SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
Fondasi Tapak (Footings)
Dr. Eng. Halwan Alfisa Saifullah
Jurusan Teknik Sipil - Universitas Sebelas Maret
Perancangan Struktur Beton
halwan@ft.uns.ac.id
Perancangan Struktur Beton
Definisi Pondasi
• A foundation is a lower portion of building structure that transfers
its gravity loads to the earth.
• In civil engineering, Footing is the types of foundation which is
under the column and spread the load to a large area which
increase the bearing capacity of soil.
Perancangan Struktur Beton
Jenis-Jenis Footings
(a) Strip footings or wall footing display essentially
one-dimensional action, cantilevering out on each side
of the wall. (b) Spread footings are pads that
distribute the column load in two directions to an area
of soil around the column. Sometimes spread footings
have pedestal, are stepped (c), or are tapered (d) to
save materials. (e) A pile cap transmits the column
load to a series of piles. (f) Combined footings
transmit the loads from two or more columns to the
soil. Such a footing is often used when one column is
close to a property line. (g) Mat foundations are used
when very weak soils are encountered.
(a) (b)
(c) (d)
(e)
(f)
(g)
Pemilihan Tipe Footings
The choice of foundation type is selected in consultation with the
geotechnical engineer. Factors to be considered are:
1. The soil strength.
2. The soil type.
3. The variability of the soil type over the area and with increasing
depth.
4. The susceptibility of the soil and the building deflections.
Perancangan Struktur Beton
Metode Desain
• Allowable Stress Design
Perancangan Struktur Beton
3.0.
to
2.5
of
range
in the
safety
of
factor
a
is
footing.
the
under
soil
the
of
failure
the
to
ing
correspond
stress
the
is
soil.
th the
contact wi
in
footing
the
of
area
the
is
soil.
for the
stress
allowable
the
is
footing.
on the
acting
load
d)
(unfactore
specified
the
is
:
where
;
FS
q
A
q
P
FS
q
q
A
q
P
ult
a
s
ult
a
a
s 


Metode Desain
• Limit-State Design
Perancangan Struktur Beton
footing.
the
of
base
at the
soil
on the
acting
load
specified
the
is
factor.
load
a
is
footing.
under the
soil
the
of
resistance
the
of
estimate
best
s
engineer'
the
is
zero.
to
equal
friction
with
cohesion,
on
dependent
resistance
sliding
for
0.6
zero.
to
equal
cohesion
with
friction,
on
dependent
resistance
sliding
for
0.8
.
resistance
al
for vertic
0.5
footing.
under the
soil
the
of
mechanism
resisting
-
load
the
of
ty
variabili
for the
account
factor to
resistance
a
is
:
where
,
s
n
s
n
P
R
P
R










 
Distribusi Elastik Tegangan Tanah
.
calculated
being
are
stresses
the
e
point wher
the
to
axis
centroidal
the
from
distance
is
area.
footing
the
of
axis
centroidal
about the
moment
is
area.
this
of
inertia
of
moment
is
footing.
the
and
soil
e
between th
surface
contact
the
of
area
is
n.
compressio
in
positive
load,
vertical
is
where
y
M
I
A
P
I
y
M
A
P
q 

Distribusi Elastik Tegangan Tanah
• The maximum eccentricities e cause q = 0 at some points. Larger
eccentricities will cause a portion of the footing to lift off the soil,
because the soil-footing interface cannot resist tension.
• For a rectangular footing, this occurs when the eccentricity exceeds
A
area
the
of
axis
centroidal
the
to
realative
load
the
of
ty
eccentrici
the
is
area.
footing
the
of
axis
centroid
about the
moment
is
where
6
or
,
6
;
e
M
b
e
l
e
e
P
M k
k 


Kern distance
Distribusi Elastik Tegangan Tanah
Aksi Lentur untuk Strip dan Spread Footing
Perancangan Struktur Beton
2
)
(
f
bf
q
M nu
u 
Aksi Lentur untuk Strip dan Spread Footing
Momen terfaktor maksimum, Mu, untuk pondasi telapak setempat
harus dihitung seperti diatur dalam SNI 2847-2013 Pasal 15.4.2 pada
penampang kritis yang terletak sebagai berikut:
a) Pada muka kolom, pedestal, atau dinding, untuk pondasi telapak
yang menumpu kolom, pedestal, atau dinding beton.
b) Setengah jarak antara tengah dan tepi dinding; untuk pondasi
telapak yang menumpu dinding pasangan (masonry).
c) Setengah jarak antara muka kolom dan tepi pelat dasar baja, untuk
pondasi telapak yang menumpu kolom dengan pelat dasar baja.
Perancangan Struktur Beton
Aksi Lentur untuk Strip dan Spread Footing
Perancangan Struktur Beton
2
)
(
f
bf
q
M nu
u 
Aksi Geser untuk Strip dan Spread Footing
Perancangan Struktur Beton
Aksi Geser untuk Strip dan Spread Footing
Perancangan Struktur Beton
d
b
f
V o
c
c
c












