik intrapersonal dan interpersonal
 
Konstitusi dan rule of law
Konstitusi dan rule of lawKonstitusi dan rule of law
Konstitusi dan rule of law
 
Pendekatan Rata-Rata
Pendekatan Rata-RataPendekatan Rata-Rata
Pendekatan Rata-Rata
 
Surplus Ekonomi
Surplus EkonomiSurplus Ekonomi
Surplus Ekonomi
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 

Recently uploaded

Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksimanotartamba555
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 

Recently uploaded (10)

Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 

13. Konsep Penelitian Operasional

  • 1. MODUL PERKULIAHAN Pengantar Teknik Industri POKOK BAHASAN  Konsep Penelitian Operasional  Fungsi Penelitian Operasional  Rumusan Programa Linear Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Teknik Teknik Industri 13 MK10230 Ir.Torik , MT Abstract Kompetensi Penelitian operasional adalah aplikasi metode-metode ilmiah terhadap masalah Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep penelitian operasional terutama
  • 2. yang komplek dalam mengarahkan dan mengendalikan sistem yang luas mengenai pekerja, mesin, material dan uang dalam industri, bisnis dan lain-lain. programa linear ‘1 3 2 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 3. Konsep Penelitian Operasional Apakah penelitian operasional itu ? Masalah penelitian operasional bagi pemula mungkin merupakan hal yang menarik. Mereka percaya bahwa jika penelitian operasional diterapkan dalam disiplin teknik industri, maka keberhasilan yang dicapai biasanya hanya sesaat atau hanya pada kurun waktu yang pendek, sikap ini adalah keliru. Tetapi seorang insinyur teknik industri yang tahu apa kelebihan penelitian operasional, menerapkan dalam situasi yang tepat dan dengan menggunakan teknik yang sesuai, maka akan mendapatkan hasil perbaikan dan perancangan sistem produksi yang mengesankan. Penelitian operasional ialah salah satu pendukung disiplin teknik industri. Untuk mendefinisikan penelitian operasional secara utuh merupakan persoalan yang paling pelik. Namun demikian penelitian operasional memang menyediakan semacam definisi yang agak panjang seperti diabawah ini. Penelitian operasional adalah aplikasi metode-metode ilmiah terhadap masalah-masalah komplek dalam mengarahkan dan mengendalikan sistem yang luas mengenai pekerja, mesin, material dan uang dalam industri, bisnis dan lain-lain. Pendekatan yang terbaik adalah mengembangkan suatu model ilmiah dari sistem tersebut. Keragaman jenis persoalan yang dihadapi dengan sendirinya membutuhkan analisis yang berbeda pula. Untuk itu penelitian operasional membagi dua pembahasan, yang pertama merupakan pembahasan program matematis dan bagian kedua merupakan pembahasan model probabilistik . Program matematis merupakan bagian terbesar dari penelitian operasional ini, yang analisis nya berkaitan dengan pengalokasian sumber-sumber terbatas bagi berbagai aktivitas dalam suatu organisasi. Parameter model matematis ini dapat ditentukan dengan pasti atau bersifat deterministik. Karena itu disebut dengan model deterministik. Pembahasan yang parameternya tidak dapat ditentukan secara pasti , tetapi didasarkan atas probabilitasnya, karena itu model – model ini disebut sebagai model probabilitik. ‘1 3 3 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 4. Fungsi Penelitian Operasional Fungsi penelitian operasional adalah membantu manajemen guna meningkatkan efisiensi perusahaan dan keuntungan melalui semua cara yang mungkin dilakukan. Menambahkan keuntungan sama dengan mengurangi pengeluaran , dan seringkali peneliti diminta menentukan teknik dan cara untuk mengurangi pengeluaran. Sering terjadi suatu bagian dalam perusahaan mungkin melihat cara-cara pelaksanaan pekerjaan yang lebih baik dan biaya yang lebih murah, tetapi sayangnya dapat merugikan bagian lain dari perusahaan tersebut. Bila hasil yang dicapai dengan mengadakan perubahan dibagian pertama lebih besar dari kerugian yang diderita oleh bagian kedua, maka jelaslah bahwa membuat perubahan