3. New Normal
dalam Pendidikan
• Distance learning
• E-learning
• M-Learning
• Online-Learning
• Web Based learning
• Blended learning
• Hybrid Learning
• Seamless Learning
4. Distance Learning (Pembelajaran Jarak Jauh)
Pendidikan formal berbasis lembaga yang
siswa/mahasiswa dan guru/dosen berada di lokasi
terpisah sehingga memerlukan sistem
telekomunikasi interaktif (cetak dan atau elektronik)
untuk menghubungkan keduanya dan berbagai
sumber daya yang diperukan didalamnya
6. E-Learning
• Sistem pembelajaran yang mendukung dan memfasilitasi
penggunanya untuk belajar komputer, hp, dan media elektronik
lainnya dan teknologi berjaringan.
• Pengguna bisa melakukan kegiatan belajar dengan baik, baik
dengan media elektronik tanpa terkoneksi internet maupun
terkoneksi internet (Ranoptri: 2018).
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
9. Karakteristik
e-learning
Kegiatan pembelajaran yang menggunakan
komputer yang terkoneksi dengan jaringan
internet yang dapat digunakan untuk
pembelajaran secara individual atau klasikal,
langsung atau tidak langsung, dan juga secara
tatap muka atau pertemuan secara virtual
10. This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-ND
Traditional Learning
• Terbatas
• Real Time
• Kontrol pada
pendidik
• Linear
• Sumber sekunder
• Statis
E-Learning
• Tidak terbatas
• Fleksibel
• Kontrol pada
peserta didik
• Multidimensional
• Sumber premier
• Dinamis
Perbedaan
11. Sajian Pembelajaran
Synchrounous
• Real time
communication
• Audio/video
conferencing
• LMS: chat (text, voice),
online whiteboard
• Live streaming
Asynchronous
• Delayed time
communication
• Email
• Podcast/vodcast
• LMS: discussion board
• Website
• Archived streamed
12. Tahapan
pembelajaran
e-learning
Mempelajari materi melalui file yang disediakan oleh
pendidik (pdf, doc, ppt, html, swf, flv, MPAGE, dll). Siswa
juga dapat mencari materi yang masih berhubungan
dengan materi yang diberikan oleh guru.
Memperdalam materi melalui tutorial online (forum
diskusi, chatting, konferensi) dan tutorial tatap muka
Mempraktekkan/menerapkan melalui kegiatan praktek
live (sinkronous live/asinkronous), asinkronous dan
mengerjakan tugas (assignment)
Mengukur penugasan melalui kuis dan test akhir
Sintak
13. Tipe
e-Learning
e-learning with
physical presence
and without e-
communication
e-learning without
presence and
without e-
communication
(self-learning)
e-learning without
presence and with
e-communication
(asynchronous)
e-learning with
virtual presence
and with e-
communication
(synchronous)
e-learning with
occasional
presence and with
e-communication
(blended/hybrid-
asynchronous)
e-learning with
presence and with
e-communication
(blended/hybrid-
synchronous)
• Mengharuskan kehadiran fisik, dengan pembelajaran
tatap muka yg kegiatan pembelajarannya
menggunakan e-learning.
• Pembelajaran kelas tradisional dengan memanfaatkan
multimedia. E-learning digunakan diluar kelas
• Belajar mandiri, tanpa
kehadiran fisik/virtual, tanpa e-
komunikasi.
• Siswa menerima materi yang
telah diarahkan dan diarsipkan
• Online learning
• Tidak ada pertemuan dan
kehadiran (fisik/virtual) antara
guru dan siswa
• Komunikasi antar guru dan
siswa dengan e-komunikasi.
• Tipe ini kaya akan interaksi
(chat, diskusi, e-mail, dll)
• E-learning dengan kehadiran dan e-
komunikasi.
• Beberapa sesi kelas dengan kehadiran
fisik (luring) dan sisanya dengan
pertemuan secara virtual secara
serempak atau Bersama-sama.
• Format ini pebelajar dan pembelajar
bertemu pada saat yang sama.
• Format blended learning atau hybrid
dengan kehadiran beberapa kali.
