SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MODUL PERKULIAHAN
Pengantar
Teknik
Industri
POKOK BAHASAN
 Konsep Pengendalian Produksi
 Rencana Produksi
 Rencana Produksi Menurut Tingkat Permintaan
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Teknik Teknik Industri
09
MK10230 Ir.Torik , MT
Abstract Kompetensi
Pengendalian produksi merupakan rincian
untuk melaksanakan rencana produksi dalam
Diharapkan mahasiswa dapat pengenal dan
memahami konsep Pengendalian Produksi
kegiatan aktualnya seseai dengan jadwal
produksi. Rencana produksi menyediakan
jumlah produk pada waktu yang tepat dan
pada jumlah biaya yang minimum dengan
kualitas yang memenuhi syarat.
dalam Rencana Produksi
Konsep Pengendalian Produksi
Setelah permintaan yang diharapkan untuk beberapa waktu di masa yang akan datang
diketahui rencana produksi untuk periode tertentu akan dapat dibuat. Rentang jangka waktu
akan bervariasi dengan kondisi-kondisi, sehingga jangka waktu ramalan perencanaan
produksi juga akan bervariasi dengan kondisi-kondisi tersebut. Jangka waktu tersebut dapat
meliputi suatu periode beberapa mingggu sampai setahun atau lebih. Dengan
kebijaksanaan tertentu mengenai masa yang akan datang tersebut didasarkan pada
rencana produksi, jangka waktunya harus cukup untuk membuat rencana tersebut, untuk
membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan yang perlu terhadap rencana tersebut, dan
menetapkan pengaruh-pengaruhnya.
Rencana Produksi
Pengendalian produksi dan perencanaan produksi adalah istilah kabur yang
sering digunakan bergantian di dalam dunia industri . Tetapi pada umumnya pengertian
perencanaan produksi lebih mengarah pada lingkup yang lebih luas dari pada pengertian
pengendalian produksi.
Pengendalian produksi itu sendiri rincian untuk melaksanakan rencana produksi dalam
kegiatan sehari – hari . Sedangkan perencanaan produksi adalah langkah – langkah
penetapan rencana produksi untuk mencapai tujuan produksi , baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang .
Rencana produksi harus menyediakan jumlah produk yang diinginkan pada waktu
yang tepat dan pada jumlah biaya yang minimum dengan kualitas yang memenuhi syarat.
Rencana produksi tersebut akan menjadi dasar bagi pembentukan anggaran operasi, dan
membuat keperluan tenaga kerja serta keperluan jam kerja baik untuk waktu kerja biasa
maupun waktu kerja lembur. selanjutnya, rencana produksi tersebut digunakan untuk
menetapkan keperluan peralatan dan tingkat persediaan yang diharapkan.
Dalam menyiapkan rencana produksi, kita harus memikirkan bahwa jika ada
permintaan yang harus dipenuhi, terdapat tiga sumber yang dapat digunakan :
1. Produksi yang ada atau yang sedang dilakukan
‘1
3 2
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
2. Persediaan yang ada atau yang masih ada di gudang
3. Produksi dan persediaan yang masih ada.
Jika pesanan kembali disetujui, permintaan yang sedang berjalan tersebut dapat
ditunda untuk beberapa waktu dalam waktu yang dekat di masa akan datang. Bila bahan
baku dapat dipesan kembali, kita dapat mempertimbangkan keadaan operasi antara operasi
pembuatan yang kontiyu dan operasi pembuatan yang terputus-putus (intermittent). Hal ini
dilakukan untuk memberi keluwesan, tetapi tidak dapat diandalkan untuk menghindari
persoalan pemenuhan terjadinya permintaan.
Suatu faktor yang sering menjadi pertimbangan dalam perencanaan produksi adalah
kestabilan kemampuan kerja. Para pekerja yang mempunyai keahlian yang lebih tinggi
dapat menjadikan suatu kemampuan kerja yang stabil. Terdapat industri-industri tertentu
yang musiman dapat menerima hal yang demikian itu. Suatu contoh yang baik sekali dari
industri seperti itu adalah penanaman dan pengolahan buah-buahan serta sayur-sayuran
dalam iklim yang lebih dingin. Terdapat sekali hasil panen setiap tahun yang harus diolah
dalam beberapa minggu sedangkan sisa waktu dalam tahun tersebut tidak ada kegiatan.
Kenyataan ini secara umum diterima para pekerja, sehingga banyak dari mereka menjadi
pekerja-pekerja berpindah-pindah. Bagaimanapun, bila telah menyangkut keahlian, akan
terdapat pengaruh yang serius dan variasi yang tidak normal dalam kekuatan atau
kemampuan kerja. Pengaruh-pengaruh ini dapat menunjukkan tidak tersedianya pekerja
yang lebih baik, keperluan gaji yang lebih tinggi, hubungan kerja sesama pekerja yang tidak
baik, dan biaya yang tinggi untuk operasi depertemen personalia dalam menyelesaikan
keperluan penyewaan, pemberhentian sementara, latihan dan lain-lain.
Bila permintaan hampir konstan sepanjang tahun, keperluan untuk suatu
kemampuan kerja yang stabil menimbulkan tidak ada persoalan yang serius. Jika
permintaan adalah siklus, seseorang harus memilih salah satu dari variasi ukuran kekuatan
kerja atau menggunakan persedian untuk memenuhi permintaan tersebut. Dengan
menggunakan persediaan dan tingkat kekuatan kerja untuk memenuhi suatu permintaan
secara siklus, mempunyai suatu keuntungan keuangan yang langsung terdapat penanaman
modal yang lebih rendah dalam pabrik dan peralatan. Jika permintaan berada pada suatu
kencenderugan yang meningkat, perlu diadakan perluasan ukuran dari kekuatan kerja,
menambah efisiensi, atau beberapa cara lain untuk menguragi jumlah jam per unit atau