seperti itu merupakan hal yang berguna . Karena alasan inilah bagian penelitian operasional dilatih untuk tetap berdiri sendiri dan mengadakan pendekatan atas semua masalah yang dihadapi dengan cara yang objektif. Teknik penelitian operasional yang khusus ini digunakan adalah yang dapat mencapai optimasi dengan cara yang paling efektif. Rumusan Programa Linear Program Linear (linear programming) adalah salah satu teknik analisis dari kelompok teknik penelitian operasional yang memakai model matematika. Tujuannya adalah untuk mencari, memilih dan menentukan alternatif yang terbaik dari antara sekian alternatif layak yang tersedia. Penekanannya pada alokasi optimal atau kombinasi optimum. Alokasi optimal tersebut tidak lain adalah memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang memenuhi persyaratan yang dikehendaki oleh kendala dalam bentuk ketidak samaan linear. Program Linear yang menggunakan model matematika untuk menjelaskan persoalan yang dihadapinya. Sifat “ Linear “ disini memberikan arti bahwa seluruh fungsi matematika dalam model ini merupakan fungsi-fungsi yang linear, sedangkan “programa” disini tidaklah berhubungan dengan program komputer , tetapi hanya merupakan sinonim untuk perencanaan. Dengan demikian program linear adalah perencanaan aktivitas – aktivitas untuk memperoleh suatu hasil yang optimum. ‘1 3 4 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 5. Adapun formulasi model matematis dari persoalan yang dihadapi atau pengalokasian sumber – sumber pada aktivitas sebagai berikut : 1. Merumuskan fungsi tujuan (objective function). Bentuk matematika dari pada fungsi tujuan secara umum adalah : Z = C 1 X 1 + C 2 X 2 + ……….. + C n X n Z = ∑= n j 1 C j X j Dimana : Z = fungsi tujuan yang dapat berupa maksimal atau minimal C j = Koefisien dalam fungsi tujuan atau parameter yang dijadikan kriteria optimalisasi. X j = Variabel keputusan ( yang tidak diketahui) 2. Merumuskan fungsi pembatas / kendala (constraints function). Bentuk matematik fungsi pembatas secara umum adalah : a11 X 1 + a 12 X 2 + ………….. + a n1 X n ≤ b 1 a 21 X 1 + a 22 X 2 + ………….. + a n2 X n ≤ b n . . . . . . . . a 1m X 1 + a 1m X2+ …………. + a mn X n ≤b m ∑= n j 1 a ij X j ≤ b m dimana : a ij = koefisien variabel dalam fungsi pembatas b m = konstanta fungsi pembatas atau nilai sebelah kanan Karakteristik secara umum sebagai berikut : - semua variabel basis non negatif (X j ≥ 0) - konstanta fungsi pembatas non negatif (b m ≥ 0) ‘1 3 5 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 6. - fungsi tujuan mempunyai tipe maksimal atau minimal Dalam pemecahan program linear ada dua metode yang akan digunakan , yakni metode grafik dan metode simpleks. Metode grafik digunakan untuk persoalan yang mempunyai dua variabel keputusan. Untuk metode simpleks digunakan untuk persoalan yang mempunyai lebih dari dua variabel keputusan. Contoh persoalan : Seorang pengusaha ingin mengembangkan suatu usaha ( pabrik ) dengan menambah produksi , yakni untuk produk baut sekrup dan baut tap. Baut tersebut diproses melalui tiga tempat kerja (work station = WS) . Tiap work station mempunyai jam kerja yang terbatas. Waktu yang tersedia pada WS1 adalah 3600 menit, pada WS2 adalah 4500 menit dan pada WS3 adalah 2400 menit . Di dalam menentukan berapa banyak baut yang harus diproduksi, mulailah dilakukan pengumpulan data dalam hal tersebut. Dari hasil penelitian ternyata diketahui bahwa bahwa untuk memproduksi 1 baut sekrup dibutuhkan waktu pada WS1 selama 8 menit, pada WS2 selama 5 menit pada WS3 selama 4 menit. Dan untuk memproduksi 1 baut tap dibutuhkan waktu pada WS1 selama 3 menit, pada WS2 selama 6 menit pada WS3 selama 3 menit. Dari market survey diperoleh keterangan sebagai berikut : dalam setiap 1 baut sekrup diperoleh laba sebesar Rp. 6 ,- . Dan setiap 1 baut tap diperoleh laba sebesar Rp. 4 ,- . Berapa seharusnya diproduksi baut sekrup dan baut tap , agar dicapai laba yang sebesar-besarnya. Penyelesaian : Keterangan (informasi) tersebut kemudian dinyatakan dalam bentuk persoalan