SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Komunikasi Terapeutik Menurut Carl Rogers
Pengertian :

Yaitu komunikasi yang mendorong proses penyembuhan klien. Atau

Yaitu proses yang digunakan oleh perawat memakai pendekatan yang direncanakan secara
sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan pada klien.

Komunikasi ini termasuk komunikasi interpersonal karena adanya rasa saling membutuhkan
antara perawat dengan pasien (komunikasi pribadi antara perawat dg pasien)

   1. A. TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
         1. Realisasi diri, penerimaan diri, dan peningkatan penghormatan diri.
         2. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superfisial dan
            saling bergantung dengan orang lain.
         3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta
            mencapai tujuan yang realistis
         4. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri

   1. B. KOMPONEN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
         1. Komunikator

Perawat sbg pengirim pesan kepada pasien. Tujuannya untuk membantu kesembuhan pasien,
bersifat interpersonal. Contoh :

Perawat lebih aktif pendekatan diri pada pasien

Mendengarkan scr saksama

Memberikan respon pada pasien

Menawarkan informasi

Memberikan pencerahan pada pasien

   1. Pesan

Berisi motivasi, pesan-pesan yg diberikan pada pasien guna menumbuhkan rasa optimis serta
kemajuan pasien.

   1. Komunikan

Pasien terapeutik mempunyai masalah dg kehidupan maupun kesehatannya. Pasien ini ingin
lebih diperhatikan guna memperoleh informasi utk memenuhi kebutuhannya.

   1. Respon
Respon yg diberikan pasien setelah berkomunikasi dengan perawat. Contoh: pasien minum
obat secara teratur 3x sehari, bersikap lebih optimis untuk sembuh.

     1. Media

Wadah dimana komunikator menyampaikan pesan pada pasien. Dibagi 2 yaitu :

1)    Verbal :

2)    Non verbal :

     1. C. KARAKTERISTIK YANG MEMFASILITASI TUMBUHNYA HUB.YANG
        TERAPEUTIK
           1. Kejujuran (trustworthy)
           2. Tidak membingungkan dan ekspresif
           3. Bersikap positif
           4. Empati bukan simpati

Empati : perawat turut merasakan permasalahan yang diderita pasien tanpa membawanya
berlarut-larut sehingga ia dapat memikirkan masalah klien secara objektif.

Simpati : perawat tidak mampu melihat permasalahan secara objektif karena dia terlibat
secara emosional dan terlarut di dalamnya.

     1. Mampu melihat permasalahan klien dari kacamata klien

Perawat harus aktif listening dan sabar dalam mendengarkan ungkapan klien. Jika perawat
menyimpulkan secara tergesa-gesa dan tidak menyimak secara keseluruhan maka akibatnya
bisa fatal.

     1. Menerima klien apa adanya

Memberikan penilaian/mengkritik klien berdasarkan nila-nilai yang diyakini perawat
menunjukkan bahwa perawat tidak menerima klien apa adanya.

     1. Sensitive terhadap perasaan klien
     2. Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat tsb

     1. D. PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK MENURUT CARL ROGERS
           1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri
           2. Komunitas harus ditandai dengan sikap saling menerima,percaya,dan
              menghargai
           3. Perawat harus memahami dan menghayati nilai yang dianut klien
           4. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan klien
           5. Perawat harus menciptakan suasana yang nyaman
           6. Perawat harus bisa memotivasi klien
           7. Perawat mampu menguasai perasaannya sendiri
           8. Memahami betul arti Empati
           9. Berpegang pada etika
10. Bertanggung jawab

11. Altruisme

     1. E. PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK MENURUT SURYANI
            1. Hubungan perawat dan klien saling menguntungkan
            2. Perawat harus menghargai keunikan klien
            3. Perawat harus mampu menjaga harga dirinya dan harga diri klien.
            4. Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya (trust)

