Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian saham dan valuasinya, termasuk pengertian saham, jenis-jenis saham, penentuan nilai intrinsik saham melalui pendekatan nilai sekarang, price earning ratio, dan lainnya. Dokumen tersebut juga memberikan contoh-contoh perhitungan nilai saham dengan menggunakan beberapa model valuasi seperti model pertumbuhan nol, konstan, dan
1. R i z k y A k b a r ( 1710111182 )
M . F i k r i A r r a z i ( 1710111196)
R e n a l d o ( 1710111221 )
K u r n i a s f ( 1 7 1 0 111 2 2 4 )
PENILAIAN
SAHAM DAN
VALUASINYA
01
2. Pengertian
Saham
Menurut Buku Panduan Investasi di Pasar Modal
Indonesia (2003: 12), saham adalah sertifikat yang
menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan
pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan
dan aktiva perusahaan.
Saham menurut Rusdin (2008:68) adalah sertifikat yang
menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan
pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan
dan aktiva perusahaan
3. Saham merupakan bukti kepemilikan dari
suatu perusahaan. Membeli saham berarti
memiliki sebagian dari perusahaan.
Saat ini bila kita membeli saham, maka kita
tidak mendapatkan sertifikat fisiknya,
walaupun nama kita tercatat sebagai pemilik
saham. Sertifikat saham disimpan di
lembaga pemerintahan untuk keamanan
dan kepraktisan
investor.
•
3
4. R I S I K O
S U S P E N D
K O N D I S I
N E G A R A
C A P I T A L
L O S S
R I S I K O
N I L A I T U K A R
M A T A U A N G
R I S I K O
L I K U I D I TA S
5. dari segi kemampuan
dalam hak tagih atau
klaim
• Saham biasa
(common stock),
• Saham preferen
(preferred stock),
dari cara
pemeliharaannya
• Saham atas unjuk
(bearer stock)
• Saham atas nama
(registered stock)
• Saham unggulan (blue-chip stock)
• Saham pendapatan (income stock)
• Saham pertumbuhan (growth stock-well
known)
• Saham spekulatif (spekulative stock)
• Saham musiman (counter cyclical stock)
• Saham bertahan (Defensive stock)
Jenis Saham
ditinjau dari kinerja
perdagangnannya
6.
7. rule of thumb tentang keputusan apa yang sebaiknya diambil investor
berdasarkan informasi nilai intrinsic dan nilai pasar saham
• Jika nilai pasar > nilai intrinsic, berarti saham tersebut
overvalued, dan investor sebaiknya menjual saham tersebut.
• Jika nilai pasar < nilai intrinsic, berarti saham tersebut
undervalued, dan investor sebaiknya membeli saham tersebut.
• Jika nilai pasar = nilai intrinsic, berarti saham tersebut fair-
priced, dan investor bisa menahan saham tersebut.
8. Pendekatan berbasis analisis fundamental yang bisa dilakukan
adalah dengan:
1. Pendekatan nilai sekarang (present value approach)
2. Pendekatan Price Earning Ratio
3. Pendekatan Lainnya.
Penentuan Nilai Intrinsik
Saham
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. • Jika kepemikan hanya 1 tahun, rumusnya adalah :
P0 =
Dividen yang diharapkan
1 + Ks
+
Harga yang diharapkan
1 + Ks
P0 =
D1 + P1
(1 + Ks )
+
D1 + P0 (1 + g)
(1 + Ks )
• Jika disederhanakan menjadi:
𝑃0 =
𝐷1
𝐾𝑠 − 𝑔
• Dimana :
Ks = r = return yang diharapkan
g = tingkat pertumbuhan
16.
17. Pertumbuhan nihil, penilaiannya:
P0 =
D1
Ks
Pertumbuhan Konstan :
P0 =
D1
r − g
Pertumbuhan Supernormal
P0 =
D0 (1+ gs)t
(1+Ks)t +
(Dn+1)
(k−g)
•
1
(1+Ks)t
gs = pertumbuhan supernormal
g = pertumbuhan normal
t = periode pertumbuhan
18. Contoh 1
Waktu tunggal dan pertumbuhan
Misal pertimbangan dalam pembelian saham ABC. Diasumsikan dividen tahun lalu Rp.
1.900,- per lembar. Pendapatan dividen per tahun selama 10 tahun mengalami
pertumbuhan 5% per tahun.
Ks (biaya modal) investor 10%. Harga saham yang wajar?
P0 = Harga sekarang
P1 = Harga diharapkan
D0 = Dividen sekarang
D1 = Dividen diharapkan
Ks = r = return yang diharapkan
g = Pertumbuhan harga saham
19. R u m u s s e b e l u m n y a : P0 =
D1
Ks−g
(1)
R u m u s i n i d i p e r o l e h d a r i :
P0 =
D1 + P1
Ks−g
(2)
P0 =
D1 + P0 (1+𝑔)
1+Ks
(3)
M e n g g u n a k a n r u m u s ( 1 ) , d i p e r o l e h :
P0 =
1.900 + 95
0,16 − 0,05
P0 = Rp 18.136,36
20. Contoh 2
Saham dengan pertumbuhan supernormal.
Saham XYZ diharapkan membayar dividen dengan tingkat pertumbuhan 25% untuk 2
tahun pertama, kemudian stabil pada tahun-tahun berikutnya dengan pertumbuhan 5%.
Dividen terakhir dibayar Rp 2.000,-. Return yang diharapkan investor 12%. Harga saham
XYZ.
