Modul ini membahas konsep pengendalian produksi dan perencanaan produksi. Ia menjelaskan bagaimana merencanakan produksi berdasarkan tingkat permintaan, dengan mengubah satuan menjadi jam kerja. Modul ini mendemonstrasikan cara merancang jadwal produksi untuk memenuhi permintaan tahunan sebesar 15.000 jam kerja menggunakan 7-8 orang karyawan dengan mempertimbangkan biaya lembur dan persediaan.
1. MODUL PERKULIAHAN
Pengantar
Teknik
Industri
POKOK BAHASAN
Konsep Pengendalian Produksi
Rencana Produksi
Rencana Produksi Menurut Tingkat Permintaan
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Teknik Teknik Industri
09
MK10230 Ir.Torik , MT
Abstract Kompetensi
Pengendalian produksi merupakan rincian
untuk melaksanakan rencana produksi dalam
Diharapkan mahasiswa dapat pengenal dan
memahami konsep Pengendalian Produksi
2. kegiatan aktualnya seseai dengan jadwal
produksi. Rencana produksi menyediakan
jumlah produk pada waktu yang tepat dan
pada jumlah biaya yang minimum dengan
kualitas yang memenuhi syarat.
dalam Rencana Produksi
Konsep Pengendalian Produksi
Setelah permintaan yang diharapkan untuk beberapa waktu di masa yang akan datang
diketahui rencana produksi untuk periode tertentu akan dapat dibuat. Rentang jangka waktu
akan bervariasi dengan kondisi-kondisi, sehingga jangka waktu ramalan perencanaan
produksi juga akan bervariasi dengan kondisi-kondisi tersebut. Jangka waktu tersebut dapat
meliputi suatu periode beberapa mingggu sampai setahun atau lebih. Dengan
kebijaksanaan tertentu mengenai masa yang akan datang tersebut didasarkan pada
rencana produksi, jangka waktunya harus cukup untuk membuat rencana tersebut, untuk
membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan yang perlu terhadap rencana tersebut, dan
menetapkan pengaruh-pengaruhnya.
Rencana Produksi
Pengendalian produksi dan perencanaan produksi adalah istilah kabur yang
sering digunakan bergantian di dalam dunia industri . Tetapi pada umumnya pengertian
perencanaan produksi lebih mengarah pada lingkup yang lebih luas dari pada pengertian
pengendalian produksi.
Pengendalian produksi itu sendiri rincian untuk melaksanakan rencana produksi dalam
kegiatan sehari – hari . Sedangkan perencanaan produksi adalah langkah – langkah
penetapan rencana produksi untuk mencapai tujuan produksi , baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang .
Rencana produksi harus menyediakan jumlah produk yang diinginkan pada waktu
yang tepat dan pada jumlah biaya yang minimum dengan kualitas yang memenuhi syarat.
Rencana produksi tersebut akan menjadi dasar bagi pembentukan anggaran operasi, dan
membuat keperluan tenaga kerja serta keperluan jam kerja baik untuk waktu kerja biasa
maupun waktu kerja lembur. selanjutnya, rencana produksi tersebut digunakan untuk
menetapkan keperluan peralatan dan tingkat persediaan yang diharapkan.
Dalam menyiapkan rencana produksi, kita harus memikirkan bahwa jika ada
permintaan yang harus dipenuhi, terdapat tiga sumber yang dapat digunakan :
1. Produksi yang ada atau yang sedang dilakukan
‘1
3 2
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
3. 2. Persediaan yang ada atau yang masih ada di gudang
3. Produksi dan persediaan yang masih ada.
Jika pesanan kembali disetujui, permintaan yang sedang berjalan tersebut dapat
ditunda untuk beberapa waktu dalam waktu yang dekat di masa akan datang. Bila bahan
baku dapat dipesan kembali, kita dapat mempertimbangkan keadaan operasi antara operasi
pembuatan yang kontiyu dan operasi pembuatan yang terputus-putus (intermittent). Hal ini
dilakukan untuk memberi keluwesan, tetapi tidak dapat diandalkan untuk menghindari
persoalan pemenuhan terjadinya permintaan.