• Terdapat pertemuan tatap muka
(beberapa kali) dan sisanya melalui
e-learning.
• Kombinasi antara luring dan daring
• E-learning dengan kehadiran secara virtual.
• Format e-communication digunakan secara luas dan kelas
virtual menggunakan teknologi yang dimiliki e-learning
17. Blended Learning
• Menyatukan praktik terbaik dari pengajaran
secara tatap muka dan pengalaman
pembelajaran jarak jauh dengan
memanfaatkan teknologi agar peserta didik
memiliki kontrol parsial atas kecepatan dan
pembelajaran (Stepan Mekhitarian).
• Melibatkan sesi kelas tatap muka yang
disertai aktivitas online (campuran
pembelajaran langsung dan daring).
Aktivitas online ini tidak menggantikan kelas
tatap muka melainkan untuk melengkapi
dan membangun konten yang di bahas
dikelas (Ariel Siegelman).
• Campuran antara pembelajaran tatap muka
dengan teknologi dan pembelajaran daring
untuk memperkaya pengalaman
pembelajaran murid sehingga tercapai
tujuan pembelajaran yang ingin diraih
(Richardus Eko Indrajit)
18. Hybrid Learning
• Kombinasi dari pembelajaran tradisional di
dalam kelas dan pembelajaran jarak jauh
(PJJ). Beberapa peserta didik akan hadir di
kelas sementara yang lain dapat bergabung
dari jarak jauh. Tidak ada keharusan bagi
peserta didik untuk hadir secara daring atau
tatap muka (Simon Deignan)
• Mengacu pada situasi dimana peserta didik
dapat memilih untuk menghadiri kelas secara
langsung ataupun secara virtual pada waktu
yang sama (Sarah O’Rourke)
• Pendekatan pendidikan dimana beberpa
individu berpartisipasi secara langsung dan
beberapa berpartisipasi secara daring.
Instruktur atau fasilitator mengajar
pembelajaran jarak jauh & tatap muka secara
bersamaan (Celisa Steele)
19. Online learning
Face to Face
Brick-and-mortar
Traditional
Instruction
Technology-Rich
Instruction
Informal Online
Learning
Full-Time Online
Learning
Flex Model
Rotation Model
Self-Blend
Model (A La Carte)
Enriched-
Virtual Model
Station-Rotation Model
Lab-Rotation Model
Flipped-Classroom Model
Individual-Rotation Model
Blended learning in
relation to other
education practices
Blended Learning
20. Online learning
Face to Face
Brick-and-mortar
Traditional
Instruction
Technology-Rich
Instruction
Informal Online
Learning
Full-Time Online
Learning
Flex Model
Self-Blend
Model/A La Carte
Enriched-
Virtual Model
Station-Rotation Model
Lab-Rotation Model
Flipped-Classroom Model
Individual-Rotation Model
Blended learning in
relation to other
education practices
Blended Learning
Rotation Model
Hybrid
learning
zone
23. Station-Rotation Model
• Merupakan model yang membutuhkan
peran semua peserta didik. Artinya,
model rotasi ditujukan untuk satu kelas.
Model rotasi ini akan bermanfaat untuk
menjadikan komunikasi peserta didik
dalam satu kelas menjadi lebih terarah
dengan pemberian materi melalui e-
Learning dan melakukan pembahasan
bersama melalui model pembelajaran
tradisional yang diikuti semua peserta
didik dalam satu kelas tersebut.
• Model ini paling umum di sekolah
dasar/TK karena guru sudah terbiasa
bergilir di “pusat” atau stasiun.
24. Lab-Rotation Model
• Model Rotasi Lab sama seperti
Rotasi Stasiun. Namun, dalam kasus
ini, pembelajaran online terjadi di
laboratorium komputer khusus.
• Model ini memungkinkan
pengaturan penjadwalan yang
fleksibel dengan guru dan
paraprofesional lainnya, dan
memungkinkan sekolah untuk
menggunakan laboratorium
komputer yang ada.
