1. 1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan Puji syukur atas kehadirannya yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah,
dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami tentang “
ASAS-ASAS KEWARGANEGARAAN”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
merima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami sangat berharap semoga dengan makalah ini tentang “ ASAS – ASAS
KEWARGANEGARAAN “ dapat bermanfaat bagi pembaca terutama pada diri pribadi kami.
Battayang Majene, 24 September 2019
Penulis
KELOMPOK 8
2. 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………… 1
Daftar Isi………………………………………………………………………………. 2
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………….. 3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………. 4
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………... 4
Bab II Pembahasan…………………………………………………………………….. 5
A. Pengertian Kewarganegaraan……………………………………………………... 5
B. Asas – asas Kewarganegaraan…………………………………………………….. 8
C. Unsur – unsur Kewarganegaraan………………………………………………….. 11
Bab III Penutup………………………………………………………………………… 12
A. Kesimpulan………………………………………………………………………... 13
B. Kritik dan Saran………………………………………………………………........ 13
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 14
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pada dasarnya yang disebut dengan warga Negara adalah orang yang berdomisi di
negaranya sendiri atau orang yang sebagai bagian dari suatu unsur penduduk yang
menjadi unsur Negara, karna Negara tidak akan pernah ada tanpa warga Negara.oleh
karena itu keduanya mempunyai kaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan satu sama
lain. di samping itu setiap warga Negara mempunyai persamaan hak dan memiliki
kepastian hak dan bertanggung jawab terhadap negaranya.
kebbinnekaan bangsa Indonesia mencangkup agama, bahasa, suku bangsa, maupun adat
dan budayanya adalah ciri khas bagi bangsa Indonesia yang menjadi sumber
kebudayaanya. kebinnekaan ini dapat tergambar pula dalam kehidupan bermasyarakat
seperti yang tertulis dalam kitab Negara kertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca,
tentang penyusunan pemerintah majapahit yang mencerminkan unsur-unsur
musyawarah. dalam kehidupan beragam tertulis dalam kitab Sutasoma oleh Empu
tantular dengan binneka tunggal ika. dimana kita sebagai warga Negara selalu
menginginkan terciptanya kehidupan yang tertib,aman, tenang, rukun, dan damai agar
tercipta binneka tunggal ika tadi. oleh karena itu setiap anggota harus mempunyai
kesadaran akan pentinggnya kerukunan hidup.
kerukunan hidup sangatlah penting di tanamkan dan dilaksanakan, karna mengingat
bangsa Indonesia terdiri atas beberapa ragam suku, bangsa,budaya dan latar belakang
yang berbeda-beda. kerukunan juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
masyarakat yang berbangsa dan majemuk. untuk itulah makalah ini kami buat agar
teman-teman mahasiswa maupun mahasiswi memahami pentingnya kerukunan dalam
warga Negara.
4. 4
1.2 Rumusan masalah
Dalam tugas kelompok ini kami kami memiliki dua rumusan masalah, yaitu:
1. Apakah pengertian dari kewarganegaraan?
2. Apa-apa saja yang termasuk dalam asas-asas kewarganegaraan?
3. Apakah unsur-unsur kewarganegaraan?
4.
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar kita dapat mengetahui pengertian dari “ Kewarganegaraan “
2. Agar kita dapat mengetahui asas-asas kewarganegaraan
3. Agar kita dapat mengetahui unsur-unsur kewarganegaraan.
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kewarganegaraan
Kewarganegaraan ialah setiap orang yang menurut undang-undang kewarganegaraan
termasuk warga Negara
berdasarkan pada pasal berdasarkan UUD pasala 26 dinyatakan sebagai warga Negara
adalah sebagai berikut :
1. yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara.
2. seseorang dapat menjadi kewarganegaraan Negara Indonesia karna faktor-faktor
sebagai berikut :
Karna kelahiran
karna pengangkatan
karna dikabulkannya permohonan
karna pewarganegaraan
karna perkawinan
karna turut ayah dan ibu
3. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan atau berdasarkan
perjanjian pemerintah RI dan Negara lain sebelum UU ini berlaku sudah menjadi warga
Negara Indonesia
Adapun bukti menjadi warga Negara adalah sebagai berikut :
a. Akta kelahiran
b. Surat bukti kewarganegaraan (kutipan pernyataan sah buku catatan pengangkatan anak
asing )
c. Surat bukti kewarganegaraan (petikan keputusan Presiden) karna permohonan atau
pewarganegaraan.
d. surat bukti kewarganegaraan (surat edran mentri kehakiman)
6. 6
Pokok materi yang diatur dalam UU ini meliputi :
1. Siapa yang menjadi WNI
2. Syarat dan tat cara memperoleh kewarganegaraan RI
3. Kehilangan kewarganegaraan RI
4. Syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan RI
5. Ketentuan pidana
Berdasarkan UU ini, yang di maksud warga Negara Indonesia adalah:
1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan atau berdasarkan
perjanjian pemerintah RI dengan Negara lain sebelum UU berlaku sudah menjadi WNI
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu yang WNI
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga
Negara asing.