3
1
6
1
1
d
b
f
b
d
V o
c
o
s
c











6
1
12
2
 Geser dua
arah. Ambil
nilai
minimum!!
bd
f
V c
c


6
1
Geser satu arah
d
b
f
V o
c
c


3
1
3
s
c
n
n
u
V
V
V
V
V


 
Tulangan untuk Strip dan Spread Footing
• SNI 2847-2013 pasal 15.4.3 mengatur bahwa pada pondasi tapak
satu arah dan pondasi tapak bujur sangkar dua arah, tulangan
harus didistribusikan merata melintasi lebar keseluruhan pondasi
telapak.
• SNI 2847-2013 pasal 15.4.4 mengatur bahwa pada pondasi tapak
persegi dua arah, tulangan harus didistribusikan sesuai dengan
kaidah sebagai berikut:
1. Tulangan dalam arah panjang harus didistribusikan merata
melintasi lebar keseluruhan pondasi tapak.
2. Untuk tulangan dalam arah pendek, sebagian tulangan total ϒs
As harus didistribusikan merata sepanjang suatu lebar jalur
(dipusatkan pada garis pusat kolom atau pedestal) sama dengan
panjang sisi pendek telapak. Sisa tulangan yang diperlukan
dalam arah pendek harus didistribusikan merata di luar lebar
jalur pusat pondasi tapak.
pendek
sisi
terhadap
panjang
sisi
rasio
adalah
dimana
)
1
(
2





