SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
ANALISIS PENGGUNAAN DAYA TRAICTOR
BERODA BAN UNTUIC PEMBAJAICAN
PADA TANAH BERICADAR LIAT TINGGI
Analysis of Wheel Tractor Power
in Tillage Processes in Uplalid Clay Soil
F
Frans J. Daywin'
ABSTRACT
This srircly is ni~~ledro identifi tlzeparnl,lerers which influence the drrrfr of plowing in high
clay soil lrsi~zgnloldboard plolv and to predict the mathematical relarion of tillage processes
e11rp1lisizin.pon the relnriotl between soil draJ and rile type of plow, method of operation of the
il~rpletrlell~ancl lllecllnrlicalproperties of soil based on ditnension analysis.
I[ ivns foctrld fr-oln nznny stutlies tllat rile ctse of wheel tractor in riilage processes ir*
c~pl(itzd( !ciy soil Ilcid beer1performing far beyolld its actual pulling capocity. Tlzere is n need for
(1 kr~ovlrdgeof rillage processes so as to allow costs and resulrs of tillage rreattnerzt to be
preclicred ,IIn sinzple nnd efficient way.
Penggunaan traktor pertanian beroda
ban di Indonesia lneningkat jumlahnya dalam
tahun seribu selnbilall ratus delapan puluhan.
Traktor pertanian terutanla digunakan untuk
pengolahan tanah pada lahan kering di areal
pembukaan baru untuk penlukiman transmi-
grasi, perluasan areal perkebunan dan reboi-
sasi. Traktor yang umunmya mempunyai
daya lebih besar dari 24 kW beserta seluruh
peralatannya didatangkan dari luar negeri
yang memenuhi persyaratan standar dari
masing-masing negara pengekspor.
Lahan kering yang tersebar di luar
pulau J:,wa dan di pulau Jawa umunmya
mempunyai kadar liat tinggi dengan persen-
tase liat antara 40 sarnpai 60 persen. Pengo-
lahan tanah pada lahan berkadar liat tinggi
dengan keadaan kandungan air tanah rendah
nilai tahanan tarik pembajakan tinggi dan
bongkah-bongkah tanah hasil pembajakan
besar. Pengolalian tanah yang dilakukan pada
keadaan kadar air tanali tinggi, slip roda
traksi meningkat dan sebagian daya tarik
digunakan untuk mengatasi slip dan menga-
kibatkan penladatan tanah.
Sampai saat ini belum banyak pene-
litian langsung di lapangan yang membuat
persamaan pendugaan tahanan tarik berda-
sarkan peubah bebas yang berhubungan de-
ngan bentuk alat bajak, cara kerja alat dan
sifat fisik dan mekanika tanah. Peubah bebas
tersebut adalah panjang bajak, lebar bajak, ja-
ri-jari lengkungan bajak, berat bajak, keda-
laman pernbajakan, kecepatan pembajakan,
sudut alat bajak dan tanah, koefisien gesekan
logam bajak dan tanah, kerapatan tanah, berat
butir tanah, kohesi tanah, sudut gesekan da-
lam dan adhesi tanah. Hal ini disebabkan su-
litnya mendapatkan instrumen penguhr
yang tidak peka terhadap goncangan-gon-
cangan yang terjadi di lapangan dan kom-
pleksnya hubungan pzubah bebas pada pene-
litian in situ.
-- -----
'Suf Pengajar Jurusan Meknnisasi Pertaaian. IPB
Tujuan penzlitian adalah: (1) untuk
~nengindcntifikasi peubah bebas yang mempe-
ngaruhi tallanan tarik (D) pengolahan tanah
pada lahan kering berkadar liat tinggi dengan
menggunakan bajak singkal; (2) pendugaan
hubungan marematis dari proses pengolahan
tanah sang ditekankan pada hubungan antara
tahitnan tarik pembajakan dengan bentuk alat
bajak, cara kerja alat dan sifat fisik serta
mekanika tanah berdasarkan analisis dimensi;
(3) menentukan operasi pembajakan yang
efisien pada lahan kering berkadar liat tinggi
sesuai tl:ngan daya traktor yang tersedia dan
slip yang lerjadi pada roda traksi.
ASALISIS RIODEL TRAICSI
Masalah utama yang ditemui dalam
usaha menerangkan hubungan antara daya
penggerak dan alat pengolahan tanah adalah
dinamisnya variabel-variabel yang mempenga-
ruhi.
Daya traktor efektif akan berkurang
pada waktu beroperasi di lapangan karena
adanya rransmisi danjinal drive untuk menja-
lankan tr;iktor, serta untuk mengatasi tahanan
guling d;:n untuk mengatasi slip.
Ijesarnya daya tarik traktor dan
kemampu ~n mobilitasnya dibatasi kapasita.
traksi dar~alat traksi pada tanah.
Penelitian daya traktor efektif di
dalam p:ngolahan tanah dengan alat bajak
singkal belun~banyak dilakukan di Indonesia.
Salah saru masalah adalah hubungan besarnya
daya peliggerak yang tersedia pada roda gaya
(broke yu~ver)dengan besarnya daya yang
hilang akibat penyaluran daya pada kotak
trans~nisidan fir~aldrive, daya yang hilang
karena tahanan guling, dan daya yang hilang
akibat slip roda penggerak yang dijabarkan
pada persamaan beriAut ini (Wanders, 1978):
1'1x1 = (Psa - Pcu - PRR)(I - S)................................(1)
di mana:
Pua = dayn yang dihasilkan motor yang
tersedia pada roda gaya (kW)
PDH = daya yang tersedia pada drawbar
sebagai tenaga tarik (kW)
Pcu = daya yang hilang pada penyaluran te-
naga melalui kotak transnlisi dan
final drive traktor (kW)
PRR = daya yang hilarlg karena tahanan
guling (kW)
s = slip dari roda penggerak (dalam
desimal)
Efisiensi daya tarik traktor adalah
perbandingan antara daya yang tersedia pada
drnwbar sebagai daya tarik (Ton) dengan daya
yang dihasilkan motor yang tersedia pada
roda gaya (PBR)dan dapat diketahui dengan
persamaan berikut ini:
Etisiensi Daya Tarik = (PoelPs~)x 100%................(2)
Untuk menghitung efisiensi daya tarik
digunakan persamaan-persamaan yang telah
dikembangkan oleh Gee-C~ough(Gee-Clough,
1980; Ismail et al, 1981; Gee-Clough et a1-
1982; Whitney 6r Oskui, 1982; dan Placket,
1985).
Dengan diketahuinya efisiensi daya
tarik dan didapatkannya daya tarik (PDB)dari
hasil pengukuran dan perhitungan maka dapat
diduga besarnya daya dari traktor yang
tersedia sebagai Brake Power (PBR). Menurut
Wanders (1978), efisiensi daya tarik traktor
pada permukaan berbatu, tanah keras dan
tanah olahan adalah masing-masing 85%,
75% dan 45%, pada keadaan penggunaan
daya 213 dari daya tarik (drawbarpull)
maksimum. Penggunaan daya tarik yang le-
bih besar menyebabkan efisiensi akan berh-
rang karena terjadi slip.
Besarnya daya efektif yang tersedia
pada drawbar didapatkan dari hasil perkalian
tahanan tarik tanah yang dihasilkan untuk
menarik alat bajak dengan kecepatan jalannya
alat penggerak seperti pada persamaan berikut
ini:
Poe (kW) = Tahanan tarik (N)x Kecepatan (mldet) x
1000.................................................(3)
Besar~iya tahanan tarik tanah dari
bajak sin;kal, di dalan~penelitian ini diduga
