SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Definisi
 Komunikasi Terapeutik (KT) adalah
interaksi interpersonal antara
perawat (health provider) dengan
klien di mana si perawat berfokus
pada kebutuhan spesifik klien untuk
mempromosikan sebuah pertukaran
informasi yang efektif
KT dapat membantu …
 Menegakkan hubungan terapeutik perawat-klien
 Mengidentifikasi perhatian klien yang paling
penting pada saat itu (the client-centered goal)
 Mengukur persepsi klien tentang masalahnya
 Memfasilitasi ekspresi emosi klien
 Mengajari klien dan keluarga perawatan sendiri
yang perlu
 Mengenali kebutuhan klien
 Mengimplementasikan intervensi yang dirancang
untuk menyatakan kebutuhan klien
 Tuntunan bagi klien untuk mengidentifikasi sebuah
rencana aksi solusi yang memuaskan dan secara
sosial dapat diterima
 Komunikasi terapeutik adalah
komunikasi yang direncanakan secara
sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan pasien
 Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi
interpersonal dengan titik tolak saling
memberikan pengertian antar perawat
dengan pasien. Persoalan mendasar dan
komunikasi in adalah adanya saling
membutuhan antara perawat dan pasien,
sehingga dapat dikategorikan ke dalam
komunikasi pribadi di antara perawat dan
pasien, perawat membantu dan pasien
menerima bantuan
 Komunikasi terapeutik bukan
pekerjaan yang bisa dikesampingkan,
namun harus direncanakan,
disengaja, dan merupakan tindakan
profesional. Akan tetapi, jangan
sampai karena terlalu asyik bekerja,
kemudian melupakan pasien sebagai
manusia dengan beragam latar
belakang dan masalahnya
Manfaat Komunikasi
Terapeutik
 Manfaat komunikasi terapeutik
adalah untuk mendorong dan
menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan
perawat dan pasien.
Mengidentifikasi. mengungkap
perasaan dan mengkaji masalah dan
evaluasi tindakan yang dilakukan oleh
perawat
Tujuan Komunikasi
Terapeutik
 Membantu pasien untuk memperjelas
dan mengurangi beban perasaan dan
pikiran serta dapat mengambil
tindakan yang efektif untuk pasien,
membantu mempengaruhi orang lain,
lingkungan fisik dan diri sendiri.
Tujuan Komunikasi
Terapeutik (lanjutan)
 Kualitas asuhan keperawatan yang
diberikan kepada klien sangat
dipengaruhi oleh kualitas hubungan
perawat-klien, Bila perawat tidak
memperhatikan hal ini, hubungan
perawat-klien tersebut bukanlah
hubungan yang memberikan dampak
terapeutik yang mempercepat
kesembuhan klien, tetapi hubungan
sosial biasa.
Jenis Komunikasi
Terapeutik
 Komunikasi merupakan proses
kompleks yang melibatkan perilaku
dan memungkinkan individu untuk
berhubungan dengan orang lain dan
dunia sekitarnya. Menurut Potter
dan Perry (1993) dalam Purba
(2003), komunikasi terjadi pada tiga
tingkatan yaitu intrapersonal,
interpersonal dan publik.
 Menurut Potter dan Perry (1993),
Swansburg (1990), Szilagyi (1984),
dan Tappen (1995) dalam Purba
(2003) ada tiga jenis komunikasi
yaitu verbal, tertulis dan non-verbal
yang dimanifestasikan secara
terapeutik.
 Komunikasi Verbal
 Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam
pelayanan keperawatan di rumah sakit adalah
pertukaran informasi secara verbal terutama
pembicaraan dengan tatap muka. Komunikasi verbal
biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Kata-kata
adalah alat atau simbol yang dipakai untuk
mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan
respon emosional, atau menguraikan obyek, observasi
dan ingatan. Sering juga untuk menyampaikan arti
yang tersembunyi, dan menguji minat seseorang.
Keuntungan komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu
memungkinkan tiap individu untuk berespon secara
langsung.
 Komunikasi Verbal yang efektif harus:
 Jelas dan ringkas
 Komunikasi yang efektif harus sederhana,
pendek dan langsung. Makin sedikit kata-kata
yang digunakan makin kecil keniungkinan
teijadinya kerancuan. Kejelasan dapat dicapai
dengan berbicara secara lambat dan
mengucapkannya dengan jelas. Penggunaan contoh
bisa membuat penjelasan lebih mudah untuk
dipahami. Ulang bagian yang penting dari pesan
yang disampaikan. Penerimaan pesan perlu
mengetahui apa, mengapa, bagaimana, kapan,
siapa dan dimana. Ringkas, dengan menggunakan
kata-kata yang mengekspresikan ide secara
sederhana.
 Perbendaharaan Kata (Mudah dipahami)
 Komunikasi tidak akan berhasil, jika pengirim
pesan tidak mampu menerjemahkan kata dan
ucapan. Banyak istilah teknis yang digunakan
dalam keperawatan dan kedokteran, dan jika
ini digunakan oleh perawat, klien dapat
menjadi bingung dan tidak mampu mengikuti
petunjuk atau mempelajari informasi penting.
Ucapkan pesan dengan istilah yang dimengerti
klien. Daripada mengatakan “Duduk, sementara
saya akan mengauskultasi paru paru anda” akan
lebih baik jika dikatakan “Duduklah sementara
saya mendengarkan paru-paru anda”.
 Arti denotatif dan konotatif
