2. Persepsi?
• Persepsi adalah pemikiran/penafsiran manusia terhadap suatu objek
atau rangsangan guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang
lingkungan mereka
• Penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi
• Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar
menyebut persepsi adalah INTI dari komunikasi. Hal ini memiliki arti
bahwa jika persepsi kita tidak akurat, maka tidak mungkin kita dapat
berkomunikasi dengan baik.
• Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antarindividu, semakin
mudah dan semakin sering pula mereka berkomunikasi.
3. Proses Persepsi?
1. Pengindraan (Sensasi)
Rangsangan yang kita terima akan dikirimkan ke otak lewat panca indra
untuk ditafsirkan. Pengindraan ini meliputi: penglihatan, pendengaran,
penciuman, sentuhan, dan pengecapan.
2. Perhatian (Atensi)
Sebelum kita merespon atau menafsirkan suatu rangsangan, kita harus
terlebih dulu memperhatikan rangsangan tersebut. Umumnya kita hanya
dapat memperhatikan satu rangsangan saja secara penuh. Jika kita
memperhatikan 2 atau lebih rangsangan pada saat yang sama, kualitas
perhatian kita pada rangsangan-rangsangan tersebut akan berkurang.
3. Penafsiran (Interpretasi)
Interpretasi dilakukan untuk merespon rangsangan yang diterima. Kita
tidak menginterpretasikan makna setiap objek secara langsung, melainkan
dengan cara menginterpretasikan makna informasi yang mewakili objek
tersebut.
4. Persepsi Manusia Terbagi Dua
1. Persepsi terhadap objek (Lingkungan Fisik)
Ciri-cirinya:
• Objek yang dipersepsi adalah benda
• Rangsangan ditangkap oleh alat indera melalui benda fisik. Misalnya
gelombang cahaya, gelombang suara
• Yang dilihat hanya sifat luar dari objek. Tidak peduli terhadap perasaan
objek yang diamati
• Objek tidak bereaksi kepada kita dan kita juga tidak memberikan reaksi
emosional kepada objek tersebut
• Objek relatif tetap
Dalam mempersepsi lingkungan fisik, kita terkadang melakukan
kekeliruan.
Faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap lingkungan fisik:
• Latar belakang pengalaman
• Latar belakang budaya
• Latar belakang psikologis
6. Persepsi Manusia Terbagi Dua
2. Persepsi Sosial
Persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan
kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita.
Ciri-cirinya:
• Yang dipersepsi adalah manusia
• Rangsangan disampaikan melalui lambang verbal dan nonverbal
• Menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan, dsb)
• Bersifat dinamis (selalu berubah-ubah)
7. Prinsip-Prinsip dalam Persepsi
Sosial:
• Persepsi berdasarkan Pengalaman
Pandangan kita terhadap dunia, lingkungan fisik, lingkungan sosial
bergantung pada pengalaman sosialisasi yang kita dapat.
Ketiadaan pengalaman dalam menghadapi suatu objek jelas akan
membuat seseorang menafsirkan objek tersebut berdasarkan dugaan
semata, atau pengalaman yang mirip.
Contoh: Sebuah suku pedalaman yang belum pernah sama sekali
mengenal televisi, akan menganggapnya sebagai sihir.
• Persepsi bersifat selektif
Atensi kita pada suatu rangsangan merupakan faktor utama yang
menentukan selektivitas kita atas rangsangan tersebut. Setiap orang akan
memperhatikan aspek berbeda dari objek yang mereka temui, sesuai
dengan pengalaman masa lalu, keahlian, dan minatnya masing-masing.
8. Prinsip-Prinsip dalam Persepsi
Sosial:
• Persepsi bersifat dugaan
Dugaan diperlukan untuk membuat kesimpulan berdasarkan informasi
yang tidak lengkap lewat pengindraan tersebut.
Contoh:
Ketika kita melihat pesawat terbang di angkasa, kita tidak melihat awak
dan penumpangnya, melainkan kita hanya melihat pesawat terbangnya
saja. Tetapi kita menduga bahwa di dalamnya terdapat awak pesawat
yang menerbangkan pesawat tersebut.
• Persepsi bersifat evaluatif
Tidak ada persepsi yang bersifat objektif, karena pada dasarnya persepsi
bersifat pribadi dan subjektif.
Persepsi adalah proses kognitif psikologis dalam diri yang mencerminkan
sikap kepercayaan, nilai, dan pengharapan untuk memaknai objek
persepsi.