Suatu faktor yang sering menjadi pertimbangan dalam perencanaan produksi adalah
kestabilan kemampuan kerja. Para pekerja yang mempunyai keahlian yang lebih tinggi
dapat menjadikan suatu kemampuan kerja yang stabil. Terdapat industri-industri tertentu
yang musiman dapat menerima hal yang demikian itu. Suatu contoh yang baik sekali dari
industri seperti itu adalah penanaman dan pengolahan buah-buahan serta sayur-sayuran
dalam iklim yang lebih dingin. Terdapat sekali hasil panen setiap tahun yang harus diolah
dalam beberapa minggu sedangkan sisa waktu dalam tahun tersebut tidak ada kegiatan.
Kenyataan ini secara umum diterima para pekerja, sehingga banyak dari mereka menjadi
pekerja-pekerja berpindah-pindah. Bagaimanapun, bila telah menyangkut keahlian, akan
terdapat pengaruh yang serius dan variasi yang tidak normal dalam kekuatan atau
kemampuan kerja. Pengaruh-pengaruh ini dapat menunjukkan tidak tersedianya pekerja
yang lebih baik, keperluan gaji yang lebih tinggi, hubungan kerja sesama pekerja yang tidak
baik, dan biaya yang tinggi untuk operasi depertemen personalia dalam menyelesaikan
keperluan penyewaan, pemberhentian sementara, latihan dan lain-lain.
Bila permintaan hampir konstan sepanjang tahun, keperluan untuk suatu
kemampuan kerja yang stabil menimbulkan tidak ada persoalan yang serius. Jika
permintaan adalah siklus, seseorang harus memilih salah satu dari variasi ukuran kekuatan
kerja atau menggunakan persedian untuk memenuhi permintaan tersebut. Dengan
menggunakan persediaan dan tingkat kekuatan kerja untuk memenuhi suatu permintaan
secara siklus, mempunyai suatu keuntungan keuangan yang langsung terdapat penanaman
modal yang lebih rendah dalam pabrik dan peralatan. Jika permintaan berada pada suatu
kencenderugan yang meningkat, perlu diadakan perluasan ukuran dari kekuatan kerja,
menambah efisiensi, atau beberapa cara lain untuk menguragi jumlah jam per unit atau
menambah jam kerja yang ada. Suatu kecenderungan yang menurun dalam permintaan
biasanya memerlukan pengurangan ukuran kekuatan kerja jika efisiensi tetap
‘1
3 3
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
4. dipertahankan. Jadi perencanaan berdasarkan keanekaragaman kondisi ini harus
disesuaikan dengan permintaan, kebijaksanaan perusahaan, dan produksi yang ekonomis.
Rencana Produksi Menurut Tingkat Permintaan
Anggaplah suatu produk mempunyai permintaan bulanan yang diharapkan adalah
sebesar 125 unit. Dengan adanya ramalan ini yang dibuat dalam unit produk, kita
mempunyai pilihan untuk mengubahunit produk menjadi jam-kerja (man-hours) atau
mengubah jam kerja produksi menjadi unit produk. Dalam contoh yang berikut, semua unit
akan diubah menjadi jam-kerja, dan nilai-nilai jam kerja akan digunakan dalam pemecahan
tersebut.
Jika produk tersebut memerlukan 10 jam kerja, kita mendapatkan ramalan
permintaan seperti dalam Tabel 1. Nilai unit produk juga diberikan untuk maksud
perbandingan. Dari Tabel 1, kita melihat bahwa 15.000 jam kerja diperlukan selama tahun
pemecahan tersebut.
