MAKALAH
MODEL-MODEL DASAR
E-LEARNING
(ELECTRONIC-LEARNING)
DISUSUN OLEH :
MUHAMAD AMIR (NIM : 09.111.103)
JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(IKIP) MATARAM
2013
Model-Model Dasar E-Learning
Teknolgi Pendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang dengan Rahmat dan
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Model-Model Dasar
E-Learning” yang sederhana ini.
Dalam makalah ini ada beberapa hal yang menjadi pokok pembahasan
yang saya angkat dari Buku Allan Henderson yang berjudul “The E-Learning
Question and Answer Book” yaitu : (1) Apa saja Model-Model dasar E-Learning,
(2) Apa itu Synchronous Learning, (3) Apa itu self-directed learning, dan (4) Apa
itu Asynchronous (Collaborative) Learning.
Terkait dengan hal di atas, penulis akan membahasnya satu persatu,
sehingga ke depan dapat dijadikan referensi dan bahan pembelajaran oleh penulis
sendiri maupun pembaca lainnya.
Dalam makalah ini tidak lepas dari kekurangan, untuk itu penulis mohon
kriik dan saran yang sifanya membangun.Akhir kata semoga apa yang tersaji
dalam makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, khususnya Jurusan
Teknologi Pendidikan.
Tertanda
Penulis
Muhamad Amir
NIM. 09.111.103
Model-Model Dasar E-Learning
Teknolgi Pendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com
iii
DAFTAR ISI
COVER
PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 4
B. Rumusan Masalah................................................................... 5
C. Tujuan ..................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian E-Learning ............................................................ 6
B. Model-Model Dasar E-Learning............................................. 6
1. Model Synchronous Learning .......................................... 6
2. Model Self-Directed Learning ......................................... 7
3. Model Asynchronous (Collaborative) .............................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 12
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
E-learning (electronic-learning) atau pembelajaran melalui sarana elek-
tronik adalah sistem pembelajaran modern dalam proses belajar mengajar di
sekolahan maupun Perguruan Tinggi. E-learning berkembang sejalan den-
gan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), khususnya
perkembangan akses internet yang semakin cepat, semakin mudah dan re-
latif murah. Melalui e-leraning semua dokumen perkuliahan Dosen dapat
diakses oleh Mahasiswa dan sebaliknya Mahasiswa dapat melaksanakan
tugas perkuliahan dengan cukup mengirim file kepada Dosen, sehingga waktu
penyelesaian perkuliahan menjadi sangat efisien, hemat biaya serta dapat
mengefektifkan sumber daya yang tersedia pada satuan kerja pendidikan
(Fakultas dan Prodi). Melalui e-learning Mahasiswa tidak lagi mutlak harus
berada di dalam ruang kelas untuk mendengar perkuliahan, melaksanakan
ujian atau mengumpulkan tugas perkuliahan.
E-learning tidak dimaksudkan untuk mengganti secara total kegiatan
belajar mengajar klasikal yang selama ini berlangsung. E-learning lebih
difokuskan sebagai kegiatan belajar mengajar alternatif untuk
mendukung kegiatan belajar mengajar klasikal. Sedangkan fokus pen-
gembangan website selain sebagai media informasi, komunikasi dan promosi
juga diproyeksikan dalam kompetisi pemeringkatan website yang dilaksana-
kan oleh lembaga pemeringkat website Perguruan Tinggi independen secara
internasional. Keberadaan e-learning dan website suatu Perguruan Tinggi
di masa sekarang merupakan keharusan dan mempunyai peran yang san-
gat strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
akan dapat memicu kreatifitas dan profesionalisme Dosen, sehingga pa-
da akhirnya akan memberi manfaat yang lebih besar kepada Mahasiswa mau-
pun masyarakat.
