Dokumen tersebut membahas perbandingan antara peramalan permintaan dan pengelolaan permintaan serta instrumen untuk mengelola permintaan seperti promosi, harga, dan deal structure. Juga dibahas dampak promosi terhadap perencanaan agregat supply chain dan sales and operations planning.
2. Instrumen untuk mengelola permintaan
02
Demand management dan ongkos-ongkos supply
chain03
04
05
EFEK PROMOSI PADA RENCANAAGREGAT
Sales and operations planning & CPFR
peramalan permintaan versus pengelolaan
permintaan
3. peramalan permintaan versus
pengelolaan permintaan
Peramalan permintaan adalah kegiatan untuk mengestimasi
besarnya permintaan terhadap barang atau jasa tertentu
pada suatu periode dan wilayah pemasaran tertentu.
Peramalan bisa dibuat pada tingkatan yang berbeda-
beda.Peramalan bisa dibuat pada tingkatan yang berbeda-
beda.
5. Demand management
Demand management adalah upaya untuk
membuat permintaan lebih mudah dipenuhi oleh
supply chain. Secara lebih spesifik bisa dikatakan
bahwa demand management adalah upaya untuk
secara aktif meyakinkan bahwa profil permintaan
pelanggan memiliki pola yang halus sehingga
mudah dan effisien untuk dipenuhi. Dengan kata
lain, kalau peramalan hanya melihat permintaan
sebagai input, demand management melihat bahwa
input tersebut harus diubah polanya terlebih dahulu
sebelum masuk ke proses peramalan, perencanaan
produksi, pengadaan bahan baku, produksi, dan
pengiriman ke pelanggan
.
6. Instrumen untuk mengelola permintaan
Posisi dan cara penempatan suatu barang di
supermarket seringkali berpengaruh terhadap
penjualan barang tersebut. Barang yang letaknya
tersembunyi, walaupun sebenarnya menarik bagi
banyak konsume'n, tidak akan banyak laku karena
tidak terlihat oleh calon-calon pembeli
Self
Management
PROMOSI
Deal structure ini meliputi persetujuan jual beli seperti
boleh tidaknya produk dikembalikan, term
pembayaran, perlindungan harga, garansi, dan
sebagainya.
Deal Structure
.
Pricing
Kegiatan promosi berfungsi untuk meningkatkan
volume penjualan selama periode tertentu. Promosi
pada saat-saat tertentu membuat volume
permintaan meningkat baik segera setelah pada
saat promosi dilakukan ataupun secara perlahan
dan terjadi beberapa lama setelah periode promosi
berakhir.
Kebijakan harga sebenarnya juga bisa
diklasifikasikan sebagai bagian dari instrument
promosi. Namun sebenarnya kebijakan pricing bisa
memiliki tujuan yang lebih luas dari sekedar
promosi.
7. Demand
management dan
ongkos-ongkos
supply chain Keputusan dasar yang akan dibuat
pada tingkatan perencanaan agregat
atau SOP, antara lain:
1. Apa yang akan diproduksi,beberapa
banyak, dan kapan (dalam satuan
agregat)
2. Jumlah pekerjaan yang perlu
ditambah atau dikurangi
3. Banyak jam lembur yang akan
digunakan
4. Banyaknya produk yang akan di
peroleh melalui subkontrak.
Program promosi atau diskon pada periode-
periode tertentu bisa membuat pekerjaan
supply chain lebih sulit atau lebih mudah.
Apabila promosi ternyata bisa menaikkan
volume penjualan pada periode-periode
dimana permintaan rendah maka kegiatan
supply chain pada umumnya bisa lebih
mudah dilakukan karena pola permintaan
akan menjadi lebih rata dibandingkan kalau
tidak ada promosi. .
membuat keputusan dibutuhkan berbagai parameter
input,seperti biaya produksi untuk jam regular maupun
jam lembur,biaya produksi subkontrak,kapasitas produksi
regular,kapasitas porduksi subkontrak,boaya merekrut
pekerja baru,biaya untuk melepaskan seorang
pekerja,biaya untuk menyimpan barang dalam suatu
periode tertentu,dan biaya kalau perusahaan tidak
memenuhi permintaan ( biaya kekrurangan).