menambah jam kerja yang ada. Suatu kecenderungan yang menurun dalam permintaan
biasanya memerlukan pengurangan ukuran kekuatan kerja jika efisiensi tetap
‘1
3 3
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
dipertahankan. Jadi perencanaan berdasarkan keanekaragaman kondisi ini harus
disesuaikan dengan permintaan, kebijaksanaan perusahaan, dan produksi yang ekonomis.
Rencana Produksi Menurut Tingkat Permintaan
Anggaplah suatu produk mempunyai permintaan bulanan yang diharapkan adalah
sebesar 125 unit. Dengan adanya ramalan ini yang dibuat dalam unit produk, kita
mempunyai pilihan untuk mengubahunit produk menjadi jam-kerja (man-hours) atau
mengubah jam kerja produksi menjadi unit produk. Dalam contoh yang berikut, semua unit
akan diubah menjadi jam-kerja, dan nilai-nilai jam kerja akan digunakan dalam pemecahan
tersebut.
Jika produk tersebut memerlukan 10 jam kerja, kita mendapatkan ramalan
permintaan seperti dalam Tabel 1. Nilai unit produk juga diberikan untuk maksud
perbandingan. Dari Tabel 1, kita melihat bahwa 15.000 jam kerja diperlukan selama tahun
pemecahan tersebut.
Setelah menentukan jam kerja yang diinginkan, selanjutnya kita mempertimbangkan
jumlah jam-kerja yang tersedia selama tahun tersebut. Dalam Tabel 2. terdapat jumlah hari
bekerja dalam setiap bulan, jumlah jam-kerja per orang (atau jumlah jam untuk satu orang
yang bekerja dalam waktu penuh), dan jumlah kumulatif jam kerja per orang. Terdapat 1944
jam-kerja per orang yang tersedia dalam tahun tersebut (Catatan Pabrik menghentikan
seluruh operasi yang tidak perlu selama dua minggu dalam bulan Juli. Ini adalah liburan
pabrik).
Bila kita mempunyai 15.000 jam - kerja yang tersedia selama tahun tersebut, kita
memerlukan 15.000/1944 orang, atau 7,7 orang. Jika kita merencanakan untuk membuat
rencana produksi hanya untuk produk ini, kita harus memutuskan apakah tujuh atau delapan
orang yang akan digunakan (dengan menganggap bahwa suatu tingkat kemampuan kerja
diperlukan sepanjang tahun tersebut). Jika kita memilih tujuh orang, kita mesti perlu
merencanakan kerja lembur dengan suatu pembayaran premi. Di lain pihak, untuk
menggunakan delapan orang berarti kitah urus membayar waktu produksi yang tidak
diperlukan. Tanpa menyusun rencana produksi, kita tidak dapat secara pasti menentukan
biaya dari setiap alternatif tersebut, karena kita tidak mengetahui, pada saat ini, jumlah
bahan baku yang ada atau yang dipakai dalam persediaan menurut setiap alternatif, dan
juga tidak mengetahui distribusi jam kerja yang tersedia dibanding dengan jam kerja yang
‘1
3 4
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
dibutuhkan. Namun demikian, kita dapat menentukan biaya minimun yang mutlak atau nilai -
nilai batas terendah dari kedua alternatif tersebut. Jika kita menggunakan tujuh orang,
jumlah waktu kerja lembur adalah 15.000 - 7 (1944) atau 1392 jam. Jika kita menggunakan
delapan orang jumlah waktu biasa minimum yang terpakai (yang harus dibayar) adalah
8(1944) - 15.000 atau 552 jam.
Jika biaya waktu kerja biasa per jam adalah $ 4,00 dan premi waktu kerja lembur adalah $
2,00 - per jam, batas-batas terendah dari biaya-biaya tambahan tersebut adalah $ 2.784
( 1392 x $2) dan $ 2.208 (552 x $ 4) untuk penggunaan tujuh dan delapan orang. Jadi hanya
terdapat perbedaan biaya yang kecil, dan rencana produksi dengan menggunakan tujuh dan
delapan orang relatif sama (sebanding).
Salah satu faktor yang tidak dipertimgbangkan untuk hal diatas adalah ketidak
hadiran disebabkan penyakit atau alasan - alasan yang lain. Jika dari catatan - catatan
waktu yang lalu kita mendapatkan bahwa setiap orang hadir untuk bekerja dengan rata-rata
90% dari waktu tersebut, kita dapat membagi 15.000 jam kerja dengan 0,98 diperoleh
jumlah jam kerja yang direncanakan, atau kita dapat mengalikan waktu yang tersedia
tersebut dalam setiap bulan dengan 0,98. Jika diperkirakan terjadi ketidak hadiran (absen),
rencana produksi dengan menetapkan delapan orang akan lebih baik faktor lain yang belum
dipertimbangkan adalah dapatnya persediaan pada permulaan tahun dan persediaan yang
diinginkan selama tahun tersebut. Ini juga mempengaruhi perencanaan tersebut.
Untuk memudahkan pembuatan rencana produksi, kita dapat menggunakan suatu
tabel sepeti Tabel 3. Sepanjang sisi sebelah kiri kita catat jam kerja yang dikehendaki dalam
setiap bulan. Di bagian atas menunjukkan produk yang dibuat dalam bulan tertentu. Di
bawahnya ditunjukkan jumlah jam waktu bekerja biasa (reguler time = RT) yang tersedia
setiap bulan. (Nilai-nilai ini didasarkan pada jam yang diberikan dalam Tabel 2. dengan
menggunakan tujuh orang). Juga ditunjukkan dalam baris yang sama jumlah jam waktu
kerja lembur yang tersedia (25% dari jam waktu kerja biasa). Dengan beranggapan bahwa
permintaan akan dapat dipenuhi, dan biaya kerja lembur sebesar premi $ 2,00 - per jam
serta biaya persediaan dari satu jam kerja produk $ 0,08 per bulan, kita mendapatkan
rencana tersebut yang ditunjukkan pada Tabel 3.
Dari bagian Tabel 3 yang diterangkan di atas, kita dapat mengerjakan rencana
produksi yang lebih ekonomis berdasarkan kondisi yang diberikan. Dalam bulan Januari kita
membutuhkan 1250 jam kerja. Kita mempunyai 1232 jam kerja pada waktu kerja biasa
