Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan penyebab penyakit serta kesehatan populasi, yang bertujuan untuk mendiagnosis, mencegah, dan mengendalikan masalah kesehatan. Terdapat tiga bidang epidemiologi yaitu deskriptif, analitik, dan evaluatif."
2. DEFINISI / PENGERTIAN
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
distribusi dan determinan penyakit dan/atau status
kesehatan pada populasi, serta penerapannya untuk
pengendalian masalah-masalah kesehatan (CDC, 2002;
Last, 2001; Gordis, 2000)
epidemiologi ~ riset
3. TUJUAN EPIDEMIOLOGI :
1. Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan dan riwayat
alamiah penyakit
2. Menjelaskan etiologi
3. Meramalkan kejadian
4. Mengendalikan distribusi
4. BIDANG BIDANG EPIDEMIOLOGI
Ada 3 bidang epidemiologi :
1. Epidemiologi Deskriptif
2. Epidemiologi Analitik
3. Epidemiologi Evaluatif
5. 1. EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
Bidang epidemiologi yang dirancang untuk
mempelajari distribusi, kecenderungan dan dampak
penyakit menurut orang, tempat dan waktu
umur, seks, ras, kelas sosial dsb
lokasi kejadian
waktu
6. MANFAAT EPIDEMIOLOGI
DESKRIPTIF
1. Membuat perencanaan, kebijakan serta pengambilan
keputusan
2. Merumuskan hipotesis
Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease),
insidensi, prevalensi dsb
7. 2. EPIDEMIOLOGI ANALITIK
Bidang epidemiologi yang dirancang untuk
mempelajari paparan, faktor risiko, kausa dan faktor-
faktor yang dihipotesiskan mempunyai hubungan
dengan kejadian penyakit
taksiran besaran pengaruh
menguji hipotesis
8. DUA ASUMSI YANG MENDASARI :
1. Suatu penyakit dan/atau status kesehatan tidak terjadi
secara kebetulan
2. Faktor risiko dapat dimodifikasi sehingga dapat
dilakukan upaya pencegahan
9. FAKTOR RISIKO ADALAH :
perilaku, gaya hidup, paparan lingkungan (fisik,
biologi, sosial, kultural), karakterisrik bawaan (genetik),
yang berdasarkan bukti-bukti epidemiologis diketahui
memiliki hubungan dengan penyakit / status kesehatan
(Last, 2001)
10. STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK :
menaksir besaran pengaruh / dampak paparan
terhadap penyakit dan menguji kemaknaan statistik
besaran pengaruh adalah kuantitas / nilai yang
mengukur pengaruh suatu faktor terhadap frekuensi
atau risiko penyakit
11. 3 MACAM UKURAN PENGARUH
(DELGADO-RODRI GUEZ, 2001; LAST,
2001)
1. Attributable fraction - mengukur fraksi kasus-kasus
karena suatu faktor
2. Risk difference - mengukur seberapa besar suatu
faktor menambah risiko atau laju insidensi penyakit
3. Rasio risiko - mengukur seberapa besar suatu faktor
melipat gandakan risiko
12. TABEL STANDAR 2 X 2
c d
a b
PAPARAN
S
A
K
I
T
(+) (-)
(+)
(-)
RD = a/a+c - b/b+d
RR = a/a+c : b/b+d
OR = ad / bc
13. 3. EPIDEMIOLOGI EVALUATIF
Bidang epidemiologi yang dirancang untuk
mempelajari efektivitas dan efisiensi program kesehatan
/ intervensi medis pada populasi
efektivitas program
efisiensi program
14. setiap program kesehatan / intervensi medis pada
populasi harus memenuhi 2 kriteria pokok; (1) efektivitas
dan (2) efisiensi
efektivitas menyembuhkan / mengurangi efisiensi
hemat sumberdaya
15. PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI
Langkah-langkah penalaran epidemiologi :
1. Dimulai dengan data deskriptif
2. Menentukan ada tidaknya asosiasi / hubungan
3. Apakah asosiasi tersebut merupakan hubungan kausal
?