9. Model rencana agregat
PARAMETER VARIABEL FUNGSI TUJUAN KENDALA
Parameter mencakup antara lain harga jual
produk,biaya-biaya satuan,nilai parameter awal
(misalnya jumlah tenaga kerja dan jumlah inventori
awal),kecepatan produksi,dan jumlah hari kerja dalam
satu periode.
Variable yang terdiri dari jumlah tenaga kerja yang akan
atau dilepaskan tiap periode,jumlah produksi tiap
periode,jumlah jam lembur yang digunakan,jumlah
produk yang disubkontrakkan,jumlah persediaan tiap
periode dan jumlah permintaan yang tidak dipenuhi tiap
periode
Fungsi tujuan (memaksimumkan profit atau
meminimkan biaya ). Apabila ada scenario yang
mengubah harga jual produk,maka fungsi tujuan
haruslah memaksimumkan profit dan bukan
meminimkan biaya
Kendala(constraint) yang terkait dengan kapasitas
produksi ,permintaan,keseimbangan jumlah tenaga
kerja,dan kendala lainnya yang relevan.
10. Your Text Here
Your Text Here
Your Text Here
EFEK PROMOSI PADA RENCANA AGREGAT
Menentukan parameter operasional selama rentang waktu
tertentu:
1. Laju produksi. Jumlah unit yang terselesaikan per satuan
waktu
2. Tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja/unit kapasitas yang
diperlukan untuk produksi.
3. Lembur. Jumlah lembur yang direncanakan.
4. Tingkat kapasitas mesin. Jumlah kapasitas mesin yang
diperlukan untuk produksi.
5. Subcontracting. Jumlah kapasitas subkontrak yang diperlukan.
6. Backlog. Permintaan yang tidak dapat dipenuhi pada periode
dimana permintaan tersebut muncul, tetapi ditunda pada
periode berikutnya.
7. Persediaan yang ada. Tingkat persediaan yang akan disimpan
selama berbagai periode dalam perencanaan.
11. CONTOH
Misalnya perusahaan merencanakan untuk melakukan promosi pada bulan januari dengan menurunkan harga jual
menjadi $39 per unit. Dengann rencana promosi ini,perusahaan mengantisipasi adanya peningkatan permintaan 10%
pada bulan Januari dan terjadi perpindahan permintaan akibat terjadi forward buying sebesar 20% dan permintaan
pada dua bulan berikutnya. Jadi, dengan adanya potongan harga pada bulan Januari, permintaan per bulan diperkirakan
berubah menjadi berikut
Januari 3.000
Februari 2400
Maret 2.560
April 3.800
Mei 2.200
Juni 2.200
Sale price 40/unit
Starting inventory 1000
Starting workforce 80
Regular working hours 8/day
Maximum overtime 10 hrs/month
Inventory costs charged based on end
of period inventory
Costs
Material costs 10/unit
Holding cost 2/unit/mth
Stockout cost 5/unit/mth
Hiring & training 300/worker
Layoff 500/worker
Labor hours (hrs) 4/unit
Regular time
Overtime 6/hour
Subcontracting 30/unit
12. Ramalan permintaan ini kemudian dimasukkan ke dalam model program linier yang sama dan menggunakan parameter-
parameter yang sama seperti di atas.Hasilnya sama seperti yang diminta pada Tabel 5.2. Hal yang tampak berubah dari
rencana sebelumnya adalah tingkat produksi yang lebih tinggi, dari 2.583 per bulan menjadi 2.610 unit per bulan.
Besarnya persediaan diakhir tiap periode otomatik berubah, baik permintaan maupun produksi tidak sama antara
rencana tadi dengan rencana ini. Sedangkan jumlah tenaga kerja,lembur,dan subkontrak tidak berubah. Biaya yang
timbul dari rencana ini adalah $421.915, sedangkan pendapatannya adalah sebesar $643.400, sehingga terdapat
perolehan keuntungan sebesar $221.485
t Ht Lt Wt Ot Lt St Ct Pt
0 0 0 80 0 1.000 0 0 0
1 0 15 65 0 610 0 0 2.610
2 0 0 65 0 820 0 0 2.610
3 0 0 65 0 870 0 0 2.610
4 0 0 65 0 0 320 0 2.610
5 0 0 65 0 90 0 0 2.610
6 0 0 65 0 500 0 0 2.610
13. Promosi atau potongan harga mungkin dilakukan pada saat permintaan tinggi. Misalnya, perusahaan
memberikan diskon pada produk-produk yang memang banyak dibutuhkan pada hari raya keagamaan
atau tahun baru, sehingga kemungkinan akan terjadi peningkatan permintaan yang cukup besar. Pada
contoh diatas, kalau promosi dilakukan pada bulan Januari permintaan menjadi relatif lebih stabil
karena permintaan aslinya relatif rendah pada bulan januari.