dengan persamaan (4) berikut ini:
di niana:
D = tallanan tarik tanah (kN) dengan simbol
Wb = berat alat (kN)
g = gravitasi (mldet')
vb = kt xpatan pembajakan (nlldet)
Pb = panjang alat bajak (m)
It, = lebar alat bajak (m)
rb = jari-jari lengkungan alat bajak (m)
d~ = ked:llaman pe~nbajakan(m)
a = sudilt olah bajak dan tanah (")
C = koh:si tanah (kNlm2)
0 = sudut gcsekan dalam tanah (")
I( = koefisie~lgesekan logam dan tanah
T = berat bbtir tanah (k~ln?)
i'emecanau persanlaan (4) berdasarkan
analisis di~nensidengan aplikasi teori Pi dari
Buckingham (Murphy. 1950 dan Bridgman,
1978). seperti pada persanlaan berikut ini:
~nengikutibentuk perkalian dengan koefisien
yang berbeda, dan diseiesaikan dengan meto-
da regresi berganda sehingga persamaan (6)
dapat diubah menjadi:
CI C2 C3 C4
(DIWb )* = CO(dbflb) (vh2/g1b) (Ib2C/Wb) (C/~lb)
c5
(tan 0)..........................................(7)
lebih lanjut menjadi:
Dengan pemecahan metoda regresi berganda
nilai CO,CI, C2,C3, C4 dan Cs pada persa-
maan (8) dapat diketahui sehingga bentuk
persamaan umum antara peubah tidak bebas
dengan peubah bebas dapat dijabarkan, di
mana:
(D/Wb)* adalah nilai (DIWb) untuk (lb/pb),
(~b/pb),(a),(p) konstan.
METODA PERCOBAAN
Di dalam percobaan ini peubah bebas yang
berubah adalah vb, db, C dan tan 0, sedang-
kan g, Wb. pb. Ib, Tb, a, dan r nilainya
konstan, sehingga nilai lblpb, rb/pb, a dan
nienjadi konstan dan persamaan (5) dapat
disederlianakan menjadi:
D - dh ~ h 2lh2C C
I-] = f I -.-.- . .- tan 0 ]...........(6)
Wh Ih g I h Wh Tlh
di mana:
I)
[ - 1 ad:.lali nilai D/WI,untuk Iblpb, rblpb, a.
Wh 11 I:onsta~i.
Men1 rut Lapidus ( 1962) penyelesaian
persaniaall umum mengenai hubungan peubah
tidak bebas dengan peubali bebas lebih dari 2
Pelaksanaan percobaan meliputi pembuat-
an alat pengukur, pemasaligan alat pengukur,
dan kalibrasi. Pembuatan alat penguhcr yang
utama adalah pembuatan dinamometer tiga
titik gandeng dan pembuatan slip sensor yang
dilakukan di Laboratorium Alat dan Mesin
Budidaya Pertanian, Jurusan Mekanisasi Per-
tanian, Institut Pertanian Bogor.
Pembuatan dinanlometer tiga-titik-gan-
deng untuk penelitian ini didasarkan pada
bentuk dan tipe konstruksi yang telah diran-
cang oleh La1 (1959) dan Scholtz (1986). A-
lat yang sama juga telah dirancang dan digu-
nakan di dalam pengulc~lran tahanan tarik
tanah oleh Ismail -et a1 (1983).
Untuk menduga besarnya tahanan tarik
yang dapat dipikullditopang alat pada pemba-
jakan dengan menggunakan bajak singkal,
digunakan persamaan (9) yang dianjurkan
dalam Agricultural Engineers Yearbook
(198311984) untuk tanah jenis decatur clay
loam (tanah berkadar liat tinggi).
Satuan tallanan tarik spesifik dalam
pemanlaan ini adalah ~ I c m 'dan V adalah
kecepatan pen~bajakan(kmljam). Pada peran-
cangan kekuatan alat ini nilai V diambil 6
kmljam, kedala~nanpembajakan 25 c ~ ndan
lebar pembajakan 125 CHI. Besarnya tahanan
tarik lang dapat ditopang oleh alat adalah
24712.5 N. Harga di atas dibulatkan men-
jadi 25000.00 N atau 25 kN.
Setiap tra~lsduserdiasumsikan nlendapat
daya I,orison[al sebesar 70% dari 25000.00 N
!.;~itusekirar 17.5 kN. l'ransduser yang men-
tlcteksi gaya vertikal ini dirancang untuk be-
ban 12.26 kN, yaitu beban yang lebih besar
dibanding bobot bajak (4.41 kN) yang dipa-
kai. Berat keseluruhan dinamonleter adalah
695.53 '4 (transduser batang atas 25.02 N,
transdus~rbatang bawah sebelah kanan 57.88
N tl:~n rra.lsduser batang bawah sebelah kiri
57.39 N).
Slip sensor ~nerupaka~linstrumen pengu-
kur kecepatan traktor (RPM Roda) yang dipa-
sang pada roda penggerak depan dan roda
pe~~ggerakbelakang dari traktor. Dengan
men1band;ngkan RPM dibagi diameter roda
penggerak depan dan roda penggerak bela-
kang dari traktor dapat dihitung slip dari
[raktor pada waktu beroperasi di lapangan.
Instru~nenpengukur kecepatan traktor de-
ngan sistem peraga secara digital terdiri dari
beberapa unit yang menjadi satu kesatuan,
unit tersebut adalah: unit pencatu daya, unit
sensor dan mekanik, unit multivibrator, unit
penguat, unit pencacah, unit konversi sandi
(decoder) dan unit peraga.
Berdasarkan rumus Pi persanlaan (6).
dilaksanakan percobaan lapangan untuk men-
dapatkarl data yang cukup sehingga persa-
Inaan ulnuln hubungan antara tahanan tarik
tanah sebagai peubah tidak bebas dengan peu-
ball bebas yang tnempengaruhi tahanan tarik
tanah dapat dijabarkan. Pemilihan beberapa
peubah bebas yang bervariasi dilakukan su-
paya didapatkan besaran-besaran yang dapat
~nenghasilkanpersarnaan unlunl tahanan tarik
tanah.
Perlakuanlpeubah bebas yang digunakan
di dalam percobaan ini adalah:
1.Perlakuan lebar tapak roda ban penggerak
belakang dari traktor yang terdiri dari dua
taraf yaitu: a) dengan menggunakan roda
ban dengan ukuran 16,9114-30, roda ban
mempunyai lebar 38.50 c n ~(BI); b) dengan
menggunakan roda ban dengan ukuran
18,4115-30. roda ban mempunyai lebar
43.80 cm (B2).
2.Perlakuan pemberat roda penggerak bela-
kang dengan dua taraf yaitu: a) penggunaan
air di dalam roda ban penggerak dengan
pengisian pada batas W dari roda ban de-
ngan posisi pentil pemasukan angin dari ban
berada di sebelah atas (P~JI);b) penambahan
beban 2943 N pada perlakuan taraf di atas
(Pb2).
3.Peubah bebas kecepatan operasi pemba-
jakan yang terdiri dari tiga taraf yaitu: a)
kecepatan dengan low 1 dengan putaran me-
sin tetap pada 1600 RPM (Vbl); b) kece-
patan dengan low 2 dengan putaran mesin
tetap pada 1600 RPM (Vb2); c) kecepatan
dengan low 3 dengan putaran mesin tetap
pada 1600 RPM (Vb3).
4.Peubah bebas kedalaman operasi pemba-
jakan terdiri dari tiga taraf yaitu: a) keda-
laman antara 10-15 cm (dbl); b) kedalaman
antara 15-20 cm (db2); c) kedalaman antara
20-25 cm (db3).
5.Perlakuan kadar air tanah yang terdiri dari
empat taraf yaitu: a) kadar air tanah dengan
hasil pengukuran di lapzlgan kadar air rata-
rata pada kandungan 40% (KAI); b) kadar
air tanah dengan hasil pengukuran di la-
pangan kadar air rata-rata pada kandungan
43% (KA2); c) kadar air tanah dengan hasil
pengukuran di lapangan kadar air rata-rata
pada kandungan 46% (KA1); d) kadar air
tanah dengan hasil pengukuran di lapangan
kadar air rata-rata pada kandungan 49%
(KA4).
Peralatan dan instrumen yang digunakan di
lapangan di dalam pelaksanaan percobaan