 Arti denotatif memberikan pengertian yang
sama terhadap kata yang digunakan,
sedangkan arti konotatif merupakan pikiran,
perasaan atau ide yang terdapat dalam suatu
kata. Kata serius dipahami klien sebagai suatu
kondisi mendekati kematian, tetapi perawat
akan menggunakan kata kritis untuk
menjelaskan keadaan yang mendekati
kematian. Ketika berkomunikasi dengan
perawat harus hati-hati memilih kata-kata
sehingga tidak mudah untuk disalah tafsirkan,
terutama sangat penting ketika menjelaskan
tujuan terapi, terapi dan kondisi klien.
 Selaan dan kesempatan berbicara
 Kecepatan dan tempo bicara yang tepat turut
menentukan keberhasilan komunikasi verbal. Selaan yang
lama dan pengalihan yang cepat pada pokok pembicaraan
lain mungkin akan menimbulkan kesan bahwa perawat
sedang menyembunyikan sesuatu terhadap klien. Perawat
sebaiknya tidak berbicara dengan cepat sehingga kata-
kata tidak jelas. Selaan perlu digunakan untuk
menekankan pada hal tertentu, memberi waktu kepada
pendengar untuk mendengarkan dan memahami arti kata.
Selaan yang tepat dapat dilakukan dengan memikirkan
apa yang akan dikatakan sebelum mengucapkannya,
menyimak isyarat nonverbal dari pendengar yang mungkin
menunjukkan. Perawat juga bisa menanyakan kepada
pendengar apakah ia berbicara terlalu lambat atau
terlalu cepat dan perlu untuk diulang.
 Waktu dan Relevansi
 Waktu yang tepat sangat penting untuk
menangkap pesan. Bila klien sedang menangis
kesakitan, tidak waktunya untuk menjelaskan
resiko operasi. Kendatipun pesan diucapkan
secara jelas dan singkat, tetapi waktu tidak
tepat dapat menghalangi penerimaan pesan
secara akurat. Oleh karena itu, perawat harus
peka terhadap ketepatan waktu untuk
berkomunikasi. Begitu pula komunikasi verbal
akan lebih bermakna jika pesan yang
disampaikan berkaitan dengan minat dan
kebutuhan klien.
 Humor
 Dugan (1989) dalam Purba (2003) mengatakan
bahwa tertawa membantu pengurangi ketegangan
dan rasa sakit yang disebabkan oleh stres, dan
meningkatkan keberhasilan perawat dalam
memberikan dukungan emosional terhadap klien.
Sullivan dan Deane (1988) dalam Purba (2006)
melaporkan bahwa humor merangsang produksi
catecholamines dan hormon yang menimbulkan
perasaan sehat, meningkatkan toleransi terhadap
rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi
relaksasi pernapasan dan menggunakan humor untuk
menutupi rasa takut dan tidak enak atau menutupi
ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dengan
klien.
 Komunikasi Tertulis
 Komunikasi tertulis merupakan salah
satu bentuk komunikasi yang sering
digunakan dalam bisnis, seperti
komunikasi melalui surat menyurat,
pembuatan memo, laporan, iklan di surat
kabar dan lain- lain.
 Prinsip-prinsip komunikasi tertulis terdiri
dari :
 Lengkap
 Ringkas
 Pertimbangan
 Konkrit
 Jelas
 Sopan
 Benar
 Fungsi komunikasi tertulis adalah:
 Sebagai tanda bukti tertulis yang otentik,
misalnya; persetujuan operasi.
 Alat pengingat/berpikir bilamana diperlukan,
misalnya surat yang telah diarsipkan.
 Dokumentasi historis, misalnya surat dalam
arsip lama yang digali kembali untuk
mengetahui perkembangan masa lampau.
 Jaminan keamanan, umpamanya surat
keterangan jalan.
 Pedoman atau dasar bertindak, misalnya surat
keputusan, surat perintah, surat
pengangkatan.
 Keuntungan Komunikasi tertulis adalah:
 Adanya dokumen tertulis
 Sebagai bukti penerimaan dan pengiriman
 Dapat meyampaikan ide yang rumit
 Memberikan analisa, evaluasi dan ringkasan
 Menyebarkan informasi kepada khalayak ramai
 Dapat menegaskan, menafsirkan dan
menjelaskan komunikasi lisan.
 Membentuk dasar kontrak atau perjanjian
 Untuk penelitian dan bukti di pengadilan
 Kerugian Komunikasi tertulis adalah:
 Memakan waktu lama untuk membuatnya
 Memakan biaya yang mahal
 Komunikasi tertulis cenderung lebih formal
 Dapat menimbulkan masalah karena salah
penafsiran
 Susah untuk mendapatkan umpan balik segera
 Bentuk dan isi surat tidak dapat di ubah bila
telah dikirimkan
 Bila penulisan kurang baik maka akan
membingungkan Si pembaca.
 Komunikasi Non Verbal
 Komunikasi non-verbal adalah pemindahan
pesan tanpa menggunakan kata-kata.
Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk
menyampaikan pesan kepada orang lain.
Perawat perlu menyadari pesan verbal dan
non-verbal yang disampaikan klien mulai dan
saat pengkajian sampai evaluasi asuhan
keperawatan, karena isyarat non verbal
menambah arti terhadap pesan verbal. Perawat
yang mendektesi suatu kondisi dan menentukan
kebutuhan asuhan keperawatan.
 Morris (1977) dalam Liliweni (2004)
membagi pesan non verbal sebagai berikut:
 Kinesik
 Kinesik adalah pesan non verbal yang
diimplementasikan dalam bentuk bahasa isyarat
tubuh atau anggota tubuh. Perhatikan bahwa
dalam pengalihan informasi mengenai
kesehatan, para penyuluh tidak saja
menggunakan kata-kata secara verbal tetapi
juga memperkuat pesan-pesan itu dengan