s
Tulangan untuk Strip dan Spread Footing
• SNI 2847-2013 pasal 7.12.2.1 mengatur bahwa luasan tulangan
susut dan suhu pada slab harus disediakan sesuai ketentuan
berikut, tetapi tidak boleh kurang dari 0.0014:
1. Dengan tulangan mutu 280 atau 350 Mpa…………….0.0020
2. Dengan tulangan mutu 420 Mpa………………………..0.0018
3. Dengan tulangan mutu > 420 Mpa …………….0.0018*420/fy
• Tulangan susut dan suhu harus dipasang dengan spasi tidak lebih
jauh dari lima kali tebal slab, atau tidak lebih jauh dari 450 mm.
Perancangan Struktur Beton
Tebal Minimum untuk Strip dan Spread Footing
• SNI 2847-2013 pasal 15.7 mengatur bahwa tebal pondasi tidak
boleh kurang dari 150 mm untuk pondasi tapak di atas tanah, atau
kurang dari 300 mm untuk pile cap.
Perancangan Struktur Beton
Tulangan untuk Strip dan Spread Footing
Contoh: Spread Footing
Dr. Eng. Halwan Alfisa Saifullah
Jurusan Teknik Sipil - Universitas Sebelas Maret
Perancangan Struktur Beton
halwan@ft.uns.ac.id
Perancangan Struktur Beton
Overview
Perancangan Struktur Beton
Sumber: MNoerIlham (dengan beberapa modifikasi sesuai SNI 2847-2013)
Data Pondasi
DATA TANAH
Kedalaman fondasi, Df = 2.50 m
Berat volume tanah,  = 17.60 kN/m
3
Sudut gesek dalam,  = 34.00 
Kohesi, c = 0.00 kPa
Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir), qc = 95.00 kg/cm
2
Nilai N hasil uji SPT N = 18
DIMENSI FONDASI
Lebar fondasi arah x, Bx = 2.40 m
Lebar fondasi arah y, By = 2.00 m
Tebal fondasi, h = 0.40 m
Lebar kolom arah x, bx = 0.40 m
Lebar kolom arah y, by = 0.30 m
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) s = 40
BAHAN KONSTRUKSI
Kuat tekan beton, fc' = 25.0 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 400 MPa
Berat beton bertulang, c = 24 kN/m
3
BEBAN RENCANA FONDASI
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 850.000 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor, Mux = 155.000 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor, Muy = 136.000 kNm
Kapasitas Daya Dukung Tanah
1. MENURUT TERZAGHI DAN PECK (1943)
Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi dan Peck (1943) :
qu = c * Nc * (1 + 0.3 * B / L) + Df *  * Nq + 0.5 * B * N * (1 - 0.2 * B / L)
c = kohesi tanah (kN/m2
) c = 0.00 
Df = Kedalaman fondasi (m) Df = 2.50 m
 = berat volume tanah (kN/m
3
)  = 17.60 kN/m
3
B = lebar fondasi (m) B = By = 2.00 m
L = panjang fondasi (m) L = By = 2.40 m
Sudut gesek dalam,  = 34.00 
 =  / 180 * p = 0.5934119 rad
a = e(3*p / 4 - /2)*tan 
= 4.011409
Kp = 3 * tan2
[ 45 + 1/2*(  + 33) ] = 72.476306
Faktor kapasitas dukung tanah menurut Terzaghi :
Nc = 1/ tan  * [ a2
/ (2 * cos2
(45 + /2) - 1 ] = 52.637
Nq = a2
/ [ (2 * cos2
(45 + /2) ] = Nc * tan  + 1 = 36.504
N = 1/2 * tan  * [ Kp / cos2
 - 1 ] = 35.226
Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi :
qu = c*Nc*(1+0.3*B/L) + Df**Nq + 0.5*B*N*(1-0.2*B/L) = 1635.55 kN/m
2
Kapasitas dukung tanah, qa = qu / 3 = 545.18 kN/m2
Kapasitas Daya Dukung Tanah
2. MENURUT MEYERHOF (1956)
Kapasitas dukung tanah menurut Meyerhof (1956) :
qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ]2
* Kd ( dalam kg/cm
2
)
dengan, Kd = 1 + 0.33 * Df / B harus  1.33
qc = tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi ( kg/cm2
)
B = lebar fondasi (m) B = By = 2.00 m
Df = Kedalaman fondasi (m) Df = 2.50 m
Kd = 1 + 0.33 * Df / B = 1.4125 > 1.33
 diambil, Kd = 1.33
Tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi, qc = 95.00 kg/cm
2
qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ]2
* Kd = 5.064 kg/cm
2
Kapasitas dukung ijin tanah, qa = 506.36 kN/m
2
Kapasitas Daya Dukung Tanah
Perancangan Struktur Beton
3. MENURUT SKEMPTON (1986)
Kapasitas dukung tanah menurut Skempton (1986) :
qa = 12.5 * N' * [ ( B + 0.3 ) / B ]2
* Kd ( dalam kN/m2
)
dengan, N' = CN * N
CN = 2 / ( 1 + po / pr )
Kd = 1 + 0.33 * Df / B harus  1.33
Df = Kedalaman fondasi (m) Df = 2.50 m
B = lebar fondasi (m) B = By = 2.00 m
po = tekanan overburden efektif, po = Df *  = 44 kN/m
2
pr = tegangan efektif referensi, pr = 100 kN/m2
CN = faktor koreksi overburden , CN = 2 / ( 1 + po / pr ) = 1.39
N' = nilai SPT terkoreksi, N' = CN * N = 25.00
Kd = 1 + 0.33 * Df / B = 1.4125 > 1.33
 Diambil, Kd = 1.33
Kapasitas dukung ijin tanah,
qa = 12.5 * N' * [ ( B + 0.3 ) / B ]2
* Kd = 549.66 kN/m2
4. KAPASITAS DUKUNG TANAH YANG DIPAKAI
Kapasitas dukung tanah menurut Terzaghi dan Peck : qa = 545.18 kN/m2
Kapasitas dukung tanah menurut Meyerhof : qa = 506.36 kN/m2
Kapasitas dukung tanah menurut Skempton : qa = 549.66 kN/m2
Kapasitas dukung tanah yang dipakai : qa = 506.36 kN/m2
Kontrol Tegangan Tanah
Luas dasar foot plat, A = Bx * By = 4.8000 m2
Tahanan momen arah x, Wx = 1/6 * By * Bx
2
= 1.9200 m
3
Tahanan momen arah y, Wy = 1/6 * Bx * By
2
= 1.6000 m
3
Tinggi tanah di atas foot plat, z = Df - h = 2.10 m
Tekanan akibat berat foot plat dan tanah, q = h * c + z *  = 46.560 kN/m
2
Eksentrisitas pada fondasi :
ex = Mux / Pu = 0.1824 m < Bx / 6 = 0.4000 m (OK)
ey = Muy / Pu = 0.1600 m < By / 6 = 0.3333 m (OK)
Tegangan tanah maksimum yang terjadi pada dasar fondasi :
qmax = Pu / A + Mux / Wx + Muy / Wy + q = 389.373 kN/m
2
qmax < qa  AMAN (OK)
Tegangan tanah minimum yang terjadi pada dasar fondasi :
qmin = Pu / A - Mux / Wx - Muy / Wy + q = 57.914 kN/m
2
qmin > 0  tak terjadi teg.tarik (OK)
Gaya Geser Arah X
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.075 m
Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0.325 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar foot plat, ax = ( Bx - bx - 2 d ) / 2 = 0.675 m
diambil sejarak "d" dari muka kolom untuk geser satu arah
Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah x,
qx = qmin + (Bx - ax) / Bx * (qmax - qmin) = 296.150 kN/m
2
Gaya geser arah x, Vux = [ qx + ( qmax - qx ) / 2 - q ] * ax * By = 399.872 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah x, b = By = 2000 mm
Tebal efektif footplat, d = 325 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, c = bx / by = 1.3333
Kuat geser foot plat arah x, diperoleh dari pers. sbb. :
Vc = √ fc' * b * d / 6 * 10-3
= 541.667 kN
Faktor reduksi kekuatan geser,  = 0.75
Kuat geser foot plat,  * Vc = 406.250 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
 * Vc ≥ Vux
406.250 > 399.872  AMAN (OK)
Gaya Geser Arah Y
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.085 m
Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0.315 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar foot plat, ay = ( By - by - 2 d ) / 2 = 0.535 m
diambil sejarak "d" dari muka kolom untuk geser satu arah
Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah y,
qy = qmin + (By - ay) / By * (qmax - qmin) = 300.707 kN/m
2
Gaya geser arah y, Vuy = [ qy + ( qmax - qy ) / 2 - q ] * ay * Bx = 383.248 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah y, b = Bx = 2400 mm
Tebal efektif footplat, d = 315 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, c = bx / by = 1.3333
Kuat geser foot plat arah y, diperoleh dari pers. sbb. :
Vc = √ fc' * b * d / 6 * 10-3
= 630.000 kN
Faktor reduksi kekuatan geser,  = 0.75
Kuat geser foot plat,  * Vc = 472.500 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
 * Vc ≥ Vux
472.500 > 383.248  AMAN (OK)
Geser Dua Arah
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.085 m
Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0.32 m
Lebar bidang geser pons arah x, cx = bx + d = 0.715 m
Lebar bidang geser pons arah y, cy = by + d = 0.615 m
Gaya geser pons yang terjadi,
Vup = ( Bx * By - cx * cy ) * [ ( qmax + qmin ) / 2 - q ] = 772.132 kN
Luas bidang geser pons, Ap = 2 * ( cx + cy ) * d = 0.838 m2
Lebar bidang geser pons, bp = 2 * ( cx + cy ) = 2.660 m
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, c = bx / by = 1.3333
Tegangan geser pons, diambil nilai terkecil dari fp yang diperoleh dari pers.sbb. :
fp = [ 1 + 2 / c ] * √ fc' / 6 = 2.083 MPa
fp = [ s * d / bp + 2 ] * √ fc' / 12 = 2.807 MPa
fp = 1 / 3 * √ fc' = 1.667 MPa
Tegangan geser pons yang disyaratkan, fp = 1.667 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser pons,  = 0.75
Kuat geser pons,  * Vnp =  * Ap * fp * 103
= 1047.38 kN
Syarat :  * Vnp ≥ Vup
1047.375 > 772.132  AMAN (OK)
 * Vnp ≥ Pu
1047.375 > 850.000  AMAN (OK)
Tulangan Lentur Arah X
Jarak tepi kolom terhadap sisi luar foot plat, ax = ( Bx - bx ) / 2 = 1.000 m
Tegangan tanah pada tepi kolom,
qx = qmin + (Bx - ax) / Bx * (qmax - qmin) = 251.265 kN/m2
Momen yang terjadi pada plat fondasi akibat tegangan tanah,
Mux = 1/2 * ax
2
* [ qx + 2/3 * ( qmax - qx ) - q ] * By = 296.777 kNm
Lebar plat fondasi yang ditinjau, b = By = 2000 mm
Tebal plat fondasi, h = 400 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 75 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 325 mm
Kuat tekan beton, fc' = 25 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 400 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. beton, 1 = 0.85
rb = 1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.0270938
Faktor reduksi kekuatan lentur,  = 0.80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 6.574
Mn = Mux /  = 370.971 kNm
Rn = Mn * 106
/ ( b * d2
) = 1.75607
Rn < Rmax  (OK)
Tulangan Lentur Arah X
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -  {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0.0046
Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan,  r = 0.0046
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 2982.41 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D2
* b / As = 135 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan,  s = 135 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 130
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D2
* b / s = 3093.26 mm2
Tulangan Lentur Arah Y
Jarak tepi kolom terhadap sisi luar foot plat, ay = ( By - by ) / 2 = 0.850 m
Tegangan tanah pada tepi kolom,
qy = qmin + (By - ay) / By * (qmax - qmin) = 248.503 kN/m2
Momen yang terjadi pada plat fondasi akibat tegangan tanah,
Muy = 1/2 * ay
2
* [ qy + 2/3 * ( qmax - qy ) - q ] * Bx = 256.507 kNm
Lebar plat fondasi yang ditinjau, b = Bx = 2400 mm
Tebal plat fondasi, h = 400 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 85 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 315 mm
Kuat tekan beton, fc' = 25 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 400 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. beton, 1 = 0.85
rb = 1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.0270938
Faktor reduksi kekuatan lentur,  = 0.80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 6.574
Mn = Muy /  = 320.634 kNm
Rn = Mn * 106
/ ( b * d2
) = 1.34641
Rn < Rmax  (OK)
Tulangan Lentur Arah Y
Perancangan Struktur Beton
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -  {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0.0035
Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan,  r = 0.0035
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 2630.88 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D2
* b / As = 183 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan,  s = 183 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 180
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D2
* b / s = 2680.83 mm2
Tulangan Susut
Rasio tulangan susut minimum, rsmin = 0.0018
Luas tulangan susut arah x, Asx = rsmin* d * Bx = 1170.000 mm
2
Luas tulangan susut arah y, Asy = rsmin* d * By = 1360.800 mm
2
Diameter tulangan yang digunakan,  10 mm
Jarak tulangan susut arah x, sx = p / 4 * 2
* By / Asx = 134 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah x, sx,max = 450 mm
Jarak tulangan susut arah x yang digunakan,  sx = 134 mm
Jarak tulangan susut arah y, sy = p / 4 * 2
* Bx / Asy = 139 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah y, sy,max = 450 mm
Jarak tulangan susut arah y yang digunakan,  sy = 139 mm
Digunakan tulangan susut arah x,  10 - 130
Digunakan tulangan susut arah y,  10 - 130

