SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
BAB IVj
TUGAS KHUSUS DAN PEMBAHASAN
DAYA DUKUNG PONDASI BORE PILE KELOMPOK
4.1 Umum
Tugas khusus yang akan dibahas berdasarkan kerja praktek 60 hari di proyek
Pembangunan Gedung Kamar Operasi RSUD Hamba adalah menghitung daya
dukung pondasi bore pile dengan menggunakan data tanah sondir (CPT) yang telah
diperoleh dari proyek tersebut. Dalam pengerjaan tugas khusus ini penulis
melakukan pengolahan data sondir yang selanjutnya akan dihitung sehingga
didapatkan daya dukung kelompok bore pile. Pada proyek pembangunan ini
menggunakan pondasi bore pile kelompok yang terdiri dari 2 buah bore pile. Untuk
kondisi di lapangan pada saat kerja praktek yaitu sesuai dengan gambar rencana dan
gambar struktur dimana dari segi banyak titik pondasi, jenis pondasi, serta dimensi
dari pondasi setiap jenisnya. Pondasi bore pile merupakan salah satu jenis pondasi
dalam yang berbentuk tabung terdiri dari campuran beton bertulang dengan dimensi
dan ukuran tertentu sesuai dengan perhitungan, pondasi bore pile menggunakan
metode pengeboran hingga pada kedalaman yang memiliki tingkat kekerasan tanah
dan cukup untuk menopang beban dari suatu bangunan.
4.1.1 Kapasitas daya dukung pondasi bore pile
Kapasitas daya dukung pondasi bore pile berdasarkan data hasil pengujian
sondir ini dilakukan dengan menggunakan Metode Langsung (Direct Cone Method)
untuk menghitung kapasitas daya dukung pondasi bore pile tunggal, serta
menggunakan Metode Converse-Labarre Formula untuk menghitung efisiensi
kelompok pondasi bore pile.
1. Kapasitas daya dukung pondasi bore pile tunggal
a. Daya dukung ultimit pondasi bore pile
Kapasitas daya dukung ultimit pondasi bore pile berdasarkan Metode
Langsung dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
Qu = qc x Ap + JHL x k (4.1)
Dimana :
Qu = kapasitas daya dukung ultimit bore pile
qc = tahanan ujung sondir
2
Ap = luas penampang tiang
k = keliling tiang
b. Daya dukung ijin pondasi bore pile
Kapasitas daya dukung ijin pondasi bore pile tunggal berdasarkan Metode
Langsung dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
Qa =
qc x Ap
3
+
JHL x k
5
(4.2)
Dimana :
Qa = kapasitas daya dukung izin tiang pancang
qc = tahanan ujung sondir
JHL = jumlah hambatan lekat
k = keliling tiang
Ap = luas penampang tiang
3 = faktor keamanan untuk daya dukung tiang
5 = faktor keamanan untuk gesekan pada selimut tiang
2. Kapasitas efisiensi kelompok tiang
Kapasitas efisiensi kelompok tiang berdasarkan Metode Converse-Labarre
Formula dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
Eg = 1 − θ
(n−1)m+(m−1)n
90.m.n
(4.3)
Dimana :
Eg = efesiensi kelompok tiang
m = jumlah tiang dalam satu kolom
n = jumlah tiang dalam satu baris
θ = arc tan-1 𝑑
𝑠
dalam satu baris
s = jarak pusat ke pusat tiang
d = iadmeter tiang
3. Daya dukung izin kelompok tiang
Daya dukung izin kelompok tiang dapat dinyatakan dalam rumus yaitu :
Qa group = Qa x Eg x n (4.4)
Dimana :
Qa group = daya dukung izin tiang group
Qa = daya dukung izin tiang tunggal
Eg = efisiensi kelompok tiang
n = jumlah tiang
4.2 Data Perhitungan
Data perhitungan tiang bor pada proyek Pembangunan Gedung Kamar
Operasi RSUD Hamba ini adalah sebagai berikut :
1. Diameter pondasi : 30 cm
2. Jarak tiang pondasi : 90 cm
3. Kedalaman : 6-9 m
3
4. Keliling tiang bore pile = π x D
= 3,14 x 30 cm
= 94,200 cm atau 0,094 m
5. Luas tiang bore pile (Ap) =
1
4
x π x (D)2
=
1
4
x 3,14 x (30 cm)2
= 706,500 cm2
Gambar 4.1 Detail pondasi
Sumber : Data proyek, 2020
4.3 Data Hasil Uji Sondir
Data tanah dari hasil uji sondir ini memiliki 4 titik sondir yang mewakili
lingkup pembangunan pada proyek tersebut. Berikut data serta tabel hasil sondir
dan grafik perlawanan konus (qc) dari ke empat titik sondir pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Grafik data uji sondir
Sumber : Data proyek, 2020
Keterangan :
: Sondir 1
: Sondir 2
: Sondir 3
: Sondir 4
0 20 40 60 80 100 120 140
0
1
2
3
4
5
6
7
0
1
2
3
4
5
6
7
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Kedalaman
(m)
qc (Kg/cm2)
6-9 meter
0,3 meter
0,9 meter
4
Berdasarkan grafi pada gambar 4.2, didapatkan nillai perlawanan konus
dan nilai jumlah hambatan lekat dari titik sondir 1, titik sondir 2, titik sondir 3, dan
titik sondir 4 yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.1 Ringkasan hasil uji keempat titik sondir
No.
Tititk
Sondir
Kedalaman
Sondir
(m)
Perlawanan
Konus (qc)
(kg/m2
)
Jumlah
Hambatan
Lekat (Tf)
(kN/m)
Muka Air Tanah
1. Sondir 1 6,00 125,963 736,435 Tidak ditemukan
2. Sondir 2
6,00
9,00
26,030
126,376
641,179
1181,915
Tidak ditemukan
3. Sondir 3 6,00 150,946 762,895 Tidak ditemukan
4. Sondir 4 6,00 120,966 674,695 -3,40
Sumber : Data proyek, 2020
Dari hasil data sondir yang ada maka jenis tanah pada proyek ini dapat
diklasifikasi berdasarkan sistem klasifikasi tanah menurut Robertson dan
Campanella dengan menggunakan nilai perlawanan konus dan rasio gesekan, yang
dapat dilihat pada grafik gambar 4.3 berikut.
Gambar 4.3 Grafik hubungan qc dan Fr menurut Robertson dan Campanella
Sumber : Hardiyatmo, 2010
Berdasarkan grafik pada gambar 4.3 dapat dilihat jenis tanah pada proyek