Model-Model Dasar E-Learning
Teknolgi Pendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com
5
B. RUMUSAN MASALAH
Ada 4 (empat) hal yang akan diangkat sebagai permasalahan dalam makalah
ini yaitu :
1. Apa Pengertian E-Learning ?
2. Apa saja Model-Model Dasar E-Learning ?
C. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Pengertian E-Learning ?
2. Untuk lebih memahami Model-Model Dasar E-Learning ?
3. Menunaikan tugas perkuliahan .
Model-Model Dasar E-Learning
Teknolgi Pendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com
6
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN E-LEARING
Menurut Allan J. Hendersonn dalam bukunya “The E-Learning Question
and Answer Book” menjabarkan tentang E-Learning sebagai berikut :
1) E-Learning adalah sistem belajar jarak jauh yang menggunakan
teknologi komputer (Biasanya Internet).
2) E-Learning memungkinkan karyawan untuk belajar di komputer kerja
mereka tanpa bepergian ke sebuah ruang kelas/ruang belajar.
3) E-Learning bisa dijadwalkan dengan seorang instruktur dan para siswa
lainnya, atau bisa juga atas permintaan kursus sehingga karyawan dapat
melakukan pembelajaran langsung-mandiri pada suatu waktu pada saat
yang sesuai.
B. MODEL-MODEL DASAR E-LEARNING
Ada tiga model dasar untuk e-learning yang bergantung pada bagaimana aca-
ra pembelajaran dijadwalkan dan bagaimana interaksi dengan orang lain ter-
jadi. Ketiga model e-learning dasar itu adalah (1) Synchronous Learning, (2)
Self-Directed Learning, Dan (3) Asynchronous (Collaborative) Learning.
1. Model Synchronous Learning
Dengan Synchronous Learning,semua siswa dan instruktur yang "ada"
pada waktu yang sama. Kata sinkron berarti "semua pada waktu yang
sama" dan mengacu pada pengumpulan semua siswa pada waktu yang
sama (misalnya, kelas dimulai pada jam 7:00 dan berakhir pada jam
9:00).
Unsur-unsur utama dari Model Synchronous Learning adalah:
a. Dipimpin oleh instruktur.
b. Terjadwal (sinkron). Semua orang berada di sana pada waktu yang
sama.
c. Kolaboratif. Artinya Siswa dapat "berbicara dan berinteraksi" satu
sama lain.
Model-Model Dasar E-Learning
Teknolgi Pendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com
7
Kelebihan dan Kelemahan dari Model Synchronous Learning
a. Kelebihan Model Synchronous Learning
- Model pembelajaran Familiar bagi siswa.
- Interaksi Instruktur memungkinkan untuk memperkuat
pembelajaran.
- Memungkinkan Komunikasi mahasiswa dengan mahasiswa
dalam berbagai cara.
b. Kelemahan Model Synchronous Learning
- Penjadwalan waktu. Sangat sulit untuk mendapatkan semua
siswa bersama-sama pada waktu yang sama.
- Biaya instruktur
- Jaringan bandwidth dan kecepatan. Beberapa teknologi untuk
Synchronous Learning membutuhkan bandwidth yang lebar atau
kecepatan interenet yang tinggi untuk video, audio, dan simulasi
grafis yang intensif.
2. Model Self-Directed Learning
Model Self-Directed Learning atau Pembelajaran Lagsung Mandiri
meminta seorang mahasiswa untuk bertindak sendiri saat bekerja
melalui pengaturan langkah demi langkah terhadap materi mahasiswa.
Ini adalah jenis pelatihan "mengajar diri sendiri". Tidak ada instruktur
atau kelompok siswa sebaya untuk berkomunikasi bersama.
Contoh Anda ingin belajar tentang perencanaan keuangan di sebuah
perusahaan. Anda dapat men-download modul pelatihan dari Internet
setiap saat Anda anggap nyaman. Anda dapat mengambil kursus di
katalog pada jam 2 dan itu selalu siap untuk permintaan.
