2. Pengertian Peramalan
Peramalan adalah merupakan penggunaan data untuk menguraikan kejadian yang
akan datang didalam menentukan sasaran yang dikehendaki
Prediksi adalah estimasi sasaran yang akan datang dengan tingkat kemungkinan
terjadi serta dapat diterima
3. JENIS-JENIS PERAMALAN
Peramalan ekonomi, peramalan ini menjelaskan siklus bisnis dengan
memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk
membangun perumahan, dan indikator perencanaan lainnya.
Peramalan teknologi, yang memperhatikan tingkat kemajuan teknologi dan
dapat meluncurkan produk baru yang menarik serta yang membutuhkan
pabrik dan peralatan baru.
Peramalan permintaan adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan
suatu perusahaan. Peramalan ini disebut peramalan penjualan yang
mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadawalan dan menjadi
input bagi perencanaan keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.
4. KEPENTINGAN STRATEGI
PERAMALAN
Peramalan yang baik sangatlah penting dalam semua
aspek bisnis, peramalan merupakan satu-satunya
prediksi mengenai permintaan hingga permintaan
yang sebenarnya diketahui. Peramalan permintaan
mengendalikan keputusan dibanyak bidang dan
berpengaruh pada bidang:
1. Sumber daya manusia
2. Kapasitas
3. Manajemen rantai pemasokan
5. Tujuan dan Fungsi Peramalan (Forecasting)
Untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan di
masa lalu serta melihat sejauh mana pengaruh di masa datang.
Fungsi peramalan atau forecasting terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah
keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan itu
dilaksanakan.
Peramalan diperlukan karena adanya time lag atau delay antara saat
suatu kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi.
Peramalan merupakan dasar penyusutan bisnis pada suatu perusahaan
sehingga dapat meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.
6. Peramalan dan Subsistan Operasional
Rancangan Produk dalam bentuk Barang dan Jasa
Sistem Desain Perencanaan, Perencanaan disusun berdasarkan data dan informasi yang
dihasilkan berdasarkan risert antara lain :
Alternatif faktor sumber daya bahan baku
Alternatif mesin dan peralatan untuk proses konversi beserta kapasitas prodak
Rancangan Perawatan dan penggantian
5
6
7
Rancangan pengendalian, mulai bahan baku, proses konversi, persediaan barang
dagangan sampai dengan pengiriman
Rancangan pengendalian umpan balik
Rancangan total investasi dan modal kerja operasional
7. Sistem Skejul
Sistem Pengendalian
Manajer operasional memerlukan peramalan permintaan
untuk jangka menengah. Kegunaan dalam system skedul atau
peramalan ini yaitu untuk menentukan tenaga kerja pada setiap
tingkatan manajemen serta dasar penentuan tingkat produksi.
.
Manajemen operasional membutuhkan peramalan
permintaan untuk membuat keputusan tentang
pengendalian persediaan, produksi, tenaga kerja dan
semua biaya.
8. Karakteristik Permintaan Masa Depan
Peramalan yang sistematis adalah analisis historis, seperti dalam analisis urutan waktu.
Dalam karakteristik permintaan ada beberapa pola permintaan antara lain :
a. Pola permintaan berdasarkan urutan waktu yang dapat menggambarkan permintaan,
secara konstan, meningkat secara garis lurus atau musiman, pola ini dapat di lihat dari
gambar berikut :
9. Karakteristik Permintaan Masa Depan
Analisis permintaan stabil diuraikan berdasarkan tendensi dari urutan waktu yang
menggunakan pola umum yang sama sepanjang waktu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari
gambar berikut :
10. Karakteristik Permintaan Masa Depan
Pola permintaan berdasarkan bentuk urutan waktu yang disusun dari bagian data yang berlapis
berlandaskan keramaian, keramaian merupakan penyebaran dari pola permintaan. Pola ini dapat di
lihat dari gambar berikut :
11. Permintaan Dependen Vs Independen
1
Permintaan bebas (independent) merupakan permintaan untuk satu
jenis prodak yang terjadi yang dipisakan dari antara beberapa jenis
prodak.