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah yang WNA dan ibu WNI.
5. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI, tetapi ayahnya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau hukum Negara asal ayahnya tidak memberikan
kewarganegaraan kepada adak tersebut
6. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah dan ayahnya WNI.
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI.
8. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNA yang diakui oleh
seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuannya itu dilakukan sebelum anak
tersebut 18 tahun atau belum menikah.
9. Anak yang lahir diwilayah Negara RI yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah dan ibunya.
10. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah Negara RI selama ayah dan ibunya
tidak diketahui.
11. Anak yang lahir di wilayah RI apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai
kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaanya.
7. 7
12. Anak yang dilahirkan di luar wilayah ayah dan ibu WNI Yang karena ketentuan dari
Negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak
yang bersangkutan.
13. Anak dari seorang ayah dan ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
14. Anak WNI yang lahir di luar perkawina yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum
menikah, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing, tetap diakui
sebagai WNI.
15. Anak WNI yang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh WNA
berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai WNI anak seperti yang etrsebut
dalam poin 3,4,8,11,14, dan 15 diatas, dapat memiliki setelah mencapai usia 18 tahun
atau telah menikah, anak tersebut harus menyatakan memilih salah satu
kewarganegaraannya.
Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan dibuat secara tertulis dan disampaikan
kepada pejabat dengan melampirkan dokumen-dokumen yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan pernyataan untuk memilih kewarganegaraan
disampaikan dalam waktu paling lambat 3 tahun setelah anak berusia 18 tahun atau
telah menikah.
8. 8
B. Asas – asas Kewarganegaraan
Ada dua macam sisi asas kewarganegaraan yaitu :
1. Ius Soli ( Asas kelahiran )
Berasal dari latin; ius yang berarti hukum atau pedoman, sedangkan soli berasal dari
kata solum yang berarti negeri, tanah atau daerah kelahiran seseorang. jadi, seseorang
dapat menjadi wraga Negara dimana dia dilahirkan. contoh Negara yang menganut asas
kewarganegaraan ini, yaitu Negara Amerika Serikat, Brasil, Argentina, Bolivia,
Kamboja, Kanada, Chili, Kolombia, Kosta rika, Dominika, Ekuador, El savador,
Grenada, Guatemala, Guyana, Honduras, Jamaika, Lesotho, Meksiko, Pakistan,
Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, dll.
2. Ius Sanguinis (Asas keturunan)
Juga berasal adri bahasa latin Ius yang berarti hukum atau pedoman, sedangkan
sanguinis berarti darah atau keturunan. asas ini menetapkan seseorang mendapat warga
Negara. jadi ius sanguinis adalah asas kewarganegaraan darah atau keturunan. asas ini
menetapkan seseorang mendapat warga Negara suatu Negara.misalkan sesorang yang
lahir di Indonesia, namun orang tuanya memiliki kewarganegaraan dari Negara lain,
maka ia mendapat kewarganegaraan dari orang tuanya. contoh Negara yang
menggunakan asas ini adalah Negara Cina, Bulgaria, Belgia, Jepang, Jerman, Yunani,
Rusia, Korea Selatan, Spanyol, Turki dan Ukraina.
UU No. 12 tahun 2006 mengandung asas-asas kewarganegaraan umum dan khusus.
Asas-asas kewarganegaraan umum yang terkandung dalam UU ini adalah :
Asas ius sanguinis (law of the blood)
yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan
berdasarkan Negara tempat kelahiran.
Asas ius soli (law of the soil)
yaitu asas yang secara terbatas menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
Negara tempat kelahiran yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam UU ini.
Asas kewarganegaraan tunggal
yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.
Asas kewarganegaraan ganda terbatas
9. 9
yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam UU ini.
Asas-asas khusus yang dijadikan dasar penyusunan UU ini adalah:
Asas kepentingan nasional,
yaitu asas yang menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan mengutamakan
kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad mempertahankan kedaulatannya
sebagai Negara kesatuan yang memiliki cita-cita dan tujuannya sendiri.
Asas perlindungan maksimum
yaitu asas yang menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh
kepada setiap WNI dalam keadaan apapun baik didalam maupun di luar negeri.
Asas persamaan didalam hukum dan pemerintahan
yaitu asas yang menentukan bahwa setiap WNI mendapatkan perlakuan yang sama
diadala hukum dan pemerintahan.
Asas kebenaran subtantif
yaitu prosedur pewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat administrative, tetapi
juga disertai subtansi dan syarat-syarat permohonan yang dapat di pertanggung
jawabkan kebenarannya.