dengan biaya tambahan nol. (Jika kita menghasilkan produk ini, biaya-biaya kita tidak
berkurang dari pada bila kita menghasilkan produk tersebut dijual. Oleh karena ini, biaya
untuk waktu kerja biasa dalam bulan yang sama tersebut tercatat menjadi nol). Setelah
‘1
3 5
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
menggunakan seluruh waktu kerja biasa dalam bulan Januari, kita masih memerlukan 18
jam yang hanya dapat diperoleh dari waktu kerja lembur dalam bulan Januari. Jadi biaya
tambahan kita untuk bulan Januari adalah 18 jam pada $ 2,00 menjadi $ 36,00. Dalam bulan
Februari kita mempunyai 1064 RT dan 266 OT (overtime) jam yang tersedia. Jika perlu, kita
dapat menggunakan sebanyak 290 (308 - 18) OT jam dari Januari sampai kebutuhan bulan
Februari. Jika ini dilakukan, biaya tambahan untuk seluruh unit yang diproduksi pada waktu
kerja lembur dalam bulan Januari untuk memenuhi kebutuhan dalam bulan Februari
menjadi $ 2,08 (Dua dollar untuk premi kerja lembur dan $ 0,08 untuk produk yang
dimasukkan dalam persediaan untuk satu bulan). Kita sekarang membuat rencana produksi,
dengan menggunakan jam yang biayanya paling sedikit. Untuk memenuhi kebutuhan 1250
jam-kerja, kita menggunakan 1064 RT jam ditambah 186 OT jam (1250 - 1064) dalam bulan
Febuari. Ini adalah kombinasi biaya yang paling kecil dan memberikan biaya $ 372,00 untuk
bulan Februari. Untuk memenuhi kebutuhan bulan Maret, kita mempunyai 1176 RT jam
ditambah 294 OT jam dalam bulan Maret tersebut, 80 OT jam dari bulan Februari dan 290
OT jam dalam bulan Januari. Biaya-biaya tambahan adalah $ 0,00 - $ 2,00, $ 2,08 - dan $
2,16. (Produksi bulan Januari untuk penjualan bulan Maret harus disimpan 2 bulan pada $
0,08. - per jam - kerja per Bulan). Rencana tersebut disajikan pada bagian kanan bawah dari
tabel tersebut. Dalam rencana tersebut ditunjukkan 13.608 jam waktu kerja biasa ditambah
1392 jam waktu kerja lembur yang dibagi sesuai dengan kolom sebelah kanan dan baris
sebelah bawah tabel tersebut.
Biaya - biaya tambahan dapat diperluas sebagai berikut :
1. Biaya-biaya waktu kerja lembur $ 2784,00.-
2. Biaya-biaya yang termasuk dalam persediaan $ 56,64.-
Jumlah biaya tambahan adalah $ 2840,64. Ini adalah $ 511,36.- lebih dari pada
biaya dengan menggunakan delapan orang dengan kondisi yang sama. (Hal ini dapat
merupakan latihan bagi pembaca untuk menunjukkan perbedaan biaya ini).
Persediaan direncanakan 410 unit pada akhir bulan Juni, yakni termasuk 260 unit yang
diperoduksi dalam bulan Mei untuk dijual bulan Juli di tambah 150 unit diproduksi dalam
bulan Juni untuk dijual bulan Juli. Persedian tersebut telah dibuat dalam Tabel 3 yang
merupakan persediaan yang diharapkan untuk digunakan dalam keperluan memenuhi suatu
ramalan permintaan.
‘1
3 6
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
Tabel. 1. Permintaan dalam Unit dan dalam Jam Produksi
Bulan
Th. 2000.
Perbulan Kumulatif
Ramalan Permintaan Ramalan Permintaan
Unit Jam Unit Jam
Januari 125 1250 125 1250
Februari 125 1250 250 2500
Maret 125 1250 375 3750
April 125 1250 500 5000
Mei 125 1250 625 6250
Juni 125 1250 750 7500
Juli 125 1250 875 8750
Agustus 125 1250 1000 10000
September 125 1250 1125 11250
Oktober 125 1250 1250 12500
Nopember 125 1250 1375 13750
Desember 125 1250 1500 15000
Asumsi : 1 unit produk memerlukan waktu penyelesaian 10 jam kerja
Tabel 2. Jam Kerja per orang dalam waktu kerja biasa yang tersedia
‘1
3 7
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
Bulan Th.2000 Hari Jam
kerja/orang
Setiap bulan
Jumlah kumulatif jam
kerja per orang
Januari 22 176 176
Februari 19 152 328
Maret 21 168 496
April 22 176 672
Mei 22 176 848
Juni 20 160 1008
Juli 22 96 * 1104
Agustus 22 176 1280
September 20 160 1440
Oktober 23 184 1624
Nopember 19 152 1776
Desember 21 168 1944
Total 253 1944
* 80 jam kerja – libur dalam bulan Juli
Asumsi : 1 hari = 8 jam kerja , jadi 22 hari = 22 x 8 = 176 jam kerja/perorang
Tabel 4. Rinkasan rencana produksi
Bulan
Th. 2000.
Ramalan
Permintaan
(Jam) Rencana Produksi
Rencana
Persediaan Akhir
(jam)
Waktu Kerja
Biasa (jam)
Waktu Kerja
Lembur (jam)
‘1
3 8
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
Januari 1250 1232 18 0
Februari 1250 1064 186 0
Maret 1250 1176 74 0
April 1250 1232 18 0
Mei 1250 1232 278 260
Juni 1250 1120 280 410
Juli 1250 672 168 0
Agustus 1250 1232 18 0
September 1250 1120 130 0
Oktober 1250 1288 0 38
Nopember 1250 1064 1148 0
Desember 1250 1176 74 0
‘1
3 9
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Arifin Miftahol,2009, “ Simulasi Sistem Industri “Graha Ilmu, Yogyakarta
2. Emerson Howard P. & Naehring Douglas C.E. , 1988,“ Origins of Industrial
Engineering “ IIE Atlanta
3. Hicks Philip E, 1994, “ Industrial Engineering and Management “ Mc Graw Hill
4. Maynard , 2004, “ Handbook of Industrial Engineering” Mc Graw Hill
5. Purnomo Hari, 2004, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha ILmu, Yogyakarta.
6. Sinulingga Sukaria, 2008, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha Ilmu, Yogyakarta.
7. Wigjosoebroto Sritomo ,2006,“ Pengantar Teknik dan Manajemen Industri “ Guna
Wijaya, Surabaya.
‘1
3 10
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id