adalah sebagai berikut:
a) satu unit traktor roda empat dengan sistem
penggandeng tiga titik.
4
b) sat11 unit traktor Yanmar YM 330 T (33 Institut Pertanian Bogor mempunyai jenis
HP) beserta trailer. tanah Latosol.
C) sanl unit bajak tiga singkal dengan lebar Hasil analisis fisik tanah dari lahan
tiap bajak 37 c111 dan lebar operasi penlba- percobaan disajikan pada Tabel 1.
jakan + 130 CIII.
d) dua buah jam pengukur waktu, pita pengu- Tabel 1. Analisis Sifat Fisik Tanah Latosol
kur, penggaris dan busur. dari Lahan Percobaan Lapang untuk
e) di~lari~onletertiga-titik-gandeng beserta ins- Keempat l'araf Kadar Air Tanah
trumen pelengkapnya yang meliputi bridge
box 5 unit, penguat sinyal 5 unit (strain
a~nplifiermodel 613 B satu unit dan model
61 1 A empat unlt), perekam data (model
RTP 650 A) satu unit dan aki 12 volt tiga
unit.
f) bridge box 2 unit yang disambungkan ke
penguatan sinyal 2 unit (strain alnplifier
nlodel 613 B), kemudian perekam data Dari Tabel 1 terlihat bahwa kadar liat
yang sama seperti di atas. dari lahan percobaan hasil analisis tekstur
Hasil rekaman data konversi, data berkisar antara 42 sampai 51%, dan lahan
tahanan tarik tanah, data slip, data kecepatan percobaan dapat dikategorikan lahan dengan
pada pita kaset data Recorder RTP 650 A. kadar liat tinggi.
Perhitungan utama yang dilakukan Analisis sifal mekanika tanah lahan
adalah untuk mendapatkan model hubungan percobaan adalah urituk mendapatkan angka
non dimensi dari tahanan tarik tanah sebagai Indeks Kerucut (CI), kohesi dan sudut
peubah tidak bebas dengan beberapa peubah gesekan dalam dari tmah seperti tertera pada
bebas yallg telah ditentukan. Koefisien hu- Tabel 2, dengan mer~ggunakan peralatan
bungan :!ntara peubah tidak bebas dan peubah penetrometer SR2dan triaxial.
bebas dldapatkan dcngan n~enggunakanpro-
gram regresi berganda. Hubungan masing-- Tabel 2. Analisis Sifat Mekanika Tanah
masing peubah bebas yang ada dicari Latosol dari Lahan Percobaan
hubun~annya dengan peubah tidak bebas Lapangan untuk Keempat Taraf
dalam l~entuk tahanan tarik spesifik dan Kadar Air Tanah
digan~baikandalanl bentuk grafik.
I'en~buatan alat pengukur dilaksana-
kan di Laboratorium Alat dan Mesin Budida-
ya Pertanian, Jurusan Mekanisasi Pertanian,
Fateta lP1i. Percobaan lapang dilaksanakan
di areal Lebun percobaan IPB dengan luas
lahan yang tersedia -+ 1 hektar.
IIASIL DAPI I'EMBAI-IASAN
Sifht Fisik clan Meltallilta Tanali
I'ercubaan lapangan yang dilahwkan
pada areal kebun percobaan Sikabayan,
Blok
Percobaan
(Kadar Air
Tanah
KAI
KAz
K A 3
KAI
Indeks
Kerucut (CI)
kedalanian
25 cm
Nlcrn2
149.799
132.827
133.416
144.403
Kohesi
Tanah (C)
kNlm2
41.20
37.28
47.09
46.11
Sudut
Gesekan
Dalam (0)
derajat
4"36'
4'7-4'
6"36'
6%' ,
I<ctlala~n~a I'embajakan, I<ecepatan
Pem11aj;tltnn (Ian Slip Roda Tralttor
Data hasil percobaan kedalamail
pembaja!;a~n, kecepatan pernbajakan dan slip
roda uxksi tertera pada Tabel 3.
Tabel 3. Flubungan Kedalarnan Pernbajakan
dan Kecepatan Pembajakan dengan
Slip Roda Traksi pada Lebar
Pembajakan yang Tetap
Tabel 3 menunjukkan adanya penu-
runan kecep~tantraktor dengan bertambahnya
kedalaman pembajakan. Kecepatan pemba-
jakan pada gigi transmisi low 1 dengan RPM
1600 atlalah 0.46 nlldetik pada kedalaman
pelnbajakan 0.14 m,nlenurun menjadi 0.42
mltletik pada kedalarnan 0.18 rn dan menjadi
0.32 mldetik pada kedalarnan pembajakan
0.24 m. Icecepatan pembajakan pada gigi
rransmisi low 2 dengan RPM 1600 adalah
0.70 ;~i/detik pada kedalaman pembajakan
0.14 m, menurun menjadi 0.57 mldetik pada
kedalaman 0.18 m dan nlenjadi 0.47 mldetik
pada kedalaman 0.24 m. Kecepatan pen~ba-
jakan pada gigi transmisi low 3 dengan RPM
1600 adalah 0.91 mldetik pada kedalaman
0.14 111. menurun menjadi 0.72 mldetik pada
kedalaman 0.18 In dan menurun lebih lanjut
lnenjadi 0.t i 1 mldetik pada kedalaman pemba-
j;kaII 0.24 m.
S:ip roda traksi dalam keadaan
optinliim .~ntara 12 sampai 15% pada keda-
lama11 pe~ilbajakan 0.14 rn dan kecepatan
traktor antara 0.46 sanlpai 0.91 mldetik. Slip
rotla traksi meningkat antara 26 sampai 32%
pada kedalaman pembajakan 0.18 n~ dan
kecepatan penlbajakan berkurang menjadi
0.42 sampai 0.72 mldetik. Slip roda traksi
meningkat antara 37 sarnpai 42% pada keda-
laman pembajakan 0.24 rn dan kecepatan
pembajakan menurun antara 0.32 sampai 0.6 1
mddetik. Bertambahrtya kedalarnan pernbajak-
an mengakibatkan berkurangnya kecepatan
pembajakan untuk mengatasi slip yang terjadi
pada roda traksi.
Penambahan kedalaman pernbajakan
dari 0.14 m menjadi 0.18 rn menyebabkan
peningkatan slip roda tralrsi rata-rata sebesar
15% dan penurunan kecepatan traktor rata-
rata sebesar 19%. Penarnbahan kedalaman
pembajakan dari 0.18 rn menjadi 0.24 m
lnenyebabkan peningkatan slip roda traksi
rata-rata sebesar 37% dan penurunan kece-
patan traktor rata-rata sebesar 19%.
Slip Roda Traksi
( S J
( % )
11.87
13.13
11.72
25.H
28.23
31.82
36.65
39.15
41.34
Krdala~llan
Pe~nbajakan'tlh)
111
d h ~= 0.14
dh! = 0.18
1I1)j = 0 24
Tahanan Tarilr clan Tallanan Tarilr
Spesifik
Kecepatm
Pembajakan ( v b )
mlde~ik
vn: = 0.46
vh! = 0.70
ve; = 0.91
V ~ I= 0.42
vh: = 0.57
vh:. = 0.72
V ~ I= 0.32
vs! = 0.47
v h j = 0.61
Hubungan kadar air dengan tahanan
tarik dan tahanan tarik spesifik disajikan pada
Tabel 4. Dari Tabel 4 terlihat bahwa nilai
tahanan tarik dan tahanan tarik spesifik kecil
pada selang kadar air KAI dan selang kadar
air KA2 yaitu selang kadar air sebeIun1
mendekati batas plastis, kemudian meningka:
dengan tajam pada selang kadar air KAs yaitu
pada selang kadar air batas plastis, kernudian
menurun kembali pada selang kadar air KA4
di lnana merupakan selang kadar air antara
batas plastis dan batas cair.
Penggunaan ban roda traksi yang
lebih besar serta penambahan pemberat pada
roda traksi memberikan tahanan tarik dan
tahanan tarik spesifik yang lebih kecil pada
setiap selang kadar air percnbaan.
I-Iubungan antara tahanan tarik atau
gaya tarik pembajakan dengan kadar air ta-
nah adalah selllakin meningkat kadar air tanah
mendekati selang batas plastis, gaya tarik
pembajakan atau tahanan tarik tanah akan
senlakin besar. Menurut I-Iendrick dan
Bailey (1982) dan Schafer et a1 (1977)-
PENGGUNAAN
PENGGUNAAN
PENGGUNAAN
PENGGUNAAN
PENGGUNAAN
PENGGUNAAN
PENGGUNAAN