Pembangunan Gedung Kamar Operasi RSUD Hamba ini yaitu sebagai berikut.
5
Tabel 4.2 Ringkasan klasifikasi jenis tanah pada keempat titik sondir
No.
Tititk
Sondir
Kedalaman
Sondir
(m)
Perlawanan
Konus (qc)
(kg/m2
)
Rasio
Gesekan
(Fr)
(%)
Jenis Tanah
1. Sondir 1 6,00 125,963 1,148
Pasir sampai pasir
berlanau
2. Sondir 2
6,00
9,00
26,030
126,376
3,829
0,818
Lanau berlempung
sampai lempung berlanau
Pasir
3. Sondir 3 6,00 150,946 1,554
Pasir sampai pasir
berlanau
4. Sondir 4 6,00 120,966 1,196
Pasir sampai pasir
berlanau
Sumber : Data olahan, 2020
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jenis tanah berdasarkan hasil data sondir
pada proyek ini rata-rata memiliki jenis tanah yaitu pasir sampai pasir berlanau
yang ditemukan pada kedalaman 6 meter. Pada titik Sondir 2 di kedalaman 6 meter
memiliki jenis tanah yaitu lanau berlempung sampai lempung berlanau, sedangkan
di kedalaman 9 meter memiliki jenis tanah yaitu pasir.
4.4 Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Pondasi Bore Pile
Perhitungan kapasitas daya dukung pondasi bore pile berdasarkan data hasil
pengujian sondir pada proyek Pembangunan Gedung Kamar Operasi ini dilakukan
dengan menggunakan metode langsung untuk menghitung kapasitas daya dukung
pondasi bore pile tunggal, karena dalam perhitungan kapasitas daya dukung dengan
metode ini menggunakan parameter data sondir, hambatan lekat, hambatan konus
untuk mengetahui daya dukung ujung tiang dan daya dukung selimut tiang.
Sedangkan untuk menghitung efisiensi kelompok pondasi bore pile menggunakan
Metode Converse-Labarre Formula.
1. Perhitungan di titik Sondir 1
a. Perhitungan daya dukung ultimit pondasi bore pile tunggal
Qu = qc x Ap + JHL x k
= 125,963 kg/cm2 x 706,500 cm2 + 7,509 kg/cm2 x 94,200 cm
= 88992,860 kg + 707,348 kg
= 89700,208 kg
= 89,700 Ton
6
b. Perhitungan daya dukung izin pondasi bore pile tunggal
Qa =
qc x Ap
3
+
JHL x k
5
=
125,963 kg/cm2
x 706 ,500 cm2
3
+
7,509 kg/cm2
x 94,200 cm
5
= 29664,287 kg + 141,470 kg
= 29805,757 kg = 29,806 Ton
c. Perhitungan kapasitas efisiensi kelompok tiang bor
Diketahui : m = 1 baris
n = 2 tiang
θ = arc tan-1 𝑑
𝑠
= arc tan-1 30 cm
90 cm
= 18,435o
Eg = 1 − θ
(n−1)m+(m−1)n
90.m.n
= 1 – 18,435 x
(2−1)1+(1−1)2
90 𝑥 1 𝑥 2
= 0,898o
d. Perhitungan daya dukung izin kelompok tiang, n = 2 tiang
Qa grup = Qa x Eg x n
= 29805,757 kg x 0,898 x 2
= 53531,140 kg
= 53,531 Ton
2. Perhitungan di titik Sondir 2
a. Perhitungan titik Sondir 2 pada kedalaman 6,00 meter
1) Perhitungan daya dukung ultimit pondasi bore pile tunggal
Qu = qc x Ap + JHL x k
= 26,030 kg/cm2 x 706,500 cm2 + 6,538 kg/cm2 x 94,200 cm
= 18390,195 kg + 615,880 kg
= 19006,075 kg
= 19,006 Ton
2) Perhitungan daya dukung izin pondasi bore pile tunggal
Qa =
qc x Ap
3
+
JHL x k
5
=
26,030 kg/cm2
x 706,500 cm2
3
+
6,538 kg/cm2
x 94,200 cm
5
= 6130,065 kg + 123,176 kg
7
= 6253,241 kg
= 6,253 Ton
3) Perhitungan kapasitas efisiensi kelompok tiang bor
Diketahui : m = 1 baris
n = 2 tiang
θ = arc tan-1 𝑑
𝑠
= arc tan-1 30 cm
90 cm
= 18,435o
Eg = 1 − θ
(n−1)m+(m−1)n
90.m.n
= 1 – 18,435 x
(2−1)1+(1−1)2
90 𝑥 1 𝑥 2
= 0,898o
4) Perhitungan daya dukung izin kelompok tiang, n = 2 tiang
Qa grup = Qa x Eg x n
= 6253,241 kg x 0,898 x 2
= 11230,821 kg
= 11,231 Ton
b. Perhitungan titik Sondir 2 pada kedalaman 9,00 meter
1) Perhitungan daya dukung ultimit pondasi bore pile tunggal
Qu = qc x Ap + JHL x k
= 126,376 kg/cm2 x 706,500 cm2 + 12,052 kg/cm2 x 94,200 cm
= 89284,644 kg + 1135,298 kg
= 90419,942 kg
= 90,412 Ton
2) Perhitungan daya dukung izin pondasi bore pile tunggal
Qa =
qc x Ap
3
+
JHL x k
5
=
126 ,376 kg/cm2
x 706,500 cm2
3
+
12,052 kg/cm2
x 94,200 cm
5
= 29761,548 kg + 227,060 kg
= 29988,608 kg = 29,989 Ton
3) Perhitungan kapasitas efisiensi kelompok tiang bor
Diketahui : m = 1 baris
n = 2 tiang
θ = arc tan-1 𝑑
𝑠
= arc tan-1 30 cm
90 cm
= 18,435o
8
Eg = 1 − θ
(n−1)m+(m−1)n
90.m.n
= 1 – 18,435 x
(2−1)1+(1−1)2
90 𝑥 1 𝑥 2
= 0,898o
4) Perhitungan daya dukung izin kelompok tiang, n = 2 tiang
Qa grup = Qa x Eg x n
= 29988,608 kg x 0,898 x 2
= 53859,540 kg
= 53,860 Ton
3. Perhitungan di titik Sondir 3
a. Perhitungan daya dukung ultimit pondasi bore pile tunggal
Qu = qc x Ap + JHL x k
= 150,946 kg/cm2 x 706,500 cm2 + 7,779 kg/cm2 x 94,200 cm
= 106643,349 kg + 732,782 kg
= 107376,131 kg
= 107,376 Ton
b. Perhitungan daya dukung izin pondasi bore pile tunggal
Qa =
qc x Ap
3
+
JHL x k
5
=
150,946 kg/cm2
x 706 ,500 cm2
3
+
7,779 kg/cm2
x 94,200 cm
5
= 35547,783 kg + 146,556 kg
= 35694,339 kg
= 35,694 Ton
c. Perhitungan kapasitas efisiensi kelompok tiang bor
Diketahui : m = 1 baris
n = 2 tiang
θ = arc tan-1 𝑑
𝑠
= arc tan-1 30 cm
90 cm
= 18,435o
Eg = 1 − θ
(n−1)m+(m−1)n
90.m.n
= 1 – 18,435 x
(2−1)1+(1−1)2
90 𝑥 1 𝑥 2
= 0,898o
9
d. Perhitungan daya dukung izin kelompok tiang, n = 2 tiang
Qa grup = Qa x Eg x n
= 35694,339 kg x 0,898 x 2
= 64107,033 kg
= 64,107 Ton
4. Perhitungan di titik Sondir 4
a. Perhitungan daya dukung ultimit pondasi bore pile tunggal
Qu = qc x Ap + JHL x k
= 120,966 kg/cm2 x 706,500 cm2 + 6,880 kg/cm2 x 94,200 cm
= 85462,479 kg + 648,096 kg
= 86110,575 kg = 86,111 Ton
b. Perhitungan daya dukung izin pondasi bore pile tunggal