More Related Content

What's hot

Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungPengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungYesica Adicondro
 
Jadwal Induk Produksi.pptx
Jadwal Induk Produksi.pptxJadwal Induk Produksi.pptx
Jadwal Induk Produksi.pptxssuser6fd51c1
 
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungISTA
 
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)yayan
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandPusri Indariyah
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi Aalawwapnp
 
Penjadwalan manajemen operasi
Penjadwalan manajemen operasiPenjadwalan manajemen operasi
Penjadwalan manajemen operasialawwapnp
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitasharis fadilah
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen OperasionalFalanni Firyal Fawwaz
 
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaContoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaAriIsmawan
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
Scm 07 perencanaan aggregate
Scm 07   perencanaan aggregateScm 07   perencanaan aggregate
Scm 07 perencanaan aggregateAbrianto Nugraha
 
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.pptPengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.pptdpmdbusel
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasWisnu Dewobroto
 

What's hot (20)

Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungPengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
 
Jadwal Induk Produksi.pptx
Jadwal Induk Produksi.pptxJadwal Induk Produksi.pptx
Jadwal Induk Produksi.pptx
 
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
 
Just In Time
Just In Time Just In Time
Just In Time
 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
 
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demand
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
 
Penjadwalan manajemen operasi
Penjadwalan manajemen operasiPenjadwalan manajemen operasi
Penjadwalan manajemen operasi
 
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
 
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaContoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerja
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Maintenance and reliability
Maintenance and reliabilityMaintenance and reliability
Maintenance and reliability
 
Scm 07 perencanaan aggregate
Scm 07   perencanaan aggregateScm 07   perencanaan aggregate
Scm 07 perencanaan aggregate
 
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.pptPengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
 
Acceptance sampling
Acceptance samplingAcceptance sampling
Acceptance sampling
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak Fasilitas
 

Viewers also liked

08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian PersediaanMercu Buana University
 
Perencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanPerencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanrobertlambey
 
Inventory (persediaan)
Inventory (persediaan)Inventory (persediaan)
Inventory (persediaan)Eka Wahyuliana
 
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013Mercu Buana University
 
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi TeknikMercu Buana University
 
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik IndustriMercu Buana University
 
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaan
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaanAnalisa pekerjaan dan desain pekerjaan
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaanMercu Buana University
 
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...Mercu Buana University
 
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...Mercu Buana University
 
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...Mercu Buana University
 
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan PabrikMercu Buana University
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan BahanMercu Buana University
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiLuthfi Nk
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksiguestc5111e
 
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan MahasiswaPermasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan MahasiswaMercu Buana University
 

Viewers also liked (20)

08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
 
Perencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanPerencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaan
 
Inventory (persediaan)
Inventory (persediaan)Inventory (persediaan)
Inventory (persediaan)
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
inventory
inventoryinventory
inventory
 
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
 
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
 
13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional
 
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
 
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaan
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaanAnalisa pekerjaan dan desain pekerjaan
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaan
 
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
 
Analisis pekerjaan
Analisis pekerjaanAnalisis pekerjaan
Analisis pekerjaan
 
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
 
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
 
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Produksi
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan MahasiswaPermasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
 
03. Konsep Perancangan Produk
03. Konsep Perancangan Produk03. Konsep Perancangan Produk
03. Konsep Perancangan Produk
 

Similar to RENCANA PRODUKSI

Laporan praktikum(contoh sebagian)
Laporan praktikum(contoh sebagian)Laporan praktikum(contoh sebagian)
Laporan praktikum(contoh sebagian)amaliaherdiana
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregatGhazy Haq
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregatGhazy Haq
 
Basic of PPIC
Basic of PPICBasic of PPIC
Basic of PPICMoh Safii
 
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI.pdf
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI.pdfPERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI.pdf
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI.pdfRidhaMayaFazaLubis
 