More Related Content

What's hot

Pondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannya
Pondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannyaPondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannya
Pondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannyaMAdekPutra
 
687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavement
687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavement687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavement
687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavementIST (Univ of Lisbon)
 
743 1568-1-sm
743 1568-1-sm743 1568-1-sm
743 1568-1-smIren Meis
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Trisunan Pamungkas
 
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...Debora Elluisa Manurung
 
Analisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAnalisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAbdulRohmanHadi
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesrakesword
 
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwal
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwalUNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwal
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwalDinasty Dea
 
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20Aan Kurniawan
 
Dr. ing. ir - andreas triwiyono - evaluasi dan rehabilitasi jembatan
Dr.  ing. ir - andreas triwiyono - evaluasi dan rehabilitasi jembatanDr.  ing. ir - andreas triwiyono - evaluasi dan rehabilitasi jembatan
Dr. ing. ir - andreas triwiyono - evaluasi dan rehabilitasi jembatantoloboa
 
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...Debora Elluisa Manurung
 
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1Zdulkurnain Muhamad
 
Cashflow tambang
Cashflow tambangCashflow tambang
Cashflow tambangyannick99
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangAfret Nobel
 

What's hot (19)

Pondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannya
Pondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannyaPondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannya
Pondasi Cerucuk kayu serta metode pelaksanaannya
 
Presentasi alat berat jenis Dump Truck
Presentasi alat berat jenis Dump TruckPresentasi alat berat jenis Dump Truck
Presentasi alat berat jenis Dump Truck
 
Perhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanahPerhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanah
 
687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavement
687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavement687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavement
687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavement
 
743 1568-1-sm
743 1568-1-sm743 1568-1-sm
743 1568-1-sm
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5
 
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
 
Analisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAnalisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat berat
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwal
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwalUNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwal
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwal
 
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
 
Dr. ing. ir - andreas triwiyono - evaluasi dan rehabilitasi jembatan
Dr.  ing. ir - andreas triwiyono - evaluasi dan rehabilitasi jembatanDr.  ing. ir - andreas triwiyono - evaluasi dan rehabilitasi jembatan
Dr. ing. ir - andreas triwiyono - evaluasi dan rehabilitasi jembatan
 
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...
 