14. Apablia perusahaan melakukan promosi pada bulan April ketika banyak orang membeli produk-
produk tersebut dengan menurunkan harga jual menjadi $39 per unit, kemungkinan akan terjadi
kenaikan permintaan lebih besar.Misalnya peningkatan permintaan pada bulan April adalah 20%
dan permitan semula dan terjadi forward buying dan permintaan dua bulan berikutrya masing-
masing 20%, maka permintaan per bulan akan menjadi sebaga berikut
Januari 1.600
Februan 3.000
Maret 3.200
April 5.060
Mei 1.760
Juni 1.760
15. Dan profil permintaan di atas, kita dapat melihat promosi pada bulan April, yang permintaan aslinya memang tinggi, akan
membuat permintaan menjadi semakon fluaktuatif. Seperti halnya di atas, permintaan tersebut juga diolah ke dalam model
linier programming, sehingga diperoleh rencana produksi agregat seperti pada Tabel 5.3 Pada tabel tersebut bisa kita amati
bahwa besarnya unit yang diproduksi tiap bulan meningkat hingga 2.647 dan jumlah tenaga yang optimal adalah 66 orang,
sehingga dikurangi pada awal penode 1 adalah 14 arang. Kekurangan persediaan juga meningkat, yaitu terjad pad akhir bulan
4 dan 5. Perusahaan masih tetap bisa menyelesaikan semua permintaan dengan kapasitas reguler,sehingga tidak ada jam
lembur dan subkontrak vang digunakan. Baya yang terjadi dan skenario ini adalah $ 438.857 dengan penghasilan kotor
(revenue) sebear $ 650 140, sehingga diperoleh keuntung adalah S211.283
t Ht Lt Wt Ot Lt St Ct Pt
0 0 0 80 0 1.000 0 0 0
1 0 14 66 0 2.047 0 0 2.647
2 0 0 66 0 1.693 0 0 2.647
3 0 0 66 0 1.140 0 0 2.647
4 0 0 66 0 0 1.273 0 2.647
5 0 0 66 0 0 387 0 2.647
6 0 0 66 0 500 0 0 2.647
16. Permasalahan perencanaan agregat
Tentukan planning
horizon: biasanya 3-18
bulan
.
Tentukan durasi setiap
periode: minggu, bulan, dll
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.
Contents Here
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.
Contents Here
.
Tentukan informasi
kunci yang diperlukan
untuk membuat rencana
agregat
17. Strategi perencanaan agregat
Contents Here
Time flexibility strategy –
menggunakan utilitas sebagai
pendukung: mengubah waktu
kerja dan lembur untuk
menyelaraskan produksi dengan
permintaan.
Level strategy – menggunakan persediaan
sebagai pendukung: penggunaan/kapasitas
mesin dan tingkat tenaga kerja dibuat tetap,
permintaan dipenuhi dari persediaan
Chase strategy – menggunakan
kapasitas sebagai pendukung:
menyelaraskan laju produksi dengan
laju permintaan.
.
Mixed strategy – kombinasi
satu atau lebih dari ketiga strategi
di atas
18. PERBANDINGAN KEUNTUNGAN, TINGKAT PERSEDIAAN, DAN
KEKURANGAN
Apabila kita perhatikan tiga skenario di atas, secara umum bisa dikatakan bahwa dua cara promosi yang berbeda
akan mengakibatkan variabilitas permintaan yang berbeda secara signifikan. Promosi pada bulan-bulan dimana
permintaan rendah akan membuat pola permintaan menjadi lebih halus, sedangkan promosi pada bulan yang
permintaanya memang tinggi akan membuat pola permintaan semakin fluktuatif. Variabilitas permintaan tersebut
bisa kita ukur dari koefisien variansi (CV) seperti yang ditunjukkan oleh 5.4, semakin besar nilai CV berarti semakin
fluktuatif permintaanya.
