Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi gender, termasuk definisi komunikasi gender, bagaimana proses pembentukan gender dimulai sejak kecil, dan pentingnya mempelajari komunikasi gender untuk memahami peran gender dalam komunikasi, meningkatkan kesadaran akan stereotip gender, meningkatkan kemampuan berkomunikasi antar gender, mengatasi diskriminasi gender, serta mempromosikan kesetaraan gender."
2. Kontrak Belajar
Kehadiran Minimal 75%
Partisipatif 10%
Tugas 20%
UTS (Mengumpulkan Draft Naskah Mini Research)
-Berisikan ide tulisan yang akan dibahas
-Teori/Metode apa yang digunakan untuk menganalisis fenomena/kasus tsb
-1 judul tulisan ditulis oleh 2 orang
30%
UAS (Naskah Final)
-Naskah yang sudah dikumpulkan telah melalui 3x konsultasi, dengan progress
100%
-Telah mengikuti format penulisan yang diberikan (menyusul)
40%
Pertemuan 5-6 Online/Lensa
Hasil akhir dari mata kuliah ini akan menjadi buku ber-ISBN
Dilarang copy-paste, melakukan plagiasi, dan melakukan pengutipan tanpa sumber yang jelas
Topik besar: Gender dalam Media
3. Timeline Pembelajaran
Pertemuan Materi
1 Pendahuluan: Komunikasi Gender, Fungsi dan Tujuan
2 Sejarah Feminisme: Sebuah Pengantar
3 Gender Differences (Interseksi Gender)
4 Peran, Mitos, Keadilan, dan Ketidakadilan Gender
5 Komunikasi dan Gender: Gender dalam Bahasa, Komunikasi Verbal dan
Nonverbal
6 Gender dalam Pendidikan, Pekerjaan, Kehidupan Sosial, dan Pandangan Islam
7 Representasi Gender dalam Media Massa Cetak: Media dan Politik
Representasi (I)
4. Timeline Pembelajaran
Pertemuan Materi
8 Representasi Gender dalam Media Massa Elektronik dan Media Sosial: Media
dan Politik Representasi (II)
9 Male Gaze dalam Media
10 Komunikasi Gender dalam Ranah Personal dan Profesional
11 Hambatan Komunikasi Gender
12 Konsultasi Draft Naskah I
13 Konsultasi Draft Naskah II
14 Konsultasi Draft Naskah III
5. Gender vs Sex?
● Gender merupakan aspek hubungan sosial yang
dikaitkan dengan diferensiasi seksual antara laki-
laki dan perempuan.
● Gender juga merupakan konstruksi sosial yang
terbentuk melalui interaksi sosial, dan terus
berubah seiring waktu dan budaya yang
berbeda-beda. Penting untuk diingat bahwa
gender merupakan konsep yang berbeda dari
seks, yang merujuk pada perbedaan biologis
antara laki-laki dan perempuan.
6. It Begins with “Sex Typing” Gendering
● Individu diberi identifikasi jenis kelamin saat lahir yang menetapkan panggung untuk ekspektasi
masyarakat yang ditugaskan pada jenis kelamin tertentu seseorang untuk mempengaruhi mereka
sepanjang hidup mereka (Athenstaedt, Haas, dan Schwab, 2004).
● Identifikasi langsung yang diterima seseorang ini “diterjemahkan menjadi identitas gender yang
meresap yang kemudian terbawa sepanjang hidup, memengaruhi peran sosial” (Salari dan Zhang, 2006,
hlm. 485).
● Mulai dari masa kanak-kanak, individu cenderung sudah dikotak-kotakkan. Artinya, anak-anak
mengadopsi perilaku, preferensi, dan sifat-sifat yang selaras dengan yang biasanya dilihat dari jenis
kelamin mereka sendiri (Maccoby, 2000).
7. It Begins with “Sex Typing” Gendering
● Oleh karena itu, seorang anak laki-laki
dilekatkan dengan sifat “tegas, kompetitif,
dan mandiri,” dan seorang anak perempuan
dilekatkan dengan sifat “baik hati, empati,
bertanggung jawab, dan sensitif” (Maccoby,
2000, hlm. 37).
● Anak-anak cenderung belajar tentang peran
dan ekspektasi jenis kelamin mereka dengan
cara umum, dan mereka hanya mengakui sifat
dan informasi yang sejalan dengan stereotip
gender ada (Maccoby, 2000).
8. It Begins with “Sex Typing” Gendering
● Mereka menerima umpan balik dari orang
lain berdasarkan seberapa “sesuai gender”
perilaku mereka, seperti penilaian dan
ekspektasi berdasarkan jenis mainan yang
dimainkan anak-anak, cara mereka bermain,
apa yang mereka pilih untuk dipakai, dan
sebagainya.
● Dipandu oleh orang dewasa dalam kehidupan
mereka, media, dan teman sebayanya, anak-
anak diperlihatkan “norma dan skrip untuk
perilaku gender” yang kemudian dapat
mereka terapkan dalam kehidupan mereka
sendiri (Maccoby, 2000, p.47).