Speck jar lapen
Speck jar lapenSpeck jar lapen
Speck jar lapen
 
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 
Desain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalanDesain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalan
 
Cashflow tambang
Cashflow tambangCashflow tambang
Cashflow tambang
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
 

Similar to PENGGUNAAN

ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...
ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...
ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...Repository Ipb
 
ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...
ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...
ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...Repository Ipb
 
11 rigid-pavement
11 rigid-pavement11 rigid-pavement
11 rigid-pavementsyaiful_61
 
BAB IX kUAT GESER KLP 6.docx
BAB IX kUAT GESER  KLP 6.docxBAB IX kUAT GESER  KLP 6.docx
BAB IX kUAT GESER KLP 6.docxMukbilHadi1
 
137505049 56203026-stripping-ratio
137505049 56203026-stripping-ratio137505049 56203026-stripping-ratio
137505049 56203026-stripping-ratioSylvester Saragih
 
Slide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdf
Slide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdfSlide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdf
Slide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdfTEPDesign1
 
Perkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kakuPerkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kakueniwijayanti
 
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...Debora Elluisa Manurung
 
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA Ayuismoyosofiana
 
Teori Desain Pondasi Tapak.pdf
Teori Desain Pondasi Tapak.pdfTeori Desain Pondasi Tapak.pdf
Teori Desain Pondasi Tapak.pdfSetiawanHendron
 
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271supri yatna
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakMaman Asep
 

Similar to PENGGUNAAN (20)

ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...
ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...
ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...
 
ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...
ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...
ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...
 
11 rigid-pavement
11 rigid-pavement11 rigid-pavement
11 rigid-pavement
 
228 749-1-pb(1)
228 749-1-pb(1)228 749-1-pb(1)
228 749-1-pb(1)
 
BAB IX kUAT GESER KLP 6.docx
BAB IX kUAT GESER  KLP 6.docxBAB IX kUAT GESER  KLP 6.docx
BAB IX kUAT GESER KLP 6.docx
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 
Modul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdfModul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdf
 
Pondasi cerucuk
Pondasi cerucukPondasi cerucuk
Pondasi cerucuk
 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
 
137505049 56203026-stripping-ratio
137505049 56203026-stripping-ratio137505049 56203026-stripping-ratio
137505049 56203026-stripping-ratio
 
Slide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdf
Slide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdfSlide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdf
Slide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdf
 
Perkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kakuPerkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kaku
 
BAB4.docx
BAB4.docxBAB4.docx
BAB4.docx
 
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
 
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
 
Modul 7 PPJ.pdf
Modul 7 PPJ.pdfModul 7 PPJ.pdf
Modul 7 PPJ.pdf
 
Teori Desain Pondasi Tapak.pdf
Teori Desain Pondasi Tapak.pdfTeori Desain Pondasi Tapak.pdf
Teori Desain Pondasi Tapak.pdf
 
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
 
Evaluasi sifat dinamis dan potensi likuifaksi pada tanah berpasir
Evaluasi sifat dinamis dan potensi likuifaksi pada tanah berpasirEvaluasi sifat dinamis dan potensi likuifaksi pada tanah berpasir
Evaluasi sifat dinamis dan potensi likuifaksi pada tanah berpasir
 

More from Repository Ipb

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...Repository Ipb
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...Repository Ipb
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMRepository Ipb
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKRepository Ipb
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIARepository Ipb
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...Repository Ipb
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...Repository Ipb
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...Repository Ipb
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFRepository Ipb
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...Repository Ipb
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...Repository Ipb
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...Repository Ipb
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Repository Ipb
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...Repository Ipb
 

More from Repository Ipb (20)