Materi dari Model Self-Directed Learning biasanya berbentuk Tutorial
yang berisi :
- Teks untuk membaca (analog membaca buku)
- Kuliah Tercatat untuk mendengarkan
- Quiz Self-check
- Simulasi untuk berlatih
Model-Model Dasar E-Learning
Teknolgi Pendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com
8
Kunci dari Model Self-Directed Learning adalah siswa bertindak
sendiri-tidak ada orang lain untuk menyamakan jadwal.
Kelemahan utama, tentu saja adalah bahwa banyak orang menemukan
belajar sendiri sangat sulit.
Kelebihan dan Kelemahan Model Self-Directed Learning
a. Kelebihan Model Self-Directed Learning
- Pelatihan tidak dijadwalkan. Siswa dapat mengambil kursus
setiap saat.
- Beberapa orang belajar dengan baik ketika bertindak sendiri-
Mengatur kecepatan mereka sendiri dan menjadwalkan waktu
pelatihan mereka sendiri untuk masuk ke dalam jadwal sibuk.
b. Kelebihan Model Self-Directed Learning
- Tidak ada instruktur atau kelompok teman sebaya siswa untuk
berinteraksi bersama
- Beberapa orang tidak suka belajar sendiri dan tergantung pada
komunikasi dengan instruktur dan rekan sebaya untuk membantu
mereka belajar.
- Beberapa orang tidak dapat mengatur kecepatan belajar mereka
sendiri sehingga mereka benar-benar langsung menyelesaikan
pembelajaran.
- Dengan kata lain beberapa orang memiliki kesulitan
menyelesaikan kursus latihan atau program kecuali ada
seseorang seperti seorang instruktur untuk memeriksa bahwa
mereka menyelesaikan tugas pada waktuya.
Singkatnya, ciri-ciri utama dari Model Self-Directed Learning adalah:
- Siswa bertindak sendirian. Tidak ada interaksi dengan instruktur atau
dengan kelompok sebaya siswa.
- Pembelajaran ini tidak dijadwalkan dan tersedia "pada permintaan"
setiap saat.
Model-Model Dasar E-Learning
Teknolgi Pendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com
9
3. Model Asynchronous (Collaborative) Learning
Model ini memadukan karakteristik dari dua model lainnya. Kelompok
siswa bertemu dengan instruktur melalui Internet dan dapat
berkomunikasi. Tapi mereka tidak selalu secara online pada saat yang
sama waktu. Siswa bertindak sendiri untuk mempelajari materi da
interasi dengan instruktur dan siswa lainnya dengan meninggalkan
pesan yang diharapkan akan ditanggapi dalam hitungan jam. Anda dapat
melihat bahwa siswa bisa bekerja sendiri, tapi masih tetap dapat
berkomunikasi dengan instruktur dan teman sebaya siswa.
Kata "asynchronous" berarti "Tidak pada saat yang sama" dan mengacu
pada pertemuan para mahasiswa dan instruktur dengan cara setengah
terjadwalkan.
Contoh: Anda seorang mahasiswa belajar dasar-dasar menjadi seorang
manajer proyek. Senin pukul 08:00 Anda mendapatkan penugasan
pertama Anda, yang mengarahkan Anda untuk mendengarkan ceramah
rekaman melalui Internet dan kemudian membaca bab pertama buku
Web yang menyertai kursus. Anda diharapkan untuk melakukan itu, di
kelas tambahan untuk menyelesaikan kuis singkat, pada akhir hari pada
hari Senin. Tapi Anda tidak perlu melakukan apapun pada setiap waktu
tertentu. Anda hanya harus menyelesaikan semuanya pada akhir hari
Senin. Anda dapat berkomunikasi dengan instruktur dan dengan siswa
lain dengan meniggalkan pertanyaan (seperti e-mail) pada papan
pengumuman saja. Setiap orang diharapkan untuk menanggapi pesan
dalam beberapa jam.