More Related Content

What's hot

Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasiAndre Az
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2pakkamba
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airinfosanitasi
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10Muhammad Umari
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
 
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPAPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPASumarno Feriyal
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKMOSES HADUN
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungMira Pemayun
 
Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan efdharey
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
252350772 uji-pembebanan-statik-loading-test-ppt
252350772 uji-pembebanan-statik-loading-test-ppt252350772 uji-pembebanan-statik-loading-test-ppt
252350772 uji-pembebanan-statik-loading-test-pptTYOWIBOWO1
 
Desain Pondasi
Desain PondasiDesain Pondasi
Desain PondasiNanang s
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014WSKT
 
Kegagalan dalam konstruksi bangunan gedung
Kegagalan dalam konstruksi bangunan gedungKegagalan dalam konstruksi bangunan gedung
Kegagalan dalam konstruksi bangunan gedungHerLiana Sidabutar
 

What's hot (20)

Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasi
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
 
Contoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapakContoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapak
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan air
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10Belajar sendiri-sap2000-versi-10
Belajar sendiri-sap2000-versi-10
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPAPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
 
PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
 
Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
252350772 uji-pembebanan-statik-loading-test-ppt
252350772 uji-pembebanan-statik-loading-test-ppt252350772 uji-pembebanan-statik-loading-test-ppt
252350772 uji-pembebanan-statik-loading-test-ppt
 
PERENCANAAN TURAP
PERENCANAAN TURAPPERENCANAAN TURAP
PERENCANAAN TURAP
 
Desain Pondasi
Desain PondasiDesain Pondasi
Desain Pondasi
 
Tugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik JalanTugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik Jalan
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Kegagalan dalam konstruksi bangunan gedung
Kegagalan dalam konstruksi bangunan gedungKegagalan dalam konstruksi bangunan gedung
Kegagalan dalam konstruksi bangunan gedung
 