Qa =
qc x Ap
3
+
JHL x k
5
=
120,966 kg/cm2
x 706 ,500 cm2
3
+
6,880 kg/cm2
x 94,200 cm
5
= 28487,493 kg + 129,619 kg
= 28617,112 kg
= 28,617 Ton
c. Perhitungan kapasitas efisiensi kelompok tiang bor
Diketahui : m = 1 baris
n = 2 tiang
θ = arc tan-1 𝑑
𝑠
= arc tan-1 30 cm
90 cm
= 18,435o
Eg = 1 − θ
(n−1)m+(m−1)n
90.m.n
= 1 – 18,435 x
(2−1)1+(1−1)2
90 𝑥 1 𝑥 2
= 0,898o
d. Perhitungan daya dukung izin kelompok tiang, n = 2 tiang
Qa grup = Qa x Eg x n
= 28617,112 kg x 0,898 x 2
= 51396,333 kg
= 51,396 Ton
10
Dari seluruh data perhitungan daya dukung yang telah didapatkan maka
dapat dituliskan dalam bentuk tabel seperti berikut.
Tabel 4.3 Hasil perhitungan kapasitas daya dukung pondasi bore pile
Sondir
Ked.
(m)
qc
(kg/cm2
)
JHL
(kg/cm2
)
Qu
(kg)
Qa
(kg)
Eg
Qa grup
(kg)
1 6,00 125,963 7,509 89700,208 29805,757 0,898o
53531,140
2
6,00
9,00
26,030
126,376
6,538
12,052
19006,075
90419,942
6253,241
29988,608
0,898o 11230,821
53859,540
3 6,00 150,946 7,779 107376,131 35694,339 0,898o
64107,033
4 6,00 120,966 6,880 86110,575 28617,112 0,898o
51396,333
Sumber : Data olahan, 2020
Dari hasil perhitungan daya dukung pondasi bore pile kelompok
berdasarkan hasil data uji sondir telah didapatkan hasil Qa grup dari masing-masing
titik sondir. Untuk melihat atau mengetahui daya dukung pondasi aman atau
tidaknya, dan dapat dilihat dari mampu atau tidaknya pondasi menahan gaya yang
bekerja di atasnya (Qa grup > Pu). Pada pondasi gaya yang bekerja diatasnya
merupakan gaya yang didapat dari kolom, untuk Pu pada kolom adalah 203,8487
kN ~ 20786,78 kg dapat dilihat pada tabel 4.4. Maka dari hasil perhitungan tersebut
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil perhitungan pada titik Sondir 1 pada kedalaman 6,00 meter telah
didapatkan nilai daya dukung izin kelompok (Qa grup) sebesar 53531,140 kg
sehingga Qa grup > Pu adalah 53531,140 kg > 20786,78 kg. Maka daya dukung
pada titik Sondir 1 dapat dikatakan aman.
2. Pada titik Sondir 2 di kedalaman 6,00 meter telah didapatkan nilai daya dukung
izin kelompok (Qa grup) sebesar 11230,821 kg sehingga Qa grup > Pu adalah
11230,821 kg < 20786,78 kg. Maka daya dukung pada titik Sondir 2 tidak dapat
dikatakan aman.
3. Pada titik Sondir 3 di kedalaman 6,00 meter telah didapatkan nilai daya dukung
izin kelompok (Qa grup) sebesar 64107,033 kg sehingga Qa grup > Pu adalah
64107,033 kg > 20786,78 kg. Maka daya dukung pada titik Sondir 3 dikatakan
aman.
4. Pada titik Sondir 4 di kedalaman 6,00 meter telah didapatkan nilai daya dukung
izin kelompok (Qa grup) sebesar 51396,333 kg sehingga Qa grup > Pu adalah
51396,333 kg > 20786,78 kg. Maka daya dukung pada titik Sondir 4 bisa
dikatakan aman.
11
Berdasarkan hasil perhitungan dari kesimpulan di atas daya dukung yang
dapat dikatakan aman yaitu pada titik Sondir 1, Sondir 3, dan Sondir 4 yang berada
di kedalaman 6,00 karena telah memenuhi syarat dari nilai daya dukung izin
kelompok lebih besar daripada beban ultimit penampang kolom (Qa grup > Pu).
Sedangkan pada titik Sondir 2 di kedalaman 6,00 meter daya dukung tidak dapat
dikatakan aman karena tidak memenuhi syarat tersebut. Maka untuk solusinya pada
titik sondir kedua ini memakai kedalaman 9,00 meter, sehingga (Qa grup > Pu)
adalah (53859,540 kg > 20786,78 kg) maka pondasi dikatakan aman. Jadi pada
proyek Pembangunan Gedung Kamar Operasi ini menggunakan pondasi bore pile
dengan kedalaman 6 m – 9 m.
Tabel 4.4 Design axial force dan biaxial moment for Pu - Mu2 - Mu3 interaction
Column
End
Design Pu
kN
Design Mu2
kN-m
Design Mu3
kN-m
Station Loc
mm
Controlling
Combo
kN kN-m kN-m mm
Top 179,9274 18,1004 -11,0958 4700 COMB 2
Bottom 203,8487 -9,7361 5,7759 0 COMB 2
Sumber : Data proyek, 2020
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kerja praktek pada proyek Pembangunan Gedung Kamar Operasi RSUD
Hamba yang telah dilaksanakan, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan
yaitu sebagai berikut :
1. Proyek Pembangunan Gedung Kamar Operasi RSUD Hamba merupakan
sebagai proyek penunjang yang didasarkan untuk meningkatkan dan
mengoptimalkan fasilitas pelayanan di RSUD Hamba tersebut.
2. Struktur organisasi pada proyek secara umum telah sesuai dengan organisasi
proyek yang seharusnya yaitu mempunyai owner, konsultan, dan kontraktor.
Bentuk organisasi yang digunakan adalah organisasi proyek murni dimana
manajer proyek melakukan koordinasi dengan para staf secara rutin.
3. Dari aspek administrasi proyek jenis kontrak yang digunakan yaitu kontrak
harga satuan (unit price) karena pembayaran dilakukan dengan memberikan
jaminan uang muka 20% dari nilai Kontrak setelah itu sisa pembayaran
diberikan setelah selesainya pekerjaan.
4. Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan dengan pembayaran termin (progress
payment) karena pembayaran dilakukan atas pencapaian setiap tahap.
5. Pada proyek ini terjadi CCO (Contract Change Order) dibagian pondasi tapak
dan sloof yaitu pengurangan volume pekerjaan. Perubahan ini disebabkan
karena terjadinya kesalahan desain dan perhitungan volume yang ada di
perencanaan dengan kondisi di lapangan.