Singkatnya ciri-ciri utama Model Asynchronous (Collaborative)
Learning adalah :
- Dipimpin instruktur.
- Setengah terjadwal. Setiap orang ada, tapi tidak pada saat yang
sama.
- Kolaboratif. Siswa dapat "berbicara dan berinteraksi" dengan satu
sama lain dengan meninggalkan pesan.
Model-Model Dasar E-Learning
Teknolgi Pendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com
10
Kelebihan dan Kelemahan Model Asynchronous (Collaborative)
Learning
a. Kelebihan Model Asynchronous (Collaborative) Learning
1. Interaksi Instruktur memungkinkan untuk memperkuat
pembelajaran.
2. Komunikasi siswa dengan siswa
3. Mahasiswa dapat menjadwalkan belajar mereka di waktu yang
nyaman selama hari.
b. Kelemahan Model Asynchronous (Collaborative) Learning
4. Komunikasi serta merta dengan instruktur atau siswa lainnya
tidak memungkinkan.
5. Siswa mungkin perlu menunggu kunci jawaban pertanyaan yang
meghalangi kemajuan mereka.
Model-Model Dasar E-Learning
Teknolgi Pendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com
11
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Ada tiga model dasar untuk e-learning. Masing-masing berbeda oleh
bagaimana prose belajar dijadwalkan dan bagaimana interaksi terjadi
dengan orang lain.
2. Ketiga model dasar e-learning adalah :
a. Model Synchronous Learning,
b. Model Self-Directed Learning,
c. Model Asynchronous (Collaborative) Learning.
Setiap model dasar e-learning memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak
Ada model yang "sempurna" untuk semua situasi. Beberapa baik
untuk beberapa jenis situasi e-learning, dan lain-lain untuk orang lain.
Model-Model Dasar E-Learning
Teknolgi Pendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com
12
DAFTAR PUSTAKA
Henderson, Allan J. 1951. The E-Learning Question And Answer Book. USA :
American Management Association

Makalah E-LEARNING

  • 1.
    MAKALAH MODEL-MODEL DASAR E-LEARNING (ELECTRONIC-LEARNING) DISUSUN OLEH: MUHAMAD AMIR (NIM : 09.111.103) JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) MATARAM 2013
  • 2.
    Model-Model Dasar E-Learning TeknolgiPendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com ii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang dengan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Model-Model Dasar E-Learning” yang sederhana ini. Dalam makalah ini ada beberapa hal yang menjadi pokok pembahasan yang saya angkat dari Buku Allan Henderson yang berjudul “The E-Learning Question and Answer Book” yaitu : (1) Apa saja Model-Model dasar E-Learning, (2) Apa itu Synchronous Learning, (3) Apa itu self-directed learning, dan (4) Apa itu Asynchronous (Collaborative) Learning. Terkait dengan hal di atas, penulis akan membahasnya satu persatu, sehingga ke depan dapat dijadikan referensi dan bahan pembelajaran oleh penulis sendiri maupun pembaca lainnya. Dalam makalah ini tidak lepas dari kekurangan, untuk itu penulis mohon kriik dan saran yang sifanya membangun.Akhir kata semoga apa yang tersaji dalam makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, khususnya Jurusan Teknologi Pendidikan. Tertanda Penulis Muhamad Amir NIM. 09.111.103
  • 3.
    Model-Model Dasar E-Learning TeknolgiPendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com iii DAFTAR ISI COVER PENGANTAR ................................................................................................ ii DAFTAR ISI................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................ 4 B. Rumusan Masalah................................................................... 5 C. Tujuan ..................................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian E-Learning ............................................................ 6 B. Model-Model Dasar E-Learning............................................. 6 1. Model Synchronous Learning .......................................... 6 2. Model Self-Directed Learning ......................................... 7 3. Model Asynchronous (Collaborative) .............................. 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 11 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 12
  • 4.
    BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG E-learning (electronic-learning) atau pembelajaran melalui sarana elek- tronik adalah sistem pembelajaran modern dalam proses belajar mengajar di sekolahan maupun Perguruan Tinggi. E-learning berkembang sejalan den- gan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), khususnya perkembangan akses internet yang semakin cepat, semakin mudah dan re- latif murah. Melalui e-leraning semua dokumen perkuliahan Dosen dapat diakses oleh Mahasiswa dan sebaliknya Mahasiswa dapat melaksanakan tugas perkuliahan dengan cukup mengirim file kepada Dosen, sehingga waktu penyelesaian perkuliahan menjadi sangat efisien, hemat biaya serta dapat mengefektifkan sumber daya yang tersedia pada satuan kerja pendidikan (Fakultas dan Prodi). Melalui e-learning Mahasiswa tidak lagi mutlak harus berada di dalam ruang kelas untuk mendengar perkuliahan, melaksanakan ujian atau mengumpulkan tugas perkuliahan. E-learning tidak dimaksudkan untuk mengganti secara total kegiatan belajar mengajar klasikal yang selama ini berlangsung. E-learning lebih difokuskan sebagai kegiatan belajar mengajar alternatif untuk mendukung kegiatan belajar mengajar klasikal. Sedangkan fokus pen- gembangan website selain sebagai media informasi, komunikasi dan promosi juga diproyeksikan dalam kompetisi pemeringkatan website yang dilaksana- kan oleh lembaga pemeringkat website Perguruan Tinggi independen secara internasional. Keberadaan e-learning dan website suatu Perguruan Tinggi di masa sekarang merupakan keharusan dan mempunyai peran yang san- gat strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan dapat memicu kreatifitas dan profesionalisme Dosen, sehingga pa- da akhirnya akan memberi manfaat yang lebih besar kepada Mahasiswa mau- pun masyarakat.
  • 5.
    Model-Model Dasar E-Learning TeknolgiPendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com 5 B. RUMUSAN MASALAH Ada 4 (empat) hal yang akan diangkat sebagai permasalahan dalam makalah ini yaitu : 1. Apa Pengertian E-Learning ? 2. Apa saja Model-Model Dasar E-Learning ? C. TUJUAN Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui Pengertian E-Learning ? 2. Untuk lebih memahami Model-Model Dasar E-Learning ? 3. Menunaikan tugas perkuliahan .
  • 6.
    Model-Model Dasar E-Learning TeknolgiPendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com 6 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN E-LEARING Menurut Allan J. Hendersonn dalam bukunya “The E-Learning Question and Answer Book” menjabarkan tentang E-Learning sebagai berikut : 1) E-Learning adalah sistem belajar jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer (Biasanya Internet). 2) E-Learning memungkinkan karyawan untuk belajar di komputer kerja mereka tanpa bepergian ke sebuah ruang kelas/ruang belajar. 3) E-Learning bisa dijadwalkan dengan seorang instruktur dan para siswa lainnya, atau bisa juga atas permintaan kursus sehingga karyawan dapat melakukan pembelajaran langsung-mandiri pada suatu waktu pada saat yang sesuai. B. MODEL-MODEL DASAR E-LEARNING Ada tiga model dasar untuk e-learning yang bergantung pada bagaimana aca- ra pembelajaran dijadwalkan dan bagaimana interaksi dengan orang lain ter- jadi. Ketiga model e-learning dasar itu adalah (1) Synchronous Learning, (2) Self-Directed Learning, Dan (3) Asynchronous (Collaborative) Learning. 1. Model Synchronous Learning Dengan Synchronous Learning,semua siswa dan instruktur yang "ada" pada waktu yang sama. Kata sinkron berarti "semua pada waktu yang sama" dan mengacu pada pengumpulan semua siswa pada waktu yang sama (misalnya, kelas dimulai pada jam 7:00 dan berakhir pada jam 9:00). Unsur-unsur utama dari Model Synchronous Learning adalah: a. Dipimpin oleh instruktur. b. Terjadwal (sinkron). Semua orang berada di sana pada waktu yang sama. c. Kolaboratif. Artinya Siswa dapat "berbicara dan berinteraksi" satu sama lain.