9. Komunikasi Gender?
● Komunikasi gender mengacu pada cara-cara di mana individu berkomunikasi berdasarkan jenis
kelamin mereka. Ini mencakup perilaku, sikap, dan ekspektasi budaya verbal dan nonverbal yang
terkait dengan gender yang dapat memengaruhi cara individu berkomunikasi satu sama lain.
Komunikasi gender dibentuk oleh berbagai faktor, termasuk norma budaya, pengalaman sosial,
identitas pribadi, terpaan konten media, dan lain sebagainya.
● Komunikasi gender adalah salah satu bidang studi komunikasi yang menitikberatkan pada
bagaimana manusia sebagai makhluk gender berkomunikasi. Ivy dan Backlund mendefinisikan
komunikasi gender sebagai komunikasi tentang dan antara laki-laki dan perempuan (Gender
communication is communication about and between men and women).
13. Tetapi tidak hanya itu…
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa studi komunikasi dikhususkan pada interpersonal, organisasi,
dan media massa. Karena itu, studi mengenai kaitan antara gender dan komunikasi juga dapat kita
integrasikan ke dalam wilayah yang menjadi spesialisasi komunikasi tersebut, yaitu gender dan komunikasi
interpersonal, gender dan komunikasi organisasi, serta gender dan media.
14. 1. Gender dan Komunikasi Interpersonal
Gender memegang peranan yang penting dalam
membina hubungan interpersonal. Gender adalah
komponen yang selalu tampil dalam berbagai
hubungan interpersonal seperti keluarga ataupun
pertemanan.
Contoh: Jika diperhatikan dengan seksama,
seringkali ditemui dalam sebuah keluarga, terjadi
perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki dan
anak perempuan oleh kedua orang tuanya.
Perbedaan perlakuan ini menunjukkan bahwa
komunikasi gender memberikan pengaruh
terhadap hubungan interpersonal.
15. 2. Gender dan Komunikasi Organisasi
Gender juga menyentuh bidang kehidupan lain, yaitu
kehidupan organisasi baik laki-laki maupun
perempuan. Misalnya isu-isu yang sering kita dengar
adalah adanya perbedaan dalam hal pembayaran gaji
yang diterima oleh pekerja laki-laki dan perempuan.
Contoh: Pada umumnya, pekerja laki-laki akan
dibayar lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja
perempuan. Walaupun beban kerja yang dipikul lebih
banyak dipegang oleh perempuan. Selain masalah
gaji, isu lain yang terkait gender adalah kekerasan
seksual dan lain sebagainya. Hal ini menjadi kajian
yang menarik untuk melihat pengaruh gender
terhadap kebijakan dan peran manusia yang
dimainkan dalam konteks organisasi.
16. 3. Gender dan Media
Salah satu fokus perhatian dalam kaitan antara gender dan komunikasi
adalah bagaimana laki-laki dan perempuan direpresentasikan atau
digambarkan dalam suatu budaya oleh media.
Contohnya: Kita melihat dari berbagai tayangan di televisi seperti sinetron
yang memperlihatkan bagaimana peran dan gaya laki-laki dan perempuan
direpresentasikan.
17. Kenapa Mempelajari Komunikasi Gender?
1. Memahami peran gender dalam komunikasi: Salah satu fungsi utama dari mempelajari komunikasi
gender adalah untuk memahami peran yang dimainkan oleh gender dalam komunikasi. Hal ini penting
karena gender dapat mempengaruhi cara orang berkomunikasi dan bagaimana mereka memahami
pesan yang diterima dari orang lain.
2. Meningkatkan kesadaran tentang stereotip gender: Komunikasi gender dapat menciptakan atau
memperpetuasi stereotip gender. Oleh karena itu, mempelajari komunikasi gender dapat membantu
meningkatkan kesadaran tentang stereotip gender dan bagaimana mereka mempengaruhi cara orang
berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain.
18. Kenapa Mempelajari Komunikasi Gender?
3. Meningkatkan kemampuan komunikasi: Memahami komunikasi gender dapat membantu
meningkatkan kemampuan komunikasi seseorang dengan orang-orang dari jenis kelamin yang
berbeda. Hal ini karena orang dapat belajar untuk menghindari kesalahpahaman dan memahami
perbedaan dalam cara orang dari jenis kelamin yang berbeda berkomunikasi.
4. Mengatasi diskriminasi gender: Komunikasi gender dapat menjadi sumber diskriminasi gender.
Dengan mempelajari komunikasi gender, seseorang dapat memahami bagaimana diskriminasi gender
terjadi dalam komunikasi dan bagaimana dapat diatasi.
5. Mempromosikan kesetaraan gender: Tujuan utama mempelajari komunikasi gender adalah untuk
mempromosikan kesetaraan gender. Dengan memahami bagaimana gender mempengaruhi
komunikasi, seseorang dapat bekerja untuk menciptakan lingkungan komunikasi yang lebih inklusif
dan berkeadilan gender.