program linear. Perumusan (model) matematis dalam informasi tersebut , yakni produksi baut sekrup sebanyak = X1 buah dan produksi baut tap sebanyak = X2 buah . Dari variabel X1 dan X2 dinyatakan sebagai variabel keputusan. Untuk menyederhanakan dan memudahkan, maka informasi tersebut dibuat tabel, seperti tabel 1. ‘1 3 6 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 7. Tabel 1. Informasi dari pengembangan produksi baut Work Station Waktu proses Waktu total yang tersedia (menit) Baut Sekrup X1 (menit) Baut Tap X2 (menit) WS1 8 3 3600 WS2 5 6 4500 WS3 4 3 2400 Unit profit (Rp) 6 4 Fungsi tujuan : Laba untuk baut sekrup Rp. 6,- buah dan laba untuk baut tap Rp. 4,- buah. Maka jumlah laba Z = 6 X1 + 4 X2 , Z ini harus semaksimal mungkin dan ini merupakan fungsi tujuan. Fungsi kendala : Waktu yang tersedia : a. Pada work station 1. : 8 X1 + 3 X2 ≤ 3600 b. Pada work station 2. : 5 X1 + 6 X2 ≤ 4500 c. Pada work station 3. : 4 X1 + 3 X2 ≤ 2400 Karena hanya ada dua variabel keputusan, maka metode yang digunakan dengan metode grafik. Caranya sebagai berikut : ‘1 3 7 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 8. 1. gambarkan secara grafik dari fungsi kendala dengan asumsi merubah ketidak samaan menjadi persamaan : 8 X1 + 3 X2 ≤ 3600 → 8 X1 + 3 X2 = 3600 5 X1 + 6 X2 ≤ 4500 → 5 X1 + 6 X2 = 4500 4 X1 + 3 X2 ≤ 2400 → 4 X1 + 3 X2 = 2400 Selanjutnya persamaan tersebut dimasukkan dalam grafik (koordinat) , cara menggambarkannya : a). 8 X1 + 3 X2 = 3600 Bila X1 = 0 , maka 0 + 3X2 = 3600 X2 = 1200 X2 = 0, maka 8 X1 + 0 = 3600 X1 = 450 b). 5 X1 + 6 X2 = 4500 Bila X1 = 0 , maka 0 + 6X2 = 4500 X2 = 750 X2 = 0, maka 5 X1 + 0 = 4500 X1 = 900 c). 4 X1 + 3 X2 = 2400 Bila X1 = 0 , maka 0 + 3X2 = 2400 X2 = 800 X2 = 0, maka 4 X1 + 0 = 2400 X1 = 600 Oleh karena ketidak samaannya ≤ maka garis tersebut di arahkan/arsir kebawah. Dari ketiga garis tersebut akan membentuk daerah / ruang solusi yang layak ( feasible solution space = FSS). 2. gambar secara grafik fungsi tujuan Z = 6 X1 + 4 X2 , seperti dikutahui bahwa Z adalah total laba , maka dapat diasumsikan berapa saja karena belum diketahui, misalnya Z = Rp. 600 ,- , persamaan tersebut menjadi 600 = 6 X1 + 4 X2 , ‘1 3 8 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 9. Bila X1 = 0 , maka 0 + 4X2 = 600 X2 = 150 X2 = 0, maka 6 X1 + 0 = 600 X1 = 100 Selanjutnya garis Z digeser sejajar dalam area FSS, maka akan menyentuh / menyinggung salah satu titik dan disitulah terdapat optimal solusi (laba yang maksimal). Yakni pada titik A , dan titik tersebut perpotongan anatara dua garis , yakni persamaan fungsi kendala a) dan c) , selanjutnya di cari nilai X1 dan X2 , dengan perhitungan : 8 X1 + 3 X2 = 3600 4 X1 + 3 X2 = 2400 ________________ - 4 X1 + 0 = 1200 X1 = 300 dan selanjutnya X 2 = 400 Jadi produksi baut sekrup sebanyak 300 buah dan produksi baut tap sebanyak 400 buah, dengan keuntungan diperolah Z = Rp. 3.400 ‘1 3 9 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 10. ‘1 3 10 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id X1 X2 Z FSS A
  • 11. Latihan 1. Maksimumkan funsi tujuan : Z = 12X1 + 8 X2 Dengan fungsi kendala : 5 X1 + 2 X2 <_ 150 2 X1 + 3 X2 <_ 100 4 X1 + 2 X2 <_ 80 Dan X1, X2 >_ 0 Latihan 2. Maksimumkan funsi tujuan : Z = 4 X1 + 3 X2 Dengan fungsi kendala : X1 + X2 <_ 3 2 X1 - X2 <_ 3 X1 <_ 4 Dan X1, X2 >_ 0 Daftar Pustaka 1. Arifin Miftahol,2009, “ Simulasi Sistem Industri “Graha Ilmu, Yogyakarta 2. Emerson Howard P. & Naehring Douglas C.E. , 1988,“ Origins of Industrial Engineering “ IIE Atlanta 3. Hicks Philip E, 1994, “ Industrial Engineering and Management “ Mc Graw Hill 4. Maynard , 2004, “ Handbook of Industrial Engineering” Mc Graw Hill 5. Purnomo Hari, 2004, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha ILmu, Yogyakarta. 6. Sinulingga Sukaria, 2008, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha Ilmu, Yogyakarta. 7. Wigjosoebroto Sritomo ,2006,“ Pengantar Teknik dan Manajemen Industri “ Guna Wijaya, Surabaya. ‘1 3 11 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id