Setelah menentukan jam kerja yang diinginkan, selanjutnya kita mempertimbangkan
jumlah jam-kerja yang tersedia selama tahun tersebut. Dalam Tabel 2. terdapat jumlah hari
bekerja dalam setiap bulan, jumlah jam-kerja per orang (atau jumlah jam untuk satu orang
yang bekerja dalam waktu penuh), dan jumlah kumulatif jam kerja per orang. Terdapat 1944
jam-kerja per orang yang tersedia dalam tahun tersebut (Catatan Pabrik menghentikan
seluruh operasi yang tidak perlu selama dua minggu dalam bulan Juli. Ini adalah liburan
pabrik).
Bila kita mempunyai 15.000 jam - kerja yang tersedia selama tahun tersebut, kita
memerlukan 15.000/1944 orang, atau 7,7 orang. Jika kita merencanakan untuk membuat
rencana produksi hanya untuk produk ini, kita harus memutuskan apakah tujuh atau delapan
orang yang akan digunakan (dengan menganggap bahwa suatu tingkat kemampuan kerja
diperlukan sepanjang tahun tersebut). Jika kita memilih tujuh orang, kita mesti perlu
merencanakan kerja lembur dengan suatu pembayaran premi. Di lain pihak, untuk
menggunakan delapan orang berarti kitah urus membayar waktu produksi yang tidak
diperlukan. Tanpa menyusun rencana produksi, kita tidak dapat secara pasti menentukan
biaya dari setiap alternatif tersebut, karena kita tidak mengetahui, pada saat ini, jumlah
bahan baku yang ada atau yang dipakai dalam persediaan menurut setiap alternatif, dan
juga tidak mengetahui distribusi jam kerja yang tersedia dibanding dengan jam kerja yang
‘1
3 4
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
5. dibutuhkan. Namun demikian, kita dapat menentukan biaya minimun yang mutlak atau nilai -
nilai batas terendah dari kedua alternatif tersebut. Jika kita menggunakan tujuh orang,
jumlah waktu kerja lembur adalah 15.000 - 7 (1944) atau 1392 jam. Jika kita menggunakan
delapan orang jumlah waktu biasa minimum yang terpakai (yang harus dibayar) adalah
8(1944) - 15.000 atau 552 jam.
Jika biaya waktu kerja biasa per jam adalah $ 4,00 dan premi waktu kerja lembur adalah $
2,00 - per jam, batas-batas terendah dari biaya-biaya tambahan tersebut adalah $ 2.784
( 1392 x $2) dan $ 2.208 (552 x $ 4) untuk penggunaan tujuh dan delapan orang. Jadi hanya
terdapat perbedaan biaya yang kecil, dan rencana produksi dengan menggunakan tujuh dan
delapan orang relatif sama (sebanding).
Salah satu faktor yang tidak dipertimgbangkan untuk hal diatas adalah ketidak
hadiran disebabkan penyakit atau alasan - alasan yang lain. Jika dari catatan - catatan
waktu yang lalu kita mendapatkan bahwa setiap orang hadir untuk bekerja dengan rata-rata
90% dari waktu tersebut, kita dapat membagi 15.000 jam kerja dengan 0,98 diperoleh
jumlah jam kerja yang direncanakan, atau kita dapat mengalikan waktu yang tersedia
tersebut dalam setiap bulan dengan 0,98. Jika diperkirakan terjadi ketidak hadiran (absen),
rencana produksi dengan menetapkan delapan orang akan lebih baik faktor lain yang belum
dipertimbangkan adalah dapatnya persediaan pada permulaan tahun dan persediaan yang
diinginkan selama tahun tersebut. Ini juga mempengaruhi perencanaan tersebut.
