1. MODUL MATA KULIAH :
SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN
Mata Kuliah : Seminar Manajemen Keuangan
Materi Kuliah : Analisis laporan keuangan perusahaan
Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen
Semester / T.A : Genap / 2007 / 2008
Tatap Muka Ke : 2
Penyusun : Yuhasril, SE
Program Study Ilmu Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta
Tahun 2008
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yuhasril, SE, ME
SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN
1
2. TUJUAN INSTRUKSIANAL
Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu memahami bentuk – bentuk
Laporan Keuangan dan memahami sifat-sifatnya.
POKOK BAHASAN
1. Balance sheet
2. Income statement
3. Karakteristik masing - masing
PENDAHULUAN
Hampir setiap Perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur maupun bergerak di bidang
jasa selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Bahkan bidang keuangan merupakan salah satu
fungsi utama dari setiap pergerakan organisasi. Adapun bidang keuangan sendiri perlu dikelola
dengan baik agar tujuan Perusahaan dapat menjalankan roda perekonomian sesuai tujuan tujuan
yang diharapkan. Untuk mengendalikan jalanya bidang keuangan di Perusahaan biasanya dilakukan
dengan pembuatan Laporan Keuangan. Bentuk Laporan Keuangan terdiri dari laporan neraca,
laporan rugi laba dan laporan arus kas. Dari laporan keuangan ini dapat diketahui sejauhmana
Perusahaan mampu melunasi kewajiban – kewajibannya serta sejauhmana perusahaan mampu
memakmurkan para pemegang saham. Pada modul ini dibahas tentang bentuk – bentuk laporan
keuangan berikut karakteristik-karakteristiknya.
BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN
Bentuk Laporan Keuangan yang diketengahkan disini adalah bentuk laporan Neraca dan
bentuk laporan Rugi laba.
A). BENTUK NERACA/SUSUNAN NERACA
Tidak ada keseragaman antara perusahaan tergantung pada tujuan yang akan dicapai,
tapi pada umumnya digunakan neraca tradisional/conventional sebagai berikut
1. Bentuk Skontro (Account Form)
yaitu semua aktiva ada disebelah kiri/debet adapun hutang dan modal ada disebelah
kanan/kredit.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yuhasril, SE, ME
SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN
2
3. PT. XYZ
NERACA
31 DESEMBER 2002
AKTIVA PASIVA
AKTIVA LANCAR: HUTANG LANCAR:
Kas xxx Hutang Dagang xxx
Surat Berharga xxx Wesel Bayar xxx
Piutang Wesel xxx
Biaya yang Masih Harus
Dibayar xxx
Piutang Dagang xxx Hutang Pajak Pendapatan xxx
Persediaan Barang Dagangan xxx
Pajak Buruh yang Belum
Disetor xxx
Penghasilan yang harus
Diterima xxx Penerimaan Di muka xxx
Persekot Biaya xxx Jumlah Hutang Lancar XXX
Jumlah Aktiva Lancar XXX
Investasi Saham PT. ABC XXX
AKTIVA TETAP:
HUTANG JANGKA
PANJANG:
Tanah xxx Hutang Hipotik xxx
Bangunan xxx Hutang Obligasi xxx
Akumulasi Penyusutan xxx xxx
xxx
Jumlah Hutang Jangka
Panjang XXX
Mesin-Mesin xxx
Akumulasi Penyusutan xxx MODAL:
xxx Modal Saham xxx
Inventaris Kantor xxx Laba yang Ditahan xxx
Akumulasi Penyusutan xxx Cadangan Pelunasan Obligasi xxx
xxx XXX
Jumlah Aktiva Tetap XXX
INTANGIBLE:
Goodwill xxx
Patent xxx
xxx
Beban yang Ditanggung XXX
AKTIVA LAIN-LAIN:
Piutang Jangka Panjang xxx
Bangunan Dalam Pendirian xxx
xxx
Jumlah Aktiva Lain XXX
TOTAL AKTIVA XXX TOTAL PASIVA XXX
2. Bentuk Vertical (Report Form)
Penyusunan laporan neraca model ini adalah aktiva di bagian atas kemudaian diikuti
hutang serta modal.
NERACA
………………..
………………..