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

PENGGUNAAN

  • 1. ANALISIS PENGGUNAAN DAYA TRAICTOR BERODA BAN UNTUIC PEMBAJAICAN PADA TANAH BERICADAR LIAT TINGGI Analysis of Wheel Tractor Power in Tillage Processes in Uplalid Clay Soil F Frans J. Daywin' ABSTRACT This srircly is ni~~ledro identifi tlzeparnl,lerers which influence the drrrfr of plowing in high clay soil lrsi~zgnloldboard plolv and to predict the mathematical relarion of tillage processes e11rp1lisizin.pon the relnriotl between soil draJ and rile type of plow, method of operation of the il~rpletrlell~ancl lllecllnrlicalproperties of soil based on ditnension analysis. I[ ivns foctrld fr-oln nznny stutlies tllat rile ctse of wheel tractor in riilage processes ir* c~pl(itzd( !ciy soil Ilcid beer1performing far beyolld its actual pulling capocity. Tlzere is n need for (1 kr~ovlrdgeof rillage processes so as to allow costs and resulrs of tillage rreattnerzt to be preclicred ,IIn sinzple nnd efficient way. Penggunaan traktor pertanian beroda ban di Indonesia lneningkat jumlahnya dalam tahun seribu selnbilall ratus delapan puluhan. Traktor pertanian terutanla digunakan untuk pengolahan tanah pada lahan kering di areal pembukaan baru untuk penlukiman transmi- grasi, perluasan areal perkebunan dan reboi- sasi. Traktor yang umunmya mempunyai daya lebih besar dari 24 kW beserta seluruh peralatannya didatangkan dari luar negeri yang memenuhi persyaratan standar dari masing-masing negara pengekspor. Lahan kering yang tersebar di luar pulau J:,wa dan di pulau Jawa umunmya mempunyai kadar liat tinggi dengan persen- tase liat antara 40 sarnpai 60 persen. Pengo- lahan tanah pada lahan berkadar liat tinggi dengan keadaan kandungan air tanah rendah nilai tahanan tarik pembajakan tinggi dan bongkah-bongkah tanah hasil pembajakan besar. Pengolalian tanah yang dilakukan pada keadaan kadar air tanali tinggi, slip roda traksi meningkat dan sebagian daya tarik digunakan untuk mengatasi slip dan menga- kibatkan penladatan tanah. Sampai saat ini belum banyak pene- litian langsung di lapangan yang membuat persamaan pendugaan tahanan tarik berda- sarkan peubah bebas yang berhubungan de- ngan bentuk alat bajak, cara kerja alat dan sifat fisik dan mekanika tanah. Peubah bebas tersebut adalah panjang bajak, lebar bajak, ja- ri-jari lengkungan bajak, berat bajak, keda- laman pernbajakan, kecepatan pembajakan, sudut alat bajak dan tanah, koefisien gesekan logam bajak dan tanah, kerapatan tanah, berat butir tanah, kohesi tanah, sudut gesekan da- lam dan adhesi tanah. Hal ini disebabkan su- litnya mendapatkan instrumen penguhr yang tidak peka terhadap goncangan-gon- cangan yang terjadi di lapangan dan kom- pleksnya hubungan pzubah bebas pada pene- litian in situ. -- ----- 'Suf Pengajar Jurusan Meknnisasi Pertaaian. IPB
  • 2. Tujuan penzlitian adalah: (1) untuk ~nengindcntifikasi peubah bebas yang mempe- ngaruhi tallanan tarik (D) pengolahan tanah pada lahan kering berkadar liat tinggi dengan menggunakan bajak singkal; (2) pendugaan hubungan marematis dari proses pengolahan tanah sang ditekankan pada hubungan antara tahitnan tarik pembajakan dengan bentuk alat bajak, cara kerja alat dan sifat fisik serta mekanika tanah berdasarkan analisis dimensi; (3) menentukan operasi pembajakan yang efisien pada lahan kering berkadar liat tinggi sesuai tl:ngan daya traktor yang tersedia dan slip yang lerjadi pada roda traksi. ASALISIS RIODEL TRAICSI Masalah utama yang ditemui dalam usaha menerangkan hubungan antara daya penggerak dan alat pengolahan tanah adalah dinamisnya variabel-variabel yang mempenga- ruhi. Daya traktor efektif akan berkurang pada waktu beroperasi di lapangan karena adanya rransmisi danjinal drive untuk menja- lankan tr;iktor, serta untuk mengatasi tahanan guling d;:n untuk mengatasi slip. Ijesarnya daya tarik traktor dan kemampu ~n mobilitasnya dibatasi kapasita. traksi dar~alat traksi pada tanah. Penelitian daya traktor efektif di dalam p:ngolahan tanah dengan alat bajak singkal belun~banyak dilakukan di Indonesia. Salah saru masalah adalah hubungan besarnya daya peliggerak yang tersedia pada roda gaya (broke yu~ver)dengan besarnya daya yang hilang akibat penyaluran daya pada kotak trans~nisidan fir~aldrive, daya yang hilang karena tahanan guling, dan daya yang hilang akibat slip roda penggerak yang dijabarkan pada persamaan beriAut ini (Wanders, 1978): 1'1x1 = (Psa - Pcu - PRR)(I - S)................................(1) di mana: Pua = dayn yang dihasilkan motor yang tersedia pada roda gaya (kW) PDH = daya yang tersedia pada drawbar sebagai tenaga tarik (kW) Pcu = daya yang hilang pada penyaluran te- naga melalui kotak transnlisi dan final drive traktor (kW) PRR = daya yang hilarlg karena tahanan guling (kW) s = slip dari roda penggerak (dalam desimal) Efisiensi daya tarik traktor adalah perbandingan antara daya yang tersedia pada drnwbar sebagai daya tarik (Ton) dengan daya yang dihasilkan motor yang tersedia pada roda gaya (PBR)dan dapat diketahui dengan persamaan berikut ini: Etisiensi Daya Tarik = (PoelPs~)x 100%................(2) Untuk menghitung efisiensi daya tarik digunakan persamaan-persamaan yang telah dikembangkan oleh Gee-C~ough(Gee-Clough, 1980; Ismail et al, 1981; Gee-Clough et a1- 1982; Whitney 6r Oskui, 1982; dan Placket, 1985). Dengan diketahuinya efisiensi daya tarik dan didapatkannya daya tarik (PDB)dari hasil pengukuran dan perhitungan maka dapat diduga besarnya daya dari traktor yang tersedia sebagai Brake Power (PBR). Menurut Wanders (1978), efisiensi daya tarik traktor pada permukaan berbatu, tanah keras dan tanah olahan adalah masing-masing 85%, 75% dan 45%, pada keadaan penggunaan daya 213 dari daya tarik (drawbarpull) maksimum. Penggunaan daya tarik yang le- bih besar menyebabkan efisiensi akan berh- rang karena terjadi slip. Besarnya daya efektif yang tersedia pada drawbar didapatkan dari hasil perkalian tahanan tarik tanah yang dihasilkan untuk menarik alat bajak dengan kecepatan jalannya alat penggerak seperti pada persamaan berikut ini: Poe (kW) = Tahanan tarik (N)x Kecepatan (mldet) x 1000.................................................(3)