bahasa isyarat untuk mengatakan suatu
penyakit yang berbahaya, obat yang mujarab,
cara memakai kondom, cara mengaduk obat,
dan lain-lain.
 Proksemik
 Proksemik yaitu bahasa non verbal yang
ditunjukkan oleh “ruang” dan “jarak”
antara individu dengan orang lain waktu
berkomunikasi atau antara individu
dengan objek.
 Haptik
 Haptik seringkali disebut zero
proxemics, artinya tidak ada lagi jarak
di antara dua orang waktu
berkomunikasi. Atas dasar itu maka ada
ahli komunikasi non verbal yang
mengatakan haptik itu sama dengan
menepuk-nepuk, meraba-raba,
memegang, mengelus dan mencubit.
Haptik mengkomunikasikan relasi anda
dengan seseorang.
 Paralinguistik
 Paralinguistik meliputi setiap penggunaan suara
sehingga dia bermanfaat kalau kita hendak
menginterprestasikan simbol verbal. Sebagai
contoh, orang-orang Muang Thai merupakan
orang yang rendah hati, mirip dengan orang
Jawa yang tidak mengungkapkan kemarahan
dengan suara yang keras. Mengeritik orang lain
biasanya tidak diungkapkan secara langsung
tetapi dengan anekdot. Ini berbeda dengan
orang Batak dan Timor yang mengungkapkan
segala sesuatu dengan suara keras.
 Artifak
 Kita memehami artifak dalam komunikasi non
verbal dengan pelbagai benda material
disekitar kita, lalu bagaimana cara benda-
benda itu digunakan untuk menampilkan pesan
tatkala dipergunakan. Sepeda motor, mobil,
kulkas, pakaian, televisi, komputer mungkin
sekedar benda. Namun dalam situasi sosial
tertentu benda-benda itu memberikan pesan
kepada orang lain. Kita dapat menduga status
sosial seseorang dan pakaian atau mobil yang
mereka gunakan. Makin mahal mobil yang
mereka pakai, maka makin tinggi status sosial
orang itu.
 Logo dan Warna
 Kreasi pan perancang untuk menciptakan logo
dalam penyuluhan merupakan karya komunikasi
bisnis, namun model keija m dapat ditirn dalam
komunikasi kesehatan. Biasanya logo dirancang
untuk dijadikan simbol dari suatu karya
organisasi atau produk dari suatu organisasi,
terutama bagi organisasi swasta. Bentuk logo
umumnya berukuran kecil dengan pilihan
bentuk, warna dan huruf yang mengandung visi
dan misi organisasi.
 Tampilan Fisik Tubuh
 Acapkali anda mempunyai kesan tertentu terhadap
tampilan fisik tubuh dari lawan bicara anda. Kita
sering menilai seseorang mulai dari warna kulitnya,
tipe tubuh (atletis, kurus, ceking, bungkuk, gemuk,
gendut, dan lain-lain). Tipe tubuh itu merupakan
cap atau warna yang kita berikan kepada orang itu.
Salah satu keutamaan pesan atau informasi
kesehatan adalah persuasif, artinya bagaimana kita
merancang pesan sedemikian rupa sehingga mampu
mempengaruhi orang lain agar mereka dapat
mengetahui informasi, menikmati informasi,
memutuskan untuk membeli atau menolak produk
bisnis yang disebarluaskan oleh sumber informasi.
(Liliweri, 2007:108).
Karakteristik Komunikasi
Terapeutik
 Ada tiga hal mendasar yang memberi
ciri-ciri komunikasi terapeutik yaitu
sebagai berikut: (Arwani, 2003 : 54).
 Ikhlas (Genuiness)
 Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh
pasien barus bisa diterima dan pendekatan
individu dengan verbal maupun non verbal
akan memberikan bantuan kepada pasien
untuk mengkomunikasikan kondisinya secara
tepat.
 Empati (Empathy)
 Merupakan sikap jujur dalam menerima
kondisi pasien. Obyektif dalam memberikan
penilaian terhadap kondisi pasien dan tidak
berlebihan.
 Hangat (Warmth)
 Kehangatan dan sikap permisif yang
diberikan diharapkan pasien dapat
memberikan dan mewujudkan ide-idenya
tanpa rasa takut, sehingga pasien bisa
mengekspresikan perasaannya lebih
mendalam.
Fase - fase dalam
Komunikasi Terapeutik
 Orientasi (Orientation)
 Pada fase ini hubungan yang terjadi
masih dangkal dan komunikasi yang
terjadi bersifat penggalian informasi
antara perawat dan pasien. Fase ini
dicirikan oleh lima kegiatan pokok yaitu
testing, building trust, identification of
problems and goals, clarification of
roles dan contract formation.
 Kerja (Working)
 Pada fase ini perawat dituntut untuk bekerja
keras untuk memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan pada fase orientasi. Bekerja sama
dengan pasien untuk berdiskusi tentang
masalah-masalah yang merintangi pencapaian
tujuan. Fase ini terdiri dari dua kegiatan
pokok yaitu menyatukan proses komunikasi
dengan tindakan perawatan dan membangun
suasana yang mendukung untuk proses
perubahan.
 Penyelesaian (Termination)
 Paa fase ini perawat mendorong pasien
untuk memberikan penilaian atas tujuan
telah dicapai, agar tujuan yang tercapai
adalah kondisi yang saling
menguntungkan dan memuaskan.
Kegiatan pada fase ini adalah penilaian
pencapaian tujuan dan perpisahan
(Arwani, 2003 61).
Faktor - faktor penghambat
KT
 Perkembangan.
 Persepsi.
 Nilai.
 Latar belakang sosial budaya.
 Emosi.
 Jenis Kelamin.
 Pengetahuan.
 Peran dan hubungan.
 Lingkungan.
 Jarak.
 CitraDiri.
 Kondisi Fisik.
Komunikasi terapeutik