AKTIVA
Aktiva Lancar Xxx
Kas xxx
Total Aktiva Lancar xxx
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yuhasril, SE, ME
SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN
3
4. Investasi xxx
Aktiva Tetap xxx
Total AktivaTetap xxx
PASIVA
Hutang xxx
Hutang Lancar xxx
Total Hutang Lancar xxx
Modal xxx
Total Pasiva xxx
3. Bentuk Neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi keuangan perusahaan.
Tujuan bentuk ini: agar kedudukan/posisi keuangan yang dikehendaki nampak jelas.
Misal: Modal kerja netto (Net Working Capital) atau ∑Modal perusahaan.
NERACA
………………..
………………..
Aktiva Lancar xxx
Hutang Jangka Panjang xxx (-)
Modal Kerja Netto
xx
x
Investasi xxx
Aktiva Tetap Intangible xxx
Aktiva Lain-Lain xxx
(+
)
xx
x
Hutang Jangka Panjang xxx (-)
Modal
xx
x
PENGERTIAN:
1. Neraca : Laporan sistematis tentang Aktiva, Hutang Surat Modal dari perusahaan pada
waktu tertentu.
Tujuan Neraca: Menunjukan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu
(biasanya pada tutup buku dan ditentukan sisanya pada akhir tahun
fiskal/kalender). Sering disebut BALANCE SHEET.
A. AKTIVA :
Adalah kekayaan perusahaan yang berwujud, pengeluaran-pengeluaran yang belum/masih
harus
dialokasikan pada penghasilan yang ada dan aktiva yang tak berwujud lainnya (goodwill, hak
patent, hak penerbitan dll).
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yuhasril, SE, ME
SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN
4
5. AKTIVA dibedaakan menjadi dua :
1. Aktiva Lancar
2. Aktiva Tidak lancar
1. AKTIVA LANCAR
yaitu uang kas dan aktiva lainnya dapat dicairkan/ditunaikan, dijual atau dikonsumsi di
masa yang akan datang (≤ 1 tahun).
Penyusunannya dari yang paling likuid → tidak likuid.
Aktiva Lancar Likuid Antara Lain:
Kas/Uang Tunai ⇒ misal: Check, Simpanan dalam bentuk Giro, Demand,
Deposit dll.
Catatan : Kas yang telah ditentukan penggunaannya tidak bisa dimasukan dalam pos kas
(misal, untuk baju almamater).
Investasi Jangka Pendek ⇒ misal: Deposito, Saham, Obligasi dan Surat Hipotik, Sertifikat
Bank, di sini dinilai dari harga pasar terendah.
Piutang Wesel (Note Receivable) ⇒
adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu
wesel/perjanjian yang diatur undang-undang
Catatan : Piutang Wesel dapat diperjual belikan/didiskontokan.
Piutang dagang ⇒
yaitu tagihan kepada lain (kepada kreditor/pelanggan) karena adanya
penjualan barang dagangan rencana kredit atau hal-hal lain (seperti piutang
kepada pegawai penjual saham secara angsuran, adanya uang muka dll).
Persediaan ⇒ semua barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masalah
di
gudang/belum laku dijual (Bahan Baku, Barang
2
1
Jadi, barang Jadi)
Piutang Penghasilan ⇒ yaitu penghasilan yang masih harus diterima (berupa tagihan)
Persekot atau Biaya yang dibayar dimuka ⇒
adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa/prestasi dari pihak lain, tapi
pengeluaran belum menjadi biaya atau jasa/prestasi belum dinikmati
sekarang,
tapi periode berikutnya.
2. AKTIVA TIDAK LANCAR
Yaitu aktiva yang punya umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (punya
umur ekonomis) 1 tahun atau > 1x perputaran operasional perusahaan)
Termasuk Aktiva Tidak Lancar:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yuhasril, SE, ME
SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN
5
6. Investasi Jangka Panjang : misal, saham dari perusahaan lain,
obligasi/pinjaman kepada
perusahaan lain, aktiva tetap yang tak berhubungan dengan usaha
perusahaan atau dana untuk tujuan tertentu.
Catatan : investasi jangka panjang disajikan dalam ”NERACA” sebesar cost/harga
perolehan dari investasi tersebut, yang meliputi; harga beli, komisi perantara, pajak
dan pengeluaran sehubungan dengan pembelian investasi jangka panjang.
Aktiva Tetap : kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya nampak.
Cirinya : - Aktiva tersebut dimiliki dan digunakan untuk operasional (permanen).
- Tak habis dipakai dalam 1 periode kegiatan.