Perkersan jalan
Perkersan jalanPerkersan jalan
Perkersan jalan
 

Similar to OPTIMASI FONDASI

Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1Syah Rin
 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasialpian nur
 
Tugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi IITugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi IIRendi Fahreza
 
2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT
2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT 2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT
2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT tenggom
 
Slide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdf
Slide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdfSlide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdf
Slide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdfTEPDesign1
 
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptxKULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptxTediHermawan5
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4noussevarenna
 
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptxM TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptxtriyonopratama
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwalltanchul
 
Dinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdf
Dinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdfDinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdf
Dinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdfReggySuryaAnjasmara
 
Dinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdf
Dinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdfDinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdf
Dinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdfReggySuryaAnjasmara
 

Similar to OPTIMASI FONDASI (20)

1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
 
Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1
 
Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1
 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasi
 
Tugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi IITugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi II
 
2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT
2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT 2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT
2. Perancangan Fondasi Dalam_CPT
 
Slide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdf
Slide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdfSlide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdf
Slide-CIV305-CIV305-Slide-04.pdf
 
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptxKULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
 
Rekayasa pondasi i haridan
Rekayasa pondasi i haridanRekayasa pondasi i haridan
Rekayasa pondasi i haridan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
 
Penurunan
PenurunanPenurunan
Penurunan
 
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptxM TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
 
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
 
STRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATANSTRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATAN
 
Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3
 
Dinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdf
Dinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdfDinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdf
Dinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdf
 
Dinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdf
Dinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdfDinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdf
Dinding_Penahan_Tanah_Kantilever.pdf
 

Recently uploaded

Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksimanotartamba555
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 

Recently uploaded (10)

Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 

OPTIMASI FONDASI

  • 1. Fondasi Tapak (Footings) Dr. Eng. Halwan Alfisa Saifullah Jurusan Teknik Sipil - Universitas Sebelas Maret Perancangan Struktur Beton halwan@ft.uns.ac.id Perancangan Struktur Beton
  • 2. Definisi Pondasi • A foundation is a lower portion of building structure that transfers its gravity loads to the earth. • In civil engineering, Footing is the types of foundation which is under the column and spread the load to a large area which increase the bearing capacity of soil. Perancangan Struktur Beton
  • 3. Jenis-Jenis Footings (a) Strip footings or wall footing display essentially one-dimensional action, cantilevering out on each side of the wall. (b) Spread footings are pads that distribute the column load in two directions to an area of soil around the column. Sometimes spread footings have pedestal, are stepped (c), or are tapered (d) to save materials. (e) A pile cap transmits the column load to a series of piles. (f) Combined footings transmit the loads from two or more columns to the soil. Such a footing is often used when one column is close to a property line. (g) Mat foundations are used when very weak soils are encountered. (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)
  • 4. Pemilihan Tipe Footings The choice of foundation type is selected in consultation with the geotechnical engineer. Factors to be considered are: 1. The soil strength. 2. The soil type. 3. The variability of the soil type over the area and with increasing depth. 4. The susceptibility of the soil and the building deflections. Perancangan Struktur Beton
  • 5. Metode Desain • Allowable Stress Design Perancangan Struktur Beton 3.0. to 2.5 of range in the safety of factor a is footing. the under soil the of failure the to ing correspond stress the is soil. th the contact wi in footing the of area the is soil. for the stress allowable the is footing. on the acting load d) (unfactore specified the is : where ; FS q A q P FS q q A q P ult a s ult a a s   
  • 6. Metode Desain • Limit-State Design Perancangan Struktur Beton footing. the of base at the soil on the acting load specified the is factor. load a is footing. under the soil the of resistance the of estimate best s engineer' the is zero. to equal friction with cohesion, on dependent resistance sliding for 0.6 zero. to equal cohesion with friction, on dependent resistance sliding for 0.8 . resistance al for vertic 0.5 footing. under the soil the of mechanism resisting - load the of ty variabili for the account factor to resistance a is : where , s n s n P R P R            
  • 7. Distribusi Elastik Tegangan Tanah . calculated being are stresses the e point wher the to axis centroidal the from distance is area. footing the of axis centroidal about the moment is area. this of inertia of moment is footing. the and soil e between th surface contact the of area is n. compressio in positive load, vertical is where y M I A P I y M A P q  
  • 8. Distribusi Elastik Tegangan Tanah • The maximum eccentricities e cause q = 0 at some points. Larger eccentricities will cause a portion of the footing to lift off the soil, because the soil-footing interface cannot resist tension. • For a rectangular footing, this occurs when the eccentricity exceeds A area the of axis centroidal the to realative load the of ty eccentrici the is area. footing the of axis centroid about the moment is where 6 or , 6 ; e M b e l e e P M k k    Kern distance
  • 10. Aksi Lentur untuk Strip dan Spread Footing Perancangan Struktur Beton 2 ) ( f bf q M nu u 
  • 11. Aksi Lentur untuk Strip dan Spread Footing Momen terfaktor maksimum, Mu, untuk pondasi telapak setempat harus dihitung seperti diatur dalam SNI 2847-2013 Pasal 15.4.2 pada penampang kritis yang terletak sebagai berikut: a) Pada muka kolom, pedestal, atau dinding, untuk pondasi telapak yang menumpu kolom, pedestal, atau dinding beton. b) Setengah jarak antara tengah dan tepi dinding; untuk pondasi telapak yang menumpu dinding pasangan (masonry). c) Setengah jarak antara muka kolom dan tepi pelat dasar baja, untuk pondasi telapak yang menumpu kolom dengan pelat dasar baja. Perancangan Struktur Beton
  • 12. Aksi Lentur untuk Strip dan Spread Footing Perancangan Struktur Beton 2 ) ( f bf q M nu u 
  • 13. Aksi Geser untuk Strip dan Spread Footing Perancangan Struktur Beton
  • 14. Aksi Geser untuk Strip dan Spread Footing Perancangan Struktur Beton d b f V o c c c             3 1 6 1 1 d b f b d V o c o s c            6 1 12 2  Geser dua arah. Ambil nilai minimum!! bd f V c c   6 1 Geser satu arah d b f V o c c   3 1 3 s c n n u V V V V V    
  • 15. Tulangan untuk Strip dan Spread Footing • SNI 2847-2013 pasal 15.4.3 mengatur bahwa pada pondasi tapak satu arah dan pondasi tapak bujur sangkar dua arah, tulangan harus didistribusikan merata melintasi lebar keseluruhan pondasi telapak. • SNI 2847-2013 pasal 15.4.4 mengatur bahwa pada pondasi tapak persegi dua arah, tulangan harus didistribusikan sesuai dengan kaidah sebagai berikut: 1. Tulangan dalam arah panjang harus didistribusikan merata melintasi lebar keseluruhan pondasi tapak. 2. Untuk tulangan dalam arah pendek, sebagian tulangan total ϒs As harus didistribusikan merata sepanjang suatu lebar jalur (dipusatkan pada garis pusat kolom atau pedestal) sama dengan panjang sisi pendek telapak. Sisa tulangan yang diperlukan dalam arah pendek harus didistribusikan merata di luar lebar jalur pusat pondasi tapak. pendek sisi terhadap panjang sisi rasio adalah dimana ) 1 ( 2      s
  • 16. Tulangan untuk Strip dan Spread Footing • SNI 2847-2013 pasal 7.12.2.1 mengatur bahwa luasan tulangan susut dan suhu pada slab harus disediakan sesuai ketentuan berikut, tetapi tidak boleh kurang dari 0.0014: 1. Dengan tulangan mutu 280 atau 350 Mpa…………….0.0020 2. Dengan tulangan mutu 420 Mpa………………………..0.0018 3. Dengan tulangan mutu > 420 Mpa …………….0.0018*420/fy • Tulangan susut dan suhu harus dipasang dengan spasi tidak lebih jauh dari lima kali tebal slab, atau tidak lebih jauh dari 450 mm. Perancangan Struktur Beton