6. Dari aspek pelaksanaan proyek, penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja) di lokasi proyek masih sangat rendah, hal ini dikarenakan kurangnya
kesadaran pekerja tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
7. Kurangnya pengendalian mutu beton dilapangan karena tidak dilakukannya uji
slump dan pengujian kuat tekan.
8. Berdasarkan pengamatan di lapangan pada proyek ini terjadi keterlambatan
waktu, hal ini dikarenakan adanya hari libur serta pada saat pekerjaan pondasi
tapak membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang direncanakan. Karena
13
pekerjaan pondasi tapak masih menggunakan alat manual dan sedikitnya
jumlah pekerja. Cara pengendalian akibat keterlambatan yang dilakukan oleh
kontraktor ialah menambah waktu kerja dengan sistem shift serta penambahan
personal kerja.
9. Penggunaan pondasi yaitu pondasi bore pile secara grup pile dengan spesifikasi
diameter 30 cm dan kedalaman 6-9 meter, dimana kedalaman ini berdasarkan
data hasil uji sondir yang telah dilakukan.
10. Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, yang menjadi tinjauan adalah pondasi
bore pile dengan tugas khusus yaitu perhitungan daya dukung pondasi bore
pile kelompok berdasarkan data hasil uji sondir.
11. Analisa daya dukung pondasi yang terjadi pada proyek Pembangunan Gedung
Kamar Operasi RSUD Hamba ini terbilang aman dan mampu menahan beban
diatasnya.
5.2 Saran
Dari pengamatan yang telah dilakukan selama kerja praktek penulis
berharap ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dan diperhatikan dalam
pelaksanaan proyek yaitu sebagai berikut :
1. Kontraktor pelaksana sebaiknya meningkatkan pengawasan dan koreksi
pelaksanaan pekerjaan, hal ini dikarenakan untuk menjaga kualitas dari
pelaksanaan proyek dan menentukan hasil akhir dari proyek.
2. Kontraktor pelaksana sebaiknya lebih meningkatkan kinerja proyek agar
proyek tidak mengalami keterlambatan.
3. Kontraktor pelaksana sebaiknya melakukan penerapan K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) kepada pekerja karena pada saat pengamatan selama
dilapangan tidak ada pekerja yang menggunakan alat keselamatan pekerja. Hal
ini seharusnya dihindari karena dapat meningkatkan kecelakaan kerja.
4. Kontraktor pelaksana perlu meningkatkan pengendalian mutu pekerjaan,
terutama pada pekerjaan beton yang tidak dilakukan uji slump dan pengujian
kuat tekan beton.
DAFTAR PUSTAKA
PUPR, Kementerian. 2017. Modul 2 Pengetahuan Dasar Kontrak Konstruksi.
Bandung: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi.
Peraturan Menteri Pekerjaan Uum dan Perumahan Rakyat RI Nomor 14 Tahun
2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia.
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Simandjuntak, Reinhart. 2010. Dokumen Kontrak. Jakarta: Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
Bowles, Joseph E. 1992. Analisis dan Desain Pondasi Edisi Keempat Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Hadihardaja, Joetata. 1997. Rekayasa Pondasi II Pondasi Dangkal dan Pondasi
Dalam. Jakarta: Gunadarma
Hardiyatmo, Hary Christady. 2011. Analisis dan Perancangan Fondasi Bagian I
Edisi ke-2. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Herwin, dkk. 2019. “Kajian Efisiensi Pada Kelompok Tiang Dengan Konfigurasi 2
X 2” (hlm. 1-11). Pontianak: Teknik Sipil FT. UNTAN.
Fajarsari, Ega Julia dan Wulandari, Sri. “Studi Daya Dukung Aksial Kelompok”
Tiang” (hlm. 1-15). Jakarta: Teknik Sipil, Universitas Gunadarma.
Husnah. 2015. “Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek
Pembangunan Pondasi Tissue Block 5 & 6” (hlm. 1-10). Riau: Teknik Sipil,
Universitas Abdurrab.
Panggabean, Immanuel Panusunan Tua. 2017. “Perbandingan Daya Dukung Aksial
Tiang Pancang Tunggal Berdasarkan Data Sondir dan Data Standard
Penetration Test” dalam Juitech Volume 01 (hlm. 11-16). Medan:
Universitas Quality.
Widia, Winda dkk. 2017. “Evaluasi Daya Dukung Pondasi Bored Pile Terhadap Uji
Pembebanan Langsung Pada Proyek Pembangunan Aeon Mall Mixed Use
Sentul City Bogor” (hlm. 1-15). Bogor: Teknik Sipil, Universitas Pakuan.
Ridwan, Ahmad dkk. 2020. “Analisa Perencanaan Pondasi Tiang Pancang Pada
Gedung Rektorat Universitas Darul Ulum Jombang” dalam Jurnal
Manajemen Teknologi dan Teknik Sipil Nomor 1 Volume 3 (hlm. 86-97).
Kediri: Fakultas Teknik, Universitas Kadiri.
Nurachim, Lutfi dan Yakin, Yuki Achamad. 2017. “Analisis Daya Dukung
Kelompok Tiang Bor Pada Jembatan Moh Toha (di Proyek Penambahan
Lajur Tol Kopo - Buah Batu)” dalam Jurnal Online Institut Teknologi
Nasional Nomor 4 Volume 3 (hlm. 104-114). Bandung: Teknik Sipil Institut
Teknologi Nasional.
Sulistia, Ayu Fithrosyam. 2018. “Analisis Daya Dukung Tanah Pondasi Tiang
Pancang Dengan Metode Meyerhoff” Skripsi. Fakultas Teknik, Teknik
Sipil, Universitas Mataram, Mataram.
Tobing, Diana Lumban. 2019. “Analisis Daya Dukung Pondasi Bore Pile Pada
Proyek Pembangunan Gedung Wahid Hasyim Apartmen Medan” Skripsi.
Fakultas Teknik, Teknik Sipil, Universitas Medan Area, Medan.
Halibu, Edward Z. 2015. “Perencanaan Pondasi Bored Pile dan Metode
Pelaksanaan Pada Proyek Pembangunan Gedung RSJ Prof Dr. V.L.
Ratumbuysang Manado” Tugas Akhir, Teknik, Teknik Sipil, Politeknik
Negeri Manado, Manado.