  • 7.
    Model-Model Dasar E-Learning TeknolgiPendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com 7 Kelebihan dan Kelemahan dari Model Synchronous Learning a. Kelebihan Model Synchronous Learning - Model pembelajaran Familiar bagi siswa. - Interaksi Instruktur memungkinkan untuk memperkuat pembelajaran. - Memungkinkan Komunikasi mahasiswa dengan mahasiswa dalam berbagai cara. b. Kelemahan Model Synchronous Learning - Penjadwalan waktu. Sangat sulit untuk mendapatkan semua siswa bersama-sama pada waktu yang sama. - Biaya instruktur - Jaringan bandwidth dan kecepatan. Beberapa teknologi untuk Synchronous Learning membutuhkan bandwidth yang lebar atau kecepatan interenet yang tinggi untuk video, audio, dan simulasi grafis yang intensif. 2. Model Self-Directed Learning Model Self-Directed Learning atau Pembelajaran Lagsung Mandiri meminta seorang mahasiswa untuk bertindak sendiri saat bekerja melalui pengaturan langkah demi langkah terhadap materi mahasiswa. Ini adalah jenis pelatihan "mengajar diri sendiri". Tidak ada instruktur atau kelompok siswa sebaya untuk berkomunikasi bersama. Contoh Anda ingin belajar tentang perencanaan keuangan di sebuah perusahaan. Anda dapat men-download modul pelatihan dari Internet setiap saat Anda anggap nyaman. Anda dapat mengambil kursus di katalog pada jam 2 dan itu selalu siap untuk permintaan. Materi dari Model Self-Directed Learning biasanya berbentuk Tutorial yang berisi : - Teks untuk membaca (analog membaca buku) - Kuliah Tercatat untuk mendengarkan - Quiz Self-check - Simulasi untuk berlatih
  • 8.
    Model-Model Dasar E-Learning TeknolgiPendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com 8 Kunci dari Model Self-Directed Learning adalah siswa bertindak sendiri-tidak ada orang lain untuk menyamakan jadwal. Kelemahan utama, tentu saja adalah bahwa banyak orang menemukan belajar sendiri sangat sulit. Kelebihan dan Kelemahan Model Self-Directed Learning a. Kelebihan Model Self-Directed Learning - Pelatihan tidak dijadwalkan. Siswa dapat mengambil kursus setiap saat. - Beberapa orang belajar dengan baik ketika bertindak sendiri- Mengatur kecepatan mereka sendiri dan menjadwalkan waktu pelatihan mereka sendiri untuk masuk ke dalam jadwal sibuk. b. Kelebihan Model Self-Directed Learning - Tidak ada instruktur atau kelompok teman sebaya siswa untuk berinteraksi bersama - Beberapa orang tidak suka belajar sendiri dan tergantung pada komunikasi dengan instruktur dan rekan sebaya untuk membantu mereka belajar. - Beberapa orang tidak dapat mengatur kecepatan belajar mereka sendiri sehingga mereka benar-benar langsung menyelesaikan pembelajaran. - Dengan kata lain beberapa orang memiliki kesulitan menyelesaikan kursus latihan atau program kecuali ada seseorang seperti seorang instruktur untuk memeriksa bahwa mereka menyelesaikan tugas pada waktuya. Singkatnya, ciri-ciri utama dari Model Self-Directed Learning adalah: - Siswa bertindak sendirian. Tidak ada interaksi dengan instruktur atau dengan kelompok sebaya siswa. - Pembelajaran ini tidak dijadwalkan dan tersedia "pada permintaan" setiap saat.