  • 17. Tebal Minimum untuk Strip dan Spread Footing • SNI 2847-2013 pasal 15.7 mengatur bahwa tebal pondasi tidak boleh kurang dari 150 mm untuk pondasi tapak di atas tanah, atau kurang dari 300 mm untuk pile cap. Perancangan Struktur Beton Tulangan untuk Strip dan Spread Footing
  • 18. Contoh: Spread Footing Dr. Eng. Halwan Alfisa Saifullah Jurusan Teknik Sipil - Universitas Sebelas Maret Perancangan Struktur Beton halwan@ft.uns.ac.id Perancangan Struktur Beton
  • 19. Overview Perancangan Struktur Beton Sumber: MNoerIlham (dengan beberapa modifikasi sesuai SNI 2847-2013)
  • 20. Data Pondasi DATA TANAH Kedalaman fondasi, Df = 2.50 m Berat volume tanah,  = 17.60 kN/m 3 Sudut gesek dalam,  = 34.00  Kohesi, c = 0.00 kPa Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir), qc = 95.00 kg/cm 2 Nilai N hasil uji SPT N = 18 DIMENSI FONDASI Lebar fondasi arah x, Bx = 2.40 m Lebar fondasi arah y, By = 2.00 m Tebal fondasi, h = 0.40 m Lebar kolom arah x, bx = 0.40 m Lebar kolom arah y, by = 0.30 m Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) s = 40 BAHAN KONSTRUKSI Kuat tekan beton, fc' = 25.0 MPa Kuat leleh baja tulangan, fy = 400 MPa Berat beton bertulang, c = 24 kN/m 3 BEBAN RENCANA FONDASI Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 850.000 kN Momen arah x akibat beban terfaktor, Mux = 155.000 kNm Momen arah y akibat beban terfaktor, Muy = 136.000 kNm
  • 21. Kapasitas Daya Dukung Tanah 1. MENURUT TERZAGHI DAN PECK (1943) Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi dan Peck (1943) : qu = c * Nc * (1 + 0.3 * B / L) + Df *  * Nq + 0.5 * B * N * (1 - 0.2 * B / L) c = kohesi tanah (kN/m2 ) c = 0.00  Df = Kedalaman fondasi (m) Df = 2.50 m  = berat volume tanah (kN/m 3 )  = 17.60 kN/m 3 B = lebar fondasi (m) B = By = 2.00 m L = panjang fondasi (m) L = By = 2.40 m Sudut gesek dalam,  = 34.00   =  / 180 * p = 0.5934119 rad a = e(3*p / 4 - /2)*tan  = 4.011409 Kp = 3 * tan2 [ 45 + 1/2*(  + 33) ] = 72.476306 Faktor kapasitas dukung tanah menurut Terzaghi : Nc = 1/ tan  * [ a2 / (2 * cos2 (45 + /2) - 1 ] = 52.637 Nq = a2 / [ (2 * cos2 (45 + /2) ] = Nc * tan  + 1 = 36.504 N = 1/2 * tan  * [ Kp / cos2  - 1 ] = 35.226 Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi : qu = c*Nc*(1+0.3*B/L) + Df**Nq + 0.5*B*N*(1-0.2*B/L) = 1635.55 kN/m 2 Kapasitas dukung tanah, qa = qu / 3 = 545.18 kN/m2
  • 22. Kapasitas Daya Dukung Tanah 2. MENURUT MEYERHOF (1956) Kapasitas dukung tanah menurut Meyerhof (1956) : qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ]2 * Kd ( dalam kg/cm 2 ) dengan, Kd = 1 + 0.33 * Df / B harus  1.33 qc = tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi ( kg/cm2 ) B = lebar fondasi (m) B = By = 2.00 m Df = Kedalaman fondasi (m) Df = 2.50 m Kd = 1 + 0.33 * Df / B = 1.4125 > 1.33  diambil, Kd = 1.33 Tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi, qc = 95.00 kg/cm 2 qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ]2 * Kd = 5.064 kg/cm 2 Kapasitas dukung ijin tanah, qa = 506.36 kN/m 2
  • 23. Kapasitas Daya Dukung Tanah Perancangan Struktur Beton 3. MENURUT SKEMPTON (1986) Kapasitas dukung tanah menurut Skempton (1986) : qa = 12.5 * N' * [ ( B + 0.3 ) / B ]2 * Kd ( dalam kN/m2 ) dengan, N' = CN * N CN = 2 / ( 1 + po / pr ) Kd = 1 + 0.33 * Df / B harus  1.33 Df = Kedalaman fondasi (m) Df = 2.50 m B = lebar fondasi (m) B = By = 2.00 m po = tekanan overburden efektif, po = Df *  = 44 kN/m 2 pr = tegangan efektif referensi, pr = 100 kN/m2 CN = faktor koreksi overburden , CN = 2 / ( 1 + po / pr ) = 1.39 N' = nilai SPT terkoreksi, N' = CN * N = 25.00 Kd = 1 + 0.33 * Df / B = 1.4125 > 1.33  Diambil, Kd = 1.33 Kapasitas dukung ijin tanah, qa = 12.5 * N' * [ ( B + 0.3 ) / B ]2 * Kd = 549.66 kN/m2 4. KAPASITAS DUKUNG TANAH YANG DIPAKAI Kapasitas dukung tanah menurut Terzaghi dan Peck : qa = 545.18 kN/m2 Kapasitas dukung tanah menurut Meyerhof : qa = 506.36 kN/m2 Kapasitas dukung tanah menurut Skempton : qa = 549.66 kN/m2 Kapasitas dukung tanah yang dipakai : qa = 506.36 kN/m2
  • 24. Kontrol Tegangan Tanah Luas dasar foot plat, A = Bx * By = 4.8000 m2 Tahanan momen arah x, Wx = 1/6 * By * Bx 2 = 1.9200 m 3 Tahanan momen arah y, Wy = 1/6 * Bx * By 2 = 1.6000 m 3 Tinggi tanah di atas foot plat, z = Df - h = 2.10 m Tekanan akibat berat foot plat dan tanah, q = h * c + z *  = 46.560 kN/m 2 Eksentrisitas pada fondasi : ex = Mux / Pu = 0.1824 m < Bx / 6 = 0.4000 m (OK) ey = Muy / Pu = 0.1600 m < By / 6 = 0.3333 m (OK) Tegangan tanah maksimum yang terjadi pada dasar fondasi : qmax = Pu / A + Mux / Wx + Muy / Wy + q = 389.373 kN/m 2 qmax < qa  AMAN (OK) Tegangan tanah minimum yang terjadi pada dasar fondasi : qmin = Pu / A - Mux / Wx - Muy / Wy + q = 57.914 kN/m 2 qmin > 0  tak terjadi teg.tarik (OK)
  • 25. Gaya Geser Arah X Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.075 m Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0.325 m Jarak bid. kritis terhadap sisi luar foot plat, ax = ( Bx - bx - 2 d ) / 2 = 0.675 m diambil sejarak "d" dari muka kolom untuk geser satu arah Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah x, qx = qmin + (Bx - ax) / Bx * (qmax - qmin) = 296.150 kN/m 2 Gaya geser arah x, Vux = [ qx + ( qmax - qx ) / 2 - q ] * ax * By = 399.872 kN Lebar bidang geser untuk tinjauan arah x, b = By = 2000 mm Tebal efektif footplat, d = 325 mm Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, c = bx / by = 1.3333 Kuat geser foot plat arah x, diperoleh dari pers. sbb. : Vc = √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 541.667 kN Faktor reduksi kekuatan geser,  = 0.75 Kuat geser foot plat,  * Vc = 406.250 kN Syarat yang harus dipenuhi,  * Vc ≥ Vux 406.250 > 399.872  AMAN (OK)