More Related Content

Similar to BAB4.docx

Bab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhanBab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhanAsep Mulyadi
 
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 18. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1deka rolan
 
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalPerhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalSelly Riansyah
 
PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxGentaPermata2
 
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptxKULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptxTediHermawan5
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemuditanalialayubi
 
Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1Ihsan Rabbani
 
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxGentaPermata2
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4noussevarenna
 
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271supri yatna
 
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptxM TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptxtriyonopratama
 
Konstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussKonstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussMughny Halim
 
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting borNeng Tea
 

Similar to BAB4.docx (20)

9 contoh desain turap
9 contoh desain turap9 contoh desain turap
9 contoh desain turap
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhanBab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhan
 
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 18. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
 
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalPerhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
 
PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptx
 
Teori pascatarik
Teori pascatarikTeori pascatarik
Teori pascatarik
 
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptxKULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
KULIAH(4&5) HITUNGAN PONDASI.UTS .pptx
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
 
Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1
 
Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancangPondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang
 
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
 
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
 
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptxM TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
 
Konstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussKonstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan truss
 
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting bor
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Recently uploaded (9)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

BAB4.docx

  • 1. 1 BAB IVj TUGAS KHUSUS DAN PEMBAHASAN DAYA DUKUNG PONDASI BORE PILE KELOMPOK 4.1 Umum Tugas khusus yang akan dibahas berdasarkan kerja praktek 60 hari di proyek Pembangunan Gedung Kamar Operasi RSUD Hamba adalah menghitung daya dukung pondasi bore pile dengan menggunakan data tanah sondir (CPT) yang telah diperoleh dari proyek tersebut. Dalam pengerjaan tugas khusus ini penulis melakukan pengolahan data sondir yang selanjutnya akan dihitung sehingga didapatkan daya dukung kelompok bore pile. Pada proyek pembangunan ini menggunakan pondasi bore pile kelompok yang terdiri dari 2 buah bore pile. Untuk kondisi di lapangan pada saat kerja praktek yaitu sesuai dengan gambar rencana dan gambar struktur dimana dari segi banyak titik pondasi, jenis pondasi, serta dimensi dari pondasi setiap jenisnya. Pondasi bore pile merupakan salah satu jenis pondasi dalam yang berbentuk tabung terdiri dari campuran beton bertulang dengan dimensi dan ukuran tertentu sesuai dengan perhitungan, pondasi bore pile menggunakan metode pengeboran hingga pada kedalaman yang memiliki tingkat kekerasan tanah dan cukup untuk menopang beban dari suatu bangunan. 4.1.1 Kapasitas daya dukung pondasi bore pile Kapasitas daya dukung pondasi bore pile berdasarkan data hasil pengujian sondir ini dilakukan dengan menggunakan Metode Langsung (Direct Cone Method) untuk menghitung kapasitas daya dukung pondasi bore pile tunggal, serta menggunakan Metode Converse-Labarre Formula untuk menghitung efisiensi kelompok pondasi bore pile. 1. Kapasitas daya dukung pondasi bore pile tunggal a. Daya dukung ultimit pondasi bore pile Kapasitas daya dukung ultimit pondasi bore pile berdasarkan Metode Langsung dinyatakan dalam rumus sebagai berikut : Qu = qc x Ap + JHL x k (4.1) Dimana : Qu = kapasitas daya dukung ultimit bore pile qc = tahanan ujung sondir
  • 2. 2 Ap = luas penampang tiang k = keliling tiang b. Daya dukung ijin pondasi bore pile Kapasitas daya dukung ijin pondasi bore pile tunggal berdasarkan Metode Langsung dinyatakan dalam rumus sebagai berikut : Qa = qc x Ap 3 + JHL x k 5 (4.2) Dimana : Qa = kapasitas daya dukung izin tiang pancang qc = tahanan ujung sondir JHL = jumlah hambatan lekat k = keliling tiang Ap = luas penampang tiang 3 = faktor keamanan untuk daya dukung tiang 5 = faktor keamanan untuk gesekan pada selimut tiang 2. Kapasitas efisiensi kelompok tiang Kapasitas efisiensi kelompok tiang berdasarkan Metode Converse-Labarre Formula dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut : Eg = 1 − θ (n−1)m+(m−1)n 90.m.n (4.3) Dimana : Eg = efesiensi kelompok tiang m = jumlah tiang dalam satu kolom n = jumlah tiang dalam satu baris θ = arc tan-1 𝑑 𝑠 dalam satu baris s = jarak pusat ke pusat tiang d = iadmeter tiang 3. Daya dukung izin kelompok tiang Daya dukung izin kelompok tiang dapat dinyatakan dalam rumus yaitu : Qa group = Qa x Eg x n (4.4) Dimana : Qa group = daya dukung izin tiang group Qa = daya dukung izin tiang tunggal Eg = efisiensi kelompok tiang n = jumlah tiang 4.2 Data Perhitungan Data perhitungan tiang bor pada proyek Pembangunan Gedung Kamar Operasi RSUD Hamba ini adalah sebagai berikut : 1. Diameter pondasi : 30 cm 2. Jarak tiang pondasi : 90 cm 3. Kedalaman : 6-9 m