25. Individual-Rotation
Model
• Model Rotasi Individu
memungkinkan peserta didik untuk
memutar melalui stasiun, tetapi pada
jadwal individu yang ditetapkan
oleh guru atau algoritma perangkat
lunak.
• Tidak seperti model rotasi lainnya,
siswa tidak perlu melakukan rotasi ke
setiap stasiun; mereka hanya
memutar ke aktivitas yang
dijadwalkan di daftar putar mereka.
26. Flipped-Classroom
Model
• Model pembelajaran di mana peserta didik
sebelum belajar di kelas mempelajari materi
lebih dahulu di rumah sesuai dengan tugas
yang diberikan oleh guru.
• Membalikan pola pembelajaran tradisional
dengan menyampaikan materi pembelajaran,
biasanya secara online, di luar kelas dan
menjadikan aktifitas belajar yang biasanya
dilakukan sebagai pekerjaan rumah, kedalam
aktifitas kelas.
• Peserta didik belajar di rumah melalui kursus
dan kuliah online, dan guru menggunakan
waktu kelas untuk praktik atau proyek yang
dipandu guru.
• Model ini memungkinkan guru untuk
menggunakan waktu kelas lebih dari sekedar
menyampaikan kuliah tradisional.
27.
28. SINKRON
LANGSUNG
SINKRON
MAYA
ASINKRON
Mandiri
ASINKRON
Kolaboratif
SINKRON
ASINKRON
Live Synchronous Virtual Synchronous
Self-Paced
Asynchronous Collaborative
Asynchronous
Diskusi, tanya
jawab,
demonstrasi,
simulasi, praktek,
studi kasus,
problem solving,
dll bersama
dosen di dalam
kelas.
Diskusi, dialog,
demonstrasi,
tanya jawab
dengan dosen,
praktisi dll melalui
teknologi
sinkronous seperti
videoconference.
Mengkritisi,
mendidkusikan,
mengevaluasi,
membandingkan,
meneliti, dll
dimediasi oleh
teknologi
kolaboratif, seperti
forum diskusi, blog
dll.
Melihat,
membaca,
mendengar,
memperhatikan:
Learning object
dalam berbagai
jenis dan format
media digital
SHYNNCRONOUS
DI DALAM KELAS
ASHYNNCRONOUS
DI LUAR KELAS
PROCEDURAL
&
METACOGNITIVE
DECLARATIVE
KNOWLEDGE
Pelajari dan dalami di luar kelas.
Praktekkan dan buktikan di dalam kelas.
29. Flex Model
• Sebagian besar pembelajaran dilakukan
secara online sehingga pembelajaran
bersifat sangat fleksibel.
• Peserta didik dapat belajar sesuai dengan
kemampuan, kebutuhan dan kecepatan
belajar masing-masing.
• Pada model kelas ini, guru dapat berperan
sebagai fasilitator melalui sesi diskusi,
pengerjaan proyek dalam kelompok,
maupun tutoring secara individu. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu peserta
didik yang mengalami permasalahan dalam
pembelajaran berdasarkan hasil pantauan
aktifitas pembelajaran online yang telah
dilaksanakan.
30. Self-Blend Model/A La Carte
• Peserta didik dapat mengikuti
pembelajaran secara online untuk
memperdalam materi atau sebagai
tambahan materi.
• Pada model ini pembelajaran secara
tatap muka tetap menjadi kegiatan
utama dan pembelajaran online dapat
dijadikan sebagai pelengkap atau
sebagai sarana bagi peserta didik
untuk menanbah wawasan yang baru.
• peserta didik memiliki kebebasan
untuk menentukan kelas apa yang
diinginkannya secara online untuk
memperdalam atau melengkapi
keterampilan atau pengetahaun yang
didapat di sekolah secara tatap muka.
31. Enriched-Virtual Model
• Pembelajaran lebih banyak dilakukan secara
online dibandingkan dengan tatap muka secara
langsung.
• Peserta didik lebih banyak menghabiskan waktu
untuk belajar dirumah/di luar sekolah secara
online.