2
3
Permintaan terikat (dependen) merupakan permintaan
terhadap suatu barang yang mempunyai atau berketerkaitan
dengan prodak lainnya.
Hanya Permintaan independent yang membutuhkan
peramalan karena permintaan dependen dapat dikendalikan
dari permintaan independent yang saling berkaitan satu sama
lain
12. TEKNIK PERAMALAN METODE KUALITATIF
Teknik kualitatif adalah subyektif atau “judgmental” atau berdasarkan pada estimasi-estimasi
atau pendapat-pendapat. Berbagai sumber pendapat bagi peramalan kondisi bisnis adalah
sebagai berikut :
1. Para eksekutif. Para eksekutif sering mempunyai kemampuan untuk memberikan masukan-
masukan forecasting yang berguna, terutama dari para manajer yang mempunyai
pengalaman cukup lama dalam industri atau dalam perusahaan sejenis.
2. Orang-orang penjualan. Sumber baik lainnya adalah tenaga-tenaga penjualan (sales force).
Para anggota kelompok ini secara tetap berhubungan dengan para langganan, sehingga
akan mampu untuk memperkirakan rencana-rencana pembelian, sikap dan kebutuhan
mereka.
3. Para langganan. Langganan (customers) yang membeli keluaran (produk atau jasa)
perusahaan kadang-kadang bersedia dan berkeinginan untuk mengungkapkan rencana-
rencana pembelian mereka.
4. Lain-lain. Dalam banyak contoh, para spesialis (ahli) dalam berbagai bidang memberikan
pendapat-pendapat yang sangat bernilai.
13. TEKNIK PERAMALAN METODE KUANTITATIF
1. Model Peramalan Statistik
2. Metode peramalan statistic dapat dilakukan dengan cara :
Metode ini digunakan untuk peramalan penjualan jangka Panjang atau untuk penjualan produk baru,
dengan mengumpulkan informasi dan pendapat para ahli.
a. Memperkirakan usulan yang paling fleksible, termasuk pertimbangan didalam pencapaian tujuan, sarana
mencapai tujuan dan waktu yang dibutuhkan serta sumber-sumber yang di perlukan
b. Memperkirakan waktu atau kesempatan yang tepat melakukan tujuan tersebut
c. Mengadakan evaluasi tiap tujuan yang diinginkan yang berhubungan dengan
kelestarian lingkungan hidup, mengusahakan tingkat keuntungan beserta
batasannya
d. Mengevaluasi factor-factor lingkungan yang mungkin memerlukan evaluasi
kembali terhadap masukan
14. Model Peramalan Berdasarkan Riset Pasar
Model riset pasar menggunakan data dasar tentang masalah
pasar untuk mendapatkan model tingkah laku konsumen.
Pada umumnya data-data tentang jumlah penduduk dan
penyebarannya, distribusi pendapatan, penjualan tiap produk
atau kelompok produk pada masa kini dan masa lalu dapat
dijadikan hipotesis tentang kepuasan konsumen terhadap
prodak yang dijual.
15. Model Kausalitas
Model kausalitas yang di sederhanakan yaitu
model regresi linier sederhana yang
merupakan model dua variable, dimana
salah satu variable bebas sudah diketahui
dan dianggap memberi akibat terhadap
variable yang lainnya yang merupakan
variable terikat.
16. Model Kausalitas
Model Kasualitas mengasumsikan bahwa
variable yang diramalkan antara variable
Dependen (permintaan terikat) dengan
variable independent (permintaan bebas)
dengan metode Regresi Linier.
Variabel yang disertakan biasanya,
menyertakan Tahun/Bulan, Penjualan, Biaya
Iklan an Biaya Distribusi.
Metode tersebut untuk mengukur apakah
permintaan bermacam-macam bisa
berhubungan signifikan terhadap Penjualan
pada tahun tahun berikutnya.