Schedulling in Bahasa Makalah
Schedulling in Bahasa MakalahSchedulling in Bahasa Makalah
Schedulling in Bahasa MakalahYesica Adicondro
 
Manajemen Produksi Dasar
Manajemen Produksi DasarManajemen Produksi Dasar
Manajemen Produksi DasarAa Renovit
 
Quantitative planning sesi ii
Quantitative planning sesi iiQuantitative planning sesi ii
Quantitative planning sesi iiTimotius Febry
 
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptPengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptElJeremi
 
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptPengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptElJeremi
 
Ppt uts mj operasi
Ppt uts mj operasiPpt uts mj operasi
Ppt uts mj operasiLegendSello
 
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptPengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptElJeremi
 

Similar to RENCANA PRODUKSI (20)

Managemen Operasi 1
Managemen Operasi 1Managemen Operasi 1
Managemen Operasi 1
 
Laporan praktikum(contoh sebagian)
Laporan praktikum(contoh sebagian)Laporan praktikum(contoh sebagian)
Laporan praktikum(contoh sebagian)
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregat
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregat
 
Research 013
Research 013Research 013
Research 013
 
33 132-1-pb
33 132-1-pb33 132-1-pb
33 132-1-pb
 
Pertemuan 8 perencanaan agregat (perencanaan menyeluruh)
Pertemuan 8 perencanaan agregat (perencanaan menyeluruh)Pertemuan 8 perencanaan agregat (perencanaan menyeluruh)
Pertemuan 8 perencanaan agregat (perencanaan menyeluruh)
 
Basic of PPIC
Basic of PPICBasic of PPIC
Basic of PPIC
 
Maintenance 3
Maintenance 3Maintenance 3
Maintenance 3
 
Buku
BukuBuku
Buku
 
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI.pdf
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI.pdfPERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI.pdf
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI.pdf
 
Schedulling in Bahasa Makalah
Schedulling in Bahasa MakalahSchedulling in Bahasa Makalah
Schedulling in Bahasa Makalah
 
Peramalan
PeramalanPeramalan
Peramalan
 
Manajemen Produksi Dasar
Manajemen Produksi DasarManajemen Produksi Dasar
Manajemen Produksi Dasar
 
Quantitative planning sesi ii
Quantitative planning sesi iiQuantitative planning sesi ii
Quantitative planning sesi ii
 
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptPengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
 
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptPengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
 
Ppt uts mj operasi
Ppt uts mj operasiPpt uts mj operasi
Ppt uts mj operasi
 
Research 008
Research 008Research 008
Research 008
 
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptPengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
 

More from Mercu Buana University

STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIKSTRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIKMercu Buana University
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)Mercu Buana University
 
Konflik intrapersonal dan interpersonal
Konflik intrapersonal dan interpersonalKonflik intrapersonal dan interpersonal
Konflik intrapersonal dan interpersonalMercu Buana University
 
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta KerjaMercu Buana University
 
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan SistemMercu Buana University
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...Mercu Buana University
 

More from Mercu Buana University (13)

STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIKSTRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
 
Distribusi Peluang Normal
Distribusi Peluang NormalDistribusi Peluang Normal
Distribusi Peluang Normal
 
Usaha, Energi, dan Daya
Usaha, Energi, dan DayaUsaha, Energi, dan Daya
Usaha, Energi, dan Daya
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)
 
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
 
Konflik intrapersonal dan interpersonal
Konflik intrapersonal dan interpersonalKonflik intrapersonal dan interpersonal
Konflik intrapersonal dan interpersonal
 
Konstitusi dan rule of law
Konstitusi dan rule of lawKonstitusi dan rule of law
Konstitusi dan rule of law
 
Pendekatan Rata-Rata
Pendekatan Rata-RataPendekatan Rata-Rata
Pendekatan Rata-Rata
 
Surplus Ekonomi
Surplus EkonomiSurplus Ekonomi
Surplus Ekonomi
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
 
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (9)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 