More Related Content

What's hot

Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Dewi Ratna Sari,SKep.Ns.M
 
Ppt komunikasi efektif
Ppt komunikasi efektifPpt komunikasi efektif
Ppt komunikasi efektifFitriWahyuni52
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptSISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptharlinaputrirusiana
 
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah SakitPenerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah SakitFitria Anwarawati
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursingCahya
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Amalia Senja
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaNotesyaAAmanupunnyo
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptCARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptTYASLARASATI
 
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 :  Komunikasi TerapeutikMateri 1 M1KB4 :  Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutikppghybrid4
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasCahya
 
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management KeperawatanOperan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management KeperawatanFransiska Oktafiani
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikDestu Ayu Hapsari
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyUlfa Pradipta
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanI Gede Purnawinadi
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikwidya1972
 

What's hot (20)

Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
 
Ppt komunikasi efektif
Ppt komunikasi efektifPpt komunikasi efektif
Ppt komunikasi efektif
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptSISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
 
Komunikasi interprofesional (IPE)
Komunikasi interprofesional (IPE) Komunikasi interprofesional (IPE)
Komunikasi interprofesional (IPE)
 
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah SakitPenerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptCARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
 
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 :  Komunikasi TerapeutikMateri 1 M1KB4 :  Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management KeperawatanOperan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 

Similar to Komunikasi terapeutik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdf
BAB II  TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdfBAB II  TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdf
BAB II TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdfAnneOrizaBolqia
 
Komunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatanKomunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatanAmalia Senja
 
Dasar Komunikasi.ppt.pdf
Dasar Komunikasi.ppt.pdfDasar Komunikasi.ppt.pdf
Dasar Komunikasi.ppt.pdfdotammr52
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Amalia Senja
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikedhaBulu
 