17. Model Kuantitatif Rangkaian Waktu
85K
85K
Peramalan Permintaan Akhir
Ft = At – 1
Dimana Ft. = Penjualan periode t
At – 1 = Penjualan aktual pada periode sebelumnya
Jadi, jika Ft adalah peramalan untuk tahun 2004, maka At-1 = keadaan pada tahun 2003
Seandainya data historis penjualan bulan Januari – Juni 2003 berturut turut : 12.000, 13.000, 16.000, 12.500,
10.500, 14.000 unit, maka perhitungan peramalan produksi untuk bulan Juli 2003 adalah :
12.000 + 13.000 + 16.000 + 12.500 + 10.500 + 14.000 = 13.000 unit
6
18. Rata-rata Bergerak Sederhana
Metode ini merupakan metode sederhana tetapi dianggap telah bisa menghilangkan pengaruh fluktuasi
random bagi peramalan, untuk menggunakan metode ini menggunakan rumus :
Dimana :
Ft = Peramalan permintaan untuk periode t
At-1 = Permintaan actual pada periode sebelum t
n = Jumlah periode yang dievaluasi
Perlu diperhatikan apabila menggunakan metode ini adalah, dalam menentukan yang diratakan tidak terlalu
panjang agar tujuan menghilangkan pengaruh fluktuasi random untuk peramalan dapat terpenuhi. Dengan
menggunakan data data pada contoh sebelumnya, seandainya ramalan produksi bulan Juli 2003 dihitung
menggunakan metode ini dengan penetapan rata rata bergerak tiga bulan, maka hasilnya adalah :
12.500 + 10.500 + 14.000 = 12.300 unit
3
19. Metode Kecenderungan
L,
Pada umumnya digunakan untuk meneliti perkembangan penjualan selama bertahun tahun, yang kemudian
dijadikan peramalan produksi untuk masa mendatang.
20. Metode Kecenderungan
L,
PT Guru memproduksi packing box untuk bahan makanan ringan. Bagian operasional telah merencanakan
bahwa makanan ringan sangat banyak peminatnya karena dapat dibawa dalam perjalanan, dan biaya untuk
iklan sangat besar dikeluarkan produsen, sehingga memungkinkan untuk terjadi peningkatan penjualan
makanan ringan. PT Guru mengantisipasi pesanan Packing Box dari produsen makanan ringan tersebut, yang
didukung data yang tersedia secara kuartalan adaah :
21. L,
Perencanaan operasional mengestimasi bahwa terjadi pengeluaran iklan yang semakin meningkat,
yaitu menjadi Rp. 1.100.000 atau 11 kali Rp. 100.0000. Sehingga Ft = 0.22 + 0.29 (11) = 3.41, artinya
peramalan penjualan adalah Rp. 3.410.000 jika pesanan packing box meningkat 5% setiap kuartal,
maka akan terjadi peningkatan omzet Rp. 170.000, per kuartal (0.5 x 3.410.000,-)
22. Kesalahan Taksir Dalam Peramalan
Error peramalan adalah perbedaan secara numerik
dari peramalan permintaan dengan permintaan
actual
Metode peramalan untuk menentukan
error dapat dipergunakan Mean
Absolute Deviation ( MAD ) dan Bias
Mad merupakan hasil yang menunjukan terjadinya
error peramalan dari rata-rata jumlah peramalan
sedangkan bias menyatakan error peramalan rata
rata yang lebih rendah dari permintaan actual.
Dalam sebuah peramalan dibutuhkan
efektifitas pengukuran untuk mengantisifasi
eror dalam sebuah peramalan
23. Menghitung Bias, merupakan baik besaran ataupun kecenderungan peramalan permintaan jika dibandingkan
permintaan aktual. Hasil bias yang positif menunjukan bahwa peramalan berlebihan (overforcast), sehingga
output berlebihan (over production) sebaliknya, bias yang negative menunjukan peramalan yang rendah
(under production) yang mengakibatkan output tidak dapat memenuhi permintaan (under production)
formula bias adalah :
24. Peramalan ideal adalah, baik hasil perhitungan MAD maupun bias akan sama dengan 0, atau setidaknya mendekati 0
25. Peramalan Dalam Usaha Jasa
Peramalan dalam usaha jasa pada
umumnya menghadapi lebih
banyak tantangan, seperti usaha
retailer yang mengelola permintaan
Melalui pemeliharaan layanan yang
baik dan cepat. Salah satu contoh
yang dapat di ambil adalah sbb :
26. Peramalan Dalam Usaha Jasa
Dengan melihat hal tersebut penggunaan
regresi linier dapat meramalkan tingkat
penjualan pada masa yang akan datang.