  • 9.
    Model-Model Dasar E-Learning TeknolgiPendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com 9 3. Model Asynchronous (Collaborative) Learning Model ini memadukan karakteristik dari dua model lainnya. Kelompok siswa bertemu dengan instruktur melalui Internet dan dapat berkomunikasi. Tapi mereka tidak selalu secara online pada saat yang sama waktu. Siswa bertindak sendiri untuk mempelajari materi da interasi dengan instruktur dan siswa lainnya dengan meninggalkan pesan yang diharapkan akan ditanggapi dalam hitungan jam. Anda dapat melihat bahwa siswa bisa bekerja sendiri, tapi masih tetap dapat berkomunikasi dengan instruktur dan teman sebaya siswa. Kata "asynchronous" berarti "Tidak pada saat yang sama" dan mengacu pada pertemuan para mahasiswa dan instruktur dengan cara setengah terjadwalkan. Contoh: Anda seorang mahasiswa belajar dasar-dasar menjadi seorang manajer proyek. Senin pukul 08:00 Anda mendapatkan penugasan pertama Anda, yang mengarahkan Anda untuk mendengarkan ceramah rekaman melalui Internet dan kemudian membaca bab pertama buku Web yang menyertai kursus. Anda diharapkan untuk melakukan itu, di kelas tambahan untuk menyelesaikan kuis singkat, pada akhir hari pada hari Senin. Tapi Anda tidak perlu melakukan apapun pada setiap waktu tertentu. Anda hanya harus menyelesaikan semuanya pada akhir hari Senin. Anda dapat berkomunikasi dengan instruktur dan dengan siswa lain dengan meniggalkan pertanyaan (seperti e-mail) pada papan pengumuman saja. Setiap orang diharapkan untuk menanggapi pesan dalam beberapa jam. Singkatnya ciri-ciri utama Model Asynchronous (Collaborative) Learning adalah : - Dipimpin instruktur. - Setengah terjadwal. Setiap orang ada, tapi tidak pada saat yang sama. - Kolaboratif. Siswa dapat "berbicara dan berinteraksi" dengan satu sama lain dengan meninggalkan pesan.
  • 10.
    Model-Model Dasar E-Learning TeknolgiPendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com 10 Kelebihan dan Kelemahan Model Asynchronous (Collaborative) Learning a. Kelebihan Model Asynchronous (Collaborative) Learning 1. Interaksi Instruktur memungkinkan untuk memperkuat pembelajaran. 2. Komunikasi siswa dengan siswa 3. Mahasiswa dapat menjadwalkan belajar mereka di waktu yang nyaman selama hari. b. Kelemahan Model Asynchronous (Collaborative) Learning 4. Komunikasi serta merta dengan instruktur atau siswa lainnya tidak memungkinkan. 5. Siswa mungkin perlu menunggu kunci jawaban pertanyaan yang meghalangi kemajuan mereka.
  • 11.
    Model-Model Dasar E-Learning TeknolgiPendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com 11 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ada tiga model dasar untuk e-learning. Masing-masing berbeda oleh bagaimana prose belajar dijadwalkan dan bagaimana interaksi terjadi dengan orang lain. 2. Ketiga model dasar e-learning adalah : a. Model Synchronous Learning, b. Model Self-Directed Learning, c. Model Asynchronous (Collaborative) Learning. Setiap model dasar e-learning memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak Ada model yang "sempurna" untuk semua situasi. Beberapa baik untuk beberapa jenis situasi e-learning, dan lain-lain untuk orang lain.
  • 12.
    Model-Model Dasar E-Learning TeknolgiPendidikan | FIP | IKIP Mataram | 2012/2013 amir-tubagus.blogspot.com 12 DAFTAR PUSTAKA Henderson, Allan J. 1951. The E-Learning Question And Answer Book. USA : American Management Association