16. PENDEKATAN POPULASI DAN
BIOMEDIS
pendekatan populasi diperlukan untuk mengetahui
underlying causes terjadinya penyakit modifikasi
lingkungan
pendekatan biomedis memungkinkan mempelajari;
(1)kausa proksima / etiologi, (2)mekanisme biologis /
patogenesis, dan (3)pencegahan dan pengendalian
penyakit
17. EPIDEMIOLOGI DAN STATISTIK
EPIDEMIOLOGI
pertanyaan penelitian
pengumpulan data dan
pengamatan
mendeskripsikan data
menaksir dan menguji
kekuatan bukti kausal
STATISTIK
model dan hipotesis
desain penelitian
statistik deskriptif
statistik inferensial
19. EPIDEMIOLOGI MODERN
Pasca PD II pergeseran pola penyakit infeksi non
infeksi
Doll dan Hill (1950) kebiasaan mero kok dengan
kanker paru ( case control )
Framingham Heart Study faktor risiko penyakit
jantung koroner ( cohort )
20. EPIDEMIOLOGI KLINIK
menggunakan prinsip, metode dan cara berfikir
epidemiologi untuk meningkatkan akurasi pengambilan
keputusan klinis (diagnosis, terapi dan prognosis)
efektiv dan efisien
Evidence-Based Medicine (EBM)
27. STADIUM SUB-KLINIS (PRE
SYMPTOMATIC)
Mulai terjadi proses perubahan patologis keadaan
ireversibel (penyakit)
Tanda dan gejala penyakit belum nampak
proses perubahan patologis
terjadi pada tingkat selular / molekul
28. STADIUM KLINIS (CLINICAL
DISEASE)
Fase klinis awal tanda dan gejala umum
Fase klinis lanjut tanda dan gejala spesi fik
Fase terminal kronis kematian
29. STADIUM PENYEMBUHAN
(RECOVERY)
Berhentinya proses perubahan patologis proses
penyembuhan
Bisa terjadi pada stadium sub-klinis, lanjut atau terminal
Hasil akhir : sembuh sempurna/cacat
dengan/tanpa kekebalan
30. TINGKAT TINGKAT PENCEGAHAN
(LEVELS OF PREVENTION)
TISSUE
CHANGES
Pre
Pathogenesis
Pathogenesis
STAGE OF
DISEASE
Susceptability Pre
Sypmtomatic
Clinical Disease Disability or
Recovery
LEVEL OF
PREVENTION
PRIMARY SECONDARY TERTIARY
MODE OF
INTERVENTION
Health
Promotion
and
Specific
Protection
Early
Diagnosis
and
Prompt
Treatment
Disability Limitation
and Reabilitation
31. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Surveilans (WHO) - Pengumpulan, pengolahan, analisis
data secara sistematis dan terus menerus, serta
diseminasi informasi tepat waktu kepada pihak-pihak
yang membutuhkan / memerlukan sehingga dapat
diambil tindakan secara tepat waktu (Last, 2001)
Surveilans (CDC) - pengumpulan, analisis dan
interpretasi data kesehatan secara sistematis dan terus-
menerus, yang diperlukan untuk perencanaan,
implementasi dan evaluasi upaya kesehatan masyarakat,
dipadukan dengan diseminasi data secara tepat waktu
kepada pihak-pihak yang perlu mengetahuinya (CDC,
1996)
33. TUJUAN SURVEILANS (WHO,
2002)
Memprediksi dan deteksi dini epidemi
Monitoring, evaluasi, dan memperbaiki program
pencegahan dan pengendalian penyakit
Memasok informasi untuk penentuan prioritas,
pengambilan kebijakan, perencanaan, implementasi, dan
alokasi sumber daya Kesehatan
Monitoring kecenderungan penyakit endemis dan
melakukan estimasi dapak penyakit di masa mendatang
Mengidentifikasi kebutuhan penelitian dan investigasi
lebih lanjut
35. BEBERAPA ALASAN SURVEILANS
(WHO, 2002)
Beban penyakit (burden of disease) tinggi
Metode penanggulangan diketahui
Data yang relevan mudah diperolleh
Cost-efective
36. MANAJEMEN SURVEILANS
1. Kegiatan inti
a. Surveilans Kesehatan Masyarakat, mencakup; deteksi,
pencatatan, pelaporan data, analisis data, konfirmasi
epidemiologis dan laboratoris, dan umpan balik
(feedback mechanism)
b. Tindakan Kesehatan masyarakat, mencakup; respons
segera (epidemic type), dan respons terencana
(management type)
2. Kegiatan pendukung, meliputi; pelatihan, supervisi,
penyediaan SDM dan laboratorium, manajemen sumber
daya, dan komunikasi