     1. F. PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK MENURUT PURWANTO
            1. Klien harus merupakan fokus utama dari interaksi
            2. Tingkah laku professional
            3. Membuka diri
            4. Hubungan sosial dengan klien harus dihindari
            5. Kerahasiaan klien harus dijaga
            6. Kompetensi intelektual harus dikaji untuk menentukan pemahaman
            7. Implementasi intervensi berdasarkan teori
            8. Memelihara interaksi yang tidak menilai
            9. Beri petunjuk klien untuk menginterprestasikan kembali pengalamannya
               secara rasional

10. Telusuri interaksi verbal klien melalui statemen klarifikasi dan hindari perubahan
subyek/topik jika perubahan isi topik tidak merupakan sesuatu yang sangat menarik klien.

     1. G. PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK MENURUT DE VITO
           1. Keterbukaan
           2. Empati
           3. Sifat mendukung sikap positif
           4. Kesetaraan

     1. H. TAHAPAN HUB. TERAPEUTIK
           1. 1. TAHAP PERSIAPAN

Definisi : Tahapan persiapan/prainteraksi adalah masa persiapan sebelum berhubungan dan
berkomunikasi dengan klien, dalam hal ini pasien.

Tujuan : mengurangi kecemasan yang dapat mengganggu interaksi dengan pasien.

Tugas perawat :

1)    Menggali perasaan

2)    Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya

3)    Mencari informasi tentang pasien

4)    Merancang strategi pertemuan dengan pasien

     1. 2. TAHAP PERKENALAN
Tujuan : Memvalidasi keakuratan data dan rencana yang telah dibuat dengan keadaan pasien
saat ini serta mengevaluasi tindakan yang lalu.

PERAN UTAMA PERAWAT

1)     Memberikan situasi lingkungan yang peka

2)     Menunjukkan penerimaan

3)     Membantu pasien mengekspresikan perasaan

Tugas perawat :

1)     Membina rasa saling percaya, menerima dan terbuka

2)     Membuat kesepakatan dengan pasien

3)     Mengidentifikasi masalah pasien

4)     Merumuskan tujuan dan mengingatkan kesepakatan

     1. 3. TAHAP KERJA

Perawat melakukan active listening, mendorong pasien mengungkapkan perasaan dan
pikiran, mampu menganalisis perubahan respon pasien (verbal dan nonverbal).

Tugas Perawat :

1)     Mengklarifikasi dan mengidentifikasi masalah

2)     Menggali alternatif pemecahan masalah

3)     Memfasilitasi perubahan perilaku pasien

4)     Memfasilitasi pasien untuk bertindak

     1. 4. TAHAP TERMINASI
            1. I.   Terminasi sementara

Akhir dari tiap pertemuan perawat dengan pasien

     1. II.       Terminasi akhir

Perawat telah meyelesaikan proses keperawatan secara keseluruhan

Tugas Perawat :

1)     Evaluasi objektif

2)     Evaluasi subjektf
3)    Menyepakati tindak lanjut

4)    Membuat janji untuk pertemuan berikutnya

     1. I. MACAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK
            1. KOMUNIKASI VERBAL

Jenis komunikasi yang paling lazim, biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Kata-kata adalah
alat atau simbol yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan
respon emosional.

Komunikasi yang efektif :

Jelas dan ringkas

Perbendaharaan Kata (Mudah dipahami)

Arti denotatif dan konotatif

Selaan dan kesempatan berbicara

Waktu dan relevansi

Humor

     1. KOMUNIKASI NON-VERBAL

Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan katakata. Merupakan
cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan dan menambah arti terhadap pesan
verbal.

Komunikasi yang efektif :

Metakomunikasi

Penampilan Personal

Intonasi (Nada Suara)

Ekspresi wajah

Sikap tubuh

Sentuhan

     1. KOMUNIKASI TERTULIS

Adalah sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan berupa pesan tertulis
dan komunikan tersebut dapat memahami dan menerimanya dengan baik.
1. J. TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
          1. MENDENGAR(LISTENING)

Tujuan: memberi rasa aman klien dalam mengungkapkan perasaannya dan menjaga
kesetabilan emosi/psikologis klien.