  • 3. 3 4. Keliling tiang bore pile = π x D = 3,14 x 30 cm = 94,200 cm atau 0,094 m 5. Luas tiang bore pile (Ap) = 1 4 x π x (D)2 = 1 4 x 3,14 x (30 cm)2 = 706,500 cm2 Gambar 4.1 Detail pondasi Sumber : Data proyek, 2020 4.3 Data Hasil Uji Sondir Data tanah dari hasil uji sondir ini memiliki 4 titik sondir yang mewakili lingkup pembangunan pada proyek tersebut. Berikut data serta tabel hasil sondir dan grafik perlawanan konus (qc) dari ke empat titik sondir pada gambar 4.2. Gambar 4.2 Grafik data uji sondir Sumber : Data proyek, 2020 Keterangan : : Sondir 1 : Sondir 2 : Sondir 3 : Sondir 4 0 20 40 60 80 100 120 140 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 Kedalaman (m) qc (Kg/cm2) 6-9 meter 0,3 meter 0,9 meter
  • 4. 4 Berdasarkan grafi pada gambar 4.2, didapatkan nillai perlawanan konus dan nilai jumlah hambatan lekat dari titik sondir 1, titik sondir 2, titik sondir 3, dan titik sondir 4 yaitu sebagai berikut : Tabel 4.1 Ringkasan hasil uji keempat titik sondir No. Tititk Sondir Kedalaman Sondir (m) Perlawanan Konus (qc) (kg/m2 ) Jumlah Hambatan Lekat (Tf) (kN/m) Muka Air Tanah 1. Sondir 1 6,00 125,963 736,435 Tidak ditemukan 2. Sondir 2 6,00 9,00 26,030 126,376 641,179 1181,915 Tidak ditemukan 3. Sondir 3 6,00 150,946 762,895 Tidak ditemukan 4. Sondir 4 6,00 120,966 674,695 -3,40 Sumber : Data proyek, 2020 Dari hasil data sondir yang ada maka jenis tanah pada proyek ini dapat diklasifikasi berdasarkan sistem klasifikasi tanah menurut Robertson dan Campanella dengan menggunakan nilai perlawanan konus dan rasio gesekan, yang dapat dilihat pada grafik gambar 4.3 berikut. Gambar 4.3 Grafik hubungan qc dan Fr menurut Robertson dan Campanella Sumber : Hardiyatmo, 2010 Berdasarkan grafik pada gambar 4.3 dapat dilihat jenis tanah pada proyek Pembangunan Gedung Kamar Operasi RSUD Hamba ini yaitu sebagai berikut.
  • 5. 5 Tabel 4.2 Ringkasan klasifikasi jenis tanah pada keempat titik sondir No. Tititk Sondir Kedalaman Sondir (m) Perlawanan Konus (qc) (kg/m2 ) Rasio Gesekan (Fr) (%) Jenis Tanah 1. Sondir 1 6,00 125,963 1,148 Pasir sampai pasir berlanau 2. Sondir 2 6,00 9,00 26,030 126,376 3,829 0,818 Lanau berlempung sampai lempung berlanau Pasir 3. Sondir 3 6,00 150,946 1,554 Pasir sampai pasir berlanau 4. Sondir 4 6,00 120,966 1,196 Pasir sampai pasir berlanau Sumber : Data olahan, 2020 Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jenis tanah berdasarkan hasil data sondir pada proyek ini rata-rata memiliki jenis tanah yaitu pasir sampai pasir berlanau yang ditemukan pada kedalaman 6 meter. Pada titik Sondir 2 di kedalaman 6 meter memiliki jenis tanah yaitu lanau berlempung sampai lempung berlanau, sedangkan di kedalaman 9 meter memiliki jenis tanah yaitu pasir. 4.4 Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Pondasi Bore Pile Perhitungan kapasitas daya dukung pondasi bore pile berdasarkan data hasil pengujian sondir pada proyek Pembangunan Gedung Kamar Operasi ini dilakukan dengan menggunakan metode langsung untuk menghitung kapasitas daya dukung pondasi bore pile tunggal, karena dalam perhitungan kapasitas daya dukung dengan metode ini menggunakan parameter data sondir, hambatan lekat, hambatan konus untuk mengetahui daya dukung ujung tiang dan daya dukung selimut tiang. Sedangkan untuk menghitung efisiensi kelompok pondasi bore pile menggunakan Metode Converse-Labarre Formula. 1. Perhitungan di titik Sondir 1 a. Perhitungan daya dukung ultimit pondasi bore pile tunggal Qu = qc x Ap + JHL x k = 125,963 kg/cm2 x 706,500 cm2 + 7,509 kg/cm2 x 94,200 cm = 88992,860 kg + 707,348 kg = 89700,208 kg = 89,700 Ton
  • 6. 6 b. Perhitungan daya dukung izin pondasi bore pile tunggal Qa = qc x Ap 3 + JHL x k 5 = 125,963 kg/cm2 x 706 ,500 cm2 3 + 7,509 kg/cm2 x 94,200 cm 5 = 29664,287 kg + 141,470 kg = 29805,757 kg = 29,806 Ton c. Perhitungan kapasitas efisiensi kelompok tiang bor Diketahui : m = 1 baris n = 2 tiang θ = arc tan-1 𝑑 𝑠 = arc tan-1 30 cm 90 cm = 18,435o Eg = 1 − θ (n−1)m+(m−1)n 90.m.n = 1 – 18,435 x (2−1)1+(1−1)2 90 𝑥 1 𝑥 2 = 0,898o d. Perhitungan daya dukung izin kelompok tiang, n = 2 tiang Qa grup = Qa x Eg x n = 29805,757 kg x 0,898 x 2 = 53531,140 kg = 53,531 Ton 2. Perhitungan di titik Sondir 2 a. Perhitungan titik Sondir 2 pada kedalaman 6,00 meter 1) Perhitungan daya dukung ultimit pondasi bore pile tunggal Qu = qc x Ap + JHL x k = 26,030 kg/cm2 x 706,500 cm2 + 6,538 kg/cm2 x 94,200 cm = 18390,195 kg + 615,880 kg = 19006,075 kg = 19,006 Ton 2) Perhitungan daya dukung izin pondasi bore pile tunggal Qa = qc x Ap 3 + JHL x k 5 = 26,030 kg/cm2 x 706,500 cm2 3 + 6,538 kg/cm2 x 94,200 cm 5 = 6130,065 kg + 123,176 kg
  • 7. 7 = 6253,241 kg = 6,253 Ton 3) Perhitungan kapasitas efisiensi kelompok tiang bor Diketahui : m = 1 baris n = 2 tiang θ = arc tan-1 𝑑 𝑠 = arc tan-1 30 cm 90 cm = 18,435o Eg = 1 − θ (n−1)m+(m−1)n 90.m.n = 1 – 18,435 x (2−1)1+(1−1)2 90 𝑥 1 𝑥 2 = 0,898o 4) Perhitungan daya dukung izin kelompok tiang, n = 2 tiang Qa grup = Qa x Eg x n = 6253,241 kg x 0,898 x 2 = 11230,821 kg = 11,231 Ton b. Perhitungan titik Sondir 2 pada kedalaman 9,00 meter 1) Perhitungan daya dukung ultimit pondasi bore pile tunggal Qu = qc x Ap + JHL x k = 126,376 kg/cm2 x 706,500 cm2 + 12,052 kg/cm2 x 94,200 cm = 89284,644 kg + 1135,298 kg = 90419,942 kg = 90,412 Ton 2) Perhitungan daya dukung izin pondasi bore pile tunggal Qa = qc x Ap 3 + JHL x k 5 = 126 ,376 kg/cm2 x 706,500 cm2 3 + 12,052 kg/cm2 x 94,200 cm 5 = 29761,548 kg + 227,060 kg = 29988,608 kg = 29,989 Ton 3) Perhitungan kapasitas efisiensi kelompok tiang bor Diketahui : m = 1 baris n = 2 tiang θ = arc tan-1 𝑑 𝑠 = arc tan-1 30 cm 90 cm = 18,435o