  • 26. Gaya Geser Arah Y Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.085 m Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0.315 m Jarak bid. kritis terhadap sisi luar foot plat, ay = ( By - by - 2 d ) / 2 = 0.535 m diambil sejarak "d" dari muka kolom untuk geser satu arah Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah y, qy = qmin + (By - ay) / By * (qmax - qmin) = 300.707 kN/m 2 Gaya geser arah y, Vuy = [ qy + ( qmax - qy ) / 2 - q ] * ay * Bx = 383.248 kN Lebar bidang geser untuk tinjauan arah y, b = Bx = 2400 mm Tebal efektif footplat, d = 315 mm Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, c = bx / by = 1.3333 Kuat geser foot plat arah y, diperoleh dari pers. sbb. : Vc = √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 630.000 kN Faktor reduksi kekuatan geser,  = 0.75 Kuat geser foot plat,  * Vc = 472.500 kN Syarat yang harus dipenuhi,  * Vc ≥ Vux 472.500 > 383.248  AMAN (OK)
  • 27. Geser Dua Arah Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.085 m Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0.32 m Lebar bidang geser pons arah x, cx = bx + d = 0.715 m Lebar bidang geser pons arah y, cy = by + d = 0.615 m Gaya geser pons yang terjadi, Vup = ( Bx * By - cx * cy ) * [ ( qmax + qmin ) / 2 - q ] = 772.132 kN Luas bidang geser pons, Ap = 2 * ( cx + cy ) * d = 0.838 m2 Lebar bidang geser pons, bp = 2 * ( cx + cy ) = 2.660 m Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, c = bx / by = 1.3333 Tegangan geser pons, diambil nilai terkecil dari fp yang diperoleh dari pers.sbb. : fp = [ 1 + 2 / c ] * √ fc' / 6 = 2.083 MPa fp = [ s * d / bp + 2 ] * √ fc' / 12 = 2.807 MPa fp = 1 / 3 * √ fc' = 1.667 MPa Tegangan geser pons yang disyaratkan, fp = 1.667 MPa Faktor reduksi kekuatan geser pons,  = 0.75 Kuat geser pons,  * Vnp =  * Ap * fp * 103 = 1047.38 kN Syarat :  * Vnp ≥ Vup 1047.375 > 772.132  AMAN (OK)  * Vnp ≥ Pu 1047.375 > 850.000  AMAN (OK)
  • 28. Tulangan Lentur Arah X Jarak tepi kolom terhadap sisi luar foot plat, ax = ( Bx - bx ) / 2 = 1.000 m Tegangan tanah pada tepi kolom, qx = qmin + (Bx - ax) / Bx * (qmax - qmin) = 251.265 kN/m2 Momen yang terjadi pada plat fondasi akibat tegangan tanah, Mux = 1/2 * ax 2 * [ qx + 2/3 * ( qmax - qx ) - q ] * By = 296.777 kNm Lebar plat fondasi yang ditinjau, b = By = 2000 mm Tebal plat fondasi, h = 400 mm Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 75 mm Tebal efektif plat, d = h - d' = 325 mm Kuat tekan beton, fc' = 25 MPa Kuat leleh baja tulangan, fy = 400 MPa Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa Faktor distribusi teg. beton, 1 = 0.85 rb = 1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.0270938 Faktor reduksi kekuatan lentur,  = 0.80 Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 6.574 Mn = Mux /  = 370.971 kNm Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) = 1.75607 Rn < Rmax  (OK)
  • 29. Tulangan Lentur Arah X Rasio tulangan yang diperlukan, r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -  {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0.0046 Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025 Rasio tulangan yang digunakan,  r = 0.0046 Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 2982.41 mm2 Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D2 * b / As = 135 mm Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm Jarak tulangan yang digunakan,  s = 135 mm Digunakan tulangan, D 16 - 130 Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D2 * b / s = 3093.26 mm2
  • 30. Tulangan Lentur Arah Y Jarak tepi kolom terhadap sisi luar foot plat, ay = ( By - by ) / 2 = 0.850 m Tegangan tanah pada tepi kolom, qy = qmin + (By - ay) / By * (qmax - qmin) = 248.503 kN/m2 Momen yang terjadi pada plat fondasi akibat tegangan tanah, Muy = 1/2 * ay 2 * [ qy + 2/3 * ( qmax - qy ) - q ] * Bx = 256.507 kNm Lebar plat fondasi yang ditinjau, b = Bx = 2400 mm Tebal plat fondasi, h = 400 mm Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 85 mm Tebal efektif plat, d = h - d' = 315 mm Kuat tekan beton, fc' = 25 MPa Kuat leleh baja tulangan, fy = 400 MPa Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa Faktor distribusi teg. beton, 1 = 0.85 rb = 1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.0270938 Faktor reduksi kekuatan lentur,  = 0.80 Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 6.574 Mn = Muy /  = 320.634 kNm Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) = 1.34641 Rn < Rmax  (OK)
  • 31. Tulangan Lentur Arah Y Perancangan Struktur Beton Rasio tulangan yang diperlukan, r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -  {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0.0035 Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025 Rasio tulangan yang digunakan,  r = 0.0035 Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 2630.88 mm2 Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D2 * b / As = 183 mm Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm Jarak tulangan yang digunakan,  s = 183 mm Digunakan tulangan, D 16 - 180 Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D2 * b / s = 2680.83 mm2
  • 32. Tulangan Susut Rasio tulangan susut minimum, rsmin = 0.0018 Luas tulangan susut arah x, Asx = rsmin* d * Bx = 1170.000 mm 2 Luas tulangan susut arah y, Asy = rsmin* d * By = 1360.800 mm 2 Diameter tulangan yang digunakan,  10 mm Jarak tulangan susut arah x, sx = p / 4 * 2 * By / Asx = 134 mm Jarak tulangan susut maksimum arah x, sx,max = 450 mm Jarak tulangan susut arah x yang digunakan,  sx = 134 mm Jarak tulangan susut arah y, sy = p / 4 * 2 * Bx / Asy = 139 mm Jarak tulangan susut maksimum arah y, sy,max = 450 mm Jarak tulangan susut arah y yang digunakan,  sy = 139 mm Digunakan tulangan susut arah x,  10 - 130 Digunakan tulangan susut arah y,  10 - 130