3. Hambatan Creative Thinking?
• Dalam era modern yang kompleks dan penuh tantangan ini, kreativitas menjadi salah satu
kualitas yang sangat berharga. Kemampuan untuk berpikir kreatif tidak hanya memungkinkan
kita menghasilkan ide-ide baru yang inovatif, tetapi juga membantu kita menghadapi masalah
dengan cara yang unik dan out-of-the-box.
• Namun, dalam perjalanan untuk mengembangkan kreativitas kita, seringkali kita menghadapi
hambatan yang dapat menghalangi kemampuan kita untuk berpikir kreatif secara optimal.
Hambatan-hambatan ini bisa datang dari dalam diri kita sendiri, seperti rutinitas dan
kebiasaan yang sulit diubah, atau ketakutan akan kegagalan. Selain itu, hambatan juga
dapat timbul dari lingkungan sekitar kita, di mana norma-norma yang membatasi kreativitas
atau kurangnya dukungan dari orang lain dapat menghambat potensi kreatif kita.
4. Hambatan Creative Thinking?
• Hambatan dalam kreatif thinking adalah faktor-faktor atau kendala-kendala yang dapat
menghambat kemampuan seseorang untuk berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide baru
yang orisinal dan inovatif. Dalam proses berpikir kreatif, seseorang dihadapkan pada
tantangan untuk melampaui batasan konvensional, menggali ide-ide baru, dan menghasilkan
solusi yang kreatif.
• Penting untuk diingat bahwa hambatan creative thinking adalah tantangan yang dapat diatasi
dengan kesadaran diri, latihan, dan pendekatan yang tepat. Mengenali hambatan-hambatan
ini adalah langkah awal yang penting untuk mengembangkan strategi dan teknik untuk
mengatasi mereka.
6. A. Rutinitas dan Kebiasaan
• Terpaku pada Cara yang Sudah Biasa
Sering kali, kita cenderung mengandalkan cara-cara yang sudah kita kenal dan terbiasa dengan
mereka. Keterpaku pada rutinitas dan kebiasaan yang sama dapat menghambat kemampuan kita
untuk berpikir kreatif. Hal ini dapat mengakibatkan sulitnya melihat masalah dari perspektif yang
baru atau menemukan solusi yang inovatif.
• Terjebak dalam Pola Pikir Konvensional
Pola pikir konvensional mengacu pada cara berpikir yang terpaku pada aturan dan norma yang
sudah ada. Hambatan ini muncul ketika kita sulit keluar dari batasan pola pikir yang sudah lazim.
Hal ini dapat membatasi kemampuan kita untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan menciptakan
hubungan yang tidak konvensional antara konsep-konsep yang berbeda.
7. A. Rutinitas dan Kebiasaan
• Ketakutan akan Kegagalan:
Ketakutan akan kegagalan adalah hambatan psikologis yang umum dalam creative thinking.
Rasa takut akan membuat kesalahan atau gagal dapat menghambat kreativitas kita karena kita
menjadi enggan untuk mengambil risiko atau mencoba hal-hal baru. Ketakutan ini dapat
membatasi kemampuan kita untuk berpikir di luar batas yang sudah dikenal dan membatasi
eksplorasi ide-ide yang berbeda.
• Kurangnya Fleksibilitas Mental:
Keterikatan pada rutinitas dan kebiasaan dapat menghambat fleksibilitas mental kita. Ketika kita
terlalu kaku dalam cara berpikir kita, sulit untuk mengadaptasi perubahan, menyesuaikan diri
dengan situasi baru, atau mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda. Kurangnya
fleksibilitas mental dapat membatasi kreativitas kita dalam menemukan solusi yang inovatif.
8. A. Rutinitas dan Kebiasaan
• Terjebak dalam Zona Nyaman:
Ketika kita terlalu nyaman dengan lingkungan atau kelompok yang sama, kita mungkin tidak
terpapar pada gagasan-gagasan baru atau sudut pandang yang berbeda. Terbatasnya wawasan
dapat menghambat kemampuan kita untuk menghasilkan ide-ide yang segar dan inovatif. Jika
kita tidak secara aktif mencari pengalaman baru atau berinteraksi dengan orang-orang yang
memiliki latar belakang dan perspektif yang berbeda, kita mungkin terjebak dalam rutinitas yang
menghalangi kreativitas kita.