Implementasi pendekatan peramalan
berdasarkan akurasi biaya dapat
dipertimbangkan menjadi peramalan yang
akurat dan berorientasi kepada penekanan biaya
untuk mencapai hasil akhir.
Sasaran dari regresi linier ini adalah dengan
peramalan operasional berdasarkan usaha
optimis dapat di uraikan dengan gambar sbb :
27. Keputusan Dalam Manajemen Operasional
Peristiwa yang pasti ( Certainty )
Peristiwa tidak pasti ( Uncertainty )
Peristiwa dengan resiko ( under Risk )
Peristiwa akibat konflik antar
Lembaga ( Institutional Conflict )
Manajemen operasional merupakan persoalan yang menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
kegiatan operasional di dalam merubah dan menciptakan barang dan jasa yang mempunyai kegunaan lebih dari pada bentuk
semula serta untuk mencapai tujuan organisasi.
28. Pengambilakn keputusan
Data yang diolah menjadi informasi merupakan unsur terpenting,
selanjutnya disalurkan melalui prosedur untuk dilakukan peramalan.
Hasil dari peramalan akan menjadi data alternatif yang akan diukur
berdasarkan kriteria, lalu diakhir proses pengambilan keputusan dari
alternatif terbaik.
29. Tipe Permasalahan Dan Keputusan
Permasalahan dan keputusan adalah dua kata yang tidak dapat dipisahkan dimana tipe
permasalahan akan berhubungan dengan tipe kepuasan yang diambil.
a. Tipe keputusan
yang terprogram
b. Tipe keputusan
yang tidak terprogram
Kelompok Pertama
Kelompok Kedua
a. Tipe keputusan
dengan kondisi
pasti
a. Tipe keputusan
dengan kondisi
tidak pasti
30. 02
04
03
01
Tipe Keputusan yang Terprogram
• Keputusan yang terprogram adalah
keputusan yang terstruktur dengan
baik dan sifatnya berulang-ulang
berdasarkan kebiasaan, aturan
main atau prosedur baku.
• Analisis hirarki proses ( AHP)
adalah salah satu contoh dari model
keputusan yang terprogram yang
mendapat banyak perhatian dalam
memecahkan permasalahan yang
berhubungan dengan penentuan
prioritas dan alokasi sumber daya
atau pemeliharaan alternativ proyek
proyek lainnya.
Tipe Keputusan Tidak Terprogram
Tipe keputusan tidak terprogram
adalah keputusan yang berhubungan
dengan masalah-masalah yang unik
atau diluar kebiasaan.
Pada pengambilan keputusan harus
mampu memberikan apendekatan
heuristic ntara lain
a. Pertimbangan ( judgment)
b. Intuisi ( intuition)
c. Kreativitas ( creativity )
Tipe Keputusan Operasional
31. Model Heuristic ini dapat
membantu para pengambil
keputusan dalam pemecahan
permasalahan yang
memberikan tingkat
kepuasan tertentu, terutama
jika hasil maksimal secara
konseptual dapat dilakukan.
Kreativitas perorangan (
apa yang membuat
seseorang kreatif )
dengan karakteristik
seseorang yaitu
ketidaktergantungan
kepada orang lain.
Pendekatan Heuristic
sebagai suatu aturan
main yang dapat
membantu
menemukan sesuatu
dengan kegiatan
penelitian.
Kreativitas organisasi
(iklim dan struktur
organisasi mempengaruhi
perkembangan seseorang
dalam melihat kreasi ).