Untuk memudahkan pembuatan rencana produksi, kita dapat menggunakan suatu
tabel sepeti Tabel 3. Sepanjang sisi sebelah kiri kita catat jam kerja yang dikehendaki dalam
setiap bulan. Di bagian atas menunjukkan produk yang dibuat dalam bulan tertentu. Di
bawahnya ditunjukkan jumlah jam waktu bekerja biasa (reguler time = RT) yang tersedia
setiap bulan. (Nilai-nilai ini didasarkan pada jam yang diberikan dalam Tabel 2. dengan
menggunakan tujuh orang). Juga ditunjukkan dalam baris yang sama jumlah jam waktu
kerja lembur yang tersedia (25% dari jam waktu kerja biasa). Dengan beranggapan bahwa
permintaan akan dapat dipenuhi, dan biaya kerja lembur sebesar premi $ 2,00 - per jam
serta biaya persediaan dari satu jam kerja produk $ 0,08 per bulan, kita mendapatkan
rencana tersebut yang ditunjukkan pada Tabel 3.
Dari bagian Tabel 3 yang diterangkan di atas, kita dapat mengerjakan rencana
produksi yang lebih ekonomis berdasarkan kondisi yang diberikan. Dalam bulan Januari kita
membutuhkan 1250 jam kerja. Kita mempunyai 1232 jam kerja pada waktu kerja biasa
dengan biaya tambahan nol. (Jika kita menghasilkan produk ini, biaya-biaya kita tidak
berkurang dari pada bila kita menghasilkan produk tersebut dijual. Oleh karena ini, biaya
untuk waktu kerja biasa dalam bulan yang sama tersebut tercatat menjadi nol). Setelah
‘1
3 5
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
6. menggunakan seluruh waktu kerja biasa dalam bulan Januari, kita masih memerlukan 18
jam yang hanya dapat diperoleh dari waktu kerja lembur dalam bulan Januari. Jadi biaya
tambahan kita untuk bulan Januari adalah 18 jam pada $ 2,00 menjadi $ 36,00. Dalam bulan
Februari kita mempunyai 1064 RT dan 266 OT (overtime) jam yang tersedia. Jika perlu, kita
dapat menggunakan sebanyak 290 (308 - 18) OT jam dari Januari sampai kebutuhan bulan
Februari. Jika ini dilakukan, biaya tambahan untuk seluruh unit yang diproduksi pada waktu
kerja lembur dalam bulan Januari untuk memenuhi kebutuhan dalam bulan Februari
menjadi $ 2,08 (Dua dollar untuk premi kerja lembur dan $ 0,08 untuk produk yang
dimasukkan dalam persediaan untuk satu bulan). Kita sekarang membuat rencana produksi,
dengan menggunakan jam yang biayanya paling sedikit. Untuk memenuhi kebutuhan 1250
jam-kerja, kita menggunakan 1064 RT jam ditambah 186 OT jam (1250 - 1064) dalam bulan
Febuari. Ini adalah kombinasi biaya yang paling kecil dan memberikan biaya $ 372,00 untuk
bulan Februari. Untuk memenuhi kebutuhan bulan Maret, kita mempunyai 1176 RT jam
ditambah 294 OT jam dalam bulan Maret tersebut, 80 OT jam dari bulan Februari dan 290
OT jam dalam bulan Januari. Biaya-biaya tambahan adalah $ 0,00 - $ 2,00, $ 2,08 - dan $
2,16. (Produksi bulan Januari untuk penjualan bulan Maret harus disimpan 2 bulan pada $
0,08. - per jam - kerja per Bulan). Rencana tersebut disajikan pada bagian kanan bawah dari
tabel tersebut. Dalam rencana tersebut ditunjukkan 13.608 jam waktu kerja biasa ditambah
1392 jam waktu kerja lembur yang dibagi sesuai dengan kolom sebelah kanan dan baris
sebelah bawah tabel tersebut.