• Keterbatasan Pengetahuan dan Pengalaman
Jika kita memiliki pengetahuan dan pengalaman yang terbatas dalam bidang tertentu, kita
mungkin kesulitan dalam menghasilkan ide-ide baru atau melihat masalah dari sudut pandang
yang berbeda. Keterbatasan pengetahuan dapat membatasi cakupan pemikiran kita dan
mencegah kita untuk membuat koneksi yang tidak biasa antara konsep-konsep yang berbeda.
10. B. Lingkungan yang Tidak Mendukung
• Tidak Adanya Kebebasan Berekspresi:
Lingkungan yang tidak memberikan kebebasan berekspresi dapat membatasi kemampuan
seseorang untuk mengeluarkan ide-ide kreatif. Jika seseorang merasa takut atau tidak nyaman
untuk berbagi gagasan mereka karena takut dievaluasi atau dikritik, mereka mungkin menahan
diri dan tidak mengungkapkan potensi kreatif mereka sepenuhnya. Lingkungan yang tidak
mendukung yang tidak memberikan ruang bagi eksplorasi dan percobaan ide-ide baru dapat
menghambat kreativitas individu.
11. B. Lingkungan yang Tidak Mendukung
• Kurangnya Kolaborasi dan Dukungan Timbal Balik:
Kolaborasi dan dukungan timbal balik yang kurang dalam lingkungan dapat menjadi hambatan
dalam creative thinking. Ketika orang tidak didorong untuk berbagi ide-ide mereka, saling
mendukung, atau bekerja sama secara timbal balik, hal ini dapat menghambat kemampuan
mereka untuk mengembangkan ide-ide yang lebih baik dan mendorong kreativitas. Lingkungan
yang tidak mempromosikan kerja tim, kolaborasi, dan umpan balik konstruktif dapat membuat
individu merasa terisolasi dan merugikan kemampuan mereka untuk berpikir kreatif.
12. B. Lingkungan yang Tidak Mendukung
• Norma yang Membatasi Pemikiran Inovatif:
Lingkungan dengan norma-norma yang kuat dan kaku dapat membatasi kreativitas dan inovasi.
Jika lingkungan memiliki kecenderungan untuk mempertahankan status quo dan tidak
menghargai ide-ide yang berbeda atau tidak konvensional, individu mungkin merasa terkekang
dalam berekspresi kreatif mereka. Ketika norma-norma yang membatasi pemikiran inovatif
mendominasi, individu mungkin cenderung mengikuti arus daripada mengeksplorasi ide-ide
baru.
13. B. Lingkungan yang Tidak Mendukung
• Kurangnya Sumber Daya dan Dukungan:
Lingkungan yang tidak menyediakan sumber daya dan dukungan yang cukup dapat menjadi
hambatan dalam creative thinking. Keterbatasan akses terhadap pengetahuan, teknologi,
pelatihan, atau waktu yang diperlukan untuk mengembangkan ide-ide kreatif dapat
menghambat kreativitas individu. Tanpa sumber daya yang memadai, individu mungkin merasa
terbatas dalam kemampuan mereka untuk menjelajahi ide-ide baru dan menerjemahkan mereka
menjadi karya kreatif yang nyata.
15. Menghadapi Creative Block
• Try Digital Detox
Sebagian besar dari kita menghabiskan sepanjang hari dengan duduk dengan nyaman dan
terpaku pada layar komputer. Namun, terkadang lebih baik melepaskan diri dari dunia online
dan menghabiskan waktu offline. Cobalah detoksifikasi digital beberapa kali sehari selama
sepuluh hingga lima belas menit yang akan membantu Anda bersantai dan berpikir segar.
• Finding New Sources of Inspiration
Inspirasi ada di sekitar Anda, ada dalam hal-hal kecil yang Anda abaikan secara sadar atau tidak
sadar. Saat terjebak pada creative block, Anda bisa melihat karya orang lain, menikmati karya
maupun berbincang dengan sesama seniman/kreator. membuat Anda merasa baik tetapi juga
mendorong Anda ke arah yang benar.
16. Menghadapi Creative Block
• Step Away from Work
Meskipun menetapkan kebiasaan kreatif itu bagus, terkadang menjauh dari pekerjaan Anda juga
bisa menjadi ide yang bagus. Jika Anda mendapati diri Anda berjuang dengan konsep yang sama
selama berjam-jam, lebih baik tinggalkan di sana dan kembali lagi setelah beberapa waktu.
1. Menjauhlah dari komputer Anda, dan lakukan hal-hal di luar dunia online.
2. Tidur selalu menjadi faktor penting untuk menyegarkan diri dan tetap fokus.
3. Mendengarkan musik, membaca, atau coba menonton film sebagai sumber inspirasi.
4. Mengalihkan pikiran dari pekerjaan.