9. Persepsi dan Budaya
Persepsi terkait oleh budaya (vulture-bound) seperti agama, ideologi,
tingkat intelektualitas, tingkat ekonomi, pekerjaan, dan cita rasa sebagai
faktor-faktor internal yang jelas mempengaruhi persepsi seseorang
terhadap realitas.
Contoh:
Orang Amerika berpandangan bahwa menyatakan pendapat secara
terbuka adalah hal yang baik, sedangkan orang Jepang berpendapat
bahwa kegemaran berbicara adalah suatu bentuk kedangkalan.
10. Kekeliruan dan Kegagalan
Persepsi
1. Kesalahan Atribusi
Atribusi adalah proses internal dalam diri kita untuk memahami penyebab
perilaku orang lain.
Contohnya: orang yang tampak rajin bekerja, boleh jadi bukan karena
sifatnya yang rajin, melainkan karena selalu diawasi atasannya.
Kesalahan atribusi bisa terjadi ketika salah menafsir pesan si pembicara.
2. Efek halo
Halo effect adalah kesalahan persepsi yang merujuk pada fakta bahwa
begitu kita membentuk kesan menyeluruh mengenai seseorang, kesan
yang menyeluruh ini cenderung menimbulkan efek yang kuat atas
penilaian kita akan sifat-sifatnya yang spesifik.
Contohnya dalam konteks komunikasi, seseorang mungkin menilai
komunikator yang memiliki penampilan fisik yang menarik atau berbicara
dengan aksen yang keren lebih kompeten atau lebih pintar daripada
komunikator yang memiliki penampilan fisik yang biasa atau berbicara
dengan aksen yang kurang menarik.
11. Kekeliruan dan Kegagalan
Persepsi
3. Stereotip
Kesulitan komunikasi akan muncul dari adanya stereotip (stereotyping),
yakni menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan
membentuk asumsi mengenai mereka berdasarkan keanggotaan mereka
dalam kelompok.
Contoh: Laki-laki rasional, perempuan emosional
4. Prasangka
Prasangka adalah suatu kekeliruan persepsi terhadap orang yang berbeda.
5. Gegar budaya (culture shock)
Gegar budaya suatu bentuk ketidakmampuan menyesuaikan diri yang
merupakan suatu reaksi terhadap upaya sementara yang gagal untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan orang-orang baru.
12. Membangun Impresi Positif
dengan Impression Management
• Impression management adalah proses di mana individu
berusaha mengontrol atau mengelola bagaimana orang
lain memandang dan menilai dirinya.
• Tujuannya adalah untuk menciptakan kesan positif yang
diinginkan pada orang lain dan mempengaruhi cara
orang lain berinteraksi dengan dirinya.
• Impression management dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain:
1. Penampilan fisik: Individu dapat mengelola kesan
dengan cara menjaga penampilan fisik mereka, seperti
menggunakan pakaian yang tepat untuk acara
tertentu, menjaga kebersihan, dan menjaga gaya
rambut dan tata rias yang sesuai.
13. Membangun Impresi Positif
dengan Impression Management
2. Penggunaan bahasa tubuh: Individu dapat mengelola
kesan dengan cara mengontrol bahasa tubuh mereka,
seperti menghindari bahasa tubuh yang defensif atau
memperlihatkan kecemasan, dan menggunakan
bahasa tubuh yang menunjukkan kepercayaan diri dan
kenyamanan.
3. Komunikasi verbal: Individu dapat mengelola kesan
dengan cara mengontrol cara mereka berbicara,
termasuk intonasi suara, kecepatan bicara, dan pilihan
kata. Mereka juga dapat memperhatikan topik
pembicaraan dan menghindari topik yang dapat
menimbulkan kesan negatif.
14. Membangun Impresi Positif
dengan Impression Management
4. Mengelola citra di media sosial: Individu dapat
mengelola kesan dengan cara memperhatikan citra
mereka di media sosial, seperti dengan memposting
konten yang positif dan memperhatikan tata letak dan
desain profil mereka.
5. Menggunakan teknik psikologis: Individu dapat
menggunakan teknik psikologis untuk mengelola
kesan, seperti membangun rapport dengan orang lain,
menunjukkan sikap positif, atau menunjukkan keahlian
atau kompetensi yang sesuai.
Dalam semua cara di atas, penting untuk mengelola kesan
dengan cara yang autentik dan tidak menipu. Karena jika
tidak, kemungkinan besar akan menimbulkan kesan negatif
dan mempengaruhi cara orang lain berinteraksi dengan diri
kita di masa depan.