  • 8. 8 Eg = 1 − θ (n−1)m+(m−1)n 90.m.n = 1 – 18,435 x (2−1)1+(1−1)2 90 𝑥 1 𝑥 2 = 0,898o 4) Perhitungan daya dukung izin kelompok tiang, n = 2 tiang Qa grup = Qa x Eg x n = 29988,608 kg x 0,898 x 2 = 53859,540 kg = 53,860 Ton 3. Perhitungan di titik Sondir 3 a. Perhitungan daya dukung ultimit pondasi bore pile tunggal Qu = qc x Ap + JHL x k = 150,946 kg/cm2 x 706,500 cm2 + 7,779 kg/cm2 x 94,200 cm = 106643,349 kg + 732,782 kg = 107376,131 kg = 107,376 Ton b. Perhitungan daya dukung izin pondasi bore pile tunggal Qa = qc x Ap 3 + JHL x k 5 = 150,946 kg/cm2 x 706 ,500 cm2 3 + 7,779 kg/cm2 x 94,200 cm 5 = 35547,783 kg + 146,556 kg = 35694,339 kg = 35,694 Ton c. Perhitungan kapasitas efisiensi kelompok tiang bor Diketahui : m = 1 baris n = 2 tiang θ = arc tan-1 𝑑 𝑠 = arc tan-1 30 cm 90 cm = 18,435o Eg = 1 − θ (n−1)m+(m−1)n 90.m.n = 1 – 18,435 x (2−1)1+(1−1)2 90 𝑥 1 𝑥 2 = 0,898o
  • 9. 9 d. Perhitungan daya dukung izin kelompok tiang, n = 2 tiang Qa grup = Qa x Eg x n = 35694,339 kg x 0,898 x 2 = 64107,033 kg = 64,107 Ton 4. Perhitungan di titik Sondir 4 a. Perhitungan daya dukung ultimit pondasi bore pile tunggal Qu = qc x Ap + JHL x k = 120,966 kg/cm2 x 706,500 cm2 + 6,880 kg/cm2 x 94,200 cm = 85462,479 kg + 648,096 kg = 86110,575 kg = 86,111 Ton b. Perhitungan daya dukung izin pondasi bore pile tunggal Qa = qc x Ap 3 + JHL x k 5 = 120,966 kg/cm2 x 706 ,500 cm2 3 + 6,880 kg/cm2 x 94,200 cm 5 = 28487,493 kg + 129,619 kg = 28617,112 kg = 28,617 Ton c. Perhitungan kapasitas efisiensi kelompok tiang bor Diketahui : m = 1 baris n = 2 tiang θ = arc tan-1 𝑑 𝑠 = arc tan-1 30 cm 90 cm = 18,435o Eg = 1 − θ (n−1)m+(m−1)n 90.m.n = 1 – 18,435 x (2−1)1+(1−1)2 90 𝑥 1 𝑥 2 = 0,898o d. Perhitungan daya dukung izin kelompok tiang, n = 2 tiang Qa grup = Qa x Eg x n = 28617,112 kg x 0,898 x 2 = 51396,333 kg = 51,396 Ton
  • 10. 10 Dari seluruh data perhitungan daya dukung yang telah didapatkan maka dapat dituliskan dalam bentuk tabel seperti berikut. Tabel 4.3 Hasil perhitungan kapasitas daya dukung pondasi bore pile Sondir Ked. (m) qc (kg/cm2 ) JHL (kg/cm2 ) Qu (kg) Qa (kg) Eg Qa grup (kg) 1 6,00 125,963 7,509 89700,208 29805,757 0,898o 53531,140 2 6,00 9,00 26,030 126,376 6,538 12,052 19006,075 90419,942 6253,241 29988,608 0,898o 11230,821 53859,540 3 6,00 150,946 7,779 107376,131 35694,339 0,898o 64107,033 4 6,00 120,966 6,880 86110,575 28617,112 0,898o 51396,333 Sumber : Data olahan, 2020 Dari hasil perhitungan daya dukung pondasi bore pile kelompok berdasarkan hasil data uji sondir telah didapatkan hasil Qa grup dari masing-masing titik sondir. Untuk melihat atau mengetahui daya dukung pondasi aman atau tidaknya, dan dapat dilihat dari mampu atau tidaknya pondasi menahan gaya yang bekerja di atasnya (Qa grup > Pu). Pada pondasi gaya yang bekerja diatasnya merupakan gaya yang didapat dari kolom, untuk Pu pada kolom adalah 203,8487 kN ~ 20786,78 kg dapat dilihat pada tabel 4.4. Maka dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil perhitungan pada titik Sondir 1 pada kedalaman 6,00 meter telah didapatkan nilai daya dukung izin kelompok (Qa grup) sebesar 53531,140 kg sehingga Qa grup > Pu adalah 53531,140 kg > 20786,78 kg. Maka daya dukung pada titik Sondir 1 dapat dikatakan aman. 2. Pada titik Sondir 2 di kedalaman 6,00 meter telah didapatkan nilai daya dukung izin kelompok (Qa grup) sebesar 11230,821 kg sehingga Qa grup > Pu adalah 11230,821 kg < 20786,78 kg. Maka daya dukung pada titik Sondir 2 tidak dapat dikatakan aman. 3. Pada titik Sondir 3 di kedalaman 6,00 meter telah didapatkan nilai daya dukung izin kelompok (Qa grup) sebesar 64107,033 kg sehingga Qa grup > Pu adalah 64107,033 kg > 20786,78 kg. Maka daya dukung pada titik Sondir 3 dikatakan aman. 4. Pada titik Sondir 4 di kedalaman 6,00 meter telah didapatkan nilai daya dukung izin kelompok (Qa grup) sebesar 51396,333 kg sehingga Qa grup > Pu adalah 51396,333 kg > 20786,78 kg. Maka daya dukung pada titik Sondir 4 bisa dikatakan aman.
  • 11. 11 Berdasarkan hasil perhitungan dari kesimpulan di atas daya dukung yang dapat dikatakan aman yaitu pada titik Sondir 1, Sondir 3, dan Sondir 4 yang berada di kedalaman 6,00 karena telah memenuhi syarat dari nilai daya dukung izin kelompok lebih besar daripada beban ultimit penampang kolom (Qa grup > Pu). Sedangkan pada titik Sondir 2 di kedalaman 6,00 meter daya dukung tidak dapat dikatakan aman karena tidak memenuhi syarat tersebut. Maka untuk solusinya pada titik sondir kedua ini memakai kedalaman 9,00 meter, sehingga (Qa grup > Pu) adalah (53859,540 kg > 20786,78 kg) maka pondasi dikatakan aman. Jadi pada proyek Pembangunan Gedung Kamar Operasi ini menggunakan pondasi bore pile dengan kedalaman 6 m – 9 m. Tabel 4.4 Design axial force dan biaxial moment for Pu - Mu2 - Mu3 interaction Column End Design Pu kN Design Mu2 kN-m Design Mu3 kN-m Station Loc mm Controlling Combo kN kN-m kN-m mm Top 179,9274 18,1004 -11,0958 4700 COMB 2 Bottom 203,8487 -9,7361 5,7759 0 COMB 2 Sumber : Data proyek, 2020