Contoh : bangunan, tanah, mesin, inventaris, kendaraan, perlengkapan dll.
Aktiva tetap selain tanah akan disusut selama jangka waktu/umur kegunaan.
Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Fixed Assets): Adalah
kekayaan yang tak terlihat
secara phisik, tapi merupakan suatu hak yang punya nilai dan dimiliki perusahaan
untuk digunakan dalam kegunaan perusahaan.
Contoh : hak cipta, merk dagang, biaya pendirian, lisensi, goodwill dll.
Umurnya ⇒ - terbatas : dengan penyusutan.
- tak terbatas : harus segera dihapus jika ada alasan yang kuat.
Beban yang Ditangguhkan (Deffered Charges): Adalah pengeluaran/biaya yang punya
manfaat jangka panjang (> 1 tahun)
Contoh: Biaya pemasaran, diskonto obligasi, biaya pembukaan perusahaan, biaya
penelitian dll.
Aktiva Lainnya: Adalah kekayaan/aktiva perusahaan yang tidak dapat/belum dapat
dimasukan dalam klasifikasi sebelumnya.
Contoh: gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian piutang jangka panjang.
B. HUTANG :
adalah semua kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana
hutang ini merupakan sebuah dana/modal perusahaan yang berasal dari kredit.
HUTANG dibedaakan menjadi 2, yaitu :
1. Hutang Lancar.
2. Hutang Tak Lancar dan modal
1. Hutang lancar/jangka pendek:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yuhasril, SE, ME
SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN
6
7. Adalah kewajiban perusahaan yang pelunasannya/pembayarannya dilakukan dalam
jangka waktu 1 tahun sejak tanggal neraca.
Hutang Lancar Meliputi:
Hutang Dagang : Hutang yang timbul karena pembelian
barang dengan secara kredit.
Hutang Wesel : Hutang yang disertai janji tertulis (diatur dengan UU) untuk
melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu dan
masa yang akan datang.
Hutang Pajak : Pajak perusahaan/pun karyawan yang belum disetorkan ke kas
negara.
Biaya yang Masih Harus Dibayar: biaya sudah terjadi tapi belum dibayarkan.
Hutang Jangka Panjang yang Segera Jatuh Tempo: Sebagian/seluruh hutang jangka
panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena harus
segera dilakukan pembayarannya.
Penghasilan yang diterima dimuka (Deffered Revenue): Penerimaan uang untuk penjualan
barang/jasa yang belum direalisir.
2. Hutang Tak Lancar (Hutang Jangka Panjang):
adalah kewajiban keuangan yang jatuh temponya jangka panjang ( > 1 tahun sejak
tanggal neraca) meliputi:- hutang obligasi.
- hutang hipotik (hutang yang dijamin dengan aktiva tertentu).
- pinjaman jangka panjang.
Kreditor Perusahaan Ada 3 Golongan:
a. Kreditor Terjamin (Secured Creditor):
Kreditor yang dijamin dengan aktiva tertentu sebagai pembayarannya
Pinjaman.Jaminan ∑≥∑
b. Kreditor terjamin sebagian (Partly Secured Creditor):
Kreditor yang dijamin dengan aktiva tertentu sebagai pembayarannya,
Pinjaman.Jaminan ∑<∑
c. Kreditor tanpa jaminan apapun dalam pembayarannya (Dengan Prioritas dan Kreditor Umum).
a. Dengan prioritas: buruh yang belum digaji pembayarannya.
b. Pemerintah: pajak yang belum dibayar.
3. Modal
Adalah hak/bagian yang dimiliki perusahaan, yang ditunjukan dalam pasar
modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang
dimiliki perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.
Cadangan (Reserve) Terdiri Dari 3 Golongan:
a). Cadangan sebagai pengurang aktiva (Reserve That Offsetting Assets).
Misal: cadangan penyusutan, disebut akumulasi penyusutan/akumulasi depresiasi.
Contoh: bangunan Rp ............
Cadangan penyusutan bangunan Rp ............(-)
Rp ...........
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yuhasril, SE, ME
SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN
7
8. b). Cadangan sebagai hutang (Liability Reserve).
Cadangan untuk pajak ⇒ termasuk dalam hutang lancar.
c). Cadangan yang merupakan surplus ⇒ cadangan untuk ekspansi (betul-betul hak pemilik
perusahaan).