  • 3. Besar~iya tahanan tarik tanah dari bajak sin;kal, di dalan~penelitian ini diduga dengan persamaan (4) berikut ini: di niana: D = tallanan tarik tanah (kN) dengan simbol Wb = berat alat (kN) g = gravitasi (mldet') vb = kt xpatan pembajakan (nlldet) Pb = panjang alat bajak (m) It, = lebar alat bajak (m) rb = jari-jari lengkungan alat bajak (m) d~ = ked:llaman pe~nbajakan(m) a = sudilt olah bajak dan tanah (") C = koh:si tanah (kNlm2) 0 = sudut gcsekan dalam tanah (") I( = koefisie~lgesekan logam dan tanah T = berat bbtir tanah (k~ln?) i'emecanau persanlaan (4) berdasarkan analisis di~nensidengan aplikasi teori Pi dari Buckingham (Murphy. 1950 dan Bridgman, 1978). seperti pada persanlaan berikut ini: ~nengikutibentuk perkalian dengan koefisien yang berbeda, dan diseiesaikan dengan meto- da regresi berganda sehingga persamaan (6) dapat diubah menjadi: CI C2 C3 C4 (DIWb )* = CO(dbflb) (vh2/g1b) (Ib2C/Wb) (C/~lb) c5 (tan 0)..........................................(7) lebih lanjut menjadi: Dengan pemecahan metoda regresi berganda nilai CO,CI, C2,C3, C4 dan Cs pada persa- maan (8) dapat diketahui sehingga bentuk persamaan umum antara peubah tidak bebas dengan peubah bebas dapat dijabarkan, di mana: (D/Wb)* adalah nilai (DIWb) untuk (lb/pb), (~b/pb),(a),(p) konstan. METODA PERCOBAAN Di dalam percobaan ini peubah bebas yang berubah adalah vb, db, C dan tan 0, sedang- kan g, Wb. pb. Ib, Tb, a, dan r nilainya konstan, sehingga nilai lblpb, rb/pb, a dan nienjadi konstan dan persamaan (5) dapat disederlianakan menjadi: D - dh ~ h 2lh2C C I-] = f I -.-.- . .- tan 0 ]...........(6) Wh Ih g I h Wh Tlh di mana: I) [ - 1 ad:.lali nilai D/WI,untuk Iblpb, rblpb, a. Wh 11 I:onsta~i. Men1 rut Lapidus ( 1962) penyelesaian persaniaall umum mengenai hubungan peubah tidak bebas dengan peubali bebas lebih dari 2 Pelaksanaan percobaan meliputi pembuat- an alat pengukur, pemasaligan alat pengukur, dan kalibrasi. Pembuatan alat penguhcr yang utama adalah pembuatan dinamometer tiga titik gandeng dan pembuatan slip sensor yang dilakukan di Laboratorium Alat dan Mesin Budidaya Pertanian, Jurusan Mekanisasi Per- tanian, Institut Pertanian Bogor. Pembuatan dinanlometer tiga-titik-gan- deng untuk penelitian ini didasarkan pada bentuk dan tipe konstruksi yang telah diran- cang oleh La1 (1959) dan Scholtz (1986). A- lat yang sama juga telah dirancang dan digu- nakan di dalam pengulc~lran tahanan tarik tanah oleh Ismail -et a1 (1983). Untuk menduga besarnya tahanan tarik yang dapat dipikullditopang alat pada pemba- jakan dengan menggunakan bajak singkal, digunakan persamaan (9) yang dianjurkan dalam Agricultural Engineers Yearbook (198311984) untuk tanah jenis decatur clay loam (tanah berkadar liat tinggi).
  • 4. Satuan tallanan tarik spesifik dalam pemanlaan ini adalah ~ I c m 'dan V adalah kecepatan pen~bajakan(kmljam). Pada peran- cangan kekuatan alat ini nilai V diambil 6 kmljam, kedala~nanpembajakan 25 c ~ ndan lebar pembajakan 125 CHI. Besarnya tahanan tarik lang dapat ditopang oleh alat adalah 24712.5 N. Harga di atas dibulatkan men- jadi 25000.00 N atau 25 kN. Setiap tra~lsduserdiasumsikan nlendapat daya I,orison[al sebesar 70% dari 25000.00 N !.;~itusekirar 17.5 kN. l'ransduser yang men- tlcteksi gaya vertikal ini dirancang untuk be- ban 12.26 kN, yaitu beban yang lebih besar dibanding bobot bajak (4.41 kN) yang dipa- kai. Berat keseluruhan dinamonleter adalah 695.53 '4 (transduser batang atas 25.02 N, transdus~rbatang bawah sebelah kanan 57.88 N tl:~n rra.lsduser batang bawah sebelah kiri 57.39 N). Slip sensor ~nerupaka~linstrumen pengu- kur kecepatan traktor (RPM Roda) yang dipa- sang pada roda penggerak depan dan roda pe~~ggerakbelakang dari traktor. Dengan men1band;ngkan RPM dibagi diameter roda penggerak depan dan roda penggerak bela- kang dari traktor dapat dihitung slip dari [raktor pada waktu beroperasi di lapangan. Instru~nenpengukur kecepatan traktor de- ngan sistem peraga secara digital terdiri dari beberapa unit yang menjadi satu kesatuan, unit tersebut adalah: unit pencatu daya, unit sensor dan mekanik, unit multivibrator, unit penguat, unit pencacah, unit konversi sandi (decoder) dan unit peraga. Berdasarkan rumus Pi persanlaan (6). dilaksanakan percobaan lapangan untuk men- dapatkarl data yang cukup sehingga persa- Inaan ulnuln hubungan antara tahanan tarik tanah sebagai peubah tidak bebas dengan peu- ball bebas yang tnempengaruhi tahanan tarik tanah dapat dijabarkan. Pemilihan beberapa peubah bebas yang bervariasi dilakukan su- paya didapatkan besaran-besaran yang dapat ~nenghasilkanpersarnaan unlunl tahanan tarik tanah. Perlakuanlpeubah bebas yang digunakan di dalam percobaan ini adalah: 1.Perlakuan lebar tapak roda ban penggerak belakang dari traktor yang terdiri dari dua taraf yaitu: a) dengan menggunakan roda ban dengan ukuran 16,9114-30, roda ban mempunyai lebar 38.50 c n ~(BI); b) dengan menggunakan roda ban dengan ukuran 18,4115-30. roda ban mempunyai lebar 43.80 cm (B2). 2.Perlakuan pemberat roda penggerak bela- kang dengan dua taraf yaitu: a) penggunaan air di dalam roda ban penggerak dengan pengisian pada batas W dari roda ban de- ngan posisi pentil pemasukan angin dari ban berada di sebelah atas (P~JI);b) penambahan beban 2943 N pada perlakuan taraf di atas (Pb2). 3.Peubah bebas kecepatan operasi pemba- jakan yang terdiri dari tiga taraf yaitu: a) kecepatan dengan low 1 dengan putaran me- sin tetap pada 1600 RPM (Vbl); b) kece- patan dengan low 2 dengan putaran mesin tetap pada 1600 RPM (Vb2); c) kecepatan dengan low 3 dengan putaran mesin tetap pada 1600 RPM (Vb3). 4.Peubah bebas kedalaman operasi pemba- jakan terdiri dari tiga taraf yaitu: a) keda- laman antara 10-15 cm (dbl); b) kedalaman antara 15-20 cm (db2); c) kedalaman antara 20-25 cm (db3). 5.Perlakuan kadar air tanah yang terdiri dari empat taraf yaitu: a) kadar air tanah dengan hasil pengukuran di lapzlgan kadar air rata- rata pada kandungan 40% (KAI); b) kadar air tanah dengan hasil pengukuran di la- pangan kadar air rata-rata pada kandungan 43% (KA2); c) kadar air tanah dengan hasil pengukuran di lapangan kadar air rata-rata pada kandungan 46% (KA1); d) kadar air tanah dengan hasil pengukuran di lapangan kadar air rata-rata pada kandungan 49% (KA4). Peralatan dan instrumen yang digunakan di lapangan di dalam pelaksanaan percobaan adalah sebagai berikut: a) satu unit traktor roda empat dengan sistem penggandeng tiga titik. 4