21. 1. D1 = 2.000 (1,25) = 2.500,-
D2 = 2.500 (1,25) = 3.125,-
2. Nilai sekarang dividen 2 tahun pertama
PV dividen =
2.500
(1,12)1
+
3.125
(1,12)2
= Rp 4.723,37
3. Harga saham akhir pertumbuhan supernormal
Dividen D3 = (D2 + 1)
D3 = D2 (1 + g)
D3 = 3.125 (1,05)
= 3.281,25
4. Harga saham P2 (no.3)
P2 =
Rp 3.281,25
0,12 − 0,05
= 𝑅𝑝 46.875,
5. Nilai sekarang saham (no.4)
P0 = Rp 46.875 x
1
(1 + 0,12)2
= Rp 37.368,46
6. Nilai saham XYZ (no.2 + no. 5)
Rp 4.723,37 + Rp. 37.368,46 = Rp. 42.091,83
22.
23.
24. Analisis ini didasarkan pada argumen bahwa:
• harga saham mencerminkan informasi yang relevan
• informasi yang relevan ditunjukkan oleh perubahan harga di
waktu lalu
• perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan
pola tersebut akan berulang.
28. Alternatif arus kas adalah arus dividen yang diterima oleh investor. Jika
investor yang memebeli saham, biasanya bermaksud menyimpan saham
tersebut sampai waktu tertentu, maka harga saham atau nilai saham dapat
dihitung dengan model diskonto sbb:
29.
30. Pendekatan zero growth (dividen tidak
bertumbuh)
Contoh : misalkan saham A menawarkan dividen tetap sebesar Rp. 800.
Tingkat return yang disyaratkan investor adalah 20%
𝑃0 =
800
0,20
= 𝑅𝑝 4.000
Nilai saham A sebesar Rp 4.000
31. Constan growth
Model ini dipakai untuk menentukan nilai saham, jika dividen yan akan dibayarkan
mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas, dimana 𝑔𝑡+1 = 𝑔𝑡
untuk semua waktu t.
P0 =
D0 (1 + g)
(1 + K)
+
D0 (1 + g)2
(1 + K)2
+
D0 (1 + g)3
(1 + K)3
+ … … … . +
D0 (1 + g)∞
(1 + K)∞
Persamaan model pertumbuhan konstan ini bisa dituliskan sebagai berikut:
P0 =
D1
k − g
32. Contoh Constan growth
Misalkan PT Omega membayarkan dividen Rp 1.000, per
tahun. Pertumbuhan dividen direncanakan sebesar 5%
per tahun. Tingkat return yang disyaratkan investor
sebesar 15%, dan harga pasar saham PT Omega saat ini
adalah Rp 10.000.
P0 =
1000 (1 + 0,05)
0,15 − 0,05
=
1050
0,10
= Rp 10.500
33. Adakalanya, perusahaan mengalami pertumbuhan yang sangat baik jauh
di atas pertumbuhan normal dan sangat menjanjikan selama beberapa
tahun, tetapi lambat laun menurun terus.
Misalnya, suatu perusahaan yang mengalami pertumbuhan fantastis
selama 5 tahun mungkin bisa membayarkan tingkat dividen dengan
pertumbuhan 20% per tahun (selama lima tahun), dan setelah itu hanya
akan membayarkan dividen dengan tingkat pertumbuhan hanya 10% per
tahun (sampai tahun-tahun berikutnya).
34. Proses untuk menghitung nilai saham dengan menggunakan model pertumbuhan dividen tidak
konstan dapat dilakukan dengan rumus berikut:
𝑃0 =
𝑡=1
𝑛
𝐷0 (1 + 𝑔1)
(1 + 𝐾) 𝑡
+
𝐷 𝑛 (1 + 𝑔𝑐)
𝐾 − 𝑔𝑐
1
(1 + 𝐾) 𝑛
Dimana:
P0 = nilai intrinsik saham dengan model pertumbuhan tidak konstan
n = jumlah tahun selama periode pembayaran dividen supernormal
D0 = dividen saat ini tahun pertama
g1 = pertumbuhan dividen supernormal
Dn = dividen pada akhir tahun pertumbuhan dividen supernormal
gc = pertumbuhn dividen yang konstan
k = tingkat dividen yang disyaratkan investor
35. Contoh, misalkan data saham PT SGPC adalah sebagai berikut:
n = 3 tahun
𝑔𝑐 = 10%
𝑔1 = 20% pertahun selama 3 tahun pertama
𝐷0 = Rp 1.000
k = 15%
Carilah nilai intrinsik saham
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43. Table 4.1. Annualized Return Indeks di Empat Negara Muslim
Number Negara
Rest of The
Year
Annualized
Return
Ramadahan
Annualized
Return
Total
Annualized
Return
1 Malaysia -3.62% 17.12% -2.08%
2 Indonesia 0.20% 7.08% -1.99%
3
Saudi
Arabia -2.96% 8.23% -1.54%
4 Bahrain -0.40% 4.53% 1.67%
Table 4.2. The Presence of Abnormal Return
Malaysia Indonesia Saudi Arabia Bahrain
All 0.09% 0.05% 0.05% 0.04%
H-7 0.17% 0.01% 0.19% -0.02%
1- 10 R -0.03% 0.15% -0.09% 0.02%
11-20 R 0.19% -0.13% 0.20% 0.01%
21-30 R 0.17% 0.06% 0.12% 0.01%
h+7 0.18% 0.06% 0.02% 0.13%
44. index-index setiap negara dijadikan sebuah portfolio dengan pembagian sama rata
Table 4.3. The Presence of Abnormal Return Portfolio
Observation Period Market Model Return
All 0.49%
H-7 0.83%
1- 10 R 0.03%
11-20 R 0.01%
21-30 R 0.09%
h+7 0.15%