RENCANA PRODUKSI

  • 1. MODUL PERKULIAHAN Pengantar Teknik Industri POKOK BAHASAN  Konsep Pengendalian Produksi  Rencana Produksi  Rencana Produksi Menurut Tingkat Permintaan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Teknik Teknik Industri 09 MK10230 Ir.Torik , MT Abstract Kompetensi Pengendalian produksi merupakan rincian untuk melaksanakan rencana produksi dalam Diharapkan mahasiswa dapat pengenal dan memahami konsep Pengendalian Produksi
  • 2. kegiatan aktualnya seseai dengan jadwal produksi. Rencana produksi menyediakan jumlah produk pada waktu yang tepat dan pada jumlah biaya yang minimum dengan kualitas yang memenuhi syarat. dalam Rencana Produksi Konsep Pengendalian Produksi Setelah permintaan yang diharapkan untuk beberapa waktu di masa yang akan datang diketahui rencana produksi untuk periode tertentu akan dapat dibuat. Rentang jangka waktu akan bervariasi dengan kondisi-kondisi, sehingga jangka waktu ramalan perencanaan produksi juga akan bervariasi dengan kondisi-kondisi tersebut. Jangka waktu tersebut dapat meliputi suatu periode beberapa mingggu sampai setahun atau lebih. Dengan kebijaksanaan tertentu mengenai masa yang akan datang tersebut didasarkan pada rencana produksi, jangka waktunya harus cukup untuk membuat rencana tersebut, untuk membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan yang perlu terhadap rencana tersebut, dan menetapkan pengaruh-pengaruhnya. Rencana Produksi Pengendalian produksi dan perencanaan produksi adalah istilah kabur yang sering digunakan bergantian di dalam dunia industri . Tetapi pada umumnya pengertian perencanaan produksi lebih mengarah pada lingkup yang lebih luas dari pada pengertian pengendalian produksi. Pengendalian produksi itu sendiri rincian untuk melaksanakan rencana produksi dalam kegiatan sehari – hari . Sedangkan perencanaan produksi adalah langkah – langkah penetapan rencana produksi untuk mencapai tujuan produksi , baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang . Rencana produksi harus menyediakan jumlah produk yang diinginkan pada waktu yang tepat dan pada jumlah biaya yang minimum dengan kualitas yang memenuhi syarat. Rencana produksi tersebut akan menjadi dasar bagi pembentukan anggaran operasi, dan membuat keperluan tenaga kerja serta keperluan jam kerja baik untuk waktu kerja biasa maupun waktu kerja lembur. selanjutnya, rencana produksi tersebut digunakan untuk menetapkan keperluan peralatan dan tingkat persediaan yang diharapkan. Dalam menyiapkan rencana produksi, kita harus memikirkan bahwa jika ada permintaan yang harus dipenuhi, terdapat tiga sumber yang dapat digunakan : 1. Produksi yang ada atau yang sedang dilakukan ‘1 3 2 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 3. 2. Persediaan yang ada atau yang masih ada di gudang 3. Produksi dan persediaan yang masih ada. Jika pesanan kembali disetujui, permintaan yang sedang berjalan tersebut dapat ditunda untuk beberapa waktu dalam waktu yang dekat di masa akan datang. Bila bahan baku dapat dipesan kembali, kita dapat mempertimbangkan keadaan operasi antara operasi pembuatan yang kontiyu dan operasi pembuatan yang terputus-putus (intermittent). Hal ini dilakukan untuk memberi keluwesan, tetapi tidak dapat diandalkan untuk menghindari persoalan pemenuhan terjadinya permintaan. Suatu faktor yang sering menjadi pertimbangan dalam perencanaan produksi adalah kestabilan kemampuan kerja. Para pekerja yang mempunyai keahlian yang lebih tinggi dapat menjadikan suatu kemampuan kerja yang stabil. Terdapat industri-industri tertentu yang musiman dapat menerima hal yang demikian itu. Suatu contoh yang baik sekali dari industri seperti itu adalah penanaman dan pengolahan buah-buahan serta sayur-sayuran dalam iklim yang lebih dingin. Terdapat sekali hasil panen setiap tahun yang harus diolah dalam beberapa minggu sedangkan sisa waktu dalam tahun tersebut tidak ada kegiatan. Kenyataan ini secara umum diterima para pekerja, sehingga banyak dari mereka menjadi pekerja-pekerja berpindah-pindah. Bagaimanapun, bila telah menyangkut keahlian, akan terdapat pengaruh yang serius dan variasi yang tidak normal dalam kekuatan atau kemampuan kerja. Pengaruh-pengaruh ini dapat menunjukkan tidak tersedianya pekerja yang lebih baik, keperluan gaji yang lebih tinggi, hubungan kerja sesama pekerja yang tidak baik, dan biaya yang tinggi untuk operasi depertemen personalia dalam menyelesaikan keperluan penyewaan, pemberhentian sementara, latihan dan lain-lain. Bila permintaan hampir konstan sepanjang tahun, keperluan untuk suatu kemampuan kerja yang stabil menimbulkan tidak ada persoalan yang serius. Jika permintaan adalah siklus, seseorang harus memilih salah satu dari variasi ukuran kekuatan kerja atau menggunakan persedian untuk memenuhi permintaan tersebut. Dengan menggunakan persediaan dan tingkat kekuatan kerja untuk memenuhi suatu permintaan secara siklus, mempunyai suatu keuntungan keuangan yang langsung terdapat penanaman modal yang lebih rendah dalam pabrik dan peralatan. Jika permintaan berada pada suatu kencenderugan yang meningkat, perlu diadakan perluasan ukuran dari kekuatan kerja, menambah efisiensi, atau beberapa cara lain untuk menguragi jumlah jam per unit atau menambah