   1. PERTANYAAN TERBUKA(BROAD OPENING)

TeKnik ini memberi kesempatan klien utuk mengungkapkan perasaan sesuai kehendak tanpa
dibatasi.

   1. MENGULANG(RESTARTING)

Untuk menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat mengikuti pembicaraan
klien.

   1. KLARIFIKASI

Dilakukan bila perawat ragu, tidak jelas, tidak mendengar atau klien berhenti karena malu
mengemukakan informasi.

   1. REFLEKSI

Reaksi perawat-klien selama berlangsungnya komunikasi. Refleksi ini ada dua macam, yaitu:

   1. Refleksi isi: memvalidasi apa yang didengar.
   2. Refleksi perasaan: memebri respon pada perasaan klien
   3. MEMFOKUSKAN

Membantu klien bicara pada topik yang telah dipilih dan yang penting serta menjaga
pembicaraan tetap menuju tujuan yaitu lebih spesifik, lebih jelas, dan berfokus pada realitas.

   1. MEMBAGI PERSEPSI

Meminta pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan dan pikirkan.

   1. IDENTIFIKASI TEMA

Mengidentifikasi latar belakang masalah yang dialami klien yang muncul selama percakapan.

   1. DIAM(SILENCE)

Tujuannya untuk memberi kesempatan klien untuk berpikir dan memotivasi klien untuk
bicara.

10. INFORMING

Tujuannya untuk memberi informasi dan fakta untuk pendidikan kesehatan bagi klien.

11. SARAN
Memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah.

   1. K. TEKNIK KOMUNIKASI NONTERAPEUTIK

Pengertian : Merupakan komunikasi yang dapat merintangi atau merusak profesionalisme
hubungan.

   1. MENANYAKAN PERTANYAAN PRIBADI

Menanyakan pertanyaan pribadi tidaklah relevan pada situasi itu , hanya memenuhi
keingintahuan perawat , tidak tepat dalam komunikasi profesional .

   1. MEMBERIKAN PENDAPAT PRIBADI

Ketika perawat memberi suatu pendapat pribadi , pengambilan keputusan jauh dari klien .
Pendapat pribadi berbeda dengan pendapat profesional .

   1. MENGGANTI SUBYEK

Mengganti pokok materi ketika orang lain sedang berusaha untuk mengkomunikasikan
sesuatu yang penting adalah tidak sopan dan menunjukkan sikap kurang empati sehingga
dapat menghalangi komunikasi lebih lanjut.

   1. RESPON OTOMATIS

Bahwa perawat tidaklah memperhatikan dengan serius / tidUngkapan otomatis ini
mengkomunikasikan ak menjawab dengan penuh pertimbangan.

   1. PENENTRAMAN HATI YANG KELIRU

Jangan menawarkan penentraman hati yang didukung oleh fakta / yang didasarkan pada
kenyataannya yang dapat lebih merugikan dibanding kebaikannya.

   1. SIMPATI

“Simpati adalah perasaan perhatian , duka cita, / kasihan pada klien yang diciptakan oleh
identifikasi pribadi perawat akan kebutuhan klien . Simpati adalah suatu hubungan
memperhatikan dunia orang lain yang mencegah suatu perspektif yang jelas dari isu yang
dihadapi orang itu . Simpati berpusat pada perasaan perawat bukannya perasaan klien .
(Balzer Riley, 2000)

   1. MEMINTA PENJELASAN

Seorang perawat mungkin tergoda untuk meminta orang lain untuk menjelaskan mengapa
orang percaya , merasa , atau telah bertindak dengan cara tertentu .

   1. PERSETUJUAN / PENOLAKAN
Perawat harus tidak memaksakan sikap mereka sendiri , nilai-nilai , kepercayaan , dan moral
pada orang lain saat pada peran membantu secara profesional . Orang lain mempunyai hak
untuk jadi diri mereka dan membuat keputusan mereka sendiri.