Lapotran Laba Ditaahan
Laba/rugi yang timbul secara insidentil dikelaskan tersendiri dalam laporan laba yang
ditahan (retained earning statement) atau dalam laporan perubahan modal.
Dengan prinsip Clean Surplus Principle/All Inclusive Concept.
Laporan laba/rugi insidential nampak pada laporan laba/rugi dan dalam
laporan laba yang ditahan hanya berisi:
a. Net income yang ditransfer dari laporan laba/rugi.
b. Deklarasi (pembayaran) dividend.
c. Penyisihan dari laba (appropriation of retained earning).
Dengan prinsip Non Clean Surplus Concept/Current Operating Perform. Laporan
laba/rugi hanya menentukan hasil operasi normal periode itu sedangkan laba/rugi yang
timbul secara insidentil nampak dalam laporan perubahan modal.
B). BENTUK LAPORAN RUGI-LABA
Merupakan suatu laporan sistematis tentang penghasilan, biaya, R/L yang diperoleh
oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
BENTUK LAPORAN R/L
Bentuk laporan rugi laaba terdiri dari :
1. Bentuk Single step
2. Bentuk Multi step
Ad1. Bentuk Single Step
Dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok & semua biaya
dalam satu kelompok, maka R/L bersih adalah pengurangan total biaya terhadap total
penghasilan.
Laporan R/L seperti berikut:
1). Bentuk Single Step.
PT. XYZ
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yuhasril, SE, ME
SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN
8
9. Laporan Rugi - Laba
31 Desember 2003
Penghasilan pokok (operating
revenue) Rp ………..
Penghasilan non-operasionil Rp ………..
Penghasilan insidentil Rp ……….. ( + )
Total Penghasilan Rp ………..
Harga pokok yang dijual Rp ………..
Biaya operasionil Rp ………..
Biaya non-operasional Rp ………..
Kerugian yang insidentil Rp ………..
Total Biaya Rp ……….. ( - )
Pendapatan Bersih Rp ………..
Ad. 2. Bentuk Multiple Step.
Dikelompokan secara lebih teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan
secara umum.
PT. XYZ
Laporan Rugi - Laba
31 Desember 2003
Penjualan bruto Rp ………..
Potongan/retur penjualan Rp ……….. ( - )
Penjualan netto Rp ………..
Harga pokok penjualan Rp ……….. ( - )
Laba penjualan Rp ………..
Biaya-biaya operasi:
Biaya penjualan Rp ………..
Biaya umum dan administrasi Rp ………..
Rp ……….. ( - )
Laba bersih operasionil Rp ………..
Penghasilan dan biaya non-
operasionil:
Penghasilan Rp ………..
Biaya Rp ………..
Rp ………..
Rp ………..
Rugi/laba Insidentil Rp ………..
Pendapatan netto sebelum pajak Rp ………..
PRINSIP LAPORAN R/L:
a. Bag. I: Menunjukan penghasilan dari usaha pokok perusahaan (penjualan barang
dagangan
atau memberikan jasa) diikuti dengan harga pokok dari barang/jasa yang dijual,
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yuhasril, SE, ME
SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN
9
10. sehingga diperoleh laba kotor.
b. Bag. II: Menunjukan biaya-biaya operasionil, yang terdiri dari, biaya penjualan & biaya
umum/administrasi (operating expense).
c. Bag. III: Menunjukan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, di ikuti
dengan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha pokok (Non operating/financial
income dan expenses)
d. Bag. IV: Laba atau Rugi yang insidentil (extra ordinary gain or loss) ⇒ laba bersih sebelum
pajak.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam norma-norma pemeriksaan
akuntansi, maka untuk laporan keuangan harus disusun sebagai berikut:
1. Memenuhi keperluan untuk:
a. Memberi info keuangan secara kuantitatif tentang perusahaan tertentu, guna
memenuhi keperluan para pemakai dalam keperluan ekonomi.
b. Menyajikan info yang terpercaya tentang posisi keuangan dan perubahan kekayaan
bersih perusahaan.
c. Menyajikan info keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir
kemampuan memperoleh laba dari perusahaan.
d. Menyajikan info lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.
2. Mencapai mutu sebagai berikut:
3. Relevan.
4. Jelas dan dapat dimengerti.
5. Dapat diuji kebenarannya.
6. Mencerminkan keadaan perusahaan menurut waktunya secara tepat.
7. Dapat diperbandingkan.
8. Lengkap dan netral.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yuhasril, SE, ME
SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN
10