• Pembelajaran tatap muka dilakukan hanya
sebagai suplemen atau pelengkap saja. Dapat
dilakukan ketika peserta didik mengalami kendala
pada saat pembelajaran online secara mandiri
atau secara terjadwal dengan intensitas yang
jarang, misalnya pertemuan tatap muka hanya
dilakukan satu kali dalam waktu dua minggu.
• Peserta didik memiliki kebebasan untuk
mengatur waktu serta kecepatan dalam belajar.
Namun model ini akan kurang berhasil untuk
diterapkan kepada peserta didik yang memiliki
motivasi belajar rendah
32. Jenis-jenis HYBRID
LEARNING dan praktik
baiknya
• Kegiatan belajar yang sama
dilakukan bersama-sama
Hybrid-Concurrent
• Kegiatan belajar yang sama
dilakukan secara terpisah
Hybrid-Parallel
• Kegiatan belajar yang berbeda
Hybrid-Adaptive
33. Hybrid-Concurrent
(hybrid serentak)
• Synchronous, Aktivitas
pembelajaran sama,
dilakukan di saat yang
sama baik untuk siswa
yang hadir secara fisik di
sekolah maupun yang
menghadiri jarak jauh
melalaui konferensi video
34. Contoh
Beberapa siswa menghadiri lokakarya di ruang kelas fisik sementara yang lain menghadiri
melalui konferensi video (misalnya Zoom, Echo360) pada waktu yang sama
35. Hybrid-Parallel
• Synchronous, Aktivitas
pembelajaran yang sama,
disampaikan secara terpisah
dimana satu sesi untuk
murid yang hadir secara fisik
di sekolah dan sesi indentik
lainnya untuk yang
menghadiri jarak jauh yang
terjadi pada dua waktu yang
terpisah
37. Hybrid-Adaptive
• Aktivitas pembelajaran
yang berbeda tetapi
setara untuk murid yang
hadir di sekolah dan
jarak jauh. Pembelajaran
disampaikan secara
asinkron atau sinkron
atau campuran
keduanya untuk setiap
kelompok.
40. Pendahuluan
• Pengantar (sapaan, apresepsi,
dan informasi “bisa berupa teks
atau video”)
• Capaian pembelajaran
• Deskripsi Materi secara umum
(misal pertemuan ke 1 s.d. ke
16)
• Petunjuk (arahan kerja, cara
praktis)
• Forum Diskusi/Perkenalan
• Tatib
• RPP/Silabus
41. Pertemuan ke …
• Pengantar (sapaan, apresepsi, dan informasi “bisa
berupa teks atau video”)
• Capaian pembelajaran pertemuan ke ….
• Ruang Baca Virtual
• Daftar Hadir
• Materi ke … (PPT, Video, link, dll)
• Diskusi
• Tugas (misal untuk pertemuan ke 3, 6, 9, dan 12)
• UTS Pertemuan ke 8
• Angket evaluasi pengajar (untuk pertemuan ke 15)
tidak wajib
• Kuis
• UAS Pertemuan ke 16
42. Contoh
Kalimat
Pengantar
• Bagaimana kabar Anda? Kabar Anda pasti baik-
baik dan semakin bersemangat.
• Pada modul 3 telah disebutkan bahwa…. Nah,
pada Modul 4 ini, Anda akan menerapkan dengan
dengan praktis cara okulasi buah mangga.
• Modul ini terkait dengan Modul Bahasa
Indonesia KD…
• Rekan-rekan mahasiswa. Selamat berjumpa
dalam tutorial matakuliah Metode Penelitian.
Sebagai seorang calon sarjana, pada akhirnya
Anda akan menunjukkan kompetensi Anda
dengan membuat Tugas Akhir Program
Studi/Skripsi. Mata kuliah ini merupakan mata
kuliah yang wajib Anda tempuh, untuk
membekali Anda dalam membuat Tugas Akhir
Program Studi.
43. Thank
you
Shoffan Shoffa, S.Pd., M.Pd.
I : Universitas Muhammadiyah Surabaya
E : shoffanshoffa@gmail.com
H : 082141201983
W : https://sites.google.com/view/shoffanshoffa21
T : https://t.me/cafeidea_shoffanshoffa