Faktor pengawas dan
supervise mempengaruhi
peningkatan kreativitas
32. Keputusan dengan Kepastian, Risiko dan
Ketidakpastian
Before
Dalam teori pengambilan keputusan ada yang
dikenal dengan situasi pasti, tidak pasti dan
beresiko, maka seorang manager harus dapat
mengalokasikan permasalahan dalam situasi yang
diperkirakan sampai dengan situasi yang sulit
untuk diprediksi.
.
Situasi pasti adalah keadaan kita mengetahui secara
pasti apa yang terjadi dimasa yang akan datang, hal ini
dapat di dapat dari sejumlah informasi yang akurat
antara lain :
a. Dapat diukur
b. Dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan
33.
34. Situasi pasti (certainty) adalah keadaan kita mengetahui secara pasti apa yang terjadi di masa yang
akan datang. Kondisi ini terdapat sejumlah informasi yang akurat, dapat diukur, reliable, dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Secara statistic kondisi ini menunjukan tingkat
probabilitas keadaan di luar sangat kecil sangat kecil dan dapat diabaikan.
35. Sikap Terhadap Risiko dan Kriteria Keputusan
Kriteria keputusan dapat di bagi menjadi :
a. Secara kuantitatif yaitu sikap seseorang terhadap risiko dapat dikaji melalui kriteria keputusan
atau pilihan pada berbagai alternative situasi yang dihadapinya
b. Pengambilan keputusan Optimik, pengambilan keputusan yang paling maksimal dan
mempunyai keyakinan yang kuat untuk mencapai hasil
c. Pengambilan keputusan Pesimistik, mempunyai berbagai pilihan terhadap kemungkinan hasil
yang diperoleh dan pilihannya palingminimum di antara alternative lain.
d. Pengambilan keputusan Netral, individu selalu mempertimbangkan alternatif dengan biaya
yang paling minimal
Resiko dan keputusan adalah dua hal yang sangat sulit untuk dipisahkan karena
keputusan menimbulkan konsekuensi, apakah dalam bentuk manfaat keuntungan
atau resiko kerugian
36. ANALISIS KEPEKAAN
Tujuan dari pemakaian analisis kepekaan adalah untuk menguji alternative pengambilan keputusan dan
dapat digunakan untuk menghitung peluang dari suatu kejadian tidak pasti
37. 1. Resiko dan keputusan, keputusan yang dapat diambil dengan alternative yang memiliki risiko yang mungkin
terjadi dengan salah satu cara mempertimbangkan risiko didalam pengambila keputusan yaitu dengan
pohon keputusan,
2. Pohon keputusan adalah suatu jaringan kerja yang menggambarkan urutan dan kombinasi dari berbagai
alternative tindakan dan kejadian yang tersedia bagi pengambilan keputusan.
3. Pohon keputusan ini dapat di gambarkan sbb :
40. Optimistik, jika pilihannya dalam pengambilan
keputusan selalu yang penting maksimal
Pesimistik, pengambilan keputusan mempunyai berbagai pilihan
terhadap kemungkinan hasil yang diperoleh dan dipilih paling
minimum, yaitu memilih biaya yang paling minimum di antara
alternative lain
Data adalah bentuk angka atau gambar-gambar yang belum
diolah atau dianalisis biasanya disebut data dasar untuk diolah
dan dianalisis
SIM adalah informasi yang di iplementasikan
Informasi dalam keputusan, dalam pengambilan keputusan
operasional yang secara akutan akan dapat dipertimbangkan
segela efek yang timbul sebagai akibat dari keputusan tersebut.
Informasi adalah data yang sudah dileh dan siap untuk
digunakan bagi pengambilan keputusan
01
02
03
04
05
06
41. SIM adalah informasi yang
diimplementasikan kedalam tindakan,
dimana setiap tindakan telah
ditentukan urutan dan prosedurnya
yang dinyatakan sebagai system. SIM di
dalam suatu struktur organisasi dapat
menjadi system jaringan kerja (Net
Working) yang menghubungkan
informasi antara sesame individu atau
antar individu dengan kelompok.
Jaringan kerja ini merupakan proses
percepatan informasi dan komunikasi
yang menyangkut data based setiap
individu dan kelompok di dalam
organisasi.