Komunikasi_Dalam_Manajemen_Keperawatan.pptx
Komunikasi_Dalam_Manajemen_Keperawatan.pptxKomunikasi_Dalam_Manajemen_Keperawatan.pptx
Komunikasi_Dalam_Manajemen_Keperawatan.pptxferdiriansyah4
 
makalah komunikasi dengan pasien
makalah komunikasi dengan pasienmakalah komunikasi dengan pasien
makalah komunikasi dengan pasienrnrhy
 
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienKomunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienAlfiahSeptianiSiradj
 
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi TerapeutikDasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutikpjj_kemenkes
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptRani267816
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaSulai Sulaiman
 
Tugas Komunikasi Terapeutik.ppt
Tugas Komunikasi Terapeutik.pptTugas Komunikasi Terapeutik.ppt
Tugas Komunikasi Terapeutik.pptAlfino3
 
Komunikasi terapetik
Komunikasi terapetikKomunikasi terapetik
Komunikasi terapetikyopie21
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikValny Majid
 

Similar to Komunikasi terapeutik (20)

Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdf
BAB II  TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdfBAB II  TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdf
BAB II TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdf
 
Komunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatanKomunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatan
 
Dasar Komunikasi.ppt.pdf
Dasar Komunikasi.ppt.pdfDasar Komunikasi.ppt.pdf
Dasar Komunikasi.ppt.pdf
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Komunikasi_Dalam_Manajemen_Keperawatan.pptx
Komunikasi_Dalam_Manajemen_Keperawatan.pptxKomunikasi_Dalam_Manajemen_Keperawatan.pptx
Komunikasi_Dalam_Manajemen_Keperawatan.pptx
 
makalah komunikasi dengan pasien
makalah komunikasi dengan pasienmakalah komunikasi dengan pasien
makalah komunikasi dengan pasien
 
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienKomunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi TerapeutikDasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.ppt
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
 
Tugas Komunikasi Terapeutik.ppt
Tugas Komunikasi Terapeutik.pptTugas Komunikasi Terapeutik.ppt
Tugas Komunikasi Terapeutik.ppt
 
Komunikasi terapetik
Komunikasi terapetikKomunikasi terapetik
Komunikasi terapetik
 
Erniyy punyaa
Erniyy punyaaErniyy punyaa
Erniyy punyaa
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

More from PutriPamungkas8 (20)

RPS Analisis Regresi.docx
RPS Analisis Regresi.docxRPS Analisis Regresi.docx
RPS Analisis Regresi.docx
 
HIPOTESIS PENELITIAN.pptx
HIPOTESIS PENELITIAN.pptxHIPOTESIS PENELITIAN.pptx
HIPOTESIS PENELITIAN.pptx
 
UJI T DAN UJI F.ppt
UJI T DAN UJI F.pptUJI T DAN UJI F.ppt
UJI T DAN UJI F.ppt
 
RPS Maternitas.docx
RPS Maternitas.docxRPS Maternitas.docx
RPS Maternitas.docx
 
RPS PKD.pdf
RPS PKD.pdfRPS PKD.pdf
RPS PKD.pdf
 
RPS METPEN (1).pdf
RPS METPEN (1).pdfRPS METPEN (1).pdf
RPS METPEN (1).pdf
 
RPS GERONTIK (1).pdf
RPS GERONTIK (1).pdfRPS GERONTIK (1).pdf
RPS GERONTIK (1).pdf
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
 
DASAR EPIDEMIOLOGI
DASAR EPIDEMIOLOGIDASAR EPIDEMIOLOGI
DASAR EPIDEMIOLOGI
 
Konsep sehat
Konsep sehatKonsep sehat
Konsep sehat
 
Rps komunitas 1
Rps komunitas 1Rps komunitas 1
Rps komunitas 1
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
Rps analisis regresi
Rps analisis regresiRps analisis regresi
Rps analisis regresi
 
Komunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klienKomunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klien
 
Stk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removedStk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removed
 
1387842822 (1)
1387842822 (1)1387842822 (1)
1387842822 (1)
 
jenis penelitian
jenis penelitianjenis penelitian
jenis penelitian
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Analisis data
Analisis dataAnalisis data
Analisis data
 
05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)
 