  • 12. 12 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kerja praktek pada proyek Pembangunan Gedung Kamar Operasi RSUD Hamba yang telah dilaksanakan, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Proyek Pembangunan Gedung Kamar Operasi RSUD Hamba merupakan sebagai proyek penunjang yang didasarkan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan fasilitas pelayanan di RSUD Hamba tersebut. 2. Struktur organisasi pada proyek secara umum telah sesuai dengan organisasi proyek yang seharusnya yaitu mempunyai owner, konsultan, dan kontraktor. Bentuk organisasi yang digunakan adalah organisasi proyek murni dimana manajer proyek melakukan koordinasi dengan para staf secara rutin. 3. Dari aspek administrasi proyek jenis kontrak yang digunakan yaitu kontrak harga satuan (unit price) karena pembayaran dilakukan dengan memberikan jaminan uang muka 20% dari nilai Kontrak setelah itu sisa pembayaran diberikan setelah selesainya pekerjaan. 4. Pembayaran hasil pekerjaan dilakukan dengan pembayaran termin (progress payment) karena pembayaran dilakukan atas pencapaian setiap tahap. 5. Pada proyek ini terjadi CCO (Contract Change Order) dibagian pondasi tapak dan sloof yaitu pengurangan volume pekerjaan. Perubahan ini disebabkan karena terjadinya kesalahan desain dan perhitungan volume yang ada di perencanaan dengan kondisi di lapangan. 6. Dari aspek pelaksanaan proyek, penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di lokasi proyek masih sangat rendah, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran pekerja tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3). 7. Kurangnya pengendalian mutu beton dilapangan karena tidak dilakukannya uji slump dan pengujian kuat tekan. 8. Berdasarkan pengamatan di lapangan pada proyek ini terjadi keterlambatan waktu, hal ini dikarenakan adanya hari libur serta pada saat pekerjaan pondasi tapak membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang direncanakan. Karena
  • 13. 13 pekerjaan pondasi tapak masih menggunakan alat manual dan sedikitnya jumlah pekerja. Cara pengendalian akibat keterlambatan yang dilakukan oleh kontraktor ialah menambah waktu kerja dengan sistem shift serta penambahan personal kerja. 9. Penggunaan pondasi yaitu pondasi bore pile secara grup pile dengan spesifikasi diameter 30 cm dan kedalaman 6-9 meter, dimana kedalaman ini berdasarkan data hasil uji sondir yang telah dilakukan. 10. Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, yang menjadi tinjauan adalah pondasi bore pile dengan tugas khusus yaitu perhitungan daya dukung pondasi bore pile kelompok berdasarkan data hasil uji sondir. 11. Analisa daya dukung pondasi yang terjadi pada proyek Pembangunan Gedung Kamar Operasi RSUD Hamba ini terbilang aman dan mampu menahan beban diatasnya. 5.2 Saran Dari pengamatan yang telah dilakukan selama kerja praktek penulis berharap ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dan diperhatikan dalam pelaksanaan proyek yaitu sebagai berikut : 1. Kontraktor pelaksana sebaiknya meningkatkan pengawasan dan koreksi pelaksanaan pekerjaan, hal ini dikarenakan untuk menjaga kualitas dari pelaksanaan proyek dan menentukan hasil akhir dari proyek. 2. Kontraktor pelaksana sebaiknya lebih meningkatkan kinerja proyek agar proyek tidak mengalami keterlambatan. 3. Kontraktor pelaksana sebaiknya melakukan penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) kepada pekerja karena pada saat pengamatan selama dilapangan tidak ada pekerja yang menggunakan alat keselamatan pekerja. Hal ini seharusnya dihindari karena dapat meningkatkan kecelakaan kerja. 4. Kontraktor pelaksana perlu meningkatkan pengendalian mutu pekerjaan, terutama pada pekerjaan beton yang tidak dilakukan uji slump dan pengujian kuat tekan beton.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA PUPR, Kementerian. 2017. Modul 2 Pengetahuan Dasar Kontrak Konstruksi. Bandung: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi. Peraturan Menteri Pekerjaan Uum dan Perumahan Rakyat RI Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Simandjuntak, Reinhart. 2010. Dokumen Kontrak. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Bowles, Joseph E. 1992. Analisis dan Desain Pondasi Edisi Keempat Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Hadihardaja, Joetata. 1997. Rekayasa Pondasi II Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam. Jakarta: Gunadarma Hardiyatmo, Hary Christady. 2011. Analisis dan Perancangan Fondasi Bagian I Edisi ke-2. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Herwin, dkk. 2019. “Kajian Efisiensi Pada Kelompok Tiang Dengan Konfigurasi 2 X 2” (hlm. 1-11). Pontianak: Teknik Sipil FT. UNTAN. Fajarsari, Ega Julia dan Wulandari, Sri. “Studi Daya Dukung Aksial Kelompok” Tiang” (hlm. 1-15). Jakarta: Teknik Sipil, Universitas Gunadarma. Husnah. 2015. “Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Pembangunan Pondasi Tissue Block 5 & 6” (hlm. 1-10). Riau: Teknik Sipil, Universitas Abdurrab. Panggabean, Immanuel Panusunan Tua. 2017. “Perbandingan Daya Dukung Aksial Tiang Pancang Tunggal Berdasarkan Data Sondir dan Data Standard Penetration Test” dalam Juitech Volume 01 (hlm. 11-16). Medan: Universitas Quality. Widia, Winda dkk. 2017. “Evaluasi Daya Dukung Pondasi Bored Pile Terhadap Uji Pembebanan Langsung Pada Proyek Pembangunan Aeon Mall Mixed Use Sentul City Bogor” (hlm. 1-15). Bogor: Teknik Sipil, Universitas Pakuan.
  • 15. Ridwan, Ahmad dkk. 2020. “Analisa Perencanaan Pondasi Tiang Pancang Pada Gedung Rektorat Universitas Darul Ulum Jombang” dalam Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Sipil Nomor 1 Volume 3 (hlm. 86-97). Kediri: Fakultas Teknik, Universitas Kadiri. Nurachim, Lutfi dan Yakin, Yuki Achamad. 2017. “Analisis Daya Dukung Kelompok Tiang Bor Pada Jembatan Moh Toha (di Proyek Penambahan Lajur Tol Kopo - Buah Batu)” dalam Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Nomor 4 Volume 3 (hlm. 104-114). Bandung: Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional. Sulistia, Ayu Fithrosyam. 2018. “Analisis Daya Dukung Tanah Pondasi Tiang Pancang Dengan Metode Meyerhoff” Skripsi. Fakultas Teknik, Teknik Sipil, Universitas Mataram, Mataram. Tobing, Diana Lumban. 2019. “Analisis Daya Dukung Pondasi Bore Pile Pada Proyek Pembangunan Gedung Wahid Hasyim Apartmen Medan” Skripsi. Fakultas Teknik, Teknik Sipil, Universitas Medan Area, Medan. Halibu, Edward Z. 2015. “Perencanaan Pondasi Bored Pile dan Metode Pelaksanaan Pada Proyek Pembangunan Gedung RSJ Prof Dr. V.L. Ratumbuysang Manado” Tugas Akhir, Teknik, Teknik Sipil, Politeknik Negeri Manado, Manado.