   1. RESPON BERTAHAN

Ketika klien menyatakan kritik , perawat perlu mendengarkan apa yang harus mereka katakan
. Mendengarkan tidak berarti persetujuan.

10. RESPON AGRESIF DAN / PASIF

Tanggapan yang pasif untuk menghindari konflik / isu yang tidak menyenangkan .
Tanggapan yang agresif menimbulkan konfrontasi pada orang lain.

11. MEMBANTAH

Perawat yang mahir dapat memberi informasi / menyajikan kenyataan dengan cara yang
menghindari argumentasi.

More Related Content

What's hot

Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiYabniel Lit Jingga
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Aidil Fitrisyah
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaNotesyaAAmanupunnyo
 
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragikHusen Aminudin
 
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitMakalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitFaishal Dany
 
Sistem klasifikasi pasien
Sistem klasifikasi pasienSistem klasifikasi pasien
Sistem klasifikasi pasienSulistia Rini
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiAnnisa Setia Candra
 
Konsep transkultural dalam keperawatan
Konsep transkultural dalam keperawatanKonsep transkultural dalam keperawatan
Konsep transkultural dalam keperawatanbagus maulana
 
Model praktek keperawatan profesional
Model praktek keperawatan profesionalModel praktek keperawatan profesional
Model praktek keperawatan profesionalWiiwik Kyuhyun
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focuspormina tambunan
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusRirinisahawaitun
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitSulistia Rini
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Komunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaKomunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaYesi Tika
 

What's hot (20)

Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
 
Komunikasi terapeutik2
Komunikasi terapeutik2Komunikasi terapeutik2
Komunikasi terapeutik2
 
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitMakalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Sistem klasifikasi pasien
Sistem klasifikasi pasienSistem klasifikasi pasien
Sistem klasifikasi pasien
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
 
Konsep transkultural dalam keperawatan
Konsep transkultural dalam keperawatanKonsep transkultural dalam keperawatan
Konsep transkultural dalam keperawatan
 
Model praktek keperawatan profesional
Model praktek keperawatan profesionalModel praktek keperawatan profesional
Model praktek keperawatan profesional
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focus
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasus
 
Ronde Keperawatan
Ronde KeperawatanRonde Keperawatan
Ronde Keperawatan
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Makalah stroke
Makalah strokeMakalah stroke
Makalah stroke
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Komunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaKomunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budaya
 

Similar to Komunikasi Terapeutik

Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaSulai Sulaiman
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikValny Majid
 
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptRani267816
 
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptxAdiPR1
 
Komunikasi terapeutik perawat
Komunikasi terapeutik perawatKomunikasi terapeutik perawat
Komunikasi terapeutik perawatBayuBayuAriatama
 
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptxraihanhidayat10
 
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptxyogiwijanarko1
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatanpjj_kemenkes
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Amalia Senja
 

Similar to Komunikasi Terapeutik (20)

Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
 
4457-materials.pdf
4457-materials.pdf4457-materials.pdf
4457-materials.pdf
 
Erniyy punyaa
Erniyy punyaaErniyy punyaa
Erniyy punyaa
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.ppt
 
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Komunikasi terapeutik perawat
Komunikasi terapeutik perawatKomunikasi terapeutik perawat
Komunikasi terapeutik perawat
 
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
 
Komunikasi terapeut
Komunikasi terapeutKomunikasi terapeut
Komunikasi terapeut
 
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Komunikasi terapeutik akper pemda
Komunikasi terapeutik akper pemdaKomunikasi terapeutik akper pemda
Komunikasi terapeutik akper pemda
 
Komunikasi terapeutik akper pemda
Komunikasi terapeutik akper pemdaKomunikasi terapeutik akper pemda
Komunikasi terapeutik akper pemda
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
Kom kep pp
Kom kep ppKom kep pp
Kom kep pp
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Komunikasi Terapeutik