Recently uploaded

Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Komunikasi terapeutik

  • 2. Definisi  Komunikasi Terapeutik (KT) adalah interaksi interpersonal antara perawat (health provider) dengan klien di mana si perawat berfokus pada kebutuhan spesifik klien untuk mempromosikan sebuah pertukaran informasi yang efektif
  • 3. KT dapat membantu …  Menegakkan hubungan terapeutik perawat-klien  Mengidentifikasi perhatian klien yang paling penting pada saat itu (the client-centered goal)  Mengukur persepsi klien tentang masalahnya  Memfasilitasi ekspresi emosi klien  Mengajari klien dan keluarga perawatan sendiri yang perlu  Mengenali kebutuhan klien  Mengimplementasikan intervensi yang dirancang untuk menyatakan kebutuhan klien  Tuntunan bagi klien untuk mengidentifikasi sebuah rencana aksi solusi yang memuaskan dan secara sosial dapat diterima
  • 4.  Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien
  • 5.  Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan pengertian antar perawat dengan pasien. Persoalan mendasar dan komunikasi in adalah adanya saling membutuhan antara perawat dan pasien, sehingga dapat dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi di antara perawat dan pasien, perawat membantu dan pasien menerima bantuan
  • 6.  Komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisa dikesampingkan, namun harus direncanakan, disengaja, dan merupakan tindakan profesional. Akan tetapi, jangan sampai karena terlalu asyik bekerja, kemudian melupakan pasien sebagai manusia dengan beragam latar belakang dan masalahnya
  • 7. Manfaat Komunikasi Terapeutik  Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi. mengungkap perasaan dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat
  • 8. Tujuan Komunikasi Terapeutik  Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri.
  • 9. Tujuan Komunikasi Terapeutik (lanjutan)  Kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien sangat dipengaruhi oleh kualitas hubungan perawat-klien, Bila perawat tidak memperhatikan hal ini, hubungan perawat-klien tersebut bukanlah hubungan yang memberikan dampak terapeutik yang mempercepat kesembuhan klien, tetapi hubungan sosial biasa.
  • 10. Jenis Komunikasi Terapeutik  Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993) dalam Purba (2003), komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik.
  • 11.  Menurut Potter dan Perry (1993), Swansburg (1990), Szilagyi (1984), dan Tappen (1995) dalam Purba (2003) ada tiga jenis komunikasi yaitu verbal, tertulis dan non-verbal yang dimanifestasikan secara terapeutik.
  • 12.  Komunikasi Verbal  Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit adalah pertukaran informasi secara verbal terutama pembicaraan dengan tatap muka. Komunikasi verbal biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Kata-kata adalah alat atau simbol yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respon emosional, atau menguraikan obyek, observasi dan ingatan. Sering juga untuk menyampaikan arti yang tersembunyi, dan menguji minat seseorang. Keuntungan komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu untuk berespon secara langsung.
  • 13.  Komunikasi Verbal yang efektif harus:  Jelas dan ringkas  Komunikasi yang efektif harus sederhana, pendek dan langsung. Makin sedikit kata-kata yang digunakan makin kecil keniungkinan teijadinya kerancuan. Kejelasan dapat dicapai dengan berbicara secara lambat dan mengucapkannya dengan jelas. Penggunaan contoh bisa membuat penjelasan lebih mudah untuk dipahami. Ulang bagian yang penting dari pesan yang disampaikan. Penerimaan pesan perlu mengetahui apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa dan dimana. Ringkas, dengan menggunakan kata-kata yang mengekspresikan ide secara sederhana.
  • 14.  Perbendaharaan Kata (Mudah dipahami)  Komunikasi tidak akan berhasil, jika pengirim pesan tidak mampu menerjemahkan kata dan ucapan. Banyak istilah teknis yang digunakan dalam keperawatan dan kedokteran, dan jika ini digunakan oleh perawat, klien dapat menjadi bingung dan tidak mampu mengikuti petunjuk atau mempelajari informasi penting. Ucapkan pesan dengan istilah yang dimengerti klien. Daripada mengatakan “Duduk, sementara saya akan mengauskultasi paru paru anda” akan lebih baik jika dikatakan “Duduklah sementara saya mendengarkan paru-paru anda”.
  • 15.  Arti denotatif dan konotatif  Arti denotatif memberikan pengertian yang sama terhadap kata yang digunakan, sedangkan arti konotatif merupakan pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam suatu kata. Kata serius dipahami klien sebagai suatu kondisi mendekati kematian, tetapi perawat akan menggunakan kata kritis untuk menjelaskan keadaan yang mendekati kematian. Ketika berkomunikasi dengan perawat harus hati-hati memilih kata-kata sehingga tidak mudah untuk disalah tafsirkan, terutama sangat penting ketika menjelaskan tujuan terapi, terapi dan kondisi klien.
