2. Materi
Mengapa Persediaan Muncul
Alat Ukur Persediaan
Klasifikasi Persediaan
Model Persediaan untuk Produk
dengan Permintaan Relatif Stabil
Model Persediaan untuk Produk
dengan Permintaan Musiman
Mengurangi Kesalahan Persediaan
dengan Mendeteksi Respons Awal
Pendekatan Kapasitas Reaktif
Vendor Managed Inventory (VMI)
Beberapa Hambatan Dalam
Manajemen Persediaan
3. Mengapa Persediaan Muncul
Direncanakan
Adanya persediaan untuk periode tertentu
Ketidakpastian permintaan
Adanya kesalahan peramalan / distribusi
Ketidakpastian pengiriman
Adanya leadtime
Ketidakpastian proses internal
Gangguan mesin
Motif Ekonomi
Penghematan pengiriman
4. Alat Ukur Persediaan
Inventory Turn Over Rate
Contoh: Harga etanol Rp. 8000, dan dalam setahun persediaan yang terjual
adalah Rp. 160.000,-, maka inventory rate adalah 160.000/ 8000 = 20 kali
dalam setahun
Inventory days of supply
Contoh: nilai persediaan yang terjual selama setahun (300 hari) adalah Rp.
160.000. Berarti nilai persediaan yang terjual adalah Rp. 160.000/300 hari =
Rp5.333. Jadi inventory days of supplya 160.000/5.333 = 30 hari.
Fill Rate
Persentase jumlah permintaan yang dapat dipenuhi dari persediaan
Contoh : permintaan 200KL persediaan 100KL. Fill rate 200KL/100KL * 100% =
200%
5. Klasifikasi Persediaan
Berdasarkan bentuk
Bahan baku
Barang setengah jadi
Barang jadi
Berdasarkan fungsi
Pipeline/ transit inventory
Cycle stock
Safety stock
Anticipation stock
Berdasarkan sifat ketergantungan
Independent demand item
Dependent demand item
6. Model Persediaan u/ Produk dgn
Permintaan Relatif Stabil (1)
Model Economic Order Quantity (EOQ)
Ukuran Pesanan, untuk item yang permintaan atau kebutuhannya relatif stabil
dalam jangka panjang, ukuran pesanan akan berimplikasi pada frekuensi
pemesanan berarti semakin cepat persediaan habis, sehingga semakin sering
pesanan harus dilakukan.
Ongkos persediaan
Ongkos pesan
Ongkos simpan : 20%-35% (ditentukan oleh akunting)
Contoh : Enero memproduksi bioethanol dengan dengan kap. 80KL selama
300 hari. Pemakaian tetes per hari 320 Ton. Harga tetes per ton Rp. 1,5 juta.
Biaya pemesanan/administrasi Rp. 16 juta. Perkiraan biaya simpan 25% dari
harga tetes adalah 0,375 juta. Berapa EOQ?
7. Model Persediaan u/ Produk dgn
Permintaan Relatif Stabil (2)
1. Model Economic Order Quantity (EOQ)
Optimal Quantity
𝑄 = (2𝐶𝐷/ℎ)
𝑄 = 2 × 16 𝑗𝑢𝑡𝑎 × 96000 ÷ 0,375 𝑗𝑢𝑡𝑎
Q = 2.862 Ton tiap 8 hari.
Total ongkos
TC =
𝐷
𝑄
𝐶 +
𝑄
2
ℎ
TC = Total cost, D = kebutuhan tetes per tahun, Q = ukuran pesanan, C = ongkos
pesan, h = ongkos simpan per tahun
8. Model Persediaan u/ Produk dgn
Permintaan Relatif Stabil (3)
2. Koordinasi dengan Supplier
Mempertimbangkan ongkos yang ditanggung oleh supplier
Optimal Quantity
𝑄(𝑠, 𝑝) = (2(𝐶𝑠 + 𝐶 𝑝)𝐷/(ℎ 𝑠 + ℎ 𝑝))
Total ongkos
TC =
𝐷
𝑄
𝐶 +
𝑄
2
ℎ
TC = Total cost, D = kebutuhan tetes per tahun, Q = ukuran pesanan, Cs =
ongkos pesan supplier, Cp = Ongkos pesan pembeli, hs = ongkos simpan
supplier per tahun, hp, ongkos simpan pembeli per tahun.
9. Model Persediaan u/ Produk dgn
Permintaan Relatif Stabil (4)
2. Koordinasi dengan Supplier
Penghematan 37 juta
Tanpa Koordinasi Dengan Koordinasi
Ukuran pesanan ekonomis 2.862 ton 3.467 ton
Total ongkos pembeli 1.073 juta 1.093 juta
Total ongkos suplier 957 juta 900 juta
Total ongkos sistem 2.030 juta 1.993 juta
10. Model Persediaan u/ Produk dgn
Permintaan Relatif Stabil (5)
3. Mengakomodasikan Ketidakpastian
Mempertimbangkan leadtime & permintaan dengan reorder point
Contoh : kasus tetes, jika rata2 lead time tetes 3 hari dan rata2 permintaan
perhari 320 ton.
ROP = d x l + safety stock
ROP = (3 x 320 ton) + safety stock
4. Menentukan Safety Stock
5. Distribusi Kesalahan Ramalan
11. Model Persediaan u/ Produk dgn
Permintaan Relatif Stabil (6)
4. Menentukan Safety Stock
Contoh : kasus tetes, jika rata2 lead time tetes 3 hari dan standar deviasi 0,3
hari serta rata2 permintaan perhari 320 ton dengan standar deviasi 32 ton.
Manajemen menetapkan service level 99,9% (berarti ada potensi 0,1%
kekurangan)
𝑆 𝑑𝑙 = (𝑑2 × 𝑠𝑙
2
+ 𝑙 × 𝑠 𝑑
2
) = (3202 × 0,32 + 3 × 322) = 110,85 ton
Safety stock = Z x Sdl = 3,090 x 110,85 = 342,53 ton
ROP = 320 + 342,53 = 662,53 ton
5. Distribusi Kesalahan Ramalan
12. Model Persediaan u/ Produk dgn
Permintaan Relatif Stabil (7)
5. Distribusi Kesalahan Ramalan
Waktu pesan
Waktu pemrosesan pesanan
Waktu pengiriman
13. Referensi
Pujawan, I Nyoman dan Mahendrawati Er. 2017. Supply Chain
Management Edisi 3. Yogyakarta: ANDI