  • 1. Komunikasi Terapeutik Menurut Carl Rogers Pengertian : Yaitu komunikasi yang mendorong proses penyembuhan klien. Atau Yaitu proses yang digunakan oleh perawat memakai pendekatan yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan pada klien. Komunikasi ini termasuk komunikasi interpersonal karena adanya rasa saling membutuhkan antara perawat dengan pasien (komunikasi pribadi antara perawat dg pasien) 1. A. TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK 1. Realisasi diri, penerimaan diri, dan peningkatan penghormatan diri. 2. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superfisial dan saling bergantung dengan orang lain. 3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan yang realistis 4. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri 1. B. KOMPONEN KOMUNIKASI TERAPEUTIK 1. Komunikator Perawat sbg pengirim pesan kepada pasien. Tujuannya untuk membantu kesembuhan pasien, bersifat interpersonal. Contoh : Perawat lebih aktif pendekatan diri pada pasien Mendengarkan scr saksama Memberikan respon pada pasien Menawarkan informasi Memberikan pencerahan pada pasien 1. Pesan Berisi motivasi, pesan-pesan yg diberikan pada pasien guna menumbuhkan rasa optimis serta kemajuan pasien. 1. Komunikan Pasien terapeutik mempunyai masalah dg kehidupan maupun kesehatannya. Pasien ini ingin lebih diperhatikan guna memperoleh informasi utk memenuhi kebutuhannya. 1. Respon
  • 2. Respon yg diberikan pasien setelah berkomunikasi dengan perawat. Contoh: pasien minum obat secara teratur 3x sehari, bersikap lebih optimis untuk sembuh. 1. Media Wadah dimana komunikator menyampaikan pesan pada pasien. Dibagi 2 yaitu : 1) Verbal : 2) Non verbal : 1. C. KARAKTERISTIK YANG MEMFASILITASI TUMBUHNYA HUB.YANG TERAPEUTIK 1. Kejujuran (trustworthy) 2. Tidak membingungkan dan ekspresif 3. Bersikap positif 4. Empati bukan simpati Empati : perawat turut merasakan permasalahan yang diderita pasien tanpa membawanya berlarut-larut sehingga ia dapat memikirkan masalah klien secara objektif. Simpati : perawat tidak mampu melihat permasalahan secara objektif karena dia terlibat secara emosional dan terlarut di dalamnya. 1. Mampu melihat permasalahan klien dari kacamata klien Perawat harus aktif listening dan sabar dalam mendengarkan ungkapan klien. Jika perawat menyimpulkan secara tergesa-gesa dan tidak menyimak secara keseluruhan maka akibatnya bisa fatal. 1. Menerima klien apa adanya Memberikan penilaian/mengkritik klien berdasarkan nila-nilai yang diyakini perawat menunjukkan bahwa perawat tidak menerima klien apa adanya. 1. Sensitive terhadap perasaan klien 2. Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat tsb 1. D. PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK MENURUT CARL ROGERS 1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri 2. Komunitas harus ditandai dengan sikap saling menerima,percaya,dan menghargai 3. Perawat harus memahami dan menghayati nilai yang dianut klien 4. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan klien 5. Perawat harus menciptakan suasana yang nyaman 6. Perawat harus bisa memotivasi klien 7. Perawat mampu menguasai perasaannya sendiri 8. Memahami betul arti Empati 9. Berpegang pada etika