  • 16.  Selaan dan kesempatan berbicara  Kecepatan dan tempo bicara yang tepat turut menentukan keberhasilan komunikasi verbal. Selaan yang lama dan pengalihan yang cepat pada pokok pembicaraan lain mungkin akan menimbulkan kesan bahwa perawat sedang menyembunyikan sesuatu terhadap klien. Perawat sebaiknya tidak berbicara dengan cepat sehingga kata- kata tidak jelas. Selaan perlu digunakan untuk menekankan pada hal tertentu, memberi waktu kepada pendengar untuk mendengarkan dan memahami arti kata. Selaan yang tepat dapat dilakukan dengan memikirkan apa yang akan dikatakan sebelum mengucapkannya, menyimak isyarat nonverbal dari pendengar yang mungkin menunjukkan. Perawat juga bisa menanyakan kepada pendengar apakah ia berbicara terlalu lambat atau terlalu cepat dan perlu untuk diulang.
  • 17.  Waktu dan Relevansi  Waktu yang tepat sangat penting untuk menangkap pesan. Bila klien sedang menangis kesakitan, tidak waktunya untuk menjelaskan resiko operasi. Kendatipun pesan diucapkan secara jelas dan singkat, tetapi waktu tidak tepat dapat menghalangi penerimaan pesan secara akurat. Oleh karena itu, perawat harus peka terhadap ketepatan waktu untuk berkomunikasi. Begitu pula komunikasi verbal akan lebih bermakna jika pesan yang disampaikan berkaitan dengan minat dan kebutuhan klien.
  • 18.  Humor  Dugan (1989) dalam Purba (2003) mengatakan bahwa tertawa membantu pengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stres, dan meningkatkan keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan emosional terhadap klien. Sullivan dan Deane (1988) dalam Purba (2006) melaporkan bahwa humor merangsang produksi catecholamines dan hormon yang menimbulkan perasaan sehat, meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi relaksasi pernapasan dan menggunakan humor untuk menutupi rasa takut dan tidak enak atau menutupi ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dengan klien.
  • 19.  Komunikasi Tertulis  Komunikasi tertulis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam bisnis, seperti komunikasi melalui surat menyurat, pembuatan memo, laporan, iklan di surat kabar dan lain- lain.
  • 20.  Prinsip-prinsip komunikasi tertulis terdiri dari :  Lengkap  Ringkas  Pertimbangan  Konkrit  Jelas  Sopan  Benar
  • 21.  Fungsi komunikasi tertulis adalah:  Sebagai tanda bukti tertulis yang otentik, misalnya; persetujuan operasi.  Alat pengingat/berpikir bilamana diperlukan, misalnya surat yang telah diarsipkan.  Dokumentasi historis, misalnya surat dalam arsip lama yang digali kembali untuk mengetahui perkembangan masa lampau.  Jaminan keamanan, umpamanya surat keterangan jalan.  Pedoman atau dasar bertindak, misalnya surat keputusan, surat perintah, surat pengangkatan.
  • 22.  Keuntungan Komunikasi tertulis adalah:  Adanya dokumen tertulis  Sebagai bukti penerimaan dan pengiriman  Dapat meyampaikan ide yang rumit  Memberikan analisa, evaluasi dan ringkasan  Menyebarkan informasi kepada khalayak ramai  Dapat menegaskan, menafsirkan dan menjelaskan komunikasi lisan.  Membentuk dasar kontrak atau perjanjian  Untuk penelitian dan bukti di pengadilan
  • 23.  Kerugian Komunikasi tertulis adalah:  Memakan waktu lama untuk membuatnya  Memakan biaya yang mahal  Komunikasi tertulis cenderung lebih formal  Dapat menimbulkan masalah karena salah penafsiran  Susah untuk mendapatkan umpan balik segera  Bentuk dan isi surat tidak dapat di ubah bila telah dikirimkan  Bila penulisan kurang baik maka akan membingungkan Si pembaca.
  • 24.  Komunikasi Non Verbal  Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-kata. Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Perawat perlu menyadari pesan verbal dan non-verbal yang disampaikan klien mulai dan saat pengkajian sampai evaluasi asuhan keperawatan, karena isyarat non verbal menambah arti terhadap pesan verbal. Perawat yang mendektesi suatu kondisi dan menentukan kebutuhan asuhan keperawatan.
  • 25.  Morris (1977) dalam Liliweni (2004) membagi pesan non verbal sebagai berikut:  Kinesik  Kinesik adalah pesan non verbal yang diimplementasikan dalam bentuk bahasa isyarat tubuh atau anggota tubuh. Perhatikan bahwa dalam pengalihan informasi mengenai kesehatan, para penyuluh tidak saja menggunakan kata-kata secara verbal tetapi juga memperkuat pesan-pesan itu dengan bahasa isyarat untuk mengatakan suatu penyakit yang berbahaya, obat yang mujarab, cara memakai kondom, cara mengaduk obat, dan lain-lain.