  • 5. b) sat11 unit traktor Yanmar YM 330 T (33 Institut Pertanian Bogor mempunyai jenis HP) beserta trailer. tanah Latosol. C) sanl unit bajak tiga singkal dengan lebar Hasil analisis fisik tanah dari lahan tiap bajak 37 c111 dan lebar operasi penlba- percobaan disajikan pada Tabel 1. jakan + 130 CIII. d) dua buah jam pengukur waktu, pita pengu- Tabel 1. Analisis Sifat Fisik Tanah Latosol kur, penggaris dan busur. dari Lahan Percobaan Lapang untuk e) di~lari~onletertiga-titik-gandeng beserta ins- Keempat l'araf Kadar Air Tanah trumen pelengkapnya yang meliputi bridge box 5 unit, penguat sinyal 5 unit (strain a~nplifiermodel 613 B satu unit dan model 61 1 A empat unlt), perekam data (model RTP 650 A) satu unit dan aki 12 volt tiga unit. f) bridge box 2 unit yang disambungkan ke penguatan sinyal 2 unit (strain alnplifier nlodel 613 B), kemudian perekam data Dari Tabel 1 terlihat bahwa kadar liat yang sama seperti di atas. dari lahan percobaan hasil analisis tekstur Hasil rekaman data konversi, data berkisar antara 42 sampai 51%, dan lahan tahanan tarik tanah, data slip, data kecepatan percobaan dapat dikategorikan lahan dengan pada pita kaset data Recorder RTP 650 A. kadar liat tinggi. Perhitungan utama yang dilakukan Analisis sifal mekanika tanah lahan adalah untuk mendapatkan model hubungan percobaan adalah urituk mendapatkan angka non dimensi dari tahanan tarik tanah sebagai Indeks Kerucut (CI), kohesi dan sudut peubah tidak bebas dengan beberapa peubah gesekan dalam dari tmah seperti tertera pada bebas yallg telah ditentukan. Koefisien hu- Tabel 2, dengan mer~ggunakan peralatan bungan :!ntara peubah tidak bebas dan peubah penetrometer SR2dan triaxial. bebas dldapatkan dcngan n~enggunakanpro- gram regresi berganda. Hubungan masing-- Tabel 2. Analisis Sifat Mekanika Tanah masing peubah bebas yang ada dicari Latosol dari Lahan Percobaan hubun~annya dengan peubah tidak bebas Lapangan untuk Keempat Taraf dalam l~entuk tahanan tarik spesifik dan Kadar Air Tanah digan~baikandalanl bentuk grafik. I'en~buatan alat pengukur dilaksana- kan di Laboratorium Alat dan Mesin Budida- ya Pertanian, Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fateta lP1i. Percobaan lapang dilaksanakan di areal Lebun percobaan IPB dengan luas lahan yang tersedia -+ 1 hektar. IIASIL DAPI I'EMBAI-IASAN Sifht Fisik clan Meltallilta Tanali I'ercubaan lapangan yang dilahwkan pada areal kebun percobaan Sikabayan, Blok Percobaan (Kadar Air Tanah KAI KAz K A 3 KAI Indeks Kerucut (CI) kedalanian 25 cm Nlcrn2 149.799 132.827 133.416 144.403 Kohesi Tanah (C) kNlm2 41.20 37.28 47.09 46.11 Sudut Gesekan Dalam (0) derajat 4"36' 4'7-4' 6"36' 6%' ,
  • 6. I<ctlala~n~a I'embajakan, I<ecepatan Pem11aj;tltnn (Ian Slip Roda Tralttor Data hasil percobaan kedalamail pembaja!;a~n, kecepatan pernbajakan dan slip roda uxksi tertera pada Tabel 3. Tabel 3. Flubungan Kedalarnan Pernbajakan dan Kecepatan Pembajakan dengan Slip Roda Traksi pada Lebar Pembajakan yang Tetap Tabel 3 menunjukkan adanya penu- runan kecep~tantraktor dengan bertambahnya kedalaman pembajakan. Kecepatan pemba- jakan pada gigi transmisi low 1 dengan RPM 1600 atlalah 0.46 nlldetik pada kedalaman pelnbajakan 0.14 m,nlenurun menjadi 0.42 mltletik pada kedalarnan 0.18 rn dan menjadi 0.32 mldetik pada kedalarnan pembajakan 0.24 m. Icecepatan pembajakan pada gigi rransmisi low 2 dengan RPM 1600 adalah 0.70 ;~i/detik pada kedalaman pembajakan 0.14 m, menurun menjadi 0.57 mldetik pada kedalaman 0.18 m dan nlenjadi 0.47 mldetik pada kedalaman 0.24 m. Kecepatan pen~ba- jakan pada gigi transmisi low 3 dengan RPM 1600 adalah 0.91 mldetik pada kedalaman 0.14 111. menurun menjadi 0.72 mldetik pada kedalaman 0.18 In dan menurun lebih lanjut lnenjadi 0.t i 1 mldetik pada kedalaman pemba- j;kaII 0.24 m. S:ip roda traksi dalam keadaan optinliim .~ntara 12 sampai 15% pada keda- lama11 pe~ilbajakan 0.14 rn dan kecepatan traktor antara 0.46 sanlpai 0.91 mldetik. Slip rotla traksi meningkat antara 26 sampai 32% pada kedalaman pembajakan 0.18 n~ dan kecepatan penlbajakan berkurang menjadi 0.42 sampai 0.72 mldetik. Slip roda traksi meningkat antara 37 sarnpai 42% pada keda- laman pembajakan 0.24 rn dan kecepatan pembajakan menurun antara 0.32 sampai 0.6 1 mddetik. Bertambahrtya kedalarnan pernbajak- an mengakibatkan berkurangnya kecepatan pembajakan untuk mengatasi slip yang terjadi pada roda traksi. Penambahan kedalaman pernbajakan dari 0.14 m menjadi 0.18 rn menyebabkan peningkatan slip roda tralrsi rata-rata sebesar 15% dan penurunan kecepatan traktor rata- rata sebesar 19%. Penarnbahan kedalaman pembajakan dari 0.18 rn menjadi 0.24 m lnenyebabkan peningkatan slip roda traksi rata-rata sebesar 37% dan penurunan kece- patan traktor rata-rata sebesar 19%. Slip Roda Traksi ( S J ( % ) 11.87 13.13 11.72 25.H 28.23 31.82 36.65 39.15 41.34 Krdala~llan Pe~nbajakan'tlh) 111 d h ~= 0.14 dh! = 0.18 1I1)j = 0 24 Tahanan Tarilr clan Tallanan Tarilr Spesifik Kecepatm Pembajakan ( v b ) mlde~ik vn: = 0.46 vh! = 0.70 ve; = 0.91 V ~ I= 0.42 vh: = 0.57 vh:. = 0.72 V ~ I= 0.32 vs! = 0.47 v h j = 0.61 Hubungan kadar air dengan tahanan tarik dan tahanan tarik spesifik disajikan pada Tabel 4. Dari Tabel 4 terlihat bahwa nilai tahanan tarik dan tahanan tarik spesifik kecil pada selang kadar air KAI dan selang kadar air KA2 yaitu selang kadar air sebeIun1 mendekati batas plastis, kemudian meningka: dengan tajam pada selang kadar air KAs yaitu pada selang kadar air batas plastis, kernudian menurun kembali pada selang kadar air KA4 di lnana merupakan selang kadar air antara batas plastis dan batas cair. Penggunaan ban roda traksi yang lebih besar serta penambahan pemberat pada roda traksi memberikan tahanan tarik dan tahanan tarik spesifik yang lebih kecil pada setiap selang kadar air percnbaan. I-Iubungan antara tahanan tarik atau gaya tarik pembajakan dengan kadar air ta- nah adalah selllakin meningkat kadar air tanah mendekati selang batas plastis, gaya tarik pembajakan atau tahanan tarik tanah akan senlakin besar. Menurut I-Iendrick dan Bailey (1982) dan Schafer et a1 (1977)-