jam kerja yang ada. Suatu kecenderungan yang menurun dalam permintaan biasanya memerlukan pengurangan ukuran kekuatan kerja jika efisiensi tetap ‘1 3 3 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 4. dipertahankan. Jadi perencanaan berdasarkan keanekaragaman kondisi ini harus disesuaikan dengan permintaan, kebijaksanaan perusahaan, dan produksi yang ekonomis. Rencana Produksi Menurut Tingkat Permintaan Anggaplah suatu produk mempunyai permintaan bulanan yang diharapkan adalah sebesar 125 unit. Dengan adanya ramalan ini yang dibuat dalam unit produk, kita mempunyai pilihan untuk mengubahunit produk menjadi jam-kerja (man-hours) atau mengubah jam kerja produksi menjadi unit produk. Dalam contoh yang berikut, semua unit akan diubah menjadi jam-kerja, dan nilai-nilai jam kerja akan digunakan dalam pemecahan tersebut. Jika produk tersebut memerlukan 10 jam kerja, kita mendapatkan ramalan permintaan seperti dalam Tabel 1. Nilai unit produk juga diberikan untuk maksud perbandingan. Dari Tabel 1, kita melihat bahwa 15.000 jam kerja diperlukan selama tahun pemecahan tersebut. Setelah menentukan jam kerja yang diinginkan, selanjutnya kita mempertimbangkan jumlah jam-kerja yang tersedia selama tahun tersebut. Dalam Tabel 2. terdapat jumlah hari bekerja dalam setiap bulan, jumlah jam-kerja per orang (atau jumlah jam untuk satu orang yang bekerja dalam waktu penuh), dan jumlah kumulatif jam kerja per orang. Terdapat 1944 jam-kerja per orang yang tersedia dalam tahun tersebut (Catatan Pabrik menghentikan seluruh operasi yang tidak perlu selama dua minggu dalam bulan Juli. Ini adalah liburan pabrik). Bila kita mempunyai 15.000 jam - kerja yang tersedia selama tahun tersebut, kita memerlukan 15.000/1944 orang, atau 7,7 orang. Jika kita merencanakan untuk membuat rencana produksi hanya untuk produk ini, kita harus memutuskan apakah tujuh atau delapan orang yang akan digunakan (dengan menganggap bahwa suatu tingkat kemampuan kerja diperlukan sepanjang tahun tersebut). Jika kita memilih tujuh orang, kita mesti perlu merencanakan kerja lembur dengan suatu pembayaran premi. Di lain pihak, untuk menggunakan delapan orang berarti kitah urus membayar waktu produksi yang tidak diperlukan. Tanpa menyusun rencana produksi, kita tidak dapat secara pasti menentukan biaya dari setiap alternatif tersebut, karena kita tidak mengetahui, pada saat ini, jumlah bahan baku yang ada atau yang dipakai dalam persediaan menurut setiap alternatif, dan juga tidak mengetahui distribusi jam kerja yang tersedia dibanding dengan jam kerja yang ‘1 3 4 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 5. dibutuhkan. Namun demikian, kita dapat menentukan biaya minimun yang mutlak atau nilai - nilai batas terendah dari kedua alternatif tersebut. Jika kita menggunakan tujuh orang, jumlah waktu kerja lembur adalah 15.000 - 7 (1944) atau 1392 jam. Jika kita menggunakan delapan orang jumlah waktu biasa minimum yang terpakai (yang harus dibayar) adalah 8(1944) - 15.000 atau 552 jam. Jika biaya waktu kerja biasa per jam adalah $ 4,00 dan premi waktu kerja lembur adalah $ 2,00 - per jam, batas-batas terendah dari biaya-biaya tambahan tersebut adalah $ 2.784 ( 1392 x $2) dan $ 2.208 (552 x $ 4) untuk penggunaan tujuh dan delapan orang. Jadi hanya terdapat perbedaan biaya yang kecil, dan rencana produksi dengan menggunakan tujuh dan delapan orang relatif sama (sebanding). Salah satu faktor yang tidak dipertimgbangkan untuk hal diatas adalah ketidak hadiran disebabkan penyakit atau alasan - alasan yang lain. Jika dari catatan - catatan waktu yang lalu kita mendapatkan bahwa setiap orang hadir untuk bekerja dengan rata-rata 90% dari waktu tersebut, kita dapat membagi 15.000 jam kerja dengan 0,98 diperoleh jumlah jam kerja yang direncanakan, atau kita dapat mengalikan waktu yang tersedia tersebut dalam setiap bulan dengan 0,98. Jika diperkirakan terjadi ketidak hadiran (absen), rencana produksi dengan menetapkan delapan orang akan lebih baik faktor lain yang belum dipertimbangkan adalah dapatnya persediaan pada permulaan tahun dan persediaan yang diinginkan selama tahun tersebut. Ini juga mempengaruhi perencanaan tersebut. Untuk memudahkan pembuatan rencana produksi, kita dapat menggunakan suatu tabel sepeti Tabel 3. Sepanjang sisi sebelah kiri kita catat jam kerja yang dikehendaki dalam setiap bulan. Di bagian atas menunjukkan produk yang dibuat dalam bulan tertentu. Di bawahnya ditunjukkan jumlah jam waktu bekerja biasa (reguler time = RT) yang tersedia setiap bulan. (Nilai-nilai ini didasarkan pada jam yang diberikan dalam Tabel 2. dengan menggunakan tujuh orang). Juga ditunjukkan dalam baris yang sama jumlah jam waktu kerja lembur yang tersedia (25% dari jam waktu kerja biasa). Dengan beranggapan bahwa permintaan akan dapat dipenuhi, dan biaya kerja lembur sebesar premi $ 2,00 - per jam serta biaya persediaan dari satu jam kerja produk $ 0,08 per bulan, kita mendapatkan rencana tersebut yang ditunjukkan pada Tabel 3. Dari bagian Tabel 3 yang diterangkan di atas, kita dapat mengerjakan rencana produksi yang lebih ekonomis berdasarkan kondisi yang diberikan. Dalam bulan Januari kita membutuhkan 1250 jam kerja. Kita mempunyai 1232 jam kerja pada waktu