Asas nondiskriminatif
Asas keterbukaan
yaitu asas yang menentukan bahwa dalam ikhwal yang berhubungan dengan warga
Negara harus dilakukan secara terbuka.
Asas publisitas
yaitu asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh atau kehilangan
kewarganegaraan RI di umumkan dalam berita Negara RI agar masyarakat
mengetahuinya.
yaitu asas yang tidak membedakan perlakuan dalam segala ikhwal yang berhubungan
dengan warga Negara atas dasar suku,ras, agama, golongan, jenis kelamin dan gender.
Asas pengakuan dan permohonan terhadap HAM
10. 1
0
yaitu asas yang dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga Negara harus
menjamin, melindungi, dan memuliakan HAM pada umumnya dan hak warga Negara
pada khususnya
C. Unsur – unsur Kewarganegaraan
a. Unsur darah keturunan (Ius sanguinis)
Kewarganegaraan dari orang tua yang menurunkannya menentukan
kewarganegaraan seseorang, prinsip ini berlaku diantaranya di Inggris, Amerika,
Prancis, Jepang, dan I ndonesia
b. Unsur daerah tempat kelahiran (Ius Soli)
daerah tempat seseorang dilahirkan menentukan kewarganegaraan, prinsip ini
berlaku di Amerika, Inggris, Prancis, dan Indonesia, terkecuali jepang.
c. Unsur pewarganegaraan(Naturalisasi)
syarat-syarat atau prosedur pewarganegaraan disesuaikan menurut kebutuhan yang
dibawakan oleh kondisi dan situasi Negara masing-masing.
Dalam pewarganegaraan ini ada yang aktif da nada pula yang pasif. dalam
pewarganegaraan yang aktif, seseorang dapat menggunakan hak opsi untuk
memilih atau mengajukan kehendak menjadi warga Negara dari suatu Negara.
sedangkan dalam pewarganegaraan yang pasif, seseorang yang tidak mau dijadikan
warga Negara suatu Negara, maka yang bersangkutan dapat menggunakan hak
repuidasi yaitu hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan tersebut.
Pembicaraan status tersebut, kewarganegaraan seseorang dalam sebuah Negara ada
yang dikenal dengan apatride untuk orang-orang yang tidak mempunyai status
kewarganegaraan, bipatride untuk orang-orang yang memiliki status
kewarganegaraan rangkap/ di kewarganegaraan, dan multipatride untuk
menyebutkan status kewarganegaraan seseorang yang memiliki dua atau lebih
status kewarganegaraan.
11. 1
1
Maksud dari ketiga ini adalah :
1. Apatride
Apatride adalah adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan.
contohnya : Anda warga Negara A(Ius soli) lahir di Negara B (Ius sanguinus)maka
anda tidaklah menjadi warga Negara A dan juga anda tidak dapat menjadi warga
Negara B. dengan demikian anda tidak mempunyai warga Negara sama sekali.
2. Bipatride.
Bipatride adalah seorang penduduk yang mempunyai dua kewarganegaraan sekaligus
( kewarganegaraan rangkap )
contohnya : Anda keturunan bangsa B (Ius sanguinus) lahir dibangsa B maka anda
dianggap sebagai warga negara B akan tetapi Negara A juga menganggap warga
negaranya karna berdasarkan tempat lahir anda.
3. Multipatride
Multipatride adalah seseorang yang memiliki dua atau lebih kewarganegaraan dan
terjadi jika seorang pria berkewarganegaraan A menikah dengan seorang wanita
berkewarganegaraan B, Negara A dan B menganut asas ius sanguinis.
12. 1
2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kita mempelajari makalah ini dapat kita simpulkan bahwa kewarganegaraan
merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap warga Negara.ini
dikarenakan bahwa dengan pemahaman kewarganegaraan yang baik maka kehidupan
berbangsa dan bernegara akan menjadi tentram dan jelas. dan sebagai warga Negara
yang bertanggung jawab terhadap masyarakat, bangsa dan Negara hendaknya kita
berusaha untuk meningkatkan pengalaman prinsip serta nilai-nilai bangsa terutama
memahami manusia yang pada dasarnya memiliki harkat dan martabat yang sama
sebagaimakhluk ciptaan tuhan yang maha esa, agar tercipta suatu keadilan dalam
kehidupan bernegara.
B. Kritik dan Saran
Akhirnya terselesaikanlah makalah ini kami selaku kelompok 8 menyadari dalam
penyusunan makalah ini.
kami sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini yang membahas tentang “Asas-
asas kewarganegaraan mdasih jauh dari kata sempurna baik dari tata cara penulisan dan
bahasa yang dipergunakan maupun dari segi penyajian materinya.
Untuk itu kritik dan saran dari pembimbing atau dosen yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini yang bersifat komulatif .
kami sangat mengharapkan supaya dalam penugasan makalah yang akan dating lebih
baik dari yang sebelumnya dan jauh lebih sempurna.