  • 3. 10. Bertanggung jawab 11. Altruisme 1. E. PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK MENURUT SURYANI 1. Hubungan perawat dan klien saling menguntungkan 2. Perawat harus menghargai keunikan klien 3. Perawat harus mampu menjaga harga dirinya dan harga diri klien. 4. Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya (trust) 1. F. PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK MENURUT PURWANTO 1. Klien harus merupakan fokus utama dari interaksi 2. Tingkah laku professional 3. Membuka diri 4. Hubungan sosial dengan klien harus dihindari 5. Kerahasiaan klien harus dijaga 6. Kompetensi intelektual harus dikaji untuk menentukan pemahaman 7. Implementasi intervensi berdasarkan teori 8. Memelihara interaksi yang tidak menilai 9. Beri petunjuk klien untuk menginterprestasikan kembali pengalamannya secara rasional 10. Telusuri interaksi verbal klien melalui statemen klarifikasi dan hindari perubahan subyek/topik jika perubahan isi topik tidak merupakan sesuatu yang sangat menarik klien. 1. G. PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK MENURUT DE VITO 1. Keterbukaan 2. Empati 3. Sifat mendukung sikap positif 4. Kesetaraan 1. H. TAHAPAN HUB. TERAPEUTIK 1. 1. TAHAP PERSIAPAN Definisi : Tahapan persiapan/prainteraksi adalah masa persiapan sebelum berhubungan dan berkomunikasi dengan klien, dalam hal ini pasien. Tujuan : mengurangi kecemasan yang dapat mengganggu interaksi dengan pasien. Tugas perawat : 1) Menggali perasaan 2) Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya 3) Mencari informasi tentang pasien 4) Merancang strategi pertemuan dengan pasien 1. 2. TAHAP PERKENALAN
  • 4. Tujuan : Memvalidasi keakuratan data dan rencana yang telah dibuat dengan keadaan pasien saat ini serta mengevaluasi tindakan yang lalu. PERAN UTAMA PERAWAT 1) Memberikan situasi lingkungan yang peka 2) Menunjukkan penerimaan 3) Membantu pasien mengekspresikan perasaan Tugas perawat : 1) Membina rasa saling percaya, menerima dan terbuka 2) Membuat kesepakatan dengan pasien 3) Mengidentifikasi masalah pasien 4) Merumuskan tujuan dan mengingatkan kesepakatan 1. 3. TAHAP KERJA Perawat melakukan active listening, mendorong pasien mengungkapkan perasaan dan pikiran, mampu menganalisis perubahan respon pasien (verbal dan nonverbal). Tugas Perawat : 1) Mengklarifikasi dan mengidentifikasi masalah 2) Menggali alternatif pemecahan masalah 3) Memfasilitasi perubahan perilaku pasien 4) Memfasilitasi pasien untuk bertindak 1. 4. TAHAP TERMINASI 1. I. Terminasi sementara Akhir dari tiap pertemuan perawat dengan pasien 1. II. Terminasi akhir Perawat telah meyelesaikan proses keperawatan secara keseluruhan Tugas Perawat : 1) Evaluasi objektif 2) Evaluasi subjektf
  • 5. 3) Menyepakati tindak lanjut 4) Membuat janji untuk pertemuan berikutnya 1. I. MACAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK 1. KOMUNIKASI VERBAL Jenis komunikasi yang paling lazim, biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Kata-kata adalah alat atau simbol yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respon emosional. Komunikasi yang efektif : Jelas dan ringkas Perbendaharaan Kata (Mudah dipahami) Arti denotatif dan konotatif Selaan dan kesempatan berbicara Waktu dan relevansi Humor 1. KOMUNIKASI NON-VERBAL Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan katakata. Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan dan menambah arti terhadap pesan verbal. Komunikasi yang efektif : Metakomunikasi Penampilan Personal Intonasi (Nada Suara) Ekspresi wajah Sikap tubuh Sentuhan 1. KOMUNIKASI TERTULIS Adalah sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan berupa pesan tertulis dan komunikan tersebut dapat memahami dan menerimanya dengan baik.