kerja biasa dengan biaya tambahan nol. (Jika kita menghasilkan produk ini, biaya-biaya kita tidak berkurang dari pada bila kita menghasilkan produk tersebut dijual. Oleh karena ini, biaya untuk waktu kerja biasa dalam bulan yang sama tersebut tercatat menjadi nol). Setelah ‘1 3 5 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 6. menggunakan seluruh waktu kerja biasa dalam bulan Januari, kita masih memerlukan 18 jam yang hanya dapat diperoleh dari waktu kerja lembur dalam bulan Januari. Jadi biaya tambahan kita untuk bulan Januari adalah 18 jam pada $ 2,00 menjadi $ 36,00. Dalam bulan Februari kita mempunyai 1064 RT dan 266 OT (overtime) jam yang tersedia. Jika perlu, kita dapat menggunakan sebanyak 290 (308 - 18) OT jam dari Januari sampai kebutuhan bulan Februari. Jika ini dilakukan, biaya tambahan untuk seluruh unit yang diproduksi pada waktu kerja lembur dalam bulan Januari untuk memenuhi kebutuhan dalam bulan Februari menjadi $ 2,08 (Dua dollar untuk premi kerja lembur dan $ 0,08 untuk produk yang dimasukkan dalam persediaan untuk satu bulan). Kita sekarang membuat rencana produksi, dengan menggunakan jam yang biayanya paling sedikit. Untuk memenuhi kebutuhan 1250 jam-kerja, kita menggunakan 1064 RT jam ditambah 186 OT jam (1250 - 1064) dalam bulan Febuari. Ini adalah kombinasi biaya yang paling kecil dan memberikan biaya $ 372,00 untuk bulan Februari. Untuk memenuhi kebutuhan bulan Maret, kita mempunyai 1176 RT jam ditambah 294 OT jam dalam bulan Maret tersebut, 80 OT jam dari bulan Februari dan 290 OT jam dalam bulan Januari. Biaya-biaya tambahan adalah $ 0,00 - $ 2,00, $ 2,08 - dan $ 2,16. (Produksi bulan Januari untuk penjualan bulan Maret harus disimpan 2 bulan pada $ 0,08. - per jam - kerja per Bulan). Rencana tersebut disajikan pada bagian kanan bawah dari tabel tersebut. Dalam rencana tersebut ditunjukkan 13.608 jam waktu kerja biasa ditambah 1392 jam waktu kerja lembur yang dibagi sesuai dengan kolom sebelah kanan dan baris sebelah bawah tabel tersebut. Biaya - biaya tambahan dapat diperluas sebagai berikut : 1. Biaya-biaya waktu kerja lembur $ 2784,00.- 2. Biaya-biaya yang termasuk dalam persediaan $ 56,64.- Jumlah biaya tambahan adalah $ 2840,64. Ini adalah $ 511,36.- lebih dari pada biaya dengan menggunakan delapan orang dengan kondisi yang sama. (Hal ini dapat merupakan latihan bagi pembaca untuk menunjukkan perbedaan biaya ini). Persediaan direncanakan 410 unit pada akhir bulan Juni, yakni termasuk 260 unit yang diperoduksi dalam bulan Mei untuk dijual bulan Juli di tambah 150 unit diproduksi dalam bulan Juni untuk dijual bulan Juli. Persedian tersebut telah dibuat dalam Tabel 3 yang merupakan persediaan yang diharapkan untuk digunakan dalam keperluan memenuhi suatu ramalan permintaan. ‘1 3 6 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 7. Tabel. 1. Permintaan dalam Unit dan dalam Jam Produksi Bulan Th. 2000. Perbulan Kumulatif Ramalan Permintaan Ramalan Permintaan Unit Jam Unit Jam Januari 125 1250 125 1250 Februari 125 1250 250 2500 Maret 125 1250 375 3750 April 125 1250 500 5000 Mei 125 1250 625 6250 Juni 125 1250 750 7500 Juli 125 1250 875 8750 Agustus 125 1250 1000 10000 September 125 1250 1125 11250 Oktober 125 1250 1250 12500 Nopember 125 1250 1375 13750 Desember 125 1250 1500 15000 Asumsi : 1 unit produk memerlukan waktu penyelesaian 10 jam kerja Tabel 2. Jam Kerja per orang dalam waktu kerja biasa yang tersedia ‘1 3 7 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 8. Bulan Th.2000 Hari Jam kerja/orang Setiap bulan Jumlah kumulatif jam kerja per orang Januari 22 176 176 Februari 19 152 328 Maret 21 168 496 April 22 176 672 Mei 22 176 848 Juni 20 160 1008 Juli 22 96 * 1104 Agustus 22 176 1280 September 20 160 1440 Oktober 23 184 1624 Nopember 19 152 1776 Desember 21 168 1944 Total 253 1944 * 80 jam kerja – libur dalam bulan Juli Asumsi : 1 hari = 8 jam kerja , jadi 22 hari = 22 x 8 = 176 jam kerja/perorang Tabel 4. Rinkasan rencana produksi Bulan Th. 2000. Ramalan Permintaan (Jam) Rencana Produksi Rencana Persediaan Akhir (jam) Waktu Kerja Biasa (jam) Waktu Kerja Lembur (jam) ‘1 3 8 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 9. Januari 1250 1232 18 0 Februari 1250 1064 186 0 Maret 1250 1176 74 0 April 1250 1232 18 0 Mei 1250 1232 278 260 Juni 1250 1120 280 410 Juli 1250 672 168 0 Agustus 1250 1232 18 0 September 1250 1120 130 0 Oktober 1250 1288 0 38 Nopember 1250 1064 1148 0 Desember 1250 1176 74 0 ‘1 3 9 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 10. Daftar Pustaka 1. Arifin Miftahol,2009, “ Simulasi Sistem Industri “Graha Ilmu, Yogyakarta 2. Emerson Howard P. & Naehring Douglas C.E. , 1988,“ Origins of Industrial Engineering “ IIE Atlanta 3. Hicks Philip E, 1994, “ Industrial Engineering and Management “ Mc Graw Hill 4. Maynard , 2004, “ Handbook of Industrial Engineering” Mc Graw Hill 5. Purnomo Hari, 2004, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha ILmu, Yogyakarta. 6. Sinulingga Sukaria, 2008, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha Ilmu, Yogyakarta. 7. Wigjosoebroto Sritomo ,2006,“ Pengantar Teknik dan Manajemen Industri “ Guna Wijaya, Surabaya. ‘1 3 10 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id