Menarik juga untuk diamati di sini bahwa perbedaan nilai CV tersebut pada
akhirnya besar pengaruhnya terhadap jumlah persediaan yang disimpan oleh
perusahaan selama 6 bulan dan keuntungan yang diperoleh. Semakin tinggi
CV, Jumlah persediaan yang disimpan juga semakin besar. Sebaliknya,
semakin tinggi CV, keuntungan yang diperoleh perusahaan semakin rendah.
Dari segi kekurangan (shortage), hubungan tersebut tidak terlalu kuat, namun
bisa kita lihat bahwa promosi pada bulan April membuat terjadi stockout yang
jauh lebih besar dibandingkan dengan promosi pada bulan Januari. Artiny,
fluktuasi permintaan juga punya andili terhadap besarnya kekurangan
persediaan yang dialami perusahaan
19. Skenario CV Demand Inventory Shortage Keuntungan
Tanpa Promosi 0.30 6.117 267 217.725
Promosi januari 0.23 3.890 320 221.485
Promosi April 0.49 6.380 1.660 211.283
20. Sales and operations planning
S&OP adalah proses antarfungsi untuk mencapai
konsesnsus rencana taktis di sebuah organisasi. Di
industry manufaktur, sales mewakili mereka yang
melaksanakan fungsi pemasaran dan
penjualan,sedangkan operations mewakili mereka yang
menjalankan fungsi produksi. Fungsi sales menghendaki
volume penjualan dan layanan pelanggan yang
tinggi,sedangkan tujuan operasi menghendaki efisiensi
operasional yang tinggi
21. Fungsi dari S&OP :
Menciptakan link antara business palnning dengan tactical
plans
Cukup detail untuk menjadi dasar rencana yang lebih
operasional,namun cukup panjang untuk dijadikan dasar
membuat keputusan tentang sumber daya.
Bersifat cross functional
Menjadi jembatan antara customer value dengan supply
chain efficiency
Tercipta continuous improvement melalui planning review
secara berkala.
lima langkah yang harus dilakukan dalam menjalankan
proses S & OP:
Step 1: pengumpulan data
Step 2: demand planning (bagian sales & marketing me-
review forecast dan melakukan perubahan bila perlu)
Step 3 : supply planning(melakukan perhitungan
kebutuhhan kapasitas dan melakukan perubahan kapasitas
pada batas yang bisa dilakukan)
Step 4: pre-S&OP meeting ( melibatkan orang sales &
marketing,produksi,planning finance,plant manager,dan
lain-lain)
Step 5 : executive S &OP meeting ( biasanya
bulanan,melibatkan pimpinan).
.
22. Collaborative Planning, Forecasting
,and Replenishment (CPFR)
. CPFR adalah mengurangi perbedaan antara ramalan yang
dibuat oleh dua atau lebih pelaku pada suatu supply
chain,kemudian secara bersama-sama menentukan kebijakan
replenishment. Pada praktiknya, masing- masing pelaku
(misalnya ritel dan distributor) akan membuat ramalan secara
terpisah. Kedua ramalan tersebut kemusian dibandingkan,
apabila selisih ramalan diatas suatu angka batas tertentu,
keduanya harus melakukan review terhadap angka-angka
ramalan mereka sampe akhirnya di peroleh angka- angka yang
selisihnya dibawah batas tadi.
23. empat proses yang masuk pada model CPFR, yaitu:
1. Strategy & Planning Menciptakan aturan dasar untuk
hubungan kolaboratif. Pada tingkatan ini, pembeli maupun
penjual menentukan keputusan produk mix and placement,
kemudian membuat perencanaan event.
2. Demand & Supply manajemen Membuat proyeksi permintaan
pelanggan, order dan kebutuhan pengiriman selama horizon
perencanaan
3.Exxecution Melakukan pemesanan, menyiapkan dan melakukan
pengiriman, menerima dan menyimpan produk di rak retel, mencatat
transaksi penjualan, serta melakukan pembayaran.
Analysis Memonitor perencanaan dan eksekusi, terutama kalau ada hal- hal
yang terjadi diluar rencana. Hasilnya digunakan untuk menghitung kinerja dan
sebagai dasar untuk melakukan perbaikan berkelanjutan.