Biaya - biaya tambahan dapat diperluas sebagai berikut :
1. Biaya-biaya waktu kerja lembur $ 2784,00.-
2. Biaya-biaya yang termasuk dalam persediaan $ 56,64.-
Jumlah biaya tambahan adalah $ 2840,64. Ini adalah $ 511,36.- lebih dari pada
biaya dengan menggunakan delapan orang dengan kondisi yang sama. (Hal ini dapat
merupakan latihan bagi pembaca untuk menunjukkan perbedaan biaya ini).
Persediaan direncanakan 410 unit pada akhir bulan Juni, yakni termasuk 260 unit yang
diperoduksi dalam bulan Mei untuk dijual bulan Juli di tambah 150 unit diproduksi dalam
bulan Juni untuk dijual bulan Juli. Persedian tersebut telah dibuat dalam Tabel 3 yang
merupakan persediaan yang diharapkan untuk digunakan dalam keperluan memenuhi suatu
ramalan permintaan.
‘1
3 6
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
7. Tabel. 1. Permintaan dalam Unit dan dalam Jam Produksi
Bulan
Th. 2000.
Perbulan Kumulatif
Ramalan Permintaan Ramalan Permintaan
Unit Jam Unit Jam
Januari 125 1250 125 1250
Februari 125 1250 250 2500
Maret 125 1250 375 3750
April 125 1250 500 5000
Mei 125 1250 625 6250
Juni 125 1250 750 7500
Juli 125 1250 875 8750
Agustus 125 1250 1000 10000
September 125 1250 1125 11250
Oktober 125 1250 1250 12500
Nopember 125 1250 1375 13750
Desember 125 1250 1500 15000
Asumsi : 1 unit produk memerlukan waktu penyelesaian 10 jam kerja
Tabel 2. Jam Kerja per orang dalam waktu kerja biasa yang tersedia
‘1
3 7
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
8. Bulan Th.2000 Hari Jam
kerja/orang
Setiap bulan
Jumlah kumulatif jam
kerja per orang
Januari 22 176 176
Februari 19 152 328
Maret 21 168 496
April 22 176 672
Mei 22 176 848
Juni 20 160 1008
Juli 22 96 * 1104
Agustus 22 176 1280
September 20 160 1440
Oktober 23 184 1624
Nopember 19 152 1776
Desember 21 168 1944
Total 253 1944
* 80 jam kerja – libur dalam bulan Juli
Asumsi : 1 hari = 8 jam kerja , jadi 22 hari = 22 x 8 = 176 jam kerja/perorang
Tabel 4. Rinkasan rencana produksi
Bulan
Th. 2000.
Ramalan
Permintaan
(Jam) Rencana Produksi
Rencana
Persediaan Akhir
(jam)
Waktu Kerja
Biasa (jam)
Waktu Kerja
Lembur (jam)
‘1
3 8
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
9. Januari 1250 1232 18 0
Februari 1250 1064 186 0
Maret 1250 1176 74 0
April 1250 1232 18 0
Mei 1250 1232 278 260
Juni 1250 1120 280 410
Juli 1250 672 168 0
Agustus 1250 1232 18 0
September 1250 1120 130 0
Oktober 1250 1288 0 38
Nopember 1250 1064 1148 0
Desember 1250 1176 74 0
‘1
3 9
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
10. Daftar Pustaka
1. Arifin Miftahol,2009, “ Simulasi Sistem Industri “Graha Ilmu, Yogyakarta
2. Emerson Howard P. & Naehring Douglas C.E. , 1988,“ Origins of Industrial
Engineering “ IIE Atlanta
3. Hicks Philip E, 1994, “ Industrial Engineering and Management “ Mc Graw Hill
4. Maynard , 2004, “ Handbook of Industrial Engineering” Mc Graw Hill
5. Purnomo Hari, 2004, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha ILmu, Yogyakarta.
6. Sinulingga Sukaria, 2008, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha Ilmu, Yogyakarta.
7. Wigjosoebroto Sritomo ,2006,“ Pengantar Teknik dan Manajemen Industri “ Guna
Wijaya, Surabaya.
‘1
3 10
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id