  • 6. 1. J. TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK 1. MENDENGAR(LISTENING) Tujuan: memberi rasa aman klien dalam mengungkapkan perasaannya dan menjaga kesetabilan emosi/psikologis klien. 1. PERTANYAAN TERBUKA(BROAD OPENING) TeKnik ini memberi kesempatan klien utuk mengungkapkan perasaan sesuai kehendak tanpa dibatasi. 1. MENGULANG(RESTARTING) Untuk menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat mengikuti pembicaraan klien. 1. KLARIFIKASI Dilakukan bila perawat ragu, tidak jelas, tidak mendengar atau klien berhenti karena malu mengemukakan informasi. 1. REFLEKSI Reaksi perawat-klien selama berlangsungnya komunikasi. Refleksi ini ada dua macam, yaitu: 1. Refleksi isi: memvalidasi apa yang didengar. 2. Refleksi perasaan: memebri respon pada perasaan klien 3. MEMFOKUSKAN Membantu klien bicara pada topik yang telah dipilih dan yang penting serta menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yaitu lebih spesifik, lebih jelas, dan berfokus pada realitas. 1. MEMBAGI PERSEPSI Meminta pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan dan pikirkan. 1. IDENTIFIKASI TEMA Mengidentifikasi latar belakang masalah yang dialami klien yang muncul selama percakapan. 1. DIAM(SILENCE) Tujuannya untuk memberi kesempatan klien untuk berpikir dan memotivasi klien untuk bicara. 10. INFORMING Tujuannya untuk memberi informasi dan fakta untuk pendidikan kesehatan bagi klien. 11. SARAN
  • 7. Memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah. 1. K. TEKNIK KOMUNIKASI NONTERAPEUTIK Pengertian : Merupakan komunikasi yang dapat merintangi atau merusak profesionalisme hubungan. 1. MENANYAKAN PERTANYAAN PRIBADI Menanyakan pertanyaan pribadi tidaklah relevan pada situasi itu , hanya memenuhi keingintahuan perawat , tidak tepat dalam komunikasi profesional . 1. MEMBERIKAN PENDAPAT PRIBADI Ketika perawat memberi suatu pendapat pribadi , pengambilan keputusan jauh dari klien . Pendapat pribadi berbeda dengan pendapat profesional . 1. MENGGANTI SUBYEK Mengganti pokok materi ketika orang lain sedang berusaha untuk mengkomunikasikan sesuatu yang penting adalah tidak sopan dan menunjukkan sikap kurang empati sehingga dapat menghalangi komunikasi lebih lanjut. 1. RESPON OTOMATIS Bahwa perawat tidaklah memperhatikan dengan serius / tidUngkapan otomatis ini mengkomunikasikan ak menjawab dengan penuh pertimbangan. 1. PENENTRAMAN HATI YANG KELIRU Jangan menawarkan penentraman hati yang didukung oleh fakta / yang didasarkan pada kenyataannya yang dapat lebih merugikan dibanding kebaikannya. 1. SIMPATI “Simpati adalah perasaan perhatian , duka cita, / kasihan pada klien yang diciptakan oleh identifikasi pribadi perawat akan kebutuhan klien . Simpati adalah suatu hubungan memperhatikan dunia orang lain yang mencegah suatu perspektif yang jelas dari isu yang dihadapi orang itu . Simpati berpusat pada perasaan perawat bukannya perasaan klien . (Balzer Riley, 2000) 1. MEMINTA PENJELASAN Seorang perawat mungkin tergoda untuk meminta orang lain untuk menjelaskan mengapa orang percaya , merasa , atau telah bertindak dengan cara tertentu . 1. PERSETUJUAN / PENOLAKAN
  • 8. Perawat harus tidak memaksakan sikap mereka sendiri , nilai-nilai , kepercayaan , dan moral pada orang lain saat pada peran membantu secara profesional . Orang lain mempunyai hak untuk jadi diri mereka dan membuat keputusan mereka sendiri. 1. RESPON BERTAHAN Ketika klien menyatakan kritik , perawat perlu mendengarkan apa yang harus mereka katakan . Mendengarkan tidak berarti persetujuan. 10. RESPON AGRESIF DAN / PASIF Tanggapan yang pasif untuk menghindari konflik / isu yang tidak menyenangkan . Tanggapan yang agresif menimbulkan konfrontasi pada orang lain. 11. MEMBANTAH Perawat yang mahir dapat memberi informasi / menyajikan kenyataan dengan cara yang menghindari argumentasi.