  • 26.  Proksemik  Proksemik yaitu bahasa non verbal yang ditunjukkan oleh “ruang” dan “jarak” antara individu dengan orang lain waktu berkomunikasi atau antara individu dengan objek.
  • 27.  Haptik  Haptik seringkali disebut zero proxemics, artinya tidak ada lagi jarak di antara dua orang waktu berkomunikasi. Atas dasar itu maka ada ahli komunikasi non verbal yang mengatakan haptik itu sama dengan menepuk-nepuk, meraba-raba, memegang, mengelus dan mencubit. Haptik mengkomunikasikan relasi anda dengan seseorang.
  • 28.  Paralinguistik  Paralinguistik meliputi setiap penggunaan suara sehingga dia bermanfaat kalau kita hendak menginterprestasikan simbol verbal. Sebagai contoh, orang-orang Muang Thai merupakan orang yang rendah hati, mirip dengan orang Jawa yang tidak mengungkapkan kemarahan dengan suara yang keras. Mengeritik orang lain biasanya tidak diungkapkan secara langsung tetapi dengan anekdot. Ini berbeda dengan orang Batak dan Timor yang mengungkapkan segala sesuatu dengan suara keras.
  • 29.  Artifak  Kita memehami artifak dalam komunikasi non verbal dengan pelbagai benda material disekitar kita, lalu bagaimana cara benda- benda itu digunakan untuk menampilkan pesan tatkala dipergunakan. Sepeda motor, mobil, kulkas, pakaian, televisi, komputer mungkin sekedar benda. Namun dalam situasi sosial tertentu benda-benda itu memberikan pesan kepada orang lain. Kita dapat menduga status sosial seseorang dan pakaian atau mobil yang mereka gunakan. Makin mahal mobil yang mereka pakai, maka makin tinggi status sosial orang itu.
  • 30.  Logo dan Warna  Kreasi pan perancang untuk menciptakan logo dalam penyuluhan merupakan karya komunikasi bisnis, namun model keija m dapat ditirn dalam komunikasi kesehatan. Biasanya logo dirancang untuk dijadikan simbol dari suatu karya organisasi atau produk dari suatu organisasi, terutama bagi organisasi swasta. Bentuk logo umumnya berukuran kecil dengan pilihan bentuk, warna dan huruf yang mengandung visi dan misi organisasi.
  • 31.  Tampilan Fisik Tubuh  Acapkali anda mempunyai kesan tertentu terhadap tampilan fisik tubuh dari lawan bicara anda. Kita sering menilai seseorang mulai dari warna kulitnya, tipe tubuh (atletis, kurus, ceking, bungkuk, gemuk, gendut, dan lain-lain). Tipe tubuh itu merupakan cap atau warna yang kita berikan kepada orang itu. Salah satu keutamaan pesan atau informasi kesehatan adalah persuasif, artinya bagaimana kita merancang pesan sedemikian rupa sehingga mampu mempengaruhi orang lain agar mereka dapat mengetahui informasi, menikmati informasi, memutuskan untuk membeli atau menolak produk bisnis yang disebarluaskan oleh sumber informasi. (Liliweri, 2007:108).
  • 32. Karakteristik Komunikasi Terapeutik  Ada tiga hal mendasar yang memberi ciri-ciri komunikasi terapeutik yaitu sebagai berikut: (Arwani, 2003 : 54).  Ikhlas (Genuiness)  Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien barus bisa diterima dan pendekatan individu dengan verbal maupun non verbal akan memberikan bantuan kepada pasien untuk mengkomunikasikan kondisinya secara tepat.
  • 33.  Empati (Empathy)  Merupakan sikap jujur dalam menerima kondisi pasien. Obyektif dalam memberikan penilaian terhadap kondisi pasien dan tidak berlebihan.  Hangat (Warmth)  Kehangatan dan sikap permisif yang diberikan diharapkan pasien dapat memberikan dan mewujudkan ide-idenya tanpa rasa takut, sehingga pasien bisa mengekspresikan perasaannya lebih mendalam.
  • 34. Fase - fase dalam Komunikasi Terapeutik  Orientasi (Orientation)  Pada fase ini hubungan yang terjadi masih dangkal dan komunikasi yang terjadi bersifat penggalian informasi antara perawat dan pasien. Fase ini dicirikan oleh lima kegiatan pokok yaitu testing, building trust, identification of problems and goals, clarification of roles dan contract formation.
  • 35.  Kerja (Working)  Pada fase ini perawat dituntut untuk bekerja keras untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan pada fase orientasi. Bekerja sama dengan pasien untuk berdiskusi tentang masalah-masalah yang merintangi pencapaian tujuan. Fase ini terdiri dari dua kegiatan pokok yaitu menyatukan proses komunikasi dengan tindakan perawatan dan membangun suasana yang mendukung untuk proses perubahan.
  • 36.  Penyelesaian (Termination)  Paa fase ini perawat mendorong pasien untuk memberikan penilaian atas tujuan telah dicapai, agar tujuan yang tercapai adalah kondisi yang saling menguntungkan dan memuaskan. Kegiatan pada fase ini adalah penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan (Arwani, 2003 61).
  • 37. Faktor - faktor penghambat KT  Perkembangan.  Persepsi.  Nilai.  Latar belakang sosial budaya.  Emosi.  Jenis Kelamin.  Pengetahuan.  Peran dan hubungan.  Lingkungan.  Jarak